• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PERANAN HOME INDUSTRY DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MENURUT PERSPEKTIF

ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”

Dosen Pengampu:

Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Disusun Oleh :

Ilil Fitriana (17402153277)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TULUNGAGUNG

(2)

Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam

(Studi Kasus Di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung

Ilil Fitriana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi pada home industri di desa Serut, peran home industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Serut, dan tinjauan Ekonomi Islam terhadap kegiatan usaha tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Desa Serut Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, dan objeknya adalah home industri yang ada di Desa Serut Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan data dan menggunakan teknik angket, wawancara dan observasi. Sebagai data primer yaitu data yang diperoleh dari pengelola home industry, karyawan dan keluarga di Desa Serut, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kepala Desa, pemuka-pemuka masyarakat ataupun masyarakat sekitar, dan buku-buku serta informasi lainnya yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian di lapangan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Proses produksi yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa Serut dalam melakukan pengolahan masih sangat sederhana atau masih menggunakan sistem manual. Adapun peran home industri ini adalah membantu perekonomian keluarga, mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tinjauan ekonomi Islam bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa Serut dilakukan dengan baik dan sejalan dengan syariat Islam, hanya saja masih sederhana dalam berbagai hal, sehingga belum maksimal.

(3)

A. Latar Belakang Masalah

Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum Negara bangsa ini terbentuk. Struktur sejenis desa, masyarakat adat dan sebagainya telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting. Desa merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya sendiri serta relatif mandiri. Hal ini antara lain ditunjukan dengan tingkat keragaman yang tinggi. Menurut Taliziduhu Ndraha dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa”,

Desa adalah Kesatuan organisasi pemerintahan yang terendah, mempunyai batas wilayah tertentu, langsung dibawah kecamatan, dan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya1. Otonomi desa harus diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dalam rangka kesejahteraan bersama. Berbicara tentang kesejahteraan merupakan dambaan semua manusia di dunia ini. Sejahtera lahir dan batin.

Namun, dalam perjalanannya, kehidupan yang dijalani oleh manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut kehidupan ini membuat manusia selalu berusaha untuk mencari cara agar tetap sejahtera. Mulai dari pekerjaan kasar seperti buruh atau sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran yang bisa sampai ratusan juta gajinya dilakoni oleh manusia. Kesejahteraan meliputi seluruh bidang kehidupan manusia. Mulai dari ekonomi, sosial, budaya, iptek, hankamnas, dan lain sebagainya. Bidang-bidang kehidupan tersebut meliputi jumlah dan jangkauan pelayanannya.

(4)

Pemerintah memiliki kewajiban utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Untuk mencapai kesejahteraan kita perlu memperhatikan indikator kesejahteraan itu. Adapun indikator tersebut di antaranya adalah: Pertama. Jumlah dan pemerataan pendapatan. Hal ini berhubungan dengan masalah ekonomi. Pendapatan berhubungan dengan lapangan kerja, kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Penyediaan lapangan kerja mutlak dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki pendapatan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kedua, pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau. Pengertian mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus dibayarkan oleh masyarakat. Pendidikan yang mudah dan murah merupakan impian semua orang. Dengan pendidikan yang murah dan mudah itu, semua orang dapat dengan mudah mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Sekolah dibangun dengan jumlah yang banyak dan merata, disertai dengan peningkatan kualitas, serta biaya yang murah. Kesejahteraan manusia dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk mengakses pendidikan, serta mampu menggunakan pendidikan itu untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya.

Ketiga, kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata. Kesehatan merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan pendidikan. Karena itu, faktor kesehatan ini harus ditempatkan sebagai hal yang utama dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat yang sakit akan sulit memperjuangkan kesejahteraan dirinya. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan harus sangat banyak. Agar masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Setiap saat mereka dapat mengakses layanan kesehatan yang murah dan berkualitas2.

Salah satu usaha untuk mensejahterakan masyarakat adalah dengan adanya

(5)

barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Home industri juga merupakan wadah bagi sebagian besar masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan andil besar serta menduduki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di desa Serut. Adapun jumlah home industri

yang ada di desa Serut sebanyak 6 jenis usaha,

Yaitu Karet, Emping, Pembuatan Bata Merah, Bangkiak, Bakso & Warung. Sektor industri yang makin efesien dalam suatu perekonomian nasional membutuhkan perusahaan-perusahaan kecil di bidang industri pengolahan. Tetapi dalam hal perkembangan home industry yang semakin maju, adanya juga permasalahan dan kesulitan yang dihadapi. Di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung masih menggunakan teknik manual sehingga produksi dari barang tersebut menjadi lama, sedangkan modal yang minim juga dihadapi oleh para pelaku home industry tersebut.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peranan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

(6)

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis fokuskan kepada:

1. Peranan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menurut perspektif ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Serut, Kecematan Boyolangu, Tulungagung).

2. Produksi pada home industri yang ada di Desa Serut, Kecematan Boyolangu, Tulungagung.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca dalam menghubungkan masalah yang diteliti. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan mahasiswa lain serta sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini sebagai sumbangan saran, pemikiran dan informasi tentang

home industri yang ada di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung. Selain itu semoga penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi home industri lainnya dalam meningkatkan produk untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

F. Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini perlu istilah penegasan dari judul yang diteliti dengan tujuan agar tidak terjadi ketidaksamaan pemahaman dalam membaca skripsi ini, yaitu:

a. Secara Konseptual Wirausaha

Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kraetivitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan3.

(7)

Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.0004.

Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat, istilah yang sering digunakan dalam terminologi akademik adalah kesejahteraan sosial, mengalami pergeseran dalam pemahaman dan penggunaannya. Kesejahteraan sosial itu menunjuk kondisi kehidupan yang baik, terpenuhinya kebutuhan materi untuk hidup, kebutuhan spiritual (tidak cukup mengaku beragama tetapi wujud nyata dari beragama seperti menghargai sesama), kebutuhan sosial seperti ada tatanan (order) yang teratur, konflik dalam kehidupan dapat dikelola, keamanan dapat dijamin, keadilan dapat ditegakkan dimana setiap orang memiliki kedudukan yang sama di depan hukum, tereduksinya kesenjangan sosial ekonomi5.

Ekonomi Islam

Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam6.

4Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan, (Jakarta: Kencana, 2010). Hlm 102

5 Susetiawan, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyrakat, (Jogja: PSPK (Pusat Studi

Pedesaan dan Kawasan)

(8)

b. Secara Operasional

Dari definisi secara konseptual sebagaimana di atas maka secara operasionalnya dimaksudkan untuk Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung). Adapun yang menjadi indikator-indikator dalam penelitian ini adalah Home Industri,

(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Bisnis Berbasis Rumahan (Home Industri)

Bisnis berbasis rumahan dimiliki oleh orang yang berusaha mengkombinasikan karir dan keluarga menurut Bill Drayton dalam bukunya Mcgraw-Hill (2009), janganlah salah paham dan menggambarkan para pekerja berbasis rumahan adalah wanita dan anak-anak masih kecil, hampir 30 persen dari mereka adalah pria, selain untuk membantu pemerintah bisnis menyeimbangkan antara kerja dan keluarga, alasan lain pertumbuhan bisnis berbasis rumahan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Teknologi komputer telah menyeimbangkan lapangan persaingan, memungkinkan bisnis berbasis rumahan untuk terlibat dan bertindak seperti pesaing korporat yang besar. Koneksi internet broadband, personal assistant (PDA), dan teknologi lainnya sedemikian terjangkau, sehingga mendirikan sebuah bisnis menumbuhkan investasi awal yang jauh lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

2) Perampingan korporat telah membuat para pekerja menyadari tidak adanya jaminan pekerjaan, dan menyebabkan banyak orang mendirikan USAHA mereka sendiri.

(10)

jawaban mereka pelaku home industry yang baru dapat menambah informasi dari mereka yang sudah menekuni dunia usaha terlebih dahulu.

4) Hukum pajak yang sekarang diberlakukan lebih mempermudah para pelaku home industry dibandingkan hukum pajak dan peraturan pajak yang dahulu7.

Tetapi adanya kategori industri kecil menurut Departemen Perindustrian seperti sebagai berikut:

1) Industri Kecil Modern

Industri kecil modern meliputi industri kecil yang menggunakan teknologi proses madya (intermediate process technologies), mempunyai skala produksi yang terbatas, tergantung pada dukungan industri besar dan menengah dan dengan sistem pemasaran domestik dan ekspor, menggunakan mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya. Dengan kata lain, industri kecil yang modern telah mempunyai akses untuk menjangkau sistem pemasaran yang relatif telah berkembang baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor.

2) Industri Kecil Tradisional

Industri kecil tradisional pada umumnya mempunyai ciri-ciri antara lain, proses teknologi yang digunakan secara sederhana, mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relatif sederhana, lokasi di daerah pedesaan, akses untuk menjangkau pasar yang berbeda di luar lingkungan yang berdekatan terbatas.

3) Industri Kerajinan Kecil

Industri kecil ini sangat beragam, mulai dari industri kecil yang menggunakan

7Abdul Haris, Pengembangan Produk Unggulan Industri Kecil Dan Strategi Pemasaran

(11)

proses teknologi yang sederhana sampai industri kecil yang menggunakan teknologi proses madya atau malahan sudah menggunakan proses teknologi yang tinggi8.

B. Karakteristik Kesejahteraan Masyarakat

Setiap manusia memiliki keinginan untuk sejahtera, sejahtera menunjuk ke suatu keadaan yang lebih baik atau suatu kondisi manusia, dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat, dan damai. Menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, diartikan bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Perumusan konsep kesejahteraaan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa keluarga yang dikatakan sejahtera apabila memenuhi kriteria, yaitu:

1) Keluarga yang dapat memenuhi anggotanya, baik kebutuhan sedang, pangan, perumahan, social maupun agama.

2) Keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluaraga dan jumlah anggota keluaraga dan

3) Keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggaota keluarga, kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusuk disamping terpenuhi kebutuhan pokoknya.

Disamping itu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam pendekatan kesejahteraaan keluarga dengan membagi kriteria keluarga

8

(12)

ke dalam 5 tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS), Keluarga Sejahtera I (KS I), Keluarga Sejahtera II (KS II), Keluarga Sejahtera III (KS III), DAN Keluarga Sejahtera Plus (KS III Plus)9.

C. Sumber Karakteristik Ekonomi Islam

Sumber karakteristik ekonomi Islam adalah Islam itu sendiri yang meliputi tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan bersama mengatur teori ekonomi dalam islam, yaitu asas akidah, akhlak dan asas hukum (muamalah). Ada beberapa karakteristik ekonomi Islam, antara lain:

1) Harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah harta, karakteristik pertama ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Semua harta, baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah. Firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 284.

b. Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Firman Allah pada surat Al-Hadid ayat 7.

2) Ekonomi terkait dengan akidah, syariah (hukum) dan moral.

Hubungan ekonomi Islam dengan akidah Islam tampak jelas dalam banyak hal, seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang ditundukkan (disediakan) untuk kepentingan manusia. Hubungan ekonomi Islam dengan akidah dan syariah tersebut memungkinkan aktivitas ekonomi dalam islam menjadi ibadah. Sedangkan diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam, adalah:

(13)

b. Larangan melakukan penipuan dalam transaksi. Nabi SAW, bersabda: Orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita.

c. Larangan menimbun (menyimpan) emas dan perak atau sarana-sarana moneter lainnya, sehingga mencegah peredaran uang, karena uang sangat diperlukan untuk mewujudkan kemakmuran perkonomian dalam masyarakat. Menimbun (menyimpan) uang berarti menghambat fungsinya dalam memperluas lapangan produksi dan penyiapan lapangan kerja buat para buruh. Firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 34.

d. Larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan individu dalam masyarakat.

3) Keseimbangan antara keruhanian dan kebendaan

Beberapa ahli Barat menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjada diri, tetapi toleran (membuka diri). Selain itu, para ahli tersebut menyatakan Islam adalah agama yang memiliki unsur kegamaan (mementingkan segi akhirat) dan sekularitas (segi dunia).

4) Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan individu dan masyarakat.

Arti keseimbangan dalam sistem sosial islam adalah tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. Hanya keadilan yang dapat melindungi keseimbangan antara batasan-batasan yang ditetapkan dalam sistem islam untuk kepemilikan individu dan umum.

5) Bimbingan konsumsi

(14)

6) Petunjuk investasi

Tentang kriteria dalam menilai proyek investasi, al-mawsu’ah al-ilmiyah wa al-amaliyah al-islamiyah memandang ada 5 kriteria yang sesuai dengan islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:

a. Proyek yang baik menurut Islam.

b. Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.

c. Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan kekayaan.

d. Memelihara dan menumbuh kembangkan harta.

e. Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

7) Zakat

Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi Islam mengenai harta yang tidak dimiliki dalam bentuk perekonomian lain, karena sistem perekonomian diluar Ilsam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki dan dendam.

8) Larangan riba

Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang normal, yaitu fasilitas transaksi dan alat penilaian barang. Diantara faktor yang menyelewengkan uang dari bidangnya yang normal adalah bunga (riba)10.

Perubahan Struktur Ekonomi Islam

(15)

Dari sisi permintaan perubahan struktur ekonomi yang selanjutunya menyebabkan meningkatnya pendapatan perkapita atau daya beli masyarakat. Perubahan ini akan menggairahkan pertumbuhan industri-industri baru di satu pihak dan di pihak lain meningkatkan laju pertimbuhan output industri-industri atau sector-sektor ekonomi. Sedangkan di sisi penawaran faktor-faktor penting yang dapat memengaruhi perubahan struktur ekonomi diantaranya adalah pergeseran keunggulan komparatif, perubahan atau kemajuan tekhnologi, peningkatan pendidikan atau kualitas sumber daya manusia (SDM), penemuan-penemuan material-material baru untuk produksi, dan akumulasi modal.hal ini menambah koleksi jenis-jenis industri yang tumbuh dan selanjutnya menyebabkan semakin besar kontribusi output industri terhadap pembentukan PDB11.

11

https://www.slideshare.net/handy456/perekonomian-indonesipertumbuhan-dan-perubahan-struktur-ekonomi diunduh pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.12 Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

Perubahan Struktur

(16)

D. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu:

1. Lilik Siswanta, 2008, “Kontribusi Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus di Desa Wukirsari, Imogiri)”, hasil penelitian home industri memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, karena didukung oleh penghasilan yang diperoleh dari kerajinan.

2. Lie Liana, 2008, “Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kecil Sebagai Sarana Memperkokoh Struktur Perekonomian Nasional”, hasil penelitian apabila pembinaan dan pengembangan terhadap Usaha Kecil berhasil dilakukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dan dilakukan secara terarah dan terpadu serta berkesinambungan, itu berarti amanat di dalan UU No. 9 Tahun 1995 telah dilaksanakan.

3. Nurdiana A, Roslindah Daeng Siang, 2015, “Kajian Rasio Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pulau Tasipi Dengan Pulau Tiga Kabupaten Muna”, hasil Penelitian Ratio tingkat kesejahteraan atau kondisi ekonomi anatara kedua pulau sebesar 1: 2, karena disebabkan karakteristik dari masyarkat yakni social dan budaya yang berbeda.

4. Aleksius Beautus Ringgi Soka, Totok Sasongko, Dody Setyawan, 2012, “Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Sektor Home Industry”, hasil penelitian bentuk stratgei yang dilakukan pemerintah antara lain: memberikan bantuan untuk kemudahan dalam akses pemodalan, bantuan pembangunan prasarana penunjang usaha

(17)

jaringan usaha, peningkatan akses tekhnologi, dan mewujudkan iklim bisnis yang lebih kondusif.

E. Kerangka Berfikir

F. Proposisi

Dalam penelitian ini, memiliki proposisi sebagai berikut:

1. Peranan yang dilakukan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung.

Home Industri

Di desa Serut, Boyolangu, Tulungagung

1. Pengrajin Karet,

2. Pengelolaan Krupuk Emping,

3. Pembuatan Bata Merah,

4. Pengrajin Bangkiak,

5. Pengelolan Bakso dan Warung,

Kelayakan Usaha

Pasar Tenaga Kerja Manajemen

Peningkatan Kesejahteraan

(18)

2. Pengelolaan home industri yang ada di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung dalam prespektif ekonomi islam.

3. Home industri dapat meningkatkan ekonomi Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung dengan berbagai macam kegiatan usaha dan keterampilan masyarakat.

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan atau dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah yang dihadapi. Adapun metode yang digunakan penulis meliputi: a) Pendekatan dan Jenis Penelitian

(19)

peneliti adalah jenis deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang ada. Adapun rancangan penelitian ini adalah:

1) Setelah menentukan tema dan tempat yang digunakan untuk melakukan peneltian, selanjutnya peneliti mengadakan studi pendahuluan ke Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung.

2) Untuk mendapatkan informasi yang akurat, peneliti menentukan informasi dan metode-metode yang digunakan untuk menggali data yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

3) Setelah seluruh data terkumpul, untuk selanjutnya diidentifikasi dan yang terakhir menyajikan data dari hasil penelitian.

b) Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Adapun alasan penulis meneliti pada lokasi tersebut karena

home industri ini masih tergolong dalam industri kecil dan karyawannya pun masih terdiri dari beberapa orang saja, oleh karena itu masih terjangkau untuk diteliti.

c) Kehadiran Penelitian

(20)

karena disamping itu kehadiran peneliti juga sebagai pengumpul data. Sebagaimana salah satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan/berperanserta, artinya dalam proses pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun.

d) Data dan Sumber Data

Menurut sumber datanya dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua macam yakni:

1) Data Primer, yaitu sumber yang langsung memberi data kepada peneliti diantaranya adalah: pengelola home industry, karyawan dan keluarga.

2) Data Sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan oleh peneliti, seperti: Kepala Desa, pemuka-pemuka masyarakat ataupun masyarakat sekitar, dan buku-buku serta informasi lainnya yang dapat mendukung dalam penelitian ini.

e) Teknik Pengumpulan Data

Agar diperoleh data yang valid dalam penelitian ini perlu ditentukan teknik-teknik pengumpulan data yang sesuai. Dalam hal ini penulis menggunakan metode, yaitu:

1) Wawancara (Interview)

Metode wawancara (interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau

(21)

penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah pengelola home industry, karyawan, keluarga, Kepala Desa, pemuka-pemuka masyarakat ataupun masyarakat sekitar. yang ingin penulis tanyakan melalui wawancara yaitu:

a. Bagaimana Pengelolaan Home Industry yang ada di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung?

b. Bagaimana Perkembangan Home Industry yang ada di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung?

c. Bagaimana Peranan Home Industry dalam menentukan kesejahteraan ekonomi yang ada di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung?

2) Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah penginderaan secara langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau prilaku.Dalam arti luas observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan dengan mata kepala saja. Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara langsung dan mencatat tentang situasi yang ada dalam lingkungan tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Yang ingin penulis ketahui melalui observasi yaitu: letak geografis home industry di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, kondisi sarana dan prasarana home industry di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, kondisi pengelolaan home industry di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.

3) Dokumentasi

(22)

yang berhubungan dengan penelitian ini. f) Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.Proses analisis merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas pertanyaan perihal. Rumusan-rumusan dan pelajara-pelajaran atau hal-hal yang kita peroleh dalam proyek penelitian. Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. Pada tahapan ini peneliti melakukan proses penguraian data menurut bagian-bagiannya dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian- bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

g) Pengecekan Keabsahan Temuan

Kreteria yang digunakan dalam pengecekan data atau pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah pengecekan dengan criteria kredibilitas. Kredibilitas adalah suatu kreteria untuk memenuhi bahwa data informasi yang dikumpulkan harus mengandung nilai kebenaran, yang berarti bahwa hasil penelitian kualitatif dapat dipercaya oleh pembaca dan dapat diterima oleh responden yang memberikan informasi yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung.

(23)

cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan cara atau metode yang lainnya.

Adapun yang dimaksud dengan trianggulasi (triangulation) yaitu bahwa verifikasi dari penemuan dengan menggunakan berbagai sumber informasi dan berbagai metode pengumpulan data. Sedangkan trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Trianggulasi sumber data, dilakukan dengan cara:

a) Membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi,

b) Membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.

c) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dari berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Perbandingan ini akan memperjelas peneliti atas latar belakang alasan-alasan terjadinya perbedaan pandangan tersebut.

2. Trianggulasi metode, yaitu dengan menggunakan lebih dari satu strategi penelitian untuk memperoleh sebuah informasi yang sama. Untuk itu dipergunakan dua cara, yaitu: mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil beberapa teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data dan mengecek beberapa sumber data dengan metode yang sama. Pandangan trianggulasi metode dimaksudkan untuk memvariasikan dan memvalidasi analisis kualitatif.

3. Diskusi teman sejawat, yakni diskusi yang dilakukan dengan rekan yang mampu memberikan masukan ataupun sanggahan sehingga memberikan kemantapan terhadap hasil penelitian.

h) Tahap-tahap Penelitian

(24)

bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu: 1. Tahap Pra-lapangan

Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Ada enam langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

a. Menyusun rancangan penelitian

Pada tahap ini, peneliti membuat usulan penelitian atau proposal penelitian yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen pembimbing serta mahasiswa.

b. Memilih lapangan penelitian

Peneliti memilih Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung karena merupakan home industry yang di bentuk perorangan. Mengurus Perizinan di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung pada bulan Maret 2017. c. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang keadaan home industry di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung. Agar peneliti lebih siap terjun ke lapangan serta untuk menilai keadaan, situasi, latar belakang dan konteksnya sehingga dapat ditemukan dengan apa yang dipikirkan oleh peneliti.

d. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Tahap ini peneliti memilih seorang informan yang merupakan orang yang benar-benar tahu dan terlibat dalam kegiatan di home industry di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung, tujuannya untuk melancarkan penelitian.

e. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu atau kebutuhan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.

2. Tahap Lapangan

Dalam tahap ini dibagi atas tiga bagian yaitu: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri

(25)

belakang penelitian agar dapat menentukan model pengumpulan datanya. b. Memasuki Lapangan

Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, akrab serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga etika

pergulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan penelitian tersebut.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data

Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya ke dalam field notes, baik data yang diperoleh dari wawancara, pengamatan atau menyaksikan sendiri kejadian tersebut.

3. Tahap Analisa Data

Analisa data merupakan suatu tahap mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar agar dapat memudahkan dalam menentukan tema dan dapat merumuskan hipotesa kerja yang sesuai dengan data. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber, dikumpulkan, diklasifikasikan dan analisa dengan komparasi konstan.

4. Tahap Penulisan Laporan

(26)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Proses Produksi Pada Home Industri Di Desa Serut Kecamatan Boyolangu.

(27)

Tenaga kerjanya kebanyakan dari keluarga sendiri, namun ada juga tenaga menggunakan mesin atau ada yang menggunakan cara tradisional.

Faktor yang penting dalam pengelolaan suatu usaha ini adalah tersedianya pasar untuk pendistribusian produk kepada konsumen. Mengenai pemasaran yang dihasilkan responden, ada yang dipasarkan sendiri untuk lokal saja, ada juga di pasarkan antar daerah.

B. Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat DesaSerut

(28)

Jumlah 18 100 %

Dari tabel di atas dapat kita ambil informasi bahwa 12 responden atau 66,6% mengatakan dengan adanya home industri membantu perekonomian mereka, dan 6 orang responden atau 33,3% mengatakan cukup membantu dan tidak ada responden mengatakan tidak membantu. Tanda-tanda dari perekonomian yang baik adalah meningkatnya pendapatan, dengan meningkatnya pendapatan maka akan meningkatkan konsumsinya. Sementara apabila tingkat konsumsi baik, otomatis masyarakat bisa sejahtera baik dari segi sandang, papan, dan pangan.

Jika sudah sejahtera maka orang akan meningkatkan jumlah produksi dan distribusi barang, sehingga akhirnya bisa meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.

C. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Peran Home Industri DalamMeningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Serut

(29)

Demikian pula dengan bekerja seorang individu mampu memenuhi kebutuhannya, mencukupi kebutuhan keluarganya, dan berbuat baik.12 Pemasaran (jual beli) juga merupakan hal yang menjadi perhatian dalam Islam. Dalam muamalah, Islam menjunjung tinggi keadilan yang merupakan salah satu dasar teori ekonomi Islam.13Adil diartikan dengan La Tazhlim Wa La Tuzhlam (tidak menzalimi dan tidak dizalimi) dengan kata lain tidak ada pihak yang dirugikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa usaha yang dikembangkan oleh pengusaha home industri sudah sejalan dengan syariat Islam,

Jadi home industri yang ada di Desa Serut sudah sejalan dengan syariat islam, namun dalam kegiatan usahanya masih dilakukan dengan sangat sederhana, dan dari segi permodalannya juga masih minim, sehingga dengan modal yang sedikit kegiatan produksi terbatas, dengan demikian penghasilan kurang memuaskan. Dalam hal ini maka pemerintah terlibat dalam memberikan pinjaman, sehingga usaha kecil ini bisa meningkatkan hasil produksinya.

12Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),

Cet. ke-1, 107.

13Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),Cet.

(30)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

(31)

1. Proses produksi yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa Serut dalam melakukan pengolahan masih sangat sederhana atau masih menggunakan sistem manual atau masih menggunakan sistem manua.

2. Home industri merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat desa Serut dan berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Berdasarkan tinjauan ekonomi Islam, bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa Serut dilakukan dengan baik dan sejalan dengan syariat Islam, baik pada bahan baku, modal, proses produksi dan pemasaran, hanya saja masih sederhana dalam berbagai hal, sehingga belum maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi proses produksi dan pemasaran tersebut, tetapi tetap sesuai dengan aturan ekonomi Islam.

B. Saran

1. Agar Pemerintah Kabupaten Tulungagung memperhatikan produk yang diusahakan oleh masyarakat desa Serut dengan memberikan pelatihan-pelatihan, baik untuk produksi dan pemasaran produk yang di hasilkan.

2. Agar Pemerintah memudahkan pengusaha home industri untuk mendapatkan pinjaman demi mengembangkan usaha produksinya.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: PT BINA AKSARA, 1981)

Icai, indikator Kesejahteraan, (Kompasiana, 2015)

Kasmir, S.E., M.M, Kewirausahaan, (Jakarta; PT RajaGrafindo Persada, 2007).

(33)

Ahmad Budi P, Tyas W, Heri Kiswanto, Dani Hermansyah, Sistem Ekonomi Islam, (Yogyakarta, 2011).

Merry Triana Shinta L Tobing, Strategi Bertahan Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Kulit Manding, Kabupaten Bantul), (Yogyakarta,2007-2008).

Badan Pusat Statistik 2010

Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Hnadi Risza Idris, dan Ranti Wilasih, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Kencana, 2008).

Referensi

Dokumen terkait

Nyanyian ini memiliki lirik dengan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak dan kosa kata yang ada dalam nyanyian itu adalah kosa kata sifat ( hijau,

Ada yang berusaha dengan mengandalkan modal dan kemampuan orang lain atau secara bersama-sama antara nelayan pemilik (punggawa kapal) dengan nelayan penggarap

Security dilemma inilah yang merupakan sebuah kondisi ketika negara dihadapkan pada masalah keamanan yang di dalamnya terdapat dua pilihan sulit atau lebih dalam memaknai

Faktor-faktor yang berhubungan positif sangat nyata dengan tingkat partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan kelompok peduli lingkungan adalah pengetahuan IRT, struktur

 The Secretariat, SEARD Community Safety and Resilience Unit, will provide necessary support in organizing SF-CSR/DM-TWG meetings as per request of the

Data penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2016. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah

pada CV.Bintang Tex Indonesia dengan melihat apakah segala tahap dalam sistem ini berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan teori

Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah: menentukan lintasan terpendek evakuasi tsunami di kota Padang dari zona merah menuju zona hijau dengan