PENDIDIKAN INKLUSI DAN EFEKTIFITASNYA
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI
INKLUSI KLAMPIS-NGASEM I SURABAYA
TESIS
Oleh:
M. K. Syarif Hidayatulloh
FO. 3405108
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ILAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang efektifitas pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus di SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya, maka dapat disimpulkan:
1. Konsep pembelajaran PAI di SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya sebagai mana materi pelajaran lainnya menggunakan konsep pembelajaran inklusi. Pembelajaran inklusi di SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya diklasifikasikan menjadi lima model layanan pembelajaran, yaitu: kelas reguler (inklusi penuh), kelas pendampingan, kelas remidi, kelas praklasikal, dan kelas khusus. Klasifikasi model layanan pembelajaran diikuti dengan modifikasi bahan ajar yang disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Model layanan pembelajaran ini merupakan satu kesatuan sistemik yang dimaksudkan untuk memberikan layanan pembelajaran dan mempersiapkan ABK agar dapat belajar dan menikmati pendidikan bersama-sama dengan anak normal, yang selanjutnya dapat berinteraksi dan bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari dengan masyarakat.
dan mainstreaming ABK secara bersama-sama dengan peserta didik lainnya (anak normal) dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu ditunjang dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas yang juga sangat membantu proses interaksi, komunikasi dan sosialisasi anak berkebutuhan khusus.
3. Pembelajaran PAI di SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya berlangsung efektif dalam peningkatan prestasi ABK. Efektifitas pembelajaran PAI ditinjau dalam tiga aspek, yaitu: input, proses dan output. Komponen input sekolah meliputi keseluruhan sumber daya sekolah yang mencakup tiga aspek yaitu karakteristik sekolah, karakteristik guru, dan karakteristik siswa. Secara umum variabel pada masing-masing indikator menunjukkan efektifitas pembelajaran PAI. Komponen proses ditinjau dengan tiga variabel yaitu kepuasan kerja guru, kepuasan dan partisipasi orang-tua siswa, yang secara umum efektif. Komponen output terdiri dari tiga variabel yaitu pencapaian tujuan, hasil belajar akademik dan non-akademik. Aspek akademik membuktikan prestasi ABK tidak dalam posisi paling rendah dibanding anak normal serta adanya
trend peningkatan prestasi ABK, sekalipun peningkatan prestasi akdemik
B. Rekomendasi
Model layanan pendidikan inklusi di SDN Inklusi Klampis-Ngasem yang dibangun atas dasar panggilan nurani terhadap ABK terbukti efektif dan demokratis. Sehubungan dengan itu model pembelajaran Inklusi di SDN Inklusi Klampis-Ngasem I Surabaya sangat layak sebagai bahan alternatif model bagi para praktisi dan pemerhati pendidikan serta sebagai acuan perumusan kebijakan bagi pemerintah. Selanjutnya model tersebut dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada daerah lain atau lembaga pendidikan lain sebab dapat dipastikan bahwa hampir di semua lembaga pendidikan terdapat ABK. Hal ini dilakukan agar lebih banyak lagi ABK yang berhasil menikmati dan mengakses pendidikan lebih layak. Sampai saat ini tidak jarang masyarakat yang menganggap ABK sebagai penyakit masyarakat, karenanya melalui paradigma inklusi yang tertuang di sini, paling tidak dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar ABK tidak menjadi korban sejarah sepanjang hidupnya.
Eksistensi SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya adalah merupakan
icon-nya pendidikan inklusi kota Surabaya bahkan di Jawa Timur. Tentu saja ini
DAFTAR PUSTAKA
al-Attas, Shaykh Muhammad Naquib. Konsep Pendidikan dalam Islam. terj. Haidar Bakir. Bandung: Mizan,1988.
Bosker, R. J. and Guldemond, H. Interdepending of Performance Indicators an
Empirical Study in a Catarogical School Systems. New York :
Academic Press, Inc., 1991.
Budiyanto. Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Depdiknas, 2005.
Delphie, Bandi. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus: dalam Setting
Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Adiatma, 2006.
________. Pembelajaran Anak Tunagrahita: suatu Pengantar dalam Pendidikan
Inklusi. Bandung: Refika Adiatma, 2006.
Direktorat PLB Dirjendikdasmen Depdiknas. Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Terpadu/Inklusi: Mengenal Pendidikan Terpadu. vol. 1.
Jakarta: Depdiknas, 2004.
________. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Terpadu/Inklusi: Alat
Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus. vol. 2. Jakarta: Depdiknas,
2004.
________. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Terpadu/Inklusi: Pengembangan Kurikulum. vol. 3. Jakarta: Depdiknas, 2004.
Foucoult, Mitchel.”Kegilaan dan Peradaban” dalam George Ritzer, Teori Sosial
Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2006.
Freire, Paulo. Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan.Yogyakarta: ReaD & Pustaka Pelajar, 1999.
Furchan, Arief. ”Desain Penelitian Kualitatif” dalam Imron Arifin, Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan. Malang:
Kalimasahada Press, 1994.
Hadis, Abdul. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus-Autistik, Bandung: Alfabeta , 2006.
Langgulung, Hasan. Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21. Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988.
Lumbantobing. Anak dengan Mental Terbelakang. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2006.
Madaus, George F., Peter W. Airasian, and Thomas Kellaghan. School
Effectiveness : A Reassessment of the Evidence. New York : Mc.
Graw-Hill, 1980.
Majalah Anak Spesial, Edisi VI Tahun I Desember 2007-Januari 2008.
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif, 1987.
Miftahul Huda, Sekilas tentang Pendidikan Inklusi. Majalah MEKSEL (Media Komunikasi Sekolah) SDN Inklusi Klampis-Ngasem Edisi 3 bulan Maret 2008.
Nurkolis. Reformasi Kebijakan Pendidikan Luar Biasa,
http/www.artikel.usnurkolis2.html.htm
Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.
Salim, Agus. dan Ali Formen, ”Pengantar Berpikir Kualitatif” dalam: Agus Salim,
Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana,
2006.
Scheerens, Jaap. Effective Schooling : Research, Theory, and Practice. London : Cassel, 1992.
Setiawan, Benni. Manifesto Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006. Squires, David A. William G. Huitt, and John K. Segars. Effective School and
Class Room: A Research Based Perspective. Virginia : Association for
Supervision Curriculum Development, 1983.
Sukarno, Anton. Pelayanan dan Model Pembelajaran Anak Berkesulitan Belajar, Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2006.
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Cemerlang, 2003.
Wagino, dkk. Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Anak Autis Melalui
Implementasi Pendekatan Individualized Education Program (IEP) di SDN Inklusif Klampis Ngasem I-246 Surabaya. penelitian kolektif
antara Prodi PLB UNESA Surabaya dengan Tim guru SDN Inklusi Klampis Ngasem I Surabaya, 2006.