• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Kebudayaan Rekreasi dan Ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fasilitas Kebudayaan Rekreasi dan Ruang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Tugas I

Mata Kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I

Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka

Hijau di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan

Sukolilo

Disusun oleh:

Amelia Puspasari 3612100019

Program Studi Perencenaan Wilayah dan Kota

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

(2)

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat, kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo” dapat terselesaikan.

Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Jurusan S1 Perencanaan Wilayah Kota FTSP ITS dalam penyelesaian mata kuliah Prasarana Wilayah dan Kota I. Makalah ini juga sebagai bentuk dari proses pembelajaran dalam mengenali contoh penyediaan fasilitas pelayanan di suatu daerah.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantan semua pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisan makalah ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Maret 2013

(3)

Daftar Isi

Daftar Isi...ii

Daftar Tabel...ii

BAB I Pendahuluan...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Rumusan Masalah...1

1.3. Tujuan...1

1.4. Sistematika Penulisan...2

Bab II Pembahasan...2

2.1 Definisi...2

2.2. Fungsi dari Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau...4

2.3 Peran dari Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau...4

2.4. Distribusi dan Pelayanan...5

2.5. Permasalahan...6

BAB III Kesimpulan...7

Daftar Pustaka...8

(4)

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Fasilitas kebudayaan, rekreasi dan ruang terbuka hijau adalah fasilitas yang

membutuhkan teknik distribusi yang efektif dalam konteks perumahan dan

permukiman. Ruang hijau terbuka sendiri dapat di definisikan sebagai suatu bentuk

pemanfaatan lahan pada suatu kawasan yang diperuntukkan untuk penghijauan lahan.

Kota Surabaya merupakan kota yang padat penduduknya dengan aktifitas dan

kebiasaan yang berbeda-beda, hal ini menjadikan permukiman di kota Surabaya

menjadi sangat beragam. Dari aktifitas, kebiasaan, dan pola hidup yang sangat beragam

inilah diperlukan fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau untuk

mencegah kebosanan dan kepenatan penduduk yang setiap hari menjalankan

rutinitasnya.

Kurang atau tidak adanya fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau dapat

mengakibatkan kepenatan atau kejenuhan akibat aktifitas yang dilakukan setiap hari.

Dan apabila fasilitas ini kurang, maka akan berpengaruh kepada aspek-aspek

pendukung yang lainnya.

Untuk kelengkapan, kelayakan, serta permasalahan yang dialami fasilitas kesehatan

yang tersedia pada daerah studi.

1.2. Rumusan Masalah

1.1.1 Bagaimana fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo difungsikan?

1.1.2 Bagaimana peran fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau yang tersedia?

1.1.3 Bagaimana pelayanan dan distribusi fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau yang ada di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo? 1.1.4 Apa saja masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan fasilitas kebudayaan,

rekreasi, dan ruang terbuka hijau yang tersedia?

1.3. Tujuan

1.1.5 Mengetahui fungsi dan pemanfaatan fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau yang tersedia.

1.1.6 Mengetahui peran fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat setempat.

(5)

1.1.8 Mengidentifikasi masalah yang di hadapi dari ketersediaan fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau tersebut.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini berdasarkan : Bab I Pendahuluan.

Berisi tentang latar belakang pembuatan makalah, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah.

Bab II Pembahasan.

Berisi tentang definisi fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau; fungsi dari fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau; peran fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hjau; distribusi pelayanan dan permasalahan yang dihadapi pada fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau.

Bab III Kesimpulan

Berisi tentang kesimpulan mengenai prasarana dan sarana yang dibahas di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo.

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi

Sarana kebudayaan dan rekreasi menurut Petunjuk Perencanan Kawasan Perumahan Kota (Departemen Pekerjaan Umum, 1987) adalah bangunan yang digunakan untuk aktivitas kebudayaan dan rekreasi seperti gedung pertemuan, gedung serba guna, bioskop, gedung kesenian, dan lainnya yang menampung kegiatan budaya daerah setempat maupun budaya-budaya lain dan fasilitas hiburan sama dengan sarana rekreasi dii kota.

Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Terbuka di Kawasan Perkotaan disebutkan bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur atau mengelompok, yang penggunaannya lebih terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Tabel 1. Tabel Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan

(6)

1.

250 jiwa

Taman RT

250

1,0

Di tengah

lingkungan RT

2.

2.500 jiwa

Taman RW

1.250

0,5

Di pusat

kegiatan RW

3.

30.000 jiwa

Taman

kelurahan

Sumber : Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan, 2008.

Ruang lingkup wilayah di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo dibatasi oleh :

 Batas Wilayah Sebelah Utara : Manyar Sabrangan  Batas Wilayah Sebelah Timur : Keputih

 Batas Wilayah Sebelah Selatan : Semolowaru  Batas Wilayah Sebelah Barat : Menur Pumpungan 2.2. Fungsi dari Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau

Fungsi dari fasilitas kebudayaan dan rekreasi di kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo adalah sebagai berikut :

(7)

b. Tempat untuk bersosialisasi.

c. Tempat untuk mengembangkan personality atau menyalurkan bakat. d. Tempat untuk menunjukkan gaya hidup/lifestyle

e. Tempat untuk menambah pengetahuan informal.

Fungsi dari ruang terbuka hijau di kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo adalah sebagai berikut :

a. Pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan. b. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air, dan udara. c. Tempat perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati. d. Pengendali tata air.

e. Sarana estetika kota.

Manfaat ruang terbuka hijau adalah sarana untuk mencerminkan identitas daerah; sarana penelitian, pendidikan, dan penyuluhan; sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial; meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan; menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah; sarana aktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa, dan manula; sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat; memperbaiki iklim mikro; dan meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan. 2.3 Peran dari Fasilitas Kebudayaan, Rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau

Peran fasilitas ruang terbuka hijau pada Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo berperan dari segi fisik saja, namun untuk peran dari segi sosial sangat kurang. Kurangnya ruang terbuka hijau untuk publik bukan hanya persoalan mengenai lingkungan, namun menjadi beban psikologis masyarakat kota akan kebutuhan ruang sebagai mengembangkan diri.

Peran fasilittas kebudayaan di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo adalah berperan dalam membentuk kepribadian masyarakat yang tinggal di daerah itu dengan mengenal budaya yang ada di kawasan setempat.

Peran fasilitas rekreasi di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo adalah berperan dalam memberikan ketenangan kepada semua masyarakat di wilayah tersebut setelah setiap hari melakukan aktivitasnya.

2.4. Distribusi dan Pelayanan

Distribusi fasilitas kebudayaan dan rekreasi disesuaikan dengan distribusi fasilitas di perkotaan dengan mempertimbangkan aspek-aspek diantaranya :

 Sumber tumbuhnya budaya.

 Area-area yang berpotensi sebagai daerah rekreasi.

(8)

 Peran Pemerintah (Dinas Pariwisata) daerah dalam mendukung kegiatan tersebut.

 Ketersediaan lahan.

Distribusi fasilitas ruang terbuka hijau berdasarkan :  Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

Jenis fasilitas Ruang Terbuka Hijau dibagi menjadi 3, yaitu :

a. Taman meliputi taman kota, taman bangunan bersejarah, taman keraton, taman alun-alun, taman lingkungan, tempat ibadah, dan hutan kota.

b. Jalur hijau meliputi tepi pantai, tepi sungai, tepi jurang, kaki bukit, tepi dan median jalan, di bawah jaringan tegangan tinggi-gas-minyak.

c. Zona konservasi alam meliputi hutan lindung, cagar alam, kebun binatang, mata air, sempadan rel kereta api, sempadam sungai, dan sejenisnya.  Ruang terbuka hijau berdasarkan jenis :

1. Taman kota. 2. Taman wisata alam. 3. Taman rekreasi.

4. Taman lingkungan perumahan dan permukim.

5. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial. 6. Taman hutan raya.

7. Hutan kota. 8. Hutan lindung..

9. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng, lembah. 10. Cagar alam

11. Kebun raya. 12. Kebun binatang.

 Jenis RTH berdasarkan fungsi : 1. Pemakaman umum.

2. Lapangan olah raga. 3. Lapangan upacara. 4. Parkir terbuka.

5. Lahan pertanian perkotaan.

6. Jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET) 7. Sempadam sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa.

8. Jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas, dan pedestrian.

9. Kawasan jalur hijau.

10. Daerah peyangga (buffer zone) lapangan udara. 11. Taman atap (roof garden)

2.5. Permasalahan

(9)

terbuka untuk publik. Pemerintah Kota Surabaya tidak membuat taman yang bisa di buat tempat bersantai dari segala rutinitas yang ada.

Sebaliknya, banyak sekali ruang terbuka hijau yang bersifat privat sebesar 10 (sepuluh) persen yang didirikan para developer-developer perumahan. Hal ini, menyebabkan persebaran ruang terbuuka hijau tidak merata antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya.

Fasilitas rekreasi yang terdiri dari balai warga atau balai pertemuan, balai serbaguna, gedung pertemuan atau gedung serbaguna ada di wilayah kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo tetapi kurrang begitu terawat dikarenakan mahalnya biaya alokasi untuk perawatan gedung, sedangkan gedung bioskop tidak ada di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo karena gedung bioskop ada di pusat perbelanjaan seperti mall-mall besar.

(10)

BAB III Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan mengenai fungsi, peran, distribusi dan penyebaran, serta permasalahan dari fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruangterbuka hijau di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo, maka dapat disimpulkan bahwa :

 Setiap fasilitas kebudayaan, rekreasi, dan ruang terbuka hijau saling terikat satu sama lain. Jika salah satu fasilitas kurang akan mempengaruhi fasilitas yang lainnya.

 Ruang terbuka hijau adalah suatu kawasan terbuka tempat tumbuhnya kelompok tanaman yang berfungsi sebagai pengatur iklim mikro, daerah resapan air, dan estetika kota.  Kawasan ruang terbuka hijau di Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo banyak

(11)

Daftar Pustaka

Purwadio, Heru. Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota (RP09-1302A). Surabaya:

ITS, 2011.

Gambar

Tabel 1. Tabel Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan............3

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan penduduk dan aktivitas sosial ekonomi di wilayah perkotaan dapat mempengaruhi ketersediaan lahan dan akan berdampak pada keberadaan ruang terbuka hijau di area

Penyelenggaraan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, ditujukan untuk tiga hal, yaitu: 1) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, 2) menciptakan aspek

(2) Hasil Evaluasi Ruang Terbuka Hijau Taman Kota dan jalur hijau jalan dilakukan penataan ulang tanaman yang terdapat di masing-masing lokasi penelitan dengan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ruang terbuka hijau di Kecamatan Kemiling tersebar di Kelurahan Kemiling Raya, Kelurahan Beringin Jaya, Kelurahan Beringin Raya,

Setelah dilakukan evaluasi kondisi eksisting dilakukan perencanaan ruang terbuka hijau publik di dataran tinggi wilayah Surabaya Selatan berdasarkan kecukupan ruang

karbon dioksida di kota Surabaya berdasarkan luas total ruang terbuka hijau adalah sebesar 33.593,016 ton/th, sedangkan kemampuan ruang terbuka hijau untuk menyerap emisi.

Program ini memberikan solusi sementara terhadap permasalahan ruang perpustakaan di SDN Klampis Ngasem II/511 Surabaya, sehingga siswa dapat terus mengembangkan minat baca dan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan penataan ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru, antara lain Pemerintah Kota Pekanbaru perlu menyiapkan lahan ruang terbuka hijau di Kota