• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSDA DAN LINGKUNGAN (MINGGU KE 3) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN – ITS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PSDA DAN LINGKUNGAN (MINGGU KE 3) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN – ITS"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN ANTARA

SUMBERDAYA DAN KOMPONEN

LINGKUNGAN DENGAN KONSEP

DAN TEORI EKONOMI

LINGKUNGAN

Prof. Surna Tjahja Djajadiningrat, Ph.D.

PSDA DAN LINGKUNGAN

(MINGGU KE 3)

(2)

DAHULU

Masalah Lingkungan

Regulasi, ex : baku mutu limbah

Command and control

TIDAK EFISIEN DAN BIAYA TINGGI

Ir. Henny Sutji Tresnowati, MSi

SEKARANG

Masalah Lingkungan

Sudut pandang ekonomi,

ADA EKSTERNALITAS

Biaya lingkungan

(INTERNALISASI)

KESEIMBANGAN DEMAND AND

(3)

ANALISA EKONOMI

LINGKUNGAN

Informasi biaya-biaya yang timbul

Informasi manfaat yang diperoleh

Menghadapi globalisasi ekonomi

Mempertimbangkan pencinta

(4)

ANALISA EKONOMI

LINGKUNGAN

Lingkungan alam

Pertumbuhan

ekonomi

Turun melebihi

Kehilangan

kemampuan

daya dukung

tumbuh

Kerusakan alam

Resesi ekonomi

Peningkatan pengangguran

dan kemiskinan

(5)

EKOLOGI MEMPELAJARI HUBUNGAN ANTARA ORGANISME DENGAN LINGKUNGAN KIMIA DAN

(6)

SISTEM ALAM

SISTEM ALAM

MENSYARATKAN ADANYA:

HarmonyDiversity

InterdependencySustainability

Ekologi tidak

mempelajari FLOW

TETAPI STOCK

(7)

KOMPONEN LINGKUNGAN

ALAM

LINGKUNGAN ALAM

Sumberdaya yang tak dapat

diperbaharui Sumberdaya yang tak dapat

diperbaharui Sumber-sumber yang dapat diperbaharui, antara lain mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan, binatang Sumber-sumber yang dapat diperbaharui, antara lain mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan, binatang Terbatas tetapi menyediaka

n jasa yang dapat diperbahar ui Terbatas tetapi menyediaka

n jasa yang dapat diperbahar ui Terbatas tetapi dapat ditambang, antara lain: batubara, uranium, minyak kasar Terbatas tetapi dapat ditambang, antara lain: batubara, uranium, minyak kasar Terbatas tetapi dapat

didaur-ulang antara lain: timah, tembaga, emas, alumunium

(baja)

Terbatas tetapi dapat

didaur-ulang antara lain: timah, tembaga, emas, alumunium

(8)

INTERAKSI ANTARA SISTEM MANUSIA

DAN SISTEM ALAM

MANUSIA TIDAK MUNGKIN DAPAT BERTAHAN TANPA LINGKUNGAN YANG MAMPU MEMENUHI

(9)

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAANNYA, MANUSIA MELAKUKAN KEGIATAN DENGAN MEMANFAATKAN SUMBERDAYA BAIK SUMBERDAYA BUATAN MANUSIA (MAN-MADE) MAUPUN SUMBERDAYA ALAM.

Aktivitas manusia

Sistem alam

Perubahan sistem alam

HUBUNGAN AKTIVITAS MANUSIA

DAN

(10)

EKONOMI

MEMPELAJARI

PERILAKU MANUSIA DALAM

mengalokasikan

sumber-sumber yang langka untuk

memenuhi

keinginannya

(‘WANT’).

TERJADI INTERAKSI

ANTARA PERMINTAAN (DEMAND) DAN

PENAWARAN

(SUPPLY) dan harga menjadi indikator

keseimbangan antara S vs D.

SISTEM EKONOMI SUPPLY DEMAND

KONSEPNYA ADALAH:

(11)

SEBAGAI

BAHAN BAKU

LIMBAH

ALA M

HUBUNGAN SISTEM EKONOMI

& ALAM

HUKUM EKONOMI

(12)

BARANG PRIBADI VS BARANG

PUBLIK

1. Ada kepemilikan (hak milik)

2. Jumlah terbatas 3. Dibutuhkan

pengorbanan untuk memilikinya

4. Ada kelembagaan (pasar) yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan dengan harga sebagai indikator penyeimbang

1. Ada kepemilikan (hak milik)

2. Jumlah terbatas 3. Dibutuhkan

pengorbanan untuk memilikinya

4. Ada kelembagaan (pasar) yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan dengan harga sebagai indikator penyeimbang

1.Tidak ada kepemilikan (milik semua orang)

2.Jumlah tidak terbatas 3.Gratis

4.Tidak ada pasar yang

menyeimbangkan permintaan dan persediaan, sehingga

permintaan >> persediaan Terjadi kondisi:

- Daya dukung - Daya asimilasi

- Daya memperbaharui dilampaui, sehingga menimbulkan:

o Pencemaran

o Kerusakan lingkungan

1.Tidak ada kepemilikan (milik semua orang)

2.Jumlah tidak terbatas 3.Gratis

4.Tidak ada pasar yang

menyeimbangkan permintaan dan persediaan, sehingga

permintaan >> persediaan Terjadi kondisi:

- Daya dukung - Daya asimilasi

- Daya memperbaharui dilampaui, sehingga menimbulkan:

o Pencemaran

o Kerusakan lingkungan

BARANG PRIBADI (LANGKA)

BARANG PUBLIK SUMBER MILIK BERSAMA

(13)

BARANG-BARANG PUBLIK

TIDAK EKSKLUSIF;

sekali barang tersedia tidak mungkin

diubah pemanfaatannya oleh setiap

orang.

BIAYA MARGINAL NOL;

karena dapat dimanfaatkan oleh

setiap orang, maka tidak ada

tambahan biaya untuk setiap

tambahan pemakai.

TIDAK EKSKLUSIF

;

sekali barang tersedia tidak mungkin

diubah pemanfaatannya oleh setiap

orang.

BIAYA MARGINAL NOL

;

karena dapat dimanfaatkan oleh

setiap orang, maka tidak ada

(14)

Sistem Alam

Carrying Capacity

Assimilativ e Capacity

Harmony

Diversity

Sistem Sosial Sistem Ekonomi

Equilibri um

S D

EKSTERNALITAS

• KERUSAKAN ALAM

- Hilangnya Keanekaragaman

TERCEMARNYA LINGKUNGAN

- Gas rumah kaca - Global wlarning - B3

EKSTRAKSI

LIMBAH

(15)

A CIRCULAR FLOW RELATIONSHIP

FOR THE ENVIRONMENT AND THE ECONOMY

Producer

Consume rs

Raw Materials (M)

Good

Residuals(R )p Recycled (R )

p r

(G)

Residuals

(R c)

Recycled (R )

c r

Discharged

(R c)d

(R p)d

Discharged

NATURAL ENVIRONMENT

(16)

EKSTERNALITAS

Kegiatan seseorang/sekelompok

orang yang berupaya meningkatkan

kesejahteraan, menimbulkan

kerugian/ keuntungan bagi

orang/kelompok orang lain.

Eksternalitas ekonomi

saling

menguntungkan

Eksternalitas disekonomi

merugikan

orang lain

Kegiatan seseorang/sekelompok

orang yang berupaya meningkatkan

kesejahteraan, menimbulkan

kerugian/ keuntungan bagi

orang/kelompok orang lain.

Eksternalitas ekonomi

saling

menguntungkan

Eksternalitas disekonomi

(17)

Physical, chemical,

hydrological, meteorological processes

Human and non-human exposures, susceptibilities,

and values Ambient quality

Land, air, water

Human and ecosystem

damages

Land Air Water

Production Consumption

Residual handling (treatment, storage,

recycling ….) Residuals Emissions (time, type, location) Production Consumption Residual handling (treatment, storage, recycling ….) Residuals Emissions (time, type, location) Production Consumption Residual handling (treatment, storage,

recycling ….) Residuals

Emissions (time, type,

location)

(18)

JENIS PENCEMARAN

1. Pencemaran yang akumulatif

dan yang non-akumulatif

2. Pencemaran Lokal vs Regional

dan Global

3. Pencemaran pada satu ‘titik’

dan ‘tanpa titik’ (sebaran).

1.

Pencemaran yang akumulatif

dan yang non-akumulatif

2.

Pencemaran Lokal vs Regional

dan Global

3.

Pencemaran pada satu ‘titik’

(19)

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

INDONESIA MENGKHAWATIRKAN

Untuk sektor air, dari 35 sungai di

Indonesia yang dipantau, evaluasi

hasil pemantauan menyebutkan

status mutu menurun atau air sudah

tercemar.

Secara kuantitas, air di Indonesia juga

mengalami penurunan karena

rusaknya daerah tangkapan hujan

sehingga pada musim hujan air tidak

sempat meresap ke dalam tanah dan

terjadi banjir, dan pada musim

kemarau persediaan air berkurang

karena suplai air dari mata air juga

berkurang.

Untuk sektor air, dari 35 sungai di

Indonesia yang dipantau, evaluasi

hasil pemantauan menyebutkan

status mutu menurun atau air sudah

tercemar.

Secara kuantitas, air di Indonesia juga

mengalami penurunan karena

rusaknya daerah tangkapan hujan

sehingga pada musim hujan air tidak

sempat meresap ke dalam tanah dan

terjadi banjir, dan pada musim

(20)

Masalah udara dan atmosfer di tanah air

disebutkan mengalami kondisi yang kurang baik. Kualitas udara menunjukkan kadar

NO2 dan SO2 tinggi di beberapa kota

seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Khusus untuk lahan dan hutan, persoalan

kerusakan lahan dan hutan pada tahun 2006 tidak menunjukkan perbaikan

dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Laju kerusakan hutan dan lahan meningkat

tajam setelah tahun 1997 yang mencapai rata-rata 3,5 juta hektar per tahun.

Masalah udara dan atmosfer di tanah air

disebutkan mengalami kondisi yang kurang baik. Kualitas udara menunjukkan kadar

NO2 dan SO2 tinggi di beberapa kota

seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Khusus untuk lahan dan hutan, persoalan

kerusakan lahan dan hutan pada tahun 2006 tidak menunjukkan perbaikan

dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Laju kerusakan hutan dan lahan meningkat

(21)

Biaya Marginal Pribadi (BMP) = Biaya Marginal Produksi

Permintaan Biaya marginal sosial (BMS)= BMP + Biaya eksternalitas

Q2 Q1 P2

P1

H

Q

0

(22)

Manfa

at

sosial

margi

nal

Biaya

sosial margina l

D

o

la

r

p

er

u

n

it

Kualitas udaraBa

g us

B

ur u k

AA’

a

b

c

0

ANALISA BIAYA MANFAAT

(23)

Manfaat

sosial marginal

Biaya

sosial margina l (MSC)

D

o

la

r

p

er

u

n

it

Kualitas udara

A

A’

MSC’

0

(24)

Biaya

sosial marginal

D

o

la

r

p

er

u

n

it

Kualitas udara

AA’

Manfaat

sosial

marginal (MSB)

MSB’

0

(25)

CONTOH KEMUNGKINAN APLIKASI INSTRUMEN EKONOMI DI INDONESIA

Kegiatan. Tujuan Instrumen Persyaratan

Daur Ulang

Pencemaran air oleh

kegiatan industri

Meningkatkan laju daur ulang

Mengurangi jumlah limbah

Meningkatkan riset di bidang daur

ulang dan penggunaan produk yang di daur ulangMeningkatkan kualitas limbah/ mengurangi jumlah limbahMeningkatkan kualitas air pada badan air (sungai dll)

Deposit-recycling

Insentif pajak untuk material yang didaur ulang

Hibah untuk penelitian

Pajak lingkungan untuk bahan baku yang asli (misalnya; kayu jati)

Pengurangan tarif dokumen untuk bahan baku yang didaur ulang

Retribusi limbah

Kredit lunak dan hibah untuk

pembalian peralatan

pengelola limbah

Insentif pajak dan bea masuk

(26)

Kegiatan Tujuan Instrumen Persyaratan Polusi kelautan karena pembuangan air ‘ballast’ Operasi penambanga n dan

quarry

Meningkatkan kualitas air ‘ballast’ yang diolahMeningkatkan upaya reklamasi pada areal penambangan

Ekstraksi bahan baku pertambangan yang rasionalMeningkatkan pen-dapatan untuk digunakan pengen-dalian, preservasi dan reklamasi areal penambangan

Hibah dan kredit lunak untuk membia-yai pembangunan fasilitas pengelolaan air ballast

User charge’

untuk kapal yang menggu-nakan fasilitas penge-lolaan air ballast

Performance bonds

User charge

(27)

ORGANISASI/PRANATA SOSIAL EKONOMI-EKOLOGI

Sistem alam

Sebagai Bahan baku

limbah

Hukum ekonomi

supply demand

alam

KELEMBAGAAN

-Aturan

-Penyelarasan

hubungan

-Kesadaran -Kepedulian

Pengelolaan/ management

(28)

KONSEP DASAR PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

• gagasan “kebutuhan” yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia, dan

• gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan.

• gagasan “kebutuhan” yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia, dan

• gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi

kemampuan generasi mendatang. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting:

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi

kemampuan generasi mendatang. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting:

Jadi tujuan pembangunan ekonomi dan sosial harus diupayakan dengan keberlanjutan.

(29)

Pembangunan menimbulkan transformasi yang progresif pada ekonomi dan masyarakat. Suatu jalur pembangunan yang berkelanjutan dalam pengertian fsik, secara teoritik dapat ditelusuri.

Akan tetapi keberlanjutan fsik tidak mungkin dicapai kecuali bila

kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan menaruh perhatian pada hal-hal seperti berubahnya akses ke

sumberdaya serta berubahnya distribusi biaya dan keuntungan. Bahkan gagasan sempit

keberlanjutan fsik mengimplikasikan perhatian pada keadilan sosial antara generasi, suatu perhatian yang secara logis harus diperluas ke

keadilan dalam setiap generasi.

Pembangunan menimbulkan transformasi yang progresif pada ekonomi dan masyarakat. Suatu jalur pembangunan yang berkelanjutan dalam pengertian fsik, secara teoritik dapat ditelusuri.

Akan tetapi keberlanjutan fsik tidak mungkin dicapai kecuali bila

kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan menaruh perhatian pada hal-hal seperti berubahnya akses ke

sumberdaya serta berubahnya distribusi biaya dan keuntungan. Bahkan gagasan sempit

keberlanjutan fsik mengimplikasikan perhatian pada keadilan sosial antara generasi, suatu perhatian yang secara logis harus diperluas ke

(30)

Pada pokoknya, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses perubahan yang di

dalamnya eksploitasi sumberdaya, arah

investasi orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan semuanya

dalam keadaan yang selaras serta

meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan

aspirasi manusia.

Pada pokoknya, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses perubahan yang di

dalamnya eksploitasi sumberdaya, arah

investasi orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan semuanya

dalam keadaan yang selaras serta

meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan

(31)

Prinsip-prinsip Pembangunan

Berkelanjutan

Pemerataan dan Keadilan

Menghargai Keanekaragaman

Menggunakan Pendekatan Integratif

Meminta Perspektif Jangka Panjang

Pemerataan dan Keadilan

Menghargai Keanekaragaman

Menggunakan Pendekatan Integratif

(32)

Tujuan yang harus dicapai

1. Keberlanjutan Ekologis:

a. Memelihara integritas tatanan lingkungan (ekosistem)

b. Memelihara keanekaragaman hayati 2. Keberlanjutan Ekonomi:

a. Keberlanjutan makro ekonomi - efsiensi ekonomi

- kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan - pemerataan dan distribusi kemakmuran

melalui proses penyesuaian struktural yang menyertakan disiplin fskal dan moneter.

b. Keberlanjutan ekonomi sektoral.

1. Keberlanjutan Ekologis:

a. Memelihara integritas tatanan lingkungan (ekosistem)

b. Memelihara keanekaragaman hayati

2. Keberlanjutan Ekonomi:

a. Keberlanjutan makro ekonomi - efsiensi ekonomi

- kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan - pemerataan dan distribusi kemakmuran

melalui proses penyesuaian struktural yang menyertakan disiplin fskal dan moneter.

(33)

3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya a. Stabilitas penduduk

b. Memenuhi kebutuhan dasar manusia c. Mempertahankan keanekaragaman budaya

d. Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

4. Keberlanjutan Politik

a. Respek pada Hak Azasi Manusia b. Demokrasi

c. Kepastian ketersediaan bahan pokok (sandang, pangan, papan)

5. Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan. 3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya

a. Stabilitas penduduk

b. Memenuhi kebutuhan dasar manusia c. Mempertahankan keanekaragaman budaya

d. Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

4. Keberlanjutan Politik

a. Respek pada Hak Azasi Manusia b. Demokrasi

c. Kepastian ketersediaan bahan pokok (sandang, pangan, papan)

(34)

Wc

Pengektraksian material

Materi al murni (Virgin materi al)

Pengola h

sampah)

Pengola h sampah

)

Wc

Reproses atau sampah organik

Bahan baku

Produk

Wc Wm

W

SAMPAH SISA

Pengolah material manufaktur

(35)

EKOLOGI INDUSTRI ADALAH BAGAIMANA MENGATUR ATAU MENGELOLA

AKTIVITAS-AKTIVITAS MANUSIA DALAM SUATU LANDASAN YANG BERKELANJUTAN, YANG MERUPAKAN:

Suatu cara yang mencoba

mengintegrasikan sistem-sistem manusia

yang penting dengan sistem alam

Meminimalisasi penggunaan energi dan

material

Meminimalisasi dampak-dampak aktivitas

manusia terhadap kerusakan lingkungan.

Suatu cara yang mencoba

mengintegrasikan sistem-sistem manusia

yang penting dengan sistem alam

Meminimalisasi penggunaan energi dan

material

Meminimalisasi dampak-dampak aktivitas

(36)
(37)

Referensi

Dokumen terkait

Menurutnya, ada tiga asumsi dasar yang melandasi bahwa laki-laki lebih unggul dari perempuan (1) bahwa makhluk pertama yang diciptakan Tuhan adalah laki-laki, bukan perempuan,

Penggunaan konteks disini maksudnya adalah pengalaman nyata siswa merupakan titik awal dari pembelajaran matematika yang memberikan mereka situasi kontekstual

Bauran pemasaran ini akan membantu perusahaan dalam menentukan produk apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumennya, menentukan harga yang tepat untuk produk

Pola frinji yang terbentuk adalah sama seperti pada saat kalibrasi yakni berbentuk cincin, hanya ukurannya lebih kecil dan pola frinjinya tampak seperti sebuah sorotan

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, disarankan untuk lebih memprioritaskan provinsi-provinsi yang memiliki nilai IRM relatif rendah, yaitu dengan cara meningkatkan

Hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 7E guru berusaha untuk menggali pengetahuan awal peserta didik, peserta didik dituntut pula

Yang dimaksud dalam hal tertentu yaitu apabila penimbunan di tempat penimbunan sementara tidak dapat dilakukan seperti kongesti, kendala teknis penimbunan,

Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu