excellence with morality
JATIDIRI BANGSA DAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA:
Latar Belakang
Karakter bangsa: pilar penting
dlm kehidupan berbangsa-bernegara.
Karakter bangsa ibarat kemudi
dlm kehidupan berbangsa-bernegara.
Karakter bangsa: pilar penting
dlm kehidupan berbangsa-bernegara.
Karakter bangsa ibarat kemudi dlm kehidupan
berbangsa-bernegara.
Keajegan perhatian
terhadap pembangunan
karakter bangsa belum
terjaga dg baik,
sehingga hasilnya belum
optimal.
Keajegan perhatian
terhadap pembangunan
karakter bangsa belum
terjaga dg baik,
sehingga hasilnya belum
optimal.
Pembangunan karakter
merupakan amanat
pendiri negara dan
telah dimulai sejak
awal kemerdekaan.
Pembangunan karakter
merupakan amanat
pendiri negara dan
telah dimulai sejak
awal kemerdekaan.
Fenomena keseharian
menunjukkan perilaku
masyarakat belum
sejalan dg karakter
bangsa yg dijiwai oleh
Falsafah Pancasila
Fenomena keseharian
menunjukkan perilaku
masyarakat belum
sejalan dg karakter
bangsa yg dijiwai oleh
Falsafah Pancasila
PERLU REVITALISASI
PEMBANGUNAN JATI DIRI DAN
KARAKTER BANGSA
PERLU REVITALISASI
Kerangka Dasar
(mengacu grand desain
pendidikan karakter
nasional)
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA:
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA:
Berlandaskan konsensus
nasional: PANCASILA, UUD
1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI
Berlandaskan konsensus
nasional: PANCASILA, UUD
1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI
Memperhatikan lingkungan
strategis:
1. Regional & global sbg
peluang sekaligus juga
ancaman lunturnya nilai-nilai
lulur Pancasila.
2. Nasional: Perkembangan
pembangunan fisik dan belum
diimbangi dengan
pembangunan karakter
bangsa.
Memperhatikan lingkungan
strategis:
1. Regional & global sbg
peluang sekaligus juga
ancaman lunturnya nilai-nilai
lulur Pancasila.
2. Nasional: Perkembangan
pembangunan fisik dan belum
diimbangi dengan
pembangunan karakter
bangsa.
Disorientasi & belum
dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
Bergesernya nilai-nilai
kehidupan.
Memudarnya nilai-nilai
budaya bangsa.
Ancaman disintegrasi
bangsa.
Melemahnya
kemandirian bangsa.
Keterbatasan
perangkat terpadu
untuk pembangunan
karakter bangsa.
Disorientasi & belum
dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
Bergesernya nilai-nilai
kehidupan.
Memudarnya nilai-nilai
budaya bangsa.
Ancaman disintegrasi
bangsa.
Melemahnya
kemandirian bangsa.
Keterbatasan
perangkat terpadu
untuk pembangunan
karakter bangsa.
Membangun jati diri dan
karakter bangsa yg
belandaskan Pancasila yg
dibangun melalui olah
hati, olah pikir, olah raga
dan olah rasa/karsa
Membangun jati diri dan
karakter bangsa yg
belandaskan Pancasila yg
dibangun melalui olah
hati, olah pikir, olah raga
excellence with morality
Jati Diri Bangsa
Di berbagai negara sering dikenal istilah karakter
atau
character dari bahasa asing/Barat
Pengertian jatidiri lebih luas dibandingkan dengan
karakter
Masyarakat Jawa Kuno di masa lalu telah
menggunakan istilah “jatidiri” dalam Lontar Arjuna
Wiwaha yang ditulis Mpu Kanwa abad ke-9, istilah
“jatidiri” telah digunakan Mpu Kanwa untuk
melukiskan karakter dari Prabu Airlangga.
Ring ngambeki yoga musuh mapare, ring hati
te enggonie tan madoh ring awak, apan nikan
manusa jati ngaranie
”
(jika ingin menguasai ilmu
pengetahuan, maka akan muncul musuh besar
excellence with morality
Apa itu JATIDIRI
Jatidiri sebagai kekuatan jiwa
(the power of mind)
manusia yang terdiri dari sifat, karakter, faham,
semangat, kepribadian, moralitas, akhlak, dan
keyakinan, yang merupakan hasil proses belajar
dalam waktu yang panjang, dan yang muncul
dalam
ekspresi dan aktualisasi diri
, serta dalam
pola-pola perilaku berhidupan, bermasyarakat,
dan berbudaya.
Von Savigny menyebut tiap bangsa
JATI DIRI BANGSA
SUATU
KEKUATAN
BANGSA YG
BERAKAR DARI BANGSA ITU YG MENJADI
IDENTITAS, KARAKTER, ATAU CIRI BANGSA
ITU YG MENJADI MODAL DASAR BAGI
SEBUAH BANGSA UNTUK MEMBANGUN
DIRINYA
INTI, JIWA, SEMANGAT, DAYA GERAK
JATI DIRI KONTEKS KEINDONESIAAN
Jati Diri Bangsa Indonesia haruslah bersumber pada NILAI-NILAI
PANCASILA
NILAI-NILAI
PANCASILA
itu meliputi : (1). Ketuhanan yang maha Esa, (2)
Kemanusiaan yang adil dan beradap, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics :
1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha
Esa. Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar
sehingga mampu memakmurkannya.
2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu
dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
4. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia.
MENGAPA JATI DIRI DAN
KARAKTER BANGSA ITU
PENTING?
Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa pada
dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa)
Karakter bangsa menentukan kemajuan atau kemunduran
suatu bangsa (Lihat penelitian Lawrence E. Harrison and
Samuel P. Hutington (2000) dalam
Culture Matter: How
Values Shape Human Progress
)
Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan
tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi
pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.
Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas
Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington
(2000) dalam
Culture Matter: How Values Shape Human
Progress
tentang pentingnya budaya dalam peradaban
bangsa.
Sejak
Restorasi Meiji
1854, Jepang strategi dasar di bidang
pendidikan dengan 3 konsep penting (
Japanese
Government Policies in Education, Sciencie, and Culture ,
1992)
:
1)
penekanan sistem belajar seumur hidup, dengan jalan
membantu anak sejak usia Sekola Dasar untuk mencintai
ipteks, mengembangkan bakat ketrampilan sampai usia
dewasa kelak,
2)
membuat suatu struktur pendidikan yang dapat
mengikuti perubahan kontemporer, seperti
internasionalisasi, dan pembangunan masyarakat yang
berorientasi informasi dan teknologi, dan
3)
mengembangkan individu dengan nilai positif seperti;
suka bekerja keras, rajin, loyal, ulet kreatif,
+ 5000 km
JATI DIRI BERWAWASAN KEBANGSAAN
SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
INDONESIA
P.Miangas
P.Rote
Sabang
TANTANGAN KEHIDUPAN
KEBANGSAAN INDONEISA
Tantangan Eksternal, berupa arus
gelombang Globalisasi dan pertaruang
antar ideologi melalui media massa;
Tantangan Internal yang bersumber dari
keragaman kebudayaan, suku, agama dan
ras
Melemahnya penghayatan terhadap
nilai-nilai Pancasila akibat dari
.
dan prgamatis
Globalisasi dengan
modernisasi di
segala bidang
berimplikasi pada
melemahnya
kehidupan
kebangsaan kita
Menipisnya
nasionalisme,
lunturnya semangat
gotong-royong,
menguatnya ikatan2
primordial,
merajalelanya
tindakan2
kekerasan dll
Tantangan Internal
PLURALITAS
SARA (SUKU,
AGAMA DAN
RAS)
FAKTOR
PEMERSATU
FAKTOR
PEMECAH
BHINEKA TUNGGAL
IKA
FILOSOFI DASAR pendidikan nasional menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa
pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya
Thomas Lickona (pakar pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa
ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah (diubah):
(1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;
(2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; (3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;
(4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas;
(5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja;
(7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;
(9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
Dimanakah posisi
Universitas Airlangga dalam
PATUNG PHILANTROPI PRABU
AIRLANGGA yang lengkapnya
Raka Galuh Sri Lokeswara
Dharmawangsa Airlangga
Anantawikrama Tunggadewa
Nama Airlangga dipilih oleh para pendiri
Universitas Airlangga:
1.
sebagai suatu perwujudan penghormatan
ter-hadap seorang Raja yang sekaligus
sebagai Pahlawan Bangsa Indonesia di
masa lampau dalam abad IX yang bernama
Prabu
Airlangga,
yang
memerintah
kerajaan di Jawa Timur hingga wilayahnya
mencapai Indonesia Timur.
2.
Airlangga memiliki arti dan makna sebagai
"Sang Peminum Air Kehidupan”
3.
Prabu Airlangga adalah seorang raja yang
me-ngedepankan
intelektualitas
dan
kearifan se-orang pemimpin;
Universitas Airlangga memiliki
tanggungjawab moral mengembangkan Ipteks
berlandaskan moralitas (Statuta Universitas
Airlangga-BHMN);
1.
Jargon excellence with morality
merupakan bentuk keseriusan Universitas
Airlangga berada di garda terdepan
pelaksanaan dan pelembagaan jati diri
dalam lingkup institusi;
Konsep Dasar Jati Diri Universitas
Airlangga
1.
VISI UNIVERSITAS AIRLANGGA-BHMN:
Kemandirian, keunggulan akademik,
inovasi berdasarkan moral agama
.
2.
Konsep dasar
Excellence with Morality
memberikan koridor moral bagi
penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi dan pengelolaan institusi;
3. Jati diri Universitas Airlangga berfungsi
untuk memperkuat jati diri bangsa,
sekaligus sebagai identitas keluaran
pendidikan Universitas Airlangga;
Mengapa JATI DIRI Ke-Airlangga-an
Penting
1. Terjadinya berbagai krisis yang melanda
kemanusiaan kita, seperti krisis kepribadian, krisis
identitas, serta krisis moralitas dan akhlak,
2. Adanya krisis etis dalam pengembangan Ipteks,
yang mengarahkan pengembangannya semata
mengikuti logika pasar tanpa mengindahkan
moralitas;
3. Adanya konflik sikap dan pandangan tentang
pemisahan atau pengintegrasian teologi, moralitas,
dan humaniora dengan pendidikan dan
pembelajaran Ipteks ;
5. Pergeseran budaya religius dan idealis
menjadi budaya yang lebih bersifat
pragmatis-material;
Bentuk-Bentuk Perwujudan Jatidiri
1. Penguasaan dan pengembangan Ipteks yang
berlandaskan moral agama (baca: hakikat
Statuta UA)
2. Etos kerja yang tinggi demi terwewujudnya
Excellence with Morality
,
3. Intelektualitas yang religius, moralis yang
berahlak dan beriman kepada Tuhan YME,
5. Sikap menjunjung tinggi nilai kejujuran,
keterbukaan, keikhlasan, dan tanggungjawab,
6. Berkepribadian tangguh dalam membela dan
menjunjung kebenaran,
7. Berkarakter terbuka yang berorientasi ke masa
depan, sertabersikap kritis terhadap dampak
perubahan sebagai akibat dari modernisasi dan
globalisasi,
8. Berkepribadian demokratis dengan
mengutamakan persuasi dalam menyelesaikan
masalah
10. Menjunjung tinggi nilai dan unsur
kemasyarakatam dan kebudayaan bangsa
sendiri,serta mampu membendung budaya
material yang melemahkan keluhuran budaya
bangsa,
11. Memiliki kebanggaan yang produktif
Excellence with Morality
sebagai Puncak Jati Diri UA
Excellence with morality
adalah sebuah
konsep yang memiliki pengertian dan makna;
Prioritas capaian Jati diri adalah tentang
pencapaian prestasi (produk akhir) serta
terintegrasinya nilai berupa kualitas moral dan
ahlak.
Excellence with Morality
harus diawali
dengan paradigma tentang adanya
excellence
pada dasarnya
mengadung pengertian terpuji,
terbaik, dan paling bernilai;
morality
berorientasi kepada
moralitas, ahlak, dan keimanan yang
dapat diberikan pada seseorang yang
mampu mengendalikan diri dan
mengembangkan emosi secara
positif;
excellence
pada dasarnya
mengadung pengertian terpuji,
terbaik, dan paling bernilai;
morality
berorientasi kepada
moralitas, ahlak, dan keimanan yang
dapat diberikan pada seseorang yang
mampu mengendalikan diri dan
FOKUS
KARAKTER
AIRLANGGA
Karakter Airlangga yang disusun
pada 2011 lalu, diarahkan pada 10
nilai utama (Karakter Airlangga
Framework) didasari oleh
spiritualitas-humanis yang
berkebudayaan sebagai
implementasi visi Universitas
Airlangga (Inovatif, Terkemuka, dan
Mandiri beradasar Moral Agama). Ke
10 nilai utama tersebut adalah, 1)
religiusitas (spiritualitas-humanis),
2) tanggungjawab dan kedisiplinan,
3) kejujuran dan kearifan, 4) hormat
dan santun, 5) Dermawan, Suka
menolong dan Gotong-royong/
Kerjasama, 6) Percaya Diri, Kreatif
dan Pekerja keras, 7) Kepemimpinan
dan Keadilan, 8) Baik dan Rendah
Airlangga Character Framework
(5) Dermawan, suka
menolong, dan
kegotongroyongan
(6) Percaya Diri, Kreatif dan
Pekerja keras
(3) kejujuran dan
kearifan,
(7) Kepemimpinan dan
Keadilan
(8)
Baik dan Rendah Hati
(4) hormat dan
santun
(9)
Toleransi, Kedamaian
dan Kesatuan
Tiga pendekatan dalam membangun karakter
Airlangga
Socio-cultural
development
(pembiasaan dan
penciptaan
GRAND SCENARIO
PENDIDIKAN DI UNAIR
Jati Diri, Kebersamaan, Karakter Ke-Unair-an
Excellence & Morality
Agama & Wawasan Kebangsaan Basic Sciences (Filsafat Ilmu, dll)
Social Sciences Natural Sciences
Basic Natural Sciences Basic Social Sciences
1
Belajar Bersama Masyarakat (BBM)
Wajib
JATI DIRI UNIVERSITAS AIRLANGGA
EXCELLENCE WITH
MORALITY
excellence with morality