• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CA MAMAE STIKES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA CA MAMAE STIKES"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

CA MAMAE

MATA KULIAH : KEPERATAN MATERNITAS I

DOSEN PEMBIMBING :

TIEM KEP. MATERNITAS

Oleh : Kelompok III

IDHA. MZ AKX 15 138

ASEP RUSKANDAR AKX 15 133

AYI SURYATI AKX 15 134

STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG

(2)

DAFTAR ISI :

Daftar isi………...………2

BAB I………...3

PENDAHULUAN………... BABII………...4

A. PENGERTIAN………...4

B. ETIOLOGI………...5

C. MANIFESTASI………...6

D. PHATOFISIOLOGIS………...7

BAB III………...23

A. PENGKAJIAN………...23

B. DIAGNOSA PERAWATAN………..…34

C. IMPLEMENTASI……….…34

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

BAB II

A. PENGERTIAN

Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006).

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)

B. ETIOLOGI

Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonl dan familial

1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1) 2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun

3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan

4. Riwayat meastrual:

Early menarche (sebelum 12 thun) Late menopouse (setelah 50 th)

5. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.

(5)

7. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun. 8. Tidak menyusui

9. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen

10. Mengalami trauma berulang kali pada payudara

11. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen 12. Obesitas

C. MANIFESTASI

Gejala umum Ca mamae adalah :

 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara

 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan

 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara  Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas

 Ada cairan yang keluar dari puting susu

 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi retraksi

 Ada rasa sakit

 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat

 Ada pembengkakan didaerah lengan

 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.

 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.

 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam  Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange)  Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdara

(6)

D. PHATOFISIOLOGIS

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi: a. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b. Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

(7)
(8)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium Dan Diagnostik Ca Mammae (Carsinoma Mammae)/ Kanker Payudara

a. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis

b. Test diagnostik lain:

· Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi biopsy, Eksisi biopsy

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan : 1. Pemeriksaan payudara sendiri 2. Pemeriksaan payudara secara klinis 3. Pemeriksaan manografi

4. Biopsi aspirasi 5. True cut 6. Biopsi terbuka

7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

1. Pembedahan

a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

(9)

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.

c. Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal. e. Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.

2. Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.

3. Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

4. Manipulasi hormonal.

(10)

BAB III

KONSEP ASKEP CA MAMMAE

A, PENGKAJIAN

Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges, Marilynn E (2000) diperoleh data sebagai berikut:

1. Aktifitas/istirahat:

Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola tidur (contoh, tidur tengkurap).

2. Sirkulasi

Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe). 3. Makanan/cairan

Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan. 4. Integritas Ego

Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.

5. Nyeri/kenyamanan

Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan lucu pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya

mengindikasikan penyakit fibrokistik. 6. Keamanan

Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar. 7. Seksualitas

Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.

(11)

Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut, perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan).

8. Penyuluhan/pembelajaran

Gejala: riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari ibu atau nenek). Kanker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu. 3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah 5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor ditandai dengan ;

DS : Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke kanan.

DO :

- Klien nampak meringis, - Klien nampak sesak,

(12)

Tujuan : Nyeri teratasi. Kriteria :

- Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang - Nyeri tekan tidak ada

- Ekspresi wajah tenang - Luka sembuh dengan baik

Intervensi :

a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran. Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.

b. Beri posisi yang menyenangkan.

Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.

c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.

Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.

d. Ukur tanda-tanda vital

Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri.

e. Penatalaksanaan pemberian analgetik

Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri tidak dipersepsikan.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu Ditandai dengan :

DS :

- Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan. - Klien mengeluh badan terasa lemah.

(13)

Tujuan : Klien dapat beraktivitas Kriteria :

- Klien dapat beraktivitas sehari – hari.

- Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit. Intervensi :

a. Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.

Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan gerak.

b.Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan. c. Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.

Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur.

3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh Ditandai dengan :

DS :

Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain. - Ekspresi wajah tampak murung.

- Tidak mau melihat tubuhnya.

DO : klien tampak takut melihat anggota tubuhnya Tujuan : Kecemasan dapat berkurang

Kriteria :

- Klien tampak tenang

- Mau berpartisipasi dalam program terapi Intervensi :

a. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya

Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.

b. Diskusikan tanda dan gejala depresi.

(14)

c. Diskusikan tanda dan gejala depresi

Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan tubuh. . Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik. Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap, mendekati normal.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah Ditandai dengan :

DS : klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya DO :

- Klien jarang bicara dengan pasien lain - Klien nampak murung

Tujuan : klien dapat menerima keadaan dirinya Kriteria :

- Klien tidak malu dengan keadaan dirinya. - Klien dapat menerima efek pembedahan

Intervensi :

a. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses

pemecahan masalah

b.Tinjau ulang efek pembedahan

Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi. c. Berikan dukungan emosi klien.

Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.

d.Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian adalah Penelitian Lapangan ( field research ) dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

Puji dan syukur secara mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

Pencapaian CNR tahun 2014 berdasarkan laporan penemuan kasus dari 58 fasyankes yang melaksanakan program P2.TB DOTS yang meliputi 39 Puskesmas, 13 rumah sakit dan 4

Pembahasan ini meliputi Pengertian dan Saling Keterkaitan Antara Nilai, Moral, dan Sikap serta Pengaruhnya terhadap Tingkah Laku, Karakteristik Nilai, Moral, dan Sikap

Pengelompokan yang terjadi karena memiliki kesamaan diantaranya pada siklus hidup vegetatif evergreen, tipe daun berbentuk simple, intensitas warna daun hijau gelap dark,

Berdasarkan hasil uji sifat fisik dan penetapan kadar asam salisilat dalam shampo anti ketombe yang beredar di Pasar Kota Kediri dapat disimpulkan hasil uji sifat

97 Tabel 5.41 Hasil Analisis Skoring Tingkat Bahaya Banjir DAS Gajah Wong ... 98 Tabel 5.42 Skoring Tingkat Kerentanan Banjir di DAS Gajah

Perusahaan Farika Duta Agung merupakan perusahaan yang memproduksi beton jadi dan pipa besi dengan berbagai jenis dan ukuran. Proses produksi di Perusahaan Farika Duta