• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK PADA PUSKESMAS BOGOR TENGAH DENGAN METODE ITERATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK PADA PUSKESMAS BOGOR TENGAH DENGAN METODE ITERATIF"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK PADA PUSKESMAS BOGOR TENGAH

DENGAN METODE ITERATIF

Raden Bagus Dimas Putra

Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat

(Margasatwa), Jakarta Selatan [email protected]

ABSTRAK Salah satu unit kerja utama dalam setiap puskesmas terutama pada Puskesmas Bogor Tengah adalah apotek. Tugas utama dari unit ini yaitu mengambilkan obat yang tertera pada resep serta mencatat segala bentuk proses keluar masuknya obat pada puskesmas. Proses mencatat yang dilakukan secara manual sangat menyulitkan apoteker dan kurang efisien. Proses perhitungan dalam pembuatan laporan pun dilakukan secara manual sehingga rentan terhadap kesalahan. Untuk mengetahui data yang telah disimpan tidaklah mudah karena harus mencari di tumpukan data yang sangat banyak. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu Sistem Informasi Apotek yang dapat melakukan penyimpanan data dalam bentuk digital, melakukan perhitungan dan pembuatan laporan secara otomatis, serta melakukan pencarian data keluar dan masuknya obat. Sistem Informasi Apotek ini akan dibuat dengan menggunakan metode iteratif menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan kerangka kerja Panada. Proses pengolahan data pada Sistem Informasi Apotek ini akan menggunakan PHPexcell.

Kata Kunci: sistem informasi apotek, metode iteratif, kerangka kerja panada, phpexcell

ABSTRACT - One of the main work unit in every puskesmas especially at Central Bogor Public Health Center is pharmacy. The main task of this unit is to take the drugs listed on the recipe and record all forms of the process of drug entry in the puskesmas. The manually recorded process makes it difficult for pharmacists and less efficient. The calculation process in making the report was done manually so it is prone to error. To know the data has been stored is not easy because it must search in the pile of data very much. Therefore, it is necessary to create a Pharmacy Information System that can perform data storage in digital form, perform calculations and making reports automatically, and do search data out and entry of drugs. This Pharmacy Information System will be created using iterative methods using PHP programming language with Panada framework. The data processing on this Pharmacy Information System

Keywords: pharmacy information system, iterative method, panada framework, phpexcell

PENDAHULUAN

Sistem informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini dalam berbagai kegiatan pada suatu institusi. Dalam era perkembangan teknologi yang sangat cepat ini, suatu institusi harus didukung dengan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia, untuk dapat mengikuti dan memahami teknologi yang ada. Salah satu alat bantu yang banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan informasi yang dihasilkan yaitu digitalisasi data menggunakan sistem informasi. Menurut (Mulyanto) definisi sistem secara umum yaitu "sebagai kumpulan dari elemen-elemen yag berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan". Sedangkan menurut (Fatta) sistem diartikan sebagai "suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain". Dengan demikian pengertian sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dalam mengelola informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

(2)

apotek, untuk mengautomasi semua kegiatan yang bisa di lakukan oleh sistem. Tujuan penelitian ini agar memudahkan pekerjaan apoteker dalam mengelola data.

BAHAN DAN METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, serta proses pembuatan sistem informasi apotek akan menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle dengan model iteratif. Metode pengembangan iteratif merupakan metode yang menggabungkan dua metode pengembangan yaitu waterfall dan prototipe. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan proses seperti pada tahapan waterfall yaitu analisis, desain, implementasi, dan testing. Keempat tahapan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga sistem atau produk yang dihasilkan telah lengkap. Pada setiap tahapan, dihasilkan produk dengan spesifikasi yang semakin lengkap pada setiap perulangan tahapan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan oleh pengguna.

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Gambar 1. Ilustrasi model iteratif pada metode pengembangan SDLC (Pressman) A. Observasi sarana prasarana yang ada

Tahap ini bertujuan mengumpulkan informasi mengenai sarana prasarana yang berkaitan dengan penelitian seperti keadaan jaringan, komputer yang ada, dan spesifikasi komputer serta server.

B. Observasi karakteristik pengguna

Tahap ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang apoteker yang bertugas, mengenai kemampuan menggunakan komputer sehingga tingkat kesulitan program yang dibuat bisa disesuaikan.

Sumber : Hasil Penelitian (2013) Gambar 2. Ilustrasi metode penelitian C. Analisis kebutuhan pengguna

Kebutuhan pengguna didapatkan dengan melakukan beberapa metode seperti metode wawancara, pengumpulan data-data serta pengamatan langsung di lapangan.

D. Perancangan kebutuhan fungsional

Merancang fungsi-fungsi yang akan dibuat pada sistem informasi apotek berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengguna.

E. Perancangan database

Data dan laporan-laporan yang didapatkan dari petugas apotek digunakan untuk perancangan database. Data kemudian di analisis untuk mendapatkan entitas-entitas serta relasi antar entitas-entitas yang kemudian di sesuaikan dengan kebutuhan fungsional sistem.

F. Perancangan antarmuka pengguna

Menentukan antarmuka sistem yang sesuai dengan kemampuan penggunaan komputer apoteker.

G. Implementasi sistem

(3)

KODE FUNGSI

SIEMAS-APOTEK-001 Memasukan data resep

SIEMAS-APOTEK-002 Validasi no kunjungan ke database saat input resep

SIEMAS-APOTEK-003 Validasi data obat ke database saat input obat

SIEMAS-APOTEK-004 Memasukan data penambahan obat

SIEMAS-APOTEK-005 Membuat laporan harian dalam format excel

SIEMAS-APOTEK-006

Validasi input tanggal ke database saat mencari data laporan harian

SIEMAS-APOTEK-007 Membuat laporan bulanan dalam format excel

SIEMAS-APOTEK-008

Validasi input waktu ke database saat mencari data laporan bulanan

SIEMAS-APOTEK-009 Membuat laporan tahunan dalam format excel

SIEMAS-APOTEK-010 Melihat riwayat input resep

SIEMAS-APOTEK-011 Melihat daftar isi resep

SIEMAS-APOTEK-012 Melihat riwayat penambahan obat

SIEMAS-APOTEK-013 Melihat daftar isi penambahan obat

SIEMAS-APOTEK-014

Melihat riwayat pemakaian obat intern atau kegiatan luar

SIEMAS-APOTEK-015 Melihat daftar isi pemakaian obat SIEMAS-APOTEK-016 Melihat daftar obat SIEMAS-APOTEK-017 Mengubah data obat

SIEMAS-APOTEK-018

Memasukan data pemakaian obat selain resep

SIEMAS-APOTEK-019 Menambahkan jenis obat H. Uji coba prototype ke pengguna

Mencari feedback permasalahan yg ditemukan ketika sistem digunakan oleh pengguna. Feedback akan digunakan untuk memperbaiki sistem.

I. Testing

Menguji sistem secara keseluruhan ketika pengguna tidak menemukan lagi permasalahan.

J. Menarik kesimpulan hasil observasi

Melakukan observasi penggunaan sistem dan membuat kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil observasi sarana prasarana yang ada

Sistem yang dikembangkan akan ditempatkan di server Puskesmas Bogor Tengah yang berada pada jaringan intranet, sedangkan client-nya adalah komputer PC yang ada di Bagian Apotek. Lingkup operasi sistem sebagai berikut:

Sisi server:

Komputer PC dengan prosesor Intel Core 2 Duo yang tersambung ke jaringan LAN

Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 Premium Web server: Apache HTTP Server

Scripting language: Javascript, PHP DBMS: MySQL

Sisi client:

Komputer PC dengan prosesor Intel Core 2 Duo yang tersambung ke jaringan LAN

Sistem Operasi : Microsoft Windows 7 Premium  Web browser: Mozilla Firefox 4.0

 Office: Microsoft Office 2007

Hasil observasi karakteristik pengguna

Pengguna sistem adalah petugas Apotek Puskesmas Bogor Tengah yang melakukan proses rekap data keluar masuknya obat. Pengguna telah cukup familiar sebelumnya dengan komputer terutama Microsoft Excel(telah menggunakan lebih dari lima tahun) namun kurang familiar dengan aplikasi web dengan intranet.

Hasil analisis kebutuhan pengguna

Wawancara petugas dan pengumpulan di apotek dilakukan pada tiga minggu pertama pengembangan sistem untuk mengetahui alur pelayanan yang ada. Kemudian, dilakukan beberapa kali wawancara lagi untuk mengecek valid atau tidaknya hasil dari setiap proses. Hasil analisis dan pengamatan menghasilkan diagram alur kerja yang ada di Apotek Puskesmas Bogor Tengah serta alur data pada Sistem Informasi Apotek.

Gambar 3. Rancangan Alur Data Sistem Informasi Apotek Puskesmas Bogor Tengah

Hasil perancangan kebutuhan fungsional

Berdasarkan analisis dari data-data yang diberikan oleh petugas apotek, serta pengamatan langsung, didapatkan daftar kebutuhan yang harus diakomodasi oleh sistem. Kebutuhan atau fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi tercantum pada Tabel 1. Kode fungsi ditulis dalam format SIEMAS-APOTEK-XXX, dengan XXX adalah nomor urut fungsi. Kebutuhan fungsional pada Sistem Informasi Apotek ini terangkum pada use case diagram yang ditunjukkan pada

(4)

kadaluarsa

SIEMAS-APOTEK-021 Melihat daftar obat yang akan kadaluarsa

SIEMAS-APOTEK-022 Melihat jumlah obat yang akan habis

SIEMAS-APOTEK-023 Validasi input Sumber: Hasil penelitian (2013)

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 4. Use case diagram pada Sistem Informasi Apotek

Hasil perancangan database

Data dan laporan-laporan yang didapatkan dari petugas apotek digunakan untuk perancangan database. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa entitas utama untuk bagian apotek adalah entitas obat. Entitas lainnya diperuntukkan untuk menyimpan data keluar masuknya obat seperti entitas resep yang diperuntukan untuk menyimpan data keluarnya obat melalui resep, history_obat untuk merekap data pemasukan obat, history_harian_obat untuk mencatat stok awal obat disetiap harinya yang berfungsi untuk pembuatan laporan, serta entitas-entitas pendukung lainnya. Skema database yang berupa logical record stucture (LRS).

Hasil perancangan antarmuka pengguna

Perancangan antarmuka Sistem Administrasi Loket Puskesmas Bogor Tengah dibuat dengan menggunakan Cascading Style Sheet 3 (CSS3), Hypertext Markup Language (HTML) dan JavaScript yang dapat dilihat dan diakses menggunakan penjelajah situs atau web browser. Sistem ini dapat menerima masukan dari mouse dan keyboard.

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 5. LRS dari Sistem Informasi Apotek

Secara umum, bagian antarmuka sistem terdiri dari tiga bagian, Bagian pertama adalah bagian header yang berisi logo Kota Bogor, nama sistem, serta tanggal. Bagian kedua adalah bagian navigasi yang yang berupa menu dan sub menu. Bagian ketiga adalah bagian konten yang memuat halaman tempat pengguna melihat dan memasukkan data. Antarmuka dibuat sederhana untuk memudahkan pengguna yang kurang begitu familiar dengan aplikasi web, namun akan dibuat sesuai kaidah interaksi manusia komputer(IMK) sehingga terlihat menarik dan nyaman digunakan.

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 6. Sketsa tampilan yang diinginkan

Sistem dibuat dengan membagi sistem menjadi beberapa bagian yaitu Beranda, Riwayat, Obat, Kadaluarsa, Statistik, Resep, Tambah Obat, dan Laporan.

Hasil implementasi sistem

(5)

Komputer Memori

: Core™ i3 : 3 GB

UCAPAN TERIMA KASIH

Harddisk : 320 GB Terima kasih kepada semua pihak khususnya orang tua

Sistem operasi : MS Windows 7 Professional yang selalu mendoakan dan mendukung atas kelancaran Web server : Apache versi 2.2.14 penyusunan penelitian ini.

DBMS : MySQL versi 5.1.41

Bahasa pemrograman : PHP versi 5.2.12

REFERENSI

IDE : NetBeans versi 6.9.1

Database modeling : MySQL Workbench versi 5.2.28 Fatta, Al Hanif Al. (2007). Analisa dan Perancangan Sistem Version controlling : Subversion versi 1.6.6. Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 7. Halaman beranda sistem

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 8. Halam input data resep

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Gambar 9. Halaman pembuatan laporan

Sistem dikembangkan dengan spesifikasi lingkungan pengembangan sebagai berikut:

obat hanya dengan menginputkan sebagian abjad dari nama obat tersebut yang nantinya akan keluar pilihat sesuai dengan abjad yang diinputkan.

Masalah yang terjadi pada prototype2 yaitu kurang interaktifnya notifikasi dan timbul masalah ketika terjadi penginputan yang tidak sesuai. Masalah pada prototype2 diselesaikan pada prototype3 dengan menambakan peringatan berwarna merah dapa bagian menu dan akan menampilkan jendela pop up ketika diklik. Kemudia masalah input diselesaikan dengan validasi semua jenis input box yang ada dan disesuaikan dengan format penulisannya, seperti input box pada stok barang tidak boleh diisi oleh huruf.

Hasil prototype3 tidak lagi ditemukan lagi masalah selama proses pengembangan. Hasil ini kemudian dilakukan testing secara keseluruhan.

Hasil testing sistem

Setelah sistem dibuat implementasinya, dilakukan pengujian untuk mengetahui kecocokan sistem dan fungsi-fungsi yang telah dibuat dengan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan secara black box dengan melihat pada kecocokan input-output dari setiap fungsi.

Dari hasil pengujian didapat bahwa seluruh fungsi telah berjalan sesuai kebutuhan. Output yang dihasilkan oleh fungsi sesuai dengan input yang diberikan.

KESIMPULAN

Sistem Informasi Apotek Puskesmas Bogor Tengah telah berhasil dikembangkan. Sistem yang dikembangkan memiliki fungsi-fungsi sesuai analisis kebutuhan pengguna, dan fungsi-fungsi yang disediakan telah melewati proses pengujian. Banyak kegiatan apotek yang tadinya dilakukan secara manual menjadi otomatis dilakukan oleh sistem sehingga dapat meringankan pekerjaan apoteker.

Hasil pengembangan sistem dan database diterapkan pada komputer server Puskesmas Bogor Tengah dan tidak terdapat masalah.

Hasil uji coba prototype ke pengguna

Berdasarkan hasil pengembangan pertama atau prototype1, ditemukan masalah berupa tidak semua pegawai hafal dengan kode obat. Penyelesaian ini diselasaikan pada prototye 2 dengan menggunakan auto

Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gambar

Gambar 1. Ilustrasi model iteratif pada metode
Gambar 3. Rancangan Alur Data Sistem Informasi ApotekPuskesmas Bogor Tengah
Gambar 5. LRS dari Sistem Informasi ApotekSecara umum, bagian antarmuka sistem terdiri dari
Gambar 8. Halam input data resep

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan sistem SDLC ( System Development Life Cycle ). Data yang diperlukan dalam pembuatan

Metode pengembangan sistem informasi penjualan tersebut menggunakan metode SDLC (System Developmentl Life Cycle ) yakni; (a) Analisis sistem teridiri dari analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggacu pada proses life cycle dari pembuatan software yakni SDLC (Software Development Life Cycle) dengan

Dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dan dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 penulis membuat sebuah sistem informasi

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat

Sedangkan metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) yaitu metode waterfall. Puskesmas wates dalam melakukan pelayanan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode SDLC System Development Life Cycle, metode ini merupakan metode dasar dalam pembuatan sistem informasi yang dimulai

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perencangan sistem informasi akuntansi pada Apotek Zahra Farma yaitu dengan konsultasi dan wawancara yang dilanjutkan dengan