BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH
• 1848 dikenalkan di Indonesia oleh Belanda
4 bibit dibawa dari Mamitius dan
• 1911 ditanam secara komersial di Indonesia oleh Adrien Hallet (Belgia) kmdn diikuti K.Schadt
• Tahun 1919 ekspor minyak sawit 576 ton
• Masa Belanda: perkebunan sawit maju pesat
menggeser dominasi ekspor Afrika
• 1957: pemerintah mengambil alih perkebunan
• Dibentuk BUMIL (Buruh Militer) kerja sama buruh
perkebunan dengan militer. Perubahan manejemen dalam perkebunan dan kondisi social politik serta keamanan dalam negeri yang tidak kondusif,
• Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan diarahkan
dalam rangka menciptakan kesempatan keja, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. Pemerintah terus mendorong
• Sampai pada tahun 1980, luas lahan
mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat
terutama perkebunan rakyat. Hal ini
PERUSAHAAN INTI RAKYAT
PERKEBUNAN (PIR – BUN)
• adalah pengembangan perkebunan
dengan menggunakan Perkebunan Besar sebangai inti dan membimbing
• Perusahaan Inti adalah Perkebunan Besar baik milik swasta maupun milik negara yang ditetapkan sebagai
pelaksana proyek PIR.
• Petani Peserta adalah petani yang
• Kebun Plasma adalah areal wilayah
plasma yang dibangun oleh Perusahaan Inti dengan tanaman perkebunan yang diperuntukkan bagi petani peserta.
• Konversi adalah pengalihan kredit biaya pembangunan plasma dari atas nama
• Tujuan Utama PIR-BUN adalah
mengangkat harkat hidup petani dan
Hak-hak Petani Peserta
• Memperoleh lahan kebun lebih kurang 1,5 – 2 Ha.
• Memperoleh perumahan, lahan
pekarangan dan lahan pangan sesuai pola pengembangan PIR-BUN dan
• Memperoleh sertifikat tanah hak milik yang dikeluarkan oleh Badan
Pertanahan Nasional, yang untuk
sementara menjadi agunan kredit di Bank.
• Memperoleh jaminan penjualan hasil usaha tanaman pokok.
Kewajiban Petani Peserta
• Menanda tangani Perjanjian Kerja
dengan Pemimpin Proyek Perkebunan Inti Rakyat.
• Memanfaatkan Lahan Pangan dan Lahan Pekarangan dengan baik.
• Menjual seluruh hasil tanaman pokok dengan mutu yang baik kepada
Perusahaan Inti sesuai dengan
• Mematuhi kewajiban pembayaran
kembali hutang-hutangnya sampai lunas dari hasil penjualan produksi petani
kepada Perusahan Inti sesuai akad kredit dengan Bank.
Hak Perusahaan Inti
• Menetapkan petani sebagai peserta PIR-BUN setelah memenuhi persyaratan.
• Mengusulkan pembatalan Hak sebagai petani peserta apabila melanggar
Kewajiban Perusahaan Inti
• Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dalam pemeliharaan, panen dan pemasaran hasil tanaman pokok serta membantu usaha tani tanaman pangan dan pekarangan.
• Menampung dan membeli hasil kebun petani dengan harga sesuai ketetapan pemerintah serta membantu kelancaran pengembalian kredit petani.
• Mempersiapkan pelaksanaan konversi. • Turut membina Petani Peserta melalui
Kelompok Tani dan KUD sehingga
PELUANG INVESTASI
• Kelapa sawit adalah tanaman keras sebagai salah satu sumber penghasil
• Industri kelapa sawit terdiri dari beberapa segmen industri yaitu budidaya
perkebunan dan mill (pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil /CPO),
industri pengolahan dan perdagangan.
• Luas areal tanaman kelapa sawit terus berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini menunjukkan meningkatnya
• Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina,
Malaysia dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih
• Minyak sawit kasar dan minyak inti sawit dapat diolah lebih lanjut untuk
• Untuk meningkatkan nilai tambah limbah pabrik kelapa sawit, maka tandan kosong dapat dimanfaatkan untuk mulsa tanaman kelapa sawit, sebagai bahan baku
• Tempurung kelapa sawit dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan pembuatan arang aktif. Selain itu bungkil sawit juga dapat dimanfaatkan untuk
KEUNGGULAN KELAPA SAWIT
• Kelapa sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman
• Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang (22 tahun) juga akan turut
• Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling tahan hama dan penyakit
• Jika dilihat dari konsumsi per kapita
minyak nabati dunia mencapai angka rata-rata 25 kg / th setiap orangnya, kebutuhan ini akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan
• Suply sawit di dunia saat ini sangat
terbatas, karena kelapa sawit hanya dapat dibudidayakan di daerah katilistiwa dan
• Daerah ideal bagi perkebunan kelapa sawit adalah Malaysia dan Indonesia,
PERANAN KELAPA SAWIT DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
• Minyak sawit merupakan bahan baku
utama minyak goreng, sehingga pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan
• Ini penting sebab minyak goreng
merupakan salah satu dari 9 bahan
• Dalam proses produksi maupun
pengolahan juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan sekaligus
• Sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok
utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng
maupun industri pangan lainnya lebih
• Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga
• Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit cenderung meningkat sehingga
kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa sawit, terutama dalam industri
• Dari segi perolehan devisa, selama beberapa tahun terkhir ini kondisinya kurang baik. Volume ekspor selama dekade terakhir ini memang selalu
meningkat, akan tetapi peningkatannya
tidak selalu diikuti oleh peningkatan dalam nilainya. Hal ini terjdi karena adanya