• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Menumbuhkan Daya Berpikir Sistematis Logis dan Meningkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Menumbuhkan Daya Berpikir Sistematis Logis dan Meningkat"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lemahduwur, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, di kelas IV dengan jumlah siswa 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan, dan 14 siswa laki-laki. Dengan alamat di Jl. Desa Lemahduwur Desa Lemahduwur Kec.Kuwarasan Kab. Kebumen.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah. Siswa ada yang melamun, ada yang bermain sendiri, dan ada juga yang mengobrol dengan teman yang duduk di sebelahnya. Sehingga mengakibatkan siswa belum mampu menumbuhkan daya berpikir istematis logis, dan hasil belajar siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 67.

4.2 Pelaksanaan Tindakan

4.2.1 Kondisi awal

Kondisi awal guru dalam mengajar menggunakan metode ceramah, dalam mengajar guru kelas IV belum melibatkan siswa, sehingga siswa dalam belajar hanya satu arah, guru dalam mengajar belum memanfaatkan media LCD proyektor.

Kondisi awal siswa dalam mengikuti pembelajaran belum berani bertanya kepada guru, pada saat guru memberikan pertanyaan hanya beberapa siswa saja yang dapat menjawab pertanyaan dari guru. Siswa dalam menumbuhkan daya berpikir sistematis logis tidak terlihat hal itu dapat diamati pada saat siswa dalam mengerjakan masalah atau soal yang diberi oleh guru masih kesulitan.

(2)

dicapai mencapai 40 % dengan rata-rata 68. Hal ini belum mencapai KKM ≥ 67 . Hasil belajar matematika yang di peroleh oleh siswa dapat di amati pada table berikut :

Tabel 4.1

Tabel Kondisi Awal Hasil Belajar Matematika

Hasil Belajar Frekuensi Persentase Indikator

≥ 67 16 40 % 80% siswa mendapat

nilai ≥ 67.

< 67 11 60 %

Dapat dilihat di table 4.1 hasil belajar siswa yang mencapai ≥ 67 berjumlah 16 siswa dengan persentase 60%, dan yang belum mencapai ≥ 67 berjumlah 11 siswa dengan persentase 40%.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Pelaksanaan siklus I

Pelaksanakan siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

Penulis menetapkan indikatoor ketercapaian hasill penelitian sebagai berikut: 1. Hasil belajar dengan persentase 80% dari nilai belajar siswa ≥67.

2. Nilai sistematis logis pada siswa dengan indikator keberhasilan setiap item ≥4 atau dalam kriteria baik.

3. Nilai Kemampuan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan indikator keberhasilan setiap item ≥4 atau dalam kriteria baik.

Pada siklus I perencanaan yang di rencanakan oleh peneliti adalah : 1. Membuat skenario pelaksanaan yang tertuang dalam RPP lengkap. 2. Membuat lembar obsevasi

(3)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan 1 kali pertemuan sesuai dengan perencanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL). kompetensi Dasar : 5.2 Penjumlahan bilangan bulat.

Dalam pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dalam pembelajarannya guru menggunakan permasalahan kepada siswa, masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan pengalaman siswa, selain itu juga menggunakan alat pembelajaran nyata berupa manik-manik supaya memudahkan siswa dalam mebenukan informasi baru dan memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah dalam bentuk penjumlahan bilangan bulat.

Langkah awal guru membentuk kelompok, di bentuk kerja kelompok supaya pembelajaran berinteraktif, kelompok kecil yang terbentuk menjadi 5 kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari 5-6 anak.

a) Pertemuan pertama Siklus I

(4)

siswa dalam bentuk kelompok dengan kerja kelompok, masing-masing kelompok 5-6 siswa, membagikan LKS yang berisi soal penjumlahan bilangan bulat dan manik-manik yang di bungkus dalam amplom kepada setiap kelompok untuk menemukan 2 cara menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan manik-manik dan menggunakan garis bilangan, serta menemukan hasil penjumlahannya, sebelum memulai mengerjakan guru menjelaskan secara singkat petunjuk penyelesaian masalah, menugaskan siswa kerja kelompok untuk menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat sesuai petunjuk di LKS, saat kerja kelompok guru memdampingi siswa dengan berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat aktivitas siswa dan memberi pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan”, memerintah kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. selanjutnya guru mengajak siswa menyimpulkan bersama dari materi yang telah dipelajari, melakukan evaluasi dengan memberikan lembar evaluasi.

c. Analisis Hasil Aktivitas siswa Siklus 1

Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh dua observer hasil keseluruhan kegiatan pembelajaran, mengenai kemmampuan sistematis logis pada siswa menunjukan belum tercapainya indikator keberhasilan hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Hasil Penelitian Sistematis Logis pada Siswa

Pertemuan Materi Total

skor

bulat positif dengan bilangan bulat negative.

3. Penjumlahan dua bilangan bulat negatif.

(5)

Dari tabel 4.2 dapat diamati munculnya kemampuan sistematis logis pada siswa dengan perolehan skor 862,5 dengan nilai kemampuan sistematis logis 3,54 dan sudah termasuk dalam kriteria cukup. Meski sudah muncul kemampuan sistematis logis pada siswa, namun dari hasil observasi yang didapat menunjukan belum tercapainya kemampuan sistematis logis pada indikator.

d. Analisis Hasil Belajar siklus 1

Hasil beajar siswa setelah melakukan tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dibandingkan denganhasil belajar pada pra siklus. Hasil belajar ini telah dilampirkan di lampiran 15.

Hasil belajar matematika siklus 1 pada siswa kelas IV SD N Lemahduwur dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Tindakan Siklus I Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa

Hasil Belajar Frekuensi Persentase Indikator

≥ 67 20 74% 80% siswa

mendapat nilai ≥ 68.

< 67 7 26%

Tabel 4.2 dapat diamati bahwa hasil belajar pada pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 74 % di bandingkan pada kondisi hasil belajar pada pra siklus 60 %. Hal tersebut menunjukan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Lemahduwur mengalami peningkatan.

(6)

Gambar 4.1

Persentase Hasil Belajar Matematika Pada Siklus 1

Pada gambar 4.1 dapat diamati bahwa siswa yang mencapai ≥ 67 meningkat menjadi 74%, dan siswa yang mendaat < 67 menurun menjadi 26%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandinkan dengan hasil belajar pada pra siklus. Namun hasil belajar pada siklus 1 ini belum mencaai indicator ketercapaian ketuntasan belajar yang telah ditentukan oleh peneiti yaitu 80%.

e. Analisis Hasil Tindakan Guru

Pada siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran menerapkan model

Problem Based Learning, di observasi oleh 2 pengamat. Dalam mengamati penerapan mode Problem Based Learning pada saat pembelajaran berlangsung, pengamat menggunakan indikator untuk mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning.

Hasil pengamatan observer kepada guru dalam menerapkan model Problem Based Learning telah disajikan pada lempira 11.

Berikut adalah tabel hasil pengamatan observer secara keseluruhan dalam mengamati keberhasilan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning

pada siklus 1 dapat diamati pada table 4.4

Persentase Hasil Blajar Siklus I

Tuntas ≥ 67 Belum Tuntas < 67 74%

(7)

Tabel 4.4

Hasil Penilaian Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning Siklus I

Pertemuan Materi Total

skor obseravasi ada beberapa kegiatan yang belum dilakukan oleh guru yaitu kurang memotivasi siswa terhadap materi yang akan dipelajari, penyampaian materi belum urut, pembuatan kesimpulan diakhir pembelajaran masih kurang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.

f. Refleksi

Dalam refleksi peniliti bersama observer merefleksikan hasil ketercapaian indikator,berikut hasil refleksi siklus I dan refleksi Pra siklus : Hasil refleksi pada siklus I setelah dilaksanakannya tindakan siklus 1

1. Sudah menunjukan adanya Daya Berpiki sistematis logis pada siswa.

2. Pada tindakan guru, guru dalam melaksanakan tindakan sudah menerapkan model Problem Based Learning sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

(8)

Hasil refleksi Pra siklus :

1. Guru dalam pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, pembelajaran hanya 1 arah, sehingga kurang menarik perhatian siswa. Dalam pembelajaran guru belum melibatkan siswa.

2. Kemampuan Menumbuhkan Daya Berpikir Sistematis Logis Pada siswa belum muncul, dikarenakan model pembelajaran hanya satu arah.

3. Hasil belajar siswa masih rendah.

Hasil refleksi dari Pra siklus dengan siklus I menunjukan adanya perbedaan dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Tabel Perbandingan Daya Berpikir Sistematis Logis, Hasil Belajar dan Metode yang Digunakan Pada Kondisi Awal dan

Siklus I

Kondisi Awal Siklus I

Sistematis Logis Hasil Belajar Metode Sistematis Logis Hasil

Belajar Metode

Belum muncul

Sistematis Logis ≥ 67, 60 % Ceramah

Kemampuan sistematis logis (cukup)

≥ 67 ; 74 % Problem Based Learning

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diamati dari hasil refleksi kemampuan sistematis logis siswa sudah muncul namun belum mencapai indikator, serta kemampuan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning sudah mencapai indikator , hasil belajar siswa sudah meningkat namun belum mencapai indikator, ynag telah ditentukan. Hal pokok yang perlu diperhatikan untuk diperbaiki pada siklus II.

(9)

b. Dalam kerja kelompok ada beberapa siswa yang masih bingung dalam mengerjakan soal

c. Ketuntasan hasil belajar siswa belum mencapai indikator. d. Kemampuan guru dalam pembelajaran belum maksimal.

4.3.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi siklus 1, dari hasil refleksi pada hasil belajar siswa belum mencapai indikator, pada kemampuan daya berpikir sistematis logis pada siswa belum mencapai indikator, dan pada pelaksanaan model Problem Based Learning guru dalam melaksanakannya secara umum sudah tercapai namun dalam pelaksanaanya ada beberapa indikator masih kurang, Siklus II terdiri dari 1 kali tindakan, tindakan tersebut terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Setelah diperoleh hasil refleksi pada siklus I, maka dilakukan perbaikan pada siklus II. Sebelum melaksanakan siklus II peneliti menyiapkan media, alat pembelajaran, melakukan pelatihan-pelatihan indikator pada model Problem Based Learning, dan perbaikan RPP.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang menerapkan model Problem Based Learning

pada pembelajaran, dengan Kompetensi Dasar 5.3 Mengurangkan bilangan bulat. c. Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1.

(10)

kembali materi penjumlahan bilangan bulat yang telah siswa ketahui untuk diarahkan siswa dalam mempelajari penjgurangan bilangan bulat dengan memberikan pertanyaan “ Anak-anak pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari penjumlahan bilangan bulat, coba sebutkan pertemuan minggu lalu kita telah mempelajari penjumlahan bilangan bulat apa saja ? anak-anak antusias menjawab, penjumlahan Bilangan bulat positif dengan positif pak, positif dengan negatif pak, negatif dengan negatif pak ?”, memotivasi siswa mengenai materi yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan menyampaikan proses pembelajaran yang akan dilakukan, menjelaskan kepada siswa cara mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan, selanjutnya menjelaskan cara mengurangkan bilangan bulat menggunakan manik-manik, mengorganisasikan siswa dalam bentuk kelompok dengan kerja kelompok, masing-masing kelompok 5-6 siswa, membagikan LKS yang berisi soal pengurangan bilangan bulat dan manik-manik yang di bungkus dalam amplom kepada setiap kelompok untuk menemukan 2 cara mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan manik-manik dan menggunakan garis bilangan, serta menemukan hasil pengurangan, sebelum memulai mengerjakan guru menjelaskan secara singkat petunjuk penyelesaian masalah, menugaskan siswa kerja kelompok untuk menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat sesuai petunjuk di LKS, saat kerja kelompok guru memdampingi siswa dengan berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat aktivitas siswa dan memberi pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan”, memerintah kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru mengajak siswa menyimpulkan bersama dari materi yang telah dipelajari, melakukan evaluasi dengan memberikan lembar evaluasi.

d. Analisis Hasil Aktivitas Siswa II

(11)

Tabel 4.6

Hasil Penelitian Daya Berpikir Sistematis Logis Pada Siklus II

Pertemuan Materi Total

skor

Tabel 4.6 dapat diamati meningkatnya daya berpikir sistematis logis pada siswa dengan perolehan skor 1037 dengan nilai daya berpikir sistematis logis 4,19 dan sudah termasuk dalam kriteria baik. Dari hasil observasi yang didapat menunjukan tercapainya daya berpikir sistematis logis pada indikator dengan nilai 4,19 . Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menumbuhkan daya berpikir sistematis logis pada siswa sudah berhasil karena sudah tercapainya indikator. e. Analisis Hasil Belajar siklus II

Hasil beajar siswa setelah melakukan tindakan siklus 1I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Hasil belajar ini telah dilampirkan di lempira 16.

Hasil belajar matematika siklus 1I pada siswa kelas IV SD N Lemahduwur dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.7

Hasil Tindakan Siklus 1I Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa

Hasil Belajar Frekuensi Prosentase Indikator

≥ 67 22 81% 80% siswa

mendapat nilai ≥ 68.

< 67 5 19%

(12)

Tabel 4.7 dapat diamati bahwa hasil belajar pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 81% di bandingkan pada kondisi hasil belajar pada siklus I 74 %. Hal tersebut menunjukan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri Lemahduwur mengalami peningkatan.

Ketercapaian hasil belajar dapat dilihat pada gambar diagram lingkaran pada gambar 4.7

Gambar 4.2

Persentase Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Lemahduwur Siklus 1I

Pada gambar 4.7 dapat diamati bahwa siswa yang mencapai ≥ 67 meningkat menjadi 81%, dan siswa yang mendapat < 67 menurun menjadi 19 %. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandinkan dengan hasil belajar pada siklus I. Dari data persentase hasil belajar matematika siklus II dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sudah tuntas, karena sudah mencapai indikator yaitu 80% (22 siswa).

f. Analisis Hasil Tindakan Guru

Pada siklus II kegiatan guru dalam pembelajaran menerapkan model

Problem Based Learning, di observasi oleh 2 pengamat. Dalam mengamati penerapan model Problem Based Learning pada saat pembelajaran berlangsung,

Persentase Hasil Blajar Siklus II

Tuntas ≥ 67 Belum Tuntas < 67 81%

(13)

pengamat menggunakan indikator untuk mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning.

Hasil pengamatan observer kepada guru dalam menerapkan model Problem Based Learning telah disajikan pada lampiran 13.

Berikut adalah tabel hasil pengamatan observer secara keseluruhan dalam mengamati keberhasilan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning

pada siklus II dapat diamati pada table 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Hasil Penilaian Kemampuan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning Siklus I

Pertemuan Materi Total

skor dalam menerapkan model Problem Based Learning sudah mengalami peningkatan dari hasil siklus I. Kegiatan yang belum dilakukan yaitu dalam memberi contoh mengenai penerapan materi terhadap kehidupan sehari-hari masih kurang.

g. Refleksi

(14)

pada siswa, siswa dalam membentuk kelompok sudah tidak merasa kebingungan dan sudah urut sesuai dengan arahan guru, siswa dalam kerja kelompok sudah mampu mengerjakan soal dengan caranya secara urut meski ada beberapa siswa yang bertanya. Hasil belajar siswa meningkat, Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Tabel Perbandingan Daya Berpikir Sistematis Logis, Hasil Belajar dan Metode yang Digunakan Pada Kondisi Awal dan

Siklus I

Kondisi Awal Siklus I

Sistematis Logis Hasil Belajar Metode Sistematis Logis Hasil

Belajar Metode

Belum muncul

Sistematis Logis ≥ 67, 60 % Ceramah

Kemampuan sistematis logis (cukup)

≥ 67 ; 74 % Problem Based Learning

Pada tabel 4.9 diketahui pembelajaran yang diterapkannya model Problem Basd Learning mengalami peningkatan menjadi 4,85 dibandingkan pada siklus I 4,55. meningkatnya nilai sistematis logis mencapai 4,19 dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada siklus I yaitu 3,34. peningkatan hasil belajar matematika pada siswa menunjukan lebih baik. Hal ini ditunjukan dengan Nilai hasil belajar matematika siswa meningkat 81% (22 siswa) tuntas dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada siklus I 74%.

4.4 Hasil Analisis Data

Data yang diperoleh dalam siklus ini meliputi daya berpikir sistematis logis, hasil belajar siswa, dan penerapan model Problem Based Learning oleh guru dalam pembelajaran.

(15)

Setelah dianalisi oleh guru berikut adalah hasil perolehan hasil belajar matematika pada siswa kelas iV SD Negeri Lemahduwur :

Tabel 4.10

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

Dari tabel 4.10 dapat dilihat adanya ketuntasan belajar yang mencapai KKM pada kondisi awal yang mencapai KKM 16 siswa 60%, pada siklus I hasil belajar yang mencapai KKM meningkat menjadi 20 siswa dengan persentasi 74%, dan pada hasil belajar siklus II yang mencapai KKM meningkat menjadi 22 siswa dengan persentasi 81%. Dapat disimpulkan dari hasil belajar pada siklus II persentasi mencapai 81% hasil belajar siswa sudah mencapai indikator 80% siswa mendapat nilai ≥ 67.

Lebih jelasnya perhatikan diagram perbandingan berikut ini :

Gambar 4.3

Pras Siklus Siklus I Siklus II

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Lemahduwur Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

(16)

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

Berdasarkan diagram gambar 4.3 dari ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum menerapkan model Problem Based Learning terdapat 16 siswa dengan rata-rata nilai 68 ketuntasan mencapai (60%) yang nilainya sudah tuntas mencapai indikator. Sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa dengan ketuntasan mencapai (40%).. Pada siklus I dalam pembelajarannya setelah guru menerapkan model Problem Based Learning menjadi 20 siswa denganrata-rata nilai 72 ketuntasan mencapai (74%) yang nilainya tuntas mencapai indikator. Sedangkan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa dengan ketuntasan mencapai (26%). Sedangkan pada siklus II siswa hasil belajar siswa meningkat menjadi 22 siswa dengan rata-rata nilai 73 ketuntasan mencapai (81%). Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator ketuntasan belajar.

4.4.2 Hasil Aktivitas Siswa

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh dua observer, maka didapat data hasil pengamatan oleh pengamat, data hasil pengamatan dapat diamati pada tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Perbandingan Nilai Daya Berpikir Sistematis Logis Pembelajaran Matematika Pada Siswa

Aktivitas Mengajar Jumlah Skor Nilai Sistematis logis

Kriteria

Siklus I pertemuan I 862,5 3,54 Baik Siklus II pertemuan I 1027 4,19 Baik

(17)

4.4.3 Hasil Penilaian Tindakan Guru

Dalam pelaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran, didapat data hasil pengamatan mengenai guru dalam penerapan model Problem Based Learning,

data tersebut dapat diamati pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12

Perbandingan Hasil Tindakan Guru dalam Menerapkan Model Problem Based Learning Pada pembelajaran Matematika Pada SiSwa

Aktivitas Mengajar Jumlah Skor Nilai Tindakan Kriteria

Siklus I pertemuan I 73 4,55 Baik

Siklus II pertemuan I 77,75 4,85 Baik

Dari tabel 4.12 diketahui hasil pengamatan mengenai kemampuan guru dalam menerapkan model Problem Based Leaning. Dari tabel tersebut menunjukan perolehan skor pada siklus I diperoleh dengan jumlah skor 73 dengan nilai rata-rata yang diperoleh 4,55 dengan kriteria baik. Pada siklus II diperoleh dengan jumlah skor 77,75 dengan rata-rata yang diperoleh 4,85. Dari hasil perolehan skor tersebut dapat disimpulkan pada siklus I guru dalam menerapkan model Problem Based Learning sudah mencapai indikator, namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa indikator yang masih kurang dan diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II diperoleh jumlah skor 77,75 dengan rata-rata yang diperoleh 4,85. Hal ini menunjukan bahwa dalam siklus II guru dalam melaksanakan tindakan sudah berhasil karena sudah mencapai indikator.

1.5 Pembahasan

4.5.1 Daya Berpikir Sistematis Logis Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Lemahduwur

Berdasarkan hasil Observasi aktivitas siswa dengan menerapkan model

(18)

ketercapaian indikator tindakan siswa yang sudah berhasil karena sudah mencapai rata-rata di atas patokan yang ditentukan oleh peneliti yaitu dengan rata-rata ≥ 4. 4.5.2 Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Lemahduwur

Berdasarkan hasil analisis data penilaian hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Lemahduwur maka diperoleh hasil belajar siswa, data analisis hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.13

Hasil Belajar Pembelajaran Matematika Pada Siswa N yang nilainya tuntas (sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal), Sedangkan yang belum tuntas (belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 11 siswa (40%).. Pada siklus 1 20 siswa (74%) yang nilainya tuntas (sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal), Sedangkan yang belum tuntas (belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal) sebanyak 7 siswa (25,92%). Sedangkan pada siklus 2 siswa dengan ketuntasan belajar dengan KKM 67 dari seluruh siswa yang berjumlah 27 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 67 dengan persentase 81%.. Hal ini menunjukan bahwa penelitian telah berhasil dibuktikan dengan nilai yang di peroleh seluruh siswa di atas KKM ≥ 67.

4.5.3 Kemampuan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning Berdasarkan hasil Observasi tindakan guru dengan menerapkan model

(19)

dengan rata-rata yang di dapat 4,55 sedangkan pada siklus II sudah berhasil dengan rata-rata yang diperoleh 4,85 ini menunjukan bahwa adanya peningkatan ketercapaian indikator tindakan guru yang sudah berhasil dan hasil belajar siswa semakin baik karena sudah mencapai rata-rata di atas patokan yang ditentukan oleh peneliti yaitu dengan rata-rata ≥ 67.

Gambar

Tabel Kondisi Awal Hasil Belajar Matematika
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Sistematis Logis pada Siswa
Tabel 4.3 Hasil Tindakan Siklus I Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa
Gambar 4.1 Persentase Hasil Belajar Matematika Pada  Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengkaji signifikansi pengaruh dari Positive Word of Mouth out Group melalui Citra Merek terhadap Niat Pembelian pada konsumen shampoo Pantene di wilayah Surabaya.

Dari percobaan kromatografi lapis tipis mendapatkan hasil pada daum bayam terdapat 2 jumlah warna komponennya, yaitu hijau dan kuning, jarak tempuh komponennya

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Kantor Wilayah DJKN Jawa Timur ”.

Dana Bagi Hasil dari Penerimaan Pertambangan Panas Bumi yang dibagikan kepada Daerah dibagi dengan rincian: 16% (enam belas persen) untuk provinsi yang

Seni adalah ungkapan atau ekspresi emosi atau perasaan atau perasaan sang seniman ,merupakan pengertian seni menurut teori …... Teori ekspresi seni

Hal tersebut akan membawa kebijakan seimbang antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan, sejauh mana pekerjaan akan diprogramkan dibanding dengan didasarkan pada

$ODW XNXU 95 0DWHU LQL PHPLOLNL WLQJNDWNHWHOLWLDQ“YROW1LODLWLQJNDW NHWHOLWLDQ LQL GLSHUROHK GDUL VHWHQJDK QLODL LQWHUYDO PLQLPDODODWXNXU950HWHUDWDX GDUL SHUVDPDDQ 'DUL

Dari penelitian ini dapat disimpulkan (1) Adanya perbedaan viabilit as benih yang ditunjukkan antarkarakter kuantitatif dan secara umum karakter kuantitatif jumlah