• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 POP BK BAB 4 Panduan Operasional BK (Bimbingan dan Konseling) SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 4 POP BK BAB 4 Panduan Operasional BK (Bimbingan dan Konseling) SMA"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017

(2)

Guru Bimbingan dan Konseling

1.

Memahami Layanan BK secara langsung

2.

Memahami Layanan BK melalui media

3.

Memahami Kegiatan Administrasi BK

4.

Memahami Kegiatan Tambahan dan

Pengembangan Keprofesian

Tujuan Sosialisasi POP BK

Bab IV : Pelaksanaan

(3)

Pelaksanaan layanan bimbingan

dan konseling senantiasa

memerhatikan landasan,

pengertian, tujuan, prinsip,

fungsi dan azas, strategi,

(4)

FUNGSI BK

1.

Pemahaman diri dan lingkungan;

2.

Fasilitasi pertumbuhan dan

perkembangan;

3.

Penyesuaian diri dengan diri

sendiri dan lingkungan;

4.

Penyaluran

merencanakan

pendidikan, pekerjaan, dan karir;

5.

Adaptasi untuk menyesuaikan

program dan aktivitas

pendidikan

6.

Pencegahan timbulnya masalah;

(5)

FUNGSI BK

(lanjutan)

8.

Pemeliharaan kondisi pribadi

dan situasi yang kondusif untuk

perkembangan diri Konseli;

9.

Pengembangan menciptakan

lingkungan belajar yang

kondusif.

10.

Advokasi terhadap perlakuan

(6)

STRATEGI LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

1.

Jumlah peserta didik/konseli

:

layanan individual, kelompok,

klasikal, layanan kelas besar

atau lintas kelas.

2.

Jenis dan intensitas masalah

:

bimbingan, konseling, advokasi

3.

Cara komunikasi :

tatap muka

(7)

KOMPONEN PROGRAM BK

Komponen Cara Pemberian Layanan

Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan

Layanan

Dasar

Langsung Bimbingan klasikal

    Bimbingan kelas

besar/lintas kelas

Bimbingan kelompok Melalui media Pengembangan media

bimbingan dan konseling Papan bimbingan

Leaflet

Layanan

Peminatan

dan

Perencanaan

individual

Langsung Bimbingan klasikal Konseling individual Konseling kelompok

Bimbingan kelas besar/ lintas kelas

Bimbingan kelompok Konsultasi

(8)

Layanan Responsif

Langsung Konseling individual Konseling kelompok Konsultasi

Konferensi kasus Kunjungan rumah Alih tangan kasus Advokasi

Melalui media Konseling melalui elektronik

Kotak masalah (Kotak Kebutuhan Peserta Didik/konseli)

Dukungan system

Administrasi Pelaksanaan dan tindak lanjut assessmen (termasuk kunjungan rumah)

Penyusunan dan pelaporan program bimbingan dan konseling

Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling

Kegiatan

tambahan dan pengembangan keprofesian

berkelanjutan

Kegiatan tambahan guru bimbingan dan konseling atau konselor

Pengembangan keprofesian

berkelanjutan guru bimbingan dan konseling atau konselor

Komponen Cara Pemberian Layanan

(9)

PELAKSANAAN

LAYANAN BK

PELAKSANAAN

LAYANAN BK

Layanan Langsung

Layanan Langsung

Layanan melalui

Media

Layanan melalui

Media

Kegiatan

Administrasi

Kegiatan

Administrasi

Kegiatan Tambahan

(10)

LAYANAN

LANGSUNG

1.

KONSELING

INDIVIDUAL

2.

KONSELING

KELOMPOK

3.

BIMBINGAN

KELOMPOK

4.

BIMBINGAN

KLASIKAL

5.

BIMBINGAN KELAS

BESAR ATAU LINTAS

KELAS

6.

KONSULTASI

7.KOLABORASI

8.ALIH TANGAN

KASUS

9.KUNJUNGAN

RUMAH

10.

ADVOKASI

11.

KONFERENSI

KASUS

(11)

LAYANAN MELALUI MEDIA

1.

PAPAN BIMBINGAN

2.

KOTAK MASALAH

3.

LEAFLET

4.

PENGEMBANGAN MEDIA

(12)

KEGIATAN ADMINISTRASI

1.

PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT

ASESMEN KEBUTUHAN

2.

PENYUSUNAN DAN PELAPORAN PROGRAM

KERJA

3.

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING

4.

PELAKSANAAN ADMINISTRASI DAN

(13)

KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN

Kepala/Wakil Kepala Sekolah

Pembina OSIS

Pembina Ekstrakurikuler

Pembina Pramuka

Koordinator BK

pengembangan keprofesian

(14)
(15)
(16)

Pengertian

Konseling Individual

Merupakan Proses

Interaktif Yang Dicirikan

Oleh Hubungan Yang Unik

Antara Guru Bimbingan

Dan Konseling Atau

Konselor Dengan Peserta

Didik/Konseli Yang

Mengarah Pada Perubahan

Perilaku, Konstruksi

Pribadi, Kemampuan

Mengatasi Situasi Hidup

Dan Keterampilan

(17)

Tujuan

M

emfasilitasi konseli

melakukan perubahan

perilaku,

mengkonstruksi

pikiran,

mengembangkan

kemampuan mengatasi

situasi kehidupan,

membuat keputusan

yang bermakna bagi

dirinya dan

berkomitmen untuk

mewujudkan

keputusan dengan

(18)

Langkah Konseling Individual

(Konseli datang sendiri)

KOMPONEN/ LANGKAH

ISI KEGIATAN

PRA KONSELING

a. Penataan ruang

b. Kesiapan pribadi guru bimbingan dan

konseling atau konselor

PROSES KONSELING

a. Membangun relasi konseling

b. Melaksanakan tahapan dan

menggunakan teknik konseling sesuai

teori yang dipilih baik secara tunggal,

maupun integratif.

c. Mengakhiri proses konseling.

PASCA KONSELING

a. Membuat laporan konseling

(19)

LANGKAH KONSELING

INDIVIDUAL

(KONSELI DIUNDANG)

LANGKAH KONSELING

INDIVIDUAL

(KONSELI DIUNDANG) KOMPONEN/

LANGKAH

 ISI KEGIATAN

PRA KONSELING

Mengumpulkan dan menganalisis data

konseli secara komprehensif (potensi, masalah, latar belakang kondisi konseli)

Menyusun RPL konselingMenata ruang

PROSES KONSELING

Membangun relasi konseling

Melaksanakan tahapan dan menggunakan

teknik konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative

Menutup proses konseling.

PASCA KONSELING

Membuat laporan konseling

Berdasarkan kesepakatan dengan

(20)

Langkah

e-counseling

Langkah

e-counseling

KOMPONEN/

LANGKAH

 ISI KEGIATAN

PRA KONSELING

Mendesain menu e-counseling

Melakukan sosialisasi dan edukasi

pada peserta didik/ konseli

PROSES KONSELING

Membangun relasi konseling

Melaksanakan

tahapan

dan

menggunakan teknik konseling

sesuai teori yang dipilih baik

secara

tunggal,

maupun

integrative

Menutup proses konseling.

PASCA KONSELING

Membuat laporan konseling

Berdasarkan kesepakatan, konseli

(21)
(22)

Pengertian Konseling

Kelompok

Konseling kelompok adalah

layanan konseling yang

diberikan kepada sejumlah

peserta didik/konseli dalam

suasana kelompok dengan

memanfaatkan dinamika

kelompok untuk saling

belajar dari pengalaman

(23)

TUJUAN

Tujuan konseling kelompok adalah

1.memfasilitasi konseli untuk

melakukan perubahan perilaku,

2.mengkonstruksi pikiran,

3.mengembangkan kemampuan

mengatasi situasi kehidupan,

4.membuat keputusan yang

bermakna bagi dirinya, dan

5.berkomitmen untuk mewujudkan

keputusan dengan penuh

tanggungjawab dalam

kehidupannya dengan

(24)

LANGKAH-LANGKAH

1.Pra Konseling

(25)

1. PRA KONSELING

a.Mengelompokkan 2-8

konseli yang memiliki

masalah relatif sama

(26)

TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP 1: AWALTAHAP 1: AWAL

1.Membangun hubungan baik

(rapport)

2.Membangun kesepahaman (mutual

understanding)

3.Mendorong konseli untuk terlibat

secara aktif dalam kegiatan

kelompok

4.Membangun norma kelompok dan

kontrak bersama berupa

penetapan aturan-aturan kelompok

secara lebih jelas

5.Mengembangkan interaksi positif

6.Mengatasi

kekhawatiran-kekhawatiran

7.Menutup sesi awal

1.Membangun hubungan baik

(rapport)

2.Membangun kesepahaman (mutual

understanding)

3.Mendorong konseli untuk terlibat

secara aktif dalam kegiatan

kelompok

4.Membangun norma kelompok dan

kontrak bersama berupa

penetapan aturan-aturan kelompok

secara lebih jelas

5.Mengembangkan interaksi positif

6.Mengatasi

kekhawatiran-kekhawatiran

(27)

TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP 2: TRANSISI

TAHAP 2: TRANSISI

a. Mengingatkan kembali apa yang telah

disepakati pada sesi sebelumnya.

b. Membantu peserta untuk

mengekspresikan dirinya secara unik,

terbuka dan mandiri;

c. Mengadakan kegiatan selingan yang

kondusif

d. Memberi contoh bagaimana

mengeskpresikan pikiran dan perasaan

e. Memberi contoh mendengarkan secara

aktif

a. Mengingatkan kembali apa yang telah

disepakati pada sesi sebelumnya.

b. Membantu peserta untuk

mengekspresikan dirinya secara unik,

terbuka dan mandiri;

c. Mengadakan kegiatan selingan yang

kondusif

d. Memberi contoh bagaimana

mengeskpresikan pikiran dan perasaan

e. Memberi contoh mendengarkan secara

(28)

TAHAP

a. Membuka pertemuan konseling

b. Memfasilitasi kelompok membahas

permasalahan yang dihadapi oleh

tiap-tiap anggota kelompok

c. Mengeksplorasi masalah yang

dikeluhkan oleh salah satu anggota

kelompok

d. Memfasilitasi anggota kelompok

memusatkan perhatian pada

pencapaian tujuan masing-masing,

e. Memandu kelompok merangkum

poin-poin belajar yang dapat ditemukan

pada setiap sesi konseling kelompok,

f. Memberikan penguatan

g. Menutup sesi

a. Membuka pertemuan konseling

b. Memfasilitasi kelompok membahas

permasalahan yang dihadapi oleh

tiap-tiap anggota kelompok

c. Mengeksplorasi masalah yang

dikeluhkan oleh salah satu anggota

kelompok

d. Memfasilitasi anggota kelompok

memusatkan perhatian pada

pencapaian tujuan masing-masing,

e. Memandu kelompok merangkum

poin-poin belajar yang dapat ditemukan

pada setiap sesi konseling kelompok,

f. Memberikan penguatan

(29)

TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP 4:

PENGAKHIRAN

PENGAKHIRAN

TAHAP 4:

a.Memfasilitasi para anggota

kelompok melakukan refleksi

dan berbagi pengalaman

tentang apa yang telah

dipelajari melalui kegiatan

kelompok, bagaimana

melakukan perubahan, dan

merencanakan serta

bagaimana memanfaatkan

apa-apa yang telah dipelajari,

b.Mengakhiri seluruh rangkaian

kegiatan

a.Memfasilitasi para anggota

kelompok melakukan refleksi

dan berbagi pengalaman

tentang apa yang telah

dipelajari melalui kegiatan

kelompok, bagaimana

melakukan perubahan, dan

merencanakan serta

bagaimana memanfaatkan

apa-apa yang telah dipelajari,

b.Mengakhiri seluruh rangkaian

(30)

3.

PASCA KONSELING

a.Mengevaluasi perubahan

yang dicapai dan

menetapkan tindak lanjut

kegiatan yang dibutuhkan

secara individual setiap

anggota kelompok

sehingga masalah konseli

betul-betul teratasi

(31)

BIMBING

AN

KELOMPO

K

(32)

BIMBINGAN KELOMPOK

BIMBINGAN KELOMPOK

PENGERTIAN

Pemberian bantuan kepada

peserta didik/konseli

melalui kelompok-kelompok

kecil yang terdiri atas 2-10

orang untuk maksud

pencegahan masalah,

pemeliharaan nilai-nilai

atau pengembangan

keterampilan-keterampilan

hidup yang dibutuhkan.

PENGERTIAN

Pemberian bantuan kepada

peserta didik/konseli

melalui kelompok-kelompok

kecil yang terdiri atas 2-10

orang untuk maksud

pencegahan masalah,

pemeliharaan nilai-nilai

atau pengembangan

(33)

TEHNIK-TEHNIK BIMBINGAN

KELOMPOK antara lain:

1. DISKUSI KELOMPOK

2. PSIKODRAMA

(34)

Topik bimbingan kelompok

Bersifat umum (

common

problem

) dan tidak rahasia,

seperti: cara belajar, kiat-kiat

menghadapi ujian, pergaulan

sosial, persahabatan,

penanganan konflik, mengelola

stress.

Topik bimbingan kelompok

Bersifat umum (

common

problem

) dan tidak rahasia,

seperti: cara belajar, kiat-kiat

menghadapi ujian, pergaulan

sosial, persahabatan,

(35)

Pelaksanaan bimbingan

kelompok

Satu pertemuan

bimbingan

kelompok selama 45

menit atau dengan

dua kelompok

masing-masing

selama 20-44 menit

dihargai setara

dengan dua jam

(36)

3 6

LANGKAH-LANGKAH UMUM BIMBINGAN

KELOMPOK

PEMBUKAAN

PEMBUKAAN

TRANSISI

TRANSISI

PENUTUP

PENUTUP

INTI

(37)

Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok

1. PEMBUKAAN

a.Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks. b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok

secara singkat.

c.Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan. d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota

untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e.Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f.Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

1. PEMBUKAAN

a.Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks. b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok

secara singkat.

c.Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan. d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota

untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e.Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

(38)

2. TRANSISI

a.Melakukan kegiatan selingan

berupa permainan kelompok.

b.Mereviu tujuan dan

kesepakatan bersama.

c.Memotivasi anggota untuk

terlibat aktif mengambil

manfaat dalam tahap inti.

d.Mengingatkan anggota bahwa

kegiatan akan segera memasuki

tahap inti.

2. TRANSISI

a.Melakukan kegiatan selingan

berupa permainan kelompok.

b.Mereviu tujuan dan

kesepakatan bersama.

c.Memotivasi anggota untuk

terlibat aktif mengambil

manfaat dalam tahap inti.

d.Mengingatkan anggota bahwa

kegiatan akan segera memasuki

tahap inti.

(39)

3.

INTI

a.Mendorong tiap anggota untuk

mengungkapkan topik yang perlu dibahas.

b.Menetapkan topik yang akan diintervensi

sesuai dengan tujuan bersama.

c.Mendorong tiap anggota untuk terlibat

aktif saling membantu.

d.Kegiatan selingan yang bersifat

menyenangkan mungkin perlu diadakan.

e.Mereview hasil yang dicapai dan

menetapkan pertemuan selanjutnya.

3.

INTI

a.Mendorong tiap anggota untuk

mengungkapkan topik yang perlu dibahas.

b.Menetapkan topik yang akan diintervensi

sesuai dengan tujuan bersama.

c.Mendorong tiap anggota untuk terlibat

aktif saling membantu.

d.Kegiatan selingan yang bersifat

menyenangkan mungkin perlu diadakan.

e.Mereview hasil yang dicapai dan

menetapkan pertemuan selanjutnya.

(40)

4.

PENUTUP

a.Mengungkap kesan dan keberhasilan

yang dicapai oleh setiap anggota.

b.Merangkum proses dan hasil yang

dicapai.

c.Mengungkapkan kegiatan lanjutan

yang penting bagi anggota kelompok.

d.Menyatakan kegiatan akan segera

berakhir.

e.Menyampaikan pesan dan harapan.

4.

PENUTUP

a.Mengungkap kesan dan keberhasilan

yang dicapai oleh setiap anggota.

b.Merangkum proses dan hasil yang

dicapai.

c.Mengungkapkan kegiatan lanjutan

yang penting bagi anggota kelompok.

d.Menyatakan kegiatan akan segera

berakhir.

e.Menyampaikan pesan dan harapan.

(41)

5.

Tindak Lanjut

Tindak lanjut ditujukan untuk melihat

dan memonitor perubahan tingkah laku

yang ditunjukan oleh peserta didik yang

telah dibantu, juga untuk mengevaluasi

keberhasilan atau ketidakberhasilan

penggunaan strategi atau teknik yang

digunakan dimana hal ini perlu bagi

peningkatan dan pengembangan

kompetensi guru bimbingan dan

konseling atau konselor.

5.

Tindak Lanjut

Tindak lanjut ditujukan untuk melihat

dan memonitor perubahan tingkah laku

yang ditunjukan oleh peserta didik yang

telah dibantu, juga untuk mengevaluasi

keberhasilan atau ketidakberhasilan

penggunaan strategi atau teknik yang

digunakan dimana hal ini perlu bagi

(42)

A. DISKUSI

KELOMPOK

A. DISKUSI

KELOMPOK

PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK

Diskusi kelompok interaksi

komunikasi antar anggota

kelompok dalam memahami topik

atau mengembangkan ketrampilan

tertentu secara bersama-sama dgn

cara mengutarakan masalah, ide

saling menanggapi satu sama lain.

PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK

Diskusi kelompok interaksi

komunikasi antar anggota

kelompok dalam memahami topik

atau mengembangkan ketrampilan

tertentu secara bersama-sama dgn

cara mengutarakan masalah, ide

(43)

TUJUAN DISKUSI KELOMPOK

TUJUAN DISKUSI KELOMPOK

1.Memfasilitasi anggota

kelompok belajar dari

pengalaman anggota lain

dalam memahami suatu

topikatau pengembangan

ketrampilan hidup.

2.Memfasilitasi anggota

menyadari bahwa setiap orang

mempunyai masalah

sendiri-sendiri.

3.Memfasilitasi anggota agar

trampil berpendapat.

1.Memfasilitasi anggota

kelompok belajar dari

pengalaman anggota lain

dalam memahami suatu

topikatau pengembangan

ketrampilan hidup.

2.Memfasilitasi anggota

menyadari bahwa setiap orang

mempunyai masalah

sendiri-sendiri.

(44)

LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK

1. Membuat RPL Diskusi Kelompok.

2. Mempersiapkan ruang diskusi

lengkap dengan sarana yang

diperlukan.

3. Menyiapkan anggota kelompok

(idealnya 6-10).

4. Perkenalan antar anggota.

5. Membuat suatu kesepakatan

bersama (janji bersama) untuk

saling membantu dan

memberikan dukungan agar

diperoleh perilaku baru dalam

diskusi kelompok.

1. Membuat RPL Diskusi Kelompok.

2. Mempersiapkan ruang diskusi

lengkap dengan sarana yang

diperlukan.

3. Menyiapkan anggota kelompok

(idealnya 6-10).

4. Perkenalan antar anggota.

5. Membuat suatu kesepakatan

bersama (janji bersama) untuk

saling membantu dan

memberikan dukungan agar

(45)

5. Mendiskusikan topik/

tema yang telah

ditetapkan

sebelumnya.

6. Mengakhiri diskusi

dengan penguatan

dan tindak lanjut

perilaku yang akan

menjadi pembiasaan.

7. Melaporkan hasil

(46)

PERAN GURU BK DALAM

DISKUSI KELOMPOK

PERAN GURU BK DALAM

DISKUSI KELOMPOK

Guru bimbingan dan konseling

atau konselor berperan sebagai

fasilitator dan menyiapkan RPL

diskusi kelompok,

melaksanakan, serta

melaporkan hasil diskusi

kelompok secara tertulis.

Guru bimbingan dan konseling

atau konselor berperan sebagai

fasilitator dan menyiapkan RPL

diskusi kelompok,

melaksanakan, serta

(47)

A. PSIKODRAMA A. PSIKODRAMA

PENGERTIAN

Upaya memfasilitasi peserta

didik/konseli memperoleh pengertian

yang lebih baik tentang dirinya sendiri,

menemukan konsep diri, menyatakan

kebutuhan, dan menyatakan reaksi

terhadap stimulus yang mempengaruhi

diri peserta didik/konseli.

PENGERTIAN

Upaya memfasilitasi peserta

didik/konseli memperoleh pengertian

yang lebih baik tentang dirinya sendiri,

menemukan konsep diri, menyatakan

kebutuhan, dan menyatakan reaksi

terhadap stimulus yang mempengaruhi

diri peserta didik/konseli.

(48)

TUJUAN PSIKODRAMA TUJUAN PSIKODRAMA

Membantu peserta

didik/konseli memperoleh

pengertian yang baik tentang

diri sendiri sehingga dapat

menemukan konsep diri,

kebutuhan-kebutuhan,

reaksi-reaksi yang tepat terhadap

tekanan yang dialami.

Membantu peserta

didik/konseli memperoleh

pengertian yang baik tentang

diri sendiri sehingga dapat

menemukan konsep diri,

kebutuhan-kebutuhan,

reaksi-reaksi yang tepat terhadap

(49)
(50)
(51)

LANGKAH-LANGKAH

LANGKAH-LANGKAH

1. Pra Psikodrama a. Membuat RPL

b. Mengembangkan Skenario 2. Pelaksanaan

a. Menguraikan hakekat dan tujuan 3. Pasca Psikodrama

a. Evaluasi perubahan tingkah laku b. menetapkan tindak lanjut

c. menyusun laporan 1. Pra Psikodrama

a. Membuat RPL

b. Mengembangkan Skenario 2. Pelaksanaan

a. Menguraikan hakekat dan tujuan 3. Pasca Psikodrama

a. Evaluasi perubahan tingkah laku b. menetapkan tindak lanjut

(52)

PELAKSANA PSIKODRAMA

PELAKSANA PSIKODRAMA

Pelaksana psikodrama adalah

guru bimbingan dan konseling

atau konselor dan ahli lain jika

memungkinkan.

Contoh: Tema lingkungan.

Peserta didik mengekspresikan

emosi pada situasi emosional

secara tepat dalam suatu

lingkungan tertentu.

Pelaksana psikodrama adalah

guru bimbingan dan konseling

atau konselor dan ahli lain jika

memungkinkan.

Contoh: Tema lingkungan.

Peserta didik mengekspresikan

emosi pada situasi emosional

(53)

B. SOSIODRAMA

B. SOSIODRAMA

PENGERTIAN

Upaya membantu peserta didik/konseli

untuk lebih memahami dan

mengantisipasi permasalahan sosial

yang timbul dari hubungan antar

manusia melalui bermain peran.

Permasalahan sosial yang dapat

dientaskan melalui psikodrama seperti

pertentangan dengan teman sebaya,

kesalahpahaman dalam berkomunikasi,

dan lain-lain

.

PENGERTIAN

Upaya membantu peserta didik/konseli

untuk lebih memahami dan

mengantisipasi permasalahan sosial

yang timbul dari hubungan antar

manusia melalui bermain peran.

Permasalahan sosial yang dapat

dientaskan melalui psikodrama seperti

pertentangan dengan teman sebaya,

(54)

TUJUAN SOSIODRAMA

TUJUAN SOSIODRAMA

Membantu peserta

didik/konseli

memperoleh

pemahaman yang tepat

tentang permasalahan

sosial yang dialaminya

dan dapat

mengembangkan

keterampilan interaksi

sosial yang efektif

.

Membantu peserta

didik/konseli

memperoleh

pemahaman yang tepat

tentang permasalahan

sosial yang dialaminya

dan dapat

mengembangkan

keterampilan interaksi

(55)

LANGKAH-LANGKAH

SOSIODRAMA

(56)

1.Perencanaan 2. Pelaksanaan

a. Menginformasikan secara klasikal

3. Penutup (menyimpulkan hasil sosiodrama)

1.Perencanaan

a. Identifikasi Kebutuhan 2. Pelaksanaan

a. Menginformasikan secara klasikal

3. Penutup (menyimpulkan hasil sosiodrama)

(57)

C. HOME ROOM

C. HOME ROOM

PENGERTIAN

Home room

merupakan teknik bimbingan

kelompok yang berupaya menciptakan

suasana rumah pada adegan kelompok

peserta didik/konseli, sehingga tercipta

suasana informal, penuh dengan rasa

kekeluargaan, dan interaksi alamiah untuk

membicarakan beberapa hal yang dianggap

perlu terutama masalah-masalah yang

berhubungan dengan pelajaran, kegiatan

sosial, tata tertib, moral, cara berpakaian

atau masalah-masalah lain di luar sekolah.

PENGERTIAN

Home room

merupakan teknik bimbingan

kelompok yang berupaya menciptakan

suasana rumah pada adegan kelompok

peserta didik/konseli, sehingga tercipta

suasana informal, penuh dengan rasa

kekeluargaan, dan interaksi alamiah untuk

membicarakan beberapa hal yang dianggap

perlu terutama masalah-masalah yang

(58)

TUJUAN

HOME ROOM

TUJUAN

HOME ROOM

Guru bimbingan dan

konseling atau konselor

dapat mengenal peserta

didik lebih dekat sehingga

dapat membantunya secara

efektif dan efisien.

Guru bimbingan dan

konseling atau konselor

dapat mengenal peserta

(59)

LANGKAH-LANGKAH

HOME ROOM

LANGKAH-LANGKAH

HOME ROOM

1.Penyiapan ruangan.

2.Pengumpulan peserta

didik/konseli yang

mengikuti kegiatan

Home

Room

.

3.Penjelasan tujuan kegiatan

Home Room

.

4.Dialog terbuka antar

anggota

Home Room

.

5.Penyimpulan dan tindak

lanjut kegiatan

Home

Room

.

1.Penyiapan ruangan.

2.Pengumpulan peserta

didik/konseli yang

mengikuti kegiatan

Home

Room

.

3.Penjelasan tujuan kegiatan

Home Room

.

4.Dialog terbuka antar

anggota

Home Room

.

5.Penyimpulan dan tindak

lanjut kegiatan

Home

(60)

BIMBIN

GAN

KLASIK

AL

BIMBIN

GAN

(61)

BIMBINGAN KLASIKAL

BIMBINGAN KLASIKAL

PENGERTIAN

Bimbingan klasikal

(classroom activity )

merupakan kegiatan

layanan yang diberikan

kepada sejumlah peserta

didik/konseli dalam satuan

kelas satu rombongan

belajar dan dilaksanakan di

kelas dalam bentuk tatap

muka antara guru

bimbingan dan konseling

atau konselor dengan

peserta didik/ konseli.

PENGERTIAN

Bimbingan klasikal

(classroom activity )

merupakan kegiatan

layanan yang diberikan

kepada sejumlah peserta

didik/konseli dalam satuan

kelas satu rombongan

belajar dan dilaksanakan di

kelas dalam bentuk tatap

muka antara guru

bimbingan dan konseling

atau konselor dengan

(62)

TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL

TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL

membantu peserta

didik/konseli dapat

mencapai kemandirian

dalam kehidupannya,

perkembangan yang utuh

dan optimal dalam

bidang pribadi, sosial,

belajar, dan karir, serta

mencapai keselarasan

antara pikiran, perasaan

dan perilaku.

membantu peserta

didik/konseli dapat

mencapai kemandirian

dalam kehidupannya,

perkembangan yang utuh

dan optimal dalam

bidang pribadi, sosial,

belajar, dan karir, serta

mencapai keselarasan

(63)

LANGKAH-LANGKAHBIMBINGAN

KLASIKAL

(64)
(65)

Bimbingan

Kelas

Besar/

Lintas

(66)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Bimbingan kelas besar

dan lintas kelas

merupakan layanan yang

diberikan pada peserta

didik/ konseli dari

sejumlah kelas pada

tingkatan kelas yang

sama dan atau berbeda

sesuai dengan tujuan

layanan.

Bimbingan kelas besar

dan lintas kelas

merupakan layanan yang

diberikan pada peserta

didik/ konseli dari

sejumlah kelas pada

tingkatan kelas yang

sama dan atau berbeda

sesuai dengan tujuan

(67)

TUJUAN

TUJUAN

Memberikan

pengalaman, wawasan,

serta pemahaman yang

menjadi kebutuhan

peserta didik/konseli,

baik dalam bidang

perkembangan pribadi,

sosial, belajar, maupun

karir.

Memberikan

pengalaman, wawasan,

serta pemahaman yang

menjadi kebutuhan

peserta didik/konseli,

baik dalam bidang

(68)

LANGKAH-LANGKAH

BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS LANGKAH-LANGKAH

BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS

1.Menyeleksi, memetakan,

menetapkan kegiatan atas

dasar kebutuhan peserta

didik/konseli

2.Menyusun RPL dan

dilengkapi lembar kerja

peserta didik/ konseli

3.Mempersiapkan kegiatan

bimbingan kelas besar/

lintas kelas, antara lain :

sarana, nara sumber,

kepanitiaan, susunan acara

1.Menyeleksi, memetakan,

menetapkan kegiatan atas

dasar kebutuhan peserta

didik/konseli

2.Menyusun RPL dan

dilengkapi lembar kerja

peserta didik/ konseli

3.Mempersiapkan kegiatan

bimbingan kelas besar/

lintas kelas, antara lain :

sarana, nara sumber,

(69)

4. Melaksanakan bimbingan

kelas besar/ lintas kelas

5. Mengevaluasi bimbingan

kelas besar/ lintas kelas

dalam bentuk komitmen

rencana perilaku peserta

didik/ konseli

6. Menindaklanjuti bimbingan

kelas besar/ lintas kelas

(70)

KONSULT

ASI

(71)

Pengertian

Konsultasi merupakan

proses pemberian

masukan kepada

konsulti atau upaya

memperoleh dukungan

dalam perencanaan,

(72)

FUNGSI GURU BK ATAU

KONSELOR

(73)

TUJUAN KONSULTASI

1.

MEMBERIKAN MASUKAN

KEPADA KONSULTI.

2.

MEMPEROLEH DUKUNGAN

DALAM PERENCANAN,

(74)

LANGKAH-LANGKAH

KONSULTASI

1.

Langkah guru bimbingan dan konseling atau

konselor sebagai konsultan sebagai berikut.

2.

Menerima peserta didik/ konseli dan

siapapun yang membutuhkan informasi

untuk mendukung keberhasilan peserta

didik/konseli

3.

Memberikan informasi, pandangan, nasehat,

membuka peluang sesuai dengan kebutuhan

4.

Meminta umpan balik layanan yang

diberikan

(75)

LANGKAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR SEBAGAI KONSULTI ADALAH.

1. Menyiapkan bahan konsultasi secara tertulis.

2. Meminta waktu untuk berkonsultasi pada pihak yang berkepentingan baik secara tertulis maupun lisan

3. Menyampaikan gagasan dan kebutuhan dukungan

4. Mendorong komitmen pemangku kepentingan dalam bentuk kebijakan atau tindakan nyata

(76)
(77)

Pengertian

Kolaborasi adalah suatu kegiatan

kerjasama antara guru bimbingan

dan konseling atau konselor

dengan pihak lain yang dapat

memberikan sumbangan pikiran

dan atau tenaga untuk

mengembangkan dan

(78)

Tujuan

Menjalin hubungan baik

dengan pihak lain yang

dilibatkan dalam

pelaksanaan program

bimbingan dan konseling

Menjalin hubungan baik

dengan pihak lain yang

dilibatkan dalam

pelaksanaan program

bimbingan dan konseling

,

Memperoleh sumbangan

pemikiran, gagasan dan

tenaga yang diperlukan

dalam melaksanakan

program bimbingan dan

konseling.

Memperoleh sumbangan

pemikiran, gagasan dan

tenaga yang diperlukan

dalam melaksanakan

(79)

LANGKAH KOLABORASI

KOMPONEN/

LANGKAH

ISI KEGIATAN

Perencan

aan

a.menetapkan topik yang

akan dibahas,

b.meminta pimpinan

sekolah untuk

mengundang pihak lain

dan menyiapkan

anggaran,

c.melakukan komunikasi

dengan pihak lain yang

terkait,

(80)

Pelaksana

an;

kolaborasi

dengan

a. Orang tua, berupa dukungan

untuk mensukseskan belajar

peserta didik/konseli

b. Guru mata pelajaran, berupa

kegiatan diagnostik kesulitan

belajar, diskusi tentang suasana

belajar yang kondusif.

c. Ahli lain atau unit lain di sekolah,

seperti tim kedisiplinan, berupa

kegiatan bersama yang digarap

oleh tim ahli yang berbeda-beda

namun terarah pada pencapaian

tujuan pendidikan di SMA

d. Lembaga lain berupa peningkatan

mutu layanan bimbingan dan

konseling yang dituangkan dalam

bentuk naskah kerja sama

(81)

LANGKAH KOLABORASI

KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN

Evaluasi

kegiatan evaluasi dilakukan

terhadap proses dan hasil

kolaborasi

Pelaporan

membuat laporan kegiatan

dan mengarsipkan

Tindak

lanjut

melakukan kegiatan

(82)
(83)

PENGERTIAN ALIH TANGAN

KASUS

Alih tangan kasus

adalah suatu

tindakan

mengalihkan

penanganan masalah

peserta didik/konseli

dari satu pihak

kepada pihak lain

yang lebih

berwenang dan

(84)

Langkah-langkah

Alih tangan

kasus

Langkah-langkah

Alih tangan

kasus

Alur alih tangan

kasus dari guru

bimbingan dan

konseling atau

konselor kepada

pihak lain

Alur alih tangan

kasus dari guru

bimbingan dan

konseling atau

konselor kepada

pihak lain

Alur alih tangan kasus

dari wali kelas, guru mata

pelajaran dan atau

pimpinan sekolah kepada

guru bimbingan dan

konseling atau konselor

Alur alih tangan kasus

dari wali kelas, guru mata

pelajaran dan atau

pimpinan sekolah kepada

guru bimbingan dan

(85)

ALUR ALIH TANGAN KASUS DARI GURU

BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU

KONSELOR KEPADA PIHAK LAIN

1. komunikasi dengan konseli dan orang tua untuk

memperoleh persetujuan alih tangan kasus;

2.konsultasi dengan pimpinan sekolah untuk

menjelaskan dan memperoleh ijin alih tangan

kasus kepada ahli lain di luar sekolah;

3.membuat surat pengantar alih tangan kasus

dengan dilengkapi data pendukung. (format

pada lampiran);

4. mengirim peserta didik/konseli untuk

memperoleh layanan ahli; memantau

perkembangan hasil layanan ahli;

5. memperoleh dan mengadministrasikan laporan

dari ahli lain;

6. apabila bantuan yang diberikan oleh ahlipun

tidak berhasil mencapai tujuan, maka perlu

dilakukan analisis dan perencanaan

(86)

ALIH TANGAN KASUS DARI PIHAK LAIN (GURU MATA PELAJARAN, WALI KELAS, MANAJEMEN SEKOLAH, KEPALA

SEKOLAH) KEPADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR

1. Meminta informasi tentang keadaan

peserta didik/konseli yang direferal

2.Mengumpulkan data dan menganalisis

sebagai bahan dalam memberikan

bantuan

3.Membuat perencanaan bantuan seperti

konseling, diagnosis kesulitan belajar

4.Membuat laporan sesuai dengan

penanganan yang dilakukan

5.Mengkomunikasikan hasil layanan

(87)

KUNJUNG

AN

RUMAH

(88)

KUNJUNGAN

RUMAH

Kegiatan yang dilakukan oleh

guru bimbingan dan konseling

atau konselor dalam rangka

melengkapi data, klarifikasi,

konsultasi dan kolaborasi melalui

pertemuan tatap muka dengan

orang tua/wali peserta

(89)

TUJUAN

Membangun hubungan baik

dengan orangtua/wali peserta

didik/konseli,

Melengkapi dan klarifikasi data

tentang peserta didik/konseli,

Mengkonsultasikan serta

(90)

Langkah

Kunjungan

Rumah

Langkah

Kunjungan

Rumah

Persiapan

Menentukan tujuan dan waktu pelaksanaan,

Mendapat ijin dan surat tugas dari kepala sekolah,

Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,

misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi,

Membuat kontak awal dengan orang tua/wali untuk kunjungan rumah.

Pelaksanaan

Melakukan komunikasi dengan

orang tua/wali

menjelaskan maksud

kunjungan rumah.

Melakukan wawancara dan

observasi

Mengakhiri kunjungan

rumah

(91)

ADVOKAS

I

(92)

9 2

LAYANAN ADVOKASI

Pendampingan kepada peserta

didik/konseli yang mengalami

perlakuan tidak mendidik,

salah, diskriminatif,

malpraktik, kekerasan,

pelecehan, dan tindak kriminal

dengan cara mempengaruhi

cara berpikir, berperasaan dan

bertindak untuk mendukung

pencapaian perkembangan

optimal peserta didik

Pendampingan kepada peserta

didik/konseli yang mengalami

perlakuan tidak mendidik,

salah, diskriminatif,

malpraktik, kekerasan,

pelecehan, dan tindak kriminal

dengan cara mempengaruhi

cara berpikir, berperasaan dan

bertindak untuk mendukung

(93)

TUJUAN

Mengubah cara pandang dan

cara bertindak peserta

didik/konseli, orang tua,

pendidik, tenaga kependidikan,

kepala sekolah, serta stakeholder

lain yang berkepentingan dalam

rangka menyelesaikan

(94)

LANGKAH ADVOKASI UNTUK

MEMPENGARUHI

.

1. Menetapkan perilaku, aktivitas, pikiran atau perasaan yang ingin di rubah

2. Mempersiapkan bahan advokasi.

3. Menetapkan orang paling berkepentingan untuk membuat kebijakan dan atau melakukan

4. Aktivitas/Kegiatan Yang Diharapkan

5. Menetapkan teknik advokasi yang akan digunakan 6. Melakukan kegiatan advokasi

7 Melakukan evaluasi ketercapaian tujuan advokasi

(95)

LANGKAH ADVOKASI UNTUK MENDAMPINGI

.

5. Membuat laporan layanan advokasi

4. Membangun jejaring, melakukan konseling/intervensi bimbingan dan

konseling yang dibutuhkan oleh peserta didik/konseli dalam menghadapi masalah

3. Mendampingi peserta didik/konseli dalam menghadapi permasalahan

2. Memahami prosedur/langkah yang diperlukan untuk mendampingi peserta didik/ konseli

(96)

KONFERE

NSI

KASUS

(97)

KONFERENSI KASUS

Kegiatan untuk membahas dan

menemukan penyelesaian masalah

yang dihadapi peserta didik/konseli

dengan pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan, kemudahan

dan komitmen.

Bersifat terbatas dan tertutup (rahasia)

Dilakukan dalam suasana kekeluargaan

(98)

TUJUAN

Memperoleh pengertian,

penerimaan, persetujuan, dan

komitmen peran dari para

peserta konferensi sebagai

(99)

Langkah Konfrensi

Kasus

Langkah Konfrensi

Kasus

LANGKAH  ISI KEGIATAN

PersiapanGuru bimbingan dan konseling atau konselor

mengajukan permohonan kepada kepala sekolah untuk mengundang peserta konferensi kasus

Pelaksanaa n

Penyampaian deskripsi potensi, gejala, dan

masalah peserta didik /konseli.

Penjelasan upaya-upaya pengentasan yang

telah dilakukan guru bimbingan dan konseling atau konselor .

Diskusi, tanggapan, masukan, dan

persetujuan serta penerimaan tugas dan peran masing-masing peserta konferensi dalam mengupayakan pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik/konseli.

Perumusan simpulan hasil konferensi kasus

berupa rekomendasi/keputusan alternatif jalan keluar terbaik yang telah dipertimbangkan bersama.

Membuat Laporan dan Monitoring

Membuat laporan konfrensi kasus

(100)
(101)

Pengertian

Membantu guru BK

dalam menyajikan

inforfasi yang lebih

menarik, menerima

informasi/keluhan/kebu

tuhan bantuan lebih

cepat serta

(102)

PAPAN

BIMBINGAN

Merupakan sarana untuk

memberikan informasi dan

melakukan komunikasi

interaktif melalui tulisan

yang memfasilitasi

(103)

Tujuan

Papan bimbingan dan

konseling bertujuan

memberikan informasi yang

menfasilitasi perkembangan

pribadi, sosial, belajar dan

(104)

Langkah

Langkah

Menyediakan papan yang representatif dan ditempatkan pada tempat yang

strategis

Menyediakan papan yang representatif dan ditempatkan pada tempat yang

strategis

Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial,

belajar, dan karir secara proporsional

Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial,

belajar, dan karir secara proporsional

Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya

Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya

pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali

pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali

,

Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik/konseli yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling

Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik/konseli yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling

Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada papan bimbingan setiap 2 minggu sekali

Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada papan bimbingan setiap 2 minggu sekali

Menindaklanjuti dengan layanan langsung atas kebutuhan peserta didik/konseli

(105)

Kotak Masalah

Salah satu instrumen media

bimbingan dan konseling yang

berbentuk kotak surat yang

(106)

Tujuan

Menyediakan fasilitas bagi

peserta didik/konseli yang

ingin menyampaikan

pikiran dan perasaan

namun tidak mampu

disampaikan melalui

komunikasi langsung

kepada guru bimbingan

dan konseling atau

(107)

LANGKAH

Membuat kotak masalah dengan ukuran yang

diperkirakan cukup.

Membuka isi kotak masalah setiap hari dan merencanakan tindakan atas

harapan yang ditulis peserta didik/konseli dalam suratnya

Melaksanakan tindak lanjut berupa layanan

Mengevaluasi kegunaan kotak masalah bagi kebutuhan peserta

(108)

LEAFLET

(109)

Pengertian

Media layanan bimbingan

dalam bentuk cetak yg

(110)

Tujuan

Memberikan informasi

yang dibutuhkan

(111)

Langkah-langkah membuat leaflet

1.

Menentukan tema dan sasaran

2.

Menyusun deskripsi materi

3.

Mendesain dan mencetak leflet

4.

Melakukan evaluasi dan

5.

Memberikan layanan tindak

(112)
(113)

Pengertian

Usaha kreatif dan inovatif guru

bimbingan dan konseling utk

menghasilkan produk yang mampu

menjembatani penyampaian pesan

bimbingan dan konseling yg dapat

merangsang pikiran ,perasaan,perhatian

dan kemauan peserta didik/konseli untuk

menangkap pesan dengan tepat. Media

bimbingan dan konseling bisa dalam

(114)

Tujuan

Membuat media secara

kreatif dan inovatif serta

memanfaatkan media

sebagai upaya

(115)

Langkah-langkah

1.

Memetakan, memilih dan menetapkan

layanan BK yang memerlukan media

2.

Mengembangkan disain media BK

sesuai kebutuhan, tujuan dan sasaran

3.

Membuat media BK

4.

Melakukan uji coba terpakai media BK

5.

Memperoleh umpan balik efektifitas

media yang digunakan

6.

Melakukan perbaikan media

berdasarkan umpan balik

7.

Menggunakan media BK

8.

Mengarsipkan dan atau menyimpan

media secara layak untuk dapat

(116)

APA ITU PEMINATAN ?

Peminatan peserta

didik/konseli merupakan

suatu proses pengambilan

pilihan dan keputusan oleh

peserta didik/konseli tentang

peminatan belajar yang

didasarkan atas pemahaman

potensi diri dan peluang

(117)

Peminatan bertujuan

memfasilitasi

peserta didik/konseli

mencapai

keberhasilan proses

dan hasil belajar

serta perkembangan

optimal dalam

(118)

Langkah Peminatan

.

Peserta

didik berkemban

g secara optimal

Identifikasi Data Peminatan dari

SMP

Asesmen

Peminatan

Analisis Peminatan

(119)
(120)

Tugas dan

Tanggung Jawab

Dalam peminatan

KEPALA SEKOLAH

Guru bimbingan

Guru Mata Pelajaran

dan konseling

WALI KELAS

(121)

TUGAS KEPALA

SEKOLAH

1.

Memfasilitasi penyelenggaraan

pembelajaran berbasis peminatan

2.

Memfasilitasi pemilihan dan

penetapan peminatan peserta didik

3.

Memfasilitasi dan menugaskan guru

bimbingan dan konseling atau

(122)

TUGAS GURU BIMBINGAN DAN

KONSELING

1.

Menyelenggarakan layanan pemilihan dan

penetapan peminatan yang sesuai dengan

potensi peserta didik dan kesempatan

yang ada pada satuan pendidikan

2.

Menyelenggarakan pendampingan

dalam pembelajaran

3.

Menyelenggarakan pengembangan dan

penyaluran potensi peserta didik dengan

cara melakukan bekerjasama dengan

lembaga terkait

4.

Menyelenggarakan evaluasi peminatan

5.

Bekerjasama dengan guru dan wali kelas

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan penyapihan yang dilakukan oleh ibu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesibukan ibu yang bekerja, pengetahuan ibu, status kesehatan ibu dan bayi, status

Budući da današnja školska knjižnica nije više samo mjesto skupljanja znanja i njegova posredovanja korisnicima, već i mjesto gdje se to znanje pretražuje i

Pritom je važno naglasiti da kvaliteta usluga u knjižnicama podrazumijeva i kvalitetnu komunikaciju s korisnicima koja se odnosi na svakodnevnu komunikaciju vezanu uz

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul ” Pengembangan

[r]

[r]

Indikator konvensional untuk ukuran kinerja lembaga riset dan pengembang teknologi perlu diperbaharui, jika konteksnya adalah sistem inovasi dan jika lembaga ini

Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengandukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan, kesetaraan,dan kepercayaan dalam