Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)
Editor :
Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.
Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D
Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.
Drs. Toto’ Bara Setiawan,
M.Si.
Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.
Drs.Suharto, M.Kes.
Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd.
Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd.
Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd.
Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd.
Dra.Titik Sugiarti, M.Pd.
Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd.
Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.
Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd.
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.
Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
ISBN : 987-602-18397-4-4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA
@2016
Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia
Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Jember, Oktober 2016
Kantor : Jl. Kalimantan 37 Tegalboto Jember, 68121
Pelindung
: Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
(Dekan FKIP Universitas Jember)
Penasehat
: Dr. Sukatman, M.Pd.
(Pembantu Dekan I FKIP Universitas Jember)
Ketua Tim Editor
: Drs. Suharto, M.Kes.
(Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember)
Anggota Tim Editor : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.
Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D
Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.
Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si.
Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.
Drs.Suharto, M.Kes.
Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd.
Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd.
Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd.
Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd.
Dra.Titik Sugiarti, M.Pd.
Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd.
Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.
Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd.
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.
Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya 2016 dapat
terbit. Kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pemakalah sebagai penyumbang naskah pada acara
seminar nasional yang kami selenggarakan 23 Oktober 2016. Jumlah dan keragaman penulis
bervariatif, mulai dari unsur dosen, guru, maupun praktisi pendidikan
Kami menyajikan beberapa artikel yang sangat berguna bagi pembaca. Berbagai kajian dalam
bidang pendidikan kami sajikan apik. Topiknya adalah
“
Peluang Matematika dan Pembelajarannya
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
”.
Pada kesempatan ini pula, kami
menyampaikan terima kasih kepada narasumber utama, yaitu : Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.
(Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), dan Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd. (Universitas Jember).
Akhirnya, kami mohon kepada pembaca untuk selalu dapatnya mengkritisi
artikel-artikel yang disajikan dalam prosiding ini. Semoga tulisan-tulisan artikel dalam prosiding ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi. Amin.
Jember, Oktober 2016
DAFTAR ISI
Halaman
MAKALAH UTAMA
Tantangan Dan Peluang Pendidikan Matematika Menghadapi MEA
(Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.
)………
...
Collaborative Learning, Caring Community, dan Jumping Task Berbantuan
Lembar Kerja Siswa Berbasis Scientific Approach: Salah Satu Alternatif
Pembelajaran Matematika di Era MEA
(Dr. Hobri, S.Pd.,
M.Pd.)...
1-6
7-18
MAKALAH PENDIDIKAN
Mempermudah Memfaktorkan Bentuk Kuadrat dengan Menggunakan
Teknik Persegi Panjang Geser pada Siswa Kelas VIII A Semester Ganjil
Smp Negeri 1 Kalisat Jember
(Achmad Ridwan)...
Melatih Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Melalui Guided Discovery Learning
(Afif Alfa Robi)...
Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Tipe Kecerdasan Majemuk
(Afifah Nur Aini)...
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Model
Problem-Based Learning
Dengan Soal HOTS Untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa
(Ahmad Aleq Chusnudin)...
Pengembangan Pendidikan Berkarakter dengan Integrasi Elaborasi,
Eksplorasi dan Konfirmasi dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar (Ahmad Rofi’i)...
Proses Berpikir Siswa Kelas VIII MTs. Al Misri dalam Menyelesaikan Soal
Faktorisasi Bentuk Aljabar Berdasarkan Teori Piaget
(A. Mujib
M.T.)...
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VII F Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4
Lumajang
(Ajeng Kartini, Idam Djunaedi, Bambang Eko S., Eka Resti
Wulan)...
Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika Berbasis Constructive Controversy (
Alfia Nur
Filah)...
Profil Pengajuan Soal Matematika Siswa yang Bergaya Kognitif Reflektif
dan Siswa yang Bergaya Kognitif Impulsif di MTs.
Ma’arif Pare
(
Ana
Rahmawati)...
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp Berbasis Pesantren
(
Andi Kriswanto, S.Pd)...
Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMP Berkemampuan Tinggi dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Segiempat dan Scaffolding yang Sesuai untuk
Mengatasinya (
Dian Novita Rohmatin, M. Yahya Ashari)...
Peningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (
Donny Youngki Rangkuti,
S.Pd)...
Perbaikan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pembuatan Video
Alga Pasir Warna untuk Menemukan Kembali Rumus Volume Kerucut
dari Volume Tabung (
Mahmudah)...
Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi
Lengkung di Kelas IX D SMP Negeri 2 Ajung Tahun Pelajaran 2016/2017
(
Dra. Suminah)...
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assited
Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII A SMPN 2 Silo pada Materi Persamaan Linear dengan
Satu Variabel Tahun Pelajaran 2015/2016 (
Putut Purwonodadi)...
Penerapan Metode GTA (Gunting-Tempel-Arsir) dalam Pembelajaran
Materi Pecahan di SDN 3 Pesucen, Banyuwangi (
Dwi Anita, Ryyo Rusano
Hansya, Imam Firdaus)...
Studi Komparatif Pemanfaatan
Geogebra
dalam Pembelajaran Geometri
(Edy Wihardjo, Rosmelia Capriana, Christine Wulandari S.)...
Desain Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education
dengan Memperhatikan Beban Kognitif Siswa Materi Bangun Ruang
Sederhana Kelas IV SD (
Eko Waluyo, Cholis Sa’dijah
, Subanji)...
Karakteristik
Project Based Learning
(PjBL) pada Pembelajaran
Matematika (
Elly Anjarsari)...
Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Melalui
Scaffolding Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (
Endah
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematik Siswa SMP (
Endang
Poetri Astutik)...
Simulasi Model Dispersi Polutan Karbon Monoksida di Jalan By Pass
(Studi Kasus Line Source di Jalan Raya By Pass Bandara Juanda, Sidoarjo)
(
Endrayana Putut L.E.)...
Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Permenkadometri
Siswa Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2015 / 2016 di SMA Negeri
1 Lumajang
(Erfan Syahuri, S.Pd.)
...
Memahami Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan PDRB,
Pengangguran, IPM, dan Kemiskinan
(Faishol Amir , S.Si)
...
Model Research Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Siswa
(Hassan Asy Syaibani)
...
Proses Konstruksi Bahasa Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Garis
dan Sudut Melalui Pengajuan Masalah
(Heryanto Cahyohadi)
…
...
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based
Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa
(Hessy Susanti,
S.Si)
...
Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Scientific Discovery Learning
(Ichwan Handi Permana)
...
Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun
Ruang Sisi Datar di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Pasirian Semester Genap
Tahun Ajaran 2015/2016
(Ismi Ulfa Faizah, Broto Maryono, Lady Agustina,
Eka
Resti Wulan)
...
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Proses Pemecahan
Masalah
(Joni Susanto, S.Pd)
...
Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka
Materi Persegi Panjang
(Labibah Nilna Faizah)
...
Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kelas Matematika
Berdasarkan Kurikulum 2013 (
Mohammad Tohir)
...
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis dan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Kubus dan Balok dengan Penerapan Metode Discovery
Learning
(Muslika)
...
Peningkatan Hasil Belajar Persamaan Matematika Melalui Penggunaan
Media Interaktif Komputasi Excel pada Siswa Kelas X Boga 2 SMK Negeri
2 Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016
(Mustofa Khilmi, S.Pd S)
..
Profil Berfikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika
Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) (
Nafisatur Rohmah, S.Pd)
Proses Berpikir Kritis Siswa Climber dalam Menyelesaikan Masalah
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
(Nahrowi)
...
Penggunaan Alat Peraga Bolangkus Logika untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Logika di SMA
Negeri Tempeh Tahun Pelajaran 2015/2016
(
Nanis Su’udah, Bendot Tri
Utomo, Lady Agustina, Eka Resti Wulan)
...
Mengenal Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa dalam Pembelajaran
Matematika
(Nila Herawati)
...
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Mengkonstruksi Teorema
Pythagoras
(Nuris Hisan Nazula)
...
Analisis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Operasi Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas VII
(Nurul Laily)
...
Representasi Verbal Siswa dalam Menterjemahkan Notasi Aljabar
(Oktaviyanto Catur Fajar Mulyono)
...
Batik Gajah Oling Banyuwangi dalam Perspektif Matematika: Studi
Etnomatematika
(Rachmaniah M. Hariastuti, M.Pd.)
...
Pengembangan Software Visual Basic pada Materi Sistem Persamaan
Linier (
Rani Rizkin Dari, Rahmatillah A.M. Dewi)
...
Profil Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMP dalam Pemecahan
Masalah Matematika Ditinau dari Gaya Belajar
(Risa Aries Diana
Mr,S.Pd)
...
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional dan Cambridge Checkpoint
Pelajaran Matematika Tingkat Sekolah Menengah Pertama Tahun Ajaran
2014/2015 Berdasarkan Tipe Penyajian Soal dan Ruang Lingkup Materi
(Zainal Abidin, S.Pd)
...
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berdasarkan
EtnomatikaMasyarakat Simbar Banyiwangi (
Titiek Indahwati)...
370-374
144 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
STUDI KOMPARATIF PEMANFAATAN
GEOGEBRA
DALAM
PEMBELAJARAN GEOMETRI
(
A COMPARATIVE STUDY OF UTILIZATION GEOGEBRA IN
LEARNING GEOMETRY
)
Edy Wihardjo 1,2, Rosmelia Capriana2, dan Christine Wulandari S3. 1Universitas
Jember, Universitas Negeri Surabaya
Pada jenjang SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%). Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.” GeoGebra merupakan software yang dapat memvisuali-sasikan materi yang abstrak menjadi lebih konkret, bersifat dinamis dan interaktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggu- nakan
GeoGebra, serta untuk mengetahui manakah yang lebih baik diantara keduanya. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Balung, Jember, melibatkan siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII B se- bagai kelas kontrol. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif serta jenis penelitian True Experimental dengan bentuk
Post-test Only Control Design. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan dokumentasi.
Kata Kunci: GeoGebra, Pembelajaran Geometri, Segitiga
Pendahuluan
Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang penerapannya sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jane (2006) mengemukakan bahwa “Geometry touches on every aspect of our lives”. Penyataan tersebut
mendasari alasan pentingnya mempelajari geometri. Pada tingkat satuan pendidikan SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%) (Saddam, 2012:5).
Geometri memiliki keabstrakan objek, sehingga menuntut siswa untuk mampu membayangkan hal-hal yang tidak nyata bentuk fisiknya. Visualisasi merupakan aspek paling penting dalam matematika, tidak hanya geometri atau yang berhubungan dengan aspek keruangan, tetapi juga aspek lain seperti analitis matematis (Guzman, 2002). Selain kemampuan visualisasi, kemampuan spasial juga dibutuhkan dalam mempelajari geometri. Menurut Black (2005), kemampuan spasial adalah suatu kemampuan dalam merepresentasikan, mentransformasi, membangun dan memanggil kembali informasi simbolik tidak dalam bentuk bahasa.
Oleh karenanya, geometri dianggap sebagai bidang kajian matematika yang sulit. Siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan geometri dan pada umumnya dalam mengkonstruksi objek geometri. Kesulitan-kesulitan tersebut berkaitan erat dengan rendahnya kemampuan visual dan kemampuan spasial yang notabene syarat untuk dapat memahami keabstrakan
145 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
Pütz (2001), siswa yang menggunakan GeoGebra akan memahami geometri lebih mendalam karena adanya representasi visual yang jelas pada objek geometri dan keterlibatan siswa untuk mengkonstruksi sehingga pemahaman geometri siswa lebih mendalam.
Materi matematika disusun secara hirarkis, artinya siswa harus memahami materi sebelumnya agar dapat memahami materi selanjutnya. Segitiga merupakan materi geometri yang dipelajari pada tingkat SMP. Sebelum memahami materi (pembelajaran) Segitiga, siswa terlebih dahulu harus memahami materi Garis dan Sudut. Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.”
GeoGebra dapat menurunkan keabstrakan dari konsep geometris dan memvisualisasikan konsep tersebut dalam bentuk konkret. Penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran materi segitiga akan mempermudah dalam memahami cara melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga, yaitu garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Sehingga siswa dapat memahami langkah-langkah dalam melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga dengan bantuan GeoGebra.
Kelebihan pemanfaatan GeoGebra, (1) Lukisan-lukisan geometri yang biasanya dihasilkan dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka, (2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri, (3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar, dan (4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri (Mahmudi, 2010:4).
Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah true experimental design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan GeoGebra dan pembelajaran tanpa menggunakan GeoGebra, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas dengan menggunakan desain penelitian
Post-test Only Control Design.
Prosedur penelitian
Pertama, mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala SMP Negeri 1 Balung. Kedua, melakukan observasi ke SMP Negeri 1 Balung dan mewawancarai Guru Matematika kelas VII. Diperoleh informasi bahwa jumlah siswa kelas VII adalah 221 siswa dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 75.
Ketiga, menentukan populasi penelitian dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji rata-rata terhadap data hasil ulangan harian Matematika seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013, sehingga diperoleh 3 kelas yang berdistribusi normal, homogen dan memiliki kemampuan yang sama yaitu kelas VIIA, VIIB dan VIIC. Keempat, menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster sampling (berdasarkan kelas, bukan anggota-per-anggota), menggunakan sistem undian dalam pengambilan keputusan. Sehingga terpilih kelas VIIA sebagai kelas eksperimen (38 siswa) dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol (36 siswa).
Kelima, melaksanakan kegiatan belajar mengajar pokok bahasan segitiga dengan memanfaatkan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan GeoGebra di kelas kontrol, sebanyak tiga kali pertemuan dimulai dengan mengajarkan materi tentang (1) jenis-jenis segitiga, kemudian (2) menghitung keliling dan luas segitiga, serta (3) melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga.
Keenam, melaksanakan kegiatan belajar menggunakan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan
GeoGebra di kelas kontrol. Ketujuh, mengadakan post-test pada pertemuan terakhir dengan durasi 1 × 45 menit, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Kedelapan, menganalisis data hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, menggunakan: Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Kesembilan, menarik kesimpulan dari hasil analisis data.
146 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
Product Moment, dimana jika t hitung > t table berarti valid jika thitung < ttable berarti tidak valid. Persentase aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diketahui dari hasil observasi dengan bantuan observer pada kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒2). Selanjutnya homogen tidaknya kedua kelas yang dijadikan sampel, peneliti menggunakan uji F (varians).
Dalam Analisis data untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra dan untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan
GeoGebra pada subpokok bahasan segitiga, peneliti menggunakan Uji Beda Mean (Uji Z) (dua pihak dan satu pihak)
147 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
Pembahasan
Setelah diadakan post-test diperoleh nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 36 dan nilai tertingginya adalah 100, sedangkan untuk kelas kontrol nilai terendah adalah 32 dan nilai tertingginya adalah 84. Jika dibandingkan antara kedua kelas tersebut kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol. Adapun perbandingan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut.
Tabel 1 Perbandingan Nilai Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Komponen Kelas Eksperimen VIIA Kelas Kontrol VIIB
1 Jumlah Siswa 35 35
Hasil dari Post-test kemudian diuji Normalitas menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒2). Data dikatakan berdistribusi normal jika 𝜒2hitung ≤ 𝜒2tabel .
Adapun hipotesis dan tabel normalitas hasil post-test adalah sebagai berikut.
Hipotesis nihil (H0) : Suatu kelas berdistribusi normal jika 𝜒2hitung lebih kecil dari pada 𝜒2tabel
Hipotesis alternatif (Ha) : Suatu kelas tidak berdistribusi normal jika 𝜒2hitung tidaklebih kecil dari pada𝜒2tabel
Tabel 2 Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Kelas N
𝝌𝟐hitung 𝝌𝟐table Distribusi1 Kelas VII A (eksperimen) 35 0.05 3,74 7,82 Normal
2 Kelas VII B (kontrol) 35 0.05 7,07 7,82 Normal
Berdasarkan keterangan pada tabel uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen
berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal.
Setelah diuji normalitas, kemudian data diuji homogenitas menggunakan rumus Analisis Varians Tinggi Banding Rendah. Data dikatakan homogen jika Fhitung ≤ Ftabel.
Adapun hipotesis dan tabel homogenitas hasil post-test adalah sebagai berikut: Hipotesis nihil (H0) : Sepasang kelas homogen jika Fhitung lebih kecil daripada Ftabel
Hipotesis alternaif (Ha) : Sepasang kelas tidak homogen jika Fhitung tidak lebih kecil daripada Ftabel
Tabel 3 Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Kelas n
Rata-Rata
Standar
Deviasi Varians Fhitung F tabel
1 Kelas Eksperimen 35 66,86 13,47 181,55
1,06 1,77 (5%)
148 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
Berdasarkan keterangan pada tabel uji homogenitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disesuaikan dengan Ha dan Ho maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians-varians data yang homogen.
Setelah data diuji normalitas dan homogenitas, data tersebut kemudian diuji dengan uji Z-test yang nantinya dikonsultasikan dengan Ztabel untuk dilihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Adapun hipotesis yang diajukan untuk hasil uji beda kedua kelompok adalah sebagai berikut: 1) Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis nihil (H0) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok
bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa
menggunakan GeoGebra.
Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok bahasan
segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra dengan tanpa
menggunakan GeoGebra.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,96 untuk taraf signifikansi 5%.
Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung
≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil
belajar matematika subpokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra”.
2) Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis nihil (H0) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra tidak lebih
baik atau sama dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra.
Hipotesis alternatif (Ha) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra lebih baik
daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,645 untuk taraf signifikansi 5%.
Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung
≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
149 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Matematika pokok bahasan Geometri subpokok bahasan Segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan
GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra, dan (2) Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan GeoGebra
lebih baik daripada yang diajar dengan tanpa menggunakan GeoGebra.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan pada: (1) Pemangku kepentingan (Stakeholder Pendidikan, antara lain: Pemerintah, Masyarakat, dan Kepala Sekolah) untuk mendukung pemanfaatan software, khususnya GeoGebra, dalam kegiatan belajar mengajar, dengan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai; (2) Guru Matematika SMP, untuk mempelajari pemanfaatan GeoGebra kemudian menerapkan pengetahuannya dalam pembelajaran Geometri, khususnya subpokok bahasan Segitiga; (3) Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), untuk mengintegrasikan pemanfaatan software pendidikan dalam matakuliah, sehingga mahasiswa pendidikan (calon guru) memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam proses pembelajaran ketika kelak mereka menjadi Guru; serta (4) Peneliti lain untuk meng-eksplor pemanfaatan software untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih bermutu.
Daftar Pustaka
6. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
7. Budhiawan, C.I. 2012. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Kanisius Pakem pada Pokok Bahasan Segitiga dengan Memanfaatkan Program GeoGebra dalam Proses Pembelajaran Remedial. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma.
8. Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional.
9. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
10. Guzman, M. (2002). The Role of Visualization in Teaching and Learning of Mathematical Analisis. 2nd Internarional Conference on The Teaching of Mathematics. [Online]. Tersedia: www.math.uoc.rg/~ictm2/procedings/invGuz.pdg [12 Juni 2016].
11. Hamalik, O. 2004. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
12. Jane, Mary Schmitt.2006. Developing Geometric Reasoning.WashingtonDC:GED Mathematics Training Institute. 13. Jihad, A. & Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
14. Mahmudi, A. 2010. Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 27 Nopember.
15. Maxrizal. 2010. Penggunaan Software GeoGebra dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FMIPA UNY.
16. Pütz, C. (2001). Teaching Descriptive Geometry: Principles and Effective Methods Demonstrated by the Example of Monge Projection, XV Conference on Graphics, Sao Paulo Brazil, November 5-9, 2001.
17. Rahman, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan GeoGebra Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Self-Concept tentang Matematika. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.
18. Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.
19. Saddam, A. 2012. Pembelajaran Geometri Melalui Model Van Hiele Berbantuan GeoGebra. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: FMIPA UPI.
20. Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
150 |
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016
ISBN: 987-602-18397-4-4
22. Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI.
23. Supeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan. Jakarta:PT Rineka Cipta.