• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOATSKIN TANNING FOR OBTAINING HIGH TENSILE STRENGTH LEATHER BY USING TANNING COMBINATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GOATSKIN TANNING FOR OBTAINING HIGH TENSILE STRENGTH LEATHER BY USING TANNING COMBINATION"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAMAKAN KULIT KAMBING UNTUK MEMPEROLEH KULIT TERSAMAK

BERKEKUATAN TARIK TINGGI MELALUI PENYAMAKAN KOMBINASI

Anwar Kasim1, Sri Mutiar2

1Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang

Telp. 0751-7050020. Fax. 0751-72772

E-mail: anwar_ks@yahoo.com

2Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas, Padang

E-mail: srimutiar@unidha.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan kulit tersamak yang memiliki kekuatan tarik tinggi. Kulit berkekuatan tarik tinggi diharap dapat digunakan untuk produk-produk yang memang membutuhkan hal demikian seperti tali koper dan tali haluan kuda. Penelitian ini dilakukan dengan metode penyamakan kombinasi antara larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2 dan Al2(SO4)3.

Penyamakan kombinasi dari 5 bahan tersebut diperoleh 3 kombinasi yang kekuatan kulit tersamaknya sangat tinggi dan melebihi yang dipersyaratkan oleh SNI 253-2009-A yaitu 75 kg/cm2. Kombinasi dimaksud

adalah kombinasi larutan gambir dengan KAl(SO4)2; kombinasi KAl(SO4)2 dengan larutan gambir sulfitasi dan

kombinasi Al2(SO4)3 dengan larutan gambir pH 8. Nilai kekuatan tarik yang didapat berkisar antara 856,72

kg/cm2 sampai 1124,70 kg/cm2. Sebagai pembanding kekuatan tarik kulit kambing tersamak kombinasi

antara bahan penyamak krom dengan gambir adalah 449,17 kg/cm2.

(2)

GOATSKIN TANNING FOR OBTAINING HIGH TENSILE STRENGTH LEATHER BY USING

TANNING COMBINATION

Anwar Kasim1, Sri Mutiar2

1Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang

Telp. 0751-7050020. Fax. 0751-72772

E-mail: anwar_ks@yahoo.com

2Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas, Padang

E-mail: srimutiar@unidha.ac.id

ABSTRACT

The research was aimed to produce a tanned leather which has a high tensile strength. Leather high-tensile strength are expected to be used for products that do require such things as ropes and rope bow horse suitcase. This study was conducted using a combination tanning solution Gambier, Gambier solution pH 8,

Gambier sulfitated, KAl(SO4)2 and Al2(SO4)3. Tanning combination of those 5 materials obtained 3

combination high tensile strength tanned leather and exceed those required by SNI 253-2009 that is 75

kg/cm2. The combination are combination solution of gambier with KAl(SO

4)2; combination KAl(SO4)2 with a

solution of Gambier sulfitated and the combination of Al2(SO4)2 with a solution of pH 8. Leather tensile

strength value obtained ranged between 928,86 kg/cm2 to 1004,93 kg/cm2. As a comparison of tensile

strength combination tanned goatskin combination of chrome tanning material with Gambier is 449,17

kg/cm2.

(3)

PENDAHULUAN

Kulit tersamak pada umumnya tidak membutuhkan kekuatan tarik yang terlalu tinggi. Sebagaimana yang dipersyaratkan pada SNI 253-2009 adalah 75 kg/cm2. Namun demikian ada beberapa kebutuhan produk

kulit yang membutuhkan kekuatan tarik kulit yang sangat tinggi sesuai dengan kebutuhan seperti tali koper dan tali haluan kuda. Penyamakan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan penyamak mineral dan bahan penyamak nabati. Penyamakan mineral pada umumnya menggunakan bahan mineral seperti krom, dan alaun sedangkan penyamakan nabati merupakan penyamakan menggunakan bahan tanaman yang mengandung tanin seperti akasia, mimosa, quebraco dan gambir.

Penyamakan kombinasi merupakan penyamakan yang dilakukan secara bertahap menggunakan dua bahan penyamak dalam suatu perlakuan proses penyamakan untuk menghasilkan kulit tersamak sesuai dengan kualitas tertentu dan kegunaan tertentu. Menurut Haron, et all (2012), penyamakan kombinasi yang umum dilakukan adalah menggunakan bahan penyamak mineral dan bahan penyamak nabati.

Bahan penyamakan gambir merupakan ekstrak dari daun dan ranting tanaman gambir (Uncaria gambier

Roxb.) yang kemudian diendapkan, ditiriskan, dicetak dan dikeringkan. Proses ekstraksi dilakukan dengan pengempaan baik secara tradisional maupun menggunakan alat kempa hidrolik (Kasim, 2011). Menurut Markmann (2009) gambir digolongkan sebagai zat samak terbaik. Larutan penyamak yang dibuat dari gambir cepat mencapai optimal dan larutannya keruh stabil.

Beberapa penelitian sebelumnya dengan berbagai formulasi penyamakan sudah dilakukan baik pada penyamakan tunggal maupun penyamakan kombinasi dengan bahan kulit kambing. Hasil penelitian kulit tersamak sudah memenuhi standar namun demikian belum ditemukan hasil penyamakan kulit berkekuatan tarik yang “sangat tinggi”. Pada penelitian Kasim et all 2011; 2014; 2015 menghasilkan kekuatan tarik tertinggi berkisar antara 403.40 kg/cm2sampai 449.17 kg/cm2. Menurut Ardinal, et all. (2013) mendapatkan hasil

kekuatan tarik angka yang paling tinggi 29.94 kg/cm2. Demikian juga Sahubawa et al (2011) kekuatan tarik

tertinggi kulit tersamak dari hasil penyamakan kombinasi formalin dan syntan yaitu 286,08 kg/cm2. Haron et

all (2012) melakukan penyamakan kombinasi terhadap kulit kambing menggunakan bahan penyamak akasia dan Al(SO4)3.18H2O mendapatkan kulit tersamak dengan kekuatan tarik tertinggi 450 kg/cm2.

Tujuan penelitian ini untuk mencari formulasi penyamakan kombinasi untuk menghasilkan kulit tersamak dengan kekuatan tarik yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk-produk yang membutuhkan kekuatan tarik “sangattinggi” seperti tali koper dan tali haluan kuda.

BAHAN DAN METODE

Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kambing awet garam, gambir, Al2(SO4)3, KAl(SO4)2,

kapur, natrium sulfida, asam sulfat, natrium karbonat, natrium bikarbonat, asam formiat, natrium hidroksida, teepol, oropon, preventol, garam, kertas pH, indikator MMB, n-hexanadan aquades.

Peralatan penelitian

(4)

Metode Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan persiapan kulit kambing kering awet garam dan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pikel, penyamakan kombinasi dengan berbagai formulasi pada konsentasi bahan penyamak pada tahap I dan tahap II sebanyak 3%. Penyamakan dilakukan dengan 2 kali ulangan sebagai berikut:

Perlakuan Penyamakan tahap I Penyamakan tahap II

A :

Kulit tersamak selanjutnya dikeringkan dengan cara pementangan kemudian dilakukan pengamatan sifat fisik dan analisis kimia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kekuatan Tarik Kulit Tersamak

Data hasil pengujian kekuatan tarik kulit tersamak dengan metode penyamakan kombinasi menggunakan larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al(SO4)3.

Tabel 1. Hasil Pengujian KekuatanTarik Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi Penyamakan Kombinasi Kekuatan tarik (kg/cm2) Standard Deviasi

Gambir - KAl(SO4)2 990,71 189,49

KAl(SO4)2- Gambir sulfitasi 928,86 27,17

Al(SO4)3 - Gambir pH 8 1066,37 86,72

SNI 0253-2009 Min 225

Standar EN-ISO >153

Hasil penelitian menunjukkan kulit tersamak dengan kekuatan tarik yang sangat tinggi yaitu mencapai 990,71 kg/cm2 pada penyamakan kombinasi menggunakan gambir pada penyamakan tahap I dan

KAl(SO4)2pada penyamakan tahap II. Demikian juga halnya dengan penyamakan kombinasi Al(SO4)3 pada

tahap I dan gambir pada tahap II juga menunjukkan kekuatan tarik kulit tersamak yang sangat tinggi yaitu mencapai 1066.37 kg/cm2 . Secara keseluruhan semua perlakuan menunjukkan hasil pengukuran kekuatan

tarik kulit yang tinggi. Jika dibandingkan dengan standar seperti SNI dan EN-ISO hasil ini menunjukkan hasil yang sangat tinggi, dimana berdasarkan SNI 0253-2009 kekuatan tarik kulit tersamak adalah 225 kg/cm2

sedangkan EN-ISO standar kekuatan tarik adalah minimal 153 kg/cm2 .

Pengukuran sifat fisik kulit teramak terutama kekuatan tarik merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan kualitas kulit samak. Hal ini mengambarkan kekuatan ikatan antara serat kolagen penyusun kulit dengan zat penyamak yang digunakan dan sekaligus menunjukkan kesempurnaan hasil penyamakan.

(5)

Tanin Terikat dan Derajat Penyamakan

Hasil analisis tanin terikat pada kulit tersamak dan derajat penyamakan kulit tersamak dari berbagai formulasi melalui penyamakan kombinasi dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data Kadar Tanin Terikat dan Derajat Penyamakan Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Penyamakan Kombinasi Kadar Tanin

Tanin terikat pada kulit tersamak menunjukkan jumlah tanin yang berdifusi kedalam jaringan kulit sehingga dapat membentuk ikatan dengan kolagen kulit.Derajat penyamakan juga memperlihatkan kecenderungan yang sama dengan tanin terikat. Derajat penyamakan merupakan jumlah bahan penyamak yang berikatan didalam jaringan serat kolagen sehingga terjadi ikatan kimia. Jika hasil penyamakan dibandingkan dengan standar kulit tersamak maka berbagai formulasi yang digunakan pada penyamakan kombinasi sudah memenuhi standar SNI 0253-2009.Menurut Sahubawa et.all (2011), pencampuran jenis bahan penyamak yang berbeda, bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kulit tersamak karena masing-masing bahan penyamak dapat melengkapi kekurangan dari bahan penyamak yang lain.

Bahan penyamak akan membentuk ikatan silang setelah proses penyamakan dilakukan sehingga dapat merubah kulit mentah menjadi lebih tahan terhadap pengaruh kimia maupun fisika. Begitu juga halnya dengan bahan penyamak gambir yang mudah berdifusi ke dalam kulit. Menurut Markmann (2009), gambir dikategorikan kepada jenis ekstrak yang spesial untuk menyamak kulit. Gambir menyatu secara cepat dengan protein kulit untuk menghasilkan kulit samak yang lembut dan halus. Terjadinya ikatan ini ditentukan oleh struktur fisik dan kimiawi kulit yang akan disamak serta bahan penyamak yang digunakan. Penyamakan kombinasi menggunakan larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al2(SO4)3 ternyata

dapat membentuk ikatan cross-linking antara kolagen kulit dengan bahan penyamak. Suparno et all. (2010) menyatakan penyamakan kombinasi akan memberikan efek sinergis untuk membentuk ikatan yang stabil.

Pengamatan keadaan kulit tersamak

Hasil pengamatan keadaan kulit tersamak berbagai formulasi melalui penyamakan kombinasi, sebagai data penunjang, ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3. Data Penunjang Pengamatan Sifat Fisik Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Penyamakan Kombinasi Ketebalan (cm) Density (g/cm3) Warna*

Gambir - KAl(SO4)2 0,035 4,26 Yellow

KAl(SO4)2- Gambir sulfitasi 0,040 5,55 Dark

Al(SO4)3 - Gambir pH 8 0.075 4,31 Very Dark

(6)

Kulit yang diperoleh relatif tipis jika dibandingkan dengan penelitian Kasim et all (2014) dengan ketebalan 0,10 cm. Densiti kulit juga relatif tinggi jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu 0,95g/cm3 dan

melampaui SNI 0,07-0,12 g/cm3. Kulit tersamak dengan densiti tinggi merupakan kulit yang tipis, begitu

pula sebaliknya kulit tersamak yang memiliki nilai density kecil merupakan kulit yang tebal.

Ketebalan kulit dipengaruhi oleh jumlah zat penyamak yang berikatan dengan kolagen kulit dan zat penyamak yang mengisi ruang kosong diantara serat kulit. Warna kulit hasil penelitian diamati dengan menggunakan Munsell Colour Chart. Penyamakan kulit kombinasi pada berbagai kombinasi penyamakan telah menghasilkan kulit dengan formulasi ini menunjukkan warna yang berbeda mulai dari kuning sampai sangat gelap.. Perbedaan warna disebabkan karena perbedaan penggunaan bahan penyamak. Dimana menurut Ibrahim et all (2005) warna kulit tersamak sama dengan bahan penyamak yang digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Kekuatan tarik kulit kambing tersamak dengan menggunakan berbagai kombinasi penyamakan antara

larutan gambir, larutan gambir pH 8, gambir sulfitasi, KAl(SO4)2dan Al2(SO4)3 pada penggunaan bahan

penyamak 3% didapat kulit tersamak dengan berkekuatan tarik “sangat tinggi” berkisar antara antara

928,86 kg/cm2 sampai 1004,93 kg/cm2.

2. Secara kimia derajat penyamakan kulit tersamak memenuhi standar SNI 0253-2009.

3. Kulit kambing tersamak yang diperoleh relatif tipis dengan densiti tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan kulit tersamak berkekuatan tarik tinggi dapat digunakan untuk tali koper, tali haluan kuda ataupun produk lainnya.

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Kepada Dirjen Pendidikan tinggi (DIKTI) yang telah membiayai penelitian ini melalui skim Hibah Kompetensi dengan kontrak No. 118/SP2H/PL/Dit.Litabmas/III/2012

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ardinal, A.Kasim, S.Mutiar. 2013. Karakteristik Penyamakan Kulit Menggunakan gambir pada pH 4 dan 8. Jurnal Biopropal Industri. Kementrian Perindustrian. Volume 4 No.2 Hal. 81-85.

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI 0253-2009) tentang Kulit Glace Kambing.

Balai Besar Penyamakan Kulit, Karet dan Plastik, 2011, Metode Penyamakan Kulit, Balai Besar Penyamakan Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta.

Haron, M.A., P. Khirstova, G.A. Gasmelseed, A. Covington. 2012. Potential of Vegetable Tanning Materials and Basic Aluminium Sulphate in Sudanese Leather Industry (Part II). Journal Science and Teknology. Vol 19. No. 1. Vol. 31-41.

Ibrahim, L,, Juliyarsi, I,, Melya, S, 2005, Ilmu dan Teknologi Pengolahan Kulit, Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.

Kasim, A., 2011,Proses Produksi dan Industri Hilir Gambir, Universitas Andalas Press, Padang

Kasim, A., D. Novia, S.Mutiar. J.Pinem. 2013. Characterization of Goat Skin on Preparation of Leather Tanned with Gambier and Properties of Leather. Majalah Kulit, Karet dan Plastik. Vol.29 No.1. ISSN 182-6971.

Kasim, A., D.Novia, S.Mutiar, A.Efendi. 2014. Diminishing Chromium Use on Combined Chromium-Gambier Tanning Process Upon the Characteristics of Tanned Leather. Media Peternakan. Journal of animal science and technology. Vol.3. No. 1. Hal 24-29.

Kasim, A. Asben, S. Mutiar. 2015. Kajian Kualitas gambir dan hubungannya dengan karakteristik kulit tersamak. Majalah Kulit, Karet dan Plastik.Vol.31. No.1. Hal 55-63.

Nasr, A.I, M.M. Abdelsalam & A.H. Azzam. 2013. Effect of Tanning Methode and Region on Physical and Chemical Properties of Bark Sheep Leather. Egyptian Journal of Sheep and Goat Science, Vol. 8(1), P:123-130.

Markmann D C GmbH. 2009. Vegetable Tannin Based Additives of Wood Board Industry.

Munsell Color Chart. 2012. Penentuan warna. http//:munsell.color.chart.google.com. diakses September 2012. Purnomo,E. 1991, Penyamakan Kulit Reptil, Akademi Penyamakan Kulit. Kanisius. Yogyakarta.

Purnomo, E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Kanisius. Yogyakarta.

Roigl, M., V. Segarral, M. A. Martinezl, J.Ferrer & C.Raspi. 2012. Chrome-free, tanned with oxazolidine. Journal of Aqeic. Vol. 63 N4.Hal. 101-110.

Sahubawa, L., A. Pertiwiningrum, A. T. Pamungkas. 2011. Pengaruh Kombinasi Bahan Penyamak Formalin dan Syntan Terhadap Kualitas Kulit Ikan Pari Tersamak. Majalah Kulit, Karet dan Plastik. ISSN 1829-6971. Volume 27. Hal 38-45.

(8)

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengujian KekuatanTarik Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi
Tabel 2. Data Kadar Tanin Terikat dan Derajat Penyamakan Kulit Tersamak Melalui Penyamakan Kombinasi

Referensi

Dokumen terkait

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.. 5 pengasuhan yang tepat bagi bayi juga dituangkan dalam karya ini agar dapat saling memberi informasi kepada sesama orang tua, terutama pasangan

Other factors, such as row spacing and nitrogen form, showed no significant influence on maize biomass production per plant even though maize biomass was higher in plots treated

12 Sesuai dengan pandangan tersebut pembelajaran bahasa di Pesantren modern tidak diarahkan pada penguasaan komponen kebahasaan, seperti gramatika dan

As a result, we can use stress surface to compare the potential impact of stress on different outages as well as assess the impact of efforts to reduce stress surface over time..

telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa tanaman bunga matahari mampu menyerap dan mengakumulasi 134 Cs dari dalam tanah yang dikontaminasi dengan 134 Cs dengan konsentrasi

membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut. Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian

Melalui kegiatan mengapresiasi karya sastra, dalam hal ini mengenai warna lokal (local colour) yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata, diharapkan siswa dapat

Berdasarkan pada pengalaman kami dan informasi yang ada, diharapkan tidak ada efek yang membahayakan jika ditangani sesuai dengan rekomendasi dan tindakan pencegahan yang sesuai