• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI HYPERMARKET CARREFOUR BG JUNCTION BUBUTAN SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI HYPERMARKET CARREFOUR BG JUNCTION BUBUTAN SURABAYA."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Andry Torent

0212010159/ FE/ EM

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

BUBUTAN – SURABAYA

Disusun oleh :

Andry Torent

0212010159/ FE/ EM

Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 11 September 2009

Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama : Ketua

Dra. Ec. Hj. Luky Susilowati, MP Dra. Ec. Hj. Luky Susilowati, MP Sekretaris

Dra. Ec. Hj. Siti Aminah, MM

Anggota

Dra. Ec. Sulastri. I, MM

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(3)

i

hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan

Skripsi dengan judul:

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI HYPERMARKET CARREFOUR BG JUNCTION BUBUTAN DI SURABAYA”

Penyusunan Proposal Penelitian ini dibuat guna memenuhi persyaratan sesuai

dengan kurikulum yang ada pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dalam rangka memenuhi tugas

akademik guna melengkapi sebagian syarat untuk menempuh Ujian Skripsi.

Hasil penulisan ini bukanlah kemampuan dari penulis semata, namun

terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dra. Ec. Hj. Luky Susilowati, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesadaran, sehingga terselesaikannya Skripsi ini

dengan baik, tidak lupa dengan turut sertanya berbagai pihak dalam memberikan

bantuan, baik berupa spiritual, materi dan motivasi. Penulis dengan rasa hormat

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

(4)

ii

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dra. Ec. Hj. Luky Susilowati, MP, selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan

bimbingan kepada penulis.

5. Para Dosen pengajar Ekonomi yang telah banyak memberi masukan dalam

proses belajar mengajar

6. Terima kasih kepada Papa, Mama, Adik-adikku Ivan, Renald, Anggiea yang

sangat kucintai atas bantuan spiritual, moril maupun material demi

menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak

kekurangan, sehingga penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun

sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Surabaya, 20 Juli 2009

(5)

iii

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………. iii

DAFTAR TABEL ………... viii

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

ABSTRAKSI ………. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2. Perumusan Masalah ………. 6

1.3. Tujuan Penelitian ………. 6

1.4. Manfaat Penelitian ………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ……… 8

2.2. Landasan Teori ……… 9

2.2.1. Arti dan Pentingnya Pemasaran ……….. 9

2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ………... 11

(6)

iv

2.2.7 Konsep Strategi Pemasaran ………. 17

2.2.8 Pengembangan Strategi Pemasaran ………. 18

2.2.9 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) …………. 21

2.2.10 Pengertian Produk ………... 22

2.2.11 Pengertian Harga ………. 24

2.2.12 Pengertian Promosi ……….. 25

2.2.13 Pengertian Distribusi ……… 26

2.2.14 Pengertian Perilaku Konsumen ……… 27

2.2.15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen …. 28 2.2.16 Proses Keputusan Pembelian ……… 33

2.2.17 Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian ……….. 37

2.2.18 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ………… 38

2.2.19 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ……… 40

2.2.20 Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian ……… 41

2.3. Kerangka Konseptual ……….. 43

(7)

v

3.1.2. Pengukuran Variabel ………. 48

3.2. Tehnik Penentuan Sampel ………. 49

3.3. Tehnik Pengumpulan Data ………. 50

3.3.1. Jenis Data ……… 50

3.3.2. Sumber Data ……….. 51

3.3.3. Pengumpulan Data ………. 51

3.4. Tehnik Analisis dan Pengujian Hipotesis ……….. 52

3.4.1. Tehnik Analisis ……….. 52

3.4.2. Uji Reliabilitas dan Validitas ………. 52

3.4.3. Outliers ………... 55

3.4.4. Outliers Univariate ………. 55

3.4.5. Outliers Multivariate ……….. 55

3.4.6. Uji Normalitas dan Multivariate ……… 56

3.4.7. Langkah Pemodelan SEM (Structural Equating Model) .. 56

3.4.8. Uji Kausalitas ………. 59

(8)

vi

4.1.2. Komitmen Carrefour ………. 67

4.1.3. Produk Private Label Carrefour ……… 70

4.2. Struktur Organisasi Perusahaan ……… 73

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ………. 74

4.3.1. Karakteristik Responden ………... 74

4.3.2. Deskripsi Variabel Produk ……… 77

4.3.3. Deskripsi Variabel Harga ………. 81

4.3.4. Deskripsi Variabel Promosi ………. 84

4.3.5. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian ……… 86

4.4. Analisis Data ……… 89

4.4.1. Evaluasi Outliers ……….. 89

4.4.2. Evaluasi Reliabilitas ……….. 91

4.4.3. Evaluasi Validitas ………. 92

4.4.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted ……….. 93

4.4.5. Evaluasi Normalitas ……….. 95

4.4.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM ……….. 97

4.4.7. Uji Kausalitas ……… 99

4.4.8. Analisis Unidimensi First Order ……….. 100

(9)

vii

5.2. Saran ……… 104

(10)

viii

Tabel 1.1. Rekapitulasi Omzet Penjualan ……… 3

Tabel 3.1. Goodness Of Fit Index ……….… 64

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………... 75

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …... 76

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 77

Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Product ……... 77

Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Harga …... 81

Tabel 4.7. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Promosi ... ….... 84

Tabel 4.8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian …... 86

Tabel 4.9. Outlier Data ………... 89

Tabel 4.10. Reliabilitas Data ………... 91

Tabel 4.11. Validitas Data ……….. 93

Tabel 4.12. Construct Reliability dan Variance Extracted ……….. 94

Tabel 4.13. Normalitas Data ……….... 96

(11)
(12)

x

Pembelian ……….... 36

Gambar 2.3. Kerangka Konseptual ……….. 43

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 73

(13)

xi Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden

Lampiran 3 : SPSS Output – Data Uji Outlier

Lampiran 4 : SPSS Output – Data Uji Reliabilitas

Lampiran 5 : Amos Output – Data Uji Normalitas

Amos Output – Data Uji Reliabilitas

Lampiran 6 : Amos Output – Data Uji Hipotesis Kausal

Amos Output – Data Konfirmasi Unidimensi First Order

(14)

xii

JUNCTION BUBUTAN SURABAYA

Oleh : Andry Torent

Hypermarket Carrefour BG Junction surabaya merupakan suatu bisnis eceran yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir dengan tujuan untuk melayani kebutuhan total konsumen.. Dalam kegiatan pemasarannya Hypermarket Carrefour BG Junction Bubutan Surabaya mengalami permasalahannya yaitu adanya kecenderungan menurunnya omzet penjualan. Penurunan omzet ini diindikasikan dengan persaingan yang ketat. Adanya penurunan ini disebabkan karena produk, harga dan promosi yang diberikan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Hypermarket Carrefour BG Junction Bubutan Surabaya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan masalah “ Apakah variabel strategi pemasaran mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian?”. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran terhadap keputusan pembelian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran yaitu produk, harga dan promosi. Sedangkan variable terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang berkunjung di Hypermarket Carrefour BG Junction Bubutan Surabaya. Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik non random sampling (non probability sampling) tepatnya accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 108 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Structural Equation Modeling (SEM).

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik Structural Equation Modeling diketahui signifikansi dari regresi antara strategi pemasaran dengan keputusan pembelian adalah sebesar 0,000 Dengan demikian terlihat bahwa nilai 0,000 kurang dari level of signifikan yang diisyaratkan yaitu 10%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan strategi pemasaran berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian terbukti kebenarannya.

(15)

1.1 Latar Belakang

Pada era Globalisasi ini, persaingan bisnis-bisnis yang dihadapi perusahaan

saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam

menentukan strategi bersaingnya agar dapat memenangkan persaingan yang

dihadapi. Manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mendesign dan

mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,

mempertahankan, dan meningkatkan konsumennya.

Krisis ekonomi yang telah melanda negara ini membuat konsumen

semakin pandai dalam membelanjakan uangnya. Konsumen benar-benar membeli

barang yang dibutuhkannya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya.

Selain jumlah barang yang sesuai dengan kebutuhannya, konsumen juga

menyesuaikan harga barang dengan kemampuan ekonomi mereka. Konsumen

semakin sadar akan kebutuhan yang harus didahulukan dan yang harus ditunda

terlebih dahulu. Hal ini disebabkan pada dampaknya krisis ekonomi yang telah

melanda negara kita saat ini.

Keterpurukan ekonomi yang dialami semua kalangan masyarakat,

terutama masyarakat yang berada dikalangan ekonomi kelas bawah sangat

mempengaruhi keputusan membeli mereka sebagai konsumen. Dalam memenuhi

kebutuhannya konsumen tidak lagi berdasar pada pemenuhan kebutuhan

(16)

pribadinya, tetapi konsumen lebih berdasar pada kebutuhan pokok yang paling

penting dan yang paling harus didahulukan. Setelah kebutuhan pokok yang paling

penting sudah dipenuhi dan bila ada kelebihan uang, konsumen bisa memenuhi

kebutuhan pribadinya diluar kebutuhan pokok.

Hypermarket Carrefour BG Junction Jalan Bubutan merupakan suatu

bisnis eceran yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir dengan tujuan

untuk melayani kebutuhan total konsumen, yaitu tempat belanja terpadu yang

menjual barang-barang dari barang kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang

eksklusif serta menjual berbagai jenis barang dengan volume transaksi besar.

Barang-barang tersebut beraneka ragam, dari kebutuhan barang dapur, perabot

rumah tangga, perabot kamar tidur, perabot kamar mandi, kosmetik, aksesoris

lain, pakaian, sepatu, tas dan sampai pada barang elektronik.

Keberadaan Hypermarket Carrefour BG Junction Jalan Bubutan

merupakan tuntutan masyarakat kota yang cenderung membutuhkan belanja

dengan pelayanan cepat, nyaman, leluasa dan lengkap, bersih, aman dan harga

kompetitif dan untuk segala kebutuhan semua tersedia, tempat yang mudah

dijangkau. Dengan hal tersebut untuk melakukan belanja tidak perlu harus

bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan barang kebutuhan

yang beraneka ragam. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

(17)

diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang

disajikan secara kognitif. (Setiadi 2003:415)

Berdasarkan data dan informasi dari Hypermarket Carrefour BG Junction

Jalan Bubutan Surabaya, omzet penjualan dari 3 bulan terakhir (Maret–Mei tahun

2009) adalah sebagai berikut: pada bulan Maret omzet penjualan sebesar

Rp. 7.983.250.462, pada bulan April omzet penjualan sebesar Rp. 7.974.128.369,

dan pada bulan Mei omzet penjualan sebesar Rp. 7.969.830.571. Apabila

diprosentasikan, diketahui pada bulan Maret terjadi penurunan penjualan sebesar

16,75%, pada bulan April terjadi penurunan penjualan sebesar 25,87%, dan pada

bulan Mei terjadi lagi penurunan penjualan sebesar 34,17%.

Tabel 1.1.

Rekapitulasi Omzet Penjualan Carrefour BG Junction Tahun 2009

Bulan Target Omzet Terealisasi Prosentase (%)

Maret Rp. 8.000.000.000 Rp. 7.983.250.462 16,75 %

April Rp. 8.000.000.000 Rp. 7.974.128.369 25,87 %

Mei Rp. 8.000.000.000 Rp. 7.969.830.571 34,17 %

Sumber: PT Carrefour Indonesia

Berdasarkan data yang ada diatas, jumlah omzet penjualan pada bulan ke

(18)

karena adanya persaingan yang ketat. Persaingan yang ketat bisnis ritel, juga

disebabkan oleh semakin banyaknya supermarket yang berdiri. Untuk mengatasi

penurunan omzet penjualan tersebut, perlu ditinjau adanya strategi pemasaran

yang tepat agar perusahaan bisa meraih kenaikan volume penjualan yang lebih

seperti pada tahun sebelumnya.

Memahami strategi bisnis dan keunggulan strategi bersaing sangatlah

penting untuk mengembangkan strategi pemasaran. Menurut Cravens (1996:76),

Dalam mengembangkan strategi pemasaran, pakar pemasaran ikut terlibat dalam

tiga hal penting:

1. Berpartisipasi dalam analisis dan perencanaan strategis

2. Menjadi bagian dari tim unit bisnis bersama-sama dengan manager

fungsional lainnya melayani konsumen

3. Mengembangkan serta mengimplimentasikan rencana pemasaran strategis

untuk pasar yang dilayani organisasi

Sekali perusahaan telah memutuskan Strategi Penetuan posisinya, maka

perusahaan kemudian siap memulai perencanaan yang terinci mengenai

marketing mix. Marketing Mix adalah salah satu konsep utama dalam pemasaran

modern.

Adapun pengertian tentang Strategi Pemasaran sebagai berikut:

Menurut Kotler (1986:113), strategi pemasaran adalah logika pemasaran

dengan mana satuan bisnis berharap akan mencapai sasaran pemasarannya.

(19)

sasaran marketing mix dan biaya pemasaran. Sedangkan menurut Setiadi

(2003:9), strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk

mempengaruhi pertukaran dalan mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi

pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku

konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian

produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan

bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran

pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi dan harga.

Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan bagaimana cara

menjangkau konsumen, berapa harga yang layak dibebankan, dan bagaimana

mempertahankan pasar didasari para pesaing. Diadakannya beberapa event di

Hypermarket Carrefour BG Junction Jalan Bubutan Surabaya untuk menarik

pengunjung.

Berdasarkan uraian diatas, maka penting bagi perusahaan untuk

mengetahui keinginan yang diharapkan oleh konsumen dan menjadikan

konsumen loyal terhadap Hypermarket Carrefour BG Junction Jalan Bubutan

Surabaya. Hal ini yang menjadikan peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian dan menjadikan konsumen untuk

memutuskan berbelanja di Hypermarket Carrefour BG Junction Jalan Bubutan

(20)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penting bagi Carrefour untuk mengetahui

keputusan konsumen. Hal ini yang menjadikan peneliti tertarik untuk mengetahui

pengaruh strategi pemasaran terhadap keputusan pembelian di Carrefour BG

Junction Surabaya. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran yang dikemukakan diatas,

maka yang diangkat sebagai permasalahan pada penelitian ini adalah:

Apakah variabel Strategi pemasaran (marketing mix) mempunyai

pengaruh terhadap keputusan pembelian di Carrefour BG Junction Bubutan

Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

Untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran (marketing mix) terhadap

(21)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Peneliti

Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam pengembangan lebih

lanjut

b. Bagi Perusahaan

Memberikan petunjuk dan sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan yang

mungkin dapat digunakan sebagai bahan dasar pertimbangan dalam

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Suranto dan Anand Miftachur Riza

(2005) yang berjudul Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku

Konsumen dengan Metode Diskriminan (Kasus di PT. Gudang Rabat Alfa

Retailindo Solo).

Dalam penelitian sebelumnya, tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui perbedaan perilaku sering beli dan jarang beli pada konsumen di

PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo. Variable yang digunakan dalam

penelitian sebelumnya meliputi variable bebas yaitu layout, lengkap, harga,

musik, ac, lampu, pelayanan karyawan, pelayanan kasir, promosi, image, dan

untuk variable terikat yaitu perilaku konsumen. Metode yang digunakan

adalah Metode Stratified Random Sampling.

Berdasarkan Metode Stratified Random Sampling, hasil perhitungan

menunjukkan jumlah sample minimum sebesar 138,30. pada penelitian ini

akan menggunakan sample sebanyak 150. Model Diskriminan yang ada

ternyata valid dan dapat digunakan, karena tingkat ketepatannya 60,7%

(>50%) dan mempunyai cross validation 60,7%.

Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah kedua-duanya

meneliti tentang Penentuan Strategi Pemasaran. Sedangkan perbedaannya

(23)

terletak pada variable independent dan objek penelitian, dimana variable

independent sebelumnya adalah perilaku konsumen, sedangkan variable

dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, serta objek penelitian

sebelumnya adalah di PT. Gudang Rabat Alfa Retailindo Solo, sedangkan

penelitian yang menjadi objek penelitian adalah Carrefour BG Junction

Surabaya.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Arti dan Pentingnya Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari seluruh kegiatan yaitu harus

dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya,

berkembang dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran harus dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga konsumen mempunyai

pandangan yang baik terhadap perusahaan. Dari definisi yang ada

mempunyai pengertian yang agak berbeda meskipun sebenarnya sama.

Perbedaan ini disebabkan karena pemasaran dilihat dari segi yang

berbeda-beda, oleh sebab itu perlu suatu adanya pengertian untuk digunakan sebagai

(24)

Adapun definisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut:

a. Menurut Kotler (1993 : 4)

Pemasaran adalah proses social manajemen dengan mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan individu dan

kelompok lainnya.

b. Menurut Stanton (1991 : 122)

Pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan

mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran. Dari kedua definisi diatas

meskipun kelihatannya berbeda tetapi mempunyai persamaan dalam

definisi-definisi tersebut. Dari definisi pemasaran tersebut mengandung

arti bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia dimana kegiatan tersebut

ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Kegiatan dalam pemasaran terjadi tatkala oleh menentukan kebutuhan dan

keinginannya dalam cara tertentu yang disebut pertukaran. Dari definisi

diatas dapat juga dijelaskan bahwa arti pemasaran jauh lebih luas daripada

arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai

dengan mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,

(25)

cara-cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk konsumen. Jadi

kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan

sebagai suatu sistem.

Agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai maka diperlukan keahlian

daripada pengelola perusahan dalam usaha memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Agar dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat

membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam menyesuaikan

diri dengan perubahan lingkungan atau mungkin kegiatan pemasaran haruslah

ada yang mengkoordinasi dan ada yang mengelola dengan cara baik, maka

dikenallah istilah manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler

(1993 : 14) adalah sebagai berikut: Manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan

distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang

memenuhi sasaran perorangan dan organisasi.

Dari definisi tersebut mengandung arti manajemen pemasaran sebagai

suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan

pengendalian yang mencakup gagasan barang dan jasa yang dilandasi oleh

gagasan pertukaran bertujuan untuk menghasilkan kepuasan baru pihak yang

(26)

Manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat

serta komposisi permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi

mencapai sasarannya.

2.2.3. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (1992:8), pemasaran adalah suatu proses social dan

manajerial dengan individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan

produk dan nilai dengan pihak lain.

Menurut Swastha (1992:179), pengertian pemasaran adalah sistem

keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dengan demikian, pemasaran merupakan serangkaian kegiatan yang

dilakukan dalam rangka menciptakan pertukaran/ transaksi atas produk yang

ditawarkan dan dilakukan antara pemasok dengan konsumen

2.2.4. Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan

factor efektif yaitu : penting untuk mencapai sukses usahanya, akan

mengetahui adanya cara dan falsafah baru itu yang terlibat didalamnya, cara

(27)

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap

kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler (1991 : 21), konsep

pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan

yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran sebenarnya

berpihak pada 4 tiang utama yang membantu pemasaran secara lebih efektif

yaitu:

a. Fokus pasar

Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi dalam setiap pasar dalam

memuaskan setiap kebutuhan juga tidak ada perusahaan yang bisa

melakukan pekerjaan dengan baik dalam suatu pasar yang luas.

Perusahaan-perusahaan melakukan tugasnya dengan baik apalagi mereka

mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan baik. Mereka melakukan

dengan baik apabila perusahaan itu mempersiapkan program pemasaran

yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasar sasaran.

b. Orientasi pelanggan

Pemikiran yang berorientasi pada pelanggan mengharuskan suatu

perusahaan untuk secara cermat menentukan kebutuhan pelanggan dari

sudut pandang pelanggan bukan dari sudut pandangannya sendiri.

Memuaskan pelanggan itu penting sekali karena pada dasarnya, penjualan

(28)

dan pelanggan yang berulang. Selalu lebih mahal untuk menarik

pelanggan baru daripada mempertahankan pelanggan adalah hal penting.

Oleh karena itu mempertahankan pelanggan adalah hal penting daripada

menarik pelanggan.

c. Pemasaran terpadu

Pemasaran terpadu mempunyai 2 arti :

i. Pertama, berbagai fungsi pemasaran seperti tenaga penjual iklan

manajemen produksi, penelitian pasar dan lain-lain. Funsi pemasaran

ini harus dikoordinasi dari sudut pandang pelanggan.

ii. Kedua, pemasaran harus dikoordinasi yang baik dengan perusahaan

lain.

d. Profitabilitas (Kemampulabaan)

Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk membantu organisasi

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan mereka. Dalam perusahaan

pribadi tujuan utamanya adalah keuntungan dalam berorganisasi non laba

dan organisasi public tujuan ini adalah bertahan hidup dan menari cukup

dana yang memadai untuk melaksanakan tugas.

2.2.5. Pengertian Strategi Pemasaran

Agar berhasil dalam persaingan pada lingkungan usaha yang selalu

bergejolak pada masa kini, diperlukan strategi pemasaran berorientasi pasar

(29)

kebutuhan konsumen. Memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan

secara efektif mampu mengkombinasikan serta mengarahkan ketrampilan dan

sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan

maximal pada konsumennya.

Menurut menurut Cravens (1996:94), strategi pemasaran adalah

proses analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang dirancang

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Sedangkan Swasta (1931:67), strategi adalah suatu rencana yang

diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahan mungkin

mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai

tujuan tersebut dapat berbeda, jadi, strategi ini dibuat berdasarkan suatu

tujuan.

Sementara itu, Tull dan Kahle (1990:6), mendefinisikan strategi

pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai

tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi

pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti

segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran

pemasaran, dan biaya bauran pemasaran.

Strategi pemasaran memerlukan keputusan-keputusan Dari manajemen

(30)

keputusan-keputusan di bidang perencanaan barang, penetapan harga, saluran

distribusi dan distribusi fisik serta promosi.

Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana

keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategi ini dapat dilakukan

oleh manager perusahaan dengan membuat tiga macam keputusan, yaitu:

• Konsumen manakah yang harus dituju?

Konsumen yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani

oleh perusahaan dengan memuaskan. Pendekatan yang paling baik adalah

dengan memilih kelompok tertentu yang dituju dan menentukan marketing

mix yang dapat memenuhi keinginan mereka.

• Kepuasan seperti apakah yang diinginkan oleh konsumen tersebut?

Strategi pemasaran yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang

keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat barang. Dalam hall

ini, manajemen harus menemukan tentang keinginan apa yang penting

bagi konsumen. Tentu saja perlu diadakan penyesuaian marketing mix

terhadap keinginan-keinginan tersebut.

• Marketing mix seperti apakah yang dipakai untuk memberikan kepuasan

kepada konsumen tersebut?

Marketing mix ini merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh

perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan

(31)

Ketiga elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran

perusahaan. Strategi tersebut merupakan rencana jangka panjang yang

digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan personalia pemasaran.

2.2.6. Konsep Strategi Pemasaran

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat

penyusunan strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi

yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal

perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan

eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam

pengembangan strategi.

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk

mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka

mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok.

Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa

yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah

dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan kompetitif

atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi (bauran

(32)

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (1995:3), konsep strategi

dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu:

1. Perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do)

2. Perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does)

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan

sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan

mengimplementasikan misinya. Sedangkan berdasarkan perspektif yang

kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi

terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

2.2.7. Pengembangan Strategi Pemasaran

Strategi merupakan cara umum yang akan ditempuh untuk mencapai

arah tujuan tersebut. Strategi terdiri atas dari berbagai elemen, dan dalam hal

ini akan dititik beratkan pada elemen-elemen pemasaran. Menurut Swastha

(1983:75), ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran, yakni:

1. Segmentasi pasar, adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat

heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar)

yang bersifat homogen. Segmentasi pasar merupakan dasar untuk

mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang

berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli yang

(33)

• Kebutuhan yang berbeda-beda

• Pola pembelian yang berbeda-beda

• Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran

2. Penentuan posisi pasar (market positioning), adalah memilih posisi

konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum

untuk mencapai tujuan sebagai pelopor. Dalam penentuan posisi pasar ini

terdapat dua macam strategi, yakni:

• Konsentrasi segmen tunggal

Konsentrasi segmen tunggal ini merupakan strategi yang dapat

ditentukan perusahaan bilamana ingin mempunyai posisi yang kuat

pada satu segmen saja.

• Konsentrasi segmen ganda

Konsentrasi segmen ganda ini merupakan strategi dimana perusahaan

menginginkan posisi yang kuat dalam beberapa segmen.

3. Strategi memasuki pasar (market entry strategy), adalah menentukan

bagaimana memasuki pasar yang dituju. Beberapa cara untuk memasuki

segmen pasar yang dituju, yaitu dengan:

• Membeli perusahaan lain

Membeli perusahaan lain ini dianggap suatu cara yang palinh mudah

untuk memasuki pasar. Selain itu juga dianggap paling cepat karena

(34)

• Berkembang sendiri

Cara ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang

menganggap bahwa posisi yang kuat dapat dicapai dengan

menjalankan riset dan pengembangan sendiri. Faktor-faktor

penghalang bagi perusahaan melalui cara berkembang sendiri, antara

lain:

-

Memperoleh hak patent

-

Skala produksi yang paling ekonomis

-

Memperoleh saluran distribusi

-

Menentukan supplier yang paling menguntungkan

-

Biaya promosi yang mahal dan faktor-faktor lain

• Mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain

Cara lain untuk memasuki suatu segmen adalah bekerjasama dengan

perusahaan lain. Adapun keuntungan-keuntungannya antara lain:

-

Resiko ditanggung bersama-sama. Jadi resiko masing-masing

perusahaan menjadi berkurang.

-

Masing-masing perusahaan mempunyai keahlian sendiri-sendiri.

Jadi masing-masing perusahaan dapat saling melengkapi atau

(35)

4. Strategi marketing mix, adalah kombinasi dari empat variable atau

kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni:

produk, struktur harga, kegiatan promosi dan siatem distribusi.

5. Strategi penentuan waktu (timing strategy), apabila perusahaan telah

menemukan kesempatan yang baik, kemudian menetapkan tujuan dan

mengembangkan suatu strategi pemasaran, ini tidak berarti bahwa

perusahaan tersebut dapat segera beroperasi.

2.2.8. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Konsep pengembangan strategi pemasaran yang keempat berkaitan

dengan masalah bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar

tertentu. Hal ini dapat terpenuhi dengan penyediaan suatu sarana yang disebut

marketing mix. Marketing mix ini merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa:

Bauran pemasaran (Marketing mix) adalah kombinasi dari keempat

variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem

distribusi. Marketing mix ini merupakan variable-variabel yang dipakai oleh

perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan

keinginan konsumen. (Swastha 1983:74)

Sedangkan menurut Kotler (1987:41), bauran pemasaran ialah

(36)

untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar

sasarannya.

2.1.1 Pengertian Produk (Product)

Menurut Kotler dalam Angipora (2002:151), produk adalah setiap apa

saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian

atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Sedangkan menurut Angipora ( 2002:27), Produk merupakan

kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar

Keberadaan produk dapat dikatakan sebgai titik sentral dari kegiatan

marketing, karena semua kegiatan dari unsur-unsur marketing mix lainnya

berawal dari berpatokan pada produk yang dihasilkan. Pengenalan secara

mendalam terhadap keberadaan suatu produk yang dihasilkan dapat dilihat

dalam bauran produk (produk mix) yang unsur-unsurnya terdiri dari:

1. Keanekaragaman atau macam-macam produk, adalah berbagai pilihan

variasi dari produk perusahaan. Beragam produk yang dihasilkan oleh

perusahaan.

2. Kualitas adalah satu dari alat utama untuk mencapai posisi produk.

Kualitas menyatakan tigkat kemampuan dari suatu merk atau produk

(37)

3. Desain adalah rancangan pengembangan produk baru, penampilan dan

fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan

4. Bentuk adalah hasil dari kegiatan desain (rancangan) yang dilakukan.

5. Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain yang dimaksudkan

untuk mengidentifikasikan (barang dan jasa) dari para penjual dan

membedakannya dari produk pesaing.

6. Kemasan adalah pembungkus yang digunakan untuk dapat menyenangkan

dan menarik pelanggan

7. Ukuran adalah produk untuk sasaran konsumen

8. Pelayanan adalah pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada

pelanggan pada saat terjadi transaksi pembelian maupun sesudah

pembelian

9. Jaminan adalah jaminan yang diberikan atau disediakan oleh perusahaan

terhadap produk yang dihasilkan. Setiap produk memiliki jaminan dan

pelayanan-pelayanan yang menyertainya sangat baik di perusahaan, dan

secara tidak langsung telah mencerminkan kualitas produk tersebut.

10.Pengambilan adalah jaminan perusahaan terhadap produk yang sudah

dijual kepada konsumen dalam waktu tertentu bila mengalami gangguan/

kerusakan, maka perusahaan akan mengganti dengan produk baru yang

(38)

2.2.10. Pengertian Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

mendapatkan produk (Kotler 1987:41). Didalam menentukan kebijakan harga

dari suatu produk yang dihasilkan tentunya perlu memperhatikan dan

mempertimbangkan secara seksama. Sedangkan menurut Stanton dalam

Angipora (2002:268), harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah

beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi

sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Unsur-unsur yang berkaitan

dengan bauran harga (price mix) yang terdiri dari:

1. Daftar harga adalah harga yang ditetapkan oleh perusahaan untuk eceran

dan grosir

2. Rabat, adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau harga tercatat atau

harga terdaftar

3. Discount/ potongan tunai adalah potongan harga yang diberikan kepada

konsumen dalam membeli produk suatu perusahaan. Potongan harga

biasanya diberikan berbeda kepada pembeli yang melakukan pembelian

dalam jumlah yang besar.

4. Jangka pembayaran batas waktu pembayaran yang diberikan oleh

perusahaan kepada konsumen/ pembeli

5. Syarat-syarat pembayaran adalah syarat-syarat yang diajukan perusahaan

(39)

2.2.11. Pengertian Promosi (Promotion)

Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi

dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.

Untuk melaksanakan kegiatan promosi produk perusahaan secara

keseluruhan khususnya kegiatan penjualan, maka produsen harus memilih dan

menetapkan secara seksama. Elemen-elemen dalam bauran promosi

(promotion mix) yang terdiri dari:

1. Periklanan, adalah merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk,

mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang

dihasilkan

2. Promosi penjualan, adalah berbagai intensif jangka pendek untuk

mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa

3. Hubungan masyarakat dan publisitas, adalah berbagai program untuk

mempromosikan data/ atau melindungi citra perusahaan atau

individualnya

4. Penjualan pribadi, adalah interaksi langsung dengan satu calon pembeli

atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan

menerima pesanan

5. Pemasaran langsung, adalah penggunaan surat, telephon, faksimili, e-mail

(40)

secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari

pelanggan tertentu atau calon pelanggan.

2.2.12. Pengertian Distribusi (Place)

Distribusi menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat memperoleh dan

tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun

konsumen berada. Menurut David A. Revzan, saluran distribusi merupakan

suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara

dan akhirnya sampai pada pemakai. Didalam penetapan saluran distribusi,

produsen memperhatikan unsur-unsur yang terkait dalam bauran distribusi

(distribution mix) yang terdiri dari:

1. Lokasi adalah tempat dimana perusahan tersebut memproduksi dan

menyalurkan produknya baik grosir maupun ke pengecer.

2. Persediaan adalah penyimpanan produk perusahaan secara efisien dalam

rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh pasar

3. Transportasi saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan untuk

(41)

2.2.13. Pengertian Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen

sebagai berikut:

“The term consumer behaviour refers to the behaviour that consumers

display in searching for, purchasing, using, and disposing of products and

services that they expect will satisfy their needs”

“Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan

akan memuaskan kebutuhan mereka.”

Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard (1993) mengartikannya

sebagai:

“We define consumer behaviour as those activities directly involved in

obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the

decision processes that precede and follow these action”

“Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan

produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

tindakan ini”

Beberapa definisi lainnya dan perilaku konsumen dikemukakan oleh

(42)

Proses pengambilan keputusan dan aktifitas fisik dalam mengevaluasi,

memperoleh, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa (Loudon dan

Bella-Bitta, 1984)

Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan,

membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa (Winardi, 1991)

Perilaku yang dikaitkan dengan “Prefrences” dan “Possibilities”

(Deaton dan Muellbawer, 1986)

Perilaku konsumen merupakan pengkajian dari perilaku manusia

sehari-hari (Mullen dan Johnson, 1990)

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat kita

simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta

proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum

membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa

setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. (dikutip dari

Ujang Sumarwan, 2004)

2.2.14. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh

factor-factor kebudayaan social, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar

adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus

(43)

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen.

1. Faktor Budaya

a. Kultur

Menurut Kotler (2000:223), Budaya adalah determinan paling

fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang.

b. Sub Kultur

Setiap budaya terdiri dari beberapa sub-sub kultur yang lebih kecil

yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi

para anggotanya. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok

ras, dan daerah geografis. (Kotler 2000:224)

c. Kelas Sosial

Menurut Kotler (2000:225), kelas social adalah divisi atau kelompok

yang relative homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang

tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki nilai, minat,

dan perilaku yang mirip.

2. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social

seperti:

a. Kelompok acuan (kelompok referensi)

Kelompok seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung

(44)

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat. Menurut Kotler (1996:149), keputusan pembelian

keluarga tergantung pada produk dan situasi, anggota keluarga

individual menggunakan jumlah pengaruh yang berbeda

c. Peran dan status

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan peran

dan status. Peran terdiri dari aktifitas yang diharapkan dilakukan

seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran

membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan

masyarakat.

3. Faktor Pribadi

a. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.

Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasikan

tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologi orang dewasa biasanya

mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka

menjalani hidupnya.

b. Gaya Hidup

Menurut Kotler (2000:237) gaya hidup seseorang adalah pola hidup

didunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat

(45)

c. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Sebuah perusahaan melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk

menurut kelompok pekerjaan tertentu.

d. Kondisi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk,

pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat

minat. Bila indicator ekonomi menunjukkan reaksi pemasar dapat

mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang memposisikan

kembali dan mengubah harga produknya.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Menurut Kotler (2000:237), Kepribadian adalah karakteristik

psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan respon yang

relative konsisten dan tetap terhadap lingkungannya.

4. Faktor Psikologis

a. Motivasi

Menurut Kotler (1996:154), Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang

cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk

(46)

b. Persepsi

Menurut Kotler (2000:241), Persepsi didefinisikan sebagai proses

bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan

masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran

keseluruhan yang bermakna. Orang bias memiliki persepsi yang

berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses perceptual,

yaitu:

1. Perhatian yang selektif

2. Distorsi selektif

3. Ingatan selektif

c. Pengetahuan

Menurut Kotler (2000:242), pengetahuan menggambarkan perubahan

dalam perilaku individu tertentu yang berasal dari pengalaman.

d. Keyakinan dan Sikap

Menurut Kotler (2000:243), Keyakinan adalah pemikiran deskriptif

yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan sikap adalah

evaluasi kognitif, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan

(47)

2.2.15. Proses Keputusan Pembelian

Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap pembeli

dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para

konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Perilaku konsumen

dikemukakan bahwa banyak factor yang mempengaruhi para konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap setiap barang atai jasa di dalam usaha

memenuhi kebutuhan dan keinginan yang bersangkutan. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat dibedakan berbagai peran yang dilakukan oleh masing-masing

orang dalam suatu keputusan pembelian. Menurut Angipora (2002 :140),

peran tersebut adalah:

1. Initiator (pemrakarsa) adalah orang yang pertama-tama memberikan

pendapat atau fikiran untuk membeli produk atau jasa tertentu.

2. Influencer (pemberi pengaruh) adalah orang yang pandangan/ nasehatnya

memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir

3. Decider (pengambilan keputusan) adalah, orang yang sangat menentukan

sebagian atau keseluruhan pembelian; apakah membeli; apa yang akan

dibeli; kapan hendak membeli; dengan cara bagaimana membeli; atau

dimana akan membeli

4. Buyer (pembeli) adalah orang yang akan melakukan pembelian nyata

5. User (pemakai) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan

(48)

2.2.16. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan

Tahap-tahap proses keputusan pembelian menurut Kotler

(2000:251-258), dibagi menjadi lima tahap yaitu:

• Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai ketika menyadari adanya masalah atau

kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual

dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh

stimuli internal maupun eksternal.

• Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk

mencari lebih banyak informasi. Kita dapat membedakan dua tingkatan.

Keadaan pencarian informasi yang lebih ringan disebut perhatian yang

memuncak (heightened attention).

Yang menjadi perhatian pokok pemasar adalah sumber informasi utama

yang dicari konsumen dan pengaruh relatifnya terhadap keputusan

pembelian berikutnya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari

empat kelompok:

1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan

2. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, pedagang perantara, kemasan,

(49)

3. Sumber public: media massa, organisasi rating konsumen

4. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

• Evaluasi Alternative

Bagaimana konsumen memprotes informasi mengenai merek yang

bersaing dan membuat pertimbangan akhir mengenai nilainya? Ternyata

bahwa tidak ada proses evaluasi tunggal dan sederhana yang digunakan

oleh semua konsumen atau bahkan oleh seorang konsumen dalam semua

situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan. Sebagian

model terbaru dari proses evaluasi konsumen berorientasi secara

kognitif-yaitu, mereka menganggap bahwa konsumen sebagian besar melakukan

penilaian produk secara sadar dan rasioal.

• Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara

merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

minat pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Meski

demikian, ada dua factor yang berintervensi diantara minat pembelian dan

keputusan pembelian. Tahap-tahap ini ditunjukkan dengan gambar

(50)

Evaluasi alternatif

Minat pembelian

Sikap orang lain

Factor-faktor situasional yang tidak

diantisipasi

Keputusan pembelian Gambar 2.1

Tahap-tahap Diantara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

Sumber: diambil dari Manajemen Pemasaran Perspektif Asia oleh Philip

Kotler (2000:256).

1. Factor yang pertama adalah sikap orang lain.

Sejauh mana sikap orang lain dapat mengurangi alternative yang

disukai seseorang akan tergantung pada dua hal:

a. Intensitas dari sikap negative orang lain tersebut terhadap

alternative yang disukai konsumen, dan

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain itu

2. Faktor yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diantisipasi

(51)

Konsumen membentuk minat pembelian atas dasar factor-faktor

seperti:

a. Pendapatan keluarga yang diharapkan

b. Harga yang diharapkan

c. Manfaat produk yang diharapkan

Perilaku Purnabeli/ Perilaku Setelah Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan

atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan tindakan

purnabeli dan menggunakan produk tersebut; pemasar harus benar-benar

memperhatikan kedua aspek ini. Tugas pemasar terakhir saat produk

dibeli, tetapi terus berlanjut sampai periode purnabeli.

2.2.17. Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Pada dasarnya konsumen membeli barang atau jasa karena produk

tersebut bermanfaat bagi mereka. Semakin banyak manfaat yang dapat

mereka harapkan dari sebuah produk semakin besar pula kemungkinan

mereka membeli produk itu. (Sutojo 2001:28)

Apabila seseorang membutuhkan suatu produk, maka terbayang lebih

dahulu adalah manfaat produk. Setelah itu baru mempertimbangkan

factor-faktor lain diluar manfaat. Factor-factor-faktor lain itulah yang membuat konsumen

(52)

Menurut Kotler dalam Angipora (2002:151), produk adalah setiap apa

saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian

atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi

benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Mengembangkan

suatu produk mencakup penetapan manfaat yang disampaikan produk.

Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk seperti

mutu, sifat, rancangan. Keputusan mengenai atribut ini mempengaruhi reaksi

konsumen terhadap suatu produk. Maksudnya untuk produk yang dijual/

dipasarkan baik itu produk/ jasa, harus memiliki atribut-atribut yang

mendukung untuk menarik untuk melakukan pembelian. Selain itu produk

yang ditawarkan harus memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang berkualitas serta

dengan adanya pengembangan produk yang dilakukan oleh pihak perusahaan

secara terus menerus kepada produk yang dihasilkannya dapat mempengaruhi

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

2.2.18. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur yang lainnya (produk,

(53)

merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, yang artinya dapat

diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau

komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal yang terakhir tidak dapat

diubah/ disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut

keputusan jangka panjang.

Sedangkan menurut Angipora (2002:27), penetapan unsur-unsur

dalam bauran harga “price mix” dari suatu produk yang dihasilkan merupakan

salah satu usaha produsen untuk menarik konsumen agar mau membeli dalam

jumlah yang lebih banyak dan mengikat untuk membeli secara kontinyu.

Menurut Kotler dkk (2000) dalam Tatik Suryani bahwa harga sebagai

salah satu bauran pemasaran merupakan factor yang berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan konsumen.

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono

1997:152).

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian,

adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara

mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternative yang tersedia,

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)

65

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PT. Carrefour Indonesia

Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan

Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat

yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit

pertamanya di Pasar festival.

Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk Perusahaan

Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di

seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel besar

terbesar kedua di dunia dengan memakai Carrefour.

Dengan terbentuknya Carrefour ini, maka segala sumber daya yang

dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan

memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan

kami untuk meningkatkan kinerja paserba-paserba kami, mendapat manfaat

dari keahlian karyawan-karyawan kami di Indonesia dan di dunia, dan

mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.

Fokus terhadap konsumen ini kami terjemahkan dalam 3 pilar utama

(75)

belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah

sebagai berikut:

Harga yang bersaing

Pilihan yang lengkap

Pelayanan yang memuaskan

Di bulan Januari 2008, PT. Carrefour Indonesia berhasil

menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini

Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar

di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan,

Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu)

karyawan professional yang siap untuk melayani para konsumen.

Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang

diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.

Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour dengan cepat menjadi suatu

alternative belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya

fasilitas-fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parker gratis di

paserba-paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi

kualitas, maka paserba Carrefour benar-benar merupakan tempat belanja

keluarga.

Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi

(76)

4.1.2. Komitmen Carrefour “Ada yang Lebih Murah Kami Ganti 10x lipat”

Persyaratan (Prosedur Jaminan Harga Lebih Murah):

1. Penggantian hanya berlaku pada hari yang sama pada saat pembelian.

2. Penggantian selisih 10 kali hanya bisa dilakukan di Carrefour tempat

Anda Belanja. Program berlaku sampai 30 Juni 2009.

3. Satu pelanggan (dan satu keluarga) hanya dapat mengklaim 1 kali dalam

satu minggu.

4. Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan untuk gerai moderen

(Griya/Yogya, Giant Superindo, Hero dan Hypermart) yang berjarak

maksimum 2 km dari Carrefour tempat Anda mengklaim dan tidak

berlaku untuk pembelian di pasar tradisional atau toko kecil.

5. Hanya berlaku untuk produk kebutuhan sehari-hari (grocery) dan produk

segar, kecuali departemen Bakery dan Salad Bar.

6. Selisih harga akan diganti sebesar 10 kali lipat. Pelanggan harus

menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk belanja gerai moderen lain

pada hari yang sama.

7. Khusus untuk harga promosi kompetitor, klaim hanya akan diberlakukan

penggantian selisih 1 kali lipat.

8. Klaim hanya bisa dilakukan untuk maksimal 5 jenis barang yang berbeda

dan setiap jenisnya maksimal 1 unit atau seberat 1 kg, nilai maksimum

(77)

9. Pengembalian selisih harga ini bisa dilakukan setelah pelanggan mengisi

dan mengembalikan formulir di Bagian Pusat Informasi, sambil membawa

dan menunjukkan barang yang dibeli lengkap dengan struk belanja

Carrefour dan struk belanja gerai moderen lain, satu struk hanya untuk

satu kali klaim

10.Semua penggantian 10 kali hanya bisa dilakukan di kasir Bagian Pusat

Informasi.

Adapun komitmen lain yang di berikan oleh pihak Carrefour BG

Junction, diantaranya adalah:

1. Parkir Gratis

Dapatkan parkir gratis untuk 1 jam pertama bagi pelanggan Carrefour

(KECUALI CARREFOUR DENPASAR), dengan menunjukkan struk

belanja (dengan minimal pembelanjaan untuk kendaraan roda dua atau

empat) beserta karcis parkir Anda ke bagian Informasi / Customer

Service. Sebagian gerai kami menerapkan parkir gratis secara penuh bagi

(78)

2. Pengiriman Gratis.

Carrefour memberikan Servis Pengirim Gratis untuk pembelian barang

elektronik (Appliances) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk setiap pembelian TV>25", Refrigerator / Kulkas>100lt,

Mesin Cuci, dan standing Stove (Kompor Gas Berdiri).

2. Didalam area 20 km dari toko.

3. Simpel (Sistem Pembulatan)

Carrefour Menghargai Setiap Nilai Rupiah Anda.

1. Untuk setiap transaksi pembayaran secara tunai / cash, kasir kami

akan melakukan pembulatan terhadap total belanja pelanggan,

yang memastikan setiap pelanggan memperoleh uang kembali

secara tepat.

2. Sistem pembulatan ini hanya berlaku untuk pembayaran secara

(79)

4. Tidak Puas Kami Beli Kembali

Persyaratan (Prosedur Tidak puas kami beli kembali):

1. Pelanggan harus menunjukkan struk belanja asli Carrefour.

2. Barang yang dikembalikan harus masih dalam kemasan asli dan

lengkap seperti pada saat melakukan pembelian.

3. Jangka waktu pengembalian barang tidak lebih dari 15 hari dari

tanggal pembelian. Kecuali untuk barang-barang segar (fresh &

perisable), jangka waktu pengembalian tidak lebih dari 3 hari, dan

hanya akan dikembalikan dalam bentuk uang bukan barang.

4. Penukaran dan pembatalan dapat dilakukan di seluruh Carrefour di

Indonesia.

5. Pakaian dalam, Pakaian Renang dan HP tidak dapat dikembalikan /

ditukar.

4.1.3. Produk Private Label Carrefour (Produk berkualitas dengan harga bersaing)

Private Label dihadirkan untuk menambah pilihan belanja bagi

konsumen. Private Label Kami telah melalui serangkaian proses yang ketat

sebelum ada ditangan Anda. Carrefour melakukan seleksi kepada calon

pemasok sebelum mereka mulai memproduksi untuk Carrefour. Carrefour

(80)

menjaga kualiatas produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh carrefour ditiap rangkaian produknya. Produsen yang sebagian besar

UKM, juga diuntungkan karena tidak perlu mengembangkan merek yang

memakan waktu lama dan biaya yang besar. Dengan private label produk

langsung dikenal dan dipercaya masyarakat. Carrefour senantiasa memberikan

pengetahuannya sehingga pemasok tersebut mampu membuat produk

berstandar international untuk dipasok di gerai Carrefour lain di dunia.

Produk Carrefour menjawab kebutuhan Anda akan produk berkualitas dengan

harga yang lebih kompetitif. Carrefour senantiasa menjaga kualitas "Produk

Carrefour" setara dengan produk-produk unggulan lainnya namun dengan

harga lebih murah dibanding produk-produk unggulan tersebut, dengan

demikian "Produk Carrefour" memiliki konsumen yang paling luas.

Rangkaian "Produk Carrefour" Kami meliputi produk kebutuhan sehari-hari,

perlengkapan rumah tangga, produk-produk segar dan produk-produk

(81)

Paling Murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk memenuhi

kebutuhan Anda. Rangkaian produk paling murah Carrefour meliputi berbagai

produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk-produk

segar dan produk tekstil. Datanglah ke Carrefour temukan logo paling

murahnya, bandingkan harganya.

Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi kebutuhan Anda

akan produk-produk elektronik. bluesky pilihan tepat bagi Anda!

Harmonie Untuk menjawab kebutuhan Anda akan produk tekstil berkualitas

dengan harga lebih kompetitif, Carrefour menghadirkan Harmonie. Rangkaian

produk Harmonie Kami meliputi berbagai produk busana berbagai usia,

sepatu, tas dan lain sebagainya. Harmonie pilihan terbaik untuk kenyamanan

(82)
(83)

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1. Karakteristik Responden

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban

responden dari pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner yang

telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti

dibawah ini.

a. Jenis Kelamin

Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

diketahui jenis kelamin dari responden yakni pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1 Laki-laki 30 27,78

2 Perempuan 78 72,22

Total 108 100

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 78 orang atau sebesar 72,22 %, sedangkan yang berjenis kelamin

(84)

b. Usia

Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

diketahui usia para responden yakni pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 17-25 tahun 24 22,22

2 26-35 tahun 38 35,19

3 36-49 tahun 36 33,33

4 ≥ 50 tahun 10 9,26

Total 108 100,00

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 26

sampai 35 tahun yaitu sebanyak 38 orang atau sebesar 35,19 %, sisa

responden berusia 36 sampai 49 tahun yaitu sebanyak 36 orang atau

sebesar 33,33 %, responden berusia 17 sampai 25 tahun yaitu sebanyak 24

orang atau sebesar 22,22 %, dan responden berusia lebih dari 50 tahun

sebanyak 10 orang atau sebesar 9,26 %.

c. Pendidikan

Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 2.1 Tahap-tahap Diantara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

07.03 Onions, shallots, garlic, leeks and other alliaceous vegetables, fresh or chilled.. major) and horse beans (Vicia faba var.. equina, Vicia

Oleh karena penjelasan diatas peneliti ingin mengetahui peregangan otot yang berlebih, aktivitas berulang dan sikap kerja tidak alamiah serta keluhan- keluhan

semua materi tersusun dari partikel-partikel kecil yang disebut atom, (2) atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan tidak dapat diubah menjadi atom yang lain, (3) atom-atom

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ternyata adanya ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan, kelincahan, dan kekuatan otot lengan dengan tingkat

Ini berarti perbedaan bentuk Pelatihan dalam CBET menentukan variasi atau keberagaman kinerja petugas Satpol PP; (3) interaksi antara model pelatihan dan motivasi kerja

Kepedulian Rasulullah saw., terhadap pendidikan wanita tidak hanya karena wanita adalah bagian dari masyarakat, tetapi juga dikarenakan ia mempunyai pengaruh yang

dalam bentuk penulisan yang diberi judul "Problem~focused coping dan Persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima pada penderita obesitas".

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan