ميحرلا نمحرلا هللا مسب
FIKIH
PENDAHULUAN
MK FIKIH
Pengajar:
DR.N.Oneng Nurul
Bariyah,MAg
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang thaharah, makanan dan minuman halal, ibadah, mu’amalah, pernikahan,
kewarisan, pidana Islam, dan system pemerintahan menurut Islam
Indikator:
Setelah menyelesaikan seluruh materi perkuliahan diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan :
Peningkatan kualitas wawasan intelektual tentang
hukum-hukum Islam
Memiliki keterampilan untuk mempraktikkan,
mengembangkan menganalisis hukum Islam sebagai bahan ajar.
Memiliki keterampilan dalam mengajarkan materi hukum
Islam
Thaharah : alat-alat bersuci: istinja, najis ( macam-macam & cara
membersihkannya)
Berwudhu, mandi, dan tayamum Makanan dan minuman
Shalat : Rukun shalat, shalat wajib, shalat sunnah, hal-hal yang membatalkan
shalat, tajhizul jenazah, shalat hari Raya, shalat jama’ dan qashar
Puasa, dasar hukum, hikmah puasa
Zakat, ketentuan wajib zakat, harta wajib zakat, mustahik zakat Ibadah haji, umrah, syarat dan rukun, perbedaan haji dan umrah Jual beli, riba dan bank, syirkah, mudharabah, ijarah, ’ariyah
Muzara’ah, hiwalah, ji’alah, mukhabarah
Perkawinan, rukun syarat, hikmah, hak & kewajiban suami isteri
Perceraian:pengertian, dasar hukum, macam-macam talak, hk talak, hikmah
talak, ’iddah
Pidana islam, perbuatan pidana, jarimah, hudud dan macam-macamnya
Sistem pemerintahan dalam Islam (Siyasah), Imarah, demokrasi dalam Islam Hukum waris,: pengertian, dasar hukum, syarat, rukun, tirkah, teknik
penyelesaian harta waris
Sayid Sabiq, Fikih Sunnah, Beirut: Libanon
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillautu, Beirut: Dar al-
Fikr
Al-Jurjawi, Hikmah Tasyri’ wa falsafatuh, Jeddah: al-Haamain Muh Syafi’i Antonio, Bank Islam, Teori dan Praktik
al-Mawardi, al-Ahkâm al-Sulthaniyyah
Muh. Ali al-Shabuni,al-Mawarits fi al-Syari’at al-Islamiyyah M. Ali Hasan, Macam-macam Transaksi Dalam Islam
Ibnu Rusyd, Bidâyatul Mujtahid wa Nihâyatul Muqtashid,
Hasbi ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah, Jakarta: Bulan Bintang,1954 Hasbi ash Shiddieqy, Pengantar Fikih Mu’amalah, Jakarta: Bulan
Bintang,1976
Fatchurrachman, Ilmu Waris, Bandung: al-Ma’arif dll
SYARI’AH, FIKIH, TASYRI’
SYARI’AH
SYARI’AH
Manna Qaththan berpendapat bahwa syaria’h secara terminologis yaitu hkm2 yg berasal dari Allah yg dilimpahkan kpd kpd para Nabi dan kpd Nabi Muhammad sbg Rasul terakhir utk
didakwahkan kpd umat manusia agar mengikuti semua tuntutan yg ada di dalamnya. Syari’at
juga berarti hukum atau aturan (QS.Al-Maidah/5:48)
Mnrt al-Maududi bhw syari’at mrpk ketetapan Allah dan Rasul-Nya yg berisi ketentuan2 dasar yg bersifat global, universal, yg berlaku bagi
SYARI’AH
Fikih menurut bahasa adalah al-fahm artinya
mengerti (faham). Fikih menurut istilah yaitu:
ةيلمعلا ةيعرشلا ماكحلأاب ملعلا
ةيليصفتلا اهتلدا نم ةبستكملا
Artinya: “Pengetahuan hukum-hukum syara’ yang bersifat operasional yang diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci.”
Ulama ushul fikih menilai bahwa fikih sbg hukum praktis hasil ijtihad sementara ahli
fikih menilai fikih sbg kumpulan hkm islam yg mencakup semua aspek hkm syar’i baik yg
tekstual maupun hasil penalaran teks itu sendiri
ءاضقلاو لصفلاو عنملا ةغل مكحلا
HUKUM (al-hukm) secara bahasa
(etimologi)
berarti
mencegah,
memutuskan
نييلوصلأا حلاطصا ىف يعرشلا مكحلا
لاعفأب قلعتملا هللا باطخ وه
عضولا وا رييختلا وا ءاضتقلإاب نيفلكملا
Menurut terminologi ushul fiqh, hukum
syar’i adalahkhitab (kalam) Allah Swt
yang berkaitan dengan semuaperbuatan
mukallaf, baik berupa iqtidha`
(perintah,larangan, anjuran untuk
melakukan atau meninggalkan),takhyir
(memilih antara melakukan dan tidak
melakukan),atau wadh’i (ketentuan yang
menetapkan sesuatusebagai sebab,
syarat, atau penghalang/māni’).
هفك وا ف{لكملا ن{م ل{عف ب{لط {ى{ضتقا ا{م
هنع فكلاو لعفلا نيب هرييخت وا لعف نع
Hukum Taklifi adalah hukum yang mengandung perintah, larangan, atau memberi pilihan
terhadap seorang mukallaf untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat.
Misalnya, hukum taklifi menjelaskan bahwa
shalat 5 waktu wajib, khamar haram, riba haram, makan-minum mubah. ...
ةاكزلا اوتآو ةلاصلا اوميقأو
Secara etimologi wajib berarti tetap atau pasti. Secara terminologi, sesuatu yang diperintahkan Allah dan RasulNya untuk dilaksanakan oleh mukallaf, jika
dilaksanakan mendapat pahala, jika tidak dilaksanakan diancam
Mandub secara bahasa berarti sesuatu yang dianjurkan. Secara istilah mandub adalah
suatu perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya dimana akan diberi pahala
orang yang melaksanakannya, tetapi tidak dicela orang yang tidak melaksanakannya. Mandub atau nadb disebut juga sunnah,
nafilah, mustahab, tathawwu’, ihsan, dan fadhilah.
Secara bahasa berarti sesuatu yang dilarang mengerjakannya. Secara istilah, sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya, dimana orang yang melanggarnya diancam dengan dosa, dan orang yang meninggalkannya karena menaati Allah akan diberi pahala.
Makruh secara bahasa berarti sesuatu yang dibenci. Menurut istilah makruh adalah
sesuatu yang dianjurkan syariat untuk
meninggalkannya, dimana jika ditinggalkan akan mendapat pujian dan pahala, dan jika dilanggar tidak berdosa.
Mubah secara bahasa berarti sesuatu yang dibolehkan atau diizinkan. Secara istilah, mubah adalah sesuatu yang diberi pilihan oleh syariat kepada mukallaf untuk
melakukan atau tidak, dan tidak ada
hubungannya dengan dosa serta pahala. Misal berwudhu di siang hari Ramadhan
وا ئيشل ابب{س ء{يش ع{ضو ى{ضتقا ا{م
هنم اعنام وا هل اطرش
Hukum wadh’i adalah
ketentuan-ketentuan
hukum
yangmengatur tentang sebab,
syarat, dan māni’ (sesuatu yang
menjadi penghalang kecakapan
untuk melakukan hukum taklifi)
Objek Kajian Fikih
Fikih Munakahat : arti, syarat& rukun nikah, hk nikah, hak&kewajiban suami
isteri, talak(cerai), ‘iddah, khulu’, li’an, dll
Mawaris :arti, syarat& rukun waris, prinsip-prinsip kewarisan, furudh al-muqaddarah, ‘ashabah, furudh laki-laki,pr, dll
Jinayat :sanksi2 pidana pembunuhan, pencurian, perzinaan, dll.
Al-Qur’an Al-Sunnah Ijma’
Ijtihad
SIFAT
Fikih bersifat naqilyah, aqliyah, dan amaliyah. Sedangkan syari’ah lbh bersifat naqliyah.
Aspek syari’ah yg difahami dgn pendekatan fikih yaitu semua aturan yg berasal dari teks ilahiyah yg mengandung perintah, larangan maupun semata2 sbg petunjuk. Unsur pokok yg mengandung perintah dan larangan
tersebut bersifat:
1. Tidak mengalami perubahan dlm kondisi
apa pun yg disebut tsawabit spt ibadah mahdhah;
2. menerima perubahan (mutaghayirat) krn
TASYRI’
Tasyri berasal dari kata syari’ah. Menurut ahli fikih yg disebut tasyri adalah hukum2 yg
ditetapkan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya melalui perantaraan Rasulullah agar manusia melaksanakan hukum2 tsb atas
lanjutan
Tasyri’ dlm pengertian tsb adalah
menciptakan undang2 dan membuat
kaidah2, baik tasyri yg bersumber dari ajaran agama yg disebut tasyri’ samawi maupun
Prinsip2 Tasyri’:
1. ‘Adam al-haraj / nafy al-haraj (meniadakan
kesulitan). QS. 02:286
اهعسو لاا اسفن هللا فلكي لا QS. al-Maidah: 6
...
lanjutan
2. Taqli al-takalif (menyedikitkan beban). Dasrnya QS. 02:185
رسعلا مكب ديري لاو رسيلا مكب هللا ديري 3. Al-Tadrij fi al-Tasyri’ (berangsur-angsur) dlm