• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Chapter I (471.2Kb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Chapter I (471.2Kb)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pekerjaan merupakan sebuah kebutuhan asasi bagi manusia untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

mempunyai kebutuhan hidup yang beraneka ragam, di antaranya adalah sandang,

pangan, dan papan. Manusia dituntut untuk bekerja, karena dengan pekerjaan

dapat diperoleh suatu penghasilan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga.

Hak untuk bekerja sudah diatur secara eksplisit dalam Pasal 27 ayat (2) UUD

1945 yang menyatakan: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Bunyi Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan

lapangan kerja, hal ini dimaksudkan agar melalui pekerjaan, setiap warga negara

dapat hidup layak.

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak, akan tetapi tidak diikuti

dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai oleh pemerintah.

Penduduk Indonesia menempati urutan keempat terpadat di dunia setelah RRC

(Republik Rakyat Cina), India, dan Amerika Serikat. Menurut sensus penduduk

yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010, laju

pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata 1,33 % per tahun selama periode

2000-2010, sehingga jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2010 adalah sebanyak

(2)

angkatan kerja di Indonesia juga meningkat. Pada bulan Februari 2010, jumlah

angkatan kerja mencapai 116 juta orang, naik 2,17 juta orang dibanding keadaan

Agustus 2009 dan naik 2,26 juta orang dibanding keadaan Februari 2009. 1

Perekonomian yang sempat memburuk di Indonesia memaksa pemerintah dan

pengusaha untuk lebih kreatif dalam menciptakan iklim usaha. Pemerintah telah

menciptakan perangkat hukum melalui berbagai regulasi bagi berkembangnya

investasi dalam dunia usaha dan pengusaha berupaya untuk menangkap setiap

peluang bisnis yang ada, baik melalui pemanfaatan berbagai kemudahan usaha

yang diberikan pemerintah maupun melalui upaya-upaya internal, misalnya

melakukan efisiensi untuk menghemat biaya operasional. Pengusaha menghemat

biaya operasional dengan menekan biaya pekerja/buruh (labour cost) sehingga

perlindungan dan syarat kerja yang diberikan jauh di bawah yang seharusnya

diberikan.

Berdasarkan data di atas, Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah

angkatan kerja yang cukup banyak. Setiap angkatan kerja membutuhkan

pekerjaan, akan tetapi pemerintah tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan

yang memadai bagi angkatan kerja, disebabkan jumlah angkatan kerja yang

mencari pekerjaan lebih banyak daripada jumlah lapangan pekerjaan yang

disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat berusaha menciptakan

lapangan pekerjaan sendiri (wirausaha) ataupun bekerja pada orang lain (swasta).

2

1 Badan Pusat Statistik, Laporan bulanan Data Sosial Ekonomi,

http://www.bps.go.id/download_file/IP_Juli_2010.pdf, diakses tanggal 14 Maret 2013 pukul 12.04 WIB

(3)

Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang pesat yang

ditandai dengan transfer modal lintas negara telah membawa Indonesia pada

konsekuensi berupa keterbukaan terhadap investor asing. Pada tahap ini, keadaan

perekonomian di Indonesia semakin membaik dan Indonesia juga menjadi tempat

favorit bagi para pengusaha asing untuk membuka usaha. Lapangan kerja yang

dibuka oleh pengusaha asing membuka kesempatan kerja bagi angkatan kerja,

hanya saja para pengusaha asing lebih menyukai pekerja dengan sistem kerja

kontrak dengan menerapkan strategi bisnis yaitu memanfaatkan tenaga kerja

untuk memproduksi atau melaksanakan suatu pekerjaan oleh suatu perusahaan

melalui perusahaan penyedia/pengerah tenaga kerja. Tenaga kerja yang berasal

dari penyedia tenaga kerja hanya digunakan untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak berkaitan dengan bisnis inti perusahaan.

Perusahaan bekerja sama dengan penyedia tenaga kerja agar dapat

memaksimalkan keuntungan perusahaan, lebih efisien karena perusahan tidak

harus mengeluarkan biaya untuk melatih pekerja, lebih efektif karena perusahaan

tidak harus membuang waktu untuk membuat pengumuman pembukaan lamaran

kerja karena penyalur jasa tenaga kerja yang akan mengajukan proposal untuk

menempatkan tenaga kerja untuk bekerja pada perusahaan, dan apabila

perusahaan calon pengguna tenaga kerja tertarik, maka dapat menyetujui dengan

membuat surat perjanjian kerja sama tertulis antara perusahaan pengguna dengan

perusahaan yang menyalurkan tenaga kerja mengenai hak dan kewajiban para

(4)

Perusahaan yang mencari pekerja melaui perusahaan penyedia tenaga kerja

saat ini jumlahnya semakin banyak. Pengusaha merasa tertarik dengan sistem

kerja kontrak ini dalam manajemen perusahaan mereka karena ada banyak

keuntungan yang perusahaan dapatkan dengan memberlakukan sistem kerja

kontrak ini, akibatnya perusahaan lebih memilih untuk mengontrak pekerja dari

perusahaan perekrut tenaga kerja daripada mempekerjakan pekerja/buruh tetap

yang tidak efisien karena tidak dibatasi jangka waktu, perusahaan harus

memperhatikan bayak hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, dan tidak

mudah memutuskan hubungan kerja secara sepihak apabila di kemudian hari

ternyata pekerja/buruh tersebut melakukan pelanggaran yang merugikan

perusahaan.

Perusahaan yang menggunakan pekerja/buruh yang berasal dari perusahaan

perekrut tenaga kerja tidak mempunyai hubungan kerja langsung dengan para

pekerja/buruh yang bekerja di perusahaannya, mengenai hal ini jika tidak diatur

secara tegas di antara para pihak akhirnya dapat menimbulkan permasalahan

ketenagakerjaan, seperti masalah upah, tunjangan sosial, pesangon, hari istirahat

atau cuti, JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga kerja), syarat-syarat kerja, PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja), dan perlindungan kerja lainnya. Ditambah lagi,

tentang hal-hal tersebut di atas tidak diimbangi dengan pengaturan

Undang-Undang Ketenagakerjaan yang lengkap dan jelas, terbukti dengan banyaknya

demo dimana-mana yang dilakukan oleh pekerja/buruh untuk menuntut

hak-haknya. Oleh karena itu, dalam hal ini di antara para pihak dibutuhkan perjanjian

(5)

pihak, seperti perjanjian kerja ataupun perjanjian kerjasama dalam bentuk

penyediaan jasa pekerja maupun perjanjian pemborongan pekerjaan.

Perusahaan yang fokus bisnisnya untuk menyediakan/menyalurkan tenaga

kerja untuk ditempatkan bekerja pada perusahan lain jumlahnya banyak, salah

satunya adalah adalah PT. Dana Purna Investama (DPI), yang selanjutnya disebut

PT. DPI. Perusahaan ini fokus di bidang Manajemen Operasional Pemeliharaan

Gedung dengan beberapa spesialisasi, seperti Property Management Services

(jasa manajemen properti), Facility Management Services (jasa manajemen

fasilitas), Building Operation Maintenance Management Services (jasa

manajemen pemeliharaan operasi bangunan), Building Engineering Services (jasa

merancang bangunan), Housekeeping Services (jasa perawatan bangunan), Office

Management Services (jasa manajemen kantor), Labour Supply Services (jasa

pemasok buruh), dan lain- lain. Perusahaan ini merekrut tenaga kerja dengan

sistem seleksi dan pelatihan tenaga kerja sehingga perusahaan yang menggunakan

tenaga kerja dari PT. DPI tidak perlu lagi melatih tenaga kerja yang ditempatkan

pada perusahaan pengguna tenaga kerja karena pekerja/buruh tersebut sudah

dilatih untuk menangani situasi yang bervariasi dengan segala kondisi sehingga

siap bekerja pada perusahaan pengguna tenaga kerja. PT. DPI memiliki banyak

klien yang menggunakan jasa pelayanan perusahaan ini sesuai dengan pelayanan

yang ditawarkan oleh perusahaan ini dan kebutuhan pelayanan yang diinginkan

oleh perusahaan pengguna tenaga kerja. Salah satu perusahaan yang

menggunakan jasa dari PT. DPI adalah PT. Bank Central Asia (BCA), Tbk, yang

(6)

PT. BCA adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini

memulai aktivitas operasi sebagai bank umum yang bergerak di bidang

perbankan, memberikan jasa penyimpanan, bertindak sebagai wali amanat, dan

pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan. PT. BCA mengadakan perjanjian

dengan PT. DPI mengenai perjanjian pemborongan pekerjaan dalam pelaksanaan

pekerjaan-pekerjaan dalam bidang pengelolaan/pemeliharan kebersihan, bidang

ME (Mekanikal Elektrikal), dan pengelolaan gedung. PT. BCA dan PT. DPI

sepakat untuk membuat dan menandatangani perjanjian pemborongan pekerjaan

yang dibuat secara tertulis dengan menempatkan tenaga kerja PT. DPI untuk

bekerja pada PT. BCA. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik menulis

skripsi dengan judul “TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN PEMBORONGAN

PEKERJAAN ANTARA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk DENGAN PT.

DANA PURNA INVESTAMA (STUDI PENELITIAN PADA PT. BANK

CENTRAL ASIA, Tbk KANWIL V MEDAN)”.

B. Perumusan Masalah

Dengan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaturan hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan?

2. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT.

(7)

3. Bagaimanakah upaya penyelesaian yang dilakukan oleh para pihak, jika

ditemui kendala-kendala dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan

pekerjaan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat guna

mendapatkan gelar Sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan

sebagai tambahan pengetahun. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di

atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan

PT. Dana Purna Investama;

2. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan antara

PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama;

3. Untuk mengetahui upaya penyelesaian yang dilakukan oleh para pihak jika

ditemui kendala-kendala dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan

pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna

Investama.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

(8)

Secara teoritis, diharapkan dapat dijadikan kajian tentang segi-segi hukum

keperdataan khususnya yang berkaitan dengan perjanjian pemborongan

pekerjaan.

2. Secara praktis

Secara praktis, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi

pembaca tentang hak dan kewajiban para pihak dalam pemborongan

pekerjaan, pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan, dan upaya

penyelesaian yang dilakukan oleh para pihak jika ditemui kendala-kendala

dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan.

E. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, digunakan metode pengumpulan data dan

bahan-bahan yang berkaitan dengan materi skripsi ini. Dengan maksud agar tulisan ini

dapat dipertanggungjawabkan nilai ilmiahnya, maka diusahakan memperoleh dan

mengumpulkan data dengan mempergunakan metode sebagai berikut:3

1. Jenis penelitian

a. Sifat penelitian

Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitis yang dilakukan dengan melakukan survei ke lapangan untuk

mendapatkan informasi yang dapat mendukung teori yang sudah ada dan

untuk memberikan data mengenai perjanjian pemborongan pekerjaan

antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama.

3

(9)

b. Metode pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Metode pendekatan

yuridis normatif dipergunakan guna melakuan penelusuran terhadap

norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan

ketenagakerjaan yang berlaku dan metode penelitian yuridis sosiologis

dipergunakan dengan melakukan wawancara langsung terhadap

narasumber di lapangan, yaitu di PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V

Medan yang sifatnya untuk melengkapi data saja.

2. Sumber data

Dalam penyusunan skripsi ini, data yang digunakan adalah data sekunder

yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Data sekunder meliputi:

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dari sudut

norma, peraturan dasar, peraturan perundang-undangan dan merupakan landasan

utama untuk dipakai dalam rangka penelitian ini, yaitu Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan

Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, KUH Perdata (Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata), dan peraturan-peraturan lain yang berkaitan

(10)

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan dari buku hukum yang memberi

penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti hasil penelitian atau karya

ilmiah dan pendapat dari kalangan pakar hukum yang berkaitan dengan penelitian

ini.

c. Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier yaitu mencakup literatur-literatur lain di luar cakupan

bahan hukum primer dan sekunder yang digunakan untuk memberi penjelasan

tambahan untuk melengkapi data penelitian.

3. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah:4

a. Studi dokumen

Studi dokumen yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui data

tertulis.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Bapak Dwimensana Tarigan selaku Kepala

Hubungan Industrial PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan.

4. Analisis data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif,

yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya

dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan

dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.

4

(11)

F. Keaslian Penulisan

“Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank

Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama (Studi Penelitian pada

PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan)” yang diangkat menjadi judul

skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis dibantu dengan referensi

buku-buku, media cetak dan elektronik dan bantuan dari pihak-pihak tertentu.

Dengan demikian, keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilimiah yang baik, maka pembahasannya harus

diuraikan secara sistematis. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini maka

diperlukan adanya sistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per

bab yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini

adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan,

(12)

BAB II : TINJAUAN UMUM PERJANJIAN

Dalam bab ini dibahas tentang pengertian perjanjian, asas-asas

perjanjian, jenis-jenis perjanjian, syarat-syarat sahnya perjanjian

serta saat lahir dan berakhirnya perjanjian.

BAB III : TINJAUAN UMUM PERJANJIAN PEMBORONGAN

(OUTSOURCING)

Bab ini berisi uraian tentang pengertian perjanjian pemborongan

(outsourcing), syarat-syarat perjanjian pemborongan (outsourcing),

pihak-pihak dalam perjanjian pemborongan (outsourcing), dan

hubungan hukum para pihak dalam perjanjian pemborongan

(outsourcing).

BAB IV : PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk DENGAN PT. DANA PURNA INVESTAMA

Adalah satu bab yang berisikan tentang gambaran umum PT. Bank

Central Asia, Tbk dan PT. Dana Purna Investama; hak dan

kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan

pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana

Purna Investama; pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan

antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna

Investama; serta upaya penyelesaian yang dilakukan oleh para

(13)

pemborongan pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan

PT. Dana Purna Investama.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran merupakan penutup dalam skripsi ini, dalam

hal ini penulis menyimpulkan pembahasan-pembahasan

sebelumnya dan dilengkapi dengan saran-saran yang berkaitan

dengan permasalahan bagi pihak-pihak yang terkait dengan judul

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Hasil ini tidak meyakinkan penulis akan peranan biaya outsourcing sumber daya manusia dalam menunjang efisiensi biaya operasional, berarti teori yang dikemukakan oleh Richardus

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Taufiq dan Hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan judul: “Strategi

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

[r]

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI