• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengembangan Sistem Informasi SDCL

N/A
N/A
Onang Wulantoro

Academic year: 2024

Membagikan "Metode Pengembangan Sistem Informasi SDCL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TEORI II

METODE PENGEMBANGAN SISTEM

NAMA : Rafli Husain Kurnaiwan (16.11.0165) KELAS : TI 16 E

MATA KULIAH : MPPL

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM PURWOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2018

(2)

1. System Development Life Cycle (SDCL) Model A. Pengertian

Metode ini adalah metode pembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan dan biasa disebut dengan metode tradisional. Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh desain, code, pengujian dan pemeliharaan.

Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu lama.

B. Tahapan SDLC

C. Kelebihan

 Mudah diaplikasikan.

 Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

 Sangat cocok untuk sistem berskala besar.

D. Kekurangan

Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.

Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karenaharus mengulang dari awal.

Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

(3)

2. Rapid Application Development (RAD) Model A. Pengertian

Adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

B. Tahapan

C. Kelebihan

RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).

Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.

D. Kekurangan

Tidak cocok untuk proyek skala besar.

 Proyek bisa gagal karena waktu yang disepataki tidak terpenuhi.

 Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.

 Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

3. Spiral Model A. Pengertian

(4)

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

B. Tahapan

C. Kelebihan

Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.

Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar

Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses

Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.

Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .

Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

D. Kekurangan

 Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.

 Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

 Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

4. Object Oriented Technology (OOT) Model A. Pengertian

Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Filosofi Object Oriented

(5)

sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.

B. Tahapan

Pada Object Oriented Technology ada beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan sistem. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object Modelling Technique). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam OMT ini adalah:

 Model Objek

 Model Dinamis

 Model Fungsional C. Kelebihan

 Uniformity, Pengembang cukup menggunakan satu metodelogi dari tahap analisis hingga perancangan. Dengan adanya perkembangan ke arah aplikasi GUI (graphical User interface) , OMT memungkinkan merancangn user interface secara terintegrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basis data.

 Understandability, Kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kels yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.

 Stability, Kode program yang dihasilkan relatif stabil sebab mendekati permasalahn sesungguhnya dilapangan.

 Reusability, Dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode sehingga akan mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.

D. Kekurangan

 Metode berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan sebagai dasar analisi serat perancangan perangkat lunak.

5. Model V A. Pengertian

Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.

B. Tahapan

(6)

C. Kelebihan

V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukantailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.

V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalamchange control board yang memproses semua change request terhadap V Model.

D. Kekurangan

V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.

V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.

6. Model End-user Development A. Pengertian

Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end- user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya “private sistem informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.

B. Tahapan

C. Kelebihan

Dapat menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.

Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri

oleh pemakai.

Menambah atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses pengembangan

sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.

(7)

Dapat menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan

serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.

D. Kekurangan

Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai teknologi informasi (computer literacy) serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.

End user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak sistem informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.

End user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis pemakai sekaligus pengembang sistem.

7. Model Outsourcing A. Pengertian

Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali juga disamakan dengan metode lain seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.

B. Kelebihan

Manajemen TI yang lebih baik, TI dikelola oleh pihak luar yang telah berpengalaman dalam bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi yang terus menerus dikembangkan.

Fleksibiltas untuk meresponse perubahan TI yang cepat, perubahan arsitektur TI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan

Akses pada pakar TI yang lebih baik

Fokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem TI- nya bekerja

C. Kekurangan

Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan

Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.

Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan oleh vendor.

Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.

(8)

Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.

Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.

8. Agile Model A. Pengertian

Sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

B. Tahapan

C. Kelebihan

 Meningakatkan rasio kepuasan pelanggan.

 Bisa melakukan reviw pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal

 Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari non-teknis.

 Besar kerugian baik secara material atau imaterial tidak terlalu besar jiak terjadi kegagalan.

D. Kekurangan

 Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.

 Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).

 Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan.

9. Incremental Model A. Pengertian

Model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap.

B. Tahapan

(9)

unit test continuous integration acceptance testing

pair programming

Release user stories values

acceptance test criteria iteration plan

simple design CRC cards

spike solutions prototypes

refactoring

software increment project velocity computed

C. Kelebihan

 Merupakan model dengan manajemen yang sederhana

 Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.

 Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.

 Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.

 Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,

 Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji.

D. Kekurangan

 Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.

 Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung.

 Harus Open Architecture.

 Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

10. Extreme Programming Model A. Pengertian

Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak

digunakan untuk pengembangan

perangkat lunak cepat. Alasan

menggunakan

metode Ext reme Programming (XP)

karena sifat dari aplikasi yang di

kembangkan dengan cepat

melalui tahapan-tahapan yang ada

B. Tahapan

(10)

C. Kelebihan

 Biaya pengembangan lebih murah karena lebih berfokus kepada coding.

 F e e d b a c k yang sangat cepat , setiap kesalahan ditemukan maka akan langsungdiperbaiki.

 2 programmer 1 komputer sangat efektif dalam membuat pengkoden, 1 membuat kodedan 1 memeriksanya sehingga kemungkinan kesalahan sangat kecil dapat juga dilakukan bergantian.

 Banyak ide baru dan berani mencobanya.

 User terlibat langsung dalam memantau berjalannya pembuatan system . D. Kekurangan

 Pengembang harus selalu siap dengan perubahan yang ada.

 Tidak dapat membuat kode yang deail di awal.

 Dokumentasi secara informal.

Referensi :

- http://rizalloa.ilearning.me/?p=135

- http://uchiuwik.blogspot.com/2014/11/metode-metode-pengembangan-sistem.html - http://danylukman.blogspot.com/2012/10/metode-pengembangan-sistem-informasi.html - http://the-well-informations.blogspot.com/2014/01/macam-macam-metode-

pengembangan-sistem_31.html - http://nuroji.uhamka.ac.id/1641-2/

- https://id.wikipedia.org/wiki/Agile_Development_Methods

- http://sey221.blogspot.com/2017/03/metode-pengembangan-perangkat-lunak.html - http://www.eddiedillon.info/?cat=28

- http://qtp.blogspot.com/2010/02/rad-model-diagram.html

- http://imansunandar14.blogspot.com/2013/05/model-model-pengembangan-sistem.html - http://zonaartikel1000.blogspot.com/2016/01/pengembangan-sistem-informasi-oleh.html - https://ru.kisspng.com/kisspng-ony5xz/preview.html

- https://www.coursehero.com/file/p6ddmbb/3-Mengidentifikasi-kekurangan-dan- kelebihan-eXtrime-programming-dan-scrum/

- http://catatandestra.blogspot.com/2014/11/metode-pengembangan-extreme- programming.html

Belum fix

(11)

- http://dwikyardi18.blogspot.com/2016/10/penjelasan-model-waterfallprototypingit.html

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membangun sistem informasi penyakit anthrax berbasis internet dan multimedia ini digunakan metode SDLe (System Development Life Cycle), yang meliputi tahapan

Perancangan sistem informasi pembayaran menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan model waterfall, serta alat yang digunakan

Penelitian ini dilakukan untuk membangun sistem informasi berbasis komputer dengan metode System Development Life Cycle (SDLC) untuk dapat memberikan informasi

Setelah dilakukan kegiatan dengan metode System Development Life Cycle (SDLC) terhadap pembangunan aplikasi berbasis HP untuk Sistem Informasi Kebencanaa, maka simpulan yang dapat

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

Analisis Perancangan Ulang Sistem Informasi CRM Menggunakan Metode Web Development Life Cycle (Studi Kasus: PT. Computrade

Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle SDLC Menjelaskan perbedaan antara model,

System Development Life-Cycle • Terdapat banyak varian metoda SDLC • Konsep utama adalah pengembangan adalah siklus “tahap akhir menjadi input utama siklus berikutnya”, berputar