• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem - Perancangan Sistem Pakar Upaya Pengobata Diri Sendiri (Upds) Atau Swamedikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem - Perancangan Sistem Pakar Upaya Pengobata Diri Sendiri (Upds) Atau Swamedikasi"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam membangun sebuah perangkat lunak perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dilakukan beberapa tahap analisis yaitu:

1. Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah perangkat lunak sistem pakar. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi. 2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang jenis-jenis penyakit dan obat-obatannya melalui literatur dan observasi yang digunakan sebagai base knowledge.

(2)

3.1.1 Analisis Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah membuat suatu sistem yang dapat memiliki kepastian berdasarkan data yang diambil dari buku pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas. Penerapan sistem pakar dalam permasalahan pemberian obat-obatan yang benar meliputi pengumpulan data jenis-jenis penyakit, defenisi penyakit dan solusi dalam menangani penyakit tersebut.

3.1.2 Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mendefenisikan masalah yang akan dikaji, dalam hal ini adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu, adapun masalah-masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem pakar ini untuk mendiagnosa penyakit pada seseorang serta cara penanganannya.

Jenis-jenis penyakit, defenisi penyakit dan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Batuk

(3)

berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.

Gejala-gejala penyakit batuk adalah pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak, tenggorokan sakit dan gatal.

2. Flu

Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa ada obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi saperti infeksi bakteri sekunder. Gejala-gejala flu adalah Demam, sakit kepala, nyeri otot, mata berair, batuk, bersin, hidung berair, Sakit tenggorokan.

3. Demam

Demam bukan suatu penyakit , tetapi hanyalah merupakan gejala dari suatu penyakit. Suhu tubuh normal 370 C. Apabila suhu tubuh labih dari kenaikan shuh 37,20C pagi hari dan lebih dari 37,70C pada sore hari berarti demam. Kenaikan suhu 380C pada anak-anak dibawah lima tahun dapat menyebabkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki kejang, mata melihat ke atas, gigi dan ,ulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran. keadaaan demikian segera dibawa kedokter. Gejala-gejala demam adalah Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas , sedang tangan dan kaki dingin, mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan cepat.

4. Nyeri

(4)

Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

5. Sakit maag

Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag. Gejala-gejala sakit maag adalah Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada, mual, kadang disertai muntah dan perut kembung.

6. Kecacingan

Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang memiliki cacing didalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Gejala-gejala kecacingan adalah mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah, Badan kurus dan perut buncit, kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah, dan sukar tidur, gatal-gatal disekitar dubur terutama pada mala hari, gangguan lambung,kejang perut disertai diare, kehilangan berat badan, demam, gangguan saluran pencernaan, pusing nyeri kepala, gatal didaerah masuknya cacing.

7. Diare

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut.

(5)

a. Diare akut disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai bebarapa hari.

b. Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lam, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.

c. Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.

Gejala-gejala diare adalah frekuensi buang air lebih besar melebihi normal, kotoran cair, sakit/kejang perut, demam, muntah-muntah.

Gejala pada anak-anak:

a. dehidrasi ringan/sedang, gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit kering.

b. Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sanagt kering, malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering.

8. Biang keringat

Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Gejala-gejala biang keringat adalah bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat saku, di bawah payudara,(pada wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi) dan lipatan lutut, kemerahan, lembab, gatal.

9. Jerawat

(6)

biasa di bagian, wajah. bisa juga timbul di bagian kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas, bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit.

10. Kadas/kurap dan panu

Kadas atau kurap merupaka infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan di bagian kepala, kuku, lipatan lengan, lipatan paha atau kaki.

Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pad kulit. Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti . munculnya ditadnai dengan bercak bersisik halus yang berwanra putih kingga kecoklatan.

Gejal-gejala kadas/kurap adalah lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan, sangat gatal,terutama saat berkeringat, peradangan kulit, biasanya akibat garukan, pada kepala: lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang

(7)

terkelupas) dengan mudah bisa di hilangkan masalah ketombe kadang di ketahui setelah kotoran putih jatuh di bahu.

12. Kudis

Kudis merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Meskipun tidak berbahaya, rasa gatal yang hebat dapat mengganggu. Kudis dapat menular ke orang lain. Gejala-gejala kudis adalah terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit, biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin, dan lipatan tubuh lainnya, garis berwarna putih/merah di kulit (merupakan liang pada kulit yang dibuat oleh tungau unutk menaruh telurnya, rasa gatal yang hebat, luka/koreng yang disebabkan oleh garukan.

13. Kutil

Kutil adalah jaringan yang tumbuh yang disebabkan oleh virus. Kutil dapat tumbuh dimana saja bagian tubuh terutama dibagian tangan dan kaki. Gejala-gejala kuti adalah saat berjalan terasa nyeri, adanya penebalan jaringan kulit permukaan tidak rata, kulit dikaki bisa terasa sakit bila tertekan saat berdiri.

14. Luka bakar

Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh api (panas kering) ataupun oleh cairan panas (panas basah). Derajat rasa sakit tidak berhubungan dengan derajat cedera. Gejala-gejala tergantung kepada derajat kegawatan luka bakar

a. Luka bakar permukaan : kemerahan, sangat kesakitan,

b. Luka bakar sedang : kulit melepuh, terkelupas, bengkak, sangat kesakitan c. Luka bakar dalam : kulit warna putih dan seperti lilin/hitam dan hangus,

(8)

15. Luka iris dan luka serut

Luka iris adalah luka karena benda tajam dengan pinggiran-pinggiran luka yang rapi. Luka serut (gesekan/abrasi) adalah suatu cedera pada permukaan kulit. Gejala-gejala sobekan pada kulit yang mungkin membuat cedera jaringan kulit di bawahnya, pendarahan yang sedikit samapi sedang yang akan berhenti sendiri, sakit/nyeri.

3.2Perancangan Sistem

(9)

3.2.1 Data Flow Diagram (DFD)

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

3.3 Perancangan Data

Perancangan data terdirir dari table Relasi dan struktur table yang terdapat pada ERD dari sistem pakar untuk mendeteksi upaya pengobatan diri sendiri.

3.3.1 Sekema Relasi

(18)
(19)

3.3.2 Struktur Tabel

Table merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam sebuah sistem. Berikut dari beberapa tabel sistem yang akan dibangun.

1. Tabel penyakit Nama Table : penyakit

Fungsi : menginputkan data penyakit Table 3.1

Field Type Ket

Id Int(3) Primary key

Kode-penyakit Varchar(5) Primary key

(20)
(21)

3. Tabel Penyebab

Nama Tabel : penyebab

Fungsi : menginputkan data penyebab Table 3.4

Field Type Ket

Id Int(3) Primary key

Kode_penyebab varchar(5) Primary key

Kode-penyakit Varchar(5)

Nama_penyebab Text

4. Tabel Penanganan Nama Tabel : penanganan

Fungsi : menginputkan data penanganan Table 3.5

Field Type Ket

Id Int(3) Primary key

Kode_penanganan varchar(5) Primary key

Kode-penyakit Varchar(5)

(22)

5. Tabel Pakar Nama Tabel : pakar

Fungsi : menginputkan data pakar

Table 3.6

Field Type Ket

Username Varchar(200)

Password Varchar(200)

Email Varchar(200)

3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

(23)
(24)

3.3Flowchart

(25)

2. Flowchart pengolahan data Penyakit

Mulai

Tampil form penyakit

Iskan penyakit yang isikan kerusakan

akan diinput

Pengecekan inputan

y

Apakah form== ?

Masuk

T database

Penyakit berhasil di input

Selesai

(26)

isikan obat

3. Flowchart pengolahan data Obat

Mulai

Tampil form obat

Isikan obat yang akan diinput

Pengecekan inputan

y

Apakah form == ?

Masuk

T database

obat berhasil di input

selesai

(27)

4. Flowchart pengolahan data Gejala

Mulai

Tampil form gejala

Isikan gejala yang isikan gejala

akan diinput

Pengecekan inputan

Y

Apakah form == ?

Masuk

T database

gejala berhasil di input

selesai

(28)

isikan penyebab

5. Flowchart pengolahan data Penyebab

Mulai

Tampil form penyebab

Isikan penyebab yang akan diinput

Pengecekan inputan

y

Apakah form == ?

Masuk

T database

penyebab berhasil di input

selesai

(29)

Isikan penanganan Flowchart pengolahan data Penanganan

Mulai

Tampil form penanganan

Isikan penanganan yang akan diinput

Pengecekan inputan

y

Apakah form == ?

Masuk

T database

penanganan berhasil di input

selesai

(30)
(31)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem

yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui dan telah diuji,

menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang telah dibuat. Adapun

langkah-langkah yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah:

1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat/sesuai untuk merancang

website.

2. Menyelesaikan rancangan sistem.

3. Menulis, menguji, mengontrol dan mendokumentasikan website.

4. Mendapatkan persetujuan.

4.1.1 Komponen Utama Dalam Sistem

Dalam pembuatan program sistem pakar ini, dan data lainnya yang sudah

(32)

dan Brainware yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

software. Adapun software yang sering digunakan dalam pembuatan

website ini adalah:

1. Minimal sistem operasi Windows xp

2. Browser untuk menjalakan sistem ini seperti Mozila firefox, Google chrome, Opera, dan lain-lain.

3. XAMPP Version 1.6.4 software yang merangkum Apache 2.2.8 sebagai

web server, PHP 5.2.4 sebagai web programming dan MySQL 5.0.45 sebagai database server.

(33)

c. Pemakai (Brainware)

Dalam mengolah dan menggunkan sistem ini diperlukan tenaga dan sumber daya manusia untuk menjalankan program ini. Pemakai pertama adalah user yang berkonsultasi dengan sistem pakar ini dan yeng kedua adalah sistem pakar itu sendiri atau admin yang mengolah data masukan dari user ataupun dari pakar itu sendiri.

4.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah:

1. Memberi rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolahan data dan penyajian informasi.

2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada didalam dokumen sistem yang baru atau yang telah disetujui.

4.3 Tampilan Akhir Website

4.3.1 Halaman index.php

Merupakan halaman utama yang akan diakses pertama kali ketika situs dibuka.

Pada halaman ini berisi menu utama beranda, tata cara, syarat dan ketentuan, sistem

(34)

Halaman index yang penulis bangun dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1.Halaman index.php untuk user

Merupakan halaman yang dapat diakses oleh user yang mengunjungi situs tersebut.

User dapat melihat informasi penyakit.

4.3.2 Halaman index.php untuk admin

Merupakan halaman yang dikhususkan untuk administrator situs, yang jika ingin

masuk ke halaman ini harus melakukan login terlebih dulu. Di halaman ini

administrator bisa melakukan penambahan, pengeditan maupun penghapusan

(35)

4.3.3 Halaman tampilpenyakit.php

Halaman ini berisi tentang daftar penyakit yang terdapat website, serta sebagai

pembantu bagi user yang kurang mengerti dengan daftar penyakit. Gambar 4.2 Halaman index.php untuk admin

(36)

4.3.4 Halaman tampilkriteriapenyakit.php

Halaman ini berisi tentang obat, penyebab, gejala, penanganan. Yang di tujukan

untuk pengguna.

(37)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penulisan tugas akhir ini telah diuraikan bagaimana perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem pakar ini didesain untuk upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi.

2. Untuk menjalankan sistem ini seorang pengguna harus terkoneksi dengan internet terlebih dahulu.

3. Pengguna bisa langsung menjalankan sistem ini tanpa harus login. 4. Jenis penyakit, gejala, obat, penyebab dan penanganan dapat diubah,

(38)

5.2 Saran

Dengan selesainya perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi ini, penulis memiliki beberapa saran dalam pengembangan yang lebih lanjut :

1. Perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi dikemudian hari dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya dalam bentuk website, tetapi dalam bentuk aplikasi yang bisa di instal pada android, windows phone dan komputerdan dapat diakses tanpa harus terkoneksi dengan internet.

Gambar

Gambar 3.1 Konteks Diagram
Gambar 3.3 DFD Level 1
Gambar 3.4 DFD Level 2
Gambar 3.5 DFD Level 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemajuan dan keberhasilan usaha perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang keturunan Tionghoa ditunjang oleh kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang memberi

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada uji variasi massa dan pH optimum kemampuan adsorben teraktivasi lebih baik dibandingkan adsorben tanpa

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari bagian akuntansi berupa laporan keuangan (Neraca dan Laporan Rugi/Laba) periode tahun 2009 pada PT

Sejarah membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah berabat silam lamanya membuktikan adanya kesinambungan inte- lektual dalam pemikiran yang diwariskan oleh Islam yang

Menurut Sugiyono (2017:88) purposive sampling adalah: “…teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling adalah karena

spiritualitas dengan sepuluh buah tema, yaitu: (1) Spiritual adalah hubungan dengan diri sendiri dengan dua buah tema antara lain, menerima penyakit sebagai suatu teguran atau

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh keadilan, sistem perpajakan, diskriminasi, kualitas pelayanan pajak, dan kemungkinan terdeteksinya

Kota Surakarta memiliki pasar tradisional yang cukup banyak, ada 28 pasar tradisional yaitu pasar Legi, pasar Nongko, pasar Bangunharjo, pasar Nusukan, pasar