Lampiran 1 TABEL PERENCANAAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KOMPREHENSIF (PBLK)
DI RUANG III / MELATI I RSUD DR. PIRNGADI MEDAN
N
PERENCANAAN KEGIATAN KE-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
k 1. Pre-confrence, menentukan peminatan, sitematika penulisan laporan
2. Menyusun instrumen pengkajian 3. Melakukan pengkajian terhadap
masalah pasien dan ruang rawat, tabulasi data, analisa situasi, dan perumusan masalah
4. Mempresentasikan hasil pengkajian 5. Menganalisa situasi/ masalah 6. Merumuskan masalah
2
7. Memprioritaskan masalah
8. Menentukan dan menyusun rencana dari masalah yang ditemukan 9. Mensosialisasikan perencanaan
yang telah dibuat
3
10. Implementasi rencana tindakan terhadap masalah yang telah disusun 11. Evaluasi kegiatan / tindakan yang
telah dilakukan sesuai dengan tujuan
12. sosialisasi hasil evaluasi, menyiapkan laporan, post-conference
13. Evaluasi tindak lanjut pada pasien
4 kuk
an
u
as
i
Lampiran 2
PLANNING OF ACTION (POA) PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KOMPREHENSIF (PBLK) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHAP PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN USU
DI RUANG III / MELATI I RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TANGGAL 11 Juni 2012 – 07 Juli 2012
N
o KEGIATAN
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
11 – 16 Juni 2012 18 – 23 Juni 2012 25 – 30 Juni 2012 2 – 7 Juli 2012 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 02 03 04 05 06 07
1
Bimbingan dengan dosen pembimbing, staff di ruang Melati I serta orientasi dan pengkajian manajeman ruangan:
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Ketenagaan
• Pengarahan
• Pengawasan
2 Perumusan masalah
3
Menganalisa masalah manajemen ruangan dan pengelolaan kasus
Membuat intervensi sesuai dengan masalah yang ada
4 Melakukan Implementasi sesuai asuhan keperawatan pada pasien di ruang Melati I
5 Evaluasi
Lampiran 3
INSTRUMEN SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. MAN I A. Staffing
1) Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di Ruang III / Melati I?
2) Bagaimana jenjang pendidikannya?
3) Berapa lama masa kerjanya?
4) Bagaimana proses rekrutmen pegawai di Ruang III / Melati I?
5) Apakah ada tenaga honorer di Ruang III / Melati I?
6) Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan pegawai
honorer di Ruang III / Melati I?
7) Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di Ruang III / Melati I?
8) Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan
pegawai baru?
9) Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan?
10) Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapatkan tugas belajar ataupun
pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu keperawatan?
11) Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk
peningkatan pendidikan di Ruang III / Melati I?
12) Berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di Ruang III /
Melati I?
13) Apakah ada tugas rangkap yang dialakukan oleh staff selain melaksanakan
asuhan keperawatan? jika ada jelaskan?
b. Directing
1) Berapa kali kepala ruangan mengikuti pelatihan tentang manajemen
keperawatan?
2) Berapa kali kepala ruangan merencanakan pertemuan dengan staff?
3) Bagaimana kepala ruangan merencanakan peningkatan SDM staf di Ruang
III / Melati IBagaimana kepala ruangan memberi teguran kepada staff yang
4) Bagaimana cara kepala ruangan memberi pujian kepada staffnya yang
melakukuan tugas dengan baik?
c. Controlling
1) Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di Ruang III / Melati I,
bagaimana pelaksanaanya?
2) Adakah penilaian khusus tehadap kinerja perawatan di Ruang III / Melati I?
3) Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?
4) Siapa yang melakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?
2. METODE
a. Planning
1) Apakah di Ruang III / Melati Imempunyai Visi, Misi serta Motto
Keperawatan?
2) Apakah di Ruang III / Melati Imempunyai standar asuhan keperawatan ?
Bagaimana Pelaksanaannya?
b. Organizing
1) Bagaimana gambaran struktur organisasi di Ruang III / Melati I?
2) Apakah metode penugasan yang digunakan di Ruang III / Melati I?
3) Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut?
4) Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Ka Tim dan perawat
pelaksana?
5) Bagaimana deskripsi kerja karu, katim dan perawat pelaksana?
6) Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di Ruang III / Melati
I?
7) Bagaimana cara karu atau katim dalam mendelegasikan tugasnya?
8) Jika karu/katim berhalangan, kepada siapa dilimpahkan wewenang dan
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keperawatan?
9) Siapa saja sasaran pelayanan kesehatan di Ruang III / Melati I?
11) Bagaimana pengklasifikasian pasien yang akan ditempatkan di Ruang III /
Melati I?
c. Directing
1) Bagaimana gaya kepemimpinan Karu di Ruang III / Melati I?
2) Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan?
3) Masalah apa yang biasanya menjadi konflik di Ruang III / Melati I?
4) Bagaimana cara kepala ruangan menyelesaikan konflik yang ada di Ruang III
/ Melati I?
5) Menurut kepala ruangan apakah cara tersebut sudah efektif?
6) Kendala apa saja yang dihadapi kepala ruangan dalam menjalankan tugasnya?
d. Controlling
1) Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di Ruang III / Melati I, apakah
berjalan atau tidak?
2) Kapan saja kepala ruangan melakukan supervisi?
3) Adakah monitoring dokumentasi askep pasien di Ruang III / Melati I?
4) Apakah dokter melakukan visite setiap hari?
Jika ya, berapa lama?
5) Adakah monitor terhadap harapan-harapan dan kepuasan pasien tentang
pelayanan Keperawatan di Ruang III / Melati I?
Jika ada, jelaskan! Kapan (frekwensinya) dan bagaimana
pelaksanaannya?Jika tidak ada, jelaskan kenapa!
6) Bagaimana kolaborasi dan koordinasi dengan tim kesehatan lain?
7) Adakah supervisi bidang keperawatan ke ruangan-ruangan?
3. MATERIAL a. Planning
1) Bagaimana kelengkapan logistik di Ruang III / Melati I?
2) Berapa jumlah bed yang tersedia dalam ruangan, bagaimana cara
3) Berapa jumlah monitor, kondisinya dan bagaimana cara perawatan dalam
ruangan Ruang III / Melati I?
4) Berapa jumlah tabung oksigen/ regulator, kondisinya dan bagaimana cara
perawatan dalam ruangan Ruang III / Melati I?
5) Berapa jumlah alat EKG, kondisinya dan bagaimana cara perawatan
dalam ruangan Ruang III / Melati I?
6) Berapa jumlah ventilator yang ada, bagaimana cara perawatannya?
7) Berapa jumlah standard infus yang ada, berapa yang tidak dapat digunakan
dan bag cara perawatannya?
8) Barapa syringe pump/ infuse pump yang ada dalam ruangan, berapa yang
dapat digunakan dan bagaimana cara perawatannya?
9) Bagaimana cara penyimpanan obat-obatan, siapa yang bertanggung-jawab
dalam pengamprahan obat-obatan tersebut?
10) Berapa jumlah alat-alat medis seperti gunting, klem, pinset dll yang
tersedia dalam ruangan?
11) Bagaimana cara perawatan alat-alat medis seperti pinset, gunting ,klem dll,
pensterilan dan pengamprahannya serta penyimpanannya?
12) Berapa jumlah alat-alat tenun yang ada dalam ruangan seperti laken,
sarung bantal dll?
13) Bagaimana cara perawatan alat-alat tenun seperti bantal, laken, kasur, dll,
dan bagaimana cara pengamprahannya dan penyimpananya?
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Kami adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Medan yang sedang
praktek belajar lapangan komprehensif di Ruang III / Melati I RSUD DR.
Pirngadi Medan.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi mengenai
kepuasan pasien terhadap pelayanan di Ruang III / Melati I RSUD DR. Pirngadi
Medan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ini. Partisipasi dalam kegiatan ini bersifat sukarela,
dan berhak untuk menolak menjadi responden tanpa sanksi apapun. Kami akan
menjamin kerahasiaan identitas maupun pendapat yang Bapak/Ibu berikan, dan
informasi yang didapat hanya akan digunakan untukkepentingan kegiatan
manajemen saja.
Jika saudara bersedia menjadi responden pada penelitian ini, dipersilakan untuk
menandatanganinya. Terima kasih atas partisipasinya.
Medan, Juni 2012
TIM MANAJEMEN RESPONDEN
PETUNJUK
MOHON BERIKAN TANDA SILANG ( X ) PADA JAWABAN YANG ANDA PILIH
Jenis Kelamin: Lama anda dirawat di Rumah Sakit
ini:
( ) Pria ( ) ≥ 3 hari
( ) Wanita
Pekerjaan Anda saat ini: Pendidikan akhir yang Anda miliki:
( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) SD
( ) Pegawai Negeri ( ) SLTP
( ) Pegawai Swasta ( ) SLTA
( ) Buruh ( ) DIPLOMA
( ) Pedangang ( ) S- 1
( ) Tidak bekerja ( ) S- 2
( ) Lain-lain: sebutkan…….
Persepsi Pasien Tentang Kepuasan Pelayanan
Tuliskanlah tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk pilihan jawaban yang benar menurut anda.
Keterangan:
SD = Selalu Dilakukan SR = Sering Dilakukan KK = Kadang-kadang TD = Tidak Dilakukan
No. Pernyataan SD SR KK TD
1. Perawat memberi salam 2. Perawat memperkenalkan diri
3. Perawat menjelaskan peraturan Rumah Sakit saat pertama kali anda masuk RS 4. Perawat menjelaskan tujuan perawatan
terhadap pasien
5. Kepala ruangan menunjukkan tanggung jawab kepada pasien
6. Perawat memperhatikan keluhan pasien 7. Perawat menanggapi keluhan pasien 8. Perawat memberikan keterangan tentang
masalah yang dihadapi pasien
9. Perawat memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan keperawatan
10. Perawat meminta persetujuan kepada pasien atau keluarga sebelum melakukan tindakan
tindakan
12. Perawat menjelaskan resiko atau bahaya suatu tindakan pada pasien sebelum melakukan tindakan
13. Perawat selalu memantau atau mengobservasi keadaan pasien secara rutin
14. Perawat selalu menjaga kebersihan ruangan
15. Perawat melakukan tindakan
keperawatan dengan terampil dan percaya diri
16. Setelah melakukan tindakan keperawatan, perawat selalu menilai kembali keadaan anda
17. Penampilan dokter dan perawat rapi dan bersih
18. Kecepatan perawat dalam menanggapi panggilan pasien
19. Komunikasi tenaga medis dengan pasien berjalan baik
20. Kesesuaian pemberian obat dengan jadwalnya
Kesan dan Saran:
Lampiran 5
INSTRUMEN PENELITIAN
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD DR.Pirngadi Medan
Hari/ Tanggal : ……….. Petunjuk pengisian :
a) Saudara diharapkan bersedia menjawab semua pernyataan yang tersedia di lembar kuisioner. Jangan mengosongkan jawaban, jika tidak ada pilihan jawaban yang sesuai, pilih salah satu jawaban yang paling mendekati.
b) Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan baik. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah serta mempengaruhi apapun. Oleh karena itu, jangan ragu-ragu dalam memilih jawaban dan jawablah dengan jujur karena jawaban Anda sangat membantu hasil penelitian ini.
c) Tuliskan tanda centang/check list (√) pada kotak untuk pillihan jawaban yang tepat menurut Saudara.
Data Demografi Responden
1. No Responden : ... 2. Jenis Kelamin : laki – laki Perempuan 3. Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah 4. Usia : ...
KUISIONER KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN
Berilah tanda centang/check list (√) di tempat yang telah disediakan pada jawaban yang Saudara anggap paling tepat sesuai dengan kenyataan yang Saudara hadapi. Isilah pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya dan mohon kerja-samanya dalam pengisian kuisioner di bawah ini, terima kasih. Keterangan SL = Selalu dilakukan kepala ruangan
S = Sering dilakukan kepala ruangan
K = Kadang-kadang dilakukan kepala ruangan TP = Tidak Pernah dilakukan kepala ruangan
No PERNYATAAN SL S K TP
1 Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan perawat.
2 Kepala ruangan mengikutsertakan seluruh perawat pelaksana dalam menyusun rencana kegiatan asuhan keperawatan di ruangan.
3 Kepala ruangan bertanggung-jawab atas hasil kerja perawat pelaksana.
4 Kepala ruangan menerima masukan positif, saran dan ide-ide dari perawat pelaksana dan mempertimbangkannya dalam upaya meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan menjadi lebih baik.
5 Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepemimpinan kepada perawat pelaksana yang berkompeten.
6 Kepala ruangan sebagai tempat berkonsultasi dalam menyelesaikan suatu masalah pekerjaan
7 Kepala ruangan mengajak perawat pelaksana untuk
berdiskusi dan meminta pendapat perawat pelaksana tentang penerapan metode baru dalam pemberian asuhan
keperawatan.
8 Kepala ruangan memberikan dukungan pada perawat pelaksana terhadap tindakan yang mereka lakukan 9 Kepala ruangan memberi pujian/penguatan pada perawat
pelaksana terhadap keberhasilan mereka.
10 Kepala ruangan memfasilitasi perawat pelaksana untuk bekerjasama dengan dokter dan tim kesehatan lainnya dalam pemberian layanan kesehatan di rumah sakit.
12 Kepala ruangan meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan perawat pelaksana serta memberi masukan dan saran kepada pelaksana dalam menyelesaikan masalah.
13 Kepala ruangan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan perawat pelaksana sehingga perawat pelaksana menjadi lebih semangat dalam bekerja.
14 Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan yang sedang perawat pelaksana laksanakan.
15 Kepala ruangan menciptakan situasi yang kondusif dalam berkomunikasi dengan perawat pelaksana dan suasana yang bersahabat dalam bekerja.
16 Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di ruangan bersama anggotanya.
17 Kepala ruangan secara terus-menerus menekankan
pentingnya batas waktu dalam menyelesaikan tugas kepada perawat pelaksana.
18 Kepala ruangan mengumumkan perubahan peraturan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu kepada perawat pelaksana 19 Kepala ruangan memotivasi perawat pelaksana untuk bekerja
sama sebagai tim
Lampiran 6
INSTRUMEN KEPUASAN PERAWAT
(a) Jawablah pertanyaan ini dengan memberikan check list (√) pada jawaban yang telah disediakan.
(b) Keterangan : STP : Sangat Tidak Puas, TP : Tidak Puas, SP : Sangat Puas, P: Puas
NO PERNYATAAN SP P TP STP
1. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pekerjaan yang saudara lakukan
2. Sistem gaji yang dilakukan institusi tempat saudara bekerja
3. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pendidikan saudara 4. Pemberian Insentif tambahan atas suatu
prestasi atau kerja ekstra 5. Tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung pekerjaan
6. Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat parkir dan kantin 7. Kondisi ruangan kerja terutama
berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan ketenangan 8. Adanya jaminan atas
kesehatan/keselamatan kerja
9. Perhatian Institusi rumah sakit terhadap saudara
10. Hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja
11. Kemampuan dalam bekerjasama antar karyawan
12. Sikap teman-teman kerja terhadap saudara
latar belakang pendidikan saudara 14. Kemampuan dalam menggunakan
waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan
15. Kemampuan supervisor/pengawas dalam membuat keputusan
16. Perlakuan atasan selama saya bekerja di sini
17. Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam membuat keputusan 18. Kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan
19. Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi
Lampiran 7
PERSEPSI PASIEN TENTANG KEPUASAN PELAYANAN
Tuliskanlah tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk pilihan jawaban yang benar menurut anda.
Keterangan:
SD = Selalu Dilakukan SR = Sering Dilakukan KK = Kadang-kadang TD = Tidak Dilakukan
No. Pernyataan SD SR KK TD
1. Perawat memberi salam 25% - 41,6% 33,3%
2. Perawat memperkenalkan diri - - 16,7% 83,3%
3. Perawat menjelaskan peraturan Rumah Sakit saat pertama kali anda masuk RS
8,3% 8,3% 33,3% 50%
4. Perawat menjelaskan tujuan perawatan terhadap pasien
8,3% 25% 41,6% 25%
5. Kepala ruangan menunjukkan tanggung jawab kepada pasien
41,6% 8,3% 41,6% 8,3%
6. Perawat memperhatikan keluhan pasien 33,3% 25% 41,6% -
7. Perawat menanggapi keluhan pasien 25% 41,6% 33,3% -
8. Perawat memberikan keterangan tentang masalah yang dihadapi pasien
16,7% 66,7% 8,3% 8,3%
9. Perawat memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan keperawatan
16,7% 41,6% 8,3% 33,3%
10. Perawat meminta persetujuan kepada pasien atau keluarga sebelum melakukan tindakan
66,7% 16,7% 16,7% -
11. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan tindakan
50% 25% 8,3% 16,7%
12. Perawat menjelaskan resiko atau bahaya suatu tindakan pada pasien sebelum melakukan tindakan
25% 16,7% 33,3% 25%
13 Perawat selalu memantau atau mengobservasi keadaan pasien secara rutin
41,6% 25% 33,3% -
14. Perawat selalu menjaga kebersihan ruangan 75% 8,3% 16,7% -
15. Perawat melakukan tindakan keperawatan dengan terampil dan percaya diri
25% 33,3% 33,3% 8,7%
perawat selalu menilai kembali keadaan anda
17. Penampilan dokter dan perawat rapi dan bersih 66,7% 25% 8,3% -
18. Kecepatan perawat dalam menanggapi panggilan pasien
58,3% 25% 16,7% -
19. Komunikasi tenaga medis dengan pasien berjalan baik
33,3% 8,3% 33,3% 25%
20. Kesesuaian pemberian obat dengan jadwalnya 66,7% 25% - 8,3%
Kesan dan Saran Keluarga Pasien:
1. Perawat harus lebih perhatian terhadap pasien.
2. Kami kurang puas dengan perawatan di rumah sakit ini. 3. Perawat terkadang terlalu cerewet.
4. Perawat harus lebih perhatian.
5. Jangan merepet kalau ditanya pasien! 6. Rata-rata perawat di sini judes.
7. Perawat tidak memperhatikan pasien terlebih pasien yang menggunakan Jamkesmas.
8. Perawat harus lebih ramah dan menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien.
Lampiran 8
KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN
Berilah tanda centang/check list (√) di tempat yang telah disediakan pada jawaban yang Saudara anggap paling tepat sesuai dengan kenyataan yang Saudara hadapi. Isilah pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya dan mohon kerja-samanya dalam pengisian kuisioner di bawah ini, terima kasih.
Keterangan SL = Selalu dilakukan kepala ruangan S = Sering dilakukan kepala ruangan
K = Kadang-kadang dilakukan kepala ruangan TP = Tidak Pernah dilakukan kepala ruangan
No PERNYATAAN SL S K TP
1 Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan perawat.
10%
2 Kepala ruangan mengikutsertakan seluruh perawat pelaksana dalam menyusun rencana kegiatan asuhan keperawatan di ruangan.
60%
3 Kepala ruangan bertanggung-jawab atas hasil kerja perawat pelaksana.
85% 4 Kepala ruangan menerima masukan positif, saran dan
ide-ide dari perawat pelaksana dan
mempertimbangkannya dalam upaya meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan menjadi lebih baik.
75%
5 Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepemimpinan kepada perawat pelaksana yang berkompeten.
85% 6 Kepala ruangan sebagai tempat berkonsultasi dalam
menyelesaikan suatu masalah pekerjaan
75% 7 Kepala ruangan mengajak perawat pelaksana untuk
berdiskusi dan meminta pendapat perawat pelaksana tentang penerapan metode baru dalam pemberian asuhan keperawatan.
40%
8 Kepala ruangan memberikan dukungan pada perawat pelaksana terhadap tindakan yang mereka lakukan
45% 9 Kepala ruangan memberi pujian/penguatan pada
perawat pelaksana terhadap keberhasilan mereka.
15% 10 Kepala ruangan memfasilitasi perawat pelaksana untuk
bekerjasama dengan dokter dan tim kesehatan lainnya dalam pemberian layanan kesehatan di rumah sakit.
11 Kepala ruangan mencoba ide-ide barunya bersama perawat pelaksana dalam rangka meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan
10%
12 Kepala ruangan meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan perawat pelaksana sertamemberi masukan dan saran kepada pelaksanadalam menyelesaikan masalah.
45%
13 Kepala ruangan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan perawat pelaksana sehingga perawat pelaksana menjadi lebih semangat dalam bekerja.
45%
14 Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan yang sedang perawat pelaksana laksanakan.
15 Kepala ruangan menciptakan situasi yang kondusif dalam berkomunikasi dengan perawat pelaksana dan suasana yang bersahabat dalam bekerja.
45%
16 Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di
ruangan bersama anggotanya. 35%
(7)
17 Kepala ruangan secara terus-menerus menekankan pentingnya batas waktu dalam menyelesaikan tugas kepada perawat pelaksana.
30%
18 Kepala ruangan mengumumkan perubahan peraturan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu kepada perawat pelaksana
15%
19 Kepala ruangan memotivasi perawat pelaksana untuk bekerja sama sebagai tim
37% 20 Kepala ruangan memberikan bimbingan, pelatihan,
otoritas dan memberikan kepercayaan kepada perawat pelaksana dalam mengambil keputusan secara mandiri.
Lampiran 9
INSTRUMEN KEPUASAN PERAWAT
Jawablah pertanyaan ini dengan memberikan check list (√) pada jawaban yang telah disediakan.
Keterangan : STP : Sangat Tidak Puas, TP : Tidak Puas, SP : Sangat Puas, P: Puas
NO PERNYATAAN SP P TP STP
1. Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pekerjaan yang saudara lakukan
0% 2. Sistem gaji yang dilakukan institusi tempat saudara
bekerja
3. Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pendidikan saudara 4. Pemberian Insentif tambahan atas suatu prestasi atau
kerja ekstra
0% 5. Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang
mendukung pekerjaan
0% 6. Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi,
tempat parkir dan kantin
0% 7. Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan
ventilasi udara, kebersihan dan ketenangan
0% 8. Adanya jaminan atas kesehatan/keselamatan kerja 0%
(0) 9. Perhatian Institusi rumah sakit terhadap saudara 0%
(0) 10. Hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja 20%
(4) 11. Kemampuan dalam bekerjasama antar karyawan 15%
(3) 12. Sikap teman-teman kerja terhadap saudara 15%
(3) 13. Kesesuaian antara pekerjaan dengan latar belakang
pendidikan saudara
0% 14. Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja
dengan penugasan yang diberikan
5% 15. Kemampuan supervisor/pengawas dalam membuat
16. Perlakuan atasan selama saya bekerja di sini 0% (0)
(65%) (13)
35% (7)
0% (0) 17. Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam
membuat keputusan
0% (0)
15% (3)
60% (12)
25% (5) 18. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja
melalui pelatihan atau pendidikan tambahan
5% (1)
30% (6)
40% (8)
25% (5) 19. Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi 5%
(1)
40% (8)
30% (6)
25% (5) 20. Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan
mendapatkan kenaikan pangkat
10% (2)
40% (8)
25% (5)
KUMPULAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG SERING MUNCUL DAN
RENCANA KEPERAWATAN PADA
10 BESAR PENYAKIT ANAK
DI RUANG III / MELATI I
RSUD DR. PIRNGADI MEDAN
Lampiran 10
Bekerja sama dengan
DISUSUN OLEH:
MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN USU 2012
BEKERJA SAMA DENGAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya buku saku “Kumpulan Diagnosa Keperawatan Yang Sering
Muncul dan Rencana Keperawatan Pada 10 Besar Penyakit Anak Di Ruang III /
Melati I RSUD DR. Pirngadi Medan. Buku ini dibuat atas kerja sama antara para
perawat di Ruang Rawat Inap Anak Melati I / Ruang III dengan para mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan USU 2012.
Terimakasih kepada Ibu Nelly Bangun, S.Kep., Ns. selaku Kepala Ruangan
Melati I dan Ibu Tetty Berutu, S.Kep., Ns. selaku Clinical Instructure Ruangan
Melati Iyang banyak memberikan bimbingan dan arahan. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada kepada Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep., Ns., M.Kep. dan Ibu
Farida Linda Sari Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai dosen pembimbing
Praktek Belajar Lapangan Komprehensif Departemen Keperawatan Anak Fakultas
Keperawatan USU yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama
pembuatan buku saku ini.
Akhir kata, semoga buku saku ini dapat bermanfaat menjadi panduan untuk
membantu para perawat di ruangan rawat inap anak Melati I / Ruang III RSUD
DR. PIRNGADI dalam mengelola asuhan keperawatan untuk pasien-pasien anak.
Medan, Juni 2012
Hormat kami,
LEMBAR
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : ___________________ No. MR :__________ Jam Pengkajian : ___ . ___ Diagnosa Medis : ___________________ Tanggal Pengkajian : ____-_______________- 20____ 1. IDENTITAS
Nama : __________________________ , LK/PR_____ , Umur__________Tahun/Bulan/Hari Suku : Jawa Batak Aceh Nias
Agama : Kristen Protestan Katolik Islam Budha Hindu
Pendidikan : Belum sekolah TK SD Kelas_____ SMP Kelas_____ SMA Kelas_____ Status pasien : : Baru (Kunjungan pertama) Lama (>1 kunjungan)
Cara Bayar : Umum Askes Jamkesmas JKA JKD SKTM Medan Sehat
Alamat : ______________________________________________________________________________________ No Telp/Hp : ______________________/_______________________
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama :_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
b. Riwayat kesehatan lalu dan riwayat kesehatan keluarga : __________________________________________________________
_________________________________________________________
c. Genogram:
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum: Compos Mentis Apatis Somnolens Stupor Koma
b. TTV : TD =______mmHg HR =_______x/i RR=_______x/iT =_______oC
c. Kepala : Simetris Asimetris Nodul
d. Rambut: TAK Penyebaran tidak merata Lesi Rontok Tekstur kasar &kering e. Mata : Simetris dan lengkap Ptosis Konjungtiva anemis
Ikterik Edema Lesi Kemerahan Pupil Isokor Pupil anisokor Miosis Midriasis Strabismus Eksoptalmus Reflex Cahaya Reflex Kornea f. Hidung: TAK Simetris Kemerahan Lesi polip Epistaksis Ekskresi
g. Telinga: Simestris Asimetris Nodul Kemerahan Serum Cairan Berbau Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal : Serumah
h. Mulut : TAK Asimetris Bibir Pucat Bibir Sianosis Kering Stomatitis i. Gigi : TAK Kecoklatan/Kekuningan Berlubang Gigi palsu Karies Tambal
j.Lidah : TAK Mukosa Kering Kotor Lesi Gerakan tidak sejajar
k. Tenggorokan: TAK Hiperemi Tonsil Sakit Menelan
l. Leher : TAK Distensi Vena Jugularis Keterbatasan Gerak Massa/Nodul
Pembesaran Thyroid Pembesaran kel.limfe Kaku Kuduk Nyeri Tekan
m. Integumen : TAK Pucat Sianosis Kemerahan Rumpled Edema Bula Lesi/dekubitus Fistula Hangat Dingin Lembab Kering
n. Payudara/ketiak: Ukuran dan bentuk payudara : __________________________________ Warna payudara dan areola : __________________________________
Kelainan payudara : __________________________________
o. Thorax/Paru : TAK Simetris Asimetris Pigeon chest Penggunaan otot bantu pernapasan
Retraksi iga Gurgling Snoring Wheezing Crackles Ronchi Nyeri dada p. Jantung : TAK Cardiomegali Takikardi Bradikardi Palpitasi Aritmia
S1/ S2 normal Murmur Gallop
q. Abdomen : TAK Simetris Asimetris Ascites Massa/Tumor Distensi Distensi vesika urina Pembesaran hati/limpa Nyeri tekan Kembung Bising usus
r. Genitalia : TAK Keputihan Orkitis Lesi Nodul Perdarahan Hipospadia Hidrokel Prolapsus uteri
s. Anus/Perineum : TAK Lengkap Hemoroid LesiLainnya ___________
CRT (Capillary Refill Time): <2detik >2detik Kekuatan Otot : ESD ESS
EID EIS 4. POLA KEBIASAAN PASIEN
a. Pemenuhan nutrisi : TAK Vomitus, frekwensi ___x/hari Anoreksi Sonde Feeding Nausea
Infuse, Jenis Cairan _________________, Jumlah tetesan ______gtts/i
b. Eliminasi : TAK Anuria Hematuria Disuria Oliguria Poliuri Kateter
Inkontinensia Konstipasi Diare, frekwensi ____x/hari Melena Ostomi c. Istrahat/tidur : TAK Hiperinsomnia Insomnia
d. Aktivitas : TAK Minimal care Parsial care
5. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan: Lahir kehamilan : ____bln/minggu, di____________, ditolong__________, Anak ke__________ BB waktu lahir :_____kg, TB_____cm, BB/TB sekarang__________ kg/cm
Kelainan : _______________________________________________________
Anak mendapat : ASI, lamanya______bln/thn Susu Formula Makanan Tambahan Imunisasi: Lengkap Tidak Lengkap Dasar, jenis ________ Ulang, jenis________________ Perkembangan:
Usia 1-12 bulan : Umur membalikkan badan :___bln,duduk ___bln,berdiri____bln/thn, berjalan___bln/thn, mengoceh___bln/thn,berbicara___bln/thn
Usia 1 – 5 tahun : Dapat menyusun balok Makan sendiri Mampu menyusun kalimat
Menggambar lingkaran
Usia 6 – 12 tahun : Menghitung Memperhatikan dengan serius Membaca Menggambar Berpikir kritis Menulis Mandiri Peningkatan BB dan TB yang signifikan
Usia 12 – 20 tahun : Pertumbuhan meningkat cepat Tampak karakteristik seks sekunder Matang secara fisik Menggali kemampuan Mampu menyelesaikan masalah Mencari jati diri 6. DATA PSIKOLOGIS, SOSIOLOGIS DAN SPIRITUAL
Psikologis : TAK Takut Rendah diri Acuh tak acuh Gelisah Sedih Hiperaktif Cemas dengan kondisi kesehatannya Lainnya _____________________
Sosiologi : Komunikatif Komunikasi tidak efektif Menarik diri Lainnya _______________ Spiritual : Mandiri Perlu dibantu dalam beribadah Lainnya ____________________
Kebutuhan pasien akan informasi: Pengetahuan tentang penyakitnya Perawatan di rumah tentang penyakitnya
7. DATA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium :
Rontgen :
EKG :
USG :
Scanning :
Terapi Medik : Medan, ...
Perawat yang mengkaji:
(Nama
Terang)__________________
DERAJAT KEKUATAN OTOT
SEPULUH BESAR PENYAKIT PADA ANAK
BESERTA DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG SERING MUNCUL
DI RUANG III / MELATI I
1. GASTROENTERITIS
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Kekurangan volume cairan
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
− Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. DEMAM BERDARAH DENGUE/DBD (DENGUE
HEMORRAGIC FEVER /DHF)
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Hipertermia
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
− Ketidakefektifan pola napas
− Ketidakefektifan perfusi jaringan
− Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. BRONCHOPNEUMONIA
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Bersihan jalan napas tidak efektif
− Ketidakefektifan pola napas
− Gangguan pertukaran gas
4. KEJANG DEMAM KOMPLEKS/KDK (COMPLEX FEBRILE
SEIZURE)
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Hipertermi
− Resiko tinggi terhadap cidera
− Ketidakefektifan perfusi jaringan
5. HAEMOPHILIA
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Kekurangan volume cairan : darah
− Risiko infeksi
− Risiko perdarahan
− Keletihan
6. LEUKEMIA/THALASEMIA
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Ketidakefektifan perfusi jaringan
− Keletihan
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
− Intoleransi aktivitas
− Konstipasi
− Risiko perdarahan
− Risiko infeksi
7. NEFROTIC SYNDROME
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Intoleransi aktivitas
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
− Kerusakan interitas kulit
8. MENINGITIS
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Hipertermia
− Ketidakefektifan perfusi jaringan
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
− Konstipasi
− Hambatan komunikasi verbal
− Hambatan mobilitas fisik di tempat tidur
− Defisit keperawatan diri : mandi, makan, toileting
− Risiko kerusakan integritas kulit
9. TETANUS
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Ketidakefektifan pola napas
− Infeksi
− Defisit keperawatan diri
10. GAGAL JANTUNG BAWAAN (CONGESTIVE HEART
FAILURE/CHF)
Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
− Penurunan curah jantung
− Ketidakefektifan pola napas
− Intoleransi aktivitas
− Gangguan pertukaran gas
− Kerusakan integritas kulit
− Kelebihan volume cairan
− Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa tambahan:
− Kurang pengetahuan
− Gangguan harga diri
− Ansietas
− Gangguan pola tidur
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. HIPERTERMIA
2. PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
TUBUH
3. KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
4. DEFISIT PERAWATAN DIRI
5. HAMBATAN MOBILITAS FISIK
6. HAMBATAN MOBILITAS DI ATAS TEMPAT TIDUR
7. INTOLERANSI AKTIVITAS
8. KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
9. KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
10. POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
11. GANGGUAN PERTUKARAN GAS
12. KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN
13. PENURUNAN CURAH JANTUNG
14. RISIKO KONSTIPASI
15. RISIKO INFEKSI
16. KURANG PENGETAHUAN
17. ANSIETAS
18. GANGGUAN HARGA DIRI
19. GANGGUAN POLA TIDUR
20. KELETIHAN
RENCANA
1. HIPERTERMIA
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama & Paraf
Hipertermia
Berhubungan dengan Dehidrasi
Penyakit atau trauma
Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat
Pakaian yang tidak layak
Kecepatan metabolisme meningkat
Pengobatan/anesthesi
Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang)
Aktivitas yang berlebihan
itandai dengan
ata Subjektif
Mual
ata Objektif
Kulit memerah
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
Frekuensi napas meningkat
Kejang/konvulsi
(Kulit) hangat bila disentuh
Takikardia
ujuan/Kriteria Hasil Suhu kulit dalam rentang
yang diharapkan
Suhu tubuh dalam batas normal (36,5ºC-37,5ºC)
Nadi dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan
Perubahan warna kulit tidak ada
Keletihan dan mudah tersinggung tidak tampak
Tidak terdapat kejang
Turgor kulit dan kelembapan membran mukosa dalam batas normal
Memantau tanda hipertermia (demam, takipnea, aritmia, perubahan tekanan darah, bercak pada kulit, kekakuan, dan berkeringat banyak)
Memantau tekanan darah, nadi, dan pernapasan
Memantau hidrasi (turgor kulit, kelembapan membran mukosa)
Memantau aktivitas kejang
Memantau warna kulit dan suhu tubuh pasien minimal setiap dua jam, sesuai kebutuhan
Melepaskan pakaian yang berlebihan dan menutupi pasien dengan kain tipis
Mengompres pasien dengan menggunakan waslap dingin dan diletakkan pada aksila, dahi, leher, dan lipatan paha
Menganjurkan untuk meningkatkan asupan cairan oral
endidikan Kesehatan
Mengajarkan pasien/keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertermia
Mengajarkan indikasi keletihan karena panas dan tindakan kedaruratan yang diperlukan, sesuai dengan kebutuhan
ktivitas Kolaborasi
Memberikan obat antipiretik, sesuai dengan kebutuhan
Paracetamol tablet
Novalgin
Farmadol
Lain-lain ___________
2. PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
TG
l Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
N ama &
Paraf
2. Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Berhubungan dengan
Kesulitan mengunyah
Gangguan menelan
Ketidakmampuan untuk menyiapkan makanan akibat defisit pergerakan
Keletihan
Gangguan psikologis
Ditandai dengan Data Subjektif
Kram abdomen
Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
Melaporkan
perubahan sensasi rasa
Melaporkan
kurangnya makanan
Merasa kenyang segera setelah
mengingesti makanan
Indigesti
Data Objektif
Tidak tertarik untuk makan
Kerapuhan kapiler
Diare dan/atau steatore
Adanya bukti
kekurangan makanan
Kehilangan rambut
Memantau nilai laboratorium (khususnya transferin, albumin, dan elektrolit)
Mengetahui makanan kesukaan pasien
Menentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Memantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
Menimbang BB pasien setiap ______ hari/minggu/bulan
Menawarkan pada pasien makanan porsi besar di siang hari ketika nafsu makan tinggi
Menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan
Menghindari prosedur invasif sebelum makan
Membantu pasien untuk makan, sesuai kebutuhan
Menganjurkan pasien untuk
menggunakan gigi palsu atau perawatan gigi sebelum makan
Memberikan pasien minuman atau camilan bergizi, tinggi protein, tinggi kalori yang siap dikonsumsi, bila memungkinkan
Pendidikan Kesehatan
Memberikan informasi pada
pasien/keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
Memberikan informasi yang tepat pada pasien/keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan bagimana memenuhinya Aktivitas Kolaboratif
Mendiskusikan bersama dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui selang, atau nutrisi parenteral total agar asupan kalori yang adekuat dapat dipertahankan
yang berlebihan
Bising usus yang hiperaktif
Kurang informasi
Kurangnya minat pada makanan
Miskonsepsi
Konjungtiva dan membrane mukosa pucat
Luka, rongga mulut inflamasi
Kelemahan otot yang dibutuhkan untuk menelan dan mengunyah Tujuan/Kriteria Hasil
Mempertahankan berat badan___ kg dan pertambahan___ kg pada tanggal_____
Menoleransi terhadap diet dianjurkan
Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
Nilai laboratorium (misalnya transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
Melaporkan
keadekuatan tingkat energi
memenuhi kebutuhan nutrisi.
** Kesulitan Mengunyah/Menelan Menilai derajat kesulitan
mengunyah/menelan
Memberikan lingkungan yang tenang selama makan
Mempersiapkan alat suction di samping tempat tidur selama waktu makan, bila diperlukan
Menempatkan pasien pada posisi semi-fowler atau semi-fowler tinggi untuk memudahkan menelan; pertahankan posisi ini selama 30 menit setelah makan untuk mencegah aspirasi Menempatkan makanan pada bagian
mulut yang tidak luka untuk memudahkan menelan Menganjurkan pasien untuk
menggunakan gigi palsu atau perawatan gigi sebelum makan.
Aktivitas Kolaboratif
Mengkonsultasikan dengan ahli terapi ** Mual/Muntah
Mencatat warna, jumlah, dan frekuensi muntah
Meminimalkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah
Menawarkan kain basah/dingin untuk diletakkan di atas dahi atau di belakang leher
Menawarkan hygiene mulut sebelum makan
Pendidikan Kesehatan
Menghimbau pasien agar menarik napas dalam, perlahan, dan menelan secara sadar untuk mengurangi mual/muntah
Aktivitas Kolaboratif
Memberikan obat antiemetik dan analgesik sebelum makan atau sesuai dengan jadwal yang dianjurkan Ranitidin
** Kehilangan Nafsu Makan
Meminimalkan atau menghilangkan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan pasien Memberikan umpan balik positif pada
pasien yang menunjukkan peningkatan nafsu makan
Memberikan makanan yang sesuai dengan pribadi pasien, budaya, dan agama
Menganjurkan pasien untuk memakan makanan seperti buah-buahan segar atau jus buah, bila memungkinkan
Memberikan makanan bergizi, tinggi kalori dan tinggi protein yang bervariasi.
** Gangguan Makan
Mengobservasi perilaku pasien yang berhubungan dengan penurunan berat badan
Menciptakan hubungan saling percaya dan mendukung pasien
Mengkomunikasikan harapan terhadap asupan makanan/cairan dan jumlah aktivitas
Membatasi makan pasien menurut jadwal makan dan kudapan Memberikan motivasi pada pasien
untuk pencapaian berat badan dan perilaku makan yang tepat Mendiskusikan keuntungan dari
perilaku makan yang sehat dan konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap diet yang telah ditentukan.
Aktivitas Kolaboratif
Mengkonsultasikan dengan ahli gizi tentang penentukan asupan kalori harian yang dibutuhkan untuk mencapai berat badan yang diinginkan
Melaporkan kepada dokter jika pasien menolak untuk makan
3. KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama & Paraf
Kerusakan integritas kulit
Berhubungan dengan Faktor eksternal
Zat kimia
Kelembapan
Hipotermi
Hipertermi
Imobilisasi fisik
Radiasi
Faktor internal
Perubahan sirkulasi
Perubahan Turgor kulit
Perubahan Status cairan
Perubahan Status metabolic
Perubahan Status nutrisi
Perubahan Sensasi
Deficit kekebalan tubuh Ditandai dengan
Data Objektif
Gangguan pada permukaan kulit
Kerusakan pada lapisan kulit
Invasi dari struktur tubuh Tujuan/Kriteria Hasil
Menunjukkan tanda penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan kulit yang baru, meliputi :
kulit tampak lembab,
membran mukosa tampak merah
jaringan di sekitar luka tampak kering dan tidak nekrotik.
Melakukan perawatan luka
Mengajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala infeksi, cara untuk
mempertahankan luka insisi tetap kering ketika mandi dan mengurangi stres luka insisi
Memberikan informasi kepada keluarga tentang tanda kerusakan kulit
Mengajarkan pasien tentang prosedur perawatan luka
Mengkonsultasikan pada dokter tentang intervensi tentang pemberian makanan dan nutrisi secara enteral dan palenteral
Merujuk ke perawat terapi enterostoma untuk mendapatkan bantuan dalam pengkajian, penentuan tingkatan, dan dokumentasi perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
4. DEFISIT PERAWATAN DIRI
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Defisit Perawatan Diri : Makan
Berhubungan Dengan
kerusakan muscular
gangguan musculoskeletal
nyeri
gangguan kognitif atau persepsi
kelemahan atau kelelahan
ansietas berat Ditandai Dengan data objektif
ketidakmampuan untuk :
menyuapkan makanan dari piring ke mulut
menguyah makanan
Meletakkan makanan ke piring
Memegang alat makan
Mengingesti makanan secara aman
Menelan makanan Tujuan/Kriteria Hasil
Klien mampu memenuhi kebutuhan dasar sesuai batas kemampuan
Klien menunjukkan peningkatan dalam melakukan
perawatan diri (makan) sesuai batas kemampuan
Menunjukkan penggunaan alat bantu dan aktivitas yang adaptif
Mengajarkan pasien menggunakan metode alternative untuk makan/minum.
Merujuk pasien dan keluarga ke layanan sosial untuk perawatan di rumah
Menggunakan terapi fisik dan okupasi sebagai sumber dalam perencanaan aktivitas perawatan pasien.
Menganjurkan menghindari
menggunakan peralatan makan yang tajam
Menganjurkan makan di lingkungan yang sepi untuk mengurangi distraksi
Menyediakan makanan dalam porsi kecil
Memberikan dukungan kemandirian dalam makan dan minum, bantu pasien jika perlu
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Defisit Perawatan Diri : Mandi
Berhubungan dengan
Kerusakan neuromuscular
Kelemahan atau kelelahan
Ansietas hebat
Gangguan persepsi atau kognitif
Nyeri
Ditandai dengan Data objektif
Ketidakmampuan dalam melakukan :
Mengeringkan badan
Mengambil perlengkapan mandi
Masuk dan keluar kamar mandi
Menyediakan air mandi
Membersihkan anggota tubuh
Tujuan/Kriteria Hasil
Klien mampu memnuhi kebutuhan dasar sesuai batas kemampuan
Klien menunjukkan peningkatan dalam melakukan perawatan diri (mandi) sesuai batas kemampuan
Klien mampu mempertahankan personal hygine
Mengajarkan pasien/keluarga penggunaan metode alternatif untuk mandi dan hygiene mulut
Menawarkan pengobatan nyeri sebelum mandi
Merujuk pasien dan keluarga ke layanan social untuk perawatan di rumah
Menggunakan ahli fisioterapi dan terapi kerja sebagai sumber-sumber dalam merencanakan aktivitas perawatan pasien
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien hanya jika diperlukan
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama & Paraf
Defisit Perawatan Diri : Toileting
Berhubungan dengan
Penurunan atau kurang motivasi
Hambatan lingkungan
Kerusakan status mobilitas
Hambatan kemampuan untuk berpindah
Kerusakan musculoskeletal
Kerusakan neuromuscular
Nyeri
Kerusakan persepsi atau kognitif
Ansietas berat
Kelemahan atau kelelahan
Ditandai dengan Data objektif
Ketidakmampuan dalam melakukan :
Kegiatan eliminasi atau ke kamar kecil
Duduk atau bangun dari toilet atau kamar kecil
Melepas atau mengenakan pakaian
Membersihkan diri sehabis eliminasi
Menyiram toilet atau commode
Tujuan/Kriteria Hasil
Kebutuhan dasar klien terpenuhi sesuai batas kemampuan
Klien menunjukkan
peningkatan dalam melakukan perawatan diri sesuai batas kemampuan
Klien mampu mempertahankan personal hygine
Mengajarkan pasien/keluarga tentang teknik pemindahan dan ambulasi untuk rutinitas
toileting
Menentukan tingkat fungsional dan membantu pasien untuk toileting atau memberikan perawatan dasar pada pasien
Memberikan waktu yang cukup bagi toileting untuk menghindari keletihan frustasi
5. HAMBATAN MOBILITAS FISIK
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Hambatan Mobilitas Fisik
Berhubungan Dengan Kerusakan
Neuromuskular:
Paralisis
Kelemahan
Parestesia
Kerusakan Saraf Motorik Atas
Gangguan Persepsi
Gangguan Kognitif
Paralisis Lemah
Paralisis Spastik
Penurunan kekuatan dan ketahanan
Nyeri
Penanganan medis yang di anjurkan
Kekakuan otot
Tremor
Ditandai Dengan Data Objektif
Penurunan Waktu Reaksi
Kesulitan Bergerak
Perubahan Cara Berjalan
Keterbatasan Kemampuan Untuk Melakukan
Keterampilan Motorik Halus
Keterbatasan Kemampuan Melakukan
Keterampilan Motorik Kasar
Keterbatasan Rentang Gerak (ROM)
Tremor Yang
Menganjurkan memantau pasien tentang penggunaan alat bantu mobilitas (misalnya tongkat, walker, kruk, atau kursi roda)
Mengjarkan dan membantu pasien dalam proses perpindahan (misalnya dari tempat tidur ke kursi)
Merujuk ke ahli terapi fisik untuk program latihan
Memberikan penguatan positif selama aktivitas
Membantu pasien untuk
menggunakan alas kaki anti selip yang mendukung untu berjalan
Mengajarkan pasien bagaimana memposisikan tubuh yang benar saat melakukan aktivitas
Mengajarkan dan mendukung pasien dalam latihan ROM aktif/pasif untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot
Mengajarkan teknik ambulasi dan perpindahan yang aman
Menganjurkan klien untuk memerhatikan postur tubuh yang benar
Memberikan penguatan positif selama aktivitas
Mengawasi seluruh kegiatan mobilitas dan bantu pasien, jika diperlukan
Menggunakan sabuk penyokong saat memberikan bantuan ambulasi atau perpindahan (jira diperlukan).
Menyusun suatu rencana spesifik seperti: tipe alat bantu;
menempatkan pasien di tempat tidur/kursi; cara-cara
memindahkan/mengubah posisi pasien; jumlah personil yang dibutuhkan untuk memobilisasi pasien; peralatan eliminasi yang diperlukan (misal: pispot, urinal); jadwal aktivitas
Pergerakan
Ketidakstabilan Posisi Tubuh Saat
Melakukan Rutinitas Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Melambatnya Pergerakan
Pergerakan Tak Terkoordinasi Atau Menyentak
Tujuan/Kriteria Hasil
Klien dapat melakukan mobilisasi dengan posisi tubuh yang benar dan seimbang
Klien dapat
melakukan mobilisasi dengan menggunakan alat Bantu
Melakukan
pergerakan sendi yang bermanfaat.
Mengatur posisi pasien dengan postur tubuh yan benar
Mengubah posisi pasien yang imobilisasi minimal setiap dua jam
Mendukung latihan ROM aktif Aktivitas Kolaborasi
6. HAMBATAN MOBILITAS DI ATAS TEMPAT TIDUR
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Hambatan Mobilitas Di Tempat Tidur
Berhubungan dengan
Kerusakan Neuromuskular
Paralisis
Kelemahan
Parestesia
Kerusakan Saraf Motorik Atas
Gangguan Persepsi
Gangguan Kognitif
Paralisis Lemah
Paralisis Spastik
Ditandai dengan Data Objektif
Kemampuan gangguan yang dilakukan sebagai berikut:
Bergerak dari telentang ke duduk selonjor atau dari duduk selonjor ke telentang
Bergerak dari telentang ke tiarap atau dari tiarap ke telentang
Bergerak dari telentang ke duduk atau duduk ke telentang
Berbalik dari sisi ke sisi
Bergerak cepatatau reposisi diri di tempat tidur
Tujuan/Kriteria Hasil
Ansietas berkurang
Klien dapat mengontrol kecemasan
Klien dapat menahan diri dari perilaku yang mencederai diri sendiri
Klien dapat berinteraksi dengan baik
Memantau tingkat mobilitas pasien secara terus-menerus
Mengukur kekuatan otot dan mobilitas sendi (rentang pergerakan)
Melatih rentang pergerakan aktif/pasif untuk
memperbaiki kekuatan dan daya tahan otot
Melatih teknik membalik dan memperbaiki kesejajaran tubuh
Menyediakan alat bantu
Memberikan manajemen nyeri seperti tarik napas dalam, relaksasi, dan distraksi.
Aktivitas Kolaboratif
Bekerjasama dengan ahli terapi fisik/okupasi sebagai sumber dalam rencana
7. INTOLERANSI AKTIVITAS
TG L
Diagnosa
Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Intoleransi Aktivitas
Berhubungan dengan:
Tirah
baring/immobilitas
Nyeri kronis
Kelemahan umum
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Gaya hidup monoton Batasan karakteristik
Subjektif
Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengerahan tenaga
Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal
Objektif
Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai resspos terhadap aktivitas
Perubahan EKG selama aktivitas yang menunjukkan aritmia atau iskemia Tujuan/Kriteria Hasil
Klien mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan
Klien mampu menunjukkan penghematan energi
Melakukan penilaian terhadap motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Menentukan penyebab keletihan (misalnya, karena perawatan, nyeri dan
pengobatan)
Memantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas (misalnya, takikardia. Disritmia, dispnea, diaforesis, pucat, tekanan hemodinamik, dan frekuensi respirasi)
Memantau respon oksigen pasien (misalnya nadi, irama jantung, frekuensi respirasi) terhadap aktivitas perawatan diri
Memantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi
Memantau/mendokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur
Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam menggunakan peralatan, seperti oksigen, selama aktivitas
Mengajarkan kepada pasien dan orang yang penting bagi pasien tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen
Mengajarkan klien tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
Menhindari menjadwalkan aktivitas perawatan selama periode istirahat
Membantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala
Merencanakan aktivitas dengan pasien/keluarga yang meningkatkan kemandirian dan daya tahan
Aktivitas kolaboratif
Memberikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas
Melakukan kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik dan/atau rekreasi untuk
merencanakan dan memantau program aktivitas, sesuai kebutuhan
Merujuk pada pelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan tentang bantuan
perawatan rumah, sesuai kebutuhan
8. KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan Nama & Paraf
Kekurangan Volume Cairan
Berhubungan dengan:
Kehilangan volume cairan aktif
Konsumsi alkohol yang berlebihan secara terus menerus
Kegagalan mekanisme pengaturan
(seperti dalam diabetes insipidus, hiperaldosteronisme)
Pemasukan cairan yang tidak adekuat sekunder
terhadap___________
Subyektif Haus
Obyektif
Perubahan dalam status mental
Penurunan tekanan darah
Penurunan
volume/tekanan nadi
Penurunan turgor kulit/lidah
Penurunan keluaran urin
Penurunan pengisian vena
Kulit/membran mukosa kering
Hematokrit meningkat
Suhu tubuh meningkat
Frekuensi nadi meningkat
Konsentrasi urin meningkat
Kehilangan berat badan yang tiba-tiba (kecuali dalam lapisan
Memantau cairan input/output pasien Menghitung keseimbangan cairan
klien
Memonitor warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan Mengobservasi kondisi pasien
terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit (Mis, diare, drainase luka)
Memonitor perdarahan yang terjadi pada klien, bila ada
Memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, keadekuatan nadi, tekanan darah ortostatik
Memonitor hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan (misalnya: hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum, dan kadar gravitasi spesifik dari urin) Menimbang berat badan dan monitor
kemajuannya
Mengitung atau timbang pembalut Mempertahankan keakuratan catatan
pemasukan dan pengeluaran
Membersihkan mulut secara teratur Memposisikan dalam trendelenburg
atau tinggikan kaki pasien bila, hipotensi, jika tidak kontraindikasi. Meningkatkan pemasukan oral
Pendidikan untuk pasien/keluarga: Mengajarkan pasien untuk
menginformasikan perawat bila haus
Aktifitas kolaboratif
Melaporkan dan catat pengeluaran kurang dari……….ml.
Melaporkan dan catat pengeluaran lebih dari…………ml.
Melaporkan abnormalitas elektrolit, bila terjadi
ketiga)
Lemah
Tujuan/Kriteria Hasil
Terdapatnya keseimbangan elektrolit dan asam basa
Vital sign klien dalam batas normal
Turgor kulit < 2 detik
Hasil pemeriksaan laboratorium klien dalam batas normal
Kulit dan membran mukosa lembab
Memberikan ketentuan penggantian nasogastrik berdasarkan keluaran, sesuai kebutuhan.
9. KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Kelebihan Volume Cairan
Berhubungan dengan:
Kegagalan mekanisme pengaturan
Peningkatan asupan cairan (misalnya akibat hiperglikemia, pengobatan,
dorongan minum air tinggi, dan aktivitas lainnya)
Disfungsi ginjal
Gagal jantung
Retensi natrium
Ketidakcukupan protein
Immobilitas
Subyektif Ansietas
Dispnea atau bernapas dangkal
Obyektif
Perubahan dalam status mental
Perubahan tekanan darah
Bunyi napas abnormal (ronki)
Perubahan elektrolit
Ansietas
Perubahan pola respirasi
Penurunan Hb dan Ht
Edema
Peningkatan vena sentral
Asupan cairan > haluaran
Memantau cairan input/output pasien Menghitung keseimbangan cairan
klien
Memonitor warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan Mengobservasi edema ekstremitas
atau bagian tubuh terhadap gangguan sirkulasi dan integritas kulit
Memonitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, keadekuatan nadi, tekanan darah ortostatik)
Memonitor hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan (misalnya: hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum, dan kadar gravitasi spesifik dari urin) Menimbang berat badan dan monitor
kemajuannya
Mempertahankan keakuratan catatan pemasukan dan pengeluaran
Memantau indikasi kelebihan/retensi cairan
Mengubah posisi klien setiap___menit/jam
Pendidikan untuk pasien/keluarga: Menganjurkan pasien untuk puasa,
sesuai kebutuhan
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk memperhatikan penyebab edema dan mengatasi edema, pembatasan diet, dan penggunaan dosis, efek samping pengobatan yang dianjurkan
Aktifitas kolaboratif
Melaporkan dan catat pengeluaran kurang dari……….ml.
Melaporkan dan catat pengeluaran lebih dari…………ml.
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Kongesti paru
Gelisah
Pertambahan BB dalam waktu singkat Tujuan/Kriteria Hasil
Terdapatnya keseimbangan elektrolit dan asam basa
Vital sign klien dalam batas normal
Turgor kulit < 2 detik
Hasil pemeriksaan laboratorium klien dalam batas normal
Kulit dan membran mukosa lembab
10.POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
TGL Diagnosa Keperawatan Jam Intervensi Keperawatan
Nama & Paraf
Pola Nafas Tidak Efektif
Berhubungan dengan:
Ansietas
Posisi Tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Penurunan energi/kelelahan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Disfungsi neuromuskular
Nyeri
Kelelahan otot-otot respirasi
Cedera tulang belakang
Batasan karakteristik
Subjektif Dispnea
Napas pendek
Objektif
Perubahan gerakan dada
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
Penurunan kapasitas vital
Napas cuping hidung
Penggunaan otot-otot bantu pernapasan Tujuan/Kriteria Hasil
Klien mudah bernafas dan tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
Frekuensi dan irama
Memantau adanya pucat dan sianosis
Memantau efek obat pada status respirasi
Menentukan lokasi dan krepitasi tulang dada
Memantau kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha respirasi
Memperhatikan pergerakan dada, kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot supraklavikula dan interkostal
Memantau pola pernapasan : bradipnea, takipnea, hiperventilasi, pernapasan Kussmaul, pernapasan Cheyne-Stokes, apnea
Memperhatikan lokasi trakea
Memantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal
Mencatat perubahan pada SaO2, SvO2,CO2 akhir tidal, dan nulai gas darah arteri (GDA), dengan tepat
Menghubungkan dan
mendokumentasikan semua data pengkajian (misalnya, sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai GDA, sputum, dan efek obat pada pasien)
Menganjurkan napas dalam melalui abdomen selama periode distress pernapasan
Melakukan suction sesuai dengan kebutuhan untuk membersihkan sekresi pada pasien
Menganjurkan pasien untuk berpindah, batuk dan latihan napas dalam setiap hari
Menginformasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur yang dimaksudkan, untuk menurunkan ansietas dan meningkatkan perasaan kontrol
Mempertahankan oksigen aliran rendah dengan nasal kanul, masker, dan sungkup
pernapasan klien dalam batas normal
Tidak ada terdengar bunyi napas
tambahan
Aktivitas Kolaboratif
Melaporkan perubahan sensori, bunyi napas, pola pernapasan, nilai GDA, sputum, dll sesuai dengan kebutuhan atau protokol
Memberikan obat bronkodilator sesuai dengan program atau protokol
Memberikan tindakan nebulizer ultrasonik dan udara pelembab atau oksigen sesuai dengan program atau protokol institusi
Memberikan obat nyeri untuk pengoptimalan pola pernapasan
Pendidikan Kesehatan
Menginformasikan kepada pasien dan kelurga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola pernapasan
Mendiskusikan perencanaan untuk perawatan di rumah
Mengajarkan cara batuk secara efektif
Menginformasikan kepada pasien dan keluarga untuk tidak merokok di dalam ruangan