TUGAS MATA KULIAH
“
Dasar-
dasar & Proses Pembelajaran Matematika”
PENYUSUN
Syamsuddin
(A1A3 14080)
Siti Aminah
(A1A3 14070)
Ni Nyoman Lestari (A1A3 14049)
Sri Maya Astuti
(A1A3 14073)
Selfiana Yunita
(A1A3 14117)
Yuni Sara
(A1A3 14085)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
Teori Belajar dan Pembelajaran Matematika
1. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Karena kompleksnya masalah belajar, banyak sekali teori yang berusaha untuk menjelaskan begaimana proses belajar itu terjadi.
Beberapa teori belajar adalah sebagai berikut:
a. Teori belajar behaviorisme
Menurut teori ini, manusia sanga dipengaruhi oleh kejadian-kejadian didalam lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya stimulasi dan respon yang dapat diamati. Teori ini sangat menekankan pada apa yang dapat di lihat, yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan pada apa yang terjadi dalam pikiran manusia. Dengan kata lain, lebih menekankan pada hasil dari pada proses belajar. Behaviorisme menekankan pada tingkah laku obyektif, empiris, konkret, dan dapat di amati. Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak di terapkan di dunia pendidikan meliputi hal-hal berikut:
1. Proses belajar dapa terjadi dengan baik bila peserta didik ikut terlibat aktif di dalamnya.
2. Materi pelajaran disusun dalam urutan yang logis supaya peserta didik mudah mempelajarinya dan dapat memberi respon tertentu.
3. Tiap-tiap respon harus diberi umpan balik secara langsun supaya
Peserta didik dapat mengetahui apakah respon yang telah diberikan telah benar. 4. Setiap kali peserta didik memberikan respon yang benar, perlu diberiakan
penguatan.
b. Teori belajar kongitif
Teori ini beranggapan bahwa belajar adalah perorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Dalam model ini, tingkah laku seeorang ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yang teradi selama proses belajar.
melibatkan proses berfikir yang kompleks dan mementingkan proses belajar yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah:
1. Teori perkembangan piaget
Menurut piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Oleh karena itu, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umumnya.
2. Teori kognitif bruner
Teori ini berintik tolak pada teori belajar kognitif, yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Menurut jarome bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yakni:
a. Tahap enaktif, dimana peserta didik melakukan aktifitas-aktifitas dalam usaha untuk memahami lingkungan
b. Tahap ikonik, dimana peserta didik melihat dunia melalui gambaran-gambaran dan visualisme verbal
c. Tahap simbolik, dimana peserta didik mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika serta komunikasi dilakukan dengan pertolongan sistem simbol.
Menurut bruner, untuk belajar sesuatu tidak perlu menunggu sampai peserta didik mencapai tahap perkembangan tertentu, yang penting bahan pelajaran harus ditata dengan baik
3. Teori belajar bermakna menurut ausebel
Menurutnya, belajar haruslah bermakna, materi yang dipelajari di asimilasikan secara non arbriter dan berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
c. Teori belajar humanisme
d. Teori belajar sibermetik
Menurut teori ini, belajar adalah mengolah informasi. Proses belajar dianggap penting, tetapi lebih penting lagi adalah sistem informasi yang akan dipelajari oleh peserta didik
e. Teori belajar konstruktivisme
Belajar menurut teori ini adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Pengetahuan bukan merupakan kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, ataupun lingkungannya.
Teori ini menekankan bahwa belajar lebih banyak di tentukan kerena adanya karsa peserta didik. Penataan kondisi berfungsi untuk memudahkan belajar, sehingga keaktifan peserta didik menjadi unsur yang amat penting dalam menentukan kesuksesan belajar.
f. Teori multiple intellgence
Menurut howard gardner, manusia mempunyai 8 kemampuan jamak, yaitu verbal/linguistik, logika matematika, visual/spatial, intrapersonal, musikal/rytmic, kinestetik, dan naturalis. Selain itu juga ada kecerdasan spiritual dan accentual. Setiap individu memiliki 8 kecerdasan tersebut, tetapi dalam tingkat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam pembelajaran dengan pengembangan keseluruhan kecerdasan itu menjamin peserta didik menjadi juara.
Adapun teori-teori pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan modifikasi tingkah laku
Teori ini menganjurkan agar para guru menetapkan prinsip penguatan untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
b. Teori belajar konstruk-kognitif
c. Teori pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip belajar
Empat prinsip dasar yang dapat diterapkan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran antara lain:
Untuk belajar peserta didik harus mempunyai perhatian dan responsif
terhadap materi yang akan dipelajari
Semua proses belajar memerlukan waktu, dan untuk suatu waktu tertentu
hanya dapat dipelajari
Didalam diri peserta didik yang sedang belajar selalu terdapat suatu alat
pengatur internal yang dapat mengontrol motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa peserta didik bertindak dalam satu situasi tertentu
Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh didalam proses merupakann
faktor penting sebagai pengontrolan
d. Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Teori pembelajaran yang ada diperoleh dari berbagai penelitian di laboratorium dan ini dapat diterapkan dalam situasi persekolahan, namun hasil penerapannya tidak selalu memuaskan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadakan analisis tugas secara sistematis mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik yang kemudian disusun secara hirarki dan diurutkan sedemikian rupa tergantung dari tujuan yang ingin dicapai
e. Teori belajar berdasarkan psikologi humanistis
Teori pembelajaran ini sangat menganggap penting pembelajaran dan psikoterapi dari suatu teori belajar. Prinsip yang harus diterapkan adalah bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi diri peserta didik.
2. Teori pembelajaran matematika
a. Teori thorndike
Teori belajar stimulasi-respon yang dikemukakan oleh thorndike ini disebut juga dengan koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa hakikatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon
b. Teori skinner
mengembirakan dan merupakan tingkah laku yang bersifat subjektif. Sedangkan penguatan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan sesuatu respon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang bersifat dapat diamati dan diukur.
c. Teori ausubel
Teori ini dikenal dengan belajar bermaknanya dan pentinnya pengulangan sebelum belajar di mulai
d. Teori gegne
Ada dua obyek belajar matematika, yaitu:
Obyek langsung (fakta, keterampilan, konsep, dan aturan)
Obyek tak langsung (kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah,
mandiri, bersifat positif terhadap matematika, tau bagaimana semestinya belajar.
Guru hanya sebagai fasilisator, siswa belajar, guru hanya memberi dukungan dan bantuan. Berusaha merubah pembelajaran per individu menjadi pembelajaran per kelompok
f. Teori pavlov
Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan. Dalam kegiatan belajar agar siswa belajar dengan baik maka harus di biasakan
g. Teori beruda
h. Teori piaget
Jean piaget menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai skemata yaitu kumpulan dari skema-skema. Ada 4 tahapan perkembangan kognitif yakni:
Tahapan sensori motor
Tahapan pra operasi
Tahapan operasi konkrit
Tahapan operasi formal
i. Teori bruner
Jerome bruner mengatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil bila proses pengajaran anak diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Dalam proses pembelajaran matematika, hendaknya siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda dengan menggunakan media pembelajaran matematika yang ada, siswa akan melihat langsung keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam penggunaan media pembelajaran matematika yang diperhatikannya.
Tahapan pembelajaran menurut bruner.
Tahapan enaktif
Tahapan ikonik
Tahapan simbolik
j. Teori gestalt
Penguasaan akan diperoleh apabila ada prasarat dan latihan hafal atau drll yang diulang-ulang sehinggag tidak mengherankan apabila ada topik topik ditata urut seperti perkalian bilangan cacah kurang dari sepuluh
k. Teori belajar w. Brownell
Belajar matetematika merupakan belar bermakna dan pengertian hal ini sesuai dengan teori gesrtalt.
l. Teori dienes
Zoltan p dienes menekankan bahwa dalam pembelajaran sebaiknya dikembangkan suatu proses pembelajran yang menarik, sehingga bisa meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika
Pemecahan masalah merupakan aktifitas intelektual yang paling tinggi. Pemecahan masalah harus didasarkan pada adanya kesesuaian dengan strukrur kognitif yang dimiliki siswa, supaya tidak terjadi stagnasi
Tahapan pemecahan masalah
Mamahami masalah
Membuat rencana atau cara penyelesaian masalah
Menjalankan rencana atau menyelesaikan masalah
Melihat kembali
n. Teori van hiele
Ada tiga unsur dalam pengajaran matematika, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran jika ketoganya di tata secara terpadu, maka akan terjadi peningkatan kemampuan berfikir anak pada tingkatan berfikir lebih tinggi.
o. Teori john dewey
Mengaitkan bahan pelajaran yang dipelajari dengan situasi dunia nyata
Mendorong siswa menghubungkan yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, pengalaman sesungguhnya, dan penerapannya
Strategi authentic, inkuiri, praktek kerja, pemecahan masalah
p. Aliran latihan mental
Otak diibaratkan seperti otot, jika ingin kuat harus sering dilatih. Makin keras dan sering, serta latihannya akan lebih baik hasilnya.
q. Teori tollman
Belajar adalah lebih dari sekedar memperkuat respon melalui penguata
r. Teori clark hull
Konsep pokok teorinya sangat dipengaruhi oleh teori evolusi. Menurutnya, tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup
s. Teori bloom dan krath wohl
Tiga hal yang bisa dikuasai oleh siswa, meliputi:
Ranah kognitif
Ranah psiko motorik
Ranah afektif
t. Teori kolb
Empat tahapan belajar menurut kolb
Pengalaman aktif dan reflektif
Konseptualisasi
Eksperimentasi aktif
u. Teori habermas
Belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan sesama manusia. Tiga tipe belajar adalah:
Belajar teknis
Belajar praktis
Belajar emansipatoris
v. Teori landa
Ada dua proses berfikir, yaitu:
Cara berfikir algoritmik, yaitu berfikir linear, konvergen, lulus menuju satu
sasaran
Cara berfikir heuristik, yaitu cara berfikir divergen ke beberapa sasaran
sekaligus
w. Teori pask and scott
Ada dua proses berfikir, yakni:
Pendekatan serialisis yang menyerupai pendekatan algoritmik yang
dikemukakan landa
Cara berfikir menyeluruh, yaitu berfikir cenderung melompat ke depan,
langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi
Dari penjelasan diatas, manfaat dari teori belajar dan teori pembelajaran adalah:
a. Membantu guru dalam mengidentifikasi dan mengelola kelas b. Membantu guru dalam menjalankan proses pembelajan
c. Membantu guru dalam menentukan konsep yang jelas dan tepat untuk pembelajaran d. Membantu guru dalam mengatasi permasalahan dalam SBM.
Sumber:
Bambang warisita, teknologi pembelajaran : landasan dan aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta: 2008.