ANALISIS PEMAKAIAN DAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
PDAM TIRTA BERKAH PANDEGLANG
ANAYSIS USAGE AND CLEAN WATER DISTRIBUTION SYSTEM
PDAM TIRTA BERKAH PANDEGLANG
Ade Ariesmayana†, Muhamad Adik Hanuurdin,
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya
Jl. Ciwaru Raya No. 73 Cipare, Kec. Serang Kota Serang Provinsi Banten *E-mail: adeariesmayana@unbaja.ac.id, Adik_hannurdin@yahoo.com
Abstrak : Air tidak terdistribusi secara merata antar daerah dan wilayah, pada sisi lain
kebutuhan air juga terus meningkat baik karena pertumbuhan penduduk maupun pertumbuhan ekonomi yang juga memerlukan dukungan untuk ketersediaan air. Sistem Distribusi Tirta Berkah adalah memakai dengan 2 sistem yaitu, sistem perpompaan dan sistem gravitasi. Sistem perpompaan untuk instalasi Karang Tanjung yaitu berkapasitas 40 l/det, Kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Pandeglang dari tahun 2012 hingga 2030 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kebutuhan air bersih dari tahun 2012 adalah 2.229.647,79 m3, sampai dengan tahun 2030 adalah 2.379.034,16 m3/tahun/jiwa. Hasil analisis diperoleh bahwa cakupan pelayanan PDAM Tirta Berkah hingga tahun 2030 baru mencapai 58,91%.
Kata kunci: Pemakaian Air, Cakupan Pelayanan, Sistem Distribusi, Proyeksi.
Abstract : Water is not distributed equally between regions and regions, on the other hand water demand is also increasing both due to population growth and economic growth that also require support for water availability. Distribution System Tirta Berkah is wearing with 2 systems namely, the system of pumping and gravity system. The pumping system for Karang Tanjung installation is with a capacity of 40 l / s. The Pandeglang District's water supply from 2012 to 2030 continues to increase every year. The need for clean water from 2012 is 2.229.647,79 m3, up to 2030 is 2.379.034.16 m3 / year / soul. The analysis result obtained that the coverage of PDAM Tirta Berkah service until 2030 reached 58.91%.
Keywords:Water Use, Service Coverage, Distribution System, Projection.
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil survey Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya (2006), diperoleh rata-rata pemakaian harian air bersih orang Indonesia sebanyak 144 liter per hari. Dari sejumlah itu pemakaian terbesar adalah untuk keperluan mandi, yakni sebanyak 65 liter /orang/hari atau 45% dari total pemakaian air bersih. (Ditjen Cipta Karya, 2006). Peningkatan pembangunan kota jelas akan meningkatkan kebutuhan air berdasarkan peningkatan penduduk diwilayah Kecamatan Pandeglang. Berdasarkan yang diperlihatkan tabel 1.1. selalu mengalami peningkatan disetiap tahunnya, secara lebih terperinci dapat dilihat pada tebel 1.1. yaitu :
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)
2012 42.421
2013 42.445
2014 42.445
2015 42.647
2016 43.038
(BPS Pandeglang, 2017)
Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk Kecamatan Pandeglang, membawa konsekuensi meningkatnya kebutuhan air bersih di Kecamatan Pandeglang. Berdasarkan Program SDGs (Sustainable Development
Goals) pemerintah Indonesia telah
menyepakati bahwa cakupan standar pelayanan minimal (SPM) terhadap masyrakat Indonesia, harus terpenuhi dalam pelayanan air bersih hingga 100% pada tahun 2030 mendatang. Metode
METODE
Metode penenelitian dilakukan berdasarkan hasil dari latar belakang yang
telah di jelaskan pada sub bab sebelunya, metode penelitian ini dilakukan dengan cara survei di lapangan sehingga penulis mendapatkan data sekunder dan primer sebagai bahan penyelesaian karya ilmiah ini.
Hasil analisis yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif dengan bersumber dari data primer dan sekunder. Dimana penelitian ini berupaya menganalisis sistem distribusi air bersih di PDAM Tirta Berkah, menghitung kebutuhan air bersih hingga 2030, dan menghitung jumlah cakupan pelayanan PDAM Tirta Berkah sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada tahun 2030.
Pengumpulan Data
Pengamatan lapangan (observasi)
Pengamatan lapangan dilakukan dengan cara mengamati langsung, seperti melakukan observasi mata air dan melihat beberapa kondisi yang terkait dengan tujuan penelitian ini. Pengambilan data sekunder. Pengambilan data sekunder mengenai sistem penyediaan air bersih jumlah penduduk data yang diperoleh dari Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Pengambilan data primer Pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan Pegawai PDAM Tirta Berkah.
Menghitung Jumlah Penduduk
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk dengan metode geometric, aritmatic, least
square, dan eksponensial. Metode ini adalah
kenyataan bisa dihitung dengan AME
(Absolute means error) ini digunakan dalam
proyeksi jumlah penuduk agar setiap metode diketahui mana yang paling mendekati pada hasil aktual/kenyataan.
a. Metode aritmatik
Keterangan
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
tn = Tahun ke n to = Tahun dasar Ka = Konstanta aritmatik
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun awal
P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = Tahun ke awal yang diketahui T2 = Tahun ke akhir yang diketahui
b. Metode Geometrik rate of growth.
Keterangan
Pt = Jumlah Penduduk Tahun n
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk n = Jangka waktu dalam tahun
c. Metode Least Square
Keterangan
Ý =Nilai variabel berdasarkan garis regresi X = Variabel independen
b = Konstanta
a = Kofisien arah regresi linear
d. Exponensial
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n atau t Po = Jumlah penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan penduduk n = Waktu dalam tahun
e = Bilangangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan
2, 7182818.
e. AME (Absolute Means Error) menurut
Erman Aminullah (2001). AME (Absolute
Means Error) adalah penyimpangan
antara nilai rata-rata simulasi terhadap aktual. Nilai AME digunakan untuk menguji validitas kinerja terhadap ke empat metode yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, untuk mencari nilai kesalahannya yang paling terkecil atau yang paling mendekati dengan nilai aktual.
Keterangan Ai : nilai aktual Si : nilai simulasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem pendistribusian air bersih dari mata air langsung yang diambil dari sumber mata air, selanjutnya dipindahkan ke Reservoar penampungan air bersih lalu sebelum didistribusikan air tersebut di olah dengan pengolahan klorinasi atau pemberian zat kimia yang telah dianjurkan oleh PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia). Setelah pengolahan tersebut di uji oleh petugas
PDAM bahwa air yang akan
dilihat pada gambar 4.1. Skema sistem distribusi yaitu:
Gambar 1.1. Skema Sistem Distribusi Sistem distribusi air bersih hanya dengan satu tahap pengolahan yaitu dengan pengolahan klorinasi, petugas PDAM Tirta Berkah memberikan zat kimia seperti kaporit supaya air yang disalurkan dapat dikonsumsi setelah dimasak.
Gambar 2. Mata Air Karang Tanjung
Hasil analisis perhitungan jumlah penduduk Kecamatan Pandeglang, di gunakan karena untuk mengetahui seberapa banyak pemakaian air bersih di Kecamatan Pandeglang setiap harinya, dengan metode Aritmatik, Geometrik, Least Square dan Eksponensial. Setelah hasil perhitungan lalu melakukan perhitungan kembali dengan menggunakan metode AME (absolute means error), untuk menentukan metode mana yang paling mendekati dengan nilai aktual dan mencari nilai kesalahannya yang paling terkecil. Hasil proyeksi jumlah penduduk dari ke-empat metode tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2. yaitu :
Tabel 1.2. Hasil Proyeksi Geometrik
Tahun Jumlah penduduk
Geometrik (jiwa)
Uji Validasi Jumlah Penduduk
Validasi ini aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem. Tujuannya untuk memperoleh keyakinan sejauh mana kinerja keempat metode proyeksi jumlah penduduk dengan hasil kinerja pada hasil jumlah penduduk aktual/kenyataan. Hasil proyeksi jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel 1.2. yaitu :
Tabel 1.3. Tabel Uji Validasi
Thn Ame Art Geo Ls Eks diperoleh metode geometrik adalah metode yang paling kecil tingkat
kesalahannya, artinya paling mendekati dengan hasil nilai aktual/kenyataan. Jadi metode geometrik yang dipakai untuk menghitung kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Pandeglang, karena metode geometrik yang paling mendekati tingkat kenyataan.
Menghitung Kebutuhan Air Bersih Menghitung kebutuhan air bersih di Kecamatan Pandeglang sesuai tingkat kebutuhan masyarakat menurut hasil survey pengembangan pemakaian air bersih, Ditjen Cipta Karya (2006) yaitu, orang Indonesia memakai air bersih rata-rata sebanyak 144 l/jiwa/hari. Selanjutnya nilai tersebut dipakai penulis dalam menghitung jumlah pemakaian air bersih masyarakat Kecamatan Pandeglang. Dengan mengetahui jumlah penduduk dari tahun 2013 hingga 2030 sesuai dengan program SDGs yang dijelaskan pada poin ke-enam, bahwa masyarakat harus terpenuhi dalam pemakaian air bersih. Kebutuhan air bersih untuk masyarakat kecamatan pandeglang hingga tahun 2030 sebesar 2.379.034,16 m3. Hasil ini dihitung dari jumlah penduduk hasil perhitungan penulis dengan metode geometrik dapat dilihat pada tabel 1.4. yaitu.
Tabel 1.4. Menghitung Kebutuhan Air
Tahun Jumlah
Penduduk
Kebutuhan( m3)
2012 42.421 2.229.647,76 2013 42.574 2.237.674,49 2014 42.718 2.245.255,29 2015 42.888 2.254.173,89
2016 43.015 2.260.862,83 2017 43.185 2.269.781,42 2018 43.354 2.278.700,01 2019 43.482 2.285.388,95 2020 43.651 2.294.307,55 2021 43.821 2.303.226,14 2022 43.948 2.309.915,08 2023 44.118 2.318.833,67 2024 44.288 2.327.752,26 2025 44.415 2.334.441,20 2026 44.584 2.343.359,80 2027 44.754 2.352.278,39 2028 44.924 2.361.196,98 2029 45.094 2.370.115,57 2030 45.263 2.379.034,16
(Hasil Analisis, 2017)
Menurut hasil perhitungan tabel 1.4. dari tahun 2013 menunjukan bahwa kebutuhan masyarakat Kecamatan Pandeglang membutuhkan air bersih sejumlah 2.237.674,49 m3 sampai dengan 2.379.034,16 m3 di tahun 2030.
Cakupan Pelayanan PDAM
Cakupan pelayanan standar pelayanan minimal ini untuk mengetahui seberapa persen PDAM Tirta berkah dalam melayani air bersih terhadap masyarakat Kecamatan Pandeglang, Dalam perhitungan cakupan ini penulis memproyeksikan jumlah produksi PDAM Tirta Berkah dari tahun 2016 hingga 2030 adalah dapat dilihat pada tabel 1.5. yaitu Tabel 1.5. Cakupan Pelayanan Standar Pelayanan Minimal PDAM Tirta Berkah
Tahun Produksi Air Bersih
2022 1.292.731,20 menghitung jumlah cakupan pelayanan PDAM Tirta Berkah terhadap masyarakat Kecamatan Pandeglang. Jika, seluruh masyarakat memakai air yang di produksi PDAM Tirta Berkah dengan menggunakan mata air instalasi Karang Tanjung. Selanjutnya untuk menghitung jumlah cakupan pelayanan standar pelayanan minimal sesuai program SDGs PDAM harus mecapai target 100%, pelayanannya terhadap masyarakat Kecamatan Pandeglang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.6. yaitu ;
Tabel 1.6. Cakupan Pelayanan Minimal
Tahun
2016 1.220.241,60 2.260.862,83 53,97 2017 1.232.323,20 2.269.781,42 54,29 2018 1.244.404,80 2.278.700,01 54,61 2019 1.256.486,40 2.285.388,95 54,98 2020 1.268.568,00 2.294.307,55 55,29 2021 1.280.649,60 2.303.226,14 55,60 2022 1.292.731,20 2.309.915,08 55,96 2023 1.304.812,80 2.318.833,67 56,27 2024 1.316.894,40 2.327.752,26 56,57 2025 1.341.057,60 2.334.441,20 57,45 2026 1.353.139,20 2.343.359,80 57,74 2027 1.365.220,80 2.352.278,39 58,04 2028 1.377.302,40 2.361.196,98 58,33 2029 1.389.384,00 2.370.115,57 58,62 2030 1.401.465,60 2.379.034,16 58,91
(Hasil Analisis, 2017)
Hasil perhitungan dari tabel 1.6. diketahui bahwa standar pelayanan minimal PDAM Tirta Berkah pada tahun 2016 adalah 53,97%, mencapai 58,91% pada tahun 2030. Hal ini menujukan bahwa Cakupan pelayanan PDAM Tirta Berkah belum bisa memenuhi target sesuai program SDGs ditahun 2030 yang dianjurkan mencapai 100%. Cakupan pelayanan PDAM Tirta Berkah dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2030 adalah hanya mencapai 58,91%, padahal target yang di anjurkan adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa pihak PDAM Tirta Berkah, belum sanggup dalam melayani masyarakat Kecamatan Pandeglang dengan menyalurkan air bersih sesuai memenuhi target SDGs (Sustainable development goals) pada poin ke 6 dalam pelayanan air bersih masyarakat harus mencapai 100 % di tahun 2030.
KESIMPULAN
PDAM Tirta Berkah belum dapat optimal karena, belum dapat memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) dengan baik yang sudah dianjurkan oleh KEMEN PU RI, (2010) ataupun SDGs bahwa
pencapaian standar pelayanan pada tahun 2030 harus mencapai 100%. Cakupan Pelayanan air bersih PDAM Tirta Berkah baru mencapai 58,91% di tahun 2030.
DAFTAR RUJUKAN
BPS (Badan Pusat Statisik) (2016) Kabupaten Pandeglang, Buku Dalam Angka Kabupaten Pandeglang.
Company Profile PDAM Tirta Berkah, (2016). Kabupaten Pandeglang.
Muhammad, Erman Aminullah, Budhi Soesilo, (2001) Analisis Sistem Dinamis, Lingkungan Hidup, Sosial Ekonomi, Manajemen. Universitas Indonesia, Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (2010) Standar Pelayanan Minimal Peraturan Undang-undang
Pemerintah Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Routua, Riris Yetty, (2014). Analisa
Kebutuhan Air Bersih Pelanggan