Teori Kekuasaan dan Kewenangan
TATAP MUKA #4
INFRA STRUKTUR KEKUASAAN DI
INDONESIA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK MUHAMMADIYAH RAPPANG
SIDRAP - 2016
INFRA STRUKTUR POLITIK DI INDONESIA
Partai Politik
Menurut UU No. 10 tahun 2008 tentang Partai Politik, yang dimaksud Partai Politik adalah setiap organisasi yang dibentuk oleh warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak untuk memperjuangkan baik kepentingan anggotanya maupun bangsa dan negara
...Partai Politik
Munculnya organisasi modern di awal abad ke 20 yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo dan Serikat Islam dapat disebut sebagai pertanda lahirnya partai di Indonesia, selanjutnya mulailah
berdiri partai-partai politik. Setelah kemerdekaan tradisi partai politik di Indonesia dimulai dengan munculnya usul yang diajukan oleh BPKNIP untuk berfungsi sebagai parlemen yang
disampaikan kepada pemerintah. Usul itu menuntut kepada pemerintah untuk
memberikan kesempatan
seluas-luaskannya kepada masyarakat mendirikan partai politik demi mempertahankan
...Partai Politik
Pada tanggal 3 Nopember 1945 keluarlah Maklumat Pemerintah yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Moh. Hatta. Maka tumbulah partai politik seperti cendawan di
musim hujan. Menurut Alfian partai politik tersebut dapat
digolongkan kepada:
1) Aliran nasionalis, yaitu PNI, PRN, PIR
Hazairin, Parindra, Partai Buruh, SKI, PIR-Wongsonegoro dll.
2) Partai Islam, seperti Masjumi, NU, PSII dan Perti
3) Aliran Komunis, seperti PKI, SOBSI dan BTI 4) Aliran Sosialis, seperti PSI, GTI dll.
...Partai Politik
Pengelompokan itu juga tak lepas dari kekuatan Jepang yang membagi aliran
dalam politik Indonesia kepada golongan Nasional opportunis, Nasional Islam dan Komunis/Sosialis.
Partai Politik di masa demokrasi Liberal pada tahun 1950an mendapat
kesempatan secara bebas untuk masuk kepada pemerintahan, namun belum
...Partai Politik
Setelah Pemilu 1955 ditemukan peta kekuatan politik, yaitu Partai beraliran nasionalis (27,6%), Beraliran Islam
(45,2%), beraliran komunis (15,2%) dan sisanya dari aliran Kristen dan Sosialis. Ekses negatif dari peranan partai politik masa demokrasi liberal adalah
kedudukan pemerintah labil, kesempatan yang kurang bagi
pemerintah untuk melaksanakan
programnya, keputusan politik dilakukan melalui perhitungan voting, oposisi yang menampakan citra negatif dan iklim
...Partai Politik
Partai politik di masa demokrasi terpimpin (Orde lama) memberikan kesempatan
kepada Presiden Sukarno dan Militer serta Partai Komunis untuk lebih berkuasa, hal ini disebabkan oleh kestabilan nasional yang terganggu sehingga Presiden
mengeluarkan pengumuman negara dalam keadaan darurat.
Pada pemerintahan Sukarno ada
kecenderungan untuk menguburkan partai politik termasuk PNI yang didirikannya
karena selalu menimbulkan konflik.
...Partai Politik
Partai politik di masa Orde Baru,
kegagalan G30S/PKI telah mengakhiri
demokrasi terpimpin. Orde Baru
melakukan pembaharuan politik.
Pemilu 1971 terbentuk peta politik 9
partai politik dan satu Golkar, yaitu
Golkar (62,8%), NU (18,67%), Parmusi
(7,36%), PNI (6,94%), PSII (2,39%),
...Partai Politik
Orde Baru cenderung memisahkan
politik dengan ekonomi,
keterlibatan ABRI dalam politik erat
kaitannya dengan Dwi Fungsi
dimana peranan kaum sipil kurang
mampu mengatasi krisis, Golkar
...Partai Politik
Di samping itu Golkar dengan dukungan militer memobilisasi organisasi
fungsional masyarakat untuk
mendukungnya sehingga semakin melemahnya posisi partai politik.
Semenjak Pemilu 1977 partai politik
disederhanakan menjadi dua (PPP dan PDI) dan Golkar, kemudian pada pemilu 1987 semua partai harus berasaskan
Pancasila sehingga PPP yang beraliran Islam ditinggalkan banyak pendukung tradisionalnya, sedangkan kelompok
...Partai Politik
Partai politik di masa Reformasi 1998, telah membuka peluang masyarakat mendirikan partai, sehingga
menghadapi Pemilu 1999 hadir partai politik sebanyak 48 Partai, namun tidak satu pun mencapai kursi mayoritas,
diantara lima besar adalah PDI
Perjuangan, Golkar, PPP, PKB dan PAN. Suatu hal masih belum berubah dalam budaya politik Indonesia adalah masih kuatnya budaya politik primordial,
masyarakat masih menggantungkan aspirasi politiknya kepada tokoh
kharismatik sehingga alam kebebasan belum dapat membuka jalan kearah
...Partai Politik
Dalam menghadapai pemilihan umum tahun 2004 jumlah partai politik yang
menjadi peserta pemilihan umum sudah berkurang, yaitu 24 partai politik.
Namun tidak ada partai yang menguasai mayoritas di DPR, terdapat beberapa
Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam suatu sistem politik negara
modern yang bersifat demokratis usaha untuk mewujudkan asas kedaulatan
rakyat secara efektif dan efisien adalah melalui pengorganisasian aspirasi
...Lembaga Swadaya Masyarakat
1) Organisasi yang mengkhususkan diri berperan dalam menentukan
keputusan-keputusan kenegaraan di lembaga perwakilan (DPR) yang
kemudian disebut partai politik. 2) Organisasi yang memperlancar
pelaksanaan aspirasi masyarakat dalam salah satu aspek kehidupan yang kemudian disebut organisasi
non-politik atau disebut juga sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat.
...Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM secara luas meliputi seluruh organisasi kemasyarakatan yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara indonesia untuk berperan serta di dalam sistem politik negara. Pada hakikatnya LSM tidak memiliki aktifitas politik secara langsung di lembaga perwakilan rakyat. Namun secara tidak langsung LSM dapat mempunyai hubungan (komunikasi ) politik dengan DPR sesuai dengan
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam suatu istilah yang umum LSM disebut sebagai kelompok penekan
(Pressure group), yaitu kelompok yang secara formal tidak berperan dalam
kegiatan politik praktis, namun tetap
melaksanakan kegiatan politik itu secara tidak langsung.
Dalam suatu masyarakat demokrasi liberal kelompok penekan itu adalah golongan kepentingan (interest group) yang keinginan agar kepentingannya tetap diperhatikan dalam pengambilan
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam negara semenjak reformasi LSM secara bebas mempengaruhi DPR dalam pengambilan keputusan, seperti banyak LSM atau organisasi masyasrakat
melakukan pendekatan ke DPR dan bahkan melakukan unjuk rasa agar kepentingannya diakomodir dalam pembuatan
undang-undang.
Maraknya demonstrasi pro dan kontra pada tahun 2005 terhadap rancangan
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam suatu negara demokrasi LSM
...Lembaga Swadaya Masyarakat
1) Pembentukan LSM tidak membutukan persyaratan yang lebih ketat seperti pembentukan Parti Politik, khususnya dari segi jumlah keanggotaan.
2) Kegiatan LSM sangat bersentuhan dengan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, seperti LSM yang
bergerak dalam amal sosial.
3) LSM memiliki akar budaya yang lebih kuat di dalam struktur masyarakat.
4) LSM dalam masyarakat Indonesia lebih otonom, dapat hidup dalam rejim
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi masyarakat Muhammadiyah yang dirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan
pada zaman Belanda, masih tetap kuat sampai saat ini karena suatu LSM yang besar dan otonom yang tidak
tergantung kepada irama kekuasaan pemerintahan.
Begitu juga Nahdatul Ulama dengan jumlah anggotanya puluhan juta yang juga dirikan semenjak zaman Belanda , tetap kuat sampai saat ini karena sifat otonom dan berakar dalam sistem
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Kedua organisasi masyarakat ini tidak
secara langsung terlibat dalam kegiatan politik, namun anggotanya adalah elit
politik di dalam partai dan DPR,
sehingga kepentingannya secara tidak langsung dapat mewarnai keputusan-keputusan politik yang dibuat dalam lembaga legislatif (DPR).
Dalam masyarakat demokratis menjamurnya jumlah LSM sebagai perwujudan dari kebebasan seseorang warga negara dalam berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, sesuai dengan
...Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam masyarakat Indonesia LSM
tumbuh dan berkembang suatu dengan bidang kegiatannya, seperti bidang
kegiatan keagamaan dan sosial, bidang perburuhan, bidang lingkungan,
pendidikan dan sebagainya.
...Lembaga Swadaya Masyarakat
1) Organisasi profesi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia, (PGRI) , Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI), Persatuan
Insinyur Indonesia PII), Persatuan Dokter Indonesia (PDI) dll.
2) Organisasi Para Pekerja, sperti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
3) Asosiasi Veteran, seperti Legium Veteran Republik Indonesia.
4) Gerakan Pemuda, seperti Komite Nasional Indonesia Pusat (KNPI), Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) dll.
5) Gerakan Wanita, seperti Komite Wanita Indonesia (Kowani).
T
er
i
m
a
k
asih
CP : 0812 4163 143 BBM: 542E137D
FB: Ahmad Mustanir
tweeter:@ahmadmustanir line id: ahmadmustanir Path: Ahmad Mustanir email: