Komplikasi Demam Berdarah Dengue pada Anak-anak
Komplikasi Neurologis
18% anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit seperti encephalitis
dikonfirmasi mempunyai infeksi dengue.
Keterlibatan susunan saraf pusat diperkirakan terjadi akibat Dengue Hemorrhagic Fever
yang berkepanjangan,Hal ini biasa disebut sebagai dengue encephalopathy.
Ada tiga tipe manifestasi neurologis yang berkaitan dengan infeksi dengue, yaitu:
1. Tanda klasik dengan infeksi akut : sakit kepala, pusing, delirium, restlessness, iritabilitas mental dan depresi
2. Encephalitis dengan infeksi akut : penekanan saraf sensoris, lethargy, confusion, somnolens, koma, kejang, leher kaku dan paresis
3. Kelainan post-infeksi : epilepsi, tremor, amnesia, demensia, manik psikosis, Bell’s palsy, Mortalitas akibat komplikasi neurologis ini termasuk rendah, sekitar 22%, dengan bukti pemulihan total kesadaran dan gejala neurologis pada pasien yang dapat bertahan hidup terjadi dalam waktu maksimum 7 hari.
Komplikasi Kardiovaskuler
Komplikasi jantung pada pasien DHF jarang terjadi, namun beberapa laporan mengatakan bahwa selama episode penyakit dapat terjadi gangguan irama jantung seperti
Atrioventricular Block (AV Block), Atrial Fibrilation (AF), disfungsi sinus node, dan denyut ventrikel ektopik. Kebanyakan tidak terdapat gejala pada pasien atau asimptomatik dan dapat sembuh spontan apabila infeksinya ditangani dan mengalami.
Komplikasi Respirasi
Demam berdarah pada anak dapat mengakibatkan Acute Respiratory Distress Syndrome
yang menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga cairan plasma dapat bocor ke ruang interstitial dan mengakibatkan edema serta disfungsi paru.7
Komplikasi Hepatobilier
Tanda yang paling jelas menunjukkan keterlibatan hati pada infeksi dengue adalah adanya pembesaran hati (hepatomegaly). Studi-studi terkini menunjukkan heoatomegali terlihat pada 50-100% kasus infeksi dengue dan pembesaran hati sedang dapat merupakan bagian respon patologis normal terhadap infeksi dengue. Data yang didapat cenderung mengindikasikan adanya hepatomegali pada kasus-kasus dengue, dengan angka kejadian yang sedikit lebih tinggi pada kasus-kasus berat.
Komplikasi Limforetikuler
Antigen virus dengue dapat ditemukan pada sel-sel limfa, kelenjar timus dan kelenjar getah bening. Limfadenopati pada pasien DHF ditemukan pada setengah kasus dan splenomegali jarang ditemukan pada balita. Ruptur limfa dan infark kelenjar limfa pada pasien DHF jarang terjadi. Dokter harus memperhatikan adanya komplikasi yang fatal ini di daerah endemik DHF. Kasus ruptur limfa dapat salah diagnosis oleh karena keliru menginterpretasikan sindroma syoknya. Splenektomi dapat dilakukan sebagai terapi kuratif. Telah dilaporkan adanya kasus infark limfo nodi yang berhubungan dengan disseminated intravascular infarction pada kasus demam berdarah yang telah terbukti secara serologis. Infark diperkirakan disebabkan oleh adanya sumbatan trombotik pada pembuluh-pembuluh di daerah parahilus. Limfoma maligna sebagai penyebab paling umum dari infark kelenjar limfa harus dieksklusi dengan menggunakan proses imunohistokima.5
Komplikasi Ginjal
gagal napas, dan pendarahan masif. Semua hal ini merupakan penyebab utama kematian pada pasien DHF.
Komplikasi Genitalia