BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS
1. UMUMPasal 1 Lingkup Pekerjaan
1.1. Satuan Kerja Adalah Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Kalimantan Timur.
1.2. Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman Kalimantan Timur.
1.3. Paket Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh Kawasan Muara Rapak Kota Balikpapan.
1.4. Lokasi Kawasan Muara Rapak Kota Balikpapan. 1.5. Sumber Dana APBN.
1.6. Tahun Anggaran 2016. 1.7. Lingkup pekerjaan meliputi :
• Pekerjaan Umum.
1.8. Untuk Pelaksanaan pekerjaan ini pihak penyedia jasa hendaknya menyiapkan tenaga sebagai berikut:
1. 1 Orang General Manger (S1 T. Sipil ) ; Pengalaman Minimal 5 Tahun dan memiliki SKA Ahli Madya Pelaksana Jalan dan Jembatan.
2. 1 Orang Site Manger (S1 T. Lingkungan ) ; Pengalaman Minimal 4 Tahun dan memiliki SKA Ahli Muda Pelaksana Pembuatan Fasilitas Sampah dan Air Limbah.
3. 1 Orang Pelaksana Lapangan (S1 T. Sipil ) ; Pengalaman Minimal 3 Tahun dan memiliki SKA Ahli Muda Pelaksana Lapangan Jalan/ Jembatan.
4. 1 Orang Tenaga Surveyor; (D3 T. Sipil; Pengalaman 2 Tahun, memiliki SKTK TK I Juru Ukur.
5. 1 Orang Tenaga Teknisi Beton; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun, memiliki SKTK Teknisi Lab Beton.
6. 1 Orang Tenaga Sanitary; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun, memiliki SKTK Tukang Sanitary.
7. 1 Orang Tenaga Juru Gambar; (SMK Bangunan/Gambar; Pengalaman 2 Tahun, memiliki SKTK TK I Juru Gambar.
8. 1 Orang Tenaga Logistik; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun. 9. 1 Orang Tenaga Administrasi; (SMK Sederajat; Pengalaman 2 Tahun.
1.8. Pekerjaan harus sesuai ketentuan dalam tiap tiap item pekerjaan yang ketentuannya tertera dalam uraian kerja, Spesifikasi Teknis, Gambar Kerja dan keputusan direksi.
Pasal 2
Jenis Dan Mutu Bahan
2.1. Jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini diutamakan bahan yang diproduksi dari dalam negeri sesuai spesifikasi ini, atau diutamakan bahan material lokal atau sesuai dengan petunjuk direksi.
2.2. Bila bahan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi teknis terdapat merk yang berbeda diharuskan memakai jenis dan dan mutu yang sama.
2.3. Contoh contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan tanpa keterlambatan atas biaya kontraktor dan harus memenuhi standar
spesifikasi. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila bahan atau cara mengajukan yang diajukan tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun kuantitasnya.
Pasal 3 Uraian Pekerjaan
3.1. Kontraktor harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan secara baik dan efisien dalam urutan yang teratur termassuk semua alat alat pendukung pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua pekerjaan.
3.2. Kekeliruan dalam urutan pekerjaan dan kualitas atau pengurangan pengurangan bagian dalam gambar dan RKS tidak boleh merusak (
membatalkan) kontrak, akan tetapi hendakya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang wajar.
Pasal 4
Gambar gambar Pekerjaan
4.1. Gambar gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi dan sebagainya yang telah dilakukan perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen lainnya.
4.3. Bila direksi menganggap perlu maka kontraktor harus membuat tambahan gambar detail yang diperlukan dan diperiksa dan disyahkan oleh direksi, gambar
gambar tersebut menjadi milik pemberi tugas.
4.4. Kontraktor harus menyimpan ditempat tersentuh 1 ( satu ) rangkap gambar kontrak lengkap termasuk Spesifikasi Teknis , Time Schedule serta kurva-S dalam keadaan baik dan dapat dibaca jenis termasuk perubahan perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar selalu tersedia apabila sewaktu waktu kuasa Pengguna Anggaran / Direksi memerlukannya.
Pasal 5
Persiapan Dilapangan
5.1. Kontraktor harus menyediakan dan mendirikan bangunan sementara yang digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perlindungan bahan bahan material konstruksi. Kontraktor harus menyediakan ruangan untuk keperluan direksi dengan perlengkapan administrasi dan lainnya sesuai keperluan dilapangan.
5.2. Akses jalan baik akan dan keluar lokasi pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh kontraktor bilaman sesuai kebutuhan dan menyangkut pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 6
Jadwal Pelaksanaan dan Pelaporan Pekerjaan.
6.1. Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 ( Seratus Delapan Puluh )hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ).
6.2. Pada saat kontraktor akan memulai pekerjaan dilapangan atau setelah menerima SPMK, Kontraktor harus segera membuat jadwal pelaksanaan yang berisi tahap tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan harus sesuai dengan waktu yang ada dalam kontrak.
6.3. Laporan perkembangan pekerjaan bulanan, mingguan dan harian.
Kontraktor harus mempersiapkan dan memberikan laporan bulanan, mingguan dan harian kepada direksi sebanyak5 (lima)salinan laporan yang terdiri dari :
o Laporan Harian o Laporan Mingguan o Laporan Bulanan
o Tingkat kemajuan pekerjaan berdasarkan jadwal pelaksanaan pekerjaan ( Time Schedule ) berupaKurva S/ Diagram BartChart.
o Daftar Keadaan Cuaca Harian o Back Up Quantity dan Quality.
o Dan lain lain yang berhubungan dengan progress pekerjaan. o Shop Drawing dan As Built Drawing
Pasal 7
Pengukuran dan Pematokan Peil
7.1. Kontraktor diharuskan mempelajari seluruh gambar dan uraian teknis.
Bilamana dalam perencanaan tersebut terdapat perbedaan ukuran diantara gambar. Dan apabila terdapat perbedaan maka kontraktor diwajibkan melaporkan kepada pihak direksi . Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki dan memperbaharui perbedaan ukuran yang terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat kelalaian tersebut maka semua tanggung jawab dibebankan pada kontraktor.
7.2. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ketentuan peil peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis. Kontraktor diwajibkan mencocokan seluruh ketentuan ukuran satu sama lain tiap pekerjaan dan segara melapor kepada pihak Pengguna Jasa. Seluruh keputusan revisi harus disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
7.3. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu mempelajari ketepatan peil peil yang tercantum dalam gambar dan uraian spesifikasi teknis. Ketepatan peil peil mutlak diperhatikan dengan sesungguhnya, Apabila terjadi kasalahan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, maka tindakan tersebut tidak dapat ditolerir, karena itu pihak pengguna jasa berhak untuk memerintahkan untuk membongkar dengan resiko menjadi tanggungan kontraktor.
Pasal 8
Pekerjaan Pembersihan Lapangan
8.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus membersihkan lokasi dari material material yang mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan.
8.2. Kontraktor tidak diperkenankan menebang pohon, pagar hidup dilokasi proyek, Bila sesuatu hal mengharuskan penebangan pohon, harus dilakukan melalui persetujuan tertulis dari pemberi tugas.
Pasal 9
Pekerjaan Pendahuluan/ Kewajiban Pelaksana
Melakukan Langkah Awal 9.1. Pekerjaan pekerjaan Penunjang
Pelaksana/kontraktor harus melaksanakan dan membangun pekerjaan pekerjaan penunjang seperti pembuatan jalan masuk( kalau diperlukan ), rambu rambu lalu lintas, rambu batas kerja, lampu tanda bahaya dan lain lain yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan secara baik. Biaya untuk melakukan pekerjaan pekerjaan ditanggung oleh kontraktor.
9.2. Upaya Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menyediakan dan merawat rambu rambu peringatan yang memadai, sinyal tanda bahaya, perlengkapan keamanan kerja. Penjaga harus mengambil tindakan dan langkah pencegahan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan keselamatan umum. Pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan mempekerjakan karyawannya harus dengan cara cara aman dan menggunakan alat alat keselamatan yang memadai karena diharuskan oleh peraturan pemerintah yang meliputi keselamatan pekerja. Dipandang perlu direksi memperhatikan bahwa metode keselamatan kerja yang digunakan atau diusulkan pelaksana tidak memadai, maka kontraktor harus mengubah metode
metode keselamatan kerja tersebut. 9.3. Keamanan
Pelaksana harus bertanggung jawab sendiri atas wilayah atau lokasi pekerjaannya. Semua langkah pengamanan harus dilakukan dengan kerjasama yang baik dengan masyarakat setempat atau pihak berwenang terkait. Gangguan pekerjaan terhadap lalau lintas jalan raya harus diatasi dan bekerja sama dengan aparat terkait setempat.
9.4. Jaminan Pelayanan Kesehatan
Pasal 10 Dokumentasi
Pekerjaan
10.1. Foto dokumentasi yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal hal yang menarik selama pelaksanaan pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya 3 ( tiga ) kali, yakni :
Sebelum memulai pekerjaan Kondisi 0 % Selama berlangsungnya pekerjaan 25, 50, 75 %
Setelah selesainya pekerjaan atau selama masa pemeliharaan 100 %.
10.2. Foto foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga pengulangan serta pada posisi yang sama untuk masing masing kegiatan dengan latar belakang yang berbeda tiap titik.
10.3. Ukuran foto tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan enam lembar masing masing foto dialbumkan, mencantumkan kondisi kegiatan, tanggal pengambilan dan harus disampaikan kepada direksi. Biaya foto foto tersebut seperti ditentukan harus ditanggung oleh kontraktor.
Pasal 11
Perlindungan Pekerjaan Dari Cuaca
Kontraktor harus dengan cermat melindungi semua pekerjaan dan bahan bahan yang dapat rusak atau terpengaruh oleh cuaca. Seandainya suatu pekerjaan rusak, maka pekerjaan tersebut harus diperbaiki atau diganti dan penggantian dan perbaikan pekerjaan tersebut atas biaya penyedia jasa, sampai perkerjaan tersebut memenuhi syarat.
Pasal 12
Pencegahan dan Pencemaran
12.1. Pelaksana harus setiap saat memelihara aliran air, tempat pekerjaan dan tanah milik warga sekitar lokasi sehingga lingkungan tersebut bersih dan bebas dari pencemaran yang timbul akibat pekerjaan. Kontraktor harus mengganti kerugian atas pecemaran yang timbul diakibatkan pekerjaan yang dilakukan.
12.2. Pelaksana harus selalu menjaga dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan
Pasal 13
Kuasa Kontraktor Dilapangan
13.1. Kontraktor harus menguasai dan mampu melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan kecakapan, keahlian serta penuh tanggung jawab. Kontraktor bertanggung jawab untuk semua alat alat, cara- cara teknik, urutan dan prosedur serta mengkoordinasikan semua bagian dari pekerjaan didalam kontrak dengan direksi/pengguna jasa.
13.2. Pada pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mendelegasikan seseorang tanaga pelaksana ahli sesuai bidang keahliannya yang diberi kuasa penuh dan bertanggung jawab serta selalu berada dilapangan.
13.3. Sebagai penanggung jawab lapangan, pelaksana harus mempelajar dan
memahami semua isi gambar bestek, berita acara aanwizjing sehingga tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan penggunaan bahan dan material yang berkualitas.
13.4. Pengguna Jasa/ Direksi berhak menolak penunjukan seseorang pelaksana dari kontraktor berdasarkan pendidikan, pengalaman kerja yang pernah dilaksanakan, keahlian dan kecakapan serta tanggung jawab. Dalam hal ini kontraktor harus segera menempatkan pengganti pelaksana lain dengan persetujuan Direksi.
Pasal 14
Alat alat Pelaksanaan
14.1. Semua pelaksanaan pekerjaaan, kontraktor haruis menyiapkan/ menyediakan alat alat pekerjaan yang baik, sarana peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan.
Adapun alat - alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini :
a. Concrette Mixer
Pasal 15 Papan Nama
15.1. Kontraktor diharuskan membuat/ memasang papan nama dilokasi proyek, ditempat yang mudah terlihat oleh umum.
SPESIFIKASI PRODUK
LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) SOLAR PANEL
1. LINGKUP PEKERJAAN:
Pekerjaan Pemasangan Lampu Jalan Tenaga Surya umum LED dengan Panel Surya adalah
pemasangan sistem pencahayaan penerangan lampu jalan dengan menggunakan suatu
sistem yang terdiri dari Solar Luminer (Luminer LED dengan Driver DC), Panel Sel Surya/
Photo Voltaic (PV), Baterai VRLA (Valve Regulated Lead Acid) dan Solar Charge
Controller untuk applikasi pencahayaan off-grid.
2. Solar Luminer
Solar Luminer harus mempunyai sistem efikasi (Lumen/Watt) yang mencapai minimal 100
-105 Lumen/Watt + 3% dengan warna cahaya (color temperature) 6500 K (Kelvin) + 600K.
Cahaya yang dihasilkan oleh LED pada Solar Luminer harus mempunyai Color Rendering
Index (CRI) minimal 70 dengan nilai toleransi ± 5.
Solar Luminer harus mempunyai pilihan distribusi cahaya Medium dan Wide beam untuk
mengakomodasi pendistribusion cahaya lampu pada konfigurasi jalan yang berbeda-beda.
Setiap LED yang dipasang pada Solar Luminer tersebut harus dilengkapi dengan satu lensa,
dimana fungsi dari lensa tersebut akan menghasilkan distribusi cahaya yang sama dan
simetrik untuk memastikan hasil kualitas cahaya yang baik di permukaan jalan.
Solar Luminer harus mempunyai kemampuan fungsi dimming untuk meningkatkan
penghematan energi. Umur Solar Luminer termasuk driver/gear- nya secara sistem harus
mencapai rata-rata 50.000 jam dengan depresiasi lumen (lumen maintenance) minimal 70%
pada Ta 35℃. Solar Luminer mempunyai perlindungan terhadap kejut listrik Kelas I sesuai
IEC 60598. Tegangan operasi (operating voltage) 10V-30V DC. Modul LED dan
driver/gears yang dipakai harus bisa di upgrade atau diganti apabila terjadi kegagalan
operasi.
Rumah lampu dari Solar Luminer ini harus mempunyai ketahanan terhadap debu dan air,
Ingress Proteksi (IP) 65, termasuk ruang kompartemen driver/ gear dan optikalnya dan
sesuai standard IEC 60598. Rumah lampu Solar Luminer harus dibuat dari alumunium
tahan panas dan klip stainless steel sehingga dicapai ketahanan terhadap iklim tropis.
Konektor antara Solar Luminer dan Baterai harus mempunyai tahanan IP 68.
Untuk mencapai tingkat pencahayaan yang maksimal sesuai kategori jalan yang akan
diterangi, Solar Luminer yang digunakan harus mempunya Lumen output system 3400
lumen – 3600 lumen, dengan daya maksimal termasuk watt losses sebesar 29 watt - 32
Watt. Kinerja optik dan distribusi cahaya harus dilampiri data photometrik dan kalkulasi
desain sesuai dengan standard CIE-12.
Spesifi Teknis LED :
Spesifikasi
Watt and Lumen : 29W-30 w/ 3400
Sumber Cahaya : Hingga 29- 32 x LED
Kebutuhan Daya : 12V/24V DC
Factor Daya : Tidak tersedia
Arus Pengemudi & Penggerak LED : 270mA–700mA
Output Lumen System : Hingga 3400
Keberhasilan System : 105 l lm/W ± 5%
CR1 : 70 ± 5
Suhu Warna : 6500k ± 500k / 5700k ± 500k / 4000k ± 500k
Optik : MB, DM2E
Bahan Dan Lapisan : Kerangka Mesin: Aluminium Berlapis
Logam; Gasket; Karet Silikon tahan panas, Kaca : Kaca Lunak; Cat
Abu-abu RAL7040
Masa Pakai : 50.000 Jam ( 70% pemeliharaan lumen @
Ta=35°C)
Pemasangan : Φ 48-60mm tiang ,entri sisi
Dimensi (PxLxL) : 360 x300 x140mm
Berat : 4.5 kg
Area berangin : 0.12
tinggi pemsangan yang disarankan : 5-10 m
klasifikasi : IP65; IK08; Class I;Ta=35°C
perlindungan lonjakan : Tersedia Untuk Versi Hibrida
kendali : Program peredupan terpisah
pemeliharaan : kerangka mesin yang mudah dibuka
sertifikasi : CB, CQC
Standart dan acuan lampu Penerangan jalan Umum untuk jalan tetap mengacu “
SPESIFIKASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM “ : BADAN STANDARDISASI
NASIONAL (BSN): SNI 7391 TAHUN 2008 “.
a. Intensitas cahaya secara rata-rata ( E average ) = min 15 LUX.
b. Distribusi kemerataan pencahayaan (Uniformity) Emin/Emax = min 0.20
A. HOUSING (RUMAH LAMPU)
- Rumah lampu harus didisain dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu melayani
kebutuhan. Secara prinsip rumah lampu harus didisain sehingga memudahkan
perawatan dan penggantian lampu,modul LED dan pemasangan tanpa menggunakan
peralatan khusus.
- Rumah lampu harus diproses sedemikian rupa sehingga tingkat kehalusan dan
kemerataan bagian luar dan dalam sama, dibuat dari bahan high pressure die cast
aluminium yang tahan korosi dan iklim tropis seperti hujan lebat, kelembaban tinggi,
dan suhu sehari-hari yang panas (extreme temperature). Konstruksinya harus menahan
getaran dalam penggunaan kondisi normal.
- Rumah lampu berfungsi untuk melindungi dan meletakkan modul lensa LED
disesuaikan dengan kebutuhan kerataan cahaya terhadap dengan jalan.
Gambar Armature
- Pemasangan rumah lampu harus dapat dilakukan secara lateral.
- Penggantian modul dan komponen dapat dilakukan dari atas dengan membuka penutup
posisi terkunci kuat, didudukkan dalam plat datar dan tidak menimbulkan resiko benda
jatuh pada saat perbaikan atau pemeliharaan.
- Penggantian modul LED harus mampu dilakukan tanpa melepas cover, sehingga dapat
terjaga kebersihannya. Modul LED harus mampu dilepas keluar dari ruang optik dan
penggantiannya dapat dilakukan di luar ruang optik.
B. OPTIK
Rancangan optik harus mampu mendukung sistim ditribusi cahaya. Pilihan Optik Medium
dan Wide beam harus mengakomodasi distribusi cahaya yang berbeda-beda Setiap LED
yang dipasang pada Solar Luminaire dilengkapi dengan satu lensa (optik) dengan demikian
hasil ditribusi cahaya akan merata dan simetris sehingga kulitas cahaya akan lebih baik
dipermukaan jalan.
C. GASKET
Gasket harus tahan terhadap iklim tropis dan tetap berada pada posisinya pada saat
pengerjaan dan perawatan. Material yang dipakai dari bahan silikon atau bahan lain yang
tahan panas dan elastis. Homogenitas temparatur terkontrol dengan baik sehingga terpenuhi
standard minimum IP66
D. PENUTUP KACA (GLASS COVER)
Terbuat dari bahan safety glass bening, dicetak halus dan kokoh. Tingkat transparansi bening
(tahan terhadap ultra violet). Safety glass dapat terpecah dan akan hancur dalam butiran kecil
(Tempered Glass) sehingga tidak berbahaya. Peletakan glass cover terhadap housing luminer
harus dilapisi dengan gasket silikon yang mengelilingi sepanjang bidang sentuh antara gasket
terhadap housing luminer. Cover mampu melindungi luminair sesuai dengan persyaratan IP
66.
F. PLAT DUDUKAN DRIVER (GEAR TRAY)
Plat dudukan komponen dari bahan besi yang digalvanis atau bahan lain yang tahan karat.
Plat dudukan beserta elektrikal dapat dilepas dari body housing untuk keperluan perawatan.
G. PENGKAWATAN DALAM DAN PENYAMBUNGAN ANTAR KOMPONEN
Pengkawatan dalam sebagai penghubung rangkaian antar komponen harus menggunakan
kabel dengan diameter memadai, terbuat dari tembaga. Warna kabel pengenal L, N, dan G
tahan panas. Terminal kabel utama (main input) menuju ke pengkawatan dalam dan menuju
ke lampu harus menggunakan model plug and loose sehingga penyambungan dan pemutusan
saat pemeliharaan tanpa menggunakan alat (tooless).
2. PANEL SURYA / Panel
Panel PV harus terbuat dari sel surya silicon poli-crystalline yang mempunyai efisiensi yang
tinggi. Panel PV akan memiliki umur rata-rata yang lama, lebih dari 25 tahun, dengan tingkat
daya turun hingga 20% pada saat mencapai umur rata-rata tersebut. Panel harus dilengkapi
dengan junction box yang tahan air (water proof) dan Konektor IP 67. Panel PV harus sesuai
dengan standard IEC 61215.
a. Total Daya (Pmax) : 90 Wp (Watts Peak)
b. Daya maksimum (Pmax) : 90 W (Watt)
c. Tegangan pada Pmax (Vmp) : 38,4 V (Voltage) ± 3%
d. Arus pada Pmax (Imp) : 7,1 A (Ampere) ± 3%
e. Tegangan tanpa beban (Voc) : 22,00 V (Voltage) ± 3%
f. Tegangan hubung singkat (Isc) : 5,04 A (Ampere) ± 3%
g. Beban angin max (Pa) : 2,4k
h. Operating Temperature : -40˚C ~ +85 ˚C
Gambar Panel :
3. Baterai
Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah (DC). Kapasitas baterai yang tertulis
dalam satuan Ah (Ampere hour), yang menyatakan kekuatan baterai, seberapa lama baterai
tersebut dapat bertahan mensuplai arus untuk beban / load.
Baterai terbuat dari tipe Sealed GEL-Electrolyte Valve Regulated Lead Acid (VRLA) yang
mempunyai kemampuan kuat untuk mengisi ulang setelah baterai melakukan deep discharge.
Siklus umur dari baterai mencapai 2500 kali pada kondisi 25% Depth of Discharge. Baterai
mempunyai kemampuan bekerja pada suhu operasi antara -20°C hingga 50°C. Boks
pelindung baterai harus mempunyai ketahanan IP 66.
a. Tegangan pengenal : 100Ah/12 V (Voltage)
b. Kapasitas pengenal pada suhu 20°C : 10h 150 Ah
5h 85 Ah 1h 55 Ah
c. Internal resistance : 3.65 mΩ ketika fully charge pada suhu 20°C
d. Kemampuan self discharge rata-rata :≤ 2% per bulan padasuhu 25°C
d. Arus pada saat discharge : 3020 A
d. Arus pada saat charge : 30 A
e. Suhu kerja pada saat beroperasi : Discharge -20°C ~ 75°C
Charge -10°C ~ 55°C Storage -20°C ~ 55°C
f. Umur pada floating service : Minimal 10 tahun pada suhu 20°C
Gambar Baterai
4. Solar Charge Controller
Merupakan peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke
baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur overcharging
(kelebihan pengisian - karena Baterai sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari Panel Sel
Surya.
Tipe Solar charge controller yang digunakan adalah tipe Industrial Solar Charge Controller,
bisa diprogram, mempunyai kemampuan dual load atau dimmable load output. Tipe pengisian
Pulse Width Modulation (PWM), mempunyai Stage of Charge (SOC) 4 stages: Main, Float,
Boost dan Equalization.
a. Tegangan nominal : 12 V/ 24 V, mengenali tegangan secara otomatis
b. Arus beban : 5 A, 10 A, 20A
c. Tegangan pada stage Float : 12,8 V / 27,6 V (25°C)
d. Tegangan pada stage Boost : 12,4 V / 28,8 V (25°C)
e. Tegangan pada stage
Equalization : 12,8 V / 29,6 V (25°C)
f. Tegangan beban putus : 11 V–12.02 V / 22 V–24,04 V
g. Tegangan reconnect : 12,8 V / 31 V
h. Temperatur kerja : -40 °C ~ 60 °C
i. Dapat digunakan untuk lampu 12/24 VDC
5. KOTAK BATERAI
UMUM
a. Kotak baterai,merupakan tempat atau rumah pengaman untuk menempatkan
peralatan seperti baterai, BCU (charge controller) dan terminal dengan jenis
outdoor agar terlindung dari cuaca ekstrim dan kriminalitas dan baterai dapat di
letakkan pada tiang dan atau di bawah tergantung kebutuhan dan estetika.
b. Kotak utama baterai terbuat dari bahan non korosif dan atau konstruksi beton(
c. Pada kotak baterai diberi nomor kodefikasi untuk keperluan data base dan
memudahkan perawatan.
d. Apabila Baterai di letakan di bawah maka Spesifikasi Kotak Baterai adalah :
1. Bahan : Batu bata, semen (detail lihat gbr)
2. Ketebalan : konstruksi dengan beton batu bata,
3. Ukuran kotak : disesuaikan dengan ukuran baterai
4. Dipasang : ditanam disisi tiang / fondasi tiang
e. Apabila baterai di letakkan di bawah maka Kotak baterai harus dibuat sedemikian
rupa, terutama dipersiapkan penutup tempat baterai, lubang serapan air, dan
pertimbangan konstruksinya.
6. TIANG
a. Tipe Tiang hexagonal bercabang 1 ( satu ) hex dengan panjang stang
masing-masing Hot Dip Galvanized, base plate. Ukuran diameter tiang, tebal plat sesuai
dengan sebagaimana dicantumkan dalam gambar teknis. Tinggi Tiang dan disain
tiang sesuai dengan gambar teknis.
b. Wajib Produksi dalam Negeri (dibuktikan dengan surat pernyataan dari pabrikan
pemberi dukungan dan dapat dilakukan kunjungan pabrik oleh Panitia atas biaya
peserta lelang
Legalitas, Sertifikasi dan Persyaratan/Layanan Teknis lainnya
a. Calon Penyedia barang menyerahkan surat jaminan kualitas dan ketersedian suku
cadang selama 5 tahun terhadap produk Solar Luminer yang ditawarkan,
diterbitkan oleh Pabrikan Pemegang Merk.
b. Menyerahkan surat keaslian barang (Certificate of Origin) dari Pabrikan Pemegang
Merk waktu penyerahan Barang.
c. Luminer LED, Baterai, Panel Surya serta Kontrol LED yang ditawarkan harus dari
satu merk pabrikan, untuk menjamin kompatibilitas, memudahkan perawatan serta
jaminan purna jual.
d. Luminer Iengkap yang berasal dari luar negeri harus mempunyai kantor
Indonesia. (dibuktikan dengan surat yang dikeluarkan oleh lnstansi yang
berwenang seperti BKPM/DEPERIN/DAG).
e. Merk dagang dari luminer lengkap yang ditawarkan harus sesuai dengan merk
dagang negara pembuatnya
f. Bila perakitan dilaksanakan di Indonesia, pabrik pemegang merek harus
mempunyai ISO 9001 / 2008 yang masih berlaku dan dirakit dipabrik secara
terpadu dibawah kendali kualitas dalam satu merk dengan acuan standar teknis
mengikuti IEC, demikian halnya untuk luminer lengkap built up.
g. Untuk pabrikan Luminer LED harus melampirkan ISO 9001 untuk Kategori
Lampu LED dan Sistem LED, Sertifikasi penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001, Sertifikasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
h. Bagi peserta lelang, wajib melampirkan surat keterangan dari pabrikan pembuat
atau perwakilan pabrik selaku pemegang merk di Indonesia, yang menyatakan
mengenai keaslian barang yang akan disuplai.
i. Pabrikan pembuat atau perwakilan pabrik selaku pemegang merk di Indonesia
harus memberikan surat jaminan konsultasi teknis.
j. Luminer LED, Baterai, Panel Surya serta Kontrol LED yang ditawarkan harus
dilampiri dan sesuai dengan brosur asli yang diterbitkan oleh pabrikan pemegang
merk.
k. Luminer lengkap yang ditawarkan harus dilampirkan hasil pengujian IP
LMK-PLN atau Lembaga Pengujian terakreditasi lainnya seperti : KEMA, DEKRA,
DEMCO, ANSI, PSB, SIRIM dan lain-lain, yang ditujukan kepada pemegang
merek. dengan uji Indek Pengamanan (Ingres Protection) IP. 66 untuk
perlindungan terhadap debu, benda padat, kelembaban dan air pada Ruang lampu
(Lamp Compartement). Fotokopi dokumen sertifikasi tersebut harus diserahkan