Komponen-komponen
sistem kontrol manufaktur
◦Industri dan operasi produksinya dibagi dalam dua kategori dasar yaitu industriproses dan
industri manufaktur diskrit.
◦Industri proses umumnya menggunakan
material dalam bentuk cairan, gas, serbuk, dan material-material sejenis.
◦Industri manufaktur diskrit umumnya
menggunakan material dalam bentuk padat untuk pembuatan part atau produkdiskrit.
◦Karena perbedaan jenis material yang
digunakan dalam kedua kategori tersebut, maka jenis operasi yang dilakukan juga
berbeda.
Penuangan
Penempaan
Ekstrusi
Perakitan mekanis
Pencetakan plastik
Penstempelan logam lembaran
1. Komponen Sistem Kontrol Elektrik
2. Komponen Sistem Kontrol Pneumatik 3. Komponen Sistem Kontrol Hidrolik
1.PLC merupakan suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk
mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC
mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan
keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.
2.RELAY
Relay adalah suatu peranti yang
menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak
sakelar. Susunan paling sederhana terdiri
dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar
3.Kontaktor
Sebagai penghubung/kontak
denganapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Digunakan pada pada rangkaian kelistrikan dengan
Sistem pneumatik bertujuan untuk menggerakkan
berbagai peralatan dengan menggunakan gas
kompresibel sebagai media kerjanya. Udara yang dikompresi oleh kompresor, didistribusikan menuju berbagai macam aktuator melewati sistem kontrol tertentu. Kadang ada juga udara terkompresi
tersebut dicampur dengan atomized oiluntuk kebutuhan pelumasan pada sistem aktuator.
Namun yang lebih umum adalah udara terkompresi yang kering, atau telah mengalami proses
pengeringan melalui air dryer.
1. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal
yang bertujuan untuk menaikkan tekanan
suatu gas dengan cara menurunkan
volumenya. Komponen inilah yabg
mensupply udara bertekanan untuk sistem
pneumatik, serta menjaga tekanan sistem
agar tetap berada pada tekanan kerjanya
2.
Regulator & Gauge
Kedua alat tersebut menjadi komponen
wajib di setiap sistem pneumatik.
Regulator adalah komponen yang
berfungsi untuk mengatur supply udara
terkompresi masuk ke sisptem pneumatik.
Sedangkan gauge berfungsi sebagai
3. Check Valve
Check Valve adalah valve atau katup yang
berfungsi untuk mencegah adanya aliran
balik dari fluida kerja, dalam hal ini udara
terkompresi. Terutama adalah apabila
pada sebuah sistem pneumatik tersebut
dipergunakan tanki akumulator udara,
sehingga Check Valve tersebut mencegah
adanya udara dari akumulator untuk
kembali menuju kompresor namun tetap
mengalirkan udara bertekanan dari
4. Tanki Akumulator
Tanki akumulator atau juga disebut buffer tank berfungsi sebagai cadangan (storage) tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator. Selain itu tanki ini juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator, lebih menstabilkan kerja kompresor agar tidak terlalu sering
mematikan dan menyalakannya lagi, serta lebih memudahkan desain sistem dalam
5. Saluran Pipa
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang
digunakan pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar
(menggunakan lebih dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang
digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk
6. Directional Valve
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum
aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih arah aliran. Ia
7. I/P Controller
Pada aktuator pneumatik yang kerjanya dapat bermodulasi diperlukan satu alat kontrol supply udara bertekanan yang khusus bernama I/P Controller. I/P
Controller ini mengubah perintah kontrol
dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar tekanan udara yang harus
8. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang
melakukan kerja pada sistem pneumatik. Ada berbagai macam jenis pneumatik
aktuator sesuai dengan penggunaannya. Antara lain adalah silinder pneumatik,
Penanganan benda kerja (seperti penjepit,
penentu posisi, pemisah, penumpuk, pemutar)
Pengemasan
Pengarsipan
Pembukaan dan penutup pintu (seperti
bis-bis dan kereta api)
Pembentukan logam (emboss, dan pres)
Pengecapan
1. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu
kepada sistem hidrolik. Pompa ini
digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang
digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric
2. Valve Kontrol
Valve kontrol pada sebuah sistem
hidrolik,selain berfungsi untuk mengatur besar tekanan yang digunakan, juga
berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem
3. Aktuator
4. Reservoir
Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk mengakumulasi perubahan volume
fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga didesain adanta suatu sistem untuk memisahkan udara dari fluida
5. Akumulator
Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik dengan
menggunakan gas. Alat ini termasuk alat
tambahan yang tidak semua sistem hidrolik menggunakannya. Tujuan penyimpanan
energi tekanan tersebut adalah untuk
menstabilkan tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak mengganggu aktuator yang
6. Fluida Hidrolik
Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik
biasanya berbahan dasar minyak bumi dengan tambahan zat-zat aditif. Spesifikasi
penggunaannya berdasarkan kebutuhan yang diinginkan, misalnya ketahanan terhadap api
jika digunakan pada industri dengan lingkungan yang panas, atau juga pada industri makanan digunakan fluida yang food grade (biasanya
minyak tumbuhan) atau juga air. Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi
7. Filter
Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal) pada fluida
hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi. Komponen ini sangat pentomg
karena kotoran metal selalu diproduksi pada
setiap sistem hidrolik. Biasanya filter diposisikan pada sisi suction pompa hidrolik. Namun
8. Pipa Aliran
Pipa yang digunakan untuk aliran fluida
hidrolik dapat berupa pipa standard, tube, atau juga berupa hose. Tube berdiameter sampai dengan 100mm, diproduksi oleh pabrik secara memanjang tanpa
Dongkrak Hidrolik
Pompa Hidrolik Ban Sepeda
Mesin Hidrolik
Rem Piringan Hidrolik
Hidrometer