• Tidak ada hasil yang ditemukan

modul sejarah pembentukan bumi dan tata (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "modul sejarah pembentukan bumi dan tata (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan beberapa teori pembentukan tata surya

2. menyebutkan tata surya dan menjelaskan masing-masing planet 3. menjelaskan kedudukan bumi dalam tata surya

Modul 1 telah menjelaskan kepada kita tentang obyek ilmu geografi, berikut ini merupakan modul yang menjelaskan kepada kita tentang posisi bumi, sejarah perkembangan bumi dan pembentukan muka bumi sebagai obyek utama geografi.

Tahukah Anda dimana bumi kita ini berada?, Ya, tepat sekali, bumi kita merupakan salah satu planet yang ada di tata surya.Lalu apakah tata surya itu ?, tata surya dapat kita sebut juga sebagai jagad raya. Jagad raya merupakan alam semesta yang sangat luas bahkan sampai tidak terukur dimana didalamnya mencakup berjuta-juta benda angkasa. Benda-benda angkasa tersebut diantaranya :

1. Matahari.

2. planet-planet (Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto)

3. Asteriod disebut juga planetoid 4. Komet (bintang berekor) 5. Meteor (bintang beralih)

A. Teori Terbentuknya Tata Surya

Terpikirkah oleh Anda, bagaimana benda-benda angkasa tersebut dapat terbentuk ?, beberapa ahli menegemukakan teorinya dalam berbagai teori berikut ini :

1. Teori Nebula

Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1749-1827),menurut Kant bahwa pembentukan jagat raya diawali oleh adanya gumpalan kabut yang berputar terus-menerus sehingga pada bagian tengah kabut tersebut berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari, sedangkan kabut yang berada di sekitarnya menjadi plapnet-planet dan satelit.

2. Teori Planetasimal

Teori planetasimanl dikemukakan oleh Chamberlindan Moulton.Menurut chamberlin dan Moulton bahwa matahari telah terbentuk sejak dahulu, ketika matahari dan bintang berpapasan maka terjadi gaya grafitasi atau saling tarisk menarik antara matahari dan bintang. Massa matahari sebagian tertarik ke arah bintang dan ketika bintang bergerak menjauh maka sebagian massa matahari akan berhamburan dan membentuk planet-planet.

(3)

Teori Awan Debu

Teori awan debu dikemukakan oleh Carl Van Weizsaecker, teori ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan sehingga partikel-partikel debu yang berada disekitarnya tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan berpilin sehingga memipih dan membentuk seperti cakram dan menjadi matahari. Sedangkan bagain luar dari cakram tersebut terus berputar dan menjadi planet dan satelit.

Nah, memperhatikan teori-teori diatas, bagaimanakah menurut Anda?, lakukan diskusi lebih lanjut dengan dipandu guru.

Benda-Benda Angkasa

Uraian diatas telah menjelaskan kepada kita bahwa jagad raya berisi berjuta-juta benda angkasa, berjuta-juta benda angkasa tersebut membentuk keteraturan dan membentuk suatu pola-pola tertentu. Perhatikan pengertian dari istilah-itilah berikut ini untuk memahami tentang jagad raya lebih lanjut.

1. Tata Surya : Sekelompok benda angkasa yang stabil mengelilingi matahari karena gaya tarik matahari sehingga membentuk satu kesatuan. 2. Bintang : Benda langit langit yang mengeluarkan cahaya.

3. Rasi bintang : Beberapa bintang yang berkelompok membentuk pola tertentu. 4. Satelit : Benda langit yang berukuran relatif lebih kecil mengelilingi

benda langit yang langit.

5. Galaksi : Bintang atau materi antarbintang yang jumlahnya mencapai ribuan juta lebih.

6. Komet : Benda langit berukuran relatif kecil yang terdiri dari kepala dan ekor dan bergerak mengitari matahari dalam orbit elips. 7. Asteroid : Planet berukuran kecil yang berjumlah ribuan dan mengorbit

diantara Mars dan Yupiter membentuk suatu sabuk atau sering disebut juga sebagai “​asteroid belt​”.

(4)

Menrut Edwin Hubble (1926), galaksi-galaksi di jagad raya dapat dikelompokkan menjadi empat bentuk yaitu :

1. Bentuk Spiral

Galaksi yang berbentuk seperti huruf S dan terdiri dari tiga bagian yaitu titik pusat, lingkaran bintang dan tumpukan bintang yang selalu berbputar mengelilimgi titik pusat.

Sebagian besar (70%) dari galaksi yang adal di jagad raya berbentuk spiral. 2. Bentuk Ellips

Galaksi yang berbentuk seperti bola lonjong, galaksi yangberbentuk seperti ini kurang lebih 17 %.

3. Bentuk Spiral Berbatang

Galaksi yangberbentuk seperti spiral tetapi tengahnya berbentuk seperti batang, dari kedua ujung batang keluar lingkaran spiral.

4. Bentuk Tak Beraturan

Galaksi yang berbentuk tidak jelasbentuknya atau organisasinya, berjumlah sekitar 2-3 % dari total galaksi yang diketahui.

(5)

B.

Tata Surya

Sebelum lebih lanjut kita membahas tetang planet-planet anggota tata surya, maka kita harus memahami terlebih dahulu tentang “matahari”karena matahari merupakan pusat dari tata surya kita.

1. Matahari

1. Diameter :

± 1,4 juta Km

2. Massa : 1,99 x 10 ​20 Kg (332.946 x mass bumi)

3. Grafitasi : 28 x lebih kuat dari pada grafitasi bumi

4. Suhu : 14.000.000 º C (bagian inti) ± 6.000 º C (bagian permukaan).

Matahari merupakan salah satu bintang di jagad raya, sebagai pusat dari tata surya matahari memiliki ukuran gais tengah 100 kali lebih besar dari bumi, dan 332.946 kali massa bumi. Jika matahari diibaratkan sebagai wadah kosong, maka matahari mampu menampung lebih dari 1 juta bumi.

(6)

bagian,yaitu : 1. Bagian Inti

Bagian inti matahari terbagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Zona inti

Diameter zona inti ± 500.000 km, suhu ± 14 juta º C. Pada zona ini terjadi reaksi fusi antara atom-atom Hidrogen menjadi Helium sehingga menghasilkan radiasi dan konveksi panas/cahaya.

b. Zona Radioaktif

Suhu pada zona ini berkisar antara 2,5 juta º C, proses yang terjadi adalah aliran energi berupa pancaran (radiasi).

c. Zona Konveksi

Suhu pada zona ini berkisar antara 1,1 juta º C. Pada daerah konveksi terdapat gas-gas yang tidak tembus cahaya (transparan) sehingga energi matahari tidak bisa dilewatkan secara radiasi (pancaran) tetapi yang terjadi adalah energi inti matahari terperangkap dan terjadi pengadukan hebat (​konveksi​ / ​turbulensi​).

2. Bagian Permukaan Matahari Tebal : 320 km

Suhu : ± 8.000 º C km

Karakteristik bagian permukaan matahari antara lain :

a. Bagian permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut juga fotosfer​ atau ​cakram matahari​.

b. Bagian permukaan matahar terdapat sunspot atau noda-noda hitam yang bersuhu ± 4.000 º C. Sunspot terdiri dari dua daerah yaitu (1) daerah bayang-bayang yang gelap disebut dengan ​umbra​, (2) daerah hampir bayang-bayang dan berwarna lebih terang disbut dengan ​penumbra​.

(7)

konveksi terhalang sehingga suhu sunspot lebih rendah dibanding dengan daerah sekitarnya dan berwarna gelap.

d. Sunspot merupakan pusat keaktifan matahari, pada sunspot terdapat kolom gas yang menjulang dan melengkung disebut dengan ​prominance​, serta letupan cahaya yang menyemburkan aliran partikel-partikel bermuatan listrik daro fotosfer yang disebut dengan ​flare.

e. Terdapat obor kecil atau disebut ​fakula​.

f. Terdapat granulasi fotosfer yang disebut juga sebagai granula merupakan semburan api yang menggumpal pada lapisan fotosfer kadang-kadang besar dan dahsyat.

3. Bagian Atmosfer Matahari

Atmosfer matahari merupakan lapisan matahari paling luar, atmosfer matahari terdiri dari dua lapisan yaitu :

a. Lapisan luar/mahkota (​korona​)

Korona tersebar meluas ke angkasa dalam bentuk angin matahari (​ solar wind​) dan mencapai orbit bumi.

b. Lapisan dalam/bawah (​kromosfer​).

2. Planet-Planet Tata Surya

Setelah Anda memahami tentang matahari sebagai pusat tata surya, perhatikan uraian tentang karakteristik dari anggota-anggota tata surya berikut ini :

1. Merkurius : Merupakan planet terkecil dalam tata surya dan mempunyai jarak paling dekat dengan matahari sehingga waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari lebih cepat dibanding denganplanet lain.

Merkurius mengililingi matahari satu putaran selama 88 hari bumi dan masa rotasinya adalah 58,6 hari bumi. Merkurius tidak mempunyai atmosfer, pada siang hari suhu sangat tinggi yaitu 430 º C dan pada malam hari suhu sangat rendah yaitu -180 º C.

2. Venus : Venus merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari, venus sering disebut juga sebagai “bintang timur” karena venus bersinar paling terang diantara planet-planet tata surya yang lain. Venus muncul pada saat fajar (3jam sebelum matahri muncul) dab 3 jam sebelum matahari tenggelam. Saat pagi hari Venus dijuluki sebagai “bintang fajar”/ ​phosporus​, dan saat senja Venus dijuluki sebagai “bintang senja” / ​hesperus​.

Venus diselubungi atmosfer yang tebal yang terdiri dari CO​2​, sedikit N, H dan uap air, dan tidak terdapat air. Venus mengelilingi matahari satu putaran selama 224,7 hari bumi dan massa rotasi 243,2 hari bumi.

(8)

oleh berbagai mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan, bumi diselubungi atmosfer dengan ketebalan mencapai 120 km yang terdiri dari uap air dan gas. Revolusi bumi mengelilingi matahari adalah 365,25 hari dan masa rotasi selama 23 jam 56 menit. Bumi memiliki satu satelit yaitu bulan.

4. Mars : Mars dikenal juga sebagai planet merah, karena sebagian besar berupa padang pasir yang berwarna merah. Sepertiga permukaanya terdiri atas daerah-daerah curam yang diebut sebagai lautan walaupun tidak berair.

Mars hanya mempunyai sedikit air,sedangkan atmosfernya terdiri dari CO2, sedikit uap air, N, dan Argon.

Mars mengelilingi matahari dalam satu putaran memerlukan 687 hari bumi dan masa rotasi 24 jam 37 menit. Mars mempunyai dua satelit yaitu Phobos dan Demos.

5. Yupiter : Yupiter merupakan planet kelima yang dekat dengan matahari. Ukuran Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Massa Yupiter 318 massa bumi.

Bagian permukaan Yupiter terdapat noda yang sering disebut sebagai Bintik Merah Besar (​Great Red Spot ) merupakan sabuk awan besar berbentuk lonjong yang selalu menyelimuti bagian permukaan. Noda ​Great Red

Spot ​terjadi diperkirakan akibat adanya gangguan atmosfer

Yupiter.

Permukaan Yupiter tersusun atas Hodrogen dan Helium dalam bentuk cair atau gas sehingga Yupiter tampak seperti bola gas raksasa. Oleh karena itu, planet ini memantulkan lebih dari 70 % cahaya matahri yang diterimanya.

Yupiter memerlukan waktu 11, 86 tahun bumi, sedangkan massa rotasinya adalah 9 jam 55 menit. Yupiter mempunyai 16 satelit, yaitu : Metis, Andraster, Almathea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphea dan Sinopea. 6. Saturnus : Saturnus merupakan planet tebesar kedua setelah Yupiter.

Saturnus dicirikan oleh adanya 3 cincin yang mengelilinginya, cincin tersebut miring dengan sudut kemiringan seperti khaltulistiwa. Pada saat beredar mengelilingi matahri, cincin-cincinya juga miring tetapi selalu segaris dengan khatulistiwa. Saturnus terselubungi oelh atmosfer yang sangat pekat yang terdiri dari Hidrogen dan sedikit Metana dan kristal amoniak beku.

(9)

rotasi 10 jam 40 menit. Saturnus mempunyai 17 satelit yaitu : Titan, Rhea, Lapetus, Diane, Tethys, Mimas, Encaledus, Hyperion, Poebe, Janus, Epimetheus, Atlas, Prometheus, Pandora, Telestro, Caypso dan Helena. 7. Uranus : Uranus merupakan planet ketujuh dari matahari dengan ciri

yang menonjol adalah warnanya yang hijau dan mempunyai poros kemiringan 98º terhadap tegak lurus. Uranus memerlukan waktu 84 tahun bumi dan masa rotasi 17 jam 14 menit.

Saturnus mempunyai 15 satelit yaitu : Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cressida, Desdemona, Juliet, Portia, Rolsalind, Belinda dan Puck.

8. Neptunus : Neptunus merupakan planet kedelapan dari matahari. Planet ini mempunyai cahaya yang sangat lemah, dan atmosfernya tersusun dari Hidrogen dan Helium berwarna biru menyolok serta awan tebal dari gas metana.

Neptunus mempunyai masa revolusi 164,79 tahun bumi dan masa rotasi selama 16 jam 7 menit. Neptunus mempunyai 8 satelit yaitu : Triton, Nereid, Proteus, Larissa, Despoina, Galatea, Thalassa dan Naiad.

(10)

C.

Klasifikasi Planet

Planet dalam tata surya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu : 1. Berdasar kedudukan terhadap Bumi, dibagi menjadi dua yaitu

a. Planet Inferior planet-planet yang terletak antara matahari dan orbit bumi. Planet inferior adalah Merkurius dan Venus.

b. Planet Superior planet-planet yang terletak di luar orbit bumi. Planet superior adalah Mars, Yupiter, Saturnur, Uranus dan Neptunus.

2. Berdasar kedudukan terhadap Asteroid, dibagi menjadi dua yaitu :

a. Planet dalam planet dalam disebut juga ​inner planets yaitu planet-planet yang terletak antara matahari dan asteorid,. Planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

b. Planet luar planet luar disebut juga​outer planetsyaitu planet-planet yang terletak diluar sabuk asteroid. Planet-planet luar adalah Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

3. Berdasar ukurannya, terbagi menjadi dua yaitu :

a. Planet terestrial Planet yang bersifat kebumian. Planet teristrial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Massanya kecil dengan kerapatan massa besar. b. Ukurannya kecil dan mampat

c. Permukaan planet terdiri dari batuan yang keras, terdapat kawah, lembah dan gunung.

d. Jumlah atom hidrogen dan helium sedikit.

b. Planet Jovian Planet yang berukuran besar / raksasa.Planet-planet Jovian bercirikan :

a.Massa besar namun kerapatan massanya kecil.

(11)

D.

Hukum Gerak Planet

1. Hukum Keppler

Hukum gerakan planet dikemukakan oleh seorang ahli astronomi dan matematika berkebangsaan Jerman yaitu Johannes Kepler. Selanjutnya hukum gerak planet ini dikenal dengan “hukum kepler” yang berbunyi :

Hukum Kepler I : “lintasan planet berbentuk elips dengan matahari berada di salah satu titik apinya”.

Jarak planet terdekat dengan matahari disebut ​perihelion dan jarak terjauh dengan matahari disebut ​aphelion​.

Hukum Keppler II : “garis hubung planet-matahari akan menyapu daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama”

(12)

sideris kuadrat merupakan bilangan konstan” atau” pangkat dua kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari”

2. Hukum Grafitasi

Hukum grafitasi dikemukakan oleh Isaac Newton, berbunyi “setiap partikel di alam semesta selalu menarik partikel yang lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.Berdasarkan tiga hukum Keppler, Newton dapat merumuskan tetapan grafitasi umum yaitu 6,673 x 10 -11 Nm​2​/kg​2​. Dengan menggunakan tetapan tersebut dapat ditentukan besarnya gaya tarik menarik antara dua benda. Planet-planet akan tetap pada lintasan orbitnya jika gaya tarik menarik antara planet dan matahari sama dengan gaya sentripetalnya.

Adanya gaya grafitasi menyebabkan planet-planet mampu menarik dan mengikat gas menjadi atmosfer. Besarnya kekuatan planet mengikat gas ini ditentukan oleh laju rata-rata molekul gas dan laju lepas planet (sentrifugal).

E.

Kedudukan Bumi dalam Tata Surya

Kedudukan bumi dalam tata surya mempengaruhi terhadap kemampuannya sebagai tempat tinggal mahluk hidup. Seperti planet-planet yang lain, bumi selalu bergerak mengitari matahasi dalam lintasannya yang elips. Adapun gerakan bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Rotasi

Rotasi merupakan gerakan berputar bumi terhadap prosnya. Bumi berputar dari barat ke timur dalam waktu 23 jam 56 menit 4 detik (dalam 1 hari). Sekali berotasi bumi menempuh 360 º bujur selama 24 jam, sehingga 1 º ditempuh selama 4 menit.

Rotasi bumi mengakibatkan hal-hal berikut ini : a. Adanya gerak semu harian matahari

Setiap hari seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat, hal ini sebenarnya bumi yang bergerak seangkan matahari tetap diam.

b. Adanya perbedaan waktu dari tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya c. Pergantian siang dan malam hari.

Daerah yang terkena sinar matahari menjadi terang (siang) dan daerah yang tidak terkena matahari akan gelap (malam)

d. Pembelokan arah angin

Akibat rotasi bumi, aliran udara dari kutub ke katulistiwa mengalami pembelokan arah. Hal ini sesuai dengan hukum Boys Ballot yang berbunyi “ udara mengalir dari daerah tekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimu. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara dan membelok ke kiri di belahan bumi selatan.

2. Revolusi

(13)

bumi tidak tegak lurus terhadap bidang eliptika namun miring dengan arah yang sama membentuk sudut 66 ½º.

Revolusi menyebabkan hal-hal berikut ini : a. Terjadi pergantian musim

b. Terjadi perubahan lamanya siang dan malam c. Terjadi gerak semu matahari

d. Terlihat rasi bintang yang berbeda setiap bulannya. 3. Bulan sebagai satelit bumi

Bulan merupkan satelit bumi yang beredar mengelilingi bumi bersama-sama dengan bumi mengitari matahari. Bulansebenarnya tidak mempunyai cahaya namun hanya memantulkan sinar matahari.Bulan mengelilingi bumi 27,3 hari dengan orbit yangberbentuk elips. Saat mengelilingi bumi, lintasan terjauh bumi disebut dengan apogea​, sedangkan lintasan terdekat disebut dengan ​perigea​.

Pengaruh Bulan terhadap Bumi antara lain : a. Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah peritiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi. Peritistiwa ini terjadi apabila bulan memasuki daerha bayang-bayang bumi. Posisi matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis.

b. Gerhana matahari

Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bulan. Peristiwa ini terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus sehingga bulan menutupi sinar matahari. Gerhana matahari terjadi pada siang hari dan pada fase bulan baru. Pada saat terjadi gerhana, permukaan bumi yang berada dalam daerah penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian, sedangkan daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total.

c. Pasang surut air laut

(14)

✓ Pasang purnama

Pasang purnama adalah pasang air laut tertinggi yang terjadi ketika matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus dan terjadi pada saat bulan purnama.

✓ Pasang perbani

(15)

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan beberapa teori pembentukan muka bumi.

2. menyebutkandan menjelaskan tentang lapisan permukaan bumi

Setelah kita memahami tentang tata surya dan kedudukan bumi di sistem tata surya, maka kini saatnya kita memahami tentang perkembangan bumi. Bumi sebagai planet tempat hidup mahluk hidup telah terbentuk dan mengalami perkembangan dalam waktu yang sangat panjang, dimana banyak tenaga dan proses yang terjadi. Mari kita pelajari lebih lanjut dalam modul berikut ini.

A.

Teori Pembentukan Muka Bumi

1. Teori Kontraksi

Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852), teori ini menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan menyebabkan permukaan bumi tidak rata.

(16)

bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang selalu memancarkan panasnya sehingga ada tambahan panas bumi.Selain itu, reaksi-reaksi kimia antar mineral di dalam bumi dan pergeseran kerak bumi akan menimbulkan panas.

2. Teori Laurasia-Gondwana

Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh Eduard Zuess dan Frank Taylor, teori ini menyatakan bahwa pada mula terdapat dua benua di kedua kutub bumi yaitu benua Laurasia dan Gondwana (Amerika Selatan, Afrika, dan Australia). Kedua benua tersebut kemudian bergerak secara perlahan menuju ekuator dan mengalami perpecahan seperti yang terbentuk saat ini.

3. Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory)

Teori Apungan Benua dikemukakan oleh Alfred Wagner tahun 1912 dalam bukunya Origin of the Continental’s and Ocean’s. Wagner mengemukakan bahwa pembentukan muka bumi disebabkan adanya pergeseran benua. Menurut Wagner, di permukaan bumi pada awalnya hanya terdiri satu benua (​Pangea​) dan datu samudera (​Panthalassa​). Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan ke arah ekuator dan barat hingga mencapai posisi seperti saat ini.

Gerakan benua disebabkan oleh adanya rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal sehingga gerakan cenderung kearah ekuator, sedangkan adanya gaya tarik menarik antara bumi dan bulan menghasilkan gerak ke arah barat.

Teori apungan benua diperkuat dengan adanya kesamaan garis pantai antara Amerika Selatan dengan Afrika, serta kesamaan perlapisan batuan dan fosil-fosil pada lapisan di kedua daerah tersebut.

4. Teori Konveksi

Teori konveksi menjelaskan bahwa terjadi aliran konveksi ke arah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada diatasnya. Aliran konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak, sehingga gerak aliran dari dalam mengakibatkan permukaan bumitidak rata.

Harry H. Hess (1962) dalam bukunya ​History of the Ocean Basin ​, mengemukakan bahwa aliran konveksi yang sampai ke permukaan bumi membentuk punggung tengah laut ​(​mid ocean ridge​). Pada puncak punggung lava terus mengalir dan menyebar di kedua sisi dan membeku membentuk kerak bumi.

5. Teori Lempeng Tektonik

Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh McKenzie dan Robert Parker, teori lempeng tektonik ini merupakan teori penyempurnaan dari teori-teori yang terdahulu. Pergeseran benua, pergeseran dasar laut dan teori konveksi sebagai satu kesatuan konsep.

(17)

yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar melalui punggung laut menyebar ke kedua sisi dan dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur kembali dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya materi tersebut disebut dengan patahan (​transform fault​) yang ditandai dengan palung laut dan pulai vulkanis.

Pada daerah ​transform fault merupakan daerah aktif karena pergeseran kerak bumi bergerak secara terus menerus, daerah ini merupakan juga daerah aktif gempa bumi. Akibat adanya pergerakan lempeng yang tersu menerus maka kerak bumi menjadi terpecah-pecah dan karena lempeng berada diatas lapisan yang panas, cair dan plastis maka lempeng bergerak perlahan dan tak beraturan. Pergerakan lempeng dapat saling menjauh, saling bertambarkan, dan mennyusup.

1. Pergerakan Lempeng

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (​plate boundaries​) terbagi dalam 3 jenis, yaitu ​divergen​, ​konvergen​, dan transform​. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu ​pertemuan simpang tiga​ (​triple junction​) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

1. Batas Divergen

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak ​saling memberai (​break apart​). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.

Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan ​pemekaran dasar laut (​seafloor spreading​). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (​rift valley​) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.

Pematang Tengah-Atlantik(​Mid-Atlantic Ridge​) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2. Batas Konvergen

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (​consumed​) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak ​saling menumpu​ satu sama lain (​one slip beneath another​).

(18)

terbentuk di wilayah ini. 3. Batas Transform

Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak​saling menggelangsar(​slide each other​), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai ​sesar ubahan-bentuk​ (​transform fault​).

2. Batas Konvergen

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu :1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra, 2) antara dua lempeng samudra, dan 3) antara dua lempeng benua.

1. Lempeng benua dengan lempeng samudra

Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah ​deretan gunung berapi (​volcanic mountain range​). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah ​parit samudra​ (​oceanic trench​). Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah

salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.

2. Antara dua lempeng samudra

Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk ​gugusan pulau vulkanik

(​volcanic island chain​).

Pulau Aleutian​ di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.

3. Antara dua lempeng benua.

Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk​deretan pegunungan non vulkanik (​mountain range​).

(19)

terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

3. Lempeng Tektonik Dunia

Bumi saat ini terbagi menjadi enam lempeng tektonik utama, yaitu : 1. Eurasia : Meliputi Eropa,Asia (temasuk Indonesia)

2. Amerika : Meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat lautan Antlantik.

3. Afrika : Meliputi Afrika, bagian timur lautan Antlantik, dan bagian barat lautan Hindia.

4. Pasifik : Meliputi lautan Pasifik

5. India-Australia : Lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia bagian barat.

6. Antartika : Meliputi kontinen Antartika dan lautan Antartika.

4. Kedudukan Indonesai terhadap Lempeng Tektonik

Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik ​Eurasiadan​Indo-Australia​. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia. Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. ​Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan ​segitiga merah​ melambangkan kumpulan gunung berapi.

(20)

gunung berapi yang tak lain adalah ​Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah ​Parit Jawa (Sunda)​.

Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.

B.

Lapisan Muka Bumi

1. Lapisan kerak 

Lapisan kerak mempunyai ketebalan kurang lebih 30-70 km yang tersusun dari granit dan basalt.

2. Selubung bumi

Lapisan selubung bumi mempunyai ketebalan kurang lebih 1.200 km yang tersusun dari silikat, lapisan ini disebut juga sebagai sisik silikat.

3. Lapisan antara (​chalkasfer)

Lapisan ​chalkasfer​ merupakan lapisan sisik oksida dan sulfida dengan ketebalan kurang lebih 1.700 km.

4. Lapisan inti bumi  

Lapisan inti dikenal juga sebagai lapisan 

barisfer. Lapisan ini disusun oleh nikel dan 

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Efraim Teffa, S.321208007, 2016, Efektivitas Pendaftaran Merek di Kalangan Pengusaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

5 Dalam pemerintahan, Uzbeg Khan yang telah menjadikan Golden Horde sebagai negara Islam, memerintah kepada seluruh bawahannya untuk masuk Islam, jika menolak mereka harus

Riset pemasaran dipandang sebagai suatu penghubung antara pemasar dengan konsumen, pelanggan, dan publik Menurut Dudi Anandya dan Heru Suprihhadi 2005:5 Riset Pemasaran

Pantai Solop pulau cawan merupakan alah satu objek wisata pantai/bahari yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir. Suatu pantai yang unik untuk dikunjungi,

Kondisi ini juga sesuai dengan tuntutan pembelajaran IPA SMP yaitu siswa mampu menerapkan konsep sains yang dipelajari di sekolah menjadi perilaku dalam tatanan

Bahan baku ini sangat menentukan karena bentuk dan ukuran kayu harus sesuai dengan desain yang akan kita buat, setelah kita mendapatkan bahan yang sesuai maka kayu dibiarkan

Karena titrasi konduktometri ini sangat berhubungan dengan daya hantar listrik! jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion6ion dalam larutan yang berperan untuk menghantarkan

Sedangkan, SAP Berbasis Akrual (modifikasian) menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 mewajibkan entitas pelaporan menyusun dan menyajikan tujuh laporan keungan pokok yang terbagi