• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Komparatif Pemanfaatan GeoGebra da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Komparatif Pemanfaatan GeoGebra da"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA)

Editor :

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.

Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D

Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.

Drs. Toto’ Bara Setiawan,

M.Si.

Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.

Drs.Suharto, M.Kes.

Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd.

Dr. Susanto, M.Pd.

Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd.

Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd.

Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd.

Dra.Titik Sugiarti, M.Pd.

Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd.

Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.

Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd.

Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.

Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

(3)

Peluang Matematika dan Pembelajarannya dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

ISBN : 987-602-18397-4-4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA

@2016

Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia

Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika

FKIP Universitas Jember, Oktober 2016

Kantor : Jl. Kalimantan 37 Tegalboto Jember, 68121

Pelindung

: Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

(Dekan FKIP Universitas Jember)

Penasehat

: Dr. Sukatman, M.Pd.

(Pembantu Dekan I FKIP Universitas Jember)

Ketua Tim Editor

: Drs. Suharto, M.Kes.

(Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember)

Anggota Tim Editor : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

Arif Fatahillah, S.Pd., M.Si.

Prof.Drs.Slamin,M.Comp.Sc., Ph.D

Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd.

Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si.

Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.

Drs.Suharto, M.Kes.

Nurcholif Dyah Sri L., S.Pd., M.Pd.

Dr. Susanto, M.Pd.

Ervin Oktavianingtyas,S.Pd, M.Pd.

Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd.

Abi Suwito, S.Pd.,M.Pd.

Dra.Titik Sugiarti, M.Pd.

Erfan Yudianto, S.Pd. M.Pd.

Susi Setiawani, S.Si., M.Sc.

Lioni Anka M., S.Pd., M.Pd.

Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.

Randi Pratama, S.Pd., M.Pd.

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya 2016 dapat

terbit. Kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pemakalah sebagai penyumbang naskah pada acara

seminar nasional yang kami selenggarakan 23 Oktober 2016. Jumlah dan keragaman penulis

bervariatif, mulai dari unsur dosen, guru, maupun praktisi pendidikan

Kami menyajikan beberapa artikel yang sangat berguna bagi pembaca. Berbagai kajian dalam

bidang pendidikan kami sajikan apik. Topiknya adalah

Peluang Matematika dan Pembelajarannya

dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

”.

Pada kesempatan ini pula, kami

menyampaikan terima kasih kepada narasumber utama, yaitu : Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.

(Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), dan Dr. Hobri, S.Pd. M.Pd. (Universitas Jember).

Akhirnya, kami mohon kepada pembaca untuk selalu dapatnya mengkritisi

artikel-artikel yang disajikan dalam prosiding ini. Semoga tulisan-tulisan artikel dalam prosiding ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi. Amin.

Jember, Oktober 2016

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

MAKALAH UTAMA

Tantangan Dan Peluang Pendidikan Matematika Menghadapi MEA

(Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc.

)………

...

Collaborative Learning, Caring Community, dan Jumping Task Berbantuan

Lembar Kerja Siswa Berbasis Scientific Approach: Salah Satu Alternatif

Pembelajaran Matematika di Era MEA

(Dr. Hobri, S.Pd.,

M.Pd.)...

1-6

7-18

MAKALAH PENDIDIKAN

Mempermudah Memfaktorkan Bentuk Kuadrat dengan Menggunakan

Teknik Persegi Panjang Geser pada Siswa Kelas VIII A Semester Ganjil

Smp Negeri 1 Kalisat Jember

(Achmad Ridwan)...

Melatih Kemampuan Metakognitif Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Melalui Guided Discovery Learning

(Afif Alfa Robi)...

Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Tipe Kecerdasan Majemuk

(Afifah Nur Aini)...

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Model

Problem-Based Learning

Dengan Soal HOTS Untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa

(Ahmad Aleq Chusnudin)...

Pengembangan Pendidikan Berkarakter dengan Integrasi Elaborasi,

Eksplorasi dan Konfirmasi dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah

Dasar (Ahmad Rofi’i)...

Proses Berpikir Siswa Kelas VIII MTs. Al Misri dalam Menyelesaikan Soal

Faktorisasi Bentuk Aljabar Berdasarkan Teori Piaget

(A. Mujib

M.T.)...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together

(NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas VII F Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 4

Lumajang

(Ajeng Kartini, Idam Djunaedi, Bambang Eko S., Eka Resti

Wulan)...

Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Kritis dalam Menyelesaikan Masalah

Matematika Berbasis Constructive Controversy (

Alfia Nur

(6)

Filah)...

Profil Pengajuan Soal Matematika Siswa yang Bergaya Kognitif Reflektif

dan Siswa yang Bergaya Kognitif Impulsif di MTs.

Ma’arif Pare

(

Ana

Rahmawati)...

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp Berbasis Pesantren

(

Andi Kriswanto, S.Pd)...

Diagnosis Miskonsepsi Siswa SMP Berkemampuan Tinggi dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Segiempat dan Scaffolding yang Sesuai untuk

Mengatasinya (

Dian Novita Rohmatin, M. Yahya Ashari)...

Peningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (

Donny Youngki Rangkuti,

S.Pd)...

Perbaikan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pembuatan Video

Alga Pasir Warna untuk Menemukan Kembali Rumus Volume Kerucut

dari Volume Tabung (

Mahmudah)...

Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung di Kelas IX D SMP Negeri 2 Ajung Tahun Pelajaran 2016/2017

(

Dra. Suminah)...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assited

Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII A SMPN 2 Silo pada Materi Persamaan Linear dengan

Satu Variabel Tahun Pelajaran 2015/2016 (

Putut Purwonodadi)...

Penerapan Metode GTA (Gunting-Tempel-Arsir) dalam Pembelajaran

Materi Pecahan di SDN 3 Pesucen, Banyuwangi (

Dwi Anita, Ryyo Rusano

Hansya, Imam Firdaus)...

Studi Komparatif Pemanfaatan

Geogebra

dalam Pembelajaran Geometri

(Edy Wihardjo, Rosmelia Capriana, Christine Wulandari S.)...

Desain Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education

dengan Memperhatikan Beban Kognitif Siswa Materi Bangun Ruang

Sederhana Kelas IV SD (

Eko Waluyo, Cholis Sa’dijah

, Subanji)...

Karakteristik

Project Based Learning

(PjBL) pada Pembelajaran

Matematika (

Elly Anjarsari)...

Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Melalui

Scaffolding Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (

Endah

(7)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematik Siswa SMP (

Endang

Poetri Astutik)...

Simulasi Model Dispersi Polutan Karbon Monoksida di Jalan By Pass

(Studi Kasus Line Source di Jalan Raya By Pass Bandara Juanda, Sidoarjo)

(

Endrayana Putut L.E.)...

Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Permenkadometri

Siswa Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2015 / 2016 di SMA Negeri

1 Lumajang

(Erfan Syahuri, S.Pd.)

...

Memahami Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan PDRB,

Pengangguran, IPM, dan Kemiskinan

(Faishol Amir , S.Si)

...

Model Research Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan

Berfikir Kreatif Siswa

(Hassan Asy Syaibani)

...

Proses Konstruksi Bahasa Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Garis

dan Sudut Melalui Pengajuan Masalah

(Heryanto Cahyohadi)

...

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based

Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa

(Hessy Susanti,

S.Si)

...

Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Scientific Discovery Learning

(Ichwan Handi Permana)

...

Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun

Ruang Sisi Datar di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Pasirian Semester Genap

Tahun Ajaran 2015/2016

(Ismi Ulfa Faizah, Broto Maryono, Lady Agustina,

Eka

Resti Wulan)

...

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Proses Pemecahan

Masalah

(Joni Susanto, S.Pd)

...

Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka

Materi Persegi Panjang

(Labibah Nilna Faizah)

...

Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kelas Matematika

Berdasarkan Kurikulum 2013 (

Mohammad Tohir)

...

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis dan Hasil Belajar Siswa

pada Materi Kubus dan Balok dengan Penerapan Metode Discovery

Learning

(Muslika)

...

Peningkatan Hasil Belajar Persamaan Matematika Melalui Penggunaan

Media Interaktif Komputasi Excel pada Siswa Kelas X Boga 2 SMK Negeri

(8)

2 Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016

(Mustofa Khilmi, S.Pd S)

..

Profil Berfikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika

Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) (

Nafisatur Rohmah, S.Pd)

Proses Berpikir Kritis Siswa Climber dalam Menyelesaikan Masalah

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

(Nahrowi)

...

Penggunaan Alat Peraga Bolangkus Logika untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Logika di SMA

Negeri Tempeh Tahun Pelajaran 2015/2016

(

Nanis Su’udah, Bendot Tri

Utomo, Lady Agustina, Eka Resti Wulan)

...

Mengenal Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa dalam Pembelajaran

Matematika

(Nila Herawati)

...

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Mengkonstruksi Teorema

Pythagoras

(Nuris Hisan Nazula)

...

Analisis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Operasi Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas VII

(Nurul Laily)

...

Representasi Verbal Siswa dalam Menterjemahkan Notasi Aljabar

(Oktaviyanto Catur Fajar Mulyono)

...

Batik Gajah Oling Banyuwangi dalam Perspektif Matematika: Studi

Etnomatematika

(Rachmaniah M. Hariastuti, M.Pd.)

...

Pengembangan Software Visual Basic pada Materi Sistem Persamaan

Linier (

Rani Rizkin Dari, Rahmatillah A.M. Dewi)

...

Profil Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMP dalam Pemecahan

Masalah Matematika Ditinau dari Gaya Belajar

(Risa Aries Diana

Mr,S.Pd)

...

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

(9)

Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional dan Cambridge Checkpoint

Pelajaran Matematika Tingkat Sekolah Menengah Pertama Tahun Ajaran

2014/2015 Berdasarkan Tipe Penyajian Soal dan Ruang Lingkup Materi

(Zainal Abidin, S.Pd)

...

Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berdasarkan

EtnomatikaMasyarakat Simbar Banyiwangi (

Titiek Indahwati)...

370-374

(10)

144 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

STUDI KOMPARATIF PEMANFAATAN

GEOGEBRA

DALAM

PEMBELAJARAN GEOMETRI

(

A COMPARATIVE STUDY OF UTILIZATION GEOGEBRA IN

LEARNING GEOMETRY

)

Edy Wihardjo 1,2, Rosmelia Capriana2, dan Christine Wulandari S3. 1Universitas

Jember, Universitas Negeri Surabaya

Pada jenjang SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%). Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.” GeoGebra merupakan software yang dapat memvisuali-sasikan materi yang abstrak menjadi lebih konkret, bersifat dinamis dan interaktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggu- nakan

GeoGebra, serta untuk mengetahui manakah yang lebih baik diantara keduanya. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Balung, Jember, melibatkan siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII B se- bagai kelas kontrol. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif serta jenis penelitian True Experimental dengan bentuk

Post-test Only Control Design. Pengumpulan data menggunakan metode tes dan dokumentasi.

Kata Kunci: GeoGebra, Pembelajaran Geometri, Segitiga

Pendahuluan

Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang penerapannya sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jane (2006) mengemukakan bahwa “Geometry touches on every aspect of our lives”. Penyataan tersebut

mendasari alasan pentingnya mempelajari geometri. Pada tingkat satuan pendidikan SMP, distribusi penyebaran standar kompetensi materi Geometri mendapat porsi paling besar (41%) dibandingkan materi lain seperti Aljabar (29%), Bilangan (18%), serta Statistika dan Peluang (12%) (Saddam, 2012:5).

Geometri memiliki keabstrakan objek, sehingga menuntut siswa untuk mampu membayangkan hal-hal yang tidak nyata bentuk fisiknya. Visualisasi merupakan aspek paling penting dalam matematika, tidak hanya geometri atau yang berhubungan dengan aspek keruangan, tetapi juga aspek lain seperti analitis matematis (Guzman, 2002). Selain kemampuan visualisasi, kemampuan spasial juga dibutuhkan dalam mempelajari geometri. Menurut Black (2005), kemampuan spasial adalah suatu kemampuan dalam merepresentasikan, mentransformasi, membangun dan memanggil kembali informasi simbolik tidak dalam bentuk bahasa.

Oleh karenanya, geometri dianggap sebagai bidang kajian matematika yang sulit. Siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan geometri dan pada umumnya dalam mengkonstruksi objek geometri. Kesulitan-kesulitan tersebut berkaitan erat dengan rendahnya kemampuan visual dan kemampuan spasial yang notabene syarat untuk dapat memahami keabstrakan

(11)

145 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

Pütz (2001), siswa yang menggunakan GeoGebra akan memahami geometri lebih mendalam karena adanya representasi visual yang jelas pada objek geometri dan keterlibatan siswa untuk mengkonstruksi sehingga pemahaman geometri siswa lebih mendalam.

Materi matematika disusun secara hirarkis, artinya siswa harus memahami materi sebelumnya agar dapat memahami materi selanjutnya. Segitiga merupakan materi geometri yang dipelajari pada tingkat SMP. Sebelum memahami materi (pembelajaran) Segitiga, siswa terlebih dahulu harus memahami materi Garis dan Sudut. Namun, berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Balung, dan wawancara dengan guru Matematika, serta analisis data nilai ulangan harian materi Garis dan Sudut, diperoleh data: “Dari 221 siswa kelas VII, siswa yang mencapai KKM = 75, hanya 103 siswa atau 46,6%.”

GeoGebra dapat menurunkan keabstrakan dari konsep geometris dan memvisualisasikan konsep tersebut dalam bentuk konkret. Penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran materi segitiga akan mempermudah dalam memahami cara melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga, yaitu garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Sehingga siswa dapat memahami langkah-langkah dalam melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga dengan bantuan GeoGebra.

Kelebihan pemanfaatan GeoGebra, (1) Lukisan-lukisan geometri yang biasanya dihasilkan dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka, (2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri, (3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar, dan (4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri (Mahmudi, 2010:4).

Metode Penelitian

Desain penelitian ini adalah true experimental design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan GeoGebra dan pembelajaran tanpa menggunakan GeoGebra, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas dengan menggunakan desain penelitian

Post-test Only Control Design.

Prosedur penelitian

Pertama, mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala SMP Negeri 1 Balung. Kedua, melakukan observasi ke SMP Negeri 1 Balung dan mewawancarai Guru Matematika kelas VII. Diperoleh informasi bahwa jumlah siswa kelas VII adalah 221 siswa dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 75.

Ketiga, menentukan populasi penelitian dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji rata-rata terhadap data hasil ulangan harian Matematika seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013, sehingga diperoleh 3 kelas yang berdistribusi normal, homogen dan memiliki kemampuan yang sama yaitu kelas VIIA, VIIB dan VIIC. Keempat, menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster sampling (berdasarkan kelas, bukan anggota-per-anggota), menggunakan sistem undian dalam pengambilan keputusan. Sehingga terpilih kelas VIIA sebagai kelas eksperimen (38 siswa) dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol (36 siswa).

Kelima, melaksanakan kegiatan belajar mengajar pokok bahasan segitiga dengan memanfaatkan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan GeoGebra di kelas kontrol, sebanyak tiga kali pertemuan dimulai dengan mengajarkan materi tentang (1) jenis-jenis segitiga, kemudian (2) menghitung keliling dan luas segitiga, serta (3) melukis segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga.

Keenam, melaksanakan kegiatan belajar menggunakan GeoGebra di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan

GeoGebra di kelas kontrol. Ketujuh, mengadakan post-test pada pertemuan terakhir dengan durasi 1 × 45 menit, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol, untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Kedelapan, menganalisis data hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, menggunakan: Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Kesembilan, menarik kesimpulan dari hasil analisis data.

(12)

146 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

Product Moment, dimana jika t hitung > t table berarti valid jika thitung < ttable berarti tidak valid. Persentase aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diketahui dari hasil observasi dengan bantuan observer pada kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒2). Selanjutnya homogen tidaknya kedua kelas yang dijadikan sampel, peneliti menggunakan uji F (varians).

Dalam Analisis data untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra dan untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan

GeoGebra pada subpokok bahasan segitiga, peneliti menggunakan Uji Beda Mean (Uji Z) (dua pihak dan satu pihak)

(13)

147 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

Pembahasan

Setelah diadakan post-test diperoleh nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 36 dan nilai tertingginya adalah 100, sedangkan untuk kelas kontrol nilai terendah adalah 32 dan nilai tertingginya adalah 84. Jika dibandingkan antara kedua kelas tersebut kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol. Adapun perbandingan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut.

Tabel 1 Perbandingan Nilai Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Komponen Kelas Eksperimen VIIA Kelas Kontrol VIIB

1 Jumlah Siswa 35 35

Hasil dari Post-test kemudian diuji Normalitas menggunakan rumus Chi-Kuadrat (𝜒2). Data dikatakan berdistribusi normal jika 𝜒2hitung ≤ 𝜒2tabel .

Adapun hipotesis dan tabel normalitas hasil post-test adalah sebagai berikut.

Hipotesis nihil (H0) : Suatu kelas berdistribusi normal jika 𝜒2hitung lebih kecil dari pada 𝜒2tabel

Hipotesis alternatif (Ha) : Suatu kelas tidak berdistribusi normal jika 𝜒2hitung tidaklebih kecil dari pada𝜒2tabel

Tabel 2 Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Kelas N

𝝌𝟐hitung 𝝌𝟐table Distribusi

1 Kelas VII A (eksperimen) 35 0.05 3,74 7,82 Normal

2 Kelas VII B (kontrol) 35 0.05 7,07 7,82 Normal

Berdasarkan keterangan pada tabel uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen

berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol hasilnya setelah disesuaikan dengan Ha dan H0 maka diperoleh kesimpulan

bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal.

Setelah diuji normalitas, kemudian data diuji homogenitas menggunakan rumus Analisis Varians Tinggi Banding Rendah. Data dikatakan homogen jika Fhitung ≤ Ftabel.

Adapun hipotesis dan tabel homogenitas hasil post-test adalah sebagai berikut: Hipotesis nihil (H0) : Sepasang kelas homogen jika Fhitung lebih kecil daripada Ftabel

Hipotesis alternaif (Ha) : Sepasang kelas tidak homogen jika Fhitung tidak lebih kecil daripada Ftabel

Tabel 3 Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Kelas n

Rata-Rata

Standar

Deviasi Varians Fhitung F tabel

1 Kelas Eksperimen 35 66,86 13,47 181,55

1,06 1,77 (5%)

(14)

148 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

Berdasarkan keterangan pada tabel uji homogenitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disesuaikan dengan Ha dan Ho maka diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak jadi dapat dikatakan bahwa

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians-varians data yang homogen.

Setelah data diuji normalitas dan homogenitas, data tersebut kemudian diuji dengan uji Z-test yang nantinya dikonsultasikan dengan Ztabel untuk dilihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Adapun hipotesis yang diajukan untuk hasil uji beda kedua kelompok adalah sebagai berikut: 1) Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis nihil (H0) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok

bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa

menggunakan GeoGebra.

Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika subpokok bahasan

segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra dengan tanpa

menggunakan GeoGebra.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,96 untuk taraf signifikansi 5%.

Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung

≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil

belajar matematika subpokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra”.

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis nihil (H0) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra tidak lebih

baik atau sama dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra.

Hipotesis alternatif (Ha) : Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan GeoGebra lebih baik

daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan GeoGebra.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Zhitung adalah 2,27 dan Ztabel adalah 1,645 untuk taraf signifikansi 5%.

Jika disesuaikan dengan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian H0 diterima jika Zhitung ≤ Ztabel dan H0 ditolak jika Zhitung

≥ Ztabel maka dapat dilihat bahwa Zhitung lebih besar daripada Ztabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya berbunyi “Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

(15)

149 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar Matematika pokok bahasan Geometri subpokok bahasan Segitiga pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Balung tahun pelajaran 2012/2013 antara siswa yang diajar menggunakan

GeoGebra dengan tanpa menggunakan GeoGebra, dan (2) Hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan GeoGebra

lebih baik daripada yang diajar dengan tanpa menggunakan GeoGebra.

Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan pada: (1) Pemangku kepentingan (Stakeholder Pendidikan, antara lain: Pemerintah, Masyarakat, dan Kepala Sekolah) untuk mendukung pemanfaatan software, khususnya GeoGebra, dalam kegiatan belajar mengajar, dengan menyediakan fasilitas pendukung yang memadai; (2) Guru Matematika SMP, untuk mempelajari pemanfaatan GeoGebra kemudian menerapkan pengetahuannya dalam pembelajaran Geometri, khususnya subpokok bahasan Segitiga; (3) Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), untuk mengintegrasikan pemanfaatan software pendidikan dalam matakuliah, sehingga mahasiswa pendidikan (calon guru) memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam proses pembelajaran ketika kelak mereka menjadi Guru; serta (4) Peneliti lain untuk meng-eksplor pemanfaatan software untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih bermutu.

Daftar Pustaka

6. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

7. Budhiawan, C.I. 2012. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Kanisius Pakem pada Pokok Bahasan Segitiga dengan Memanfaatkan Program GeoGebra dalam Proses Pembelajaran Remedial. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma.

8. Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional.

9. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

10. Guzman, M. (2002). The Role of Visualization in Teaching and Learning of Mathematical Analisis. 2nd Internarional Conference on The Teaching of Mathematics. [Online]. Tersedia: www.math.uoc.rg/~ictm2/procedings/invGuz.pdg [12 Juni 2016].

11. Hamalik, O. 2004. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

12. Jane, Mary Schmitt.2006. Developing Geometric Reasoning.WashingtonDC:GED Mathematics Training Institute. 13. Jihad, A. & Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

14. Mahmudi, A. 2010. Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 27 Nopember.

15. Maxrizal. 2010. Penggunaan Software GeoGebra dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FMIPA UNY.

16. Pütz, C. (2001). Teaching Descriptive Geometry: Principles and Effective Methods Demonstrated by the Example of Monge Projection, XV Conference on Graphics, Sao Paulo Brazil, November 5-9, 2001.

17. Rahman, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan GeoGebra Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Self-Concept tentang Matematika. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

18. Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta.

19. Saddam, A. 2012. Pembelajaran Geometri Melalui Model Van Hiele Berbantuan GeoGebra. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: FMIPA UPI.

20. Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(16)

150 |

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 23 Oktober 2016

ISBN: 987-602-18397-4-4

22. Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-UPI.

23. Supeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan. Jakarta:PT Rineka Cipta.

(17)

Gambar

Tabel 1 Perbandingan Nilai Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Slika 2.21: Prikaz organiziranega omrežja kolesarskih poti in spremljajoče infrastrukture Vir: RS, MPZ, DRSC, strategija razvoja državnega kolesarskega omrežja v RS, Ljubljana 2000

Hasil penelitian yang didapat sebagai berikut: (1) kemampuan berbicara siswa di kelas V sudah baik; (2) upaya yang di lakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berbicara di kelas

Sedangkan jenis bijih besi yang kedua terdiri atas hematit dan goetit dan terdapat dalam tanah lateritik hasil pelapukan dari batuan piroksenit/peridotit.. Dari kedua jenis

Latar Belakang: Pertama kali dipublikasikan oleh Strubing pada tahun 1882 , Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH) adalah suatu kelainan kronis didapat yang ditandai

Populasi Ternak Unggas (Ayam Ras Pedaging) Kabupaten Sinjai Tahun 2008 -

kamar mandi” karya Gusmel Riyald, ald, dapat diketahui bahwa d dapat diketahui bahwa drama ini menggunakan rama ini menggunakan alur maju yaitu dari pertama terjadi suatu

ditan angan gani i ses sesua uai i den dengan gan kea keada daan annya nya sep sepert erti i   ag agres resi!, i!, ta takut, kut, keb keben en&#34;ia &#34;ian,