• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 1 Elemen Mesin III Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas 1 Elemen Mesin III Oleh"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi ...i

1.1 Sabuk ...1

1.1.1 Kelebihan dan Kekurangan ...1

1.1.2 Jenis Jenis Sabuk ...1

1.1.3 Massa Jenis Sabuk ...2

1.1.4 Sambungan Sabuk ...2

1.2 Transmisi Sabuk Datar (Flat Belt) ...3

1.2.1 Rasio Kecepatan ...3

1.2.2 Susunan Belt dalam Sistem Puli ...5

1.2.3 Daya yang ditransmisikan ...6

1.2.4 Rasio Tegangan ...7

1.2.5 Tegangan Sentrifugal ...7

1.2.6 Jenis Gerakan pada Sabuk Datar ...9

1.3 Transmisi sabuk V (V-belt) ...11

1.3.1 Tipe V-belt dan puli ...13

1.3.2 Rasio Tegangan V-belt ...14

1.4 Trasmisi Sabuk Gilir ...14

Daftar Pustaka ...18

(3)

1.1 Sabuk (Belt)

Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli yang digunakan

untuk mentransmisikan daya. Sabuk digunakan dengan pertimbangan jarak antar poros yang

jauh, dan

biasanya digunakan untuk daya yang tidak terlalu besar. Belt biasanya dibuat dari kulit, karet,

kapas dan paduanya.

1.1.1 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan transmisi sabuk jika dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi adalah :

1. Harganya murah

2. Perwatan mudah

3. Tidak berisik

kekuranganya :

1. Umurnya pendek/mudah aus

2. Terjadi sliding / tidak akurat

3. Efisiensi rendah

4. kapasitas daya kecil

1.1.2 Jenis-Jenis Sabuk :

1. Transmisi sabuk datar (flat belt)

Digunakan di industri dengan daya yang cukup besar, jarak antar puli biasanya sampai 10 m.

2. Transmisi sabuk V (V-belt)

Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Digunakan pada

mesin-mesin industri dimana jarak antar puli dekat.

3. Transmisi sabuk bundar (circular belt)

Paling jarang digunakan, biasanya dipakai untuk mentransmisikan daya yang kecil, dan jarak

(4)

1.1.3 Massa Jenis Sabuk

Bahan Massa jenis (dalam kg/cm3)

Kulit

1.1.4 Sambungan Sabuk

1. sambungan tanam

2. sambungan yang diikat

3. sambungan yang dapat berputar

1.1.3 Massa Jenis Sabuk

Bahan Massa jenis (dalam kg/cm3)

Kulit

1.1.4 Sambungan Sabuk

1. sambungan tanam

2. sambungan yang diikat

3. sambungan yang dapat berputar

1.1.3 Massa Jenis Sabuk

Bahan Massa jenis (dalam kg/cm3)

Kulit

1.1.4 Sambungan Sabuk

1. sambungan tanam

2. sambungan yang diikat

(5)

Tabel berikut menunjukkan efisiensi dari sambungan

Jenis sambungan efisiensi

1. sambungan tanam, tak ada akhirnya, pada pabrik

2. sambungan tanam pada toko

3. Kawat yang diikat oleh machinc

4. Kawat yang diikat oleh plester

5. Raw-Hide mengikat

6. Sabuk pengikat besi

90-100

1.2. Transmisi Sabuk Datar (Flat Belt)

1.2.1. Rasio Kecepatan

Rasio kecepatan adalah rasio antara kecepatan driver dan driven. Dinyatakan secara

matematis :

 Panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit :

 Demikian pula, panjang sabuk yang melewati driven, dalam satu menit

Karena panjang sabuk yang melewati driver dalam satu menit adalah sama dengan

(6)

Dimana :

d1 = Diameter driver,

d2= Diameter driven,

N1= Kecepatan driver (r.p.m),

N2= Kecepatan driven/pengikut(r.p.m),

sehingga kecepatan rasio adalah :

Ketika ketebalan sabuk dianggap (t), maka rasio kecepatan,

Catatan:

Rasio kecepatan drive sabuk juga dapat diperoleh :

Kita ketahui bahwa kecepatan driver :

dan kecepatan driven

ketika tidak ada slip maka v1=v2

(7)

1.2.2. Susunan Belt dalam Sistem Puli :

a. Sistem terbuka yaitu susunan puli dimana putaran puli yang satu dengan

yang lain berputar dengan arah yang sama.

x = jarak antar poros

r1,r2 = jari-jari puli 1 dan 2

a = sudut kemiringan

L = Panjang total sabuk

Panjang sabuk,

Dari geometri gambar, kita juga temukan bahwa :

θ = (1800- 2a ) ... (open belt drive)

Panjang sabuk keseluruhan :

b. Sistem tertutup yaitu susunan puli dimana putaran puli yang satu dengan yang

(8)

Panjang belt keseluruhan :

1.2.3. Daya yang ditransmisikan :

T1 = Tegangan pada sisi kencang (N)

(9)

Daya yang ditransmisikan :

1.2.4. Rasio Tegangan

µ = koefisien gesek antara puli dengan belt

θ = sudut kontak (radian)

1.2.5. Tegangan Sentrifugal

Ketika sabuk berputar, menyebebkan gaya sentrifugal dan akan berpengaruh dengan

meningkatnya tegangan yaitu sisi yang mengencang dan sisi yang mengendur. Tegangan

yang disebabkan oleh gaya sentrifugal disebut tegangan sentrifugal. Pada kecepatan sabuk

lebih rendah (kurang dari 10 m/s), tegangan sentrifugal sangat kecil, tetapi pada kecepatan

sabuk lebih tinggi (lebih dari 10 m/s), efeknya cukup besar sehingga harus diperhitungkan.

Akibat berputarnya sabuk, maka timbul tegangan sentrigfugal yang besarnya :

Jika :

m = Massa sabuk per satuan panjang (kg/m),

v = kecepatan linier sabuk (m / s),

r = Radius pulley (m), dan

TC = Tegangan sentrifugal di P dan Q dalam newton.

(10)

Gaya sentrifugal yang bekerja pada sabuk PQ adalah :

dan tegangan sentrifugal yang bekerja pada sabuk PQ adalah :

Total tegangan pada sisi kencang :

T

Total tegangan pada sisi kendor :

Sehingga daya yang ditransmisikan :

Tegangan maksimum pada sabuk :

T = Tegangan ijinxluas penampang sabuk = s.bt

Jika tegangan sentrifugal diabaikan, maka :

tegangan maksimum pada sabuk yang kencang.

(11)

1.2.6 Jenis gerakan pada sabuk datar 1. Gerakan Sabuk Terbuka

2. Gerakan Membelit Atau Melingkar Pada Sabuk

(12)

4. Gerakan Sabuk Dengan Puli Pengarah.

(13)

6. Gerakan Langkah Atau Puli Tirus.

7. Gerakan cepat dan katrol lepas

1.3. Transmisi Sabuk V (V-Belt)

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium, tenunan

tetorom atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk dan membawa tarikan yang besar.

Sabuk V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V pula. Gaya gesekan juga akan

6. Gerakan Langkah Atau Puli Tirus.

7. Gerakan cepat dan katrol lepas

1.3. Transmisi Sabuk V (V-Belt)

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium, tenunan

tetorom atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk dan membawa tarikan yang besar.

Sabuk V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V pula. Gaya gesekan juga akan

6. Gerakan Langkah Atau Puli Tirus.

7. Gerakan cepat dan katrol lepas

1.3. Transmisi Sabuk V (V-Belt)

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium, tenunan

tetorom atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk dan membawa tarikan yang besar.

(14)

bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar

pada tegangan yang relatif rendah.

Berikut adalah keuntungan dan kerugian sabukV dibandingkan dengan sabuk datar:

Keuntunmgan sabuk V:

1. Sabuk V memberikan kerapatan terhadap jarak yang kecil antar pusat puli.

2. Gerakannya positif, karena pergelinciran antara sabuk dengan puli dapat diabaikan.

3. Operasi sabuk dan puli lebih tenang.

4. Sabuk mempunyai kemampuan meredam guncangan pada saat mesin mulai bekerja.

5. Perbandingan kecepatan yang tonggi (maksimum 10) dapat dicapai.

6. Aksi baji sabuk dengan lekukan memberikan nilai tinggi dalam pembatasan perbandingsn

tegangan. Maka daya yang dipindahkan olehsabuk V lebih dari sabuk rata pada koefisien

gesek yang sama, busur kontak dan tegangan izin pada sabuk yang sama.

7. Sabuk V dapat beroperasi pada dua arah, dengansisi ysng sempit berada diatas atau

dibawah. Garis tengahnnya dapat mendatar, tegak atau mendaki.

Kerugian sabuk V:

1. Sabuk V tidak dapat digunakan dengan jarak antar puli yang besar.

2. Sabuk V tidak seawet sabuk datar.

(15)

1.3.1. Tipe V-belt dan puli

Gambar 3.8 ukuran penampang sabuk V

Tabel Diameter puli yang di ijinkan dan di anjurkan (mm)

1.3.1. Tipe V-belt dan puli

Gambar 3.8 ukuran penampang sabuk V

Tabel Diameter puli yang di ijinkan dan di anjurkan (mm)

1.3.1. Tipe V-belt dan puli

Gambar 3.8 ukuran penampang sabuk V

(16)

1.3.2. Rasio tegangan V-belt

Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :

1.4. Transmisi Sabuk Gilir

Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa

keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk

mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak

digunakan dalam semua bidang industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin

1.3.2. Rasio tegangan V-belt

Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :

1.4. Transmisi Sabuk Gilir

Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa

keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk

mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak

digunakan dalam semua bidang industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin

1.3.2. Rasio tegangan V-belt

Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :

1.4. Transmisi Sabuk Gilir

Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa

keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk

mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak

(17)

tersebut mempunyai kekurangan dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu

terjadinya slip antara sabuk dan puli, sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana

dikehendaki putaran tetap atau perbandingan

transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan transmisi sabuk gilir

“timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan yang bekerja dan prinsip kerjanya sama

dengan transmisi sabuk flat dan transmisi sabuk V.

Sabuk gilir dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan inti

dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang dicetak secara telti di permukaan sebelah

dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi

atau rantai, maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh.

tersebut mempunyai kekurangan dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu

terjadinya slip antara sabuk dan puli, sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana

dikehendaki putaran tetap atau perbandingan

transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan transmisi sabuk gilir

“timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan yang bekerja dan prinsip kerjanya sama

dengan transmisi sabuk flat dan transmisi sabuk V.

Sabuk gilir dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan inti

dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang dicetak secara telti di permukaan sebelah

dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi

atau rantai, maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh.

tersebut mempunyai kekurangan dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu

terjadinya slip antara sabuk dan puli, sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana

dikehendaki putaran tetap atau perbandingan

transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan transmisi sabuk gilir

“timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan yang bekerja dan prinsip kerjanya sama

dengan transmisi sabuk flat dan transmisi sabuk V.

Sabuk gilir dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan inti

dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang dicetak secara telti di permukaan sebelah

dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi

(18)
(19)
(20)

Daftar Pustaka

Kurniawan, Wahyu. 2011. "ELEMEN MESIN (SABUK)" pada

https://www.scribd.com/doc/47728947/ELEMEN-MESIN-SABUK[19 November

2015]

Lubis, Hadrianus. 2008. "Bahan Kuliah Elmes 2 Sabuk dan Pulli" pada

https://www.academia.edu/5504133/Bahan_Kuliah_Elmes_2_Sabuk_dan_Pulli[19

(21)

Lampiran

Contoh permasalahan 1:

Dua puli, salah satu diameternya 450 mm dan diameter lainnya 200 mm, jarak antar poros

1,95 m yang dihubungkan oleh sabuk silang.

- Tentukan panjang sabuk yang diperlukan dan masing-masing sudut kontak antara belt dan

pulley.

- Hitunglah daya yang ditransmisikan oleh belt, jika puli yang berdiameter besar berputar

dengan kecepatan 200 rpm dan tegangan maksimum yang diizinkan pada sabuk adalah 1 kN.

(koefisien gesekan antara belt dan pulley adalah 0,25)

Panjang sabuk :

(22)

Daya yang di transmisikan :

T1 = Tegangan pada sisi kencang (N)

T2 = Tegangan pada sisi kendur (N)

Kecepatan belt :

Sehingga,

Contoh permasalahan 2:

Sebuah sabuk kulit berdimensi 9 mm x 250 mm digunakan untuk menggerakkan katrol besi

cor dengan diameter 900 mm pada kecepatan 336 rpm. Jika busur aktif di pulley yang lebih

kecil adalah 120 °, tegangan ijin (di sisi kencang) adalah 2 MPa, density kulit adalah 980

kg/m3, dan koefisien gesekan kulit pada besi cor 0,35. Tentukan kapasitas daya sabuk.

Jawab :

 Kecepatan sabuk :

(23)

Sehingga :

Tegangan maksimum pada sabuk :

Massa sabuk per meter panjang

Tegangan sentrifugal

Tegangan pada sisi kencang sabuk :

Sehingga dapat dicari tegangan pada sisi kendor sabuk (T2)

Jadi dapat dihitung kapasitas daya sabuk adalah :

atau dengan cara lain :

 Tegan gan maksimum pada sisi kendor sabuk :

(24)

Contoh Permasalahan 3:

Sebuah kompresor, berputar dengan kecepatan 250 rpm, dan membutuhkan daya 90

kW, drive menggunakan V-belt dari motor listrik berputar pada 750 rpm. Diameter dari

pulley pada poros kompresor tidak lebih besar dari 1 meter sedangkan jarak antara puli yaitu

1,75 meter. Kecepatan belt tidak boleh melebihi 1600 m/min, densitas 1000 kg / m3 dan

tegangan tarik yang diijinkan sebesar 2,5 MPa. Sudut alur dari puli adalah 35 °. Koefisien

gesekan antara belt dan puli adalah 0.25.

 Tentukan jumlah V -sabuk yang diperlukan untuk mengirimkan daya jika

masing-masing belt memiliki area cross sectional dari 375 mm2

 Hitung juga panjang diperlukan masing -masing sabuk.

Jawab :

 Pertama, hitung diameter puli dari motor

(25)

Massa sabuk per meter panjang

Tegangan sentrifugal

Tegangan pada sisi kencang sabuk :

Sehingga dapat dicari tegangan pada sisi kendor sabuk (T2)

Jumlah V-belt

Kita ketahui transmisi daya per belt adalah :

Sehingga :

Panjang tiap belt

Radius puli motor

(26)

Sehingga panjang tiap belt adalah :

Contoh Permasalahan 4 :

Dicari panjang sabuk terbuka yang diperlukan untuk menggerakan puli dengan diameter 80

cm bekerja paralel pada jarak 12 m dari penggerak puli utama dengan diameter 480 cm.

Jawaban

Dik: Diameter puli kecil d = 80 cm Radius puli kecil r2= 40 cm

Jarak antara kedua puli x = 12 m = 1200 mm

Diameter puli besar d1= 480 cm

Jari-jari puli besar r1 = 240 cm

L = panjang sabuk

= ( 1 + 2) + 2 +( 1 − 2)

= (240 + 40) + 2(1200) +(240 − 40) 1200

Gambar

Tabel berikut menunjukkan efisiensi dari sambungan
Gambar 3.8 ukuran penampang sabuk VGambar 3.8 ukuran penampang sabuk VGambar 3.8 ukuran penampang sabuk V
Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :Gambar 3.7 menunjukkan sabuk pada puli, hubungan antara T1 dan T2 adalah :

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Perbandingan Dari Nilai Modifikasi Yang Diperoleh Dalam Perhitungan Konveyor Rantai

Semakin besar perbandingan tepung rumput laut Gracilaria verrucosa dengan tanah pasir, maka semakin banyak pula iar yang dapat diikat oleh tanah pasir..

Daftar pustaka: daftar pustaka ditulis dengan urut abjad pengarangnya, tahun, judul, nama jurnal atau penerbit, vol, nomor, halaman. Lampiran: lampiran jika

Setelah melakukan pencarian data yang didapat dari literatur studi lapangan dan kepustakaan, maka maka dapat direncakan bahan – bahan yang diperlukan dam perancangan pembuatan

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Besar Elemen Mesin I..

Perancangan roda gigi yang digunakan untuk mentransmisikan daya sebesar 103 kW dengan putaran 6300rpm.roda gigi yang dirancang adalah roda gigi miring.. Roda gigi miring

slip antara sabuk dan puli sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau. perbandingan transmisi yang tetap

• Dimana terjadi pergerakan relatif antara plat utama, yaitu dari perubahan bentuk tetap atau pembesaran lubang paku keling yang disebabkan oleh kelebihan tekanan dukung (paku