• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perrtumbuhan dan Perkembangan Manusia terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perrtumbuhan dan Perkembangan Manusia terhadap "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

John Dewey sebagai seorang ahli pendidik bangsa Amerika telah mengemukakan: “pendidikan adalah seumur hidup” dan “hidup adalah belajar”. Manusia dalam hidupnya belajar sejak lahir sampai masa tua. Manusia itu berkembang dari tiap periode perkembangan ke periode yang lain. Mereka mengalami perubahan tingkah laku yang berbeda-beda di akibatkan karena masalah-masalah atau tugas-tugas yang dituntut dan muncul pada setiap periode perkembangan itu berbeda pula. 1

2. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Petumbuhan dan Perkembangan? b. Apa Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan?

c. Apa Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan?

II. PEMBAHASAN

a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah perubahan yang sifatnya alami (misalkan perubahan struktur tubuh) dan sangat terikat pada batas kematangan seseorang, hasil pertumbuhan ini dapat di ukur dalam lingkup kuantitatif

Perkembangan adalah hasil kematangan dan belajar. Perkembangan lebih banyak menunjuk pada perubahan dan perkembangan fungsi terutama yang berhubungan dengan kemampuan mental. Hasil perkembangan lebih banyak menunjuk kepada hal-hal yang sifatnya kualitatif dan tidak terbatas karena adanya kematangan.2 (di kutip: Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT. Bina Aksara) hlm. 10)

Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang bersifat konkret. Seperti; dari kecil menjadi besar, dari pendek menjadi panjang, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain, perubahan material yang bersifat biologis, dengan demikian, pertumbuhan berarti kenaikan dan penambahan ukuran yang berangsur-angsur, seperti badan yang menjadi besar dan tegap, juga kaki dan tangan yang semakin panjang.

Perkembangan adalah perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kea rah yang lebih maju dan sempurna. Juga merupakan proses perubahan kualitatif

1 Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT. Bina Aksara) hlm. 9

(2)

yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaninya itu sendiri. Dengan demikian, penekanan pada perkembangan terletak pada penyepurnaan fungsi psikologis yang di sandang oleh organ-organ fisik.3 (di kutip: Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 91)

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam proses aktif secara berkesinambungan.

Menurut Muhibbin syah (1999:11) perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniah itu sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.4 (di kutip: Syaiful Bahri Djamarah.Psikoligi Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011)hlm 118 )

Pertumbuhan adalah Perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu yang tertentu. Pertumbuhan ini berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatan. Begitu pula pertumbuhan juga menyangkut sistem jaringan saraf dan perubahan struktur jasmani yang lainnya. Dengan demikian pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan social, psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan komplek. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus ditempuh.5 (di kutip:Sunarto,dkk.Perkembangan Peserta Didik.( Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 35,43)

3 Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 91

(3)

b. Tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan Ciri-ciri di dalam perkembangan manusia dapat berupa:

1. Directional, hakikat directional didalam perkembangan adalah terlihat dalam hampir semua tingkah laku, misalnya berbahasa. Bila bayi mulai dapat berbicara pada tahun ke 2, mereka biasanya masih mempergunakan kata-kata tunggal serta satu dua kalimat. Pada usia 5 tahun hampir semua anak sudah mempergunakan kalimat seperti yang biasa digunakan oleh orang dewasa. 2. Cumulative, perkembangan cumulative berarti bahwa suatu tingkah laku

tergantung pada satu atau lebih tingkah laku yamg sudah dimiliki sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan dapat berjalan sebelum anak itu mampu berdiri sendiri dan menggerakkan kakinya. Banyak tingkah laku yang berkembangnya secara cumulative. Sesuatu ketrampilan hampir semuanya dilaksanakan orang bersamaan dengan meningkatnya pengalaman dan kematangannya.

3. Perkembangan juga ditandai dengan meningkatnya perbedaan dan organisasi yang kompleks. Suatu proses yang dapat dilihat bila orang mengadakan penelitian tentang pertumbuhan embrio. Perkembangan tingkah laku menjadi berbeda-beda dan lebih kompleks. 6 (di kutip: Dra. Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990) hlm. 50-51) Tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan:

Menurut Jean Jacques Rosseau (1712-1778) dalam tahap perkembangan masa kanak-kanak, yaitu antara umur 2-12 tahun, perkembangan pribadi anak dimulai dengan makin berkembangnya fungsi-fungsi indra anak untuk mengadakan pengamatan.

Menurut Piaget seperti dikutip Sunarto (1999:24) ketika anak berada dalam masa pra-operasional (2.0-7.0 tahun), maka anak berada dalam lingkaran masa dengan ciri khas tersendiri. Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili konsep.

Menurut Nasution (1993:44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar, dan dimulai sejarah baru kehidupannya yang kelak akan mengubah sika-sikap dan tingkah lakunya.

Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini menurut Suryobroto dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu: (1) masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai

(4)

umur 9 atau 10 tahun dan (2) masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun.7(di kutip:Syaiful Bahri Djamarah. Psikoligi Belajar.(Jakarta: PT Rineka Cipta.2011) hlm 122,124)

Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan:

Adapun Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan manusia akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Fase Yang berdasarkan Biologis

Menurut Aristoteles, menggambarkan perkembangan seseorang sejak lahir hingga dewasa akan mengalami tiga fase, dan setiap fase atau tahap memakan waktu tujuh tahun. Diantara fase-fase tersebut adalah:

 Fase pertama, terjadi pada usia 0,0-7,0 tahun (disebut masa anak kecil atau

masa kanak-kanak atau masa bermain)

 Fase kedua, terjadi pada usia 7,0-14,0 tahun (disebut masa anak-anak atau

masa sekolah dasar)

 Fase ketiga, terjadi pada usia 14,0-21,0 tahun (disebut masa remaja atau

pubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa).

Bertolak dari fase atau pengtahapan ini, maka terjadi fase ke fase hanyalah berdasarkan pada gejala perkembangan fisik (jasmani). Seperti pada fase 1 ke fase 2 dibatasi oleh pergantian gigi, sedangkan fase 2 ke 3 ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.

2. Fase yang berdasarkan didaktis (pendidikan)

Menurut Roseau bahwa perkembangan seseorang melalui empat tahap yaitu:

 Tahap satu, pada usia 0,0-2,0 tahun disebut usia asuhan. Pada masa ini anak

masih membutuhakan bantuan dan bimbingan.

 Tahap dua, pada usia 2,0-12,0 tahun disebut masa pendidikan jasmani dan

alat-alat indera

 Tahap tiga, pada usia 12,0-15,0 tahun disebut masa anak atau remaja

memelajari pengetahuan yang diperoleh dan diolah dalam pikirannya.

 Tahap empat, pada usia 15,0-20,0 tahun masa ini sangat penting bagi remaja

akan pendidikan dan pembentukan wataknya sehingga tingkah lakunya dapat terbentuk.8(di kutip:Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang:

UMMPRESS.2010) hlm 108 & 110)

Tanda-Tanda Pertumbuhan dan Perkembangan:

Menurut Osmald Croh, dalam perkembangan pribadi manusi terjadi beberapa kegoncangan psikologis. Secara umum terdapat dua masa kegoncangan selama perkembangan pribadi, yaitu:

 Pada masa perkembangan anak, umur 3 atau 4 tahun dimana anak mulai

menemukan “aku”nya.

(5)

 Pada masa perkembangan anak usia pubertas dimana anak laki-laki mulai

berumur 12 tahun atau 13 tahun, sedangkan pada anak perempuan terjadi lebih awal yaitu mulai 10 atau 11 tahun.

Masa-masa kegoncangan tersebut oleh Osmald Croh disebut “trotzperiods”

dalam masa-masa ini anak cenderung agresif dan suka melawan orang lain termasuk orang tuanya sendiri. Seringkali anak pada masa perkembangan ini suka berbuat secara negative yang kadang-kadang hanya dimaksudkan untuk sekedar menarik perhatian. Orang kadang-kadang menyebut masa ini sebagai masa “trotzazelter”.

Oleh Osmald Croh, masa kegoncangan ini dipakai untuk membatasi tahap-tahap perkembangan psikologis manusia dengan demikian, terdapat tiga tahap utama perkembangan pribadi secara psikologis, yaitu:

 Masa kanak-kanak awal ; yakni masa perkembangan sejak lahir sampai masa

Trotz pertama.

 Masa bersekolah; yakni masa perkembangan sejak setelah masa Trotz pertama

sampai masa Trotz kedua

 Masa kematangan; yakni sejak setelah masa Trotz kedua sampai akhir masa

remaja.9(di kutip:M.Dalyono.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:PT Rineka Cipta.2009) hlm 91-92)

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu:

1. Faktor pembawaan yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. 2. Faktor lingkungan yaitu faktor yang berada diluar dari individu itu sendiri. 3. Faktor gabungan antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan.10(di kutip:

Dra. Siti Partini Sardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990) hlm. 16-17 )

Factor-Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:

Pada setiap orang yang sedang berkembang disebabkan kaarena 3 faktor, yaitu :

Pertama, faktor tuntutan kebudayaan, adanya kekuatan-kekuatan, norma hidup, harapan-harapan dalam bentuk cita-cita, nilai idiil dan sebagainya dalam lingkungan hidup individu yang berkembang itu. Kenyataan tuntutan kebudayaan ini menunjuk pada konsekuensi orang menjadi belajar (mempunyai tugas perkembangan).

Kedua, faktor kematangan fisik dan keadaan badan, suatu kenyataan yang tidak dapat disingkirkan bahwa kematangan fisik turut menentukan dalam

9 M.Dalyono.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:PT Rineka Cipta.2009) hlm 91-92

(6)

munculnya tugas-tugas perkembangan dari seseorang itu, disamping kenyataan kondisi kesehatan dan kecacatan. Misalnya pertumbuhan bayi sampai dapat berjalan bergantung pada pertumbuhan kakinya, kemauan bergerak dan lain-lain.

Ketiga, faktor kepribadian seseorang, suatu hal yang tidak mungkin diabaikan bahwa seseorang dapat berkembang dengan baik atau tidak baik sangat terikat pada hal-hal yang terkandung dalam kepribadiannya seperti intelegensi, the self, minat, sikap, emosi, kecenderungan mental, temperamen, karakter dan lain-lain.11 (di kutip: Dra.Ny. Melly Sri Sulastri Rifa’I, Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak (PT. Bina Aksara) hlm. 11-12)

Factor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

1. Factor yang memengaruhi pertumbuhan organ tubuh

Pertumbuhan organ tubuh setiap manusia yang dilahirkan akan mengalami perkembangan dengan sempurna manakala dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

 Sebelum lahir, yaitu adanya gejala-gejala tertentu yang terjadi sewaktu

masih dalam kandungan. Seperti; adanya gejala kakurangan nutrisi (zat-zat makanan untuk tubuh pada ibu yang sedang hamil atau janin yang dikandung), terkena infeksi oleh bakteri dan lain sebagainya.

 Sewaktu lahir, yaitu terjadinya suatu gangguan pada saat janin dilahirkan.

Seperti; terjadinya difiect (kerusakan) susunan syaraf pusat saat kelahirannya, dengan bantuan tang (instrument birt), atau karena dinding rahim ibu terlalu sempit, sehingga terjadi tekanan yang kuat dan berakibat pendarahan pada bagian kepala atau bagian tubuh lainnya.

 Sesudah lahir, yaitu adanya peristiwa tertentu yang menimbulkan

terhambatnya pertumbuhan anak. Seperti; adanya pengalaman yang membuat dia trauma pada kasus tertentu,sebagai contoh; kepalanya terluka bagian dalam atau luar kerena benturan benda keras, kekurangan gizi/vitamin, salah makan pada makanan tertentu dan lain-lain.

(7)

 Psikologis, yaitu adanya kejadian tertentu yang menghambat berfungsinya

psikis, lebih lebih yang terkait dengan perkembangan IQ dan emosi. Seperti; anak yang terlantar, kurang kasih saying, masa bodoh terhadap anak atau dicuekin dan lain-lain.12 (di kutip: Romlah.Psikologi Pendidikan.(Malang: UMMPRESS.2010) hlm 99)

2. Factor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan.

Pendapat yang bermacam-macam itu pada pokoknya dapat digolongkan menjadi tiga golongan:

 Nativisme

Para ahli yang mengikuti aliran Nativisme berpendapat, bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung pada dasar. Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer. Para ahli yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsi ini dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan anatar orang tua dengan anak-anaknya. Misalnya kalau ayahnya ahli music maka kemungkinannya adalah besar bahwa anaknya juga akan menjadi ahli musik. Pokoknya keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki orang tua juga dimiliki oleh anaknya. Memang benar kenyataan menujukkan adanya kesamaan atau kemiripan yang besar antara orang tua dengan anak-anaknya. Akan tetapi pantaskah diragukan pula, apakah kesamaan yang ada diantara orang tua dengan anak-anaknya itu benar-benar dasar yang dibawa sejak lahir. Sebab, jika sekiranya anak seorang ahli music juga menjadi ahli music, apakah hal itu benar-benar barakar pada keturunan atau dasar? Apakah tidak mungkin karena adanya fasilitas-fasilitas untuk dapat maju dalam bidang seni music maka lalu dia menjadi sorang ahli music (misalnya adanya alat-alat music, buku-buku music, dan sebagainya maka anak si ahli music itu lalu juga menjadi ahli musik).

Kecuali apa yang telah dikemukakan diatas itu, juga kalau dipandang dari segi Ilmu Pendidikan tidak dapat dibenarkan: sebab jika benar segala sesuatu itu tergantung pada dasar, jadi pengaruh lingkungan dan pendidikan dianggap tidak ada, maka konsekuensinya harus kita tutup saja semua sekolah, sebab

(8)

sekolah toh tidak mampu mengubah anak yang meembutuhkan pertolongan. Tidak perlu para ibu, guru, orang tua mendidik anak-anak karena hal itu tidak aka nada gunanya, tidak dapat memperbaiki keadaan yang sudah tersedia (ada) menurut dasar. Akan tetapi hal yang demikian itu justru bertentangan dengan kenyataan yang kita hadapi, karena sudah ternyata sejak zaman dahulu hingga sekarang orang berusaha mendidik generasi muda, karena pendidikan itu hal yang dapat, perlu, bahkan harus dilakukan. Jadi konsepsi nativisme itu tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

 Empirisme

Para ahli yang mengikuti pendirian empirisme mempunyai pendapat yang langsung bertentangan dengan pendapat aliran nativisme. Kalau pengikut aliran nativisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor dasar, maka pengikut-pengikut aliran empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali.

Tokoh utamanya yaitu john locke.

 Konfergensi

Nyatalah kedua pendirian yang baru saja dikemukakan itu kedua-duanya ekstrim, tidak dapat dipertahankan. Karena itu adalah sudah sewajarnya kalau diusahakan adanya pendirian yang dapat mengatasi keberat sebelahan itu. Paham yang diangkat dapat mengatasi keberat sebelahan itu ialah paham konvergensi, yang bisanya dianggap dirumuskan secara baik untuk pertama kalinya oleh W.Stern. paham konvergensi ini berpendapat bahwa didalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting. Bakat sebagai kemungkinan telah da pada masing-masing individu, akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang.13

(Di kutip: Sumadi Suryabrata.Psikologi Pendidikan.(Jakarta:Rajawali Pers.2012) hlm 177-179)

Factor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan: 1. Faktor Internal

Adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu. Termasuk ke dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut.

(9)

a. Sifat jasmaniah yang diwariskan orang tuanya

Anak yang ayah dan ibunya bertumbuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi daripada anak yang berasal dari orang tua yang bertubuh pendek.

b. Kematangan

Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi tingg,tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda.

2. Faktor Eksternal

Adalah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk ke dalam faktor eksternal adalah sebagai berikut.

a. Kesehatan

Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat. b. Makanan

Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya pesat.

c. Stimulasi lingkungan

Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.14(di kutip:Muhammad Ali,dkk.Psikologi Remaja.(Jakarta:PT Bumi Aksara.2008) hlm 21-22)

III. KESIMPULAN

IV. PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat pemakalah harapkan guna memperbaiki makalah ini dan untuk selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Meggit Carolyn.2013.Memahami Perkembangan Anak ,Jakarta Barat: PT. Indeks

(10)

Sri Sulastri Rifa’I Melly.Tugas-tugas Perkembangan dalam Rangka Bimbingan Perawatan Anak PT. Bina Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi setelah ikan dan udang adalah cumi-cumi. Cumi-cumi merupakan salah satu jenis sumberdaya perikanan yang

Guru yang diangkat dalam dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam

c) Pemain secara bergiliran menempatkan atau menandai ruang dalam kotak berukuran 3 × 3 dengan simbol yang ditentukan. d) Pemain pertama dapat berupa simbol huruf X,

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta

Kemampuan mengenal budaya pada anak dengan indikator anak mampu menyebutkan 2 nama permainan tradisional (budaya) sebanyak 10 anak dari 17 anak atau sebesar 58,82 %.

Penjual juga bisa menjadikan nama tersebut sebagai alamat blog jualannya agar calon pembeli lebih mudah menemukan alamat blog jualannya agar calon pembeli lebih mudah menemukan

Standar keagamaan pada hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal keagamaan Islam tentang hasil pengabdian kepada masyarakat pada PTKI dalam

Salah satu bahasan penting dalam buku ini adalah mengenai hijrahnya ibukota Sumatera ke Pematangsiantar yang menjadikan kota tersebut sebagai pusat pemerintahan dan militer wilayah