STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DALAM ERA KOMPETISI
Johan Bayu Aji 09.11.2915
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
ABSTRAKSI
Kondisi SDM yang masih lemah disebagian organisasi terutama dari segi kapastias,
profesionalisme, maka perlu adanya stategi yang dapat ditempuh dalam pembinaan pen
gembangan SDM dalam manajemen, dimulai dari pengkajian kebutuhan (need assesment),
untuk suatu program, persiapan dan pelaksanaan pendidikan, evaluasi dan pembinaan untuk
meningkatkan effisiensi dan efektivitas organisasi. Pendekatan mutu modal manusia (human
capital quality) menekankankan fungsi manusia (karyawan) sebagai faktor produksi yang
amat penting selain modal finansial, teknologi, material. Lemahnya kemampuan mutu SDM
akan membawa implikasi pada proses produksi, daya kreasi, pencitraan dan keberlangsungan
suatu organisasi dalam menghadapai kompetisi dan tantangan masa global. Pengembangan
SDM merupakan salah satu faktor determinan yang banyak mendapat perhatian dari banyak
kalangan terutama dikalangan organisasi bisnis maupun publik. Bagi kalangan perusahaan
SDM umumnya sebagai sumber daya pemacu produktivitas dalam memenangkan persaingan
global.
1. PENDAHULUAN
Seperti diketahui globalisasi bukan lagi merupakan isu, tapi sebuah realita yang harus
dipandang sebagai sebuah keniscayaan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi
terhadap tantangan yang dihadapi organisasi manapun. Tantangan yang dihadapi adalah
dengan tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi semakin tinggi, masalah kualitas SDM
menjadi suatu hal yang sangat dibuthukan. Umumnya dapat di identifikasi ada banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan sasaran sebuah organisasi, seperti faktor struktur,
teknologi, dan lingkungan. Namun pada hakikatnya kekuatan daya tahan organisasi tertumpu
pada SDM nya, SDM lah yang membentuk struktur dan memanfaatkan teknologi. Ada
persyaratan penting untuk memastikan keberhasilan organisasi ini yaitu, pertama setiap
organisasi hendaknya mampu membina dan mempertahankan SDM yang mantap dan
terampil, kedua organisasi yang dapat menikmati prestasi dari SDM nya dan ketiga organisasi
yang dapat menjamin kepuasan dan kesejahteraan anggotanya. Dalam pengembangan SDM
ada hal penting yang juga perlu mendapat perhatian yakni apakah dengan SDM yang
khusunya pada karyawan staf maupun para manager, sebab peningkatan kualitas SDM tidak
banyak berarti tanpa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa ada upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena dengan SDM yang unggulah suatu organisasi
dapat meningkatkan produktivitas dan kinerjanya.
2. Kontribusi Pendidikan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Suatu studi yang dilakukan oleh Jagernson (dalam Susilo. 1995: 73) tentang sumbangan
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika dari tahun 1848-1873 menemukan
bahwa produktivitas tenaga kerja memnduduki tempat pertama dibangdingkan dnenga modal
dan teknologi dalam sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tesebut. Dalam
analisis lebih lanjut ditemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tenaga
kerja adalah pendidikan. Berbagai penilitian baik oleh bank dunia maupun inkels adalah
memberikan bukti tentang nilai lamanya pendidikan terhadap peningkatan produktivitas
tenaga kerja. Kendati pendidikan sebagai sarana untuk menghasilkan SDM, namun banyak
pihak yang memandang bahwa produk pendidikan di indoesia tidak begitu “match” dengan kebutuhan pasar kerja. Menyadari pentingnya lembaga pendidikan sebagai alat “tranformasi “ SDM yang utama maka pada masa sekarang isu yang sering mucul adalah bagaimana dunia
pendidikan mampu menhjawab tantangan dan sekaligus mengisi tekno struktur dunia kerja
baik disektor publik maupun bisnis.
Gambar 1 Taksonomi keterkaitannya
Sumber: Levin, Henry M. 1976 The Limits of Educational Reform, New York: David McKay, Co., Inc. Dalam Soedjatmoko et.
Dengan demikian pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan, tetapi juga meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dan pada akhirnya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan penghasilan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Eksistensi Kualitas Manusia Bermulti Dimensi
Kualitas dari organisasi seperti visi dan misi struktur, sasaranya outputnya tergantung dari
kualitas manusianya. Manusia sebagai sumber dari sifat, sikap dan perilaku organisasi. Tanpa
manusia organisasi tidak akan pernah bersikap dan berperilaku. Manusia adalah roh dari
organisasi, secara fitrah manusia adalah makhluk yanag paling unggul diatas segala makhluk.
Keunggulan manusia. Selain memiliki potensi kogninti (rasio) yang akan melahirkan daya
berfikir daya kritis dan analitis juga afektif (rasa) yang akan melahirkan budi pekerti moral
dan psikomotorik yang tercermin dari segi keterampilan atau skill tertentu. Dari sisi lain
dikatakan manusia adalah makhluk sossial makhluk yang berbudaya dan makhluk yang hidup
dengan nilai-nilai norma, kembali pertanyaan kita: sudah benarkah kenyataanya? Disinilah
titik masalahnya jika benar manusia adalah makhluk sosial makhluk yang berbudaya dan
makhluk yang hidup dalam nilai-nilai norma berarti akan terjalinlah satu tali kasih antara
sesama makhluk dan tali kasih dengan pencipta maupun tali kasih antara manusia dengan
sekitarnya. Begitu juga dalam sistem manajemen dalam sebuah organisai. Manajer sebagai
penguasa organisasi adalah sebagai pengatur, pembina dari anggota organisasi, oleh
karenanya ia sebagai pusat kesetimbangan dari organisasi. Oleh karena itu manajer harus bisa
memelihara, membina dan memdidik sumber daya manusia ke arah yang lebih baik. Bila
manajer dalam melakukan aktifitasnya hanya mementingkan nafsu dirinya tanapa peduli
dengan anggota struktur organisasi di bawahnya yang terjadi adalah gejolak, konflik dan
keresahan. Jadi jelaslah fokusnya bila kita menginginkan organisasi yang harmonis tanpa
geolak yang berarti, manajerlah pertama-tama yang dituntut terelebih dahulu kesadaranya
4. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan seumber daya manusia (PSDM) dalam organisasi pada dasarnya suatu bentuk
usaha untuk meningkatkan daya tahan saing organisasi terhadap ancaman lingkungan
eksternal dan suatu usaha untuk meningkatkan daya inovatif untuk menciptakan peluang.
Dengan demikian PSDM dalam oganisasi merupakan bentuk usaha pemgembangan yang
bersifat integral baik yang menyangkut SDM sebagai individu dan sebagai sistem maupun
menyebutkan bahwa: “pengembangan sumber daya manusia adalah sebagai upaya manajemen yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan untuk menignkatkan
kompetensi pekerja dan untuk kerja organisasi melauli program pelatihan, pendidikan dan
pengembangan”. Usaha PSDM yang integral ini umumnya ada dasar yang yang direkomendasikan sebagai PSDM (Jons, 1928 dalam Sarwono 1993) (1) pelatihan bertujuan
untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap, (2) pendidikan bertujuan meningkatkan kemampuan kerjanya dalam arti luas sifat
pengembangan ini umumnya bersifat formal dan sering berkait dengan karir, (3) program
pembinaan bertujuan mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui
program-program perencana dan penilaian seperti man power planning , performance
apparaisal, job analytic, job clasification dan sebagainya. (4) Recruitmen bertujuan mendapat
SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat organisasi dalam
pembaharuan dan pengembangan. (5) Perubahan sistem bertujuan untuk menyesuaikan
sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang
faktor eksternal. Pengembangan organisasi bertujuan untuk menjembatani
perubahan-perubahan dan pengembangan baik dari sisi internal maupun eksternal. Pengembangan SDM
tidaklah dapat dilaksanakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran manusia dalam
menunjang efektifitasnya organisasi dan mengingat masalah yang dapat timbul sehubungan
dengan SDM itu. Menurut Sarwono (1993) pengelolaan SDM akan semakin rumit bila
organisasi ini merupakan pereusahaan yang memiliki aset besar, yang produktifitasnya
tergantung pada efektifitas kerja karyawannya. Ada hubungan timbal-balik yang berkait satu
sama lain, antara pengembangan organisasi sebagai sisitem dan pengembangam manusia
sebagai sumber daya. Kualitas organisasi ditentukan oleh SDM nya dan PSDM nya
ditentukan oleh tingkat pertumbuhan dan perubahan organisasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mondy ,R.W & Noe III,RM,1995,Human Resource Management, Massahusetts, Allyn & Bacon
Sarwono, Salito, 1993, Sumberdaya Manusia kunci Sukses Organisasi, Jakarta ,Lembaga Manajemen Universitas Indonesia.
Soedjatmoko, 1991, Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI, Jakarta Gramedia.