• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Geografi Dan Tentang Atmosfer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Geografi Dan Tentang Atmosfer"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

Nama : Nur Hafirah

Kelas : X – Sains II

Guru Pembimbing : Faruk S.Pd

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ATMOSFER BUMI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata

pelajaran GEOGRAFI.

Makalah ini berisi tentang atmosfer bumi, dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan

sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Atmosfer Bumi. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga saya lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi

bahan dalam penyusunan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun

maupun yang membaca.

Dompu, 14 Februari 2015

Penulis :

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ... 4

1.2 Rumusan Maslah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

Bab II Pembahasan Materi 2.1 Pengertian Atmosfer ... 5

2.2 Keadaan Cuaca dan Iklim... 5

2.3 Kegunaan Atmosfer ... 5

2.4 Lapisan Atmosfer ... 6

2.5 Karbon di Atmosfer ... 10

2.6 Debu di Atmosfer ... 12

2.7 Jumlah Debu di Atmosfer Meningkat ... 13

Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan ... 15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya. Persis sebagai mana

dipaparkan dalam al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 29 yang menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Oleh karena itu mengingat pentingnya pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis menyusun makalah yang diberi judul “ATMOSFER BUMI”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang akan diangkat adalah: 1. Apa pengertian atmosfer?

2. Apa lapis lapisan atmosfer?

3. Manfaat atmosfer dalam kehidupan? 4. Apa Pengertian debu?

1.3 Tujuan

1) Sebagai tugas dari guru bidang studi klimatologi

2) Sebagai bahan referensi pengetahuan tentang atmosfer , 3) Sebagai pengenalan terhadap atmosfer dan lapisan lapisanya, 4) Sebagai antisifasi terhadap masalah social itu sendiri,

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atmosfer

Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola. Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasik bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi

matahari setiap tahun(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk

mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Unsur kimia

4 Asam arang CO2 0.03

5 Neon Ne 0.0018

6 Helium He 0.00015

7 Kripton Kr 0.00011

8 Xenon Xe 0.00005

9 Nitrous oksida N2O 0.00005

10 Hidrogen H2 0.00005

2.2 Keadaan Cuaca dan Iklim

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang relatif singkat dalam satu daerah yang sempit. Ilmu tentang cuaca dinamakan meteorologi. Cuaca dikatakan baik misalnya langit cerah, tidak berawan, tidak turun hujan, tidak berkabut, dan tidak bertiup angin yang kencang.

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang sangat luas dalam waktu yang lama. Ilmu tentang iklim dinamakan klimatologi.

(6)

1. Sinar Matahari (Radiasi)

Matahari merupakan sumber energi pada bumi. Pancaran energi datang dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi matahari bergelombang pendek, sedangkan radiasi bumi bergelombang panjang karena energi matahari diserap oleh bumi dan dipancarkan kembali menjadi radiasi bergelombang, panjang. Energi matahari merupakan sumber utama energi di atmosfer serta merupakan pengendali cuaca dan iklim.

2. Temperatur atau Suhu Udara

Untuk menjadi panas karena mendapat pemanasan matahari. Alat untuk

mengukur suhu udara disebut termometer. Termometer yang sederhana adalah termometer dinding dan termometer maksimum-minimum. Termometer yang mencatat sendiri disebut termograf.

Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator), dan makin ke kutub makin dingin. Suhu di daerah ekuator sekitar 27oC dan di daerah kutub mencapai beberapa derajat di bawah nol. Di pihak lain, pada waktu kita mendaki gunung, semakin naik ketinggian suhu udara terasa semakin dingin. Tiap kenaikan 100 m, suhu udara berkurang (turun) 0,6°C. Penurunan suhu semacam itu disebut gradien temperatur vertical atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1 °C.

Faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara di suatu daerah adalah sebagai berikut:

1. Sudut datang sinar matahari

Makin tegak sinar matahari, udara makin panas. 2. Keadaan cuaca

Pada saat cuaca cerah suhu udara panas, sedangkan pada seat cuaca mendung (berawan) suhu udara dingin.

3. Letak lintang

Makin dekat dengan ekuator, suhu udara lebih panas dan makin dekat kutub, suhu udara makin dingin.

4. Ketinggian tempat

Di pantai, suhu udara panas dan makin tinggi tempat suhu makin dingin. Suhu rata-rata suatu tempat dapat dicari dengan rumus sebagai berikut. Keterangan:

Tv = To - 0,6 x h/100

(7)

3. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh massa udara pada permukaan bumi. Udara yang menyelubungi bumi ini adalah benda gas dan mempunyai massa.

Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang dapat mencatat sendiri disebut barograf. Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 76 cm Hg atau 760 mm Hg atau satu atmosfer.

4. Angin

Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi

(maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Tekanan udara minimum disebut depresi. Jadi, angin ditimbulkan oleh perbedaan tekanan udara. Tekanan udara disebabkan oleh Tmperatur/suhu yang berbeda. Daerah yang temperaturnya tinggi, tekanan udaranya rendah, sedangkan daerah yang temperaturnya rendah, tekanan udaranya tinggi (maksimum).

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengamati angin, antara lain: a. Kecepatan angin,

b. Kekuatan angin, c. Arah angin.

5. Awan

Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.

Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu :

(8)

1. Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.

2. Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.

3. Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di bagian bawahnya rata

5. Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung di dalam udara. Besar kecilnya uap air di udara merupakan indikator terjadinya hujan (presipitasi). Untuk mengetahui kelembaban udara digunakan alat ukur higrometer.

Kelembaban udara dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Kelembaban mutlak (absolut) yaitu bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara.

2. Kelembaban nisbi (relatif) yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen

perbandingan antarjumlah uap air yang ada dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. Rumus:

Kelembaban nisbi = Kelembaban mutlak udara x 100% Nilai jenuh udara

Terdiri dari empat unsur pokok yang saling mempengaruhi: 1. Matahari.

2. Posisi suatu daerah terhadap garis lintang bumi.

3. Atmosfer.

4. Relief muka bumi.

Macam – Macam Klasifikasi Tipe Iklim

1. lklim Matahari

(9)

1. Daerah iklim tropik, terletak antara 23,5°LU-23,5°LS. Cirinya: suhu udara selalu tinggi dan curah hujan juga tinggi.

2. Daerah iklim subtropik, terletak antara 23,5°LU-40°LS. Cirinya: tekanan udara selalu tinggi dan kering. Oleh karena itu, wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan sabana.

3. Daerah iklim sedang, terletak antara 40°-66,5°LU/LS. Cirinya: daerah ini memiliki empat musim yaitu panas, gugur, dingin, dan semi.

4. Daerah iklim dingin atau kutub, terletak antara 66,5°LU-90°LS.

2. Iklim Fisis

Iklim fisis didasarkan pada keadaan yang sesungguhnya di permukaan bumi. Tipe-tipe iklim fisis antara lain:

1. Iklim kontinental (iklim darat)

Iklim ini dipengaruhi oleh angin darat, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian yang tinggi dan amplitudo suhu tahunan yang juga tinggi. Curah hujan sedikit dan hanya sebentar, disertai angin topan.

2. Iklim maritim (iklim laut)

Iklim ini dipengaruhi oleh angin laut, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian kecil, rata-rata suhu tahunan juga kecil, banyak awan, dan hujan disertai badai.

3. Iklim dataran tinggi (pegunungan)

Iklim ini dipengaruhi oleh angin pegunungan, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian besar, tekanan udara rendah, udara kering, sinar matahari sangat terik, dan jarang turun hujan.

4. Iklim muson (musim)

Iklim muson terdapat di daerah-daerah yang dilalui oleh angin muson yang berganti arah setiap enam bulan sekali yang ditandai oleh setengah tahun bertiup angin yang menimbulkan hujan dan berikutnya bertiup angin yang akan menimbulkan musim kemarau.

3. Klasifikasi Koppen

Klasifikasi Koppen didasarkan pada curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim menjadi lima tipe iklim yaitu:

(10)

2. Iklim B atau iklim kering/gurun (dry climates), dengan curah hujan lebih sedikit dari penguapan.

3. Iklim C atau iklim sedang (humid mesothermal climates), dengan temperatur antara -3°C sampai 8oC

4. lklim D atau iklim dingin (humid microthermal climates), dengan temperatur rata-rata bulan terdingin kurang dari -3°C dan temperatur rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C

5. Iklim E atau iklim kutub (polar climates), dengan temperatur rata-rata bulan terpanas kurang dari 10°C

4. Klasifikasi Schmidt-Ferguson

Klasifikasi ini didasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jurnlah curah hujan tiap-tiap bulan. Berdasarkan curah hujan yang dihubungkan dengan tingkat kebasahan dapat diklasifikasikan oleh Mohr sebagai berikut.

a. Bulan kering : curah hujan antara 0-60 mm/bulan b. Bulan lembab : curah hujan antara 60--100 mm/bulan c. Bulan basah : curah hujan I di atas 100 mm/bulan Adapun rumus perhitungan nilai Q adalah sebagai berikut:

Q = Rata- rata bulan kering x 100% Rata - rata bulan basah

Schmidt-Ferguson membagi iklim di Indonesia menjadi delapan tipe yaitu: a. Iklim A; sangat basah, nilai Q = 0-14,3%

5. Klasifikasi Oldeman

Klasifikasi Oldeman didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan banyaknya bulan kering.

6. Klasifikasi F.W. Junqhuhn

(11)

1. Daerah panas, ketinggian 0-600 m dengan temperatur 26,3°C-22°C Jenis tanaman yang tumbuh: karet, kopi, jagung, padi, kelapa, dan coklat.

2. Daerah sedang, ketinggian 600-1.500 m dengan temperatur 22°C-17,1°C Jenis tanaman yang tumbuh: teh, king, kopi, padi, tembakau, bunga, dan sayuran.

3. Daerah sejuk, ketinggian 1.500-2.500 m dengan temperatur 17,1°-11,1°C Jenis tanaman yang tumbuh: kopi, teh, kina, dan sayuran.

4. Daerah dingin, ketinggian di atas 2.500 m dengan temperatur kurang dari 11,1°C Tidak ada tanaman budidaya, yang dapat tumbuh adalah lumut.

2.3 Kegunaan Atmosfer

Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain.

 Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet

dll.

 Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat

untuk kehidupan

 Memantulkan gelombang radio

 Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam

 Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi

manusia dan makhluk bumi lainnya.

 Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim

panas dan musim dingin.

 Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak

dapat menyalakan api, bernafas, dan sebagainya

Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:

(12)

c. Karbondioksida untuk fotosintesis d. Neon untuk lampu listrik

e. Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

2.4 Lapisan-lapisan Atmosfer

Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:

1. Troposfer

Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada lapisan troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap sangat sedikit radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.

* Konduksi : proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.

* Konveksi : proses pemanasan secara vertikal. * Adveksi : proses pemanasan secara horizontal. * Turbulensi : proses pemanasan secara tidak beraturan.

* Kondensasi : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.

(13)

Ciri-ciri lapisan troposfer:

1. Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu

tentang cuaca). Nilainya berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap 100 meter. Di wilayah dataran rendah setiap

kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami penurunan 0,5° C.

2. Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus tropopause.

3. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80°C. Sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu -40°C. Tropopause adsalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer.

 Ketinggian troposfer: 0 - 15 km

 Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat celcius

 Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2. Stratosfer

 Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km

 Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat celcius

 Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada

pada lapisan ini.

Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer, Stratosfer berada pada ketinggian entara 12 km hingga 50 km. Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut tropopause.

 Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai

berikut :

1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.

2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.

 Ciri-cirilain lapisan ini adalah sebagai berikut.

1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.

2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk

(14)

(uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.

3. Mesosfer

Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:

 Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.

 Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh

ke permukaan bumi.

 Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan

ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.

 Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km

 Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat celcius

 Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan

noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es

4. Thermosfer (Ionosfer)

Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:

 Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan

radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.

 Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di

lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.

 Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena

sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.

 Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan

ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.

 Ketebalan themosfer: 75 - 100 km

 Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat celcius

 Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km

 Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada

(15)

Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.

Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :

a. Lapisan Udara E

Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat

memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C . lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C.

5. Eksosfer atau Dissipasisfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada

lapisan Eksosfer terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

Sifat-sifat lapisan eksosfer :

1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi.

2. Lapisan Eksosfer merupakan lapisan paling panas

3. Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi

4. Lapisan Eksosfer disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner 5. Lapisan Eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat celcius. Ketebalan eksosfer : 500 – 700 km

(16)

Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg

Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. merefleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritic

Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa sepenuhnya dari udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit dan antariksa.

2.5 Karbon di Amosfer

Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.

1. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:

o Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk

mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami

pertumbuhan yang cepat.

o Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan

CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagiansolubility pump).

o Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas

(17)

o Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses

ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang

sebaliknya (reverse reaction).

2. Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:

o Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini

merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.

o Melaluipembusukanbinatang dan

tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.

o Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang

terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri

perminyakan, (petroleum) dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.

o Produksi semen.Salahsatukomponennya,

yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.

o Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida

terlarut dilepas kembali ke atmosfer.

o Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke

atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.

(18)

1. Debu Alami Mendinginkan Bumi Sekaligus Menghangatkan Atmosfer

 Badai debu gurun. Yangdisebut debu adalah sejenis partikel, atau

aerosol yang mengambang di atmosfer. Para ilmuwan membedakan ini menjadi debu dari pasrtikel hasil kegiatan manusia seperti asap, jelaga, atau jenis penyebab polusi lainnya, serta debu dari partikel alami, seperti debu gurun atau debu letusan gunung api.

 Partikel debu alami (misal debu gurun), berukuran di atas 10

micron(diameter rambut manusia sekitar 100 micron) menyerap radiasi matahari, lalu mengubahnya menjadi panas dan melepasnya ke udara. Debu alami ini juga mereflesikan sebagian radiasi kembali ke luar angkasa

sehingga debu alami ini mendinginkan bumi sekaligus menghangatkan atmosfer.

 Debu hasil kegiatan manusia (Partikel dari asap dan hasil

pembakaran) berukuran submicron. Partikel halus ini mendinginkan

atmosfer karena merefleksikan cahaya matahari kembali ke antariksa sebelum sempat memanaskan udara. Itu berarti hanya sedikit energi surya yang

sampai ke permukaan. Karena ukurannya sangat kecil,aerosol (partikel) polusi ini tidak memiliki efek signifikan terhadap energi panas.

 Debu

gurun dan iklim saling mempengaruhi secara langsung maupuntak langsung lewat berbagai sistem yang saling berkaitan. Debu,

misalnya, membatasi jumlah radiasi matahari yang mencapai bumi, sebuah faktor yang dapat menutupi efek pemanasan dari naiknya level karbon diksida di atmosfer. Debu juga dapat mempengaruhi awan dan kuantitas air yang jatuh kembali ke bumi (presipitas), yang memicu terjadinya kekeringan yang pada akhirnya menyebabkan pembentuk gurun dan lebih banyak debu lagi.

 Setiap tahun tak kurang dari 700 juta ton debu dari Gurun

Saharaterbawa ke atmosfer. Sebagian dari debu yang tertiup angin kencang jatuh kembali ke bumi sebelum meninggalkan Afrika. Sebagian

lagiterbawa angin melintasi Samudra Atlantik atau Laut Mediteraniahingga mencapai Amerika Selatan dan Amerika Serikat sebelah

(19)

 Gurun Sahara memasok separuh dari seluruh debu yang terbawa

hingga ke atmosfer setiap tahun. Debu Sahara jauh lebih “murni” daripada debu dari Gurun Pasir Asia atau Amerika Serikat, China, atau Mongolia kerap bercampur dengan Polusi, lalu menciptakan sebuah gado-gado aerosol yang membuat para ilmuwan menghadapi kesulitan untuk mempelajari debunya saja. .

 Mempelajari debu Sahara juga cukup menantang karena debu itu

terbuat dari materi yang sama seperti gurun di bawahnya. Itu berartidebu di atmosfer tampak amat mirip permukaan di bawahnya. Baru dalam beberapa tahun terakhir ilmuwan dapat membedakan partikel debu dan pasir

gurun menggunakan instrumen serta teknik baru.

2.7. Jumlah Debu di Atmosfer Meningkat

 Sebuah studi menunjukkan bahwa jumlah debu di atmosfer memang

telah berlipat ganda dibanding abad lalu.

 Tak hanya membuat rumah dan segala isinya kotor, kenaikan jumlah

debu yang dramatis itu juga mempengaruhi iklim dan ekologi diseluruh dunia. Debu ini bukan hanya sesuatu yang biasa kitabersihkan dari permukaan meja, tapi juga partikelhalus yang

mengambang di udara di lapisan atmosfer bumi dan berasal dari gurun-gurun di Afrika Selatan serta Timur Tengah.

 Studi yang dipimpin oleh Natalie Mahowald, pakar ilmu kebumian

dan atmosfer di Cornell University tersebut menggunakan pemodelan komputer dan data yang tersedia untuk memperkirakan jumlah debu gurun, atau partikel tanah, di atmosfer sepanjang abad ke-20. Studi yang

dipresentasikan dalam pertemuan American Geophysical Union di San Francisco, Desember 2010, tersebut adalah penelitian pertama

yang melacak fluktuasi partikel aerosol alami (bukan yang diakibatkan kegiatan manusia) di seluruh duniaselama satu abad.

 Untuk mengukur fluktuasi dalam debu gurun selama seabad , para

ilmuwan mengumpulkan data dari pengeboran inti es, sedimen danau, dan terumbu karang yang masing-masing menyimpan informasi tentang

konsentrasi debu gurun di kawasan itu pada masa lampau. Data setiap sampel itu kemudian dihubungkan dengan daerahasal debu.

Dari informasi tersebut, para ilmuwan menghitung tingkatpengendapan debu selama itu.

 Dengan mengaplikasikan komponen sistem pemodelan komputer

(20)

merekonstruksi pengaruh debu gurun terhadap

temperatur, kuantitas (jumlah) air yang jatuh kembali ke bumi,endapan zat besi laut, dan penangkapan karbon terrestrial selamasatu abad.

 Di antara hasil yang mereka peroleh, para ilmuwan menemukan

bahwa perubahan temperatur dan presipitasi regional menyebabkan

penurunan penangkapan karbon terrestrial global sebesar 6 parts per million (ppm) selama abad ke-20. Simulasi itu juga memperlihatkan

bahwa debu yang mengendap di laut meningkatkan penangkapan

karbon dari atmosfer sekitar 6 persen, atau 4 ppm, selama periode yang sama.

 Berbeda dengan mayoritas riset lain tentang dampak partikel

aerosol terhadap iklim yang hanya difokuskan pada aerosol anthropogenic, yang dilepaskan kegiatan manusia lewat pembakaran,

kata Mahowald, studinya juga menitikberatkan peran penting aerosol alami. “Kini kami mempunyai sejumlah informasi tentang bagaimanadebu

gurun berfluktuasi,” katanya. “Hal itu benar-benar membawadampak besar untuk memahami sensitivitas iklim, dan kami sangat

membutuhkan lebih banyak data dari berabad-abad lalu.”

3. Pemanfaatan Penyelidikan Atmosfer

Manfaat penyelidikan atmosfer, antara lain:

1. Untuk mengadakan ramalan cuaca jangka pendek atau jangka panjang. Prakiraan cuaca ini penting bagi keperluan pertanian, penerbangan, pelayaran, dan peternakan.

2. Untuk menyelidiki kemungkinan diadakannya hujan buatan.

3. Untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan cara memperbaiki hubungan melalui udara.

(21)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di unggah pada hari Senin, 30 april 2012

http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012

http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012

http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012

Referensi

Dokumen terkait

Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi

troposfer berbeda-beda di setiap tempat di permukaan bumi. Hal ini bergantung pada faktor kondisi musim, letak lintang tempat, dan waktu yang berlaku di bumi.. Lapisan

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara..

Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu

Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi,

Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu temperatur udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu temperatur

 Definisi Efek Rumah Kaca adalah proses penghangatan permukaan bumi yang disebabkan oleh radiasi matahari yang berupa gelombang pendek tidak bersifat panas, masuk ke bumi menembus

Radiasi Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik.Misalnya tubuh manusia akan mendapatkan panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang lebih