Contoh Soal Anestesiologi dan Terapi Intensif
Faal airway & breathing1. Cara yang digunakan untuk menilai jalan napas (Airway) bebas atau tidak mengalami sumbatan yaitu dengan cara LOOK - LISTEN – FEEL (B/S)
2. Available-oxygen dalam rumus Nunn Freeman dipengaruhi oleh Tekanan PCO2 darah arterial (B/S).
3. Pemberian oksigen pada pasien gawat darurat adalah dengan menggunkan nasal prong untuk mencapai FiO2 100 % (B/S)
Faal sirkulasi
1. Stroke volume selain dipengaruhi oleh preload, afterload dan kontraktilitas; juga dipengaruhi oleh disfungsi katub dan abnormalities pergerakan dinding jantung. (B/S) 2. Dalam mekanisme kompensasi untuk mempertahankan Cardiac Output, denyut jantung
dapat meningkat hingga 3x lipat. (B/S)
Faal disability (sister saraf)
1. Perfusi jaringan otak dipengaruhi oleh tekanan arteri rata-rata (MAP) dan tekanan intrakranial. (B/S)
Kegawatan Airway
1. Gurgling adalah sumbatan jalan napas diakibatkan oleh benda padat (B/S) 2. See saw adalah tanda dari sumbatan jalan napas total (B/S)
Kegawatan breathing
1. Tension pneumothoraks paru kanan ditandai dengan hilangnya suara napas pada kedua sisi (B/S)
Kegawatan sirkukasi
1. Tindakan yg pertama kali harus dilakukan dalam mengatasi syok hipovolemi adalah menghentikan perdarahan (B/S)
2. Salah satu monitoring penting dalam resusitasi cairan adalah produksi urin pasien. (B/S) 3. Sepsis selalu disebabkan oleh infeksi bakteri. (B/S)
4. Penanganan paling penting dalam syok anafilaktik adalah pemberiam kortikosteroid. (B/S)
5. Hasil analisa gas darah adalah patokan utama terapi dalam gangguan sirkulasi. (B/S) 6. Resusitasi cairan pada anak dilakukan dalam waktu yg lebih cepat, dikarenakan anak
kurang bisa toleransi terhadap kekurangan cairan. (B/S)
Kegawatan Dissability
1. Pemeriksaan kesadaran secara cepat bisa menggunakan metode AVPU (B/S)
2. Pada survei primer, pemeriksaan kesadaran menggunakan Glasgow Coma Scale (B/S)
3. Salah satu cara untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Kranial adalah dengan head up 45° (B/S)
Anestesi dasar
1. Persiapan puasa 8 jam pra operasi pada operasi pasien elektif dewasa ditujukan agar pasien dalam keadaan dehidrasi ringan (B/S)
2. Agen anestesi volatile halotan mempunyai efek bradikardi (B/S)
3. Klasifikasi jalan napas menurut Samsoon and Young kelas 2 dapat melihat P. molle, faucium, uvula, arcus secara langsung (B/S)
4. Pasien laki-laki usia 40 tahun dengan DM terkontrol termasuk dalam status fisik ASA 2 (B/S)
5. Sedasi, analgesia dan pelumpuh otot adalah pilar dasar dari anestesi (B/S)
Tatalaksana Nyeri
1. Kerusakan saraf dapat terjadi karena adanya inflamasi (B/S)
2. Luka di dahi seorang aktor terkenal dapat jauh lebih sakit dibandingkan luka di dahi seorang pekerja bangunan (B/S)
3. Penilaian nyeri secara tepat dengan menggunakan VAS bisa menilai nyeri dengan hanya melihat face scale (B/S)
4. Lokasi pembedahan dan jenis nyeri saja yang harus dipertimbangkan saat memilih metode pengelola nyeri (B/S)
5. Depresi nafas harus diperhatikan betul saat menggunakan morphin intravena (B/S)
Farmakologi Dasar
1. Pada ibu hamil, dosis obat yang terikat kuat dengan albumin perlu disesuaikan dosisnya dengan cara ditingkatkan (B/S)
2. Semua obat bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor (B/S)
Obat Anestesi
1. Anestesia umum mempunyai triad yaitu narkosis, analgesia dan relaksasi (B/S)
2. Ether mempunyai khasiat narkosis baik, analgesia sangat kuat dan relaksasi otot bergaris sangat baik (B/S)
3. Bola mata tidak bergerak, pupil mulai melebar tetapi masih memiliki reflek cahaya merupakan tingkat kedalaman anestesi inhalasi ether tahap III bidang 2 (B/S)
Obat Emergency
1. Adrenalin mengaktivasi reseptor β1 di otot jantung, sel pacu jantung dan jaringan konduksi (B/S)
2. Pada kadar yang tinggi dopamin menyebabkan vasokontriksi akibat aktivasi reseptor
Resusitasi Jantung Paru
1. Menurut Guidelines BLS 2010, pijat Jantung 30x adalah tindakan yang dilakukan pada
saat mendapati pasien dalam keadaan tidak sadar dan tidak bernafas. (B/S)
2. Pada kondisi cardiac arrest dengan 1 penolong dapat dilakukan pijat jantung 100x/menit
tanpa dilakukan pemberian nafas buatan (B/S)
3. Hipoksia dan asidosis adalah peyebab dari cardiac arrest yang menetap (membandel).
(B/S)
Jawaban dan Pembahasan
Faal airway & breathing 1. B
2. S 3. S Faal sirkulasi
1. B 2. B
Faal disability (sister saraf) 1. B
Kegawatan Airway 1. S
2. B
Kegawatan breathing
1. S
Kegawatan sirkukasi
1. Salah (yang benar airway dan breathing terlebih dahulu) 2. Benar
3. Salah 4. Salah 5. Salah 6. Salah 7. Benar
Kegawatan Dissability
Anestesi dasar 1. Salah 2. Benar 3. Salah 4. Benar 5. Benar
Tatalaksana Nyeri 1. Benar 2. Benar 3. Salah
(penilaian nyeri dengan menggunakan VAS harus dilihat dari face scale, visual analog scale, verbal pain intensity scale, dan numeric pain intensity scale)
4. Salah
(yang harus dipertimbangkan saat memilih metode pengelola nyeri adalah tingkat nyeri, status psikis dan emosi, jenis nyeri, lokasi pembedahan, dan ada tidaknya gangguan fungsi vital)
5. Benar
Farmakologi Dasar 1. Salah 2. Salah
Obat Anestesi 1. Benar 2. Benar 3. Salah
Obat Emergency 1. Benar 2. Benar
Resusitasi Jantung Paru