PELAKSANAAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017
Guru Bimbingan dan Konseling
1.
Memahami Layanan BK secara langsung
2.
Memahami Layanan BK melalui media
3.
Memahami Kegiatan Administrasi BK
4.
Memahami Kegiatan Tambahan dan
Pengembangan Keprofesian
Tujuan Sosialisasi POP BK
Bab IV : Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling senantiasa
memerhatikan landasan,
pengertian, tujuan, prinsip,
fungsi dan azas, strategi,
FUNGSI BK
1.
Pemahaman diri dan lingkungan;
2.
Fasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan;
3.
Penyesuaian diri dengan diri
sendiri dan lingkungan;
4.
Penyaluran
merencanakan
pendidikan, pekerjaan, dan karir;
5.
Adaptasi untuk menyesuaikan
program dan aktivitas
pendidikan
6.
Pencegahan timbulnya masalah;
FUNGSI BK
(lanjutan)
8.
Pemeliharaan kondisi pribadi
dan situasi yang kondusif untuk
perkembangan diri Konseli;
9.
Pengembangan menciptakan
lingkungan belajar yang
kondusif.
10.
Advokasi terhadap perlakuan
STRATEGI LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Jumlah peserta didik/konseli
:
layanan individual, kelompok,
klasikal, layanan kelas besar
atau lintas kelas.
2.
Jenis dan intensitas masalah
:
bimbingan, konseling, advokasi
3.
Cara komunikasi :
tatap muka
KOMPONEN PROGRAM BK
Komponen Cara Pemberian Layanan
Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan
Layanan
Dasar
Langsung Bimbingan klasikal
Bimbingan kelas
besar/lintas kelas
Bimbingan kelompok Melalui media Pengembangan media
bimbingan dan konseling Papan bimbingan
Leaflet
Layanan
Peminatan
dan
Perencanaan
individual
Langsung Bimbingan klasikal Konseling individual Konseling kelompok
Bimbingan kelas besar/ lintas kelas
Bimbingan kelompok Konsultasi
Layanan Responsif
Langsung Konseling individual Konseling kelompok Konsultasi
Konferensi kasus Kunjungan rumah Alih tangan kasus Advokasi
Melalui media Konseling melalui elektronik
Kotak masalah (Kotak Kebutuhan Peserta Didik/konseli)
Dukungan system
Administrasi Pelaksanaan dan tindak lanjut assessmen (termasuk kunjungan rumah)
Penyusunan dan pelaporan program bimbingan dan konseling
Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling
Kegiatan
tambahan dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan
Kegiatan tambahan guru bimbingan dan konseling atau konselor
Pengembangan keprofesian
berkelanjutan guru bimbingan dan konseling atau konselor
Komponen Cara Pemberian Layanan
PELAKSANAAN
LAYANAN BK
PELAKSANAAN
LAYANAN BK
Layanan Langsung
Layanan Langsung
Layanan melalui
Media
Layanan melalui
Media
Kegiatan
Administrasi
Kegiatan
Administrasi
Kegiatan Tambahan
LAYANAN
LANGSUNG
1.
KONSELING
INDIVIDUAL
2.KONSELING
KELOMPOK
3.BIMBINGAN
KELOMPOK
4.BIMBINGAN
KLASIKAL
5.
BIMBINGAN KELAS
BESAR ATAU LINTAS
KELAS
6.
KONSULTASI
7.KOLABORASI
8.ALIH TANGAN
KASUS
9.KUNJUNGAN
RUMAH
10.
ADVOKASI
11.
KONFERENSI
KASUS
LAYANAN MELALUI MEDIA
1.
PAPAN BIMBINGAN
2.
KOTAK MASALAH
3.
LEAFLET
4.
PENGEMBANGAN MEDIA
KEGIATAN ADMINISTRASI
1.
PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT
ASESMEN KEBUTUHAN
2.
PENYUSUNAN DAN PELAPORAN PROGRAM
KERJA
3.
EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
4.
PELAKSANAAN ADMINISTRASI DAN
KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN
Kepala/Wakil Kepala Sekolah
Pembina OSIS
Pembina Ekstrakurikuler
Pembina Pramuka
Koordinator BK
pengembangan keprofesian
Pengertian
Konseling Individual
Merupakan Proses
Interaktif Yang Dicirikan
Oleh Hubungan Yang Unik
Antara Guru Bimbingan
Dan Konseling Atau
Konselor Dengan Peserta
Didik/Konseli Yang
Mengarah Pada Perubahan
Perilaku, Konstruksi
Pribadi, Kemampuan
Mengatasi Situasi Hidup
Dan Keterampilan
Tujuan
M
emfasilitasi konseli
melakukan perubahan
perilaku,
mengkonstruksi
pikiran,
mengembangkan
kemampuan mengatasi
situasi kehidupan,
membuat keputusan
yang bermakna bagi
dirinya dan
berkomitmen untuk
mewujudkan
keputusan dengan
Langkah Konseling Individual
(Konseli datang sendiri)
KOMPONEN/ LANGKAH
ISI KEGIATAN
PRA KONSELING
a. Penataan ruang
b. Kesiapan pribadi guru bimbingan dan
konseling atau konselor
PROSES KONSELING
a. Membangun relasi konseling
b. Melaksanakan tahapan dan
menggunakan teknik konseling sesuai
teori yang dipilih baik secara tunggal,
maupun integratif.
c. Mengakhiri proses konseling.
PASCA KONSELING
a. Membuat laporan konseling
LANGKAH KONSELING
INDIVIDUAL
(KONSELI DIUNDANG)
LANGKAH KONSELING
INDIVIDUAL
(KONSELI DIUNDANG) KOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
PRA KONSELING
Mengumpulkan dan menganalisis data
konseli secara komprehensif (potensi, masalah, latar belakang kondisi konseli)
Menyusun RPL konseling Menata ruang
PROSES KONSELING
Membangun relasi konseling
Melaksanakan tahapan dan menggunakan
teknik konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative
Menutup proses konseling.
PASCA KONSELING
Membuat laporan konseling
Berdasarkan kesepakatan dengan
Langkah
e-counseling
Langkah
e-counseling
KOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
PRA KONSELING
Mendesain menu e-counseling
Melakukan sosialisasi dan edukasi
pada peserta didik/ konseli
PROSES KONSELING
Membangun relasi konseling
Melaksanakan
tahapan
dan
menggunakan teknik konseling
sesuai teori yang dipilih baik
secara
tunggal,
maupun
integrative
Menutup proses konseling.
PASCA KONSELING
•
Membuat laporan konseling
Berdasarkan kesepakatan, konseli
Pengertian Konseling
Kelompok
Konseling kelompok adalah
layanan konseling yang
diberikan kepada sejumlah
peserta didik/konseli dalam
suasana kelompok dengan
memanfaatkan dinamika
kelompok untuk saling
belajar dari pengalaman
TUJUAN
Tujuan konseling kelompok adalah
1.memfasilitasi konseli untuk
melakukan perubahan perilaku,
2.mengkonstruksi pikiran,
3.mengembangkan kemampuan
mengatasi situasi kehidupan,
4.membuat keputusan yang
bermakna bagi dirinya, dan
5.berkomitmen untuk mewujudkan
keputusan dengan penuh
tanggungjawab dalam
kehidupannya dengan
LANGKAH-LANGKAH
1.Pra Konseling
1. PRA KONSELING
a.Mengelompokkan 2-8
konseli yang memiliki
masalah relatif sama
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP 1: AWALTAHAP 1: AWAL
1.Membangun hubungan baik
(rapport)
2.Membangun kesepahaman (mutual
understanding)
3.Mendorong konseli untuk terlibat
secara aktif dalam kegiatan
kelompok
4.Membangun norma kelompok dan
kontrak bersama berupa
penetapan aturan-aturan kelompok
secara lebih jelas
5.Mengembangkan interaksi positif
6.Mengatasi
kekhawatiran-kekhawatiran
7.Menutup sesi awal
1.Membangun hubungan baik
(rapport)
2.Membangun kesepahaman (mutual
understanding)
3.Mendorong konseli untuk terlibat
secara aktif dalam kegiatan
kelompok
4.Membangun norma kelompok dan
kontrak bersama berupa
penetapan aturan-aturan kelompok
secara lebih jelas
5.Mengembangkan interaksi positif
6.Mengatasi
kekhawatiran-kekhawatiran
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP 2: TRANSISI
TAHAP 2: TRANSISI
a. Mengingatkan kembali apa yang telah
disepakati pada sesi sebelumnya.
b. Membantu peserta untuk
mengekspresikan dirinya secara unik,
terbuka dan mandiri;
c. Mengadakan kegiatan selingan yang
kondusif
d. Memberi contoh bagaimana
mengeskpresikan pikiran dan perasaan
e. Memberi contoh mendengarkan secara
aktif
a. Mengingatkan kembali apa yang telah
disepakati pada sesi sebelumnya.
b. Membantu peserta untuk
mengekspresikan dirinya secara unik,
terbuka dan mandiri;
c. Mengadakan kegiatan selingan yang
kondusif
d. Memberi contoh bagaimana
mengeskpresikan pikiran dan perasaan
e. Memberi contoh mendengarkan secara
TAHAP
a. Membuka pertemuan konseling
b. Memfasilitasi kelompok membahas
permasalahan yang dihadapi oleh
tiap-tiap anggota kelompok
c. Mengeksplorasi masalah yang
dikeluhkan oleh salah satu anggota
kelompok
d. Memfasilitasi anggota kelompok
memusatkan perhatian pada
pencapaian tujuan masing-masing,
e. Memandu kelompok merangkum
poin-poin belajar yang dapat ditemukan
pada setiap sesi konseling kelompok,
f. Memberikan penguatan
g. Menutup sesi
a. Membuka pertemuan konseling
b. Memfasilitasi kelompok membahas
permasalahan yang dihadapi oleh
tiap-tiap anggota kelompok
c. Mengeksplorasi masalah yang
dikeluhkan oleh salah satu anggota
kelompok
d. Memfasilitasi anggota kelompok
memusatkan perhatian pada
pencapaian tujuan masing-masing,
e. Memandu kelompok merangkum
poin-poin belajar yang dapat ditemukan
pada setiap sesi konseling kelompok,
f. Memberikan penguatan
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP 4:
PENGAKHIRAN
PENGAKHIRAN
TAHAP 4:
a.Memfasilitasi para anggota
kelompok melakukan refleksi
dan berbagi pengalaman
tentang apa yang telah
dipelajari melalui kegiatan
kelompok, bagaimana
melakukan perubahan, dan
merencanakan serta
bagaimana memanfaatkan
apa-apa yang telah dipelajari,
b.Mengakhiri seluruh rangkaian
kegiatan
a.Memfasilitasi para anggota
kelompok melakukan refleksi
dan berbagi pengalaman
tentang apa yang telah
dipelajari melalui kegiatan
kelompok, bagaimana
melakukan perubahan, dan
merencanakan serta
bagaimana memanfaatkan
apa-apa yang telah dipelajari,
b.Mengakhiri seluruh rangkaian
3.
PASCA KONSELING
a.Mengevaluasi perubahan
yang dicapai dan
menetapkan tindak lanjut
kegiatan yang dibutuhkan
secara individual setiap
anggota kelompok
sehingga masalah konseli
betul-betul teratasi
BIMBING
AN
KELOMPO
K
BIMBINGAN KELOMPOK
BIMBINGAN KELOMPOK
•
PENGERTIAN
Pemberian bantuan kepada
peserta didik/konseli
melalui kelompok-kelompok
kecil yang terdiri atas 2-10
orang untuk maksud
pencegahan masalah,
pemeliharaan nilai-nilai
atau pengembangan
keterampilan-keterampilan
hidup yang dibutuhkan.
•
PENGERTIAN
Pemberian bantuan kepada
peserta didik/konseli
melalui kelompok-kelompok
kecil yang terdiri atas 2-10
orang untuk maksud
pencegahan masalah,
pemeliharaan nilai-nilai
atau pengembangan
TEHNIK-TEHNIK BIMBINGAN
KELOMPOK antara lain:
1. DISKUSI KELOMPOK
2. PSIKODRAMA
•
Topik bimbingan kelompok
Bersifat umum (
common
problem
) dan tidak rahasia,
seperti: cara belajar, kiat-kiat
menghadapi ujian, pergaulan
sosial, persahabatan,
penanganan konflik, mengelola
stress.
•
Topik bimbingan kelompok
Bersifat umum (
common
problem
) dan tidak rahasia,
seperti: cara belajar, kiat-kiat
menghadapi ujian, pergaulan
sosial, persahabatan,
Pelaksanaan bimbingan
kelompok
Satu pertemuan
bimbingan
kelompok selama 45
menit atau dengan
dua kelompok
masing-masing
selama 20-44 menit
dihargai setara
dengan dua jam
3 6
LANGKAH-LANGKAH UMUM BIMBINGAN
KELOMPOK
PEMBUKAAN
PEMBUKAAN
TRANSISI
TRANSISI
PENUTUP
PENUTUP
INTI
Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok Langkah-langkah Umum Bimbingan Kelompok
1. PEMBUKAAN
a.Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks. b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok
secara singkat.
c.Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan. d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota
untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.
e.Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.
f.Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.
1. PEMBUKAAN
a.Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks. b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok
secara singkat.
c.Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan. d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota
untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.
e.Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.
2. TRANSISI
a.Melakukan kegiatan selingan
berupa permainan kelompok.
b.Mereviu tujuan dan
kesepakatan bersama.
c.Memotivasi anggota untuk
terlibat aktif mengambil
manfaat dalam tahap inti.
d.Mengingatkan anggota bahwa
kegiatan akan segera memasuki
tahap inti.
2. TRANSISI
a.Melakukan kegiatan selingan
berupa permainan kelompok.
b.Mereviu tujuan dan
kesepakatan bersama.
c.Memotivasi anggota untuk
terlibat aktif mengambil
manfaat dalam tahap inti.
d.Mengingatkan anggota bahwa
kegiatan akan segera memasuki
tahap inti.
3.
INTI
a.Mendorong tiap anggota untuk
mengungkapkan topik yang perlu dibahas.
b.Menetapkan topik yang akan diintervensi
sesuai dengan tujuan bersama.
c.Mendorong tiap anggota untuk terlibat
aktif saling membantu.
d.Kegiatan selingan yang bersifat
menyenangkan mungkin perlu diadakan.
e.Mereview hasil yang dicapai dan
menetapkan pertemuan selanjutnya.
3.
INTI
a.Mendorong tiap anggota untuk
mengungkapkan topik yang perlu dibahas.
b.Menetapkan topik yang akan diintervensi
sesuai dengan tujuan bersama.
c.Mendorong tiap anggota untuk terlibat
aktif saling membantu.
d.Kegiatan selingan yang bersifat
menyenangkan mungkin perlu diadakan.
e.Mereview hasil yang dicapai dan
menetapkan pertemuan selanjutnya.
4.
PENUTUP
a.Mengungkap kesan dan keberhasilan
yang dicapai oleh setiap anggota.
b.Merangkum proses dan hasil yang
dicapai.
c.Mengungkapkan kegiatan lanjutan
yang penting bagi anggota kelompok.
d.Menyatakan kegiatan akan segera
berakhir.
e.Menyampaikan pesan dan harapan.
4.
PENUTUP
a.Mengungkap kesan dan keberhasilan
yang dicapai oleh setiap anggota.
b.Merangkum proses dan hasil yang
dicapai.
c.Mengungkapkan kegiatan lanjutan
yang penting bagi anggota kelompok.
d.Menyatakan kegiatan akan segera
berakhir.
e.Menyampaikan pesan dan harapan.
5.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut ditujukan untuk melihat
dan memonitor perubahan tingkah laku
yang ditunjukan oleh peserta didik yang
telah dibantu, juga untuk mengevaluasi
keberhasilan atau ketidakberhasilan
penggunaan strategi atau teknik yang
digunakan dimana hal ini perlu bagi
peningkatan dan pengembangan
kompetensi guru bimbingan dan
konseling atau konselor.
5.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut ditujukan untuk melihat
dan memonitor perubahan tingkah laku
yang ditunjukan oleh peserta didik yang
telah dibantu, juga untuk mengevaluasi
keberhasilan atau ketidakberhasilan
penggunaan strategi atau teknik yang
digunakan dimana hal ini perlu bagi
A. DISKUSI
KELOMPOK
A. DISKUSI
KELOMPOK
PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK
Diskusi kelompok interaksi
komunikasi antar anggota
kelompok dalam memahami topik
atau mengembangkan ketrampilan
tertentu secara bersama-sama dgn
cara mengutarakan masalah, ide
saling menanggapi satu sama lain.
PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK
Diskusi kelompok interaksi
komunikasi antar anggota
kelompok dalam memahami topik
atau mengembangkan ketrampilan
tertentu secara bersama-sama dgn
cara mengutarakan masalah, ide
TUJUAN DISKUSI KELOMPOK
TUJUAN DISKUSI KELOMPOK
1.Memfasilitasi anggota
kelompok belajar dari
pengalaman anggota lain
dalam memahami suatu
topikatau pengembangan
ketrampilan hidup.
2.Memfasilitasi anggota
menyadari bahwa setiap orang
mempunyai masalah
sendiri-sendiri.
3.Memfasilitasi anggota agar
trampil berpendapat.
1.Memfasilitasi anggota
kelompok belajar dari
pengalaman anggota lain
dalam memahami suatu
topikatau pengembangan
ketrampilan hidup.
2.Memfasilitasi anggota
menyadari bahwa setiap orang
mempunyai masalah
sendiri-sendiri.
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK LANGKAH-LANGKAH DISKUSI KELOMPOK
1. Membuat RPL Diskusi Kelompok.
2. Mempersiapkan ruang diskusi
lengkap dengan sarana yang
diperlukan.
3. Menyiapkan anggota kelompok
(idealnya 6-10).
4. Perkenalan antar anggota.
5. Membuat suatu kesepakatan
bersama (janji bersama) untuk
saling membantu dan
memberikan dukungan agar
diperoleh perilaku baru dalam
diskusi kelompok.
1. Membuat RPL Diskusi Kelompok.
2. Mempersiapkan ruang diskusi
lengkap dengan sarana yang
diperlukan.
3. Menyiapkan anggota kelompok
(idealnya 6-10).
4. Perkenalan antar anggota.
5. Membuat suatu kesepakatan
bersama (janji bersama) untuk
saling membantu dan
memberikan dukungan agar
5. Mendiskusikan topik/
tema yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
6. Mengakhiri diskusi
dengan penguatan
dan tindak lanjut
perilaku yang akan
menjadi pembiasaan.
7. Melaporkan hasil
PERAN GURU BK DALAM
DISKUSI KELOMPOK
PERAN GURU BK DALAM
DISKUSI KELOMPOK
Guru bimbingan dan konseling
atau konselor berperan sebagai
fasilitator dan menyiapkan RPL
diskusi kelompok,
melaksanakan, serta
melaporkan hasil diskusi
kelompok secara tertulis.
Guru bimbingan dan konseling
atau konselor berperan sebagai
fasilitator dan menyiapkan RPL
diskusi kelompok,
melaksanakan, serta
A. PSIKODRAMA A. PSIKODRAMA
PENGERTIAN
•
Upaya memfasilitasi peserta
didik/konseli memperoleh pengertian
yang lebih baik tentang dirinya sendiri,
menemukan konsep diri, menyatakan
kebutuhan, dan menyatakan reaksi
terhadap stimulus yang mempengaruhi
diri peserta didik/konseli.
PENGERTIAN
•
Upaya memfasilitasi peserta
didik/konseli memperoleh pengertian
yang lebih baik tentang dirinya sendiri,
menemukan konsep diri, menyatakan
kebutuhan, dan menyatakan reaksi
terhadap stimulus yang mempengaruhi
diri peserta didik/konseli.
TUJUAN PSIKODRAMA TUJUAN PSIKODRAMA
Membantu peserta
didik/konseli memperoleh
pengertian yang baik tentang
diri sendiri sehingga dapat
menemukan konsep diri,
kebutuhan-kebutuhan,
reaksi-reaksi yang tepat terhadap
tekanan yang dialami.
Membantu peserta
didik/konseli memperoleh
pengertian yang baik tentang
diri sendiri sehingga dapat
menemukan konsep diri,
kebutuhan-kebutuhan,
reaksi-reaksi yang tepat terhadap
LANGKAH-LANGKAH
LANGKAH-LANGKAH
1. Pra Psikodrama a. Membuat RPL
b. Mengembangkan Skenario 2. Pelaksanaan
a. Menguraikan hakekat dan tujuan 3. Pasca Psikodrama
a. Evaluasi perubahan tingkah laku b. menetapkan tindak lanjut
c. menyusun laporan 1. Pra Psikodrama
a. Membuat RPL
b. Mengembangkan Skenario 2. Pelaksanaan
a. Menguraikan hakekat dan tujuan 3. Pasca Psikodrama
a. Evaluasi perubahan tingkah laku b. menetapkan tindak lanjut
PELAKSANA PSIKODRAMA
PELAKSANA PSIKODRAMA
•
Pelaksana psikodrama adalah
guru bimbingan dan konseling
atau konselor dan ahli lain jika
memungkinkan.
•
Contoh: Tema lingkungan.
Peserta didik mengekspresikan
emosi pada situasi emosional
secara tepat dalam suatu
lingkungan tertentu.
•
Pelaksana psikodrama adalah
guru bimbingan dan konseling
atau konselor dan ahli lain jika
memungkinkan.
•
Contoh: Tema lingkungan.
Peserta didik mengekspresikan
emosi pada situasi emosional
B. SOSIODRAMA
B. SOSIODRAMA
PENGERTIAN
•
Upaya membantu peserta didik/konseli
untuk lebih memahami dan
mengantisipasi permasalahan sosial
yang timbul dari hubungan antar
manusia melalui bermain peran.
•
Permasalahan sosial yang dapat
dientaskan melalui psikodrama seperti
pertentangan dengan teman sebaya,
kesalahpahaman dalam berkomunikasi,
dan lain-lain
.
PENGERTIAN
•
Upaya membantu peserta didik/konseli
untuk lebih memahami dan
mengantisipasi permasalahan sosial
yang timbul dari hubungan antar
manusia melalui bermain peran.
•
Permasalahan sosial yang dapat
dientaskan melalui psikodrama seperti
pertentangan dengan teman sebaya,
TUJUAN SOSIODRAMA
TUJUAN SOSIODRAMA
Membantu peserta
didik/konseli
memperoleh
pemahaman yang tepat
tentang permasalahan
sosial yang dialaminya
dan dapat
mengembangkan
keterampilan interaksi
sosial yang efektif
.
Membantu peserta
didik/konseli
memperoleh
pemahaman yang tepat
tentang permasalahan
sosial yang dialaminya
dan dapat
mengembangkan
keterampilan interaksi
LANGKAH-LANGKAH
SOSIODRAMA
1.Perencanaan 2. Pelaksanaan
a. Menginformasikan secara klasikal
3. Penutup (menyimpulkan hasil sosiodrama)
1.Perencanaan
a. Identifikasi Kebutuhan 2. Pelaksanaan
a. Menginformasikan secara klasikal
3. Penutup (menyimpulkan hasil sosiodrama)
C. HOME ROOM
C. HOME ROOM
PENGERTIAN
•
Home room
merupakan teknik bimbingan
kelompok yang berupaya menciptakan
suasana rumah pada adegan kelompok
peserta didik/konseli, sehingga tercipta
suasana informal, penuh dengan rasa
kekeluargaan, dan interaksi alamiah untuk
membicarakan beberapa hal yang dianggap
perlu terutama masalah-masalah yang
berhubungan dengan pelajaran, kegiatan
sosial, tata tertib, moral, cara berpakaian
atau masalah-masalah lain di luar sekolah.
PENGERTIAN
•
Home room
merupakan teknik bimbingan
kelompok yang berupaya menciptakan
suasana rumah pada adegan kelompok
peserta didik/konseli, sehingga tercipta
suasana informal, penuh dengan rasa
kekeluargaan, dan interaksi alamiah untuk
membicarakan beberapa hal yang dianggap
perlu terutama masalah-masalah yang
TUJUAN
HOME ROOM
TUJUAN
HOME ROOM
•
Guru bimbingan dan
konseling atau konselor
dapat mengenal peserta
didik lebih dekat sehingga
dapat membantunya secara
efektif dan efisien.
•
Guru bimbingan dan
konseling atau konselor
dapat mengenal peserta
LANGKAH-LANGKAH
HOME ROOM
LANGKAH-LANGKAH
HOME ROOM
1.Penyiapan ruangan.
2.Pengumpulan peserta
didik/konseli yang
mengikuti kegiatan
Home
Room
.
3.Penjelasan tujuan kegiatan
Home Room
.
4.Dialog terbuka antar
anggota
Home Room
.
5.Penyimpulan dan tindak
lanjut kegiatan
Home
Room
.
1.Penyiapan ruangan.
2.Pengumpulan peserta
didik/konseli yang
mengikuti kegiatan
Home
Room
.
3.Penjelasan tujuan kegiatan
Home Room
.
4.Dialog terbuka antar
anggota
Home Room
.
5.Penyimpulan dan tindak
lanjut kegiatan
Home
BIMBIN
GAN
KLASIK
AL
BIMBIN
GAN
BIMBINGAN KLASIKAL
BIMBINGAN KLASIKAL
PENGERTIAN
•
Bimbingan klasikal
(classroom activity )
merupakan kegiatan
layanan yang diberikan
kepada sejumlah peserta
didik/konseli dalam satuan
kelas satu rombongan
belajar dan dilaksanakan di
kelas dalam bentuk tatap
muka antara guru
bimbingan dan konseling
atau konselor dengan
peserta didik/ konseli.
PENGERTIAN
•
Bimbingan klasikal
(classroom activity )
merupakan kegiatan
layanan yang diberikan
kepada sejumlah peserta
didik/konseli dalam satuan
kelas satu rombongan
belajar dan dilaksanakan di
kelas dalam bentuk tatap
muka antara guru
bimbingan dan konseling
atau konselor dengan
TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL
TUJUAN BIMBINGAN KLASIKAL
•
membantu peserta
didik/konseli dapat
mencapai kemandirian
dalam kehidupannya,
perkembangan yang utuh
dan optimal dalam
bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir, serta
mencapai keselarasan
antara pikiran, perasaan
dan perilaku.
•
membantu peserta
didik/konseli dapat
mencapai kemandirian
dalam kehidupannya,
perkembangan yang utuh
dan optimal dalam
bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir, serta
mencapai keselarasan
LANGKAH-LANGKAHBIMBINGAN
KLASIKAL
Bimbingan
Kelas
Besar/
Lintas
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Bimbingan kelas besar
dan lintas kelas
merupakan layanan yang
diberikan pada peserta
didik/ konseli dari
sejumlah kelas pada
tingkatan kelas yang
sama dan atau berbeda
sesuai dengan tujuan
layanan.
Bimbingan kelas besar
dan lintas kelas
merupakan layanan yang
diberikan pada peserta
didik/ konseli dari
sejumlah kelas pada
tingkatan kelas yang
sama dan atau berbeda
sesuai dengan tujuan
TUJUAN
TUJUAN
Memberikan
pengalaman, wawasan,
serta pemahaman yang
menjadi kebutuhan
peserta didik/konseli,
baik dalam bidang
perkembangan pribadi,
sosial, belajar, maupun
karir.
Memberikan
pengalaman, wawasan,
serta pemahaman yang
menjadi kebutuhan
peserta didik/konseli,
baik dalam bidang
LANGKAH-LANGKAH
BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS LANGKAH-LANGKAH
BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS
1.Menyeleksi, memetakan,
menetapkan kegiatan atas
dasar kebutuhan peserta
didik/konseli
2.Menyusun RPL dan
dilengkapi lembar kerja
peserta didik/ konseli
3.Mempersiapkan kegiatan
bimbingan kelas besar/
lintas kelas, antara lain :
sarana, nara sumber,
kepanitiaan, susunan acara
1.Menyeleksi, memetakan,
menetapkan kegiatan atas
dasar kebutuhan peserta
didik/konseli
2.Menyusun RPL dan
dilengkapi lembar kerja
peserta didik/ konseli
3.Mempersiapkan kegiatan
bimbingan kelas besar/
lintas kelas, antara lain :
sarana, nara sumber,
4. Melaksanakan bimbingan
kelas besar/ lintas kelas
5. Mengevaluasi bimbingan
kelas besar/ lintas kelas
dalam bentuk komitmen
rencana perilaku peserta
didik/ konseli
6. Menindaklanjuti bimbingan
kelas besar/ lintas kelas
KONSULT
ASI
Pengertian
Konsultasi merupakan
proses pemberian
masukan kepada
konsulti atau upaya
memperoleh dukungan
dalam perencanaan,
FUNGSI GURU BK ATAU
KONSELOR
TUJUAN KONSULTASI
1.
MEMBERIKAN MASUKAN
KEPADA KONSULTI.
2.
MEMPEROLEH DUKUNGAN
DALAM PERENCANAN,
LANGKAH-LANGKAH
KONSULTASI
1.
Langkah guru bimbingan dan konseling atau
konselor sebagai konsultan sebagai berikut.
2.
Menerima peserta didik/ konseli dan
siapapun yang membutuhkan informasi
untuk mendukung keberhasilan peserta
didik/konseli
3.
Memberikan informasi, pandangan, nasehat,
membuka peluang sesuai dengan kebutuhan
4.
Meminta umpan balik layanan yang
diberikan
LANGKAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR SEBAGAI KONSULTI ADALAH.
1. Menyiapkan bahan konsultasi secara tertulis.
2. Meminta waktu untuk berkonsultasi pada pihak yang berkepentingan baik secara tertulis maupun lisan
3. Menyampaikan gagasan dan kebutuhan dukungan
4. Mendorong komitmen pemangku kepentingan dalam bentuk kebijakan atau tindakan nyata
Pengertian
Kolaborasi adalah suatu kegiatan
kerjasama antara guru bimbingan
dan konseling atau konselor
dengan pihak lain yang dapat
memberikan sumbangan pikiran
dan atau tenaga untuk
mengembangkan dan
Tujuan
Menjalin hubungan baik
dengan pihak lain yang
dilibatkan dalam
pelaksanaan program
bimbingan dan konseling
Menjalin hubungan baik
dengan pihak lain yang
dilibatkan dalam
pelaksanaan program
bimbingan dan konseling
,
Memperoleh sumbangan
pemikiran, gagasan dan
tenaga yang diperlukan
dalam melaksanakan
program bimbingan dan
konseling.
Memperoleh sumbangan
pemikiran, gagasan dan
tenaga yang diperlukan
dalam melaksanakan
LANGKAH KOLABORASI
KOMPONEN/
LANGKAH
ISI KEGIATAN
Perencan
aan
a.menetapkan topik yang
akan dibahas,
b.meminta pimpinan
sekolah untuk
mengundang pihak lain
dan menyiapkan
anggaran,
c.melakukan komunikasi
dengan pihak lain yang
terkait,
Pelaksana
an;
kolaborasi
dengan
a. Orang tua, berupa dukungan
untuk mensukseskan belajar
peserta didik/konseli
b. Guru mata pelajaran, berupa
kegiatan diagnostik kesulitan
belajar, diskusi tentang suasana
belajar yang kondusif.
c. Ahli lain atau unit lain di sekolah,
seperti tim kedisiplinan, berupa
kegiatan bersama yang digarap
oleh tim ahli yang berbeda-beda
namun terarah pada pencapaian
tujuan pendidikan di SMA
d. Lembaga lain berupa peningkatan
mutu layanan bimbingan dan
konseling yang dituangkan dalam
bentuk naskah kerja sama
LANGKAH KOLABORASI
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN
Evaluasi
kegiatan evaluasi dilakukan
terhadap proses dan hasil
kolaborasi
Pelaporan
membuat laporan kegiatan
dan mengarsipkan
Tindak
lanjut
melakukan kegiatan
PENGERTIAN ALIH TANGAN
KASUS
•
Alih tangan kasus
adalah suatu
tindakan
mengalihkan
penanganan masalah
peserta didik/konseli
dari satu pihak
kepada pihak lain
yang lebih
berwenang dan
Langkah-langkah
Alih tangan
kasus
Langkah-langkah
Alih tangan
kasus
Alur alih tangan
kasus dari guru
bimbingan dan
konseling atau
konselor kepada
pihak lain
Alur alih tangan
kasus dari guru
bimbingan dan
konseling atau
konselor kepada
pihak lain
Alur alih tangan kasus
dari wali kelas, guru mata
pelajaran dan atau
pimpinan sekolah kepada
guru bimbingan dan
konseling atau konselor
Alur alih tangan kasus
dari wali kelas, guru mata
pelajaran dan atau
pimpinan sekolah kepada
guru bimbingan dan
ALUR ALIH TANGAN KASUS DARI GURU
BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU
KONSELOR KEPADA PIHAK LAIN
1. komunikasi dengan konseli dan orang tua untuk
memperoleh persetujuan alih tangan kasus;
2.konsultasi dengan pimpinan sekolah untuk
menjelaskan dan memperoleh ijin alih tangan
kasus kepada ahli lain di luar sekolah;
3.membuat surat pengantar alih tangan kasus
dengan dilengkapi data pendukung. (format
pada lampiran);
4. mengirim peserta didik/konseli untuk
memperoleh layanan ahli; memantau
perkembangan hasil layanan ahli;
5. memperoleh dan mengadministrasikan laporan
dari ahli lain;
6. apabila bantuan yang diberikan oleh ahlipun
tidak berhasil mencapai tujuan, maka perlu
dilakukan analisis dan perencanaan
ALIH TANGAN KASUS DARI PIHAK LAIN (GURU MATA PELAJARAN, WALI KELAS, MANAJEMEN SEKOLAH, KEPALA
SEKOLAH) KEPADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ATAU KONSELOR
1. Meminta informasi tentang keadaan
peserta didik/konseli yang direferal
2.Mengumpulkan data dan menganalisis
sebagai bahan dalam memberikan
bantuan
3.Membuat perencanaan bantuan seperti
konseling, diagnosis kesulitan belajar
4.Membuat laporan sesuai dengan
penanganan yang dilakukan
5.Mengkomunikasikan hasil layanan
KUNJUNG
AN
RUMAH
KUNJUNGAN
RUMAH
Kegiatan yang dilakukan oleh
guru bimbingan dan konseling
atau konselor dalam rangka
melengkapi data, klarifikasi,
konsultasi dan kolaborasi melalui
pertemuan tatap muka dengan
orang tua/wali peserta
TUJUAN
•
Membangun hubungan baik
dengan orangtua/wali peserta
didik/konseli,
•
Melengkapi dan klarifikasi data
tentang peserta didik/konseli,
•
Mengkonsultasikan serta
Langkah
Kunjungan
Rumah
Langkah
Kunjungan
Rumah
Persiapan
Menentukan tujuan dan waktu pelaksanaan,
Mendapat ijin dan surat tugas dari kepala sekolah,
Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,
misalnya daftar pertanyaan dan pedoman observasi,
Membuat kontak awal dengan orang tua/wali untuk kunjungan rumah.
Pelaksanaan
Melakukan komunikasi dengan
orang tua/wali
menjelaskan maksud
kunjungan rumah.
Melakukan wawancara dan
observasi
Mengakhiri kunjungan
rumah
ADVOKAS
I
9 2
LAYANAN ADVOKASI
Pendampingan kepada peserta
didik/konseli yang mengalami
perlakuan tidak mendidik,
salah, diskriminatif,
malpraktik, kekerasan,
pelecehan, dan tindak kriminal
dengan cara mempengaruhi
cara berpikir, berperasaan dan
bertindak untuk mendukung
pencapaian perkembangan
optimal peserta didik
Pendampingan kepada peserta
didik/konseli yang mengalami
perlakuan tidak mendidik,
salah, diskriminatif,
malpraktik, kekerasan,
pelecehan, dan tindak kriminal
dengan cara mempengaruhi
cara berpikir, berperasaan dan
bertindak untuk mendukung
TUJUAN
Mengubah cara pandang dan
cara bertindak peserta
didik/konseli, orang tua,
pendidik, tenaga kependidikan,
kepala sekolah, serta stakeholder
lain yang berkepentingan dalam
rangka menyelesaikan
LANGKAH ADVOKASI UNTUK
MEMPENGARUHI
.
1. Menetapkan perilaku, aktivitas, pikiran atau perasaan yang ingin di rubah
2. Mempersiapkan bahan advokasi.
3. Menetapkan orang paling berkepentingan untuk membuat kebijakan dan atau melakukan
4. Aktivitas/Kegiatan Yang Diharapkan
5. Menetapkan teknik advokasi yang akan digunakan 6. Melakukan kegiatan advokasi
7 Melakukan evaluasi ketercapaian tujuan advokasi
LANGKAH ADVOKASI UNTUK MENDAMPINGI
.
5. Membuat laporan layanan advokasi
4. Membangun jejaring, melakukan konseling/intervensi bimbingan dan
konseling yang dibutuhkan oleh peserta didik/konseli dalam menghadapi masalah
3. Mendampingi peserta didik/konseli dalam menghadapi permasalahan
2. Memahami prosedur/langkah yang diperlukan untuk mendampingi peserta didik/ konseli
KONFERE
NSI
KASUS
KONFERENSI KASUS
Kegiatan untuk membahas dan
menemukan penyelesaian masalah
yang dihadapi peserta didik/konseli
dengan pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan
dan komitmen.
Bersifat terbatas dan tertutup (rahasia)
Dilakukan dalam suasana kekeluargaan
TUJUAN
Memperoleh pengertian,
penerimaan, persetujuan, dan
komitmen peran dari para
peserta konferensi sebagai
Langkah Konfrensi
Kasus
Langkah Konfrensi
Kasus
LANGKAH ISI KEGIATAN
Persiapan Guru bimbingan dan konseling atau konselor
mengajukan permohonan kepada kepala sekolah untuk mengundang peserta konferensi kasus
Pelaksanaa n
Penyampaian deskripsi potensi, gejala, dan
masalah peserta didik /konseli.
Penjelasan upaya-upaya pengentasan yang
telah dilakukan guru bimbingan dan konseling atau konselor .
Diskusi, tanggapan, masukan, dan
persetujuan serta penerimaan tugas dan peran masing-masing peserta konferensi dalam mengupayakan pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik/konseli.
Perumusan simpulan hasil konferensi kasus
berupa rekomendasi/keputusan alternatif jalan keluar terbaik yang telah dipertimbangkan bersama.
Membuat Laporan dan Monitoring
• Membuat laporan konfrensi kasus
Pengertian
Membantu guru BK
dalam menyajikan
inforfasi yang lebih
menarik, menerima
informasi/keluhan/kebu
tuhan bantuan lebih
cepat serta
PAPAN
BIMBINGAN
Merupakan sarana untuk
memberikan informasi dan
melakukan komunikasi
interaktif melalui tulisan
yang memfasilitasi
Tujuan
Papan bimbingan dan
konseling bertujuan
memberikan informasi yang
menfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar dan
Langkah
Langkah
Menyediakan papan yang representatif dan ditempatkan pada tempat yang
strategis
Menyediakan papan yang representatif dan ditempatkan pada tempat yang
strategis
Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir secara proporsional
Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir secara proporsional
Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya
Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya
pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali
pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali
,
Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik/konseli yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling
Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik/konseli yang akan memuat tulisan dan akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling
Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada papan bimbingan setiap 2 minggu sekali
Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada papan bimbingan setiap 2 minggu sekali
Menindaklanjuti dengan layanan langsung atas kebutuhan peserta didik/konseli
Kotak Masalah
Salah satu instrumen media
bimbingan dan konseling yang
berbentuk kotak surat yang
Tujuan
Menyediakan fasilitas bagi
peserta didik/konseli yang
ingin menyampaikan
pikiran dan perasaan
namun tidak mampu
disampaikan melalui
komunikasi langsung
kepada guru bimbingan
dan konseling atau
LANGKAH
Membuat kotak masalah dengan ukuran yang
diperkirakan cukup.
Membuka isi kotak masalah setiap hari dan merencanakan tindakan atas
harapan yang ditulis peserta didik/konseli dalam suratnya
Melaksanakan tindak lanjut berupa layanan
Mengevaluasi kegunaan kotak masalah bagi kebutuhan peserta
LEAFLET
Pengertian
Media layanan bimbingan
dalam bentuk cetak yg
Tujuan
Memberikan informasi
yang dibutuhkan
Langkah-langkah membuat leaflet
1.
Menentukan tema dan sasaran
2.
Menyusun deskripsi materi
3.
Mendesain dan mencetak leflet
4.
Melakukan evaluasi dan
5.
Memberikan layanan tindak
Pengertian
Usaha kreatif dan inovatif guru
bimbingan dan konseling utk
menghasilkan produk yang mampu
menjembatani penyampaian pesan
bimbingan dan konseling yg dapat
merangsang pikiran ,perasaan,perhatian
dan kemauan peserta didik/konseli untuk
menangkap pesan dengan tepat. Media
bimbingan dan konseling bisa dalam
Tujuan
Membuat media secara
kreatif dan inovatif serta
memanfaatkan media
sebagai upaya
Langkah-langkah
1.
Memetakan, memilih dan menetapkan
layanan BK yang memerlukan media
2.
Mengembangkan disain media BK
sesuai kebutuhan, tujuan dan sasaran
3.
Membuat media BK
4.
Melakukan uji coba terpakai media BK
5.
Memperoleh umpan balik efektifitas
media yang digunakan
6.
Melakukan perbaikan media
berdasarkan umpan balik
7.
Menggunakan media BK
8.
Mengarsipkan dan atau menyimpan
media secara layak untuk dapat
APA ITU PEMINATAN ?
Peminatan peserta
didik/konseli merupakan
suatu proses pengambilan
pilihan dan keputusan oleh
peserta didik/konseli tentang
peminatan belajar yang
didasarkan atas pemahaman
potensi diri dan peluang
Peminatan bertujuan
memfasilitasi
peserta didik/konseli
mencapai
keberhasilan proses
dan hasil belajar
serta perkembangan
optimal dalam
Langkah Peminatan
.
Pesertadidik berkemban
g secara optimal
Identifikasi Data Peminatan dari
SMP
Asesmen
Peminatan
Analisis Peminatan
Tugas dan
Tanggung Jawab
Dalam peminatan
KEPALA SEKOLAH
Guru bimbingan
Guru Mata Pelajarandan konseling
WALI KELAS
TUGAS KEPALA
SEKOLAH
1.
Memfasilitasi penyelenggaraan
pembelajaran berbasis peminatan
2.
Memfasilitasi pemilihan dan
penetapan peminatan peserta didik
3.
Memfasilitasi dan menugaskan guru
bimbingan dan konseling atau
TUGAS GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING
1.
Menyelenggarakan layanan pemilihan dan
penetapan peminatan yang sesuai dengan
potensi peserta didik dan kesempatan
yang ada pada satuan pendidikan
2.
Menyelenggarakan pendampingan
dalam pembelajaran
3.
Menyelenggarakan pengembangan dan
penyaluran potensi peserta didik dengan
cara melakukan bekerjasama dengan
lembaga terkait
4.
Menyelenggarakan evaluasi peminatan
5.