• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Kadar Co dan So2 di Udara Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Banyaknya Pohon di Jl. Dr. Mansur dan Jl. Jendral A.H. Nasution di Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan manusia

serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian fungsinya

untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta perlindungan bagi

makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Pencemaran udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dapat

menimbulkan penyakit pada manusia. Pada tahun 2012 WHO melaporkan bahwa

sekitar 7 juta kematian atau 1/8 dari jumlah kematian global disebabkan oleh

pajanan pencemaran udara. Kematian tertinggi berada di negara-negara dengan

penghasilan rendah sampai menengah yaitu pada daerah Asia Tenggara dan

Pasifik Barat dengan 3,3 juta kematian yang disebabkan pencemaran udara di

dalam ruangan dan 2,6 juta kematian yang disebabkan pencemaran udara di luar

ruangan (WHO, 2014).

Transportasi mempunyai peranan penting dan strategis di dalam

mendukung, mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan baik dalam

pembangunan politik, ekonomi sosial budaya dan pertahanan keamanan

(Transmedia, 2012). Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dan

lain-lain disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan

memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan

kebisingan yang terjadi di dalam ruangan maupun di luar ruangan yang dapat

(2)

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat

memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan

antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan

tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke

udara bebas.

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tercatat sebanyak 94,323 juta unit

pada tahun 2012 yang meningkat dari tahun 2011 berjumlah sekitar 85,601 juta

unit (BPS, 2012). Namun Korps Lalu intas Kepolisian Republik Indonesia

mencatat bahwa populasi kendaraan bermotor di Indonesia berjumlah 104,21 juta

unit pada tahun 2013 yang meningkat 11% dari tahun 2012 (Kompas, 2014).

Jumlah kendaraan bermotor di provinsi Sumatera Utara tercatat sebanyak

4.982.417 unit (BPS Sumut, 2012). Sedangkan data terakhir di kota Medan

jumlah kendaraan bermotor tercatat sebanyak 2.708.511 unit yang terdiri dari

222.891 unit mobil penumpang, 144.865 unit mobil gerobak, 22.123 unit bus, dan

2.318.632 unit sepeda motor pada tahun 2009 (Dishub Medan, 2010). Data

tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor bermesin bensin lebih banyak

dibandingkan kendaraan bermotor mesin diesel.

Seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di kota Medan akan

berdampak pada volume lalu lintas di semua jalan raya. Perkembangan volume

lalu lintas di perkotaan mencapai 15% setiap tahun. Transportasi di kota-kota

besar merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar, dimana 70%

pencemaran udara di perkotaan disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor.

(3)

nitrogen oksida (NOx), methane (CH4), sulfur dioksida (SO2) dan partikel dapat

menimbulkan efek terhadap pemanasan global (Kusminingrum dan Gunawan,

2008).

Dengan laju pertambahan jumlah kendaraan bermotor umumnya di

kota-kota besar. Laju pertumbuhan kendaraan di kota-kota Medan dapat dikatakan sangat

pesat karena data terakhir pada tahun 2009 jumlah kendaraan bermotor adalah

2.708.511 unit, sementara pada tahun 2007 jumlah kendaraan bermotor di kota

Medan adalah 1.425.943 unit. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan jumlah

kendaraan bermotor di kota Medan pada tahun 2007-2009 adalah 89,9%.

Gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari kendaraan bermesin

bensin adalah sekitar 1% pada saat berjalan dan 7% pada saat kendaraan berhenti.

Sedangkan dari kendaraan bermesin diesel menghasilkan gas karbon monoksida

(CO) sekitar 0,2% pada saat berjalan dan 4% pada saat berhenti (Nugroho dalam

Harahap, 2013). Pencemaran sulfur dioksida (SO2) di udara utamanya berasal dari

penggunaan batubara untuk keperluan industri, transportasi dan lain-lain. Gas

sulfur dioksida (SO2) dihasilkan sebanyak 0,6% dari mobil bermesin bensin, 0,3%

dari mobil bermesin diesel dan 0,3% dari sepeda motor (Wardhana, 2004).

Penelitian Kusminingrum (2009) menyebutkan bahwa untuk antisipasi

terhadap dampak terjadinya pemanasan global, dapat dikurangi melalui

penanaman tanaman sesuai dengan fungsinya. Menurut hasil penelitian

Kusminingrum dan Gunawan (2008), dapat disimpulkan bahwa setiap tanaman

memiliki kemampuan yang berbeda untuk menyerap polutan CO, demikian

(4)

bahwa rata-rata tanaman yang ditelitinya dapat menyerap lebih dari 50% gas CO

dari konsentrasi yang dikondisikan. Demikian pula Harahap (2012) pada

penelitiannya menemukan bahwa kadar gas CO dan NO2 yang terdapat pada udara

ambien jalan raya yang ditanam pohon angsana (Pterocarpus Indicus) lebih

rendah dibandingkan dengan jalan yang tidak ditanami pohon angsana

(Pterocarpus Indicus).

Hasil observasi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis jalan Dr.

Mansyur ditanami pohon Mahoni (Swietania Macrophylla) sedangkan di jalan

Jend. A.H. Nasution ditanami pohon Angsana (Pterocarpus Indicus). Jalan Dr.

Mansyur merupakan salah satu jalan di kota medan yang termasuk kategori arteri

sekunder yang perannya untuk pelayanan jasa distribusi jasa masyarakat di dalam

kota dengan lebar jalan 26 meter. Jalan Jend. A.H. Nasution merupakan salah satu

jalan di kota Medan yang termasuk kategori arteri primer yang pelayanan jasa

distribusinya adalah semua wilayah tingkat nasional dengan lebar jalan 40 meter.

Perbedaan jenis dan jalan tentu berpengaruh terhadap volume lalu lintas di

kedua jalan tersebut. Hasil observasi observasi pendahuluan volume lalu lintas

yang dihitung pada pukul 13.00-14.00 dan 16.00-17.00 WIB dengan hasil volume

lalu lintas pada pukul 13.00-14.00 di jalan Dr. Mansyur adalah 4812

kendaraan/jam, sedangkan di jalan Jend. A.H. Nasution adalah 6676

kendaraan/jam. Volume lalu lintas pada pukul 16.00-17.00 di jalan Dr. Mansyur

adalah 2863 kendaraan/jam, sedangkan di jalan Jend. A.H. Nasution adalah 6805

(5)

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang

perbedaan kadar CO dan SO2 di udara ambien berdasarkan volume lalu lintas dan

banyaknya pohon di Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution di kota

Medan tahun 2015.

1.2. Perumusan Masalah

Jalan raya merupakan tempat terjadinya pencemaran udara oleh emisi gas

buang dari kendaraan bermotor seperti karbon monoksida (CO) dan sulfur

dioksida (SO2). Jumlah kendaraan bermotor di kota Medan kurang lebih setengah

dari jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di provinsi Sumatera Utara. Dari

observasi yang telah dilakukan, terdapat perbedaan volume lalu lintas di jalan Dr.

Mansyur dengan jalan Jend. A.H. Nasution dengan selisih sekitar 2000 kendaraan.

Pohon yang ditanam di kedua jalan tersebut juga berbeda, pada jalan Dr. Mansyur

ditanami pohon Mahoni (Swietania Macrophylla) sedangkan di Jalan Jend. A.H.

Nasution ditanami pohon Angsana (Pterocarpus Indicus). Kedua jalan tersebut

juga memiliki lebar jalan dan cakupan pelayanan yang berbeda pula. Dengan

demikian, maka perlu diadakan penelitian terhadap kadar karbon monoksida (CO)

dan sulfur dioksida (SO2) berdasarkan volume lalu lintas dan banyaknya pohon di

Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution di kota Medan tahun 2015.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur

dioksida (SO2) di udara berdasarkan volume lalu lintas dan banyaknya pohon di

(6)

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kadar karbon monoksida (CO) di udara pada jalan raya

yaitu Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution.

2. Untuk mengetahui kadar sulfur dioksida (SO2) di udara pada jalan raya

yaitu Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Jend. A.H. Nasution.

3. Untuk mengetahui perbandingan volume lalu lintas di Jalan Dr. Mansyur

dan Jalan Jend. A.H. Nasution.

4. Untuk mengetahui perbedaan banyaknya pohon di Jalan Dr. Mansyur dan

Jalan Jend. A.H. Nasution.

5. Untuk mengetahui arah angin, suhu dan kelembaban di Jalan Dr. Mansyur

dan Jalan Jend. A.H. Nasution.

6. Untuk mengetahui perbedaan kadar gas CO dan SO2 di udara berdasarkan

volume lalu lintas di jalan Dr. Mansyur dan jalan Jend. A.H. Nasution.

7. Untuk mengetahui perbedaan kadar gas CO dan SO2 di udara berdasarkan

banyaknya pohon yang terdapat di jalan Dr. Mansyur dan jalan Jend. A.H.

Nasution

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat

khususnya pengguna jalan raya tentang dampak kesehatan yang

ditimbulkan dari karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2).

2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang perbedaan

kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) berdasarkan

volume lalu lintas dan banyaknya pohon di Jalan Dr. Mansyur dan Jalan

(7)

3. Sebagai masukan informasi bagi peneliti selanjutnya khususnya

Mahasiswa FKM USU mengenai karbon monoksida (CO) dan sulfur

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian yang dilakukan oleh Ilham (2013), mengenai analisis pendapatan dan kelayakan usaha bawang goreng pada UMKM usaha bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi

Selanjutnya pada hasil pengkodingan indikator Time diperoleh data bahwa seluruh foto demonstrasi anti kenaikan BBM 2012 Harian Kompas yang lebih dominan menampilkan

Keluhan yang biasa diderita oleh ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) yaitu merasa kelelahan, mersa kesemutan, muka pucat dan tidak bugar serta kenaikan berat

Seperti telah diuraikan dalam pasal 1 Peraturan Jabatan Notaris, bahwa notaris adalah satu-satunya yang berwenang untuk membuat akta-akta otentik mengenai

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari hasil jawaban responden dengan menyebarkan kuesioner kepada responden atau

Setiap perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book dikelola dengan. mengoptimalkan struktur neraca bank untuk mendapatkan imbal hasil yang

Rasa ingin tahunya sudah mulai berkembang, secara umum siswa sering bertanya tentang materi pelajaran matematika yang belum dipahami, berupaya mencari sumber