• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cost Accounting Materi-6 Variable Costing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cost Accounting Materi-6 Variable Costing"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

COST ACCOUNTING

MATERI-6

VARIABLE COSTING

Universitas Esa Unggul

Jakarta

(2)

METODE VARIABLE COSTING

Adalah metode costing yang hanya

memasukkan biaya produksi variabel

ke dalam biaya produk.

Dalam metode costing ini biaya produk

mencakup:

1.

Biaya Bahan Baku

2.

Biaya tenaga kerja langsung

3.

Biaya overhead pabrik variabel

Adalah metode costing yang hanya

memasukkan biaya produksi variabel

ke dalam biaya produk.

Dalam metode costing ini biaya produk

mencakup:

1.

Biaya Bahan Baku

2.

Biaya tenaga kerja langsung

3.

Biaya overhead pabrik variabel

(3)

Menggunakan pendekatan penggolongan

biaya variabilitas yang menggolongkan biaya

ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

Dalam penyusunan laporan laba rugi,

metode costing variabel menggunakan

laporan laba rugi kontribusi (contribution

margin).

Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada

pihak

internal

perusahaan

yang

menggunakan informasi laba kontribusi

untuk perencanaan, pembuatan keputusan

dan pengendalian.

Menggunakan pendekatan penggolongan

biaya variabilitas yang menggolongkan biaya

ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

Dalam penyusunan laporan laba rugi,

metode costing variabel menggunakan

laporan laba rugi kontribusi (contribution

margin).

Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada

pihak

internal

perusahaan

yang

menggunakan informasi laba kontribusi

untuk perencanaan, pembuatan keputusan

dan pengendalian.

(4)

Contoh laporan laba rugi berdasarkan

Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000

Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000

Jumlah HPP Variabel 10.000.000

Biaya pemasaran variabel 3.500.000

Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000

Jumlah Biaya Variabel15.000.000

LABA KONTRIBUSI 15.000.000

Biaya Tetap:

Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000

Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000

Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000

5.000.000

Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000

Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000

Jumlah HPP Variabel 10.000.000

Biaya pemasaran variabel 3.500.000

Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000

Jumlah Biaya Variabel15.000.000

LABA KONTRIBUSI 15.000.000

Biaya Tetap:

Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000

Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000

Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000

5.000.000

LABA BERSIH 10.000.000

(5)

PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI

KEPADA PIHAK LUAR PERUSAHAAN

Jika

perusahaan

menggunakan

metode Variable Costing dalam

akuntansi biayanya, maka untuk

menyajikan laporan laba rugi bagi

kepentingan

pihak

luar

perlu

dilakukan perubahan unsur biaya

yang diperhitungkan dalam harga

pokok persediaan Barang Dalam

Proses, persediaan Barang Jadi dan

Harga Pokok Penjualan.

Jika

perusahaan

menggunakan

metode Variable Costing dalam

akuntansi biayanya, maka untuk

menyajikan laporan laba rugi bagi

kepentingan

pihak

luar

perlu

dilakukan perubahan unsur biaya

yang diperhitungkan dalam harga

pokok persediaan Barang Dalam

Proses, persediaan Barang Jadi dan

Harga Pokok Penjualan.

(6)

3 Langkah Merubah Laporan Laba Rugi

Variable Costing Menjadi Full Costing

LANGKAH PERTAMA

Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Awal

dan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi Awal di

tambah dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.

Rumus:

BOP tetap per unit dasar pembebanan =

BOP sesungguhnya pada periode akt.sebelumnya

Dasar pembebanan

BOP Tetap =

BOP tetap per unit x kuantitas dasar

pembebanan pada persediaan awal

LANGKAH PERTAMA

Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Awal

dan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi Awal di

tambah dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.

Rumus:

BOP tetap per unit dasar pembebanan =

BOP sesungguhnya pada periode akt.sebelumnya

Dasar pembebanan

BOP Tetap =

BOP tetap per unit x kuantitas dasar

pembebanan pada persediaan awal

(7)

LANGKAH KEDUA

Biaya produksi menurut Variable Costing

perlu disesuaikan dengan manambahkan

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Sesungguhnya.

LANGKAH KETIGA

Harga Pokok Persediaan Barang Dalam

Proses Akhir dan Harga Pokok Persediaan

Barang Jadi Akhir ditambah dengan Biaya

Overhead Pabrik Tetap.

LANGKAH KEDUA

Biaya produksi menurut Variable Costing

perlu disesuaikan dengan manambahkan

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Sesungguhnya.

LANGKAH KETIGA

Harga Pokok Persediaan Barang Dalam

Proses Akhir dan Harga Pokok Persediaan

Barang Jadi Akhir ditambah dengan Biaya

Overhead Pabrik Tetap.

(8)

Rumus:

BOP tetap per unit dasar pembebanan=

BOP tetap sesungguhnya periode

akt.sekarang

Dasar pembebanan

BOP tetap =

BOP tetap per unit x kuantitas dasar

pembebanan pada persediaan akhir

Rumus:

BOP tetap per unit dasar pembebanan=

BOP tetap sesungguhnya periode

akt.sekarang

Dasar pembebanan

BOP tetap =

(9)

MANFAAT INFORMASI YANG

DIHASILKAN OLEH METODE VARIABLE

COSTING

Manfaat metode Variable Costing

bagi manajemen:

1.

Untuk perencanaan laba jangka

pendek

2.

Untuk pengendalian biaya

3.

Untuk pengambilan keputusan

Manfaat metode Variable Costing

bagi manajemen:

1.

Untuk perencanaan laba jangka

pendek

2.

Untuk pengendalian biaya

3.

Untuk pengambilan keputusan

(10)

Variable Costing untuk perencanaan laba

jangka pendek

Dalam penyusunan anggaran, manajemen

berkepentingan untuk menguji dampak

setiap alternatif yang akan dipilih terhadap

laba perusahaan. Karena dalam jangka

pendek biaya tetap tidak berubah, maka

informasi yang relevan dengan perencanaan

laba jangka pendek adalah informasi yang

berdampak terhadap hasil penjualan dan

biaya variabel yang merupakan komponen

untuk menghitung laba kontribusi dan ratio

laba kontribusi

Dalam penyusunan anggaran, manajemen

berkepentingan untuk menguji dampak

setiap alternatif yang akan dipilih terhadap

laba perusahaan. Karena dalam jangka

pendek biaya tetap tidak berubah, maka

informasi yang relevan dengan perencanaan

laba jangka pendek adalah informasi yang

berdampak terhadap hasil penjualan dan

biaya variabel yang merupakan komponen

untuk menghitung laba kontribusi dan ratio

laba kontribusi

(11)
(12)

Misal dalam menyusun anggaran, manajemen

puncak mempertimbangkan rencana untuk

menaikkan harga jual produk sebesar 10% dan

diperkirakan tidak akan mengurangi kuantitas

produk yang akan dijual. Jika biaya variabel dan

biaya tetap tidak mengalami perubahan, dampak

kenaikan harga jual tersebut terhadap laba jangka

pendek adalah:

ratio laba kontribusi x persentase kenaikan harga

jual

Jika ratio laba kontribusi = 40%, dengan adanya

rencana kenaikan harga jual produk sebesar 10%

akan menaikkan laba bersih sebesar 4% (40% x

10%).

Misal dalam menyusun anggaran, manajemen

puncak mempertimbangkan rencana untuk

menaikkan harga jual produk sebesar 10% dan

diperkirakan tidak akan mengurangi kuantitas

produk yang akan dijual. Jika biaya variabel dan

biaya tetap tidak mengalami perubahan, dampak

kenaikan harga jual tersebut terhadap laba jangka

pendek adalah:

ratio laba kontribusi x persentase kenaikan harga

jual

Jika ratio laba kontribusi = 40%, dengan adanya

rencana kenaikan harga jual produk sebesar 10%

akan menaikkan laba bersih sebesar 4% (40% x

10%).

(13)

Contoh alternatif lain terkait laba perusahaan,

misal dengan ratio laba kontribusi sebesar

40% manajemen puncak memperkirakan

dengan menaikkan anggaran biaya iklan

sebesar Rp 11.000.000 akan menaikkan hasil

penjualan sebesar Rp 35.000.000. Alternatif ini

dapat diuji kelayakannya:

Kenaikan laba kontribusi:

(40%xRp 35.000.000) = Rp 14.000.000

Kenaikan biaya iklan

= 11.000.000

Dampak kenaikan biaya iklan terhadap

laba bersih = Rp 3.000.000

Contoh alternatif lain terkait laba perusahaan,

misal dengan ratio laba kontribusi sebesar

40% manajemen puncak memperkirakan

dengan menaikkan anggaran biaya iklan

sebesar Rp 11.000.000 akan menaikkan hasil

penjualan sebesar Rp 35.000.000. Alternatif ini

dapat diuji kelayakannya:

Kenaikan laba kontribusi:

(40%xRp 35.000.000) = Rp 14.000.000

Kenaikan biaya iklan

= 11.000.000

Dampak kenaikan biaya iklan terhadap

laba bersih = Rp 3.000.000

(14)

Variable Costing untuk pengendalian

biaya

Dalam Variable Costing, period costs yang

terdiri dari biaya tetap dikumpulkan dan

disajikan secara terpisah dalam laporan laba

rugi sebagai pengurang terhadap laba

kontribusi.

Biaya

tetap

terdiri

atas

Discretionary Fixed Costs dan Committed

Fixed Costs.

Discretionary Fixed Costs : biaya yang

berperilaku

tetap

karena

kebijakan

manajemen dan dalam jangka pendek dapat

dikendalikan manajemen, contoh biaya iklan.

Dalam Variable Costing, period costs yang

terdiri dari biaya tetap dikumpulkan dan

disajikan secara terpisah dalam laporan laba

rugi sebagai pengurang terhadap laba

kontribusi.

Biaya

tetap

terdiri

atas

Discretionary Fixed Costs dan Committed

Fixed Costs.

Discretionary Fixed Costs : biaya yang

(15)

Committed Fixed Costs : biaya tetap yang

dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna

mempertahankan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan

(timbul dari kepemilikan pabrik, ekuipmen dan

organisasi pokok) dan dalam jangka pendek tidak

dapat dikendalikan oleh manajemen. Contoh : biaya

depresiasi, sewa, asuransi dan gaji karyawan inti.

Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam laporan

laba rugi Variable Costing, manajemen dapat

memperoleh informasi discretionary fxed costs

terpisah dari Committed fxed costs, sehingga

pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek

dapat dilakukan oleh manajemen.

Committed Fixed Costs : biaya tetap yang

dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna

mempertahankan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan

(timbul dari kepemilikan pabrik, ekuipmen dan

organisasi pokok) dan dalam jangka pendek tidak

dapat dikendalikan oleh manajemen. Contoh : biaya

depresiasi, sewa, asuransi dan gaji karyawan inti.

Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam laporan

laba rugi Variable Costing, manajemen dapat

memperoleh informasi discretionary fxed costs

terpisah dari Committed fxed costs, sehingga

pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek

dapat dilakukan oleh manajemen.

(16)

VARIABLE COSTING UNTUK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Variable costing menyajikan data yang

bermanfaat untuk pembuatan keputusan

jangka pendek, khususnya untuk

penentuan harga jual jangka pendek.

Dalam metode variabel costing apabila

harga jual telah menghasilkan laba

kontribusi guna menutup biaya tetap

adalah lebih baik daripada harga jual

yang tidak menghasilkan laba kontribusi

sama sekali.

Variable costing menyajikan data yang

bermanfaat untuk pembuatan keputusan

jangka pendek, khususnya untuk

penentuan harga jual jangka pendek.

Dalam metode variabel costing apabila

harga jual telah menghasilkan laba

kontribusi guna menutup biaya tetap

adalah lebih baik daripada harga jual

yang tidak menghasilkan laba kontribusi

sama sekali.

(17)

KELEMAHAN METODE VARIABEL COSTING

1.

Pemisahan biaya ke dalam biaya

variabel dan biaya tetap sulit

dilaksanakan, karena jarang sekali

suatu biaya benar-benar variabel atau

benar-benar tetap.

2.

Metode variabel costing dianggap tidak

sesuai dengan prinsip akuntansi yang

lazim, sehingga laporan keuangan

untuk kepentingan pajak dan

masyarakat umum harus dibuat atas

dasar metode full costing.

1.

Pemisahan biaya ke dalam biaya

variabel dan biaya tetap sulit

dilaksanakan, karena jarang sekali

suatu biaya benar-benar variabel atau

benar-benar tetap.

2.

Metode variabel costing dianggap tidak

sesuai dengan prinsip akuntansi yang

lazim, sehingga laporan keuangan

untuk kepentingan pajak dan

masyarakat umum harus dibuat atas

dasar metode full costing.

(18)

3.

Dalam metode variable costing, naik turunnya

laba dihubungkan dengan

perubahan-perubahan dalam penjualannya. Sehingga

untuk perusahaan yang kegiatan usahanya

bersifat musiman, variable costing akan

menyajikan kerugian yang berlebihan dalam

periode tertentu, sedangkan dalam periode

lainnya akan menyajikan laba yang tidak

normal.

4.

Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik

tetap dalam persediaan dan harga pokok

persediaan akan mengakibatkan nilai

persediaan lebih rendah, sehingga akan

mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk

tujuan analisis keuangan.

3.

Dalam metode variable costing, naik turunnya

laba dihubungkan dengan

perubahan-perubahan dalam penjualannya. Sehingga

untuk perusahaan yang kegiatan usahanya

bersifat musiman, variable costing akan

menyajikan kerugian yang berlebihan dalam

periode tertentu, sedangkan dalam periode

lainnya akan menyajikan laba yang tidak

normal.

4.

Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik

tetap dalam persediaan dan harga pokok

persediaan akan mengakibatkan nilai

persediaan lebih rendah, sehingga akan

mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk

tujuan analisis keuangan.

(19)

KLASIFIKASI BIAYA & INFORMASI BIAYA

YANG DIHASILKAN VARIABLE COSTING

KLASIFIKASI BIAYA INFORMASI BIAYA

Biaya Bahan Baku LAPORAN LABA RUGI

+

Biaya Tenaga Kerja Biaya Produksi Variabel Pendapatan Penjualan +

Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Variabel:

+ Biaya Produksi Variabel

Biaya Adm.& Umum Variabel Biaya Adm.& Umum Variabel

+ Biaya Pemasaran Variabel

Biaya Pemasaran Variabel

+ Laba Kontribusi

Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Tetap:

Biaya Adm.& Umum Tetap Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Adm.& Umum Tetap

Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Tetap

Laba Bersih

KLASIFIKASI BIAYA INFORMASI BIAYA

Biaya Bahan Baku LAPORAN LABA RUGI

+

Biaya Tenaga Kerja Biaya Produksi Variabel Pendapatan Penjualan +

Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Variabel:

+ Biaya Produksi Variabel

Biaya Adm.& Umum Variabel Biaya Adm.& Umum Variabel

+ Biaya Pemasaran Variabel

Biaya Pemasaran Variabel

+ Laba Kontribusi

Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Tetap:

Biaya Adm.& Umum Tetap Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Adm.& Umum Tetap

Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Tetap

Laba Bersih

(20)

VARIABLE COSTING DENGAN METODE

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER

COSTING)

Rekening kontrol yang digunakan dalam

Variable Costing dengan Harga Pokok Pesanan

adalah:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan

Baku

Biaya Pemasaran

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga

Kerja Langsung

Biaya Administrasi &

Umum

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead

Pabrik

Biaya Pemasaran

Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Biaya Pemasaran Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Sesungguhnya

Biaya Adm. & Umum

Variabel

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Sesungguhnya

Biaya Adm. & Umum

Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang

Dibebankan

(21)

AKUNTANSI VARIABLE COSTING

PADA JOB ORDER COSTING

METHODE

1.

Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong

2.

Pencatatan biaya tenaga kerja langsung

3.

Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel

kepada produk

4.

Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

terjadi

5.

Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke

dalam biaya variabel dan biaya tetap

6.

Pencatatan harga pokok produk jadi

7.

Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik variabel yang

dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik

sesungguhnya.

8.

Pencatatan biaya komersial

9.

Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan

.

1.

Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong

2.

Pencatatan biaya tenaga kerja langsung

3.

Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel

kepada produk

4.

Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya

terjadi

5.

Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke

dalam biaya variabel dan biaya tetap

6.

Pencatatan harga pokok produk jadi

7.

Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik variabel yang

dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik

sesungguhnya.

8.

Pencatatan biaya komersial

9.

Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan

.

(22)

Contoh soal Variable Costing

pada Metode Harga Pokok

Pesanan

PT XYZ berusaha dalam bisnis percetakan. Proses produksinya dilaksanakan berdasarkan

pesanan dari pelanggan. Metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan adalah

metode variable costing, karena menurut pertimbangan manajemen puncak, informasi

biaya yang dihasilkan oleh metode ini sangat bermanfaat untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan jangka pendek.

Pada awal Januari 19X1, persediaan Barang Dalam Proses PT XYZ adalah sbb:

Pesanan 101 Pesanan 102 Pesanan 103

Total

Biaya Bahan Baku

Rp

150,000

Rp

125,000

Rp

115,000

Rp

390,000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp

130,000

Rp

100,000

Rp

75,000

Rp

305,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Rp

65,000

Rp

50,000

Rp

37,500

Rp

152,500

345,000

Rp

Rp

275,000

Rp

227,500

Rp

847,500

(23)

Transaksi pada bulan Januari 19X1 adalah sbb:

1.

Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan Barang Dalam Proses

pada awal bulan dan pengolahan pesanan 104 yang diterima dalam bulan Januari 19X1

adalah sbb:

Pemakaian bahan penolong selama bulan Januari 19X1 berjumlah Rp 25.000.

Biaya ini berperilaku tetap.

2

Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan

berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 19X1 adalah sbb:

(24)

Catatan:

a.

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah berperilaku tetap

Biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi adm.umum dipisahkan

menurut perilakunya sebagai berikut:

Variabel

Tetap

Biaya tenaga kerja pemasaran

Rp

75,000

Rp

50,000

Biaya tenaga kerja adm.&umum

100,000

40,000

Total Biaya

Rp

175,000

Rp

90,000

3

Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggaran

sebesar Rp 500 per jam tenaga kerja langsung.

4

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, (kecuali biaya bahan penolong

sebesar Rp 25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp 50.000)

adalah sebesar Rp 192.000. Biaya overhead pabrik ini terdiri dari biaya overhead

pabrik variabel sebesar Rp 142.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 50.000.

5

Pesanan no.101, 102 dan 103 telah selesai diproduksi dalam bulan Januari 19X1.

Pesanan no.101 dan 102 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual:

Pesanan 101

Rp

750,000

Pesanan 102

Rp

650,000

Jumlah

Rp

1,400,000

Pesanan no.103 pada akhir bulan Januari 19X1 masih disimpan di gudang

sebagai barang jadi, sedangkan pesanan no.104 masih dalam proses pengolahan.

(25)

PENYELESAIAN

PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku

Rp

240,000

Bahan Baku

Rp

240,000

(mencatat pemakaian bahan baku)

Biaya overhead pabrik sesungguhnya

Rp

25,000

Bahan Baku

Rp

25,000

(mencatat pemakaian bahan penolong)

PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp

260,000

Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya

Rp

50,000

Biaya Pemasaran

Rp

125,000

Biaya Adm. & Umum

Rp

140,000

Gaji & Upah

Rp

575,000

(mencatat biaya tenaga kerja yang dikeluarkan di bulan Januari)

(26)

PENCATATAN PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL KEPADA PRODUK

Pembebanan BOP variabel kepada pesanan berdasarkan tarif Rp 500 per jam tenaga kerja langsung

Tarif

BOP Var.

Dibebankan ke

pesanan

Pesanan 101

75 jam

Rp

500

Rp

37,500

Pesanan 102

30 jam

Rp

500

Rp

15,000

Pesanan 103

55 jam

Rp

500

Rp

27,500

Pesanan 104

100 jam

Rp

500

Rp

50,000

130,000

Rp

Jurnal :

Barang Dalam Proses - BOP variabel

Rp

130,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan

Rp

130,000

(mencatat pembebanan BOP variabel kepada produk)

PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI

Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya

Rp

192,000

Berbagai rekening yang dikredit

Rp

192,000

(mencatat BOP yang sesungguhnya terjadi selain bahan penolong & tenaga kerja

tidak langsung)

Jam tenaga kerja

Pesanan

(27)

PENCATATAN PEMISAHAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA KE DALAM BIAYA

VARIABEL & BIAYA TETAP

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya

Rp

142,000

Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya

Rp

125,000

Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya

Rp

267,000

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.101

Keterangan

Biaya Bahan

Baku

Biaya Tenaga

Kerja Langsung

BOP Variabel

Total

Saldo awal

Rp

150,000

Rp

130,000

Rp

65,000

Rp

345,000

Januari

Rp

50,000

Rp

75,000

Rp

37,500

Rp

162,500

Jumlah

Rp

200,000

Rp

205,000

Rp

102,500

Rp

507,500

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.102

Keterangan

Biaya Bahan

Baku

Biaya Tenaga

Kerja Langsung

BOP Variabel

Total

Saldo awal

Rp

125,000

Rp

100,000

Rp

50,000

Rp

275,000

Januari

Rp

40,000

Rp

30,000

Rp

15,000

Rp

85,000

Jumlah

Rp

165,000

Rp

130,000

Rp

65,000

Rp

360,000

(28)

KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.103 Keterangan

Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga

Kerja Langsung BOP Variabel Total

Saldo awal Rp 115,000 Rp 75,000 Rp 37,500 Rp 227,500 Januari Rp 20,000 Rp 55,000 Rp 27,500 Rp 102,500 Jumlah Rp 135,000 Rp 130,000 Rp 65,000 Rp 330,000 KARTU HARGA POKOK PESANAN NO.104

Keterangan

Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga

Kerja Langsung BOP Variabel Total

Saldo awal Rp - Rp - Rp - Rp -Januari Rp 130,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 280,000 Jumlah Rp 130,000 Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 280,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI Pesanan yang dapat diselesaikan di Januari :

Biaya Bahan (mencatat pesanan yang telah selesai)

(29)

PENCATATAN PENUTUPAN REKENING BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL YANG DIBEBANKAN Biaya Overhead Pabrik Variabel yang dibebankan Rp 130,000 Pembebanan lebih atau kurang BOP variabel Rp 12,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel sesungguhnya Rp 142,000 (Menutup rekening BOP variabel yang dibebankan)

Harga Pokok Penjualan Rp 12,000

Pembebanan lebih atau kurang BOP variabel Rp 12,000 (menutup pembebanan lebih atau kurang BOP variabel ke HPP)

PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL

Biaya Pemasaran Variabel Rp 75,000 Biaya Pemasaran Tetap Rp 50,000 Biaya Adm.& Umum Variabel 100,000 Biaya Adm.& Umum Tetap 40,000

Biaya Pemasaran Rp 125,000

Biaya Adm.&Umum Rp 140,000

(memisahkan biaya non produksi menurut perilakunya)

PENCATATAN PENYERAHAN PRODUK KEPADA PEMESAN Pesanan yang selesai diproduksi dan diserahkan ke pemesan:

Harga Pokok Harga Jual

Pesanan 101 Rp 507,500 Rp 750,000 Pesanan 102 Rp 360,000 Rp 650,000 Jumlah Rp 867,500 Rp 1,400,000 Jurnal :

Kas atau piutang Rp 1,400,000

Penjualan Rp 1,400,000

Harga Pokok Penjualan Rp 867,500

Barang Jadi Rp 867,500

(30)

LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE JOB ORDER COSTING

Hasil Penjualan 1,400,000 Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Barang Dalam Proses Awal 847,500 Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku 240,000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 260,000 Biaya Overhead Pabrik Variabel 130,000 Harga Pokok Barang yang diproduksi 1,477,500 Persediaan Barang Dalam Proses Akhir 280,000 Harga Pokok Barang tersedia untuk dijual 1,197,500 Persediaan Barang Jadi Akhir 330,000 Harga Pokok Penjualan Variabel 867,500 Pembebanan kurang Biaya Overhead Pabrik 12,000 Biaya Pemasaran variabel 75,000 Biaya Adm.& Umum variabel 100,000

Total Biaya Variabel 1,054,500 Laba Kontribusi 345,500 Biaya Tetap:

Biaya Overhead Pabrik Tetap 125,000 Biaya Pemasaran Tetap 50,000 Biaya Adm.& Umum Tetap 40,000

Total Biaya Tetap 215,000 Laba Bersih 130,500

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1 PT XYZ

LAPORAN LABA RUGI

(31)

VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA

POKOK PROCESS (PROCESS COSTING)

Dalam Variable Costing dengan metode harga

pokok proses, harga pokok produk per satuan

dihitung setiap akhir periode, dengan cara

membagi total biaya produksi variabel selama satu

bulan dengan total ekuivalensi produksi selama

periode yang sama.

Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel

tidak dibebankan kepada produk berdasarkan tarif

yang ditentukan di muka, namun dibebankan

kepada produk menurut biaya yang sesungguhnya

terjadi dalam periode tertentu.

Dalam Variable Costing dengan metode harga

pokok proses, harga pokok produk per satuan

dihitung setiap akhir periode, dengan cara

membagi total biaya produksi variabel selama satu

bulan dengan total ekuivalensi produksi selama

periode yang sama.

Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel

tidak dibebankan kepada produk berdasarkan tarif

yang ditentukan di muka, namun dibebankan

kepada produk menurut biaya yang sesungguhnya

terjadi dalam periode tertentu.

(32)

Rekening kontrol pada Variable

Costing dengan Process Method

Barang Dalam Process-Biaya Bahan

Baku

Biaya Pemasaran

Barang Dalam Process-Biaya Tenaga

Kerja Langsung

Biaya Adm.& Umum

Barang Dalam Process-Biaya Overhead

Pabrik Variabel

Biaya Pemasaran-

Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Biaya Pemasaran-Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Sesungguhnya

Biaya Adm.& Umum-

Variabel

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Sesungguhnya

Biaya Adm.& Umum-

Tetap

(33)

AKUNTANSI VARIABLE COSTING

DENGAN METODE HARGA POKOK

PROSES

1.

Pencatatan pemakaian bahan baku dan

bahan penolong

2.

Pencatatan biaya tenaga kerja

3.

Pencatatan

biaya

overhead

pabrik

sesungguhnya

4.

Pencatatan harga pokok produk jadi

departemen

produksi

pertama

yang

ditransfer

ke

departemen

produksi

berikutnya

5.

Pencatatan harga pokok produk dalam

proses departemen produksi pertama pada

akhir periode

6.

Pencatatan harga pokok produk jadi yang

ditransfer ke gudang.

1.

Pencatatan pemakaian bahan baku dan

bahan penolong

2.

Pencatatan biaya tenaga kerja

3.

Pencatatan

biaya

overhead

pabrik

sesungguhnya

4.

Pencatatan harga pokok produk jadi

departemen

produksi

pertama

yang

ditransfer

ke

departemen

produksi

berikutnya

5.

Pencatatan harga pokok produk dalam

proses departemen produksi pertama pada

akhir periode

6.

Pencatatan harga pokok produk jadi yang

(34)

7.

Pencatatan harga pokok produk

dalam proses pada departemen

setelah

departemen

produksi

pertama pada akhir periode

8.

Pencatatan penjualan produk

9.

Pencatatan biaya komersial

7.

Pencatatan harga pokok produk

dalam proses pada departemen

setelah

departemen

produksi

pertama pada akhir periode

8.

Pencatatan penjualan produk

9.

Pencatatan biaya komersial

(35)

Contoh soal Variable Costing

pada Metode Harga Pokok

Proses

PT ABC memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: Departemen 1 dan Departemen 2.

Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.

Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata

tertimbang. Data produksi, biaya produksi & non produksi bulan Januari 19X1 adalah sbb:

Departemen 1

Departemen 2

Data Produksi:

Barang Dalam Proses Awal

BBB 100%, B.konversi 40%

4,000

kg

BTK 20%, BOP variabel 60%

-

6,000

kg

Dimasukkan dalam proses bulan ini

40,000

kg

Unit yang ditransfer ke Dept.2

35,000

kg

Unit yang diterima dari Dept.1

35,000

kg

Barang Jadi yang ditransfer ke gudang

38,000

kg

Barang Dalam Proses Akhir:

BBB 100%, B.Konversi 70%

9,000

kg

BTK 40% BOP variabel 80%

3,000

kg

(36)

Harga Pokok Barang Dalam Proses Awal

Harga Pokok dari Dept.1

Rp

11,150,000

Biaya Bahan Baku

Rp

1,800,000

Rp

-Biaya Tenaga Kerja

Rp

1,200,000

Rp

1,152,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Rp

1,920,000

Rp

4,140,000

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku

Rp

20,200,000

Rp

-Biaya Tenaga Kerja

Rp

29,775,000

Rp

37,068,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Rp

37,315,000

Rp

44,340,000

Biaya Overhead Pabrik Tetap

Rp

22,000,000

Rp

33,000,000

Biaya Non Produksi:

Biaya Pemasaran Variabel

Rp

10,200,000

Biaya Pemasaran Tetap

Rp

15,000,000

Biaya Adm.& Umum Variabel

Rp

7,000,000

Biaya Adm.& Umum Tetap

Rp

12,000,000

Data Penjualan:

Jumlah Produk yang dijual

30,000

kg

Hasil penjualan : 30.000 x Rp 8.000

Rp

240,000,000

(37)

PENYELESAIAN:

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 1 BULAN JANUARI 19X1

Elemen Biaya

Yang ditambahkan

Dalam Periode

Sekarang

Total Biaya

Unit Ekuivalen Biaya per kg

(38)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.1

Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Dept.2

Biaya Bahan Baku

35.000 x Rp 500

Rp

17,500,000

Biaya Tenaga Kerja

35.000 x Rp 750

Rp

26,250,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

35.000 x Rp 950

Rp

33,250,000

Total Harga Pokok

Rp

77,000,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir

Biaya Bahan Baku

100% x 9.000 x Rp 500=

Rp

4,500,000

Biaya Tenaga Kerja 70% x 9.000 x Rp 750 =

Rp

4,725,000

BOP variabel

70% x 9.000 x Rp 950 =

Rp

5,985,000

15,210,000

Rp

Jumlah Biaya Produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1

Rp

92,210,000

LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1 - METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG

Data Produksi:

Barang Dalam Proses Awal

4,000

Dimasukkan Dalam Proses

40,000

Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari

44,000

Barang jadi yang ditransfer ke Departemen 2

35,000

Barang Dalam Proses Akhir

9,000

Jumlah barang yang dihasilkan

44,000

PT ABC

LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1

Bulan Januari 19X1

(39)

Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1

Total

Per unit

Biaya Bahan Baku

Rp

22,000,000

Rp

500

Biaya Tenaga Kerja

Rp

30,975,000

Rp

750

BOP Variabel

Rp

39,235,000

Rp

950

Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.1

Rp

92,210,000

Rp

2,200

Perhitungan Biaya

Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer ke Dept.2

35.000 x Rp 2.200

Rp

77,000,000

Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir

Biaya Bahan Baku

Rp

4,500,000

Biaya Tenaga Kerja

Rp

4,725,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Rp

5,985,000

15,210,000

Rp

Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1

Rp

92,210,000

(40)

DEPARTEMEN 2

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 2 BULAN JANUARI 19X1

Elemen Biaya

Yang ditambahkan Dalam Periode Sekarang

Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg

Harga Pokok Yang berasal dr Dept.1 Rp 77,000,000 Rp 88,150,000 41,000 Rp 2,150

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.2 Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Gudang

Biaya dari Dept.1 38.000 x Rp 2.150 Rp 81,700,000 Biaya Tenaga Kerja 38.000 x Rp 975 Rp 37,050,000 Biaya Overhead Pabrik Variabel 38.000 x Rp 1.200 Rp 45,600,000

Total Harga Pokok Rp 164,350,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir

Biaya dr Dept.1 3.000 x Rp 2.150 Rp 6,450,000 Biaya Tenaga Kerja 40% x 3.000 x Rp 975 Rp 1,170,000 BOP variabel 80% x 3.000 x Rp 1.200 Rp 2,880,000

10,500,000 Rp

(41)

Data Produksi:

Barang Dalam Proses Awal

6,000

Ditransfer dari Departemen 1

35,000

Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari

41,000

Barang jadi yang ditransfer ke Gudang

38,000

Barang Dalam Proses Akhir

3,000

Jumlah barang yang dihasilkan

41,000

Biaya yang dibebankan dalam Departemen 2

Total

Per unit

Biaya dari Departemen 1

Rp

88,150,000

Rp

2,150

Biaya Tenaga Kerja

Rp

38,220,000

Rp

975

BOP Variabel

Rp

48,480,000

Rp

1,200

Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.2

Rp

174,850,000

Rp

4,325

Perhitungan Biaya

Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer keGudang

38.000 x Rp 4.325

Rp

164,350,000

Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir

Biaya dari Dept.1

Rp

6,450,000

Biaya Tenaga Kerja

Rp

1,170,000

Biaya Overhead Pabrik Variabel

Rp

2,880,000

10,500,000

Rp

Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2

Rp

174,850,000

PT ABC

LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 12

Bulan Januari 19X1

(42)

PENJURNALAN

PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dept.1

Rp

20,200,000

Persediaan Bahan Baku

Rp

20,200,000

PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.1

Rp

29,775,000

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.2

Rp

37,068,000

Gaji & Upah

Rp

66,843,000

PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

BOP sesungguhnya-Dept.1

Rp

59,315,000

BOP sesungguhnya-Dept.2

Rp

77,340,000

Berbagai rekening yang dikredit

Rp

136,655,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.1

Rp

37,315,000

BOP Tetap-Dept.1

Rp

22,000,000

BOP sesungguhnya -Dept.1

Rp

59,315,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.2

Rp

44,340,000

BOP Tetap-Dept.2

Rp

33,000,000

BOP sesungguhnya - Dept.2

Rp

77,340,000

(43)

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI DEPARTEMEN PERTAMA YANG DITRANSFER KE DEPT.2

Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku Dept.2

Rp

77,000,000

Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1

Rp

17,500,000

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1

Rp

26,250,000

Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1

Rp

33,250,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 1 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.1

Rp

15,210,000

Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1

Rp

4,500,000

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1

Rp

4,725,000

Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1

Rp

5,985,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI YANG DITRANSFER KE GUDANG

Persediaan Barang Jadi-Dept.2

Rp

164,350,000

Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2

Rp

81,700,000

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2

Rp

37,050,000

Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2

Rp

45,600,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 2 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.2

Rp

10,500,000

Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2

Rp

6,450,000

Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2

Rp

1,170,000

Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2

Rp

2,880,000

(44)

PENCATATAN PENJUALAN PRODUK

Piutang

Rp

240,000,000

Penjualan

Rp

240,000,000

Harga Pokok Penjualan

Rp

129,750,000

Persediaan Barang Jadi

Rp

129,750,000

(30.000x Rp 4.325)

PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL

Biaya Pemasaran

Rp

25,200,000

Biaya Adm.& Umum

Rp

19,000,000

Berbagai rekening yang dikredit

Rp

44,200,000

Biaya pemasaran variabel

Rp

10,200,000

Biaya pemasaran tetap

Rp

15,000,000

Biaya Adm.& Umum variabel

Rp

7,000,000

Biaya Adm.& Umum tetap

Rp

12,000,000

Biaya Pemasaran

Rp

25,200,000

Biaya Adm.& Umum

Rp

19,000,000

(45)

LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE PROCESS COSTING

Hasil Penjualan

240,000,000

Biaya Variabel:

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Barang Dalam Proses Awal

Departemen 1

4,920,000

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1

Referensi

Dokumen terkait

Intinya, jika satu angka 0 atau 1 tersebut disebut satu bit (binary digit) yang merupakan satuan data terkecil di komputer, maka dibuat serangkaian kombinasi dari kedua

perbaikan sistem kontrol kecepatan otomatis Pengetahuan:  Tes Tertulis Keterampilan:  Penilaian Unjuk Kerja  Observasi 3.18 Mendiagnosa Mobil Listrik 4.18 Memperbaiki sistem

Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari.. Telepon Pengaduan

penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014) yang berjudul pengaruh keadilan organisasi pada kepuasan kerja dan turnover intention karyawan BPR di Kabupaten Tabanan

Hal yang luar biasa adalah bahwa kutipan-kutipan dalam Perjan- jian Baru terhadap teks Perjanjian Lama jus- tru didominasi kutipan dari Septuaginta, yang tidak lain adalah

Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas Para Pihak sepakat untuk membuat perjanjian tentang operasional meteorologi dan klimatologi dalam rangka mendukung keselamatan penerbangan

Kepada Pegawai Tetap BLU Tenaga Kependidikan Unpad yang diangkat dalam suatu pangkat menurut peraturan ini, diberikan gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang

Keputusan Penetapan Halal Produk sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada BPJPH untuk menjadi dasar penerbitan Sertifikat Halal. 7 tahun 1996 tentang