• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar belakang definisi tujuan dan manfa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Latar belakang definisi tujuan dan manfa"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL MICROTEACHING

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro Dosen Pengampu Dr. Badru Zaman, M.Pd.

oleh:

Dian Andriani (1404992) PGSD 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MICROTEACHING

(Latar belakang, definisi, tujuan dan manfaat) oleh Dian Andriani (1404992)

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh manfaat yang besar yaitu menambah pengetahuan, dapat membentuk sikap atau karakter seseorang menjadi lebih baik, dan membawa kearah positif. Haryati (2014) mengungkapkan 5 alasan pentingnya pendidikan yaitu dapat memberikan pengetahuan, menentukan karir atau pekerjaan, membangun karakter, memberikan pencerahan dan untuk mencapai kemajuaan bangsa. Melihat alasan pentingnya pendidikan, maka pendidikan harus diselenggarakan di setiap negara, salah satunya adalah di Indonesia. Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan guru atau tenaga pendidik yang profesional dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. Untuk membentuk guru profesional dan terampil maka diperlukan pembekalan dan pelatihan khusunya bagi calon pendidik, salah satunya adalah dengan pembelajaran mikro atau microteaching. Microteaching merupakan pembelajaran yang memfasilitasi seseorang untuk mengasah kemampuan mengajar. Mengajar merupakan hal yang memuat banyak komponen yang harus dikuasai oleh guru seperti murid, ruang kelas, media, sumber dan bahan ajar yang harus dikelola sedemikian rupa untuk memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.

(3)

dilakukan oleh calon guru ataupun guru untuk mengasah keterampilan mengajar dengan cara meringkas kegatan pembelajaran menjadi lebih sederhana baik dalam segi waktu, siswa dan pembelajarannya.

Microteaching memiliki bebrapa tujuan, menurut Barnawi dan Arifin (dalam Istiani, 2015) tujuan utama microteaching adalah untuk membekali dan/atau meningkatkan kemampuan calon guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar. Menurut Sukirman dan Kasmad (2006: hlm. 19) tujuan microteaching adalah untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan mengajar bagi calon guru maupun bagi para guru melalui proses latihan yang diisederhanakan sesuai dengan karakteristik pembelajaran mikro. Adapun tujuan yang lebih spesifiknya yaitu untuk melatih keterampilan dasar mengajar, memfasilitasi calon guru agar memiliki kesiapan profesional, memfasilitasi setiap proses latihan secara bagian demi bagian, agar mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan yang dimiliknya, dan memperbaikai serta meningkatkan keterampilan yang perlu ditingkatkan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari microteaching menurut Barnawi dan Arifin (dalam Istiani, 2015) yaitu dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi pelaksana program persiapan guru, menghemat waktu dan tenaga, melatih guru dengan sejumlah keterampilan mengajar yang penting, melatih guru menyusun dan mempersiapkan materi pelajaran, menyediakan waktu bagi guru yang berlatih untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya, memberikan kesempatan bagi guru untuk bertukar peran dan mengidentifikasikan masalah-masalah pengajaran dari jarak dekat, dan mengorelasikan antara teori dan aplikasi. Sedangkan Guney & Ersoy (dalam Kartal, 2012: hlm.2754) menyatakan bahwa microteaching method is benefited in many countries to train teachers, microteaching prepares preservice teachers both for teaching practices and teachership. Selain itu Erokten & Durkan (dalam Kartal, 2012: hlm.2754) menyatakan bahwa the attitudes of the preservice teachers are again and again analyzed through microteaching practices, and thus it gives a chance to discuss and find out what the problems are, what causes them and what the solution is. Dan Guney (dalam Kartal, 2012: hlm.2754) menyatakan In a more general sense, it is a practical method which provides teaching skills as an outcome of which a chance for analysis is created. Dapat disimpulkan bahwa secara umum manfaat dari microteaching adalah sebagai wadah instrospeksi diri dan wadah untuk mengasah keterampilan mengajar bagi guru atau calon guru untuk menemukan cara yang efektif dalam pembelajaaran guna mencapai tujuan dari pendidikan.

(4)

Daftar Pustaka:

Haryati, Heny. (2014). 5 Alasan Pentingnya Pendidikan [online]. Tersedia: http://m.kompasiana.com/henyharyati/5-alasan-pentingnya

pendidikan_552e374c6ea834cb238b457d. [12 Februari 2017]

Istiani, Adinda. (2015). Resume Buku Microteaching [online]. Tersedia:

http://fiksiana.kompasiana.com/adindaistiani/resume-buku-microteaching_55cf6529cd9273601190119c. [12 Februari 2017]

Sukirman, Dadang & Mamad Kasmad. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI PRESS.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional.

Bagatur, S. (2015). Dismayed or enchanted: ELT students’ perceptions towards microteaching. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 199, hlm.770 – 776. Altuk, Y. dkk. (2012). A study on developing “Microteaching scale” for student

teachers. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 46, hlm. 2964-296.

Referensi

Dokumen terkait

– Kelas Orang memiliki turunan kelas Mahasiswa dan Dosen – Kelas Mahasiswa memiliki atribut dari kelas Orang yang. menurunkannya tambahannya adalah atribut Nim dan IPK – Kelas

SAD dalam melakukan upaya pencegahan penularan covid-19 dengan cara pergi ke hutan atau kebun yang jauh dari masyarakat mereka membawa keluarga dan anak-anak agar

Faktor teknis adalah segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembenihan ikan kerapu macan yang berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam

Oleh karena tampaknya para pengayom kesenian atau orang-orang yang potensial dalam pengembangan kesenian tersebut kurang arif dan bijak dalam mengembangkan seni

Untuk dapat melaksanakan kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Jembrana wajib menyusun perencanaan taktis

Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media tersebut ke

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan dari penelitian didapatkan bahwa metode distribusi dan perhitungan intensitas yang mendekati data curah hujan maksimum Stasiun

Hasil penelitian Sukendro (2012) pada lokasi yang sama menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan asupan protein siang hari pada anak yang sekolah dengan model