• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen komponen sistem kontrol manufak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komponen komponen sistem kontrol manufak"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Komponen-komponen

sistem kontrol manufaktur

(2)

◦Industri dan operasi produksinya dibagi dalam dua kategori dasar yaitu industriproses dan

industri manufaktur diskrit.

Industri proses umumnya menggunakan

material dalam bentuk cairan, gas, serbuk, dan material-material sejenis.

Industri manufaktur diskrit umumnya

menggunakan material dalam bentuk padat untuk pembuatan part atau produkdiskrit.

◦Karena perbedaan jenis material yang

digunakan dalam kedua kategori tersebut, maka jenis operasi yang dilakukan juga

berbeda.

(3)

Penuangan

Penempaan

Ekstrusi

Perakitan mekanis

Pencetakan plastik

Penstempelan logam lembaran

(4)

1. Komponen Sistem Kontrol Elektrik

2. Komponen Sistem Kontrol Pneumatik 3. Komponen Sistem Kontrol Hidrolik

(5)

1.PLC merupakan suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang

menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timingcounting, dan aritmatika untuk

mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC

mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan

keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.

(6)

2.RELAY

Relay adalah suatu peranti yang

menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak 

sakelar. Susunan paling sederhana terdiri

dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini

dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar

(7)

3.Kontaktor

Sebagai penghubung/kontak

denganapasitas yang besar dengan

menggunakan daya minimal. Digunakan pada pada rangkaian kelistrikan dengan

(8)

 Sistem pneumatik bertujuan untuk menggerakkan

berbagai peralatan dengan menggunakan gas

kompresibel sebagai media kerjanya. Udara yang dikompresi oleh kompresor, didistribusikan menuju berbagai macam aktuator melewati sistem kontrol tertentu. Kadang ada juga udara terkompresi

tersebut dicampur dengan atomized oiluntuk kebutuhan pelumasan pada sistem aktuator.

Namun yang lebih umum adalah udara terkompresi yang kering, atau telah mengalami proses

pengeringan melalui air dryer.

(9)

1. Kompresor

Kompresor adalah suatu alat mekanikal

yang bertujuan untuk menaikkan tekanan

suatu gas dengan cara menurunkan

volumenya. Komponen inilah yabg

mensupply udara bertekanan untuk sistem

pneumatik, serta menjaga tekanan sistem

agar tetap berada pada tekanan kerjanya

(10)

2. 

Regulator & Gauge

Kedua alat tersebut menjadi komponen

wajib di setiap sistem pneumatik.

Regulator adalah komponen yang

berfungsi untuk mengatur supply udara

terkompresi masuk ke sisptem pneumatik.

Sedangkan gauge berfungsi sebagai

(11)

3. Check Valve

Check Valve adalah valve atau katup yang

berfungsi untuk mencegah adanya aliran

balik dari fluida kerja, dalam hal ini udara

terkompresi. Terutama adalah apabila

pada sebuah sistem pneumatik tersebut

dipergunakan tanki akumulator udara,

sehingga Check Valve tersebut mencegah

adanya udara dari akumulator untuk

kembali menuju kompresor namun tetap

mengalirkan udara bertekanan dari

(12)

 4. Tanki Akumulator

Tanki akumulator atau juga disebut buffer tank berfungsi sebagai cadangan (storage) tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator. Selain itu tanki ini juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator, lebih menstabilkan kerja kompresor agar tidak terlalu sering

mematikan dan menyalakannya lagi, serta lebih memudahkan desain sistem dalam

(13)

 5. Saluran Pipa

Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang

digunakan pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar

(menggunakan lebih dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang

digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk

(14)

 6. Directional Valve

Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum

aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih arah aliran. Ia

(15)

 7. I/P Controller

Pada aktuator pneumatik yang kerjanya dapat bermodulasi diperlukan satu alat kontrol supply udara bertekanan yang khusus bernama I/P Controller. I/P

Controller ini mengubah perintah kontrol

dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar tekanan udara yang harus

(16)

 8. Aktuator

Pneumatik aktuator adalah alat yang

melakukan kerja pada sistem pneumatik. Ada berbagai macam jenis pneumatik

aktuator sesuai dengan penggunaannya. Antara lain adalah silinder pneumatik,

(17)

 Penanganan benda kerja (seperti penjepit,

penentu posisi, pemisah, penumpuk, pemutar)

 Pengemasan

 Pengarsipan

 Pembukaan dan penutup pintu (seperti

bis-bis dan kereta api)

 Pembentukan logam (emboss, dan pres)

 Pengecapan

(18)

1. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu

kepada sistem hidrolik. Pompa ini

digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang

digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric

(19)

2. Valve Kontrol

Valve kontrol pada sebuah sistem

hidrolik,selain berfungsi untuk mengatur besar tekanan yang digunakan, juga

berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem

(20)

3. Aktuator

(21)

4. Reservoir

Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk mengakumulasi perubahan volume

fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga didesain adanta suatu sistem untuk memisahkan udara dari fluida

(22)

5. Akumulator

Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik dengan

menggunakan gas. Alat ini termasuk alat

tambahan yang tidak semua sistem hidrolik menggunakannya. Tujuan penyimpanan

energi tekanan tersebut adalah untuk

menstabilkan tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak mengganggu aktuator yang

(23)

6. Fluida Hidrolik

Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik

biasanya berbahan dasar minyak bumi dengan tambahan zat-zat aditif. Spesifikasi

penggunaannya berdasarkan kebutuhan yang diinginkan, misalnya ketahanan terhadap api

jika digunakan pada industri dengan lingkungan yang panas, atau juga pada industri makanan digunakan fluida yang food grade (biasanya

minyak tumbuhan) atau juga air. Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi

(24)

7. Filter

Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal) pada fluida

hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi. Komponen ini sangat pentomg

karena kotoran metal selalu diproduksi pada

setiap sistem hidrolik. Biasanya filter diposisikan pada sisi suction pompa hidrolik. Namun

(25)

8. Pipa Aliran

Pipa yang digunakan untuk aliran fluida

hidrolik dapat berupa pipa standard, tube, atau juga berupa hose. Tube berdiameter sampai dengan 100mm, diproduksi oleh pabrik secara memanjang tanpa

(26)

Dongkrak Hidrolik

Pompa Hidrolik Ban Sepeda

Mesin Hidrolik

Rem Piringan Hidrolik

Hidrometer

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat pada semua perlakuan mengalami peningkatan kadar bioetanol di dalam media fermetasi dari hari pertama hingga akhir fermentasi, hal ini disebabkan

Kencana Prenada Media Group, 2009)hlm.. tersebut terlihat bahwa kemampuan menyelesaikan luas permukaan bangun ruang hanya mencapai 15,33% untuk tingkat sekolah. Perolehan

Skripsi ini yang mengangkat judul KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DKI JAKARTA DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH TAHUN 2015 (KAJIAN

• Selain bermanfaat sebagai bahan ajar mata kuliah instrumen dan kendali pada materi pemrograman PLC FESTO PX-GE-EV-S, modul ini juga dapat digunakan sebagai acuan

Penataanlayout sangat penting dilakukan pada bangunan dengan luas lahan terbatas.Pada pemilihan layout bangunan untukmengurangi kebisingan, langkahpertama adalah

BAB 4 STUDI KASUS membahas mengenai identifikasi kondisi dan aktivitas di lapangan, hasil dan interpretasi pengujian lapangan sebelum dan sesudah pekerjaan pemancangan, komparasi

bahwa meskipun syara’ tidak menetapkan secara jelas mengenai hukkum suatu perbuatan, namun karena perbuatan itu ditetapkan sebagai wasi>lah bagi suatu perbuatan yang

[r]