• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN 1

Modul Eksperimen

Modul Umum Pelatihan

Modul I Pengantar Mind Mapping

Modul Ii Masa Depan Ideal”

Modul Iii “Materi Stress and health

(3)

MODUL EKSPERIMEN

PELATIHAN MIND MAPPING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI USU

Disusun oleh : WESTLEY

091301084

DEPARTEMEN PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERISTAS SUMATERA UTARA

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ijinNya kepada penulis, sehingga pembuatan modul untuk penelitian akhir di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Efektifitas Mind Mapping terhadap kemampuan mengingat materi pada Mahasiswa ” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ika Sari dosen pembimbing yang telah banyak memberikan pengetahuan seputar pengerjaan dan membimbing dalam pembuatan modul ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi dan membantu dalam penyelesaian modul ini.

Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan ke depannya. Penulis berharap modul ini dapat bermanfaat dan membawa perubahan yang baik bagi siapa saja yang menggunakannya.

Medan, 14 September 2014 Hormat Saya,

(5)

MODUL UMUM

I. Pelaksanaan : Fakultas Psikologi USU Waktu : 120 menit

Peserta : 19 Orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU Lokasi : Kampus Fakultas Psikologi USU

II. Tujuan pelatihan : a. Tujuan Umum

Peserta dapat memahami penggunaan Mind Map, langkah membuatnya dan manfaatnya dalam perkuliahan.

b. Tujuan Khusus

Peserta dapat mengaplikasikan dan menggunakan Mind Map sebagai teknik pencatatan materi yang dipelajari untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

III. Materi Pelatihan

a. Materi Psikologi Umum dengan Topik : Stress and health b. Mind Mapping

IV. Metode Pelatihan a. Ceramah

Bertujuan untuk memberikan informasi dan konsep dasar materi kepada peserta.

b. Games/Icerbreaking/Energizer

Bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih bersemangat dan menyenangkan sehingga peserta lebih tertarik dan fokus dalam mengikuti kegiatan

c. Diskusi

Bertujuan untuk memberikan kesempatan pada peserta menyampaikan pendapat dan pandangan masing-masing terhadap materi yang disampaikan.

(6)

Bertujuan untuk mengasah dan melatih peserta membuat Mind Map dengan baik dan benar

V. Jadwal Pelatihan

Hari Pertama : Pengenalan Mind Mapping

Hari Kedua : Kelas Materi Psikologi Umum Topik Stress and health + Kata Kunci

No. Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 10

menit

Pembukaan dan Ice breaking “ Gosip Hangat”

Ice breaking

Microphone; Media audiovisual

No Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 15

menit

Pembukaan dan Perkenalan Ceramah Microphone ; Media

Materi : Introduction to Mind Mapping, berisi :

• Defenisi Mind Mapping

• Kelebihan dan keunggulan Mind

Mapping

Membuat Mind Map mengenai departemen Fakultas Psikologi USU

Praktik Handout ;Kertas A4 ; Pena berwarna

5 10

menit

Catatan harian peserta Diskusi Kertas ; Pena 6 5 menit Penutupan hari I

dannReward

(7)

(komputer &

Latihan membuat Mind Map “ Masa Depan Ideal”

Praktik Laptop; Media audiovisual (komputer &

Infocus)

4 10

menit

Catatan Harian Peserta Diskusi Kertas ; Pena

5 10

Menit

Penutupan hari II dan Reward

Microphone, reward

Hari Ketiga :Praktik membuat Mind Map materi Stress and health

No. Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 10menit Pembukaan dan Games “ Door...! Game”

Games Microphone; Media

Materi Stress and health Ceramah Laptop; Media audiovisual (komputer &

Infocus)

4 15

Menit

(8)

tulis

5 45

Menit

Mind Map“Stress and health”

Praktikk Kertas A3 dan Pena berwarna

6 10

menit

Catatan harian peserta Diskusi Kertas; Pena

7 5 menit Penutupan hari III dan reward

Microphone

Modul I Materi Mind Mapping

(Hari Pertama) I. Pelaksanaan :

II. Waktu : ±120 menit per hari

III. Peserta : 19 Orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU IV. Lokasi : Kampus Fakultas Psikologi USU

V. Tujuan pelatihan : a) Tujuan Umum

Peserta dapat memahami penggunaan Mind Map, langkah membuatnya dan manfaatnya dalam perkuliahan.

b) Tujuan Khusus

Peserta dapat mengaplikasikan dan menggunakan Mind Map sebagai teknik pencatatan materi yang dipelajari untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

VI. Materi Pelatihan : Mind Mapping VII. Metode Pelatihan

1. Ceramah

Bertujuan untuk memberikan informasi dan konsep dasar materi kepada peserta.

(9)

Bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih bersemangat dan menyenangkan sehingga peserta lebih tertarik dan fokus dalam mengikuti kegiatan

3. Praktik pembuatan Mind Map

Bertujuan untuk mengasah dan melatih peserta membuat Mind Map dengan baik dan benar.

VIII. Jadwal Kegiatan

No Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 15

menit

Pembukaan dan Perkenalan Ceramah Microphone ; Media

Materi : Introduction to Mind Mapping, berisi :

• Defenisi Mind Mapping

• Kelebihan dan keunggulan Mind

Mapping Mata kuliah Fakultas

Psikologi USU”

Praktik Handout ;Kertas A4 ;

Pena berwarna

(10)

Games Hari I “ Tes 3 Menit”

Deskripsi : Mencairkan suasana; Menunggu peserta lain yang telat. Manfaat : Peserta mengetahui pentingnya mengikuti instruksi. Waktu : ± 10 Menit

Peserta : 10 – 20 Orang

Material : Lembar Pengerjaan permainan 3 menit

Persiapan : Minta untuk duduk tenang dan mulai membagikan lembar tes 3 menit.

Instruksi 1. Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan melakukan permainan untuk menunggu teman yang lain 2. Tugas peserta adalah membaca seluruh instruki yang

diberikan di selember kertas

3. Hentikan setelah peserta cukup mendapat kesenangan.

Tes 3 menit atau Seberapa Baik Anda Menerima Komunikasi?

1. Baca semua sebelum melakukan apa pun.

2. Tuliskan nama Anda di pojok kanan atas kertas ini. 3. Lingkari kata ‗nama‘ pada kalimat nomor 2.

4. Gambarlah lima persegi kecil di pojok kiri atas kertas ini. 5. Teriakkan nama Anda keras-keras.

6. Tulis nama Anda lagi di bawah judul kedua kertas ini. 7. Setelah judul pertama tuliskan ‗Ya‘, ‗Ya‘, ‗Ya‘.

(11)

10. Jika Anda menyukai tes ini katakan ‗Ya‘, jika tidak katakan ‗Tidak‘.

11. Teriakkan nama belakang Anda keras-keras ketika Anda sampai pada poin ini. 12. Di sisi kanan kertas ini kalikan 66 dengan 7.

13. Gambarlah sebuah segi empat di sekeliling kata ‗kertas‘ dalam kalimat nomor 4.

14. Jika Anda pikir Anda telah mengikuti instruksi dengan cermat sampai poin ini, teriakkan ‗Saya sudah‘.

15. Pada sisi kiri kertas ini jumlahnya 69 dan 98. 16. Hitung mundur angka 10-1 dengan suara normal. 17. Berdiri, berputar sekali dan duduk.

18. Katakan keras-keras, ‗Saya hampir selesai, saya telah mengikuti petunjuk‘. 19. Jika Anda telah selesai sampai poin ini katakan, ‗Saya pemimpin petunjuk selanjutnya‘.

(12)

Modul II “ Masa Depan Ideal”

(Hari Kedua) I. Pelaksanaan : Fakultas Psikologi USU II. Waktu : ±120 menit per hari

III. Peserta : 19 Orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU IV. Lokasi : Kampus Fakultas Psikologi USU

V. Tujuan : a) Tujuan Umum

Peserta dapat memahami penggunaan Mind Map, langkah membuatnya dan manfaatnya dalam perkuliahan.

b) Tujuan Khusus

Peserta dapat mengaplikasikan dan menggunakan Mind Map sebagai teknik pencatatan materi yang dipelajari untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

VI. Materi Pelatihan : Mind Mapping VII. Metode Pelatihan

a. Ceramah

Bertujuan untuk memberikan informasi dan konsep dasar materi kepada peserta.

b. Games/Icerbreaking/Energizer

Bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih bersemangat dan menyenangkan sehingga peserta lebih tertarik dan fokus dalam mengikuti kegiatan

c. Praktik pembuatan Mind Map

Bertujuan untuk mengasah dan melatih peserta membuat Mind Map dengan baik dan benar

d. Diskusi

(13)

VIII. Jadwal Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 5 menit Pembukaan Microphone

2 10

menit

Menonton video Mind Map

Latihan membuat Mind Map “ Masa Depan Ideal”

Catatan Harian Peserta Diskusi Kertas ; Pena

5 10

Menit

Penutupan kegiatan hari II Microphone , reward

Latihan Membuat Mind Map “ Masa Depan Ideal”

Teman-teman yang pasti punya keinginan yang harus tercapai di Masa depan. Seperti keinginan untuk lulus dengan nilai yang tinggi, mendapat ilmu yang lebih mendalam, bertemua dengan orang yang baru, memiliki uang yang tidak terbatas, berpergian ke seluruh dunia, dsbnya.

• Anda telah diberikan kertas di meja anda masing-masing. Buatlah sebuah cerita tentang apa yang ingin anda raih di masa depan, untuk mencapai masa depan ideal. Buatlah sebanyak mungkin.

(14)
(15)

Modul III

Materi Stress and health

(Pencarian Keyword dan Pembuatan Mind Map Materi Stress and health)

(Hari Ketiga)

I. Pelaksanaan : Fakultas Psikologi USU II. Waktu : ±120 Menit

III. Peserta : 19 Orang mahasiswa Fakultas Psikologi USU IV. Lokasi : Kampus Fakultas Psikologi USU

V. Tujuan pelatihan : a. Tujuan Umum

Peserta dapat memahami penggunaan Mind Map, langkah membuatnya dan manfaatnya dalam perkuliahan.

b. Tujuan Khusus

Peserta dapat mengaplikasikan dan menggunakan Mind Map sebagai teknik pencatatan materi yang dipelajari untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

VI. Materi Pelatihan : a. Stress and health

b. Kata kunci materi Stress and health VII. Pokok pembahasan

a. Menjelaskan sumber dan reaksi stres

b. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi reaksi terhadap stress c. Menjelaskan strategi coping terhadap stres

d. Menjelaskan cara untuk mengubah pola-pola tingkah laku agar menjadi lebih sehat

(16)

Bertujuan untuk memberikan informasi dan konsep dasar materi kepada peserta.

b. Games/Icerbreaking/Energizer

Bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih bersemangat dan menyenangkan sehingga peserta lebih tertarik dan fokus dalam mengikuti kegiatan

c. Praktik pembuatan Mind Map

Bertujuan untuk mengasah dan melatih peserta membuat Mind Map dengan baik dan benar.

d. Diskusi

Bertujuan untuk memberikan kesempatan pada peserta menyampaikan pendapat dan pandangan masing-masing terhadap materi yang disampaikan.

IX. Jadwal Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Metode Peralatan

1 10menit Pembukaan dan Games “ Door...! Game”

Games Microphone; Media

Materi Stress and health Ceramah Laptop; Media

Mencari “Kata kunci” Diskusi Handout materi, ;Alat

tulis

5 45

Menit

Mind Map“Stress and health”

Praktik Kertas A3 dan Pena berwarna 6` 10

Menit

Catatan harian peserta Diskusi Kertas, Pena

7 5 menit Penutupan dan pembagian reward

(17)

Games Hari III “Dorrr! Game ”

Deskripsi : Permainan kelipatan angka-angka

Manfaat : :Menyegarkan suasana dan melatih konsentrasi peserta. Waktu : ± 10 Menit

Peserta : 10 – 20 Orang Material : -

Persiapan : Peserta diminta untuk berdiri di Posisi masing-masing Instruksi 1. Peserta diminta untuk mengikuti instruksi dari trainer,

2. Trainer menentukan kelipatan angka yang akan digunakan dalam permainan.

3. Sebagai contoh ketika trainer mengatakan kelipatan angka 4 akan di ganti dengan kata “dorrr!” maka setiap angka 4,8,12,16...dst yang merupakan kelipatan angka 4 diganti menjadi kata “dorrr!”

(18)

LAMPIRAN 2

Materi “ Introduction To Mind Map

Materi “ Stress and health

(19)

Materi I

“Introduction To Mind Map

1. Pengertian Mind Mapping

Mind Map adalah “alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran liner.” Michael Michalko, Crakcing creativity. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikitan kita. (Buzan, 2006).

2. Kegunaan Mind Map

Menurut LearningGuide , The University of Adelaide (2009) bahwa kegunaan dari Mind Mapping :

a. Memberikan pandangan secara luas mengenai topik dan membuat kita untuk menghadirkannya kedalam bentuk yang lebih singkat.

b. Mendorong kita untuk melihat gambaran yang lebih besar dan alur yang lebih kreatif

c. Mempermudah kita untuk merencanakan atau membuat pilihan dari sumber materi yang kita harapkan untuk suatu tugas dan dimana kita kan meletakannya.

d. Membuat kita mendapatkan sebuah format yang lebih menarik dan menyenangkan bagi mata dan otak, pemikiran dan ingatan.

Selain itu, Menurut Buzan (2006) kegunaan Mind Mapping yaitu :

a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

b. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

c. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan pemecahan kreatif baru.

d. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dan diingat.

(20)

a. Merencanakan b. Berkomunikasi c. Menjadi lebih efektif d. Menghemat waktu e. Menyelesaian masalah f. Memusatkan perahtian

g. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran h. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran i. Mengingat dengan lebih baik

j. Belajar lebih cepat dan efisien

3. Isu-Isu Umum yang sering dibicarakan Mengenai Mind Map

Banyak orang yang sering mengucapkan bahwa Mind Map tidak cocok dengan mereka. Menurut raphaela (2013) bahwa adapun alasan orang utk tidak meggunakan Mind Map :

Banyak orang yang sering mengucapkan bahwa Mind Map tidak cocok dengan mereka. Menurut raphaela (2013) bahwa adapun alasan orang utk tidak meggunakan Mind Map :

c. Saya tidak dapat menggambar

(21)

d. Mind Map hanyalah untuk anak-anak/ Mind Maps tidak dapat digunakan secara profesional.

Bahwa tidak ada batasan umur dalam penggunaan Mind Map. Mungkin kelihatan seperti pekerjaan anak-anak prasekolah. Namun kenyataanya, banyak pekerja yang menggunakannya dalam presentasi bisnis.

e. Mind Map hanya dapat dibentuk dengan informasi yang terbatas

Mungkin Mind Map akan dibatasi oleh ukuran kertas. Dengan sistem yang benar, Mind Map dengan kertas juga dapat dibentuk dengan informasi yang besar dan lebih jelas daripada catatan linear.

f. Mind Mapping akan memakan waktu yang lebih lama dari catatan linear Mungkin karena ada bentuk gambar dalam Mind Map sehingga banyak orang yang berpiki bahwa Mind Map \ akan menghabiskan banyak waktu daripada catatan linear. Hal tersebut akan terjadi jika seseorang menghabiskan waktu hanya untuk mengubah Mind Map menjadi karya seni. Pada umumnya, Mind Map akan membantu untuk menghemat waktu. Dengan Mind Map akan dipaksa untuk memutuskan informasi mana yang penting dan tidak penting.

g. Saya adalah pemikir linear

(22)

mengkombinasikannya untuk mencapai potensi otak yang lebi baik?

4. Praktek Pembuatan Mind Map

Kita sering kali lupa akan informasi yang telah kita terima. Ketika membutuhkan informasi untuk dipanggil kembali justru sangat sulit untuk mengingatnya. Seperti perpusatakaan yang berantakan dan tidak teroganisir dengan baik. Hal tersebut menimbulkan kekesalan pada diri sendiri. Disisi lain, bayangkan jika kita memiliki sebuah perpustakaan tempat semua infromasi yang kita pelajari disimpan. Informasi tersebut tidak ditumpuk secara acak tetapi terorganisir dalam susunan yang sempurna. Prinsip perpustakan yang terorganisir dengan baik tersebut sama dengan Mind Map.

Setiap informasi yang masuk akan dikaitkan dengan informasi yang telah ada sebelumnya sesuai dengan alurnya. Seperti sebuah materi dengan judul dan sub judul yang saling berhubungan. Dengan Mind Map, semakin banyak informasi yang kita pelajari, akan memudahkan kita untuk mengingat jumlah informasi yang lebih banyak.

Apa saja yang diperlukan untuk membuat Mind Map?

Hal yang perlu dipersiapkan adalah kertas kosong, pena berwarna atau pensil warna, otak, dan imajinasi.

Langkah-langkah dalam pembuatan Mind Map

1. Persiapkan sebuah kertas putih kosong yang sisi panjangnya diletakan mendatar atau memanjang kesamping. Hal ini akan memudahkan kita untuk lebih bebas dalam mengatur arah Mind Map yang sedang kita kerjakan.

(23)

3. Menggunakan warna untuk membuat gambar ataupun garis penghubung ke cabang-cabang utama. Warna perlu digunakan karena warna dapat membuat Mind Map yang dikerjakan menjadi lebih menyenangkan.

4. Menghubungakan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang tingkat 3 ke tingkat 2 dan menghubungkannya ke tingkat 1. Prinsip ini sangat mirip dengan proses elaboration dimana terjadi proses encoding dengan mengartikan sebuah kata dan menghubungkannya dengan kata-kata dengan arti yang sama. Elaboration juga berarti mengasosiasikan ingatan yang baru dengan ingatan yang sudah ada. Informasi yang masuk akan tersusun sedemikian rapi sehingga semakin mudah untuk dipanggil kembali.

5. Usahakan untuk membuat garis-garis cabang yang melengkung karena garis lurus hanya akan membosankan otak. Seperti menggambar sebuah pohon, kita akan lebih tertarik melihat ranting yang melengkung dan tidak kaku seperti garis lurus.

6. Ingat untuk menggunakan setiap kata kunci untuk setiap garis. Hal ini akan membantu kita untuk menghasilkan sederat assosiasi dan hubungannya sendiri. kalimat yang panjang hanya akan menghambat dan memperumit Mind Map yang dikerjakan. Kata kunci juga perlu di perhatikan dengan baik untuk memudahkan kita dalam pengerjaan Mind Map serta membantu diri kita untuk mengingat infornasi tersebut.

(24)
(25)

Materi Psikologi

Stress and health

OLEH WESTLEY

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(26)

Stress and health

Prologue

Selama kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari stres. Kita akan selalu menghadapi tantangan kehidupan berupa frustasi, kehilangan, perbuabahan, dan konflik. Stres datang dari peristiwa negatif seperti gagal dalam ujian, terlambat menghadiri ujian dan sebagainya. Stres juga dapat datang dari peristiwa positif seperti mendapatkan pekerjaan baru ataupun memiliki anak bayi.

Stres dengan tingkat tertentu mungkin menyehatkan karena dapat memberikan kita tenaga ataupun tantangan untuk bertumbuh. Namun, stress sering dialami sebagai hal yang tidak menyenangkan, seperti hal yang buruk yang lebih baik tidak pernah kita alami. Mungkin beberapa dari kita pernah mengalami suatu dukacita seperti kehilangan orang yagn kita sayaang, putus dari kekasih ataupun perceraian. McEwen dalam lahey (2007) menyatakan bahwa bagian psikologis kita bahkan ada pada bagian biologis kita, dengan kata lain, apa yang mempengaruhi “pikiran” kita pasti akan mempengaruhi “tubuh” kita.

(27)

Selanjutnya akan dibahas mengenai defenisi stress, sumber-sumber yang menyebabkan stress dan bagaimana cara kita mengatasi stres yang muncul.

Defenisi Stres

Menurut lahey (2007) , Stres merupakan suatu kondisi yang melebihi batas kemampuan individu tersebut dalam mengatasinya.

Sumber penyebab Stres

Sebagian besar sumber stres sangat jelas dampaknya pada kita. Berikut ini akan dipaparkan 5 (lima) sumber stres antara lain :

1. Life Events

Life Event( peristiwa hidup) merupakan sumber yang paling jelas dari stres dalam hidup yang membuat stres karena memerlukan penyesuaian dan kemampuan untuk mengatasinya. Peristiwa positif ataupun negatif dapat menyebabkan stres. Peristiwa negatif paling sering menyebabkan stress antara lain :

a. Kejahatan, pemerkosaan, dan kekerasan.

Banyak dokumen yang menyatakan korban kejahatan, pemerkosaan, dan kekerasan sangat berdampak pada stres. Menurut penelitian Edna Foa dan David Riggs (1995) bahwa wanita yang mengalami peristiwa tersebut cenderung akan menyimpannya didalam memori sebagai peristiwa kehidupan yang negatif dan mengakibatkan gejala stres saat mereka mengingat peristiwa tersebut.

b. Kehilangan anggota keluarga

(28)

kemudian akan mengalami depresi yang dalam dari mereka yang tidak mengalaminya.

c. Bencana alam

Bencana Alam juga bisa membuat stres karena peristiwa yang dialami membuatnya merasa bahwa kejadian itu adalah mimpi buruk baginya atau peristiwa kehidupan yang negatif.

d. Terorisme.

Karena merasa terancam dan terus-menerus diteror maka seseorang pasti merasa tidak nyaman (gelisah), depresi, takut, masalah tidur, dan pikirannya kembali mengganggu tentang bencana yang dahulu setelah serangan, khususnya bagi yang berada didekat serangan itu atau yang kehilangan orang yang dicintai atau harta (Druss & Marcus, 2004; Holman & others, 2008; Ramchand & others, 2008)

e. Daily Hassles.

Peristiwa-peristiwa kecil yang sering terjadi dalam kehidupan seperti kehilangan kacamata, lupa membawa dompet ataupun kehilangan tiket nonton sering menjadi sumber stress. Peristiwa positif

(29)

2. Frustasi

Fustrasi adalah ketika kita tidak mampu untuk memenuhi atau mencapai motif tertentu. Contohnya : Tidak dapat mengulang mata kuliah wajib karena kurang jumlah sks mahasiswa.

3. Konflik

Konflik terjadi ketika dua atau lebih motif yang tidak dapat dicapai karena mereka mengganggu satu sama lain. Ada empat bagian dari konflik yang melibatkan pendekatan dan penghindaran (Lewin, 1931; Miller, 1994):

a. Approach-approach conflict

Konflik di mana individu harus memilih antara dua tujuan positif dari nilai yang kira-kira sama.

b. Avoidance-avoidance conflict

Konflik di mana individu harus memilih antara dua tujuan negatif dari nilai yang kira-kira sama.

c. Approach-avoidance conflict

Mencapai tujuan yang positif akan menghasilkan hasil yang negatif juga.

d. Multiple approach-avoidance conflict

Konflik memerlukan individu untuk memilih antara dua alternatif, masing-masing berisi konsekuensi baik positif maupun negatif. 4. Pressure (tekanan)

(30)

5. Kondisi Lingkungan

Ada bukti yang berkembang bahwa aspek lingkungan di mana kita hidup (suhu, polusi udara, kebisingan, kelembaban, dan sebagainya) dapat menjadi sumber stres (Staples, 1996). Sebagai contoh, perubahan suhu udara dapat membuat kita gerah untuk beraktifitas.

Aspek Umum Reaksi Stres

1. Kita bereaksi terhadap stres secara keseluruhan yaitu baik pada psikologis dan reaksi psikologis.

2. Reaksi psikologis terhadap tubuh baik itu karena stress fisik ataupun psikologis sama.

Reaksi psikologis terhadap stress

Stress menyebabkan banyak perubahan terhadap psikologis kita seperti emosi, motivasi, dan kognisi. Di bawah tekanan stres, kita dapat merasakan beberapa kombinasi emosi seperti ancaman, depresi, kemarahan, dan sifat yang cepat marah.

Perubahan kognitif juga terjadi seperti, kita mungkin memiliki kesulitan berkonsentrasi, kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih, dan menemukan bahwa pikiran kita selalu kembali ke stres.

Reaksi Fisik terhadap Stress dan Kesehatan

Salah satu topik yang sering muncul dalam dunia medis dan psikologi adalah dampak stress terhadap kesehatan. Sebuah istilah yang sering digunakan adalah Biopsychological model of health yaitu teori yang menjelaskan bahwa kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologi dan sosial.

The General Adaptation Syndrome

(31)

dinamakan dengan GAS (General Adaptation Syndrome). Tiga tahapan GAS yaitu :

1. Alarm reaction dimana tubuh bereraksi terhadap tantangan/ancaman dari luar.

2. Resistance Stage dimana suhu tubuh normal, tetapi adrenalin tetap dikeluarkan (bertahan, berdaptasi) sehingga kondisi fisiologis tetap terjaga.

3. Exhaustion Stage yang merupakan masa kelelahan dan ketahan terhadap stress menurun; bila terus berlangsung dapat mengakibatkan kematian. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi terhadap Stress

Banyak dari kita mengalami beberapa kejadian yang tidak menyenangkan di dalam kehidupan kita, tetapi banyak juga dari kita yang langsung bangkit untuk meneruskan hidup. Mengapa stress terkadang menjatuhkan dan bahkan menyebabkan perubahan sementara pada psikologis dan fisik kita? Jawabannya terletak pada faktanya lebih kepada reaksi kita terhadap stress dibandingkan sumber stress itu sendiri.

1. Prior Experience with the Stress

Reaksi stress pada umumnya berkurang ketika seseorang memiliki pengalaman yang lebih terhadap kejadian yang menyebabkan stress tersebut. Sebagai contoh, seorang perajurit yang menghadapi peperangan untuk keempat kalinya biasanya tingkat stressnya berkurang dibandingkan dengan perajurit yang menghadapi peperangan untuk pertama kalinya. 2. Developmental Factors

(32)

duda yang lebih tua. Mungkin tingkat stress akan berkurang di kemudian hari, ketika lingkungan janda atau duda lebih umum.

3. Predictability and Control

Biasanya, dalam kehidupan, stress akan berkurang ketika kita dapat memprediksinya dan mengontrolnya. Ketika kita dapat memprediksi stress yang akan muncul, maka stress akan berkurang. Contohnya, ketika kita tahu bahwa mati lampu akan terjadi pada sore hari, kita akan mempersiapkan penerang agar tidak gelap.Ketika kita dapat mengontrol stress yang akan muncul, maka stress juga dapat berkurang. Contohnya, ketika kita tahu bahwa dosen x akan mengusir mahasiswa keluar dari kelas jika tidak membaca materi pertemuan hari tersebut, maka kita dapat mengontrolnya dengan membaca materi yang akan dipelajari di hari tersebut sebelum kelas dimulai.

Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk mencari cara dalam mengontrol stressor. Sebagai contoh, bekerja pada atasan yang sering melotot kepada Anda tanpa dapat diprediksi dan dikontrol mungkin harus ditangani dengan cara mendiskusikan masalahnya dengan atasan Anda, dengan meminta bantuan dari atasannya atasan Anda, atau mencari pekerjaan baru.

4. Social Support

(33)

Salah satu aspek dari social support yang telah dipelajari dan diuji adalah adanya kesempatan untuk mengeluarkan isi hati atau yang dikenal dengan “curhat”. Mahasiswa diajak berpartisipasi untuk menghabiskan waktu selama 15 menit dalam empat malam berturut-turut menulis pengalaman tentang peristiwa traumatik yang mereka rasakan. Untuk tujuan perbandingan, kelompok lain menulis tentang topik yang tidak penting dalam pengalaman mereka. Menulis tentang kejadian yang traumatik, seperti kematian dari anggota keluarga, dapat menyebabkan mahasiswa merasa sedih dan tekanan darah meningkat secara singkat segera setelah melampiaskan perasaannya. Bagaimanapun, setelah 6 bulan, mahasiswa yang mengeluarkan isi hatinya memiliki rasa sakit yang berkurang. Tampaknya, baik bagi kesehatanmu untuk berbagi perasaan yang negatif kepada orang lain. Oleh sebab itu, memiliki seseorang yang dirasa nyaman menjadi salah satu keuntungan yang penting dari social support.

5. Person Variables in Reactions to Stress: Cognition and Personality

Person Variables : Semua karakteristik dari individu yang telah lama ada seperti cara berpikir, kepercayaan dan reaksi fisiologis terhadap stress. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi stress. Reaksi terhadap stres bervariasi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Setiap situasi, peristiwa ataupun objek yang memaksa tubuh dan menyebabkan timbulnya ”physiological reaction” disebut dengan stressor. Stressor dapat berupa stimulus yang berasal dari lingkungan fisik dan situasi social.

A. Cognitive Factors in Stress Reactions.

(34)

yang pedas, namun sebagian lagi kan menanggap itu hanyalah dukungan dan motivasi buat dirinya.

B. Personality Characteristics and Stress Reaction

Perbedaan antara individu satu dengan yang lain terletak pada ciri-ciri kepribadiannya untuk pengaruh dalam stress. Seseorang yang kepribadiannya cenderung neurotik memiliki reaksi stress yang tinggi. Stress (variabel situasi) mempengaruhi orang dengan kognitif yang berbeda dan karakteristik emosional sebelum stressor (variabel orang) dengan cara yang berbeda.

Karakteristik kepribadian dalam mempengaruhi konsekuensi kesehatan dari stress terbagi menjadi Kepribadian tipe A. Sebagian orang bereaksi biasa terhadap tekanan dan persaingan dunia. Untuk sebagian orang, bermain video game merupakan pengalih perhatian yang menyenangkan, sedangkan bagi orang lain itu merupakan masalah hidup dan mati. Beberapa subjek bereaksi terhadap game dengan denyut jantung, tekanan darah, dan kolesterol yang meningkat. Meyer Friedman dan Ray Rosenman (1974), berdasarkan medical test nya, melihat banyak dari pasiennya yang menderita penyakit jantung, khususnya pria muda yang berumur 30 sampai 60 tahun, dan memiliki perilaku yang sama. Berikut adalah karakteristik Type A personality: a. Kompetitif dan ambisius

b. Bekerja tergesa-gesa c. Gila bekerja

(35)

Type A behavior memiliki hubungan dengan penyakit jantung berdasarkan dua faktor yang paling mempengaruhi, yaitu tekanan darah tinggi dan kolesterol. Untungnya, ada bukti bahwa kebencian dapat dikurangi melalui beberapa tipe dari psikoterapi.

Person Variables in Reactions to Stress: Gender and Ethnicity

Ada fakta yang muncul bahwa perbedaan gender dan etnik termasuk dalam stress dan coping. Ketika mempelajari perbedaan antara gender atau kelompok etnik, bagaimanapun juga kita harus ingat bahwa tidak semua anggota dalam kelompok berlaku sama.

a. Gender Differences in Response to Stress. Perempuan lebih mungkin mengalami reaksi traumatik yang mendalam daripada pria. Oleh karena itu, mereka lebih mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan tidur setelah trauma. Sebagai contoh, sebuah penelitian terhadap perempuan dan pria yang selamat dari kecelakaan mobil menemukan bahwa keduanya terpengaruh oleh trauma setelah kejadian, tetapi perempuan lebih tertekan secara emosional dan mengalami masalah tidur dibandingkan pria. Sekali lagi, bagaimanapun juga, kita membahas tentang perbedaan secara rata-rata.

(36)

perempuan tetap memiliki social support baik dia menikah ataupun tidak. Pria cenderung mengandalkan isteri mereka dalam social support untuk menyangga mereka dari efek stress. Kedua, perempuan lebih memungkinkan untuk mengajak pasangannya untuk merawat dirinya secara medis dibandingkan pria.

c. Fight-or-Flight and Tend-and-Befriend. Psikolog Shelley Taylor dan rekan-rekannya setuju bahwa fight-or-flight syndrome penting baik bagi pria maupun perempuan. Taylor yakin bahwa perempuan lebih mungkin menanggapi stress dengan apa yang biasanya disebut dengan respon tend-and-befriend. Ketika mereka menghadapi tekanan atau stress, seperti kebakaran atau bencana alam, perempuan biasanya menanggapi dengan menjaga anak mereka. Mereka secepatnya menjumpai anak mereka dan berinteraksi dengan mereka seperti memegang tangan dan menyentuhnya untuk mengurangi respon psikologis anak terhadap stressor. Pada kasus pekerja pria dan perempuan, perempuan yang memiliki stress di kantor pada siang hari cenderung masih dapat mengasuh anak pada malam hari. Ibu menarik diri dari anak setelah bekerja, hanya jika mereka mengalami stress yang luarbiasa di kantor pada hari itu. Para ayah cenderung lebih cepat marah atau menarik diri dari anggota keluarga jika mereka mengalami hari yang sedikit tertekan di kantor. Begitulah menurut Taylor, kita tidak dapat mengerti sepenuhnya reaksi emosional terhadap stress dan hubungan reaksi psikologis terhadap ancaman.

(37)

kepada stereotip, prasangka, dan rasisme. Ketiga, keluarga imigran sering mengalami stress melihat dari begitu cepatnya akulturasi budaya terhadap anak-anak mereka. Orangtua terkadang stress dengan perubahan sikap dari anak mereka, dan anak-anak terkadang stress oleh tekanan dari orangtua yang mempertahankan bahasa dan standar budaya mereka. Kalimat yang baru dan penting dari penelitian ini bagi psikolog akan membawa banyak pengertian kedepannya, tetapi ini topik dimana banyak anggota dari kelompok etnik minoritas yang sudah mengerti dengan baik.

Coping with stress (mengatasi stress)

Coping adalah usaha yang dilakukan oleh individu untuk berdamai atau mengatasi stress atau penyebab stress dan/atau mengontrol reaksi mereka terhadap stress atau penyebabnya.

Ada 2 jenis Coping, yaitu efektif coping atau ineffective coping. A. Effective Coping

Ada bebarapa jenis coping yang dianggap efektif, yaitu: 1. Menghilangkan atau mengurangi stress

Salah satu cara yang efektif untuk menangani stress adalah dengan cara menghapus atau menguranginya dari kehidupan kita. Contohnya apabila seorang pekerja stress akan pekerjaannya, maka cara yang dapat dia lakukan untuk menangani masalahnya adalah dengan mengurangi pekerjaannya atau bahkan mengajukan resign.

2. Cognitive coping

(38)

Reappraisal adalah salah satu metode menyelesaikan stress dengan cara mengubah cara kita berfikir atau mengartikan suatu masalah.

3. Mengatur reaksi stress

Ada penyebab stress yang memang tidak dapat dihindari atau dihilangkan. Oleh karena itu cara mengatasi lainnya yang juga efektif adalah dengan mengatur psikologis dan reaksi psikologis kita terhadap stress atau penyebab stress tersebut. Contohnya seseorang yang baru membuka took baju. Pada tahun pertama, akan terjadi banyak sekali hal yang membuatnya stress. Misalkan seperti ramainya pembeli yang mengunjungi tokony. Ia tidak mungkin menghapus penyebab stress(toko baju), oleh karena itu cara yang harus digunakan adalah dengan mengatur reaksi psikologisnya terhadap masalah tersebut. Misalkan dengan pergi ke pijat refleksi untuk merelaksasikan diri atau dengan pergi jalan-jalan dengan sahabat.

B. Ineffective Coping

Terkadang dalam menangani stress, orang melakukan beberapa usaha yang sebenarnya hanya merupakan proses ‘melarikan diri’ dari masalah. Usaha ini bersifat memberi kenyamanan sementara, yang akhirnya malah dapat memperburuk keadaan. Inilah beberapa coping stress yang tidak efektif :

1. Withdrawal

(39)

yang ia hadapi semalam sebelum kelas PUM dengan cara buka facebook semalaman dan tidak menyentuh buku lahey sama sekali.

Withdrawal di dalam ineffective coping agaknya hampir sama dengan managing stress reaction pada effective coping. Namun ini jelas berbeda. Letak perbedaannya terletak pada bagaimana dan mengapa seseorang melakukan hal tersebut. Contohnya jika mahasiswa tersebut membuka facebook hanya pada waktu-waktu tertentu dan tujuannnya adalah untuk refreshing dan menghilangkan kepenatan akibat terlalu banyak belajar PUM, maka hal tersebut adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi stress(managing stress reaction). Namun apabila ia melakukannnya setiap malam karena ingin mengindari belajar yang dapat membuatnya stress maka ini merupakan cara yang tidak efektif(withdrawal).

.

2. Aggression(penyerangan)

Sering kali saat seseorang merasa stress akan sesuatu, hal yang paling sering dilakukan adalah melakukan penyerangan akan sumber stress. Contohnya saat orang melakukan demo dan mereka merasa suara mereka dalam berdemo tidak mendapat perhatian, maka cenderung mereka akan melakukan penyerangan. Atau seorang wanita yang ditolak cintanya oleh pria akan cenderung memusuhi pria tersebut setelah proses penolakan terjadi.

3. Self-medication

(40)

Namun ada juga orang yang menggunakan self-medication dengan baik, misalnya pergi ke professional untuk melakukan meditasi yang dapat mengurangi kegelisahan akibat stress.

4. Defense mechanisms(mekanisme pertahanan)

Menurut Freud, salah satu fungsi ego adalah sebagai pertahanan seseorang terhadap suatu perasaan yang tidak menyenangkan. Ego turut mengambil bagian dalam defence mechanisms yang digunakan secara tidak sadar dalam mengatasi suatu kondisi. Defense mechanisms hampir sama dengan cognitive coping apabila digunakan den

gan baik, namun apabila sering digunakan maka akan menimbulkan masalah. Beberapa defense mechanism menurut Freud:

a. Displacement

Disaat seseorang tidak dapat melampiaskan atau menunjukkan perasaannya kepada pihak yang menyebabkannya stress, maka ia akan menempuh jalan lain yang lebih aman.

Contoh : seorang pegawai yang marah kepada bosnya tapi ia tidak mungkin memarahi bosnya, oleh karena itu ia melampiaskan kemarahannya dengan berceloteh kepada temannya.

b. Sublimation

Melampiaskan rasa stress dengan melakukan kegiatan sosial Contoh : Olahraga.

c. Projection

Salah satu pembelaan diri dimana kita memiliki perasaan yang tidak baik, namun kita mengatakan bahwa itu adalah perasaan orang lain.

Contoh : Seserorang yang memiliki napsu seks yang rendah akan menlihat orang lain memiliki napsu seks yang berlebihan, padahal masalah seks terdapat pada dirinya.

d. Reaction formation

(41)

Contoh : seorang gadis yang sangat membenci ibu tirinya dan menginginkan ibu tirinya agar cepat meninggal malah akan bertindak berlawanan, yaitu menjaga kesehatan ibu tirinya.

e. Regression

Untuk mengurangi stress, seseorang cendenrung kembali ke perilakunya seperti pada saat sebelum stress itu muncul.

Contoh : Seorang boss menghentakkan kakinya, dan berteriak marah saat mendapatkan perusahaan mengalami kemunduran.

f. Rationalization

Stress dapat diturunkan dengan cara mencari penjelasan yang masuk akal tentang penyebab stress.

Contoh : seorang pria yang diselingkuhi pacarnya berkata kepada dirinya sendiri bahwa wanita itu memang bukan yang terbaik baginya dan ia pantas untuk mendapatkan yang lebih baik.

g. Repression

Freud menganggap bahwa represi sebagai mekanisme pertahanan yang paling dasar dan yang paling penting. Dalam represi, impuls atau memori yang terlalu menakutkan atau menyakitkan dikeluarkan dari kesadaran.

Contoh : Memori yang menimbulkan rasa malu, bersalah, atau mencela diri, seringkali direpresi.

h. Denial

Mekanisme pertahanan lainnya yang sering dilakukan adalah dengan penyangkalan.

(42)

yang kalah suara akan berteriak dan mengatakan ‘saya tidak marah’ padahal jelas suaranya menyatakan bahwa ia marah.

i. Intellectualization

Upaya melepaskan diri dari situasi stres dengan menghadapinya menggunakan istilah-istilah yang abstrak dan intelektual. Perasaan stress dapat dikurangi dengan cara memikirkannya dengan cara yang ‘cuek’ (cold).

Contoh : Seseorang yang ditipu setelah berinvestasi akan lebih memilih menganggap ini sebagai bagian menuju kesuksesan daripada sebagai suatu kesalahan dalam berbisnis yang harus dibenahi agar kedepannya lebih hati-hati.

Changing Health-Related Behavior Patterns

Tujuan utama dari psikologi kesehatan adalah untuk mencegah masalah kesehatan dengan membantu individu mengubah perilaku yang menciptakan resiko kesehatan melalui strategi seperti belajar untuk bersantai, tidak merokok atau menyalahgunakan zat lain, serta berolahraga dan makan dengan benar.

1. Belajar Untuk Bersantai

Relaksasi sangat sulit bagi banyak orang. Progresive Relaxation training (Latihan relaksasi progresif) mengajarkan individu untuk mengendurkan otot-otot dalam tubuh mereka. Dalam pelatihan relaksasi progresif, individu pertama diajarkan untuk merasakan perbedaan antara otot tegang dan santai.

Latihan relaksasi progresif telah ditemukan efektif dalam pengobatan insomnia (gangguan tidur), sakit kepala karena tegang, sakit kepala migrain, maag, kecemasan umum, asma, dan tekanan darah tinggi.

2. Makan Benar, Berolahraga, dan Hanya Melakukan Apa yang Diperintahkan Dokter

(43)

dengan serangan jantung bagi individu akibat dari penurunan berat badan pada individu yang kelebihan berat badan, dan penurunan asupan garam untuk beberapa individu dengan tekanan darah tinggi. Hal ini tidak mudah untuk mengubah pola makan seseorang, berolahraga, kebiasaan buruk yang sulit untuk istirahat. Oleh karena itu, psikolog sering terlibat dalam desain dan pelaksanaan program untuk mengubah dan mempertahankan perubahan makan dan berolahraga.

Kebiasaan Makan

Hal ini semakin jelas bahwa diet memiliki peran penting dalam kesehatan kita. Makan berlebihan, seperti daging, telur, dan produk susu tinggi lemak dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol darah pada kebanyakan individu dan memberikan kontribusi untuk pengerasan arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke. Di sisi lain, mengurangi kolesterol darah melalui diet dan obat-obatan telah ditunjukkan dalam berbagai studi untuk mengurangi insiden dan keparahan dari penyakit jantung koroner. Demikian pula, mengurangi jumlah garam yang di konsumsi dan mengendalikan berat badan memiliki efek yang sangat menguntungkan pada individu penderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner.

Begitu banyak perilaku diet kita yang tidak sehat sebagian karena kurangnya pengetahuan dan kebanyakan dari kita tidak menyadari pentingnya diet yang baik. Psikolog hanya baru-baru ini terlibat dalam pencarian cara yang efektif untuk mengubah perilaku makan yang tidak sehat dikarena alasan yang sama. Hanya sedikit dari kita yang tahu sampai saat ini betapa pentingnya diet untuk kesehatan.

(44)

lemak untuk anak-anak yang memiliki resiko masalah kesehatan kronis dihasilkan perubahan yang signifikan dalam perilaku makan. Ternyata, sulit untuk mengubah perilaku makan yang tidak sehat, tetapi bukan tidak mungkin.

Latihan Aerobik Reguler

Kita semua tahu bahwa olahraga baik untuk kesehatan kita . Tapi kebanyakan dari kita akan terkejut melihat sejumlah besar bukti yang menghubungkan olahraga aerobik yang teratur sangat baik untuk kesehatan. Dengan latihan aerobik, setidaknya latihan teratur minimal 3x dalam seminggu selama 30 menit latihan dapat meningkatkan detak jantung sampai 70 hingga 85 persen dari kapasitas maksimal. Kecuali individu memiliki masalah medis yang sudah ada sebelumnya yang melarang latihan. Latihan aerobik secara teratur telah terbukti menurunkan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah, resiko penyakit jantung koroner, dan kesehatan umum serta kesejahteraan.

Kepatuhan Medis

Psikolog juga telah mengalami bahwa mereka dipanggil oleh dokter untuk membantu memahkan masalah yang mengejutkan, sulit, dan luas dalam penyediaan layanan kesehatan. Pasien dengan masalah kesehatan kronis, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes sering tidak mengambil resep obat mereka. Hal ini sangat disayangkan karena penggunaan yang tepat dari obat-obatan dapat sangat mengurangi risiko stroke dan serangan jantung yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi, mengurangi risiko kebutaan, amputasi anggota badan, dan komplikasi lain dari diabetes.

(45)

3. Keanekaragaman Manusia : Psikologi dan Kesehatan Wanita

Satu dekade yang lalu, psikolog Judith Rodin dan Jeanette Ickovics menyimpulkan apa yang psikolog tahu tentang kesehatan dan perawatan kesehatan perempuan serta mengeluarkan seruan dalam upaya penelitian baru di daerah ini. Banyak yang masih baru belajar tentang faktor-faktor psikologis yang berdampak pada kesehatan perempuan, tetapi National Institutes of Health pada tahun 2000 meluncurkan upaya besar-besaran untuk meningkatkan penelitian pada kesehatan wanita.

Masalah-masalah Kesehatan Perempuan

Banyak masalah kesehatan yang penting untuk wanita. Payudara, ovarium, kanker leher rahim, histerektomi (operasi pengangkatan rahim), disfungsi menstruasi, osteoporosis (pengeroposan tulang), gangguan makan, lupus, artritis reumatoid dan jauh lebih umum pada wanita dibandingkan laki-laki. Selain itu, dua - pertiga dari semua operasi di Amerika Serikat dilakukan pada wanita, terutama karena tingginya tingkat kelahiran sesar dan histerektomi. Perempuan cenderung memiliki asuransi kesehatan daripada pria dan ketika mereka diasuransikan, kebijakan mereka sering tidak mencakup prosedur pencegahan penting seperti Pap smear untuk deteksi dini kanker leher rahim.

Changes In High – Risk Behavior

(46)

paru-paru meningkat 85 persen pada pria, tetapi lebih dari 400 persen pada wanita.

Persamaan yang berbeda antara Perilaku Kesehatan dan Penyakit

Ketiga, persamaan yang berkaitan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit agak berbeda bagi perempuan daripada laki-laki. Misalnya, perilaku yang menciptakan resiko kesehatan bagi perempuan dan laki-laki, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan diet tinggi lemak sangat berbahaya bagi wanita yang minum pil KB.

Cara lain di mana persamaan perilaku kesehatan berbeda bagi perempuan dapat dilihat dalam contoh AIDS. Hanya 2 % Pria dengan gejala AIDS memperoleh HIV dari hubungan seksual dengan wanita, tetapi 30% itu jauh lebih umum bagi perempuan untuk memperoleh virus tersebut melalui hubungan seksual baik vagina atau anal dengan pria untuk .Dengan demikian , risiko untuk tertular HIV dan AIDS pada dasarnya perilaku yang sama sangat berbeda bagi perempuan dan laki-laki.

Yang terakhir adalah wanita yang memiliki pekerjaan yang memuaskan, menikah dan memiliki anak merupakan wanita yang paling sehat. Sedangkan wanita yang tidak memiliki pekerjaan , atau kurang puas dengan pekerjaan atau gaji yang rendah sangat buruk dalam masalah kesehatan.

Faktor-faktor Sosial Budaya Lainnya di Kesehatan Wanita

(47)

risiko kanker payudara. Setiap faktor harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam upaya untuk menemukan cara-cara dalam meningkatkan perilaku kesehatan perempuan.

4. Manajemen Keselamatan

Ketika kita berpikir tentang masalah kesehatan, cukup masuk akal memikirkan mencegah penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Tapi kecelakaan juga merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian. Pada kenyataannya, mereka adalah salah satu penyebab utama kematian bagi anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Selama 20 tahun terakhir, psikolog telah mengembangkan dan mempelajari metode untuk mengurangi cedera dan kematian dalam kecelakaan, terutama di tempat kerja dan di mobil.

(48)

Keywords materi Stress and health

A. Defenisi Stress

Lahey ,Kondisi, Batas kemampuan, mengatasi. B. Sumber Stress

1. Life Event

Sumber, paling jelas, Stress, Perisitiwa, Positif, Negatif Positif :

a. Kelahiran anak b. Rumah baru c. Promosi kerja Negatif :

a. Kejahatan, pemerkosaan dan kekerasan

b. Kehilangan anggota keluarga : Kecelakan mobil c. Bencana Alam : Gunung berapi, gempa bumi

d. Terorisme

e. Daily Hasels : Kehilangan dompet, ketinggalan barang-barang

2. Frustasi

(49)

3. Konflik

Lewin 1931; miller; 1944 ; Dua/ lebih, motif, tidak tercapai, menganggu.

a. Approach-approach : dua, hasil positif b. Avoidanca-avoidance : dua, hasil negatif

c. Approach-avoidance : positif, menghasilkan, negatif d. Multiple Approch-avoidance : dua, positif negatif, saling

berhubungan. 4. Pressure (Tekanan)

Ancaman, Peristiwa negatif. : Kesulitan Ujian 5. Kondisi Lingkungan

Staples (1996); Polusi udara ;kebisingan; kelembaban, suhu udara; kenbisingan.

C. Aspek Umum Reaksi terhadap Stress (2) I. Keseluruhan tubuh, psikologis, fisiologis II. Psikologis dan fisiologis ,sama

A. Reaksi Psikologis terhadap stress

(50)

B. Reaksi Fisik terhadap stress dan Kesehatan

I. Biopsychological

Teori, Kesehatan , pengaruh, Biologis, Psikologi, Sosial. II. The General Adaptation Syndrome (GAS) (3)

a. Alarm Reaction :bereaksi, ancaman, luar

b. Resistance Stage : Suhu normal, Masih bertahan, Adaptasi

c. Exhaustion Stage : Kelelahan, Berlangsung lama, Kematian

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi terhadap stress (5)

A. Prior Experience with stress

B. Developmental Faktor C. Predictability and Control D. Social Support

E. Person Variables : karakteristik , individu, telah lama ada, kepercayaan, cara berpikir

1. Kognitif : pola berpikir beda 2. Kepribadian : orang, berbeda-beda

Kepribadian Tipe A : Friedman and Rosenman , 1974

a. Kompetitif, pekerja keras, dan ambisius b. Tergesa-gesa,

(51)

d. Berbicara keras atau lantang e. Perfeksionistis dan penuntut f. Tidak bersahabat dan agresif Penyakit : tekanan darah tinggi dan kolestrol

E. Person Variables in Reactions to Stress: Gender and Ethnicity

A. Perbedaan Gender dalam respon terhadap stress

Wanita, lebih traumatik, cemas, depresi B. Perbedaan gender dalam pernikahan

Pria, tidak menikah, stress tinggi

Janice Kiecolt-Glaser dan Tamara Newton (2001) Wanita : banyak dukungan sosial, lebi perhatian Pria : Hanya mengandalkan istri,

C. Fight-or-Flight and Tend-and-Befriend

Psikolog, Shelley Taylor, respon, stress Wanita : Tend-and-Befriend

Pria : Fight or Flight

D. Perbedaan Etnik dalam Stress

Minoritas, lebih stress F. Coping With Stress

1. Effective Coping

(52)

b. Cognitive Coping (3)

• reappraisal : Mengubah cara berpikir

• mengalihkan perhatian

• religius

c. Managing stress reaction

Mengatur, reaksi psikologi, fisiologis 2. Ineffective Coping

a. Withdrawal : Menarik diri b. Aggresion : penyerangan

c. Self-Medication : konsumsi ; alkohol, obat terlarang d. Defense mechanism

Freud ; Fungsi ego : pertahan, perasaan, tidak menyenangakan

• Displacement : memindahkan emosi.

• Sublimasi : melampiaskn stress, sosial

• Projeciton : pembelaan diri, perasaan orang

• Reaction formation : koflik, diubah, berlawanan

• Regression : perilaku muncul, agresif

• Rationalization :mencari, penjelasan , masuk akal

• Represion : impuls , dikeluarkan, kesadaran

(53)

• Intelectualization : stress, dihadapin, cara intelektual

G. Changing Health-Related Behavior Patterns

1. Belajar utk bersantai

Progresive relaxation Training (PRT) ; mengendurkan , otot 2. Makan, olahraga, benar, sesuai dokter

3. Psikologi dan Kesehatan

Masalah wanita : Payudara, ovarium, kanker leher rahim, histerektomi (operasi pengangkatan rahim), disfungsi menstruasi, osteoporosis (pengeroposan tulang), gangguan makan, lupus, artritis reumatoid, pap smear.

4. Manajemen Keselamatan

(54)

LAMPIRAN 3

Slide Materi “ Introduction to Mind Map” Slide Materi “ Latihan Mind Map

(55)

Materi I Mind Mapping

Pernah merasa ? Apa itu “MIND MAP” ?

Mind map adalah “alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran liner.”

Michael Michalko, Crakcing creativity.

(56)

Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikitan kita. (Buzan, 2006).

Menurut LearningGuide , The

University of Adelaide (2009) Menghadirkan bentuk

teks panjang kedalam bentuk yang lebih

singkat.

Mendorong kita untuk melihat gambaran yang lebih besar dan alur yang

lebih kreatif

Mempermudah kita untuk merencanakan atau membuat pilihan dari sumber materi

Format yang lebih menarik dan

Menurut Buzan (2006) kegunaan Mind Mapping yaitu :

1. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas. 2. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat. 3. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat

jalan-jalan pemecahan kreatif baru.

Alasan yang sering muncul ketika orang diminta untuk membuat mind

(57)

Tujuan membuat bentuk grapik pada mind map bukan utk membuat suatu karya seni melainkan untuk membuat peta dengan gambar dan simbol yang mudah dipahami sehingga membuat peta tersebut lebih muda untuk diingat kembali oleh otak. Saya tidak bisa

menggambar

Mind map hanyalah untuk anak-anak/ Mind map tidak dapat digunakan secara profesional.

-Tanpa batasan umur

Kelihatan seperti pekerjaan anak-anak prasekolah. Namun kenyataanya, banyak pekerja yang menggunakannya dalam presentasi bisnis

?

?

? Pada umumnya, mind map akan membantu untuk menghemat waktu. Dengan mind map akan dipaksa untuk memutuskan informasi mana yang penting

dan tidak penting.

Setiap informasi yang masuk akan dikaitkan dengan informasi yang telah ada sebelumnya

(58)

Apakah kalian mengenal gambar ini?

Prinsip kerja mind map sama percis dengan prinsip kerja LTM di dalam otak yaitu proses assosiative network dimana informasi akan dihubungkan dan diorganisasikan dengan baik.

Persiapkan sebuah kertas putih kosong yang sisi panjangnya diletakan mendatar atau memanjang kesamping.

Menggunakan warna untuk membuat gambar ataupun garis penghubung ke

(59)

Catatan Penting

•Usahakan untuk membuat garis-garis cabang yang melengkung karena garis lurus hanya akan membosankan otak.

•Ingat untuk menggunakan setiap kata kunci

untuk setiap garis. Hal ini akan membantu kita untuk menghasilkan sederat assosiasi dan hubungannya sendiri.

I ngat untuk menggunakan gambar. Gambar akan mewakili sebuah makna

Mind Map “ Mata kuliah Fakultas Psikologi USU”

Mari membuat mind map dengan mengena “Mata kuliah Fakultas Psikologi USU”

Fakultas Psikologi USU : 6 Departemen

Departemen Psikologi Industri dan Organisasi mencakup mata kuliah Psikologi industri dan organisasi, dasar-dasar organisasi, perilaku konsumen, perilaku organisasi, analisa jabatan, pengembangan sumber daya manusia, hubungan industrial, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, kewiraswtaan, current issuse PIO.

Departemen Sosial mencakup mata kuliah psikologi sosial I, psikologi sosial II, psikologi lingkungan, perilaku sosial menyimpanag, psikologi massa, psikologi komunitas, psikologi komunikasi, psikologi budaya dan intervensi psikologi sosial.

Departemen Klinis mencakup mata kuliah psikologi kepribadian I , kepribadian II, Psikologi Klinis, psikologi abnormal, psikologi konseling, psikologi seksual, psikologi forensik, psikologi adiksi, psikologi kesehatan mental dan psikologi kesehatan.

Departemen Perkembangan mencakup mata kuliah perkembangan I, Psikologi perkembangan II, Psikologi lansia, pskologi perempuan,dan perkembangan keluarga.

Departemen Pendidikan mencakup mata kuliah psikologi pendidikan, pendidikan anak usia dini, keativitas, paedagogi, andragogi, pendidikan anak berkebutuhan khusus, psikologi belajar, psikologi sekolah, pelatihan, bimbingan dan konseling

(60)
(61)

Latihan Mind map

Video

•Kita akan melihat bagaimana proses pembuatan mind map dari buku THE ULTIMATE BOOK OF MIND MAPS.

Youtube. com

Latihan

Mungkin dari teman-teman sekalian punya ingin punya pendamping hidup yang pintar

main musik. FUTURE ?

Future ?

(62)

MENJADI SEORANG YANG MEMILIKI KARIR YANG TINGGI ; ATAU MEMBUKA CAFE ; ATAU MENJADI

PSIKOLOG YG TERKENAL; DSB NYA

(63)

Stress and Health

Stressmerupakan setiap peristiwa atau keadaan yang menegangkan atau melebihi kemampuan penanggulangan seseorang.

Sumber Stress

Frustration (frustasi) merupakan keadaanyang muncul sebagai hasil tidak terpuankannya suatu tujuan atau motif seseorang

Sumber Stress

Sumber Stress

Tekanan (pressure)

Kata ‘tekanan’ digunakan untuk menggambarkan keadaan stress yang meningkat karena adanya ancaman atau keadaan yang negative.

Kondisi lingkungan

Faktor lingkungan tempat tinggal kita (temperature, polusi udara, kebisingan, kelembapan) juga bisa menjadi sumber stress.

Aspek Umum dari Reaksi Stress

oPertama, kita bereaksi

terhadap stress sebagai keseluruhan.

(64)

Stress memberikan perubahan dalam banyak aspek dari keadaan dan proses prikologis kita (emosi, motivasi, kognisi).

Stress memberikan dampak : Cemas

Depresi Marah Tersinggung. perubahan selera makan Perubahan ketertarikan dalam sex.

Sulit berkonsentrasi Tidak dapat berpikir jelas

Biopsychosocial model of health.

Kesehatan fisik bukan hanya dipengaruhi

oleh factor biologis, tetapi juga psikologis dan factor social.

Peneliti ilmu kedokteran canada, Hans selye, memberikan pengertian bahwa reaksi tubuh terhadap stress psikologis sama seperti reaksi infeksi atau luka.

Menurut seyle, usaha yang dilakukan tubuh terdahap ancaman dapat dikarakteristikkan menjadi tiga tahapan, yaitu:

Alarm reaction

Ditandai oleh suatu reaksi yang menghayati adanya ancaman, termasuk mobilisasi energy lewat aktivitas simpatetik dan adrenalin.

Resistance stage

Merupakan upaya tubuh dalam memobilisasi sumber-sumbernya guna mengatasi tegangan dan tekanan.

Exhaustion stage

Jika stress berlanjut, tubuh akan kelelahan dan daya tahan terhadap stress menjadi rendah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Terhadap Stress

•Kemampuan Memprediksi dan Kontrol

•Faktor – Faktor Perkembangan

•Pengalaman yang Terdahulu Dengan Stress

•Dukungan Sosial

•Faktor kognitif

Faktor-Faktor Kepribadian – Pola Tingkah Laku Tipe A (type A Behavior Pattern)

Meyer Friedman dan Ray Rosenman (1974), berdasarkan medical test nya, melihat banyak dari pasiennya yang menderita penyakit jantung, khususnya pria muda yang berumur 30 sampai 60 tahun, dan memiliki perilaku yang sama. Berikut adalah karakteristik Type A personality: a. Kompetitif dan ambisius Bekerja tergesa-gesa b. Gila bekerja

c. Berbicara keras atau lantang d. Perfeksionistis dan penuntut e. Tidak bersahabat dan

Gender and Ethnicity

(65)

Fight-or-flight danTend-and-befriend

Psikolog Shelley Taylor dan

rekan-rekannya setuju bahwa fight-or-flight syndrome penting baik bagi pria maupun perempuan.

•Ketika mereka menghadapi tekanan atau stress, seperti kebakaran atau bencana alam, perempuan biasanya menanggapi dengan menjaga anak mereka.

•Para ayah cenderung lebih cepat marah atau menarik diri dari anggota keluarga jika mereka mengalami hari yang sedikit tertekan di kantor

Perbedaan etnis

Coping with Stress

•Effective Coping

Removing stress

Cognitive coping

Managing stress reaction

Perubahan kesehatan – Hubungannya dengan pola perilaku.

Learning to relax (belajar untuk berelaksasi )

(66)

Makan dengan benar, latihan ( Olahraga), dan melakuikan apa yang disarankan dokter.

Memperbaiki kebiasaan makan (Pola makan sehat (diet)

memiliki peran yang penting dalam kesehatan kita. )

Regular Aerobic Exercise (Olahraga itu bagus untuk kesehatan, kebanyakan

Psikolog terkadang disebut juga sebagai dokter untuk membantu menyelesaikan masalah yang sulit dalam mencari pengobatan.

Human Diversity: Psychology and Women’s Health

Adapun alasan yang lain mengapa kesehatan wanita menjadi fokus utama yaitu wanita berperilaku yang beresiko terhadap kesehatan dibandingkan dengan pria disebabkan karena wanita sekarang ini lebih banyak yang merokok, menggunakan obat-obatan dan meminum alkohol.

Safety management

(67)

Lampiran 4

Soal Tes Kemampuan Mengingat Materi Psikologi Umum Topik Stress and health

(68)

Test Kemampuan mengingat terhadap materi Stress and health

(Jawablah pada lembar jawaban yang telah tersedia)

1. Menurut Lahey , Defenisi Stress adalah ______

a. Sesuatu yang selalu terjadi pada kehidupan manusia di waktu yang tidak tertentu.

b. Suatu kondisi yang melebihi batas kemampuan individu tersebut dalam mengatasinya.

c. kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial seseorang.

d. respon adaptif yang dimediasi oleh perbedaan individu dan proses psikologi yang merupakan konsekuensi dari keadaan eksternal. 2. Sumber yang paling jelas dari stres dalam hidup yang membuat stres

karena memerlukan penyesuaian dan kemampuan untuk mengatasinya adalah ______

a. Pressure b. Tension c. Life Events d. Konflik

3. Yang merupakan peristiwa negatif yang dapat menyebabkan stress adalah ______

a. Memiliki Rumah baru b. Promosi kerja

c. Kelahiran Anak

d. Kehilangan anggota keluarga

4. Stress yang muncul akibat ancaman dari peristiwa negatif disebut ______ a. Conflict

b. Frustation c. Pressure d. Hassles

(69)

a. Approach-approach b. Avoidance-avoidance c. Approach-avoidance

d. Multiple approach-avoidance

6. Konflik dimana seseorang memiliki dua pilihan dimana setiap pilihan memiliki konsekuensi positif dan negatif merupakan konflik _____

a. Approach-approach b. Avoidance-avoidance c. Approach-avoidance

d. Multiple approach-avoidance

7. Salah satu sumber stress dari kondisi lingkungan adaldah___ a. Kesulitan ujian

b. Kebisingan c. Gunung meletus d. Banjir

8. Teori yang menyatakan bahwa kesehatan fisik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis. Tetapi juga oleh fator psikologis dan faktor sosisal adalah ______

a. Psychological reaction to stress b. Biopsychosocial model of health c. General adaptation syndrome d. Biomedical Model of Health

9. Tokoh yang menjadi mengemukakan teori GAS (General Adaptation syndrome) adalah _____

a. Freud

b. Mayer Friedman c. Hans Selye d. Lewin

10.Fight-or-flight merupakan respon yang diberikan dalam bentuk tindakan ‘lari’ atau menghadapinya dan biasanya ini ditunjukkan oleh ______

(70)

c. Anak d. Remaja

11.Tend-and-befriend yaitu sikap ‘melindungi’ atau ‘menjaditeman bagi orang lain dan biasanya ini ditunjukkan oleh ______

a. Pria b. Wanita c. Anak d. Remaja

12. Yang termasuk Effective Coping terhdap Stres adalah______ a. Withdrawal

b. Reappraisal

c. Defense mechanism d. Self-medication

13.Yang termasuk inffective coping terhadap Stres adalah -_____ a. Cognitive Coping

b. Reappraisal c. Removing Stress d. Withdrawal

14.Dalam menyelesaikan masalah, orang menggunakan obat terlarang ataupun alkohol untuk mengatasi stress yang dihadapinya merupakn strategi coping _____

a. Self-healing b. Self-medication c. Self-Reconstruction d. Self-appraisal

15.Upaya melepaskan diri dari situasi stres dengan menghadapinya menggunakan istilah-istilah yang abstrak dan intelektual termasuk dalam defense mechanism yaitu _____-

a. Denial b. Regression c. Proyeksi

d. intellectualization

(71)

a. Genereal adaptation syndrom b. Cognitive coping strategies c. Progressive relaxation training d. Biopsychological of Health

17.Salah satu prosedur pencegahan penting untuk mendeteksi kanker leher rahim adalah ______

(72)

LEMBAR JAWABAN

NAMA :

NIM :

No. Pilihan Jawaban

A B C D

(73)

LAMPIRAN 5

(74)

Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 68 100.0

Excludeda 0 .0

Total 68 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

(75)

LAMPIRAN 6

(76)
(77)

32 -0,006

33 0,0076

(78)

LAMPIRAN 7

(79)

Hasil Uji Normalitas

Case Processing Summary

group

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

gainscore Control 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Experiment 19 100.0% 0 .0% 19 100.0%

Tests of Normality

group

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

gainscore Control .157 18 .200* .925 18 .156

Experiment .118 19 .200* .960 19 .576

a. Lilliefors Significance Correction

(80)

LAMPIRAN 8

(81)

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

gainscore

Based on Mean .288 1 35 .595

Based on Median .212 1 35 .648

Based on Median and

with adjusted df .212 1 32.888 .648

Based on trimmed mean .284 1 35 .597

Case Processing Summary

group

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

gainscore Control 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

(82)

Lampiran 9

Gambar

gambar ataupun garis penghubung ke
Gambar akan mewakili sebuah makna

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian informasi obat di apotek, baik dalam pelayanan resep maupun pelayanan swamedikasi adalah hal yang sangat penting untuk memastikan pasien menggunakan obat

a. Kelebihan metode resitasi yaitu karena siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama di dalam jiwanya.

Bagi peserta yang merasa keberatan atas pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Mebeler melalui Aplikasi LPSE

Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap

atau contoh yang baik buat anak-anak panti seperti. menyapa tamu dengan ramah dan

Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas, PARA PIHAK selanjutnya menerangkan dengan ini telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Memorandum of Understanding/Nota

(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pemberian izin tempat usaha yang telah ditentukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah... Pasal

[r]