• Tidak ada hasil yang ditemukan

JATI DIRI BANGSA DAN KEUNAIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "JATI DIRI BANGSA DAN KEUNAIRAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

excellence with morality

JATIDIRI BANGSA DAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA:

(2)
(3)

Latar Belakang

Karakter bangsa: pilar penting

dlm kehidupan berbangsa-bernegara.

Karakter bangsa ibarat kemudi

dlm kehidupan berbangsa-bernegara.

Karakter bangsa: pilar penting

dlm kehidupan berbangsa-bernegara.

 Karakter bangsa ibarat kemudi dlm kehidupan

berbangsa-bernegara.

Keajegan perhatian

terhadap pembangunan

karakter bangsa belum

terjaga dg baik,

sehingga hasilnya belum

optimal.

Keajegan perhatian

terhadap pembangunan

karakter bangsa belum

terjaga dg baik,

sehingga hasilnya belum

optimal.

Pembangunan karakter

merupakan amanat

pendiri negara dan

telah dimulai sejak

awal kemerdekaan.

Pembangunan karakter

merupakan amanat

pendiri negara dan

telah dimulai sejak

awal kemerdekaan.

Fenomena keseharian

menunjukkan perilaku

masyarakat belum

sejalan dg karakter

bangsa yg dijiwai oleh

Falsafah Pancasila

Fenomena keseharian

menunjukkan perilaku

masyarakat belum

sejalan dg karakter

bangsa yg dijiwai oleh

Falsafah Pancasila

PERLU REVITALISASI

PEMBANGUNAN JATI DIRI DAN

KARAKTER BANGSA

PERLU REVITALISASI

(4)

Kerangka Dasar

(mengacu grand desain

pendidikan karakter

nasional)

PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA:

PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA:

Berlandaskan konsensus

nasional: PANCASILA, UUD

1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI

Berlandaskan konsensus

nasional: PANCASILA, UUD

1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI

Memperhatikan lingkungan

strategis:

1. Regional & global sbg

peluang sekaligus juga

ancaman lunturnya nilai-nilai

lulur Pancasila.

2. Nasional: Perkembangan

pembangunan fisik dan belum

diimbangi dengan

pembangunan karakter

bangsa.

Memperhatikan lingkungan

strategis:

1. Regional & global sbg

peluang sekaligus juga

ancaman lunturnya nilai-nilai

lulur Pancasila.

2. Nasional: Perkembangan

pembangunan fisik dan belum

diimbangi dengan

pembangunan karakter

bangsa.

Disorientasi & belum

dihayatinya nilai-nilai

Pancasila.

Bergesernya nilai-nilai

kehidupan.

Memudarnya nilai-nilai

budaya bangsa.

Ancaman disintegrasi

bangsa.

Melemahnya

kemandirian bangsa.

Keterbatasan

perangkat terpadu

untuk pembangunan

karakter bangsa.

Disorientasi & belum

dihayatinya nilai-nilai

Pancasila.

Bergesernya nilai-nilai

kehidupan.

Memudarnya nilai-nilai

budaya bangsa.

Ancaman disintegrasi

bangsa.

Melemahnya

kemandirian bangsa.

Keterbatasan

perangkat terpadu

untuk pembangunan

karakter bangsa.

Membangun jati diri dan

karakter bangsa yg

belandaskan Pancasila yg

dibangun melalui olah

hati, olah pikir, olah raga

dan olah rasa/karsa

Membangun jati diri dan

karakter bangsa yg

belandaskan Pancasila yg

dibangun melalui olah

hati, olah pikir, olah raga

(5)

excellence with morality

Jati Diri Bangsa

Di berbagai negara sering dikenal istilah karakter

atau

character dari bahasa asing/Barat

Pengertian jatidiri lebih luas dibandingkan dengan

karakter

Masyarakat Jawa Kuno di masa lalu telah

menggunakan istilah “jatidiri” dalam Lontar Arjuna

Wiwaha yang ditulis Mpu Kanwa abad ke-9, istilah

“jatidiri” telah digunakan Mpu Kanwa untuk

melukiskan karakter dari Prabu Airlangga.

Ring ngambeki yoga musuh mapare, ring hati

te enggonie tan madoh ring awak, apan nikan

manusa jati ngaranie

(jika ingin menguasai ilmu

pengetahuan, maka akan muncul musuh besar

(6)

excellence with morality

Apa itu JATIDIRI

Jatidiri sebagai kekuatan jiwa

(the power of mind)

manusia yang terdiri dari sifat, karakter, faham,

semangat, kepribadian, moralitas, akhlak, dan

keyakinan, yang merupakan hasil proses belajar

dalam waktu yang panjang, dan yang muncul

dalam

ekspresi dan aktualisasi diri

, serta dalam

pola-pola perilaku berhidupan, bermasyarakat,

dan berbudaya.

Von Savigny menyebut tiap bangsa

(7)

JATI DIRI BANGSA

SUATU

KEKUATAN

BANGSA YG

BERAKAR DARI BANGSA ITU YG MENJADI

IDENTITAS, KARAKTER, ATAU CIRI BANGSA

ITU YG MENJADI MODAL DASAR BAGI

SEBUAH BANGSA UNTUK MEMBANGUN

DIRINYA

INTI, JIWA, SEMANGAT, DAYA GERAK

(8)

JATI DIRI KONTEKS KEINDONESIAAN

Jati Diri Bangsa Indonesia haruslah bersumber pada NILAI-NILAI

PANCASILA

NILAI-NILAI

PANCASILA

itu meliputi : (1). Ketuhanan yang maha Esa, (2)

Kemanusiaan yang adil dan beradap, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics :

1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha

Esa. Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar

sehingga mampu memakmurkannya.

2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu

dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.

3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan

4. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia.

(9)

MENGAPA JATI DIRI DAN

KARAKTER BANGSA ITU

PENTING?

(10)

Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa pada

dasarnya memiliki volkgeist (jiwa bangsa)

Karakter bangsa menentukan kemajuan atau kemunduran

suatu bangsa (Lihat penelitian Lawrence E. Harrison and

Samuel P. Hutington (2000) dalam

Culture Matter: How

Values Shape Human Progress

)

Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan

tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi

pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas

(11)

Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington

(2000) dalam

Culture Matter: How Values Shape Human

Progress

tentang pentingnya budaya dalam peradaban

bangsa.

Sejak

Restorasi Meiji

1854, Jepang strategi dasar di bidang

pendidikan dengan 3 konsep penting (

Japanese

Government Policies in Education, Sciencie, and Culture ,

1992)

:

1)

penekanan sistem belajar seumur hidup, dengan jalan

membantu anak sejak usia Sekola Dasar untuk mencintai

ipteks, mengembangkan bakat ketrampilan sampai usia

dewasa kelak,

2)

membuat suatu struktur pendidikan yang dapat

mengikuti perubahan kontemporer, seperti

internasionalisasi, dan pembangunan masyarakat yang

berorientasi informasi dan teknologi, dan

3)

mengembangkan individu dengan nilai positif seperti;

suka bekerja keras, rajin, loyal, ulet kreatif,

(12)

+ 5000 km

(13)

JATI DIRI BERWAWASAN KEBANGSAAN

SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

INDONESIA

P.Miangas

P.Rote

Sabang

(14)

TANTANGAN KEHIDUPAN

KEBANGSAAN INDONEISA

Tantangan Eksternal, berupa arus

gelombang Globalisasi dan pertaruang

antar ideologi melalui media massa;

Tantangan Internal yang bersumber dari

keragaman kebudayaan, suku, agama dan

ras

Melemahnya penghayatan terhadap

nilai-nilai Pancasila akibat dari

(15)

 .

dan prgamatis

Globalisasi dengan

modernisasi di

segala bidang

berimplikasi pada

melemahnya

kehidupan

kebangsaan kita

Menipisnya

nasionalisme,

lunturnya semangat

gotong-royong,

menguatnya ikatan2

primordial,

merajalelanya

tindakan2

kekerasan dll

(16)

Tantangan Internal

PLURALITAS

SARA (SUKU,

AGAMA DAN

RAS)

FAKTOR

PEMERSATU

FAKTOR

PEMECAH

BHINEKA TUNGGAL

IKA

(17)

 FILOSOFI DASAR pendidikan nasional menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa

pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta

jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya

 Thomas Lickona (pakar pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa

ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah (diubah):

(1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;

(2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; (3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;

(4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas;

(5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja;

(7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;

(9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan

(18)

Dimanakah posisi

Universitas Airlangga dalam

(19)

PATUNG PHILANTROPI PRABU

AIRLANGGA yang lengkapnya

Raka Galuh Sri Lokeswara

Dharmawangsa Airlangga

Anantawikrama Tunggadewa

(20)

Nama Airlangga dipilih oleh para pendiri

Universitas Airlangga:

1.

sebagai suatu perwujudan penghormatan

ter-hadap seorang Raja yang sekaligus

sebagai Pahlawan Bangsa Indonesia di

masa lampau dalam abad IX yang bernama

Prabu

Airlangga,

yang

memerintah

kerajaan di Jawa Timur hingga wilayahnya

mencapai Indonesia Timur.

2.

Airlangga memiliki arti dan makna sebagai

"Sang Peminum Air Kehidupan”

3.

Prabu Airlangga adalah seorang raja yang

me-ngedepankan

intelektualitas

dan

kearifan se-orang pemimpin;

(21)

Universitas Airlangga memiliki

tanggungjawab moral mengembangkan Ipteks

berlandaskan moralitas (Statuta Universitas

Airlangga-BHMN);

1.

Jargon excellence with morality

merupakan bentuk keseriusan Universitas

Airlangga berada di garda terdepan

pelaksanaan dan pelembagaan jati diri

dalam lingkup institusi;

(22)
(23)

Konsep Dasar Jati Diri Universitas

Airlangga

1.

VISI UNIVERSITAS AIRLANGGA-BHMN:

Kemandirian, keunggulan akademik,

inovasi berdasarkan moral agama

.

2.

Konsep dasar

Excellence with Morality

memberikan koridor moral bagi

penyelenggaraan Tridharma Perguruan

Tinggi dan pengelolaan institusi;

3. Jati diri Universitas Airlangga berfungsi

untuk memperkuat jati diri bangsa,

sekaligus sebagai identitas keluaran

pendidikan Universitas Airlangga;

(24)

Mengapa JATI DIRI Ke-Airlangga-an

Penting

1. Terjadinya berbagai krisis yang melanda

kemanusiaan kita, seperti krisis kepribadian, krisis

identitas, serta krisis moralitas dan akhlak,

2. Adanya krisis etis dalam pengembangan Ipteks,

yang mengarahkan pengembangannya semata

mengikuti logika pasar tanpa mengindahkan

moralitas;

3. Adanya konflik sikap dan pandangan tentang

pemisahan atau pengintegrasian teologi, moralitas,

dan humaniora dengan pendidikan dan

pembelajaran Ipteks ;

(25)

5. Pergeseran budaya religius dan idealis

menjadi budaya yang lebih bersifat

pragmatis-material;

(26)

Bentuk-Bentuk Perwujudan Jatidiri

1. Penguasaan dan pengembangan Ipteks yang

berlandaskan moral agama (baca: hakikat

Statuta UA)

2. Etos kerja yang tinggi demi terwewujudnya

Excellence with Morality

,

3. Intelektualitas yang religius, moralis yang

berahlak dan beriman kepada Tuhan YME,

(27)

5. Sikap menjunjung tinggi nilai kejujuran,

keterbukaan, keikhlasan, dan tanggungjawab,

6. Berkepribadian tangguh dalam membela dan

menjunjung kebenaran,

7. Berkarakter terbuka yang berorientasi ke masa

depan, sertabersikap kritis terhadap dampak

perubahan sebagai akibat dari modernisasi dan

globalisasi,

8. Berkepribadian demokratis dengan

mengutamakan persuasi dalam menyelesaikan

masalah

(28)

10. Menjunjung tinggi nilai dan unsur

kemasyarakatam dan kebudayaan bangsa

sendiri,serta mampu membendung budaya

material yang melemahkan keluhuran budaya

bangsa,

11. Memiliki kebanggaan yang produktif

(29)

Excellence with Morality

sebagai Puncak Jati Diri UA

Excellence with morality

adalah sebuah

konsep yang memiliki pengertian dan makna;

Prioritas capaian Jati diri adalah tentang

pencapaian prestasi (produk akhir) serta

terintegrasinya nilai berupa kualitas moral dan

ahlak.

Excellence with Morality

harus diawali

dengan paradigma tentang adanya

(30)

excellence

pada dasarnya

mengadung pengertian terpuji,

terbaik, dan paling bernilai;

morality

berorientasi kepada

moralitas, ahlak, dan keimanan yang

dapat diberikan pada seseorang yang

mampu mengendalikan diri dan

mengembangkan emosi secara

positif;

excellence

pada dasarnya

mengadung pengertian terpuji,

terbaik, dan paling bernilai;

morality

berorientasi kepada

moralitas, ahlak, dan keimanan yang

dapat diberikan pada seseorang yang

mampu mengendalikan diri dan

(31)
(32)

FOKUS

KARAKTER

AIRLANGGA

Karakter Airlangga yang disusun

pada 2011 lalu, diarahkan pada 10

nilai utama (Karakter Airlangga

Framework) didasari oleh

spiritualitas-humanis yang

berkebudayaan sebagai

implementasi visi Universitas

Airlangga (Inovatif, Terkemuka, dan

Mandiri beradasar Moral Agama). Ke

10 nilai utama tersebut adalah, 1)

religiusitas (spiritualitas-humanis),

2) tanggungjawab dan kedisiplinan,

3) kejujuran dan kearifan, 4) hormat

dan santun, 5) Dermawan, Suka

menolong dan Gotong-royong/

Kerjasama, 6) Percaya Diri, Kreatif

dan Pekerja keras, 7) Kepemimpinan

dan Keadilan, 8) Baik dan Rendah

(33)

Airlangga Character Framework

(5) Dermawan, suka

menolong, dan

kegotongroyongan

(6) Percaya Diri, Kreatif dan

Pekerja keras

(3) kejujuran dan

kearifan,

(7) Kepemimpinan dan

Keadilan

(8)

Baik dan Rendah Hati

(4) hormat dan

santun

(9)

Toleransi, Kedamaian

dan Kesatuan

(34)
(35)

Tiga pendekatan dalam membangun karakter

Airlangga

Socio-cultural

development

(pembiasaan dan

penciptaan

(36)

GRAND SCENARIO

PENDIDIKAN DI UNAIR

Jati Diri, Kebersamaan, Karakter Ke-Unair-an

Excellence & Morality

Agama & Wawasan Kebangsaan Basic Sciences (Filsafat Ilmu, dll)

Social Sciences Natural Sciences

Basic Natural Sciences Basic Social Sciences

1

Belajar Bersama Masyarakat (BBM)

Wajib

(37)

JATI DIRI UNIVERSITAS AIRLANGGA

EXCELLENCE WITH

MORALITY

excellence with morality

Warga

(38)

Tiga (3) Faktor Menentukan Keberhasilan

Pendidikan Karakter

(1)

semangat disiplin yang dibentuk oleh konsistensi

keteraturan perilaku dan wewenang;

(2)

komitmen kepada kelompok sosial. Moralitas bukanlah

tindakan yang sifatnya individual, karena ia harus

diletakkan dalam konteks lebih luas yakni masyarakat;

(3)

Otonomi, tiap manusia berhak menentukan sendiri

(

self determination

) bukan penundukan diri

(

submission

), yakni terletak pada kemampuan untuk

meramalkan secara tepat konsekuensi dari berbagai

alternatif tindakan.Otonomi menyangkut keputusan

pribadi dengan mengetahui sepenuhnya

konsekuensi-konsekuensi dari berbagai tindakan itu

(39)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap

Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang dinamis menyangkut pergerakan wisatawan dari Daerah Tujuan Wisata (DTW) ke DTW lain, dari lingkungan masyarakat tertentu masuk

Dengan modal ketahanan dan ketangguhan, kita akan menghadapi bersama-sama masalah-masalah yang timbul akibat globalisasi serta sikap bijaksana dalam memilah-milah

Dalam mengatur dorongan (motivasi) baik yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungan di sekitarnya, mahasiswa mampu mengendalikan dorongan-dorongan untuk

Tidak dapat dinafikan bahawa faktor utama yang menyumbang kepada peneguhan jati diri dalam kalangan masyarakat Melayu adalah kerana sifat kesucian dan

Jika elemen-elemen nilai kesantunan, disiplin, tangguh, adaptatif, waspada, sabar, kebersamaan, jujur, hati-hati, dan bijaksana telah ditransfer atau telah menjelma

Demikian pula simpulan dan saran-saran KIPBIPA III di UPI Bandung (1999, ketika itu masih bernama IKIP) mencatat hal-hal berikut: (a) mengajarkan bahasa Indonesia