Bentuk Negara,
Bentuk Pemerintahan,
dan Sistem
Pemerintahan
Prolog
•
Teori bentuk negara bermaksud
membahas sistem penjelmaan politis
daripada unsur-unsur negara. Sedang
bentuk pemerintahan meninjau bentuk
negara secara yuridis, yang bermaksud
mengungkapkan sistem yang
menentukan hubungan antara alat-alat
perlengkapan negara tertinggi dan
tinggi dalam menentukan kebijaksanaan
kenegaraan, sebagaimana ditemui
BENTUK-BENTUK
NEGARA
•
Bentuk negara menyatakan susunan atau
organisasi negara secara keseluruhan,
mengenai struktur negara yang meliputi
segenap umsur-unsurnya, yaitu daerah,
bangsa dan pemerintahan.
•
Bentuk negara melukiskan dasar negara,
susunan dan tata tertib suatu negara
berhubungan dengan organ tertinggi di
negara itu dan kedudukan masing-masing
organ dalam kekuasaan negara. Teori bentuk
negara bermaksud membahas sistem
Ada tiga bentuk negara yaitu;
1.
Bentuk negara kesatuan
(unitary
state, eenheidsstaat)
,
2.
Bentuk negara federal
(bondsstaat)
,
dan
3.
Bentuk negara konfederasi
1. Bentuk negara kesatuan
(unitary state, eenheidsstaat)
• Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal,
yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya yang berada di tangan pemerintah pusat.
• Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya,
baik ke dalam maupun ke luar.
• Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan
daerahnya dapat dijalankan secara langsung.
• Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu
kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang
tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.
• Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen
2. Bentuk negara federal
(bondsstaat)
• Bentuk federal ditandai oleh pemisahan kekuasaan
negara antara pemerintahan nasional dan
unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan atau wilayah).
• Pembagian kekuasaan seperti ini tercantum dalam
konstitusi. Meskipun konstitusi tersebut dapat
dirubah, namun prosedur perubahan tersebut selalu lebih sukar dari pada penyusunan undang-undang biasa.
• Di hampir semua sistem federal, pengubahan
konstitusi haruslah merupakan tindakan yang
menguntungkan pemerintah federal atau pemerintah nasional dan sebagian besar pemerintah
3. Bentuk negara konfederasi
(confederation, statenbond)
•
Bentuk negara konfederasi terjadi apabila
terdiri dari beberapa negara yang
berdaulat penuh yang untuk
mempertahankan kemerdekaan ekstern
dan intern, bersatu atas dasar perjanjian
internasional yang diakui dengan
menyelenggarakan beberapa alat
perlengkapan tersendiri yang mempunyai
kekuasaan tertentu terhadap negara
anggota federasi, tetapi tidak terhadap
warga negara pada negara-negara
•
Di negara-negara dunia, model Negara
Kesatuan juga banyak dipraktikkan,
seperti Prancis, Inggris, dan Rusia. Di
Negara-Negara Muslim, Negara
Kesatuan juga menjadi model yang
dipraktikkan, seperti Irak, Iran,
C. BENTUK-BENTUK
PEMERINTAHAN
•
Menurut beberapa literatur
ada dua bentuk
pemerintahan, yaitu:
•
1. Negara Kerajaan
(Monarchie)
Negara Kerajaan
(Monarchie)
• Monarchie (Kerajaan, Kesultanan, Kekaisaran) ialah negara yang dikepalai oleh seorang raja, bersifat turun temurun dan menjabat untuk
seumur hidup. Selain raja, kepala negara monarki dapat berupa Kaisar (Kaisar Jepang dan China
• Bentuk negara monarki dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
1. Monarki Mutlak (Absolut)
2. Monarki Terbatas (Monarki Konstitusional).
Monarki Mutlak (Absolut)
• Yaitu seluruh kekuasaan negara berada di tangan raja dimana raja mempunyai kekuasaan dan
wewenang mutlak dan tidak terbatas. Karena kekuasaan raja yang mutlak tersebut, maka raja
dapat dengan mudah bertindak sewenang-wenang. Perintahnya adalah hukum yang harus dilaksanakan tanpa reserve. Dalam negara monarkhi absolut
berlaku semboyan Princep legibus solutus ets, salus publica supreme lex yang maksudnya adalah ”yang berhak membentuk undang-undang adalah raja,
kesejahteraan umum adalah hukum yang tertinggi.” • Misalnya: Prancis di bawah Louis XIV dan XVI,
Monarki Terbatas (Monarki Konstitusional).
Monarki Parlementer
• Yaitu suatu monarchi dimana terdapat suatu
• Pada masa lalu, bentuk pemerintahan yang lazim dipraktikkan adalah bentuk negara kerajaan yang menguasai penuh seluruh rakyatnya. Di dalam
• Bentuk-bentuk kerajaan dengan kekuasaan absolut
tersebut dalam perkembangannya berubah menjadi pemerintahan kerajaan yang tunduk pada hukum, tunduk pada kehendak rakyat, dan berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu, bentuk kerajaan yang
dipraktikkan pada masa silam sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan zaman, maka terjadi modifikasi negara kerajaan.
• Di Eropa, Timur Tengah, dan Asia, bentuk negara
kerajaan masih dipertahankan dengan memasukkan sistem demokrasi di dalamnya. Dalam negara
monarkhi konstitusional, meskipun raja tetap dipilih secara turun temurun berdasarkan garis darah, namun pelaksanaan pemerintahannya diserahkan kepada
2. Negara Republik
• Republik berasal dari bahasa latin, respublica
yang artinya kepentingan umum.
• Negara republik adalah negara dengan
pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh Presiden sebagai kepala negara yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk masa jabatan tertentu. Seperti di
Amerika Serikat presiden menjabat selama empat tahun, sedang di Indonesia menjabat selama lima tahun). Contoh negara Republik: Republik
Bentuk pemerintahan Republik terdiri dari
bermacam-macam bentuk. Yaitu:
•
Republik dengan sistem pemerintahan
secara langsung (
system referendum
),
seperti negara Yunani Kuno dan Romawi
Kuno.
•
Republik dengan sistem pemerintahan
perwakilan rakyat (
system parlementer
),
seperti: Republik Indonesia pada saat
berlakunya UUDS 1950.
•
Republik dengan sistem pemisahan
•
Konsep negara Republik ini pada
dasarnya sudah diterapkan dalam
sejarah politik Islam. Khalifah adalah
seorang presiden yang dipilih oleh
rakyat. Akan tetapi bentuk
pemerintahan negara Republik ini pun
kemudian diubah oleh Muawiyah
sehingga kembali berbentuk monarkhi
dimana kepala negara tidak lagi dipilih
oleh rakyat melainkan berdasarkan
BENTUK NEGARA
INDONESIA
• Pada dasarnya, Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah
memilih sebagai negara Republik. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan, bahwa ”Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.”
• Sejak dirumuskan dalam sidang BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945
hingga amandemen UUD yang keempat, Indonesia adalah negara Republik. Selain, sesuai hasil musyawarah Badan PPKI
menyimpulkan bahwa bentuk negara adalah republik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa definisi, yaitu :
• Bentuk negara bukan monarki (kerajaan), Pasal 1 ayat (1): ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan bukan kerajaan.
• Kepala negara dipilih dan tidak turun temurun, Pasal 6 ayat (2) UUD 1945: ”Presiden dan wapres dipilih oleh rakyat dan tidak turun
temurun.
TEORI SISTEM
PEMERINTAHAN
• Sistem pemerintahan berasal dari kata sistem dan pemerintahan. Menurut kamus Umum Bahasa
Indonesia, sistem adalah sekelompok bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau
tidak dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai itu tidak akan terpenuhi atau setidaknya sistem yang telah terwujud akan
mendapat gangguan.
• KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, ( - :
•
sistem pemerintahan adalah sistem
hubungan fungsional antarlembaga
negara dalam menjalankan
kekuasaannya di dalam suatu
negara untuk mencapai tujuan.
Pada umumnya kekuasaan
lembaga-lembaga negara diatur
dalam konstitusi atau
•
Teori mengenai sistem pemerintahan
meninjau bentuk negara secara yuridis.
Bermaksud untuk mengungkapkan sistem
yang menentukan hubungan antara alat-alat
perlengkapan negara dalam menentukan
kebijakan negara. Hal ini dapat ditemui dalam
konstitusi negara. Oleh karena itu jika
membicarakan tentang sistem pemerintahan,
pada dasarnya juga membicarakan bagaimana
pembagian kekuasaan serta hubungan antara
lembaga-lembaga negara menjalankan
Macam-macam sistem
pemerintahan
• Pada dasarnya sistem pemerintahan dapat
1. Sistem Parlementer
•
Sistem parlementer merupakan sistem
pemerintahan dimana hubungan antara
eksekutif dan legislatif (badan perwakilan)
mempunyai hubungan yang erat. Hal ini
disebabkan karena adanya
pertanggungjawaban para menteri kepada
parlemen. Setiap kabinet yang dibentuk
harus mendapat dukungan kepercayaan
dengan suara terbanyak dari parlemen.
Ciri-ciri umum dari sistem
pemerintahan
parlementer
adalah:
1. Kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri yang
dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan dan atau kekuasaan-kekuasaan yang menguasai
parlemen.
2. Para kabinet secara keseluruhan atau sebagian merupakan anggota parlemen.
3. Kabinet dengan ketuanya (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen.
4. Kepala negara dengan saran Perdana Menteri dapat membubarkan kabinet.
• Dalam literatur Islam, seperti yang dikemukakan oleh al-Mawardi dalam al-Ahkam al-Shulthaniyah wa al-wilayah al-Diniyah, kabinet parlementer
disebut dengan wizarah tafwidh. Kewenangannya sangat luas, karena menjadi tangan kanan dari khalifah. Seseorang yang memegang posisi
wizarah tafwidh memiliki kewenangan langsung memegang kendali pemerintahan dan
memperhatikan segala keberatan rakyat, berkuasa penuh mengangkat dan
memberhentikan pejabat-pejabat negara,
mengerahkan angkatan perang dan mengatur siasat perang, mengurus pendapatan dan
2. Sistem Presidensiil
•
Sistem Presidensiil adalah suatu
pemerintahan dimana kedudukan
eksekutif tidak bertanggungjawab
kepada badan perwakilan rakyat.
Dengan kata lain kekuasaan
Ciri-ciri pemerintahan
presidensiil :
1. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin kabinet yang semuanya diangkat olehnya dan
bertanggung jawab kepadanya. Ia sekaligus merupakan kepala negara (lambang negara) dengan masa jabatan yang telah ditentukan dalam konstitusi.
2. Presiden tidak dipilih oleh badan legislatif tetapi dipilih oleh sejumlah pemilih. Oleh karena itu ia bukan bagian dari badan legislatif seperti dalam sistem pemerintahan parlementer.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif dan tidak dapat dijatuhkan oleh badan legislatif. Sebaliknya, Presiden tidak dapat
• Dalam literatur Islam, seperti yang dikemukakan al-Mawardi dalam al-Ahkam al-Shulthaniyah wal al-Wilayah al-Diniyah, didalam sistem presidensil, menteri-menteri yang membantu khalifah adalah
wizarah tanfidz, yang kewenangannya sangat
3. Sistem Quasi
4. Sistem Referendum
• adalah suatu kegiatan politik yang dilakukan oleh
rakyat untuk memberikan keputusan setuju atau tidak setuju terhadap kebijaksanaan yang
ditempuh oleh parlemen. Artinya rakyatlah yang menentukan setuju atau tidaknya terhadap
kebijaksanaan yang dilakukan parlemen.
• Sistem referendum merupakan bentuk variasi dari
sistem quasi (quasi presidensiil) dan sistem
presidensiil murni. Tugas pembuat undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat yang
mempunyai hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk referendum. Dalam sistem ini
Macam-macam sistem
referendum
1. Referendum Obligator
Jika persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan
dalam suatu pembuatan peraturan perundang-undangan yang akan mengikat rakyat seluruhnya. Misalnya:
persetujuan yang dibuat oleh rakyat dalam pembuatan konstitusi negara (UUD).
2. Referendum Fakultatif
Sekelompok masyarakat berhak untuk meminta
disahkannya suatu undang-undang (melalui referendum) yang telah dibuat oleh parlemen setelah diumumkan. Hal ini biasanya dilakukan terhadap undang-undang biasa.
3. Referendum konsultatif