Analisis SWOT tentang Review Business Model dan Daya
Saing Industri Agribisnis
Muhammad Adnan Latief 1401154138
1. Latar Belakang
Menurut Hudori (2014), kontribusi sektor Abribisnis dalam perekonomian Nasional hanya 13,70% dari Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2011. Ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan pekerja di bidang sektor agribisnis sebesar 42 Juta dari total populasi sebesar 215 juta. Sedangkan pada tahun 2012 menyumbang 14,4% atau naik 5,1%. Dengan demikian sangatlah wajar apabila pemerintah menempatkan sektor pertanian menjadi salah satu primadona dalam memacu pembangunan nasional. Peran serta dan konstribusi masyarakat pertanian baik di dalam negeri maupun di luar negeri diberikan ruang dan kesempatan yang luas untuk mendorong laju pembangunan nasional. Kondisi perkembangan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sektor pertanian melalui penanaman modal dalam kurun waktu sejak pasca krisis ekonomi, hingga saat ini, telah menunjukan kinerja yang cukup baik dan cenderung meningkat terutama untuk penanaman modal melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
PT Astra Agro Lestari adalah perusahaan di bidang industri perkebunan yang berada di Indonesia. Pada mulanya perusahaan tersebut hanya menangani perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, dan sampai saat ini perusahaan tersebut menangani budidaya kelapa sawit yang dberada di Provinsi Riau. Dan sampai saat ini sudah tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Tinjauan Pustaka 2.1.Daya Saing
Menurut Anggadwita, dkk (2016), strategi kompetitif adalah aktivitas untuk memunculkan daya saing di setiap persaingan unit bisnis perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh implementasi dari tujuan dan kebijakan strategi. Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari bagaimana mereka mampu untuk menghadapi persaingan dengan para kompetitornya. Perusahaan dituntut untuk bisa berinovasi dalam menjaga kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Persaingan sebenarnya baik bagi perusahaan, karena dengan adanya persaingan yang sehat setiap perusahaan akan berinovasi. Dengan demikan kualitas produk dari perusahaan dan para pesaingnya akan terlahir dengan baik. dengan begitu, perusahaan dengan para pesaingnya akan mencoba untuk selalu melakukan yang terbaik dan memberikan yang terbaik.
2.2.Business Model Canvas
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010). Definition of business model is a business model describes the rationale of how an organization creates, delivers, and captures value. Bisnis model kanvas sendiri memiliki 9 blok yang menjadi komponen utamanya. Yaitu, costumer segment, value proportions, customer relationship, channels, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost structure.
Costumer segment, menggambarkan sekumpulan orang atau organisasi yang menjadi target utama yang akan dilayani oleh perusahaan.
Value Proportions, nilai apa yang akan diberikan atau ditawarkan oleh perusahaan
kepada costumer segment.
Costumer Relationship, hubungan yang dibangun oleh perusahaan bersama
dengan costumer segment.
Channels, bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan costumer segment nya. Ini juga bisa menjadi titik sentuh costumer segment kepada perusahaan.
Revenue Stream, bagaimana perusahaan mendapatkan pendapatn. Pendapatan
disini tidak hanya dari penjualan produk tetapi juga dari beberapa faktor lain.
Key Activities, menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.
Key partners, siapa saja yang menjadi mitra usaha dari sebuah perusahaan.
Suppliers juga termasuk dalam key partners.
Cost Structure, menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengoperasikan dan menjalankan model bisnisnya. 2.3.SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Sora N, dari sebuah website (diakses tanggal 30 Oktober 2017) . Definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
Strength
Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
Weakness
Opportunities
Analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
Threats
Analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Pembahasan 3.1.Analisis BMC
Berikut ini adalah pemetaan Busines Model Canvas dari perusahaan PT Astra Agro Lestasi
Gambar 1. Gambar Business Model Canvas dari PT. Astra Agro Lestari Tbk Key Partner Key Activities Value Proportion Customers Relationship Costumers Segment
5. Pemberdayaan masyarakat sekitar
Cost Structure Revenue Stream
1. Biaya langsung
2. Biaya administratif dan umum
3. Biaya penjualan
4. Biaya pendanaan
5. Biaya pengembangan plasma
6. Biaya rugi usaha
7. Biaya pajak penghasilan
8. Biaya pajak pertambahan nilai
9. Biaya pajak bumi dan bangunan
10. Biaya pajak pungutan ekspor
1. Penjualan produk CPO dan PK
2. Penjualan produk turunan CPO dan PK (Stearin, Olein, Fatty
Acid, Oleochemicals)
3. Laba penjualan saham
4. Penjualan CPO melalui bursa komoditif pasar global
Sumber : Hudori (2014)
3.2.Analisis SWOT
Berikut ini adalah pemetaan analisis SWOT perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk yang diambil dari Business Model Canvas perusahaan tersebut.
Tabel 1. Pengelompokan SWOT dari analisis BMC.
Strength Opportunity
Teknologi Informasi dalam pengelolaaan perkebunan
Strengths
Kekuatan dari perusahaan ini yaitu mereka memiliki lahan yang luas, finansial yang bagus, produk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang bagus. Kepemilikan lahan yang luas dalam sektor agribisnis merupakan modal yang sangat bagus. Dan semua itu didukung dengan adanya teknologi informasi dalam pengelolaan perkebunan, SDM dan sumber daya lainnya yang membuat perusahaan tersebut semakin efektif dalam melakukan kegiatan produksi.
Weaknesses
Biaya perawatan yang mahal atau banyak. Ditunjukkan dengan adanya beberapa macam biaya yang harus dikeluarkan. Terutama biaya langsung atau biaya operasional yang ditujukan agar mendapatkan profit yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kebutuhan investasi yang tinggi, diantaranya, peremajaan tanaman, peremajaan mesin dan alat dan unit unit yang masih belum beroprasi secara ekonomis. Dengan beberapa biaya tersebut mungkin perusahaan dapat menggunakan alternatif metode kebutuhan investasi yang berbeda, agar dapat menekan biaya yang dialokasikan untuk biaya tersebut.
Oportunity
Pengembangan industri hilir yang sebenarnya bisa membantu menambah pemasukan perusahaan jika diorganisir dengan baik dan efektif. Perusahaan seharusnya bisa memanfaatkan limbah produksi kelapa sawit untuk bisa di daur ulang dan bisa menjadi nilai tambahan. Limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk biogas atau pakan ternak. Juga kerja sama secara global yang membuat permintaan akan semakin luas dan membuka jaringan baru. Hal ini dibuktikan dari pendapatan CPO di bursa komoditi pasar global yang masih sedikit.
Threats
Sehingga hasil produksi akan terus bertambah tanpa bisa dipengaruhi oleh permintaan pasar. Ditambah lagi dengan adanya biaya pajak bumi, dimana perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis tentu sangat erat kaitannya dengan areal lahan perkebunan. Mungkin perusahaan bisa mencoba pasar global, atau memasarkan produk mereka ke seluruh dunia. Karena jika permintaan pasar di Indonesia sedang tidak menentu, perusahaan tidak perlu khawatir jika produk mereka sudah dapat bersaing di pasar global yang jaringannya lebih besar dan luas. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada pasar nasional.
4. Kesimpulan
PT Astra Agro Lestari sebaiknya secara perlahan mencoba untuk bermain di bursa komoditi pasar global. Dengan demikian mereka akan mempunyai pasar yang lebih luas lagi dan hal tersebut akan memperlancar arus produksi barang. Agar hasil produksi tidak terlalu lama berada di gudang yang berakibat pada bertambahnya biaya operasional dll. Dengan modal bibit yang bagus dan area produksi yang luas, yang memungkinkan untuk dapat memperoleh produk yang banyak dengan kualitas baik, PT Astra Agro Lestari seharusnya mampu untuk bersaing di pasar global.
5. Refrensi
Hudori, M. (2015). Review Business Model dan Daya Saing Industri Agribisnis. Malikussaleh Industrial Engineering Journal. Vol. 4, No.1:56-61
Sora, N. (2015). http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-manfaatnya.htm, aktif dari 2014, diakses tanggal 30 Oktober 2017
Anggadwita. G, Amani, H. U. S. N. I, Saragih R, & Alamanda. D. T, Competitive Strategy of Creative Application Content in the ASEAN Economic Community: Software Development using SWOT Analysis in Indonesia.