• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Karier Dosen menuju yang Berkualitas dan Produktif Mataram 18 12 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan Karier Dosen menuju yang Berkualitas dan Produktif Mataram 18 12 2015"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI

PROFESSORSHIP 18 DES 2015

(2)

Pendahuluan:

(3)

TRADISI YANG AMBIGU

Profesor Madya – Profesor “penuh”. Profesor (Madya), yang baik secara

sosiologis dan akademik telah diakui sebagai Profesor, akan tetapi dalam

sistem administrasi kepegawaian belum diakui sebagai Profesor “penuh”.

Gelar akademik - Jabatan akademik. Antara Profesor sebagai pencapaian

standar tertentu atas penampilan akademik tanpa ada hubungannya

dengan posisi tertentu, dengan jabatan yang diperoleh melalui proses

pengangkatan sebagai perwujudan dari pengakuan berdasarkan standard

promosi untuk posisi tertentu.

(4)

STANDARD YANG DIPERLUKAN

Menunjukkan sumbangan yang berarti secara bertanggung jawab

dalam melayani perguruan tinggi yang mempekerjakan, mulai dari

jenjang Departemen, Fakultas sampai dengan Universitas.

Ikut serta secara aktif dalam berbagai kegiatan yang lebih profesional

baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional sebagai wujud

pengakuan unsur luar atas prestasi dan kompetensi yang dimiliki.

Menjadi peneliti produktif yang berdampak baik dan luas baik secara

keilmuan maupun terhadap masyarakat.

Selalu hadir dengan mentalitas kepemimpinan dalam semua kegiatan

(5)

PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN

Selalu menunjukkan kemampuan sebagai yang terkemuka dan

berinisiatif dalam perancangan, pengembangan, penyampaian,

penilaian serta evaluasi kurikulum dan pembelajaran sehingga

menjadi pengalaman baik kepada mahasiswa dalam proses

pembelajaran dan menghasilkan lulusan sarjana dan pascasarjana

yang bermutu tinggi .

(6)

PEMIMPIN DALAM PENELITIAN

Membiasakan diri berpikir besar dan integratif melampaui

sekat-sekat pribadi, kelembagaan dan keilmuan.

Melakukan penelitian berjangka waktu panjang walaupun beresiko,

dan mempublikasi hasil penelitian dalam berbagai bentuk yang

mengikutsertakan secara aktif ilmuan lain dan mahasiswa.

(7)

PEMIMPIN UNTUK HASILKAN SESUATU YANG BERMANFAAT

Selalu hadir sebagai ilmuan yang memberi sumbangan kongkrit

pada kehidupan masyarakat dan ekonomi yang berguna bagi

keberadaan perguruan tinggi.

(8)

JANGAN DILAKUKAN

Tidak mampu menunjukkan diri sebagai peneliti yang produktif

secara berkelanjutan.

Terjebak dalam tugas-tugas administratif dengan menelantarkan

penelitian dan publikasi dalam jangka waktu yang lama.

Secara terus menerus melakukan penelitian dan publikasi bervisi

tunggal yang mengesampingkan kerja integratif.

Berhenti saling bekerjasama baik dalam aktivitas kelembagaan

maupun akademik.

(9)

PROFESOR IDEAL?

Profesor

memberikan sumbangan pemikiran

untuk kepentingan nasional, memimpin

kelompoknya untuk memecahkan masalah

nasional dan berperan di tingkat

internasional.

(10)

DATA DOSEN TETAP BERDASARKAN JABATAN AKADEMIK

(11)

PROPORSI PUBLIKASI BERDASARKAN NEGARA (10 BESAR)

The Royal Society, Knowledge, networks and nations: Global scientific collaboration in the 21st century (2011)11

Ada keterkaitan kuat antara produktivitas publikasi

dengan kondisi ekonomi suatu negara

(12)

12

Comparison of Scopus-indexed publication among

big-population countries

(13)

FAKTA: INDONESIA ??? ... PERINGKAT PUBLIKASI

13

(14)

FAKTA: INDONESIA ??? ... PERINGKAT PUBLIKASI

14

http://www.scimagojr.com/ ... (21 November 2014)

~ 2X

~ 6X

Jumlah dosen dan peneliti

Indonesia >>> Malaysia

Perlu peningkatan kuantitas dan

kualitas publikasi

PT 2009 2010 2011

PTN 1627 2132 2777

PTS 254 288 429

(15)

PERBANDINGAN JUMLAH SITASI TERINDEKS DI SCOPUS

(16)
(17)

Menuju Universitas Berkualitas dan Produktif

Pertumbuhan publikasi

“tidur”

Jumlah doktor < 10%

Jumlah PT yang

mempunyai publikasi

di Jurnal Internasional

bereputasi

rendah

Pertumbuhan publikasi

eksponensial “bangun”

Jumlah doktor

meningkat signifikan

Produktivitas saintifik

profesor meningkat

Jumlah PT yang

mempunyai publikasi

di Jurnal Internasional

bereputasi dan paten

meningkat

REKAYASA:

LEVERAGE

(18)

Dasar Pengembangan Karir Dosen

18

Revitalisasi fungsi Pendidikan Tinggi antara lain mengembangkan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Peningkatan kemanfaatan penelitian

Peningkatan dana penelitian dengan alokasi paling sedikit 30% (tiga puluh

persen) dari dana BOPTN di PTN dan PTS

Dosen berkewajiban baik secara perseorangan atau berkelompok menulis

buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau

publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan

budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas

akademika.

Dosen berkewajiban menyebarluaskan hasil penelitian melalui seminar,

publikasi, dan/atau paten, kecuali hasil Penelitian yang bersifat rahasia,

mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan umum.

(19)
(20)

PERUBAHAN LANDASAN

HUKUM (10 TAHUN

TERAKHIR)

PERUBAHAN LANDASAN

KONSEP

 DARI HAK DOSEN MENUJU PENGHARGAAN PRESTASI AKADEMIK DOSEN

 TIDAK ADA PERBEDAAN DOSEN JALUR VOKASI, PROFESI DAN DOSEN JALUR AKADEMIK  DARI TUGAS UTAMA MENGAJAR

MENJADI PENDIDIK PROFESIONAL DAN ILMUWAN

PERUBAHAN LANDASAN

TEKNIS

DARI SENTRALISASI

MENUJU OTONOMI DAN

PENJAMINAN MUTU

DARI

FULL PAPER

MENUJU SISTEM

PAPERLESS

PERUBAHAN LANDASAN

TEKNIS

DARI SENTRALISASI

MENUJU OTONOMI DAN

PENJAMINAN MUTU

DARI

FULL PAPER

MENUJU SISTEM

PAPERLESS

LANDASAN PERUBAHAN ATURAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

Excellent University

:

Research qualities: Number of publication per staff, Citations per

staff member (www.scopus.com), number of professor, professor

productivity in publication

Information technology development

Excellent University

:

Research qualities: Number of publication per staff, Citations per

staff member (www.scopus.com), number of professor, professor

productivity in publication

(21)

Sumber : Paparan Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 2015 s/d Juni ‘11

Full Paper

KEPMENKOWASBANGPAN 38/1999 dan PERMENPAN 59/1987

Juli ‘11 s/d Okt ’14 Semi Online

KEPMENKOWASBANGPAN

38/1999 Nov ‘14 s/d Juni ‘15Semi Online (Less Paper)

PERMENPAN&RB 17/2013

(22)

22

Review:

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT KENAIKAN JABATAN dan PANGKAT

DOSEN

PERMENPANRB 17-2013 tgl 15 Maret 2013 dan REVISINYA 46 -2013 tgl 27

Desember 2013

PERATURAN BERSAMA MENDIKBUD DAN Ka BKN NO 4 dan 24 tanggal 12

Agustus 2014

PERMENDIKBUD No 92 -2014 TGL 17 September 2014

(23)

Sistem Kenaikan Jabatan Akademik Profesor

(24)

PERBANDINGAN KEMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

24 KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 PERMENPAN DAN RB NO. 17 TAHUN 2013

Kenaikan jabatan fungsional merupakan pemberian penghargaan dosen atas prestasi akademik yang telah dicapai

Realisasi filosofi pemberian penghargaan dalam kenaikan jabatan akademik dosen

• Kenaikan jabatan merupakan penghargaaan atas prestasi yang telah dicapai

Memberikan penghargaan kepada dosen

berprestasi (loncat jabatan)  Memberikan penghargaan kepada dosen berprestasi dan berprestasi luar biasa  Loncat Jabatan dan Pengurangan Masa Tunggu

(25)

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 PERMENPAN DAN RB NO. 17 TAHUN 2013  Dosen berkedudukan sebagai pejabat

fungsional dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi

 Tugas pokok Dosen adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran pada perguruan tinggi, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat

 Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

 Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

(26)

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999

PERMENPAN DAN RB N0. 46 TAHUN 2013 (PERUBAHAN PERMENPAN DAN RB 17 - 2013)

Memberikan penghargaan kepada

dosen berprestasi (loncat jabatan)

 Pasal 26(1): Dosen dapat dinaikkan jabatannya, apabila:mencapai angka kredit yang disyaratkan paling singkat 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir; nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan memiliki integritas dalam menjalankan tugas.

 Pasal 26 (2):Dosen dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi, apabila:mencapai angka kredit yang disyaratkan; paling kurang 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan memiliki integritas dalam menjalankan tugas

(27)

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999

PERMENPAN DAN RB N0. 17 TAHUN 2013 DAN PERUBAHAN PERMENPAN DAN RB NO. 46 TAHUN 2013

Memberikan penghargaan kepada

dosen berprestasi (loncat jabatan)

Pasal 26 (3): Kenaikan jabatan Akademik Dosen untuk menjadi: Profesor harus memiliki:

1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat;

2) paling kurang 3 (tiga) tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3);

3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan

(28)

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 PERMEN DAN RB 17 TAHUN 2013 DAN PERUBAHAN PERMENPAN DAN RB NO. 46 TAHUN 2013

Memberikan penghargaan kepada dosen

berprestasi (loncat jabatan)

 Pasal 26 (4) Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan.

 Pasal 26(5) Dikecualikan paling kurang 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c angka 2), apabila Dosen yang bersangkutan memiliki tambahan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan memenuhi persyaratan lainnya.

Belum ada instrumen terukur yang menunjukkan perbedaan kompetensi setiap jenjang jabatan fungsional

Setiap jenjang jabatan akademik terdapat instrumen terukur yang menunjukkan perbedaan kompetensi setiap jabatan

(29)

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 PERMENPAN DAN RB NO. 17 TAHUN 2013  Jabatan dosen adalah jabatan fungsional

 Jabatan fungsional Dosen terdiri atas Dosen pada program pendidikan akademik dan Dosen pada program pendidikan profesional

 Jenjang jabatan Dosen :

• Dosen pada program pendidikan akademik 1. Asisten Ahli, 2. Lektor, 3. Lektor Kepala, 4. Guru Besar

• Dosen pada program pend. profesional 1. Asisten Ahli, 2. Lektor, 3. Lektor Kepala

Jabatan dosen adalah

jabatan

akademik

Status dosen terdiri atas

dosen tetap

dan dosen tidak tetap

Jenjang jabatan akademik dosen

tetap terdiri atas asisten ahli, lektor,

lektor kepala, dan profesor

(30)

PERBANDINGAN KEPMENKOWASBANGPAN DAN PERMENPAN RB

KEPMENKOWASBANGPAN

NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 PERMENPAN DAN RB NO. 17 TAHUN 2013

Persyaratan Dosen :

 Program akademik : serendah-rendahnya Sarjana (S1)  Program profesional :

serendah-rendahnya Diploma IV

Persyaratan Dosen :

 Untuk Program Diploma/Sarjana: serendah-rendahnya lulusan program magister (S2)

 Untuk Program Pascasarjana: lulusan program doktor (S3)

Untuk mendapatkan jabatan

fungsional guru besar dosen harus

mempunyai memiliki kualifikasi

akademik doktor

Untuk menduduki jabatan akademik

Profesor harus memiliki kualifikasi

akademik doktor

(31)

PERSYARATAN TAMBAHAN

Sejalan

dengan

tuntutan

perkembangan

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian dalam kerangka peningkatan kualitas

dosen

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

dapat

membuat ketentuan baru tentang kenaikan

jabatan dan pangkat melalui surat edaran.

(32)

32

Untuk penjaminan mutu keilmuan, penilaian kenaikan jabatan

akademik menjadi Profesor selain:

a.

kecukupan angka kredit dan pemenuhan syarat publikasi karya

ilmiah,

b. kesesuaian antara bidang ilmu penugasan Profesor

yang diusulkan

dengan kualifikasi akademik Doktor, karya ilmiah yang

diperoleh sebelum dan setelah mencapai gelar doktor.

(33)

33

PROFESOR

DOKTOR

KARYA

ILMIAH

(34)

CONTOH PERINCIAN ANGKA KREDIT MINIMUM

JABATAN AKADEMIK PROFESOR

(35)

35

Minimum Keperluan

Total Perolehan No. Unsur yang dinilai Lektor Kepala 400 (S3) Diperlukan Profesor 850 (S3)

1 Unsur Utama

A Pendidikan Sekolah 200 (0) 200

B Pelaksanaan Pendidikan 80

450

≥ 35 % X 450 157,5 237,5

C Pelaksanaan Penelitian 80 ≥ 45% X 450 * 202,5 282,5

D Pelaksanaan Pengabdian 20 ≤ 10% X 450** 45 65

E

Pengembangan Diri (masuk unsur utama B)

-

-2 Penunjang 20 ≤ 10% X 450 45 65

Jumlah 400 450 850

* Diperlukan persyaratan khusus minimal satu karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi sebagai penulis pertama

(36)

36

Minimum Keperluan Total Perolehan No. Unsur yang dinilai

Lektor Kepala 550

(S3) Diperlukan Profesor 850 (S3) 1 Unsur Utama

A Pendidikan Sekolah 200 (0) 200

B Pelaksanaan Pendidikan 140

300

≥ 35 % X 300 105 245

C Pelaksanaan Penelitian 140 ≥ 45% X 300 * 135 275

D Pelaksanaan Pengabdian 35 ≤ 10% X 300** 30 65

E

Pengembangan Diri (masuk unsur utama B)

-

-2 Penunjang 35 ≤ 10% X 300 30 65

Jumlah 550 300 850

* Diperlukan persyaratan khusus minimal satu karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi sebagai penulis pertama

(37)

37

Minimum Keperluan Total Perolehan No. Unsur yang dinilai Lektor Kepala 700 (S3) Diperlukan Profesor 850 (S3)

1 Unsur Utama

A Pendidikan Sekolah 200 (0) 200

B Pelaksanaan Pendidikan 200

150

≥ 35 % X 150 52,5 252,5

C Pelaksanaan Penelitian 200 ≥ 45% X 150 * 67,5 267,5

D Pelaksanaan Pengabdian 50 ≤ 110% X 150** 15 65

E

Pengembangan Diri (masuk unsur utama B)

-

-2 Penunjang 50 ≤ 10% X 150 15 65

Jumlah 700 150 850

* Diperlukan persyaratan khusus minimal satu karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi sebagai penulis pertama

(38)

38

(39)

N0 URAIAN PERSENTASE

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL

AKADEMIK DOSEN (Doktor)

Lektor Lektor Kepala Profesor

III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1 UNSUR UTAMA A. Pendidikan

Pendidikan Sekolah 200 200 200 200 200 200 200

B. Pelaksanaan Pendidikan C. Pelaksanaan Penelitian D. Pelaksanaan Pengabdian

E. Pengembangan Diri ≥ 90% - 90 180 315 450 625 765

2 UNSUR PENUNJANG

(Penunjang Kegiatan Akademik Dosen) ≤ 10% - 10 20 35 50 75 85

JUMLAH 200 300 400 550 700 850 1050

(40)

No JABATAN KUALIFIKASI AKADEMIK

UNSUR UTAMA

UNSUR PENUNJANG Pendidikan dan

Pengajaran Penelitian

Basis: Dosen adalah Pendidik profesional dan Ilmuwan

(41)

Jenis karya ilmiah sebagai syarat utama menduduki jenjang jabatan akademik tertentu dapat

berbeda satu dengan yang lainnya

No

Jabatan Akademik

Nasional

Jurnal

Nasional

Jurnal

Terakreditasi

3

Lektor Kepala/Magister

S

S

W

S

Lektor Kepala/Doktor

S

W

S

S

4 Profesor

S

S

S

W

W : Wajib S : Disarankan

(42)

NO JABATAN KADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI Diploma/

Sarjana Magister Doktor

1 Asisten Ahli Magister M -

-Doktor M B B

2 Lektor MagisterDoktor MM M- B

-3 Lektor Kepala MagisterDoktor MM M- M

-4 Profesor Doktor M M M

M = Melaksanakan B = Membantu

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM

MELAKSANAKAN PENGAJARAN

(43)

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM

MELAKSANAKAN BIMBINGAN TA

NO JABATAN KADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN

BIMBINGAN TUGAS AKHIR Skripsi/

Tugas Akhir Tesis Disertasi

1 Asisten Ahli Magister M -

-Doktor M B

-2 Lektor Magister M -

-Doktor M M B

3 Lektor Kepala Magister M -

-Doktor M M B/M*

4 Profesor Doktor M M M**

* = Sebagai penulis pertama pada jurnal ilmiah internasional bereputasi

** = Sesuai dengan Pasal 26 ayat 10 (b) Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 (ditunda) M = Melaksanakan

B = Membantu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, posisi keuangan pada tanggal 31 Desember tahun 2003

[r]

menuju Dialoq dan Kerukunan Antar Umat Beragama, Bina Ilmu, Surabaya, 1979, hlm.. penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Sedangkan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Pertamina EP Asset 3 Subang Field ini memiliki sistematis kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan melalui Program KOPI TAWAR adalah dimulai dari penyuluhan dan

Informasi yang didapat pada Sistem AIS identifikasi kapal (nama kapal, nomor IMO, nomor MMSI, dan call sign), posisi kapal (langitude &amp; latitude), kecepatan, arah

untuk berbagai jenis Jam Grandfather clocks, Pendulum clocks, Wall clocks, Mantle clocks, Curio clocks, Cuckoo clocks, Tower clocks dan Street clocks menggunakan mesin jam

Sekali Dayung, Dua Pulau Terlampaui Sebagai tambahan dari berbagai tindakan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah limbah ini, proses gasifikasi