• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Proses Pembuatan Dodol Mangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Proses Pembuatan Dodol Mangga"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PROSES PEMBUATAN DODOL MANGGA

Diajukan untuk memenuhi tugas

Teknik Penanganan Hasil Pertanian

Dosen Pengajar : H. Dadang Sugriwa, Ir,.MP

Disusun Oleh : 1. Joko Fathur Rahman

2. Lukman Hakim

3. Lukman Aziz

4. Carwan

5. Herwin

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa karena atas

izin-Nya makalah ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada

H.Dadang Sugriwa, Ir,.MP Selaku dosen Mata Kuliah Teknik Penanganan Hasil

Pertanian yang telah menugaskan makalah ini, tak lupa juga teman-teman fakultas

pertanian yang memberikan banyak inspirasi kepada penulis. Semoga semua amal

kebaikannya dibalas oleh Allah SWT.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Indramayu, 6 Januari 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar………. Daftar Isi………..

BAB I PENDAHULUAN……….……

1. Latar Belakang……….

2. Tujuan………

3. Keuntungan………

BAB II PROSES PEMBUATAN………...…...

1. Bahan Baku……….

2. Prosedur Pembuatan Dodol Mangga………

3. Uraian Kegiatan………...

BAB III KESIMPULAN

1.1. Simpulan……….

1.2. Saran………

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup populer dibeberapa

daerah Indonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah

dari buah-buahan dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung

beras dan tepung ketan. Saat ini dodol lebih dikenal dengan nama daerah asal

seperti dodol garut, dodol kudus atau jenang kudus, gelamai Sumatra barat dan

Kalimantan, dodol buah-buahan seperti dodol apel, dodol stroberi, dodol papaya,

dan sebagainya.

Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian

dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa

penamabahan makanan lainnya. Sesuai dengan defenisi tersebut maka dalam

pembuatan dodol buah-buahan diperbolehkan penambahan bahan lainnya, seperti

tepung ketan, tepung tapioca, tepunng hunkue, bahan pewarna, maupun bahan

pengawet. Bahan-bahan yang ditambahkan harus sesuai dan tidak boleh lebih dari

aturan yang telah ditentukan.

Pengolahan tanaman buah yang masih asal-asalan, seperti tanpa perawatan

serta pemanenan dengan sistyem tebas dan ijon menghasilkan buah yang tidak

memenuhi kriteria mutu sebagai buah meja. Selain itu, buah-buahan setelah

dipanen memiliki daya simpan yang singkat sehingga mudah rusak. Jumlah

kerusakan buah akan meningkat jika cara panen, pengemasan, dan pengangkutan

dilakukan secara sembarangan.

Untuk pasar luar negeri., kriteria standar mutu buah ditentukan

pengimpornya, mutu buah sangant dipengaruhi oleh tingkat ketuaan, ukuran, serta

(5)

luka memar, lecet maupun scab. Selain itu ukuran buah pun harus seragam dan

sesuai dengan kriteria yang telah ditentuakan.

Buah-buahan yang tidak memenuhi standar mutu tersebut dapat

dimamfaatkan menjadi dodol. Pengolahan buah-buahan menjadi dodol

merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang daya simpan buah dan

menekan kehilangan pasca panen pada buah-buahan.

Pada awalnya dodol digunakan pada perayaan hari besar seperti idul fitri,

perkawinan, kelahiran dan sebagainya. Akan tetapi, saat ini dodol telah dipasarkan

meluas, terutama ditempat pariwisata dengan kemasan yang menarik. Dodol

tersebut banyak dijadikan buah tangan oleh para wisatawan, terutama wisatawan

domestic. Dodol pun menjadi cirri khas pada daerah wisatawan sehingga

permintaannya akan tetap ada. Selain itu, rasa dodol buah yang khas dan enak

menjadikannya tetap diminati. Tentu saja kondisi tersebut memberikan peluang

pengembangan bisnis dodol buah. Bila mutu dodol yang dihasilkan baik, enak

rasanya, dan kemasannya menarik, masih terbuka juga peluang untuk pasar antar

pulau dan pasar luar negeri.

2. Tujuan

Dodol mangga dibuat dari mangga Harumanis dan Cengkir setengah

matang dicampur kelapa, tepung ketan, terigu, gula pasir dan garam. Bahan baku

untuk produksi diperoleh secara lokal. Pembuatan dodol mangga dilakukan

dengan menggunakan peralatan yang sederhana berupa blender, pisau, parut,

wajan, pengaduk dan lain-lain.

3. Keuntungan

Kekhasan dodol ada pada rasanya yang manis dan lengket. Lengketnya

dodol berasal dari bahan utama penyusunnya, yaitu tepung ketan, rasa manisnya

terutama berasal dari gula merah atau gula kelapa, atau jenis gula yang lainnya.

Selain gula merah dan ketan, bahan penting lainnya adalah santan kelapa. Ketiga

(6)

memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Santan, menurut

kandungannya kaya akan lemak jenuh yang dikatakan kurang sehat, tapi santan

juga dilengkapi dan kaya dengan asam laurat dan kaproat, kedua asam lemak ini

memiliki daya antimikrobial dan antiviral. Selain ketiga bahan utama tersebut,

dodol juga dapat diperkaya rasanya dengan menambahkan bahan-bahan lainnya

seperti durian, kacang, dan telur.

Sebenarnya kandungan kalori dodol lebih rendah dibandingkan dengan

cake. Kandungan kalori dodol seberat 22 gram hanya 71 Kalori, sedangkan cake

dengan berat yang sama kandungan kalorinya mencapai 100 kalori dan kandungan

lemaknya 4 kali dodol. Jika Anda sedang berdiet, dodol adalah pilihan yang baik

sebagai makanan penutup.

Keunggulan lainnya adalah, kandungan zat besi pada beras ketan juga

lebih tinggi daripada beras putih biasa. Selain itu, kandungan besi organiknya juga

lebih mudah diserap. Seiris dodol mampu memenuhi kebutuhan zat besi empat

kali lebih banyak daripada sepotong cake.

Selain itu, kandungan kalsium, niasin, zat besi, karoten, vitamin B1 dan

B2 pada dodol juga lebih tinggi daripada cake. Tidak banyak orang mengetahui,

rendahnya kadar natrium dodol membuatnya menjadi salah satu makanan yang

(7)

BAB II

PROSES PEMBUATAN

1. Bahan Baku

Agar mutu dodol yang diolah sesuai dengan kriteria mutu yang telah

ditetapkan maka pemilihan bahanbaku harus sesuai dengan standar yang

ditetapkan. Bahanbaku yang dibutuhkan dalam pembuatan dodol tepung adalah

tepung ketan, tepung beras, gula, garam, dan santan. Bahanbaku untuk produk

dodol buah yaitu buah, sedangkan bahan pembantunya adalah gula pasir atau gula

merah, bahan pengisi, bahan pengawet dan sebagainya. Adapun masing- masing

penejelasannya bahan pembuatannya adalah sebagai berikut.

a. bahan baku.

Bahan baku dalam pembuatan dodol buah adalah yang akan diolah

menjadi dodol harus matang penuh dan seragam tingkat

kematanganny. Pasalnya, buah yang matang, selain rasanya enak,

aromanya pun kuat sehingga disailkan dodol bercita rasa enak dan

aroma yang kuat. Buah yang dipilih yaitu buah yang bebas luk, baik

luka mekanis mapupun luka akibat serangga, dan tidak busuk.

Sebelum digunakan buah harus dicuci terlebih dahulu agar kotoran

yang melekat hilang

Adapun hal- hal yang harus diperhatikan tentang buah yang akan

digunakan dalam pembuatan dodol adalah sebagai berikut.

o tingkat ketuaan buah.

Tingkat ketuaan buah yang cukup menghasilkan buah

bermutu baik. Buah yang cukup tua bercitarasa enak dan juga

beraroma kuat. Menentukan tingka ketuaan buah dengan

menghitung umur buah. Perhitungannya mulai saat buah

mekar sampai panen atau dapat pula dengan melihat

(8)

ketuaannya bulat penuh atau warna kulit buah berubah

menjadi kekuningan.

o sortasi buah.

Setelah panen, buah disortasi. Buah yang busuk, cacat,

dan berukuran tidak sesuai standar dipisahkan. Untuk

menghasilkan mutu hasil olahan yang baik, buah harus dipilih

yang bagus, tidak busuk dan tidak terlalu matang. Sementara

ukuran buah dan tampilan kulit yang tidak memenuhi standar

untuk buah segar, dapat dimamfaatkan sebagai bahan olahan.

Hal tersebut tidak menjadi masalah karena yang terpenting

adalah buah cukup tingkat ketuaannya.

o pemeraman

Kebiasaan menjual hasil buah dengan system tebas dan

ijon menghasilkan tingkat ketuaan buah yang tidak sama

maka matangnya buah pun menjadi tidak sama. Untuk

mendapatkan buah dalam jumlah yang besardan seragam

tingkat kematangannya, diperlukan pemacuan kematangan

yang dikenal dengan proses pemeraman. Pemeraman

buah-buahan sangat diperlukan untuk industri pengolahan yang

menggunakan buah matang. Dengan mengatur kematangan

maka produksi pengolahan yang menggunakan buah matang.

Dengan mengatur kematangan maka produksi pengolahan

buah dapat dilakukan terus menerus (kontinu). Beberapa

teknik pemeraman buah sebagai berikut.

 Pemeraman buah dengan menggunakan karbit.

Teknik ini telah lama dikenal oleh masyarakat dan telah

diaplikasikan, baik oleh pedagang buah, maupun oleh

ibu-ibu rumah tangga. Dosis yang digunakan 1 kg karbit

untuk 1 ton buah. Buah yang akan diperam setelah

disortasi disusun didalam keranjang . caranya, dasar

(9)

daun atau kertas. Kemudian, buah yangkandiperam

disusun dan ditutup dengan Koran atau kertas semen.

Buah tersebut diperam selama 24 jam. Setelah waktu

pemeraman selesai, buah diangin-anginkan dan

disimpan. Dalam 2-3 hari buah akan matang serentak dan

siap diolah atau dikonsumsi. Cara pemeraman ini cocok

untuk buah klimaterik, anatara lain pisang, mangga,

papaya, sirsak, dan durian.

 Pemeraman dengan ethrel

Ethrel adalah cairan yang mengadung 2-cloro etyl

phosponik acid yang dapat menghasilkan zat

pemacu kematangan (etilen). Cairan tersebut dapat

diperoleh ditoko bahan kimia. Perendaman buah

menggunakan ethrel dengan konsentrasi sebanyak

1000 ppm. Caranya, ethrel sebanyak 1cc dilarutkan

dalam 1 liter air bersih. Kemudian, buah yang akan

diperam dicelupkan dalam larutan selama 30 detik.

Selajutnya buah ditiriskan dan disimpan dalam

ruang penyimpanan. Dalam 2-3 hari buah akan

matang dan siap diolah atau dikonsumsi. Cara

pemeraman ini cocok untuk buah klimaterik, seperti

papaya, mangga, dan pisang.

 Pemeraman dengan gas etilen dan gas acetilen

gas acetilen dan etilen yang digunakan sebagai

pemacu kematangan buah dapat diperoleh ditoko

penjual gas karena biasa digunakan untuk mengelas.

Pemeraman buah dilakukan didalam ruangan

tertutup dapat dibuat dari rak bambu yang diberi

tutup plastik agar gas yang digunakan tidak dapat

keluar dan kontak dengan buah. Caranya, buah yang

(10)

5000 ppm untuk pemakaian gas acetilen atau 50 –

100 ppm untuk gas etilen. Biarkan gas berkontak

dengan buah dan pemberian gas diulang 3-4 kali

dengan selang waktu 8 jam. Dalam 2-3 hari, buah

akan menjadi matang dan siap diolah, cara

pemeraman ini cocok untuk buah klimaterik, seperti

pisang, mangga, papaya, sirsak, dan durian.

o pengemposan.

Pemeraman dengan cara pengemposan telah lama

dilakukan oleh para pedagang pisang disentraproduksi buah.

Umumnya ruang yang digunakan dibawah tanah denagn

ukuran 4 m X 3 m X 2 m. pada bagaian atas ruang tersebut

ditutup papan , kemudian ditimbun tanah. Selain itu, salah

satu ruangan diberi bumbung bamboo tempat masuknya asap.

Pengasapan dilakukan 2 kali dengan selang waktun 12 jam.

Sumber asap sebagai bahan pemacu kematangan berasal dari

daun kelapa yang dibakar. Setelah pengasapan, buah

dikeluarkan dari ruang pengasapan dan diangin- anginkan.

Dalam 2-3 hari, buah akan menjadi matang dan siap untuk

diolah. Pengemposan ini cocok untuk buah pisang.

b. bahan pembantu.

Bahan pembantu yang digunakan harus bermutu baik. Bila bahan

yang digunakan kurang baik, mutu dodol bisa turun, misalnya berbau

tengik. Bahan pembantu yang digunakan adalah sebagai berikut.

 Tepung.

Tepung yang digunkan untuk campuran pembuatan dodol buah

dapat berupa tepung ketan, tepung hunkue, atau sagu. Tepung

tersebut berfungsi memperbaiki tekstur agar dodol tidak liat.

(11)

kemasan yang dapat dibeli dipasar atau supermarket. Khusus

untuk tepung ketan dapat dibuat sendiri.

 Gula.

Fungsi gula dalam pembuatan dodol selai sebagai pemanisj juga

sebagai penambah aroma dan pengawet. Gula yang digunakan

gula merah (gula kelapa) atau gula putih (gula tebu).  Santan .

Dalam pembuatan dodol santan berfungsi sebagai penambah cita

rasa dan aroma. Kelapa sebagai bahanbakusantan dipilih yang

cukup tingkat ketuaannya dan tidak busuk agar aroma dodol yang

dihasilkan harum. Selain tua kelapa juga harus bersih.

 Asam sitrat

Asam sitrat dapat diperoleh ditoko, supermarket, atau took

penjual bahan kimia. Pada pembuatan dodol buah, selain sebagai

bahan pengawet, asam sitrat diperlukan sebagai penambah cita

rasa pada dodol, khususnya untuk buah yang rasanya kurang asam

atau tidak asam.  Garam

Dalam pembuatan dodol buah, sebaiknya dipilih garam yang

bersih. Garam tersebut berfungsi menambah cita rasa dodol

sehingga terasa gurih.

 Vanili

Vanili yang ditambahkan dapat berupa bubuk atau cairan.

Penambahan vanili berfungsi memperbaiki aroma terutama dodol

yang terbuat dari tepung. Jumlah yang ditambahkan setengah

sendok teh untuk setiap kg bahan (vanili bubuk) atau satu sendok

makan untuk vanili dalam bentuk cairan.

 Vitamin C ( asam askorbat)

Asam askorbat perlu ditambahkan khusus dodol buah tanpa

(12)

menggantikan vitamin C yang hilang pada saat proses

pengolahan.

 Pektin.

Pectin terdapat pada setiap buah, baik buah mentah, mengkal,

maupun matang. Namun tidak semua buah mempunyai

kandungan pectin yang tinggi. Pada pembuatan dodol buah,

penambahan pectin berguna untuk meningkatkan randemen dan

menghemat waktu pemasakan, karena pectin mempercepat proses

penggumpalan.

2. Prosedur Pembuatan Dodol Mangga

 Haluskanlah daging mangga dengan cara diblender dan dicampur air,

namun jangan terlalu halus hasilnya

 Jika sudah campurkan dengan bahan-bahan lainnya kedalam wajan.

 Masaklah sambil terus diaduk hingga kering, kemudian tuangkan kedalam

loyang yang telah dialasi plastik

 Tunggulah hingga adonan dingin dan mengeras, kemudian baru bisa

dipotong-potong sesuai selera.

(13)

o Peralatan:

- ember plastik - kompor minyak tanah/gas

- baskom plastik - keranjang plastik

- blender - sealer (penutup plastk)

- pisau - cetakan dodol

- timbangan - parutan

- panci - saringan.

(14)

3. Uraian Kegiatan santan yg telah dimasak dan garam, campur rata (adonan 1)

½ bagian bubur mangga dipanaskan dalam wajan, tambahkan gula pasir dan gula merah yang telah dimasak dan

disaring (adonan 2)

(15)

BAB III KESIMPULAN

1. Simpulan

Buah mangga merupakan komoditas hortikultura yang digemari konsumen

karena memiliki cita rasa yang khas serta kandungan gizi yang tinggi. Buah

mangga dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan. Sifat buah mangga

setelah panen akan mudah rusak sehingga diperlukan teknologi pengolahan untuk

mengatasi permasalahan tersebut. Hasil olahan produk mangga salah satunya

adalah dodol mangga.

Keuntungan dilakukan pengolahan buah mangga :

- Daya simpan olahan menjadi lebih lama sehingga dapat dinikmati

diluar musim.

- Bentuknya lebih menarik

- Nilai jualnya lebih tinggi

2. Saran

Semua buah bisa dibuat dodol asalkan kita tahu cara pengolahannya, baik

itu tahap penyiapan bahan, pemeraman, penyimpanan sampai tahap pengolahan

hingga menjadi dodol buah yang baik dan itu tidak terlepas dari mutu buah,

bahan, serta alat yang digunakan harus mendukung sehingga memperoleh hasil

(16)

Daftar Pustaka

http://buyungchem.wordpress.com/about/makalah-pembuatan-dodol/

Referensi

Dokumen terkait

Antara penekanan yang terdapat dalam peruntukan ini ialah walaupun agama Islam adalah agama rasmi negara ini, rakyat tetap bebas menganut agama-agama lain dan seseorang tidak

Bahkan bila kita amati masih banyak lagi film-filam yang dikonsumsi oleh pemirsa (mad’u) seperti film Rahasia Illahi, Demi Masa, Insyaf, Taubat, dan masih banyak lagi film yang

Bahan atau materi penelitian yang digunakan adalah pompa hidraulik ram dengan diameter pipa masuk 1,5 inchi dan pipa keluar 0,5 inchi. Pompa hidraulik ram yang digunakan

Selain itu, Save Game dapat memberikan pilihan bagi pemain untuk dapat mencoba percabangan cerita lain atau epilog lain dengan melanjutkan di titik cerita tertentu

Bahan yang sudah tersangrai dan sudah dilakukan penggilingan kemudian dilakukan uji kualitas organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur rasa, dan daya terima pada

Seseorang yang akan menjadi karyawan harus didaftarkan terlebih dahulu untuk benar-benar menjadi karyawan dan mendapatkan id karyawan, pendaftaran karyawan dilakukan

Penelitian ini dilakukan kembali (replikasi) karena permasalahan yang akan diteliti belum terjawab/belum terpecahkan oleh peneliti-peneliti terdahulu (masih terjadi konflik),

Rata-rata usia peserta didik di TK Raudlatul Ulumantara 4-6 tahun, usia tersebut merupakan usia anak yang masih senang-senangnya bermain, kadang kala saat guru sedang