• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBUKTIAN SISWA SD PADA MATERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PEMBUKTIAN SISWA SD PADA MATERI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Keynote Speaker:

(3)
(4)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 ISBN No. 978-979-028-728-0

1212 25 April 2015 Universitas Negeri Surabaya

STRATEGI PEMBUKTIAN SISWA SD PADA MATERI

KONSERVASI LUAS BANGUN DATAR DITINJAU DARI

PERBEDAAN GAYA KOGNITIF

Yurizka Melia Sari1

1STKIP Bina Insan Mandiri, Wiyung, Surabaya, yurizkameliasari@stkipbim.ac.id

Abstrak. Kemampuan siswa dalam pembuktian matematika memegang peranan penting pembelajaran matematika

yang telah menjadi perhatian banyak pihak terutama ahli pendidikan matematika. Oleh karena itu, masalah-masalah pembuktian perlu diberikan sejak masih di tingkat dasar terutama pada masalah geometri dasar. Hal ini dapat merangsang penalaran siswa dengan memfasilitasi siswa untuk dalam mengembangkan kemampuan penalaran dan kemampuan spasial dalam memisahkan, menggambar, memodelkan, menemukan, mengukur dan mengkonstruksi hubungan-hubungan geometri. Salah satu materi geometri tingkat dasar yang dapat digunakan dalam masalah pembuktian adalah konservasi luas yang merupakan materi prasyarat sebelum siswa belajar tentang luas bangun datar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembuktian siswa SD pada masalah konservasi luas bangun datar ditinjau dari perbedaan gaya kognitif FI dan FD. Peneliti melakukan wawancara terhadap 2 siswa yang merupakan subjek penelitian kelas 5 SD mengenai strategi pembuktian konservasi luas bangun datar dengan melakukan tes GEFT sebelumnya. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan triangulasi waktu.

Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi perbandingan strategi siswa SD dalam membuktikan konservasi luas bangun datar pada empat tipe masalah pembuktian konservasi luas meliputi: (1) kedua bangun datar yang diberikan mempunyai pola dan susunan yang sama, (2) hanya salah satu bangun datar diketahui polanya, (3) hanya salah satu bangun datar yang diketahui polanya tetapi susunannya tidak diketahui secara langsung, dan (4) kedua bangun datar tidak diketahui susunan dan polanya.

Kata Kunci: Strategi Pembuktian, Konservasi Luas, Gaya Kognitif.

Pendahuluan

Latar Belakang

Kemampuan pembuktian merupakan salah satu bentuk kemampuan intelektual yang harus dimiliki siswa terutama dalam bidang matematika. Hal itu sudah tercantum dalam salah satu tujuan KTSP dan Kurikulum 2013 [1], siswa ditekankan pada penggunaannya terhadap pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Tall [2] menjelaskan bahwa kemampuan siswa dalam mengonstruksi bukti tampak dari bentuk representasi bukti, yang berkembang dari bukti tindakan, bukti visual, bukti simbolis dan bukti formal. Pembuktian dalam masalah geometri mempunyai kelengkapan bentuk representasi bukti dan berisi argumen berkesimpulan benar berdasarkan premis-premis yang terdapat dalam bidang geometri [3]. Sehingga, masalah pembuktian yang dipilih dalam penelitian ini adalah masalah geometri terutama pada materi konservasi luas.

(5)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 ISBN No. 978-979-028-728-0

Universitas Negeri Surabaya 25 April 2015 1213

geometri. Lebih jauh lagi, disadari atau tidak, siswa SD dalam mempelajari matematika mempunyai cara yang berbeda dalam memroses informasi matematika, ada yang senang belajar sendiri dan ada yang senang belajar melalui diskusi dengan orang lain. Perbedaan cara pemrosesan informasi tersebut dipengaruhi oleh gaya kognitif mereka. Sehingga peneliti menduga bahwa strategi pembuktian siswa dipengaruhi oleh gaya kognitif.

Perbedaan gaya kognitif antara field dependent dan field independent memungkinkan terjadinya perbedaan strategi dalam pembuktian konservasi luas antara dua bangun datar. Siswa yang bergaya kognitif field independent dapat menemukan bahwa bangun datar yang dilihatnya disusun dari beberapa bangun datar yang lain, sehingga dia dapat menemukan bahwa luas bangun datar yang diberikan itu sama berdasarkan elemen penyusunnya. Akan tetapi, siswa yang bergaya kognitif field dependent mengalami kesulitan dikarenakan sulit menemukan bagian sederhana dari konteks aslinya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui sejauhmana strategi pembuktian siswa SD dengan memberikan permasalahan pembuktian geometri tentang konservasi luas bangun datar ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang, peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah strategi siswa SD bergaya kognitif field independent dalam membuktikan konservasi luas bangun datar?

2. Bagaimanakah strategi siswa SD bergaya kognitif field dependent dalam membuktikan konservasi luas bangun datar?

Tujuan Penelitian

Mengacu dari pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian dari penelitian ini sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan strategi siswa SD bergaya kognitif field independent dalam membuktikan konservasi luas bangun datar.

2) Mendeskripsikan strategi siswa SD bergaya kognitif field dependent dalam membuktikan konservasi luas bangun datar.

Metode Penelitian

Partisipan

(6)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 ISBN No. 978-979-028-728-0

1214 25 April 2015 Universitas Negeri Surabaya

hubungannya. Subjek penelitian ditentukan dengan berpedoman pada hasil tes penggolongan gaya kognitif field dependent dan field independent.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga akan menghasilkan data deskriptif berupa gambaran tentang strategi siswa SD dalam membuktikan konservasi luas bangun datar ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent.

Untuk mendapatkan data tentang strategi siswa SD dalam membuktikan konservasi luas bangun datar berdasarkan gaya kognitif field dependent dan field independent, metode pengumpulan data penelitian dimulai dari penentuan subjek. Setelah subjek ditentukan, subjek diminta menyelesaikan lembar soal yang berisi masalah pembuktian konservasi luas bangun datar dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Proses selanjutnya adalah peneliti menginterview subjek penelitian secara lebih mendalam guna memverifikasi data hasil tugas tertulis.

Strategi yang diungkap dalam penelitian ini berupa strategi yang digunakan dengan berbantuan grid paper, penggaris dan gunting dalam menyelesaikan 4 permasalahan yang komponennya sebagai berikut: (1) kedua bangun datar yang diberikan mempunyai pola dan susunan yang sama, (2) hanya salah satu bangun datar diketahui polanya, (3) hanya salah satu bangun datar yang diketahui polanya tetapi susunannya tidak diketahui secara langsung, dan (4) kedua bangun datar tidak diketahui susunan dan polanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi waktu, yaitu mengecek tingkat kepercayaan dan keakuratan data yang diperoleh dengan membandingkan hasil tugas siswa beserta wawancaranya dengan hasil dari tugas yang setara beserta wawancaranya pada waktu yang berbeda.

Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada tahapan analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman [] sebagai berikut: reduksi data, pemaparan data, validasi dan penarikan kesimpulan.

Hasil dan Diskusi Penelitian

Pada umumnya dalam membuktikan konservasi luas bangun datar, subjek yang memiliki gaya kognitif field independent dan field dependent tidak mengalami kesulitan dalam menyebutkan informasi-informasi yang tertera pada soal dalam aktivitas menganalisis masalah. Pada tipe soal pertama, subjek field independent dan field dependent mampu menunjukkan bahwa luas bangun A dan luas bangun B sama dengan menggunakan pendekatan berbeda dimana SI menggunakan konsep kompensasi dan SD menggunakan konsep relasi sebagian dari keseluruhan.

(7)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 ISBN No. 978-979-028-728-0

Universitas Negeri Surabaya 25 April 2015 1215

masalah lebih analitis karena mereka dapat memilah secara rinci bagian-bagian yang ada pada permasalahan. Sehingga individu tersebut memiliki persepsi yang tidak mudah terpengaruh oleh manipulasi dari situasi disekelilingnya. Sebaliknya, orang yang bergaya kognitif field dependent

memiliki persepsi yang mudah dipengaruhi oleh manipulasi dari situasi sekelilingnya..

Kesimpulan

Adapun rangkuman hasil penelitian mengenai strategi pembuktian siswa pada materi konservasi luas bangun datar adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Perbedaan Strategi Pembuktian SI dan SD

Tipe Soal Subjek Field Independent Subjek Field Dependent 1 bangun A. Strategi lain yaitu kotak berpetak transparan dimana subjek membandingkan banyaknya kotak dari bangun A dan bangun B yang telah dimodifikasi menjadi bangun A. bangian sisi lengkung dari bangun B dan dipindah ke bagian lain sehingga bentuknya sesuai dengan bangun A. Subjek menghitung luas bangun datar A dan B untuk memastikan bahwa luas bangun datar tersebut sama. salah satu bagian bangun B yang kemudian diletakkan di bagian lain bangun A dan bangun B yang telah disusun ulang berdasarkan banyaknya

(8)

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 ISBN No. 978-979-028-728-0

1216 25 April 2015 Universitas Negeri Surabaya

mengajar tentang konsep rumus luas bangun datar agar siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar yang tak beraturan. Hal itu juga dapat mengembangkan penalaran siswa dalam masalah pembuktian geometri.

Penelitian memerlukan penelitian lebih lanjut dan mendalam, dengan subjek yang memiliki karakteristik yang sama, agar lebih meyakinkan atau memantapkan hasil penelitian yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

[1] Depdiknas,2006. Permendiknas Nomor 22 / 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan εenengah”. Jakarta: Depdiknas.

[2] Tall. 1995. Cognitive Development, Representations and Proof. Makalah pada konferensi Justifying and Proving in School Mathematics, Institute Of Education, London, Desember 1995. http://homepages.warwick.ac.uk/staff/David.Tall/ pdfs/dot1995-repns-proof.pdf, diakses 21 November 2013

[3] Ndraha, Fasoo. 2013. Nilai Strategis Memandang Bukti Geometri sebagai Prosep dalam pembelajaran. Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 9 November 2013.

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Strategi  Pembuktian SI dan SD Tipe Soal 1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan metode regresi linier berganda menyatakan bahwa secara parsial citra merek tidak memiliki pengaruh positif dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga

Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmati Ellya (2011) tentang Permainan Tradisional sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini TK Tunas Rimba Semarang,

Meny impan Data Dealer Rek anan Terupdate Meny impan Data Kodepos Terupdate Meny impan Data Bad Debit Terupdate Meny impan Data J awaban Terupdate Meny impan Data Item Terupdate

Lazimnya dalam Gugatan Citizen Lawsuit suatu posita berisi data-data yang jelas, lengkap dan terperinci tentang adanya suatu peristiwa hukum yang dalam hal ini didalilkan

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan: (1) terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran STAD yang dilengkapi laboratorium riil dan virtual terhadap

Penggunaan botol susu dengan karet penghisap yang keras berisiko mengganggu pertumbuhan rahang, lengkung gigi-geligi, lidah dan otot-otot wajah. Proses menghisap pada