• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manfaat dan Biaya yang Timbul d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Manfaat dan Biaya yang Timbul d"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA YANG TIMBUL DALAM PROYEK”.

Makalah ini berisikan penjelasan mengenai informasi yang berhubungan dengan manfaat yang ditimbulkan karena pembangunan sebuah proyek beserta biaya-biaya dan alokasi sumber daya yang harus dikeluarkan.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana pertanian di Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, November 2014

Penulis

(2)

1.1 Latar Belakang

Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien. Pemerintah mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang memenuhi kriteria efisiensi.

Secara umum analisis yang digunakan atas suatu proyek kurang lebih sama, namun biaya dan waktu yang dipakai beragam. Sebagai contoh, pemerintah berhasil membangun mega proyek jembatan suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan pulau Jawa dengan panjang 5.843 meter sehingga menjadi jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Waktu yang digunakan pun tidak sebentar, diresmikan pertama kali untuk dibangun pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan untuk pertama kali digunakan pada masa pemerintahan Susilo Bambang yudhoyono 10 Juni 2009. Biaya yang digelotorkan pun tidak sedikit, sekitar 4,5 triliun. Dengan biaya dan waktu yang digunakan untuk pembangunan jembatan tersebut tujuannya adalah untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura yang meliputi bidang infrasturktur dan ekonomi.

(3)

Dari dua kasus di atas bisa kita ketahui bahwa pembangunan proyek yang besar belum tentu bisa menghasilkan manfaat yang diharapkan namun dengan analisis dan perhitungan yang tepat hal tersebut bisa saja terjadi seperti pembangunan Jembatan Suramadu. Pembagunan proyek yang lebih besar lagi seperti JSS juga belum tentu hasilnya akan dirasa baik karena pertentangan dan pendapat serta arah kebijakan pembangunan pemerintah yang baru bisa berubah sesuai kebutuhan dan konsepnya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa sajakah biaya-biaya proyek ?

2. Bagaimana manfaat proyek yang di timbulkan ?

3. Bagaimana metode penilaian manfaat dan biaya proyek ?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam biaya-biaya proyek. 2. Untuk mengetahui adanya manfaat dari adanya suatu proyek.

3. Untuk mengetahui bagaimana metode penilaian manfaat dan biaya proyek.

(4)

2.1 Biaya-biaya Proyek

Yang di hitung sebagai biaya atau pengeluaran proyek adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan di keluarkan di masa yang akan datang (future cost) untuk memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns). Yang di masukkan di dalam biaya proyek ,antara lain ;

2.1.1 . Biaya angsuran hutang dan bunga.

Di dalam hal ini, pengeluaran angsuran hutang dan bunga akan di masukkan dalam biaya ekonomis tergantung apakah terdapat beban social yang dianggap harus di tanggung masyarakat sehubungan dengan angsuran pembiayaan suatu proyek atau tidak.

Biaya proyek atau biaya investasi dapat di perhitungkan pada waktu ; a. Investasi di keluarkan.

Artinya cara perhitungan yang akan timbul pada proyek-proyek yang dana investasinya tidak terikat pada suatu proyek tertentu. Misalnya, tidak terikat pada proyek A. Dana investasi yang tersedia kemungkinan masih dapat di gunakan untuk proyek-proyek yang menguntungkan bagi masyarakat.

Atau dapat di hitung juga pada waktu,

b. Pinjaman untuk investasi di lunasi beserta bunganya.

Artinya cara perhitungan yang akan timbul jika suatu proyek di biayai dengan pinjaman atau kredit terikat. Jadi kredit atau pinjaman tersebut hanya di berikan untuk suatu proyek tertentu dan akan dibatalkan bila proyek tersebut tidak dilaksanakan. Di dalam hal ini, beban sosial yang di perhitungkan bukan jumlah investasi, tetapi jumlah angsuran mulai dilakukan dan bunga mulai harus di bayar.

Jadi social opportunity cost dari pada pelaksanaan investasi dalam proyek dibebankan pada waktu pembiayaan dilunasi pada saat yang akan datang, dan bukan pada saaat dilaksanakan kegiatan proyek tersebut.

2.1.2 Penyusutan

(5)

untuk menjamin agar angka biaya operasi yang dimasukkan dalam neraca rugi/laba tahunan dapat mencerminkan adanya biaya modal yang dipergunakan.

Secara singkat dikatakan bahwa dalam rangka analisa benefit cost tersebut, perlakuan terhadap penyusutan berbeda peranannya dibandingkan peranan di dalam neraca rugi/laba. Di dalam hal ini, perlakuannya dalam neraca, daripada di potong dari penerimaan proyek sebagai biaya, maka penyusutan bersama laba di masukkan cash flow atau benefit tahunan bersih dari proyek. Perlakuan ini yang menyebabkan perbedaan perhitungan di dalam penyusutan secara akuntansi perusahaan.

2.1.3 Biaya Kontruksi dan Peralatan

Di dalam hal ini perlu di hindari adanya double-counting, artinya jika biaya-biaya tersebut telah di bebankan pada saat di keluarkannya investasi, maka waktu pelunasannya nanti tidak boleh di masukkan sebagai biaya lagi.

Di dalam hubungannya dengan ini, yang di maksudkan ;

a. Peralatan adalah termasuk segala peralatan yang di pergunakan di dalam mengerjakan proyek tersebut. Jika nilai peralatan tersebut terdapat barang yang harus di import, maka perlu di perhatikan untuk menerapkan atau tidak menerapkannya shadow price dari pada devisa.

b. Bahan-bahan adalah segala bahan yang di perlukan di dalam kegiatan proyek. Harga yang di gunakan untuk menilai bahan-bahan tersebut adalah harga yang berlaku. Akan tetapi barang-barang yang sifatnya tradable, maka penilaian bahan-bahan tersebut yang di anggap relevant adalah dengan memakai “border price”. Untuk bahan-bahan import di pakai harga c.i.f. (cost, insurance and freight). Sedangakan untuk bahan-bahan eksport di pakai harga f.o.b. (free on board). Selanjutnya segala macam pajak tidak langsung, seperti bea masuk dan lainnya, hendaknya di kurangkan terlebih dahulu, karena ini tidak termasuk dalam real resources cost dari pada bahan-bahan tersebut.

(6)

terlatih. Artinya kalau terdapat biaya latihan yang di keluarkan merupakan economic cost.

Biasanya di Negara yang sedang berkembang, mengenai pembayaran gaji dan upah tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya atau kadang-kadang lebih besar dari pada social opportunity cost, sehingga perlu adanya shadow pricing.

2.1.4. Biaya tanah

Biaya ini di hitung jika tanah yang di gunakan untuk proyek tersebut merupakan

tanah yang memberikan hasil, seperti misalnya tanah sawah, tanah perkebunan dan lain sebagainya. Di dalam hal ini yang di hitung adalah net present value dari pengorbanan produksi. Dan untuk menilai output tanah tersebut di gunakan harga pasar.

2.1.5 Biaya modal kerja

Modal kerja adalah modal yang di gunakan dan terikat dalam suatu proyek. Di dalam hal ini modal kerja tersebut sudah tidak dapat di gunakan untuk tujuan investasi yang lainnya. Di dalam perhitungannya modal ini di masukkan sebagai biaya tahun pertama proyek tersebut jalan.

2.1.6. Biaya bunga masa kontruksi

Apabila bunga tersebut harus di bayar selama masa kontruksi, maka hal-hal yang

perlu di perhatikan adalah ;

a. Misalkan terdapat social opportunity cost dari pada investasi di bebankan pada saat investasi di keluarkan, maka pembayaran bunga selama masa kontruksi tidak di perhitungkan dalam biaya ekonomis. b. Juga misalkan terdapat social opportunity cost dari pada investasi dianggap terdiri dari arus pelunasan hutang beserta bunganya selama waktu yang akan datang, maka pembayaran bunga selama masa kontruksi perlu di perhitungkan dalam biaya ekonomis.

2.1.7. Biaya operasi dan pemeliharaan

Biaya ini merupakan biaya yang harus di keluarkan secara rutin dalam setiap tahunnya selama proyek mempunyai umur ekonomis. Di dalam hal ini meliputi;

(7)

c. Air , listrik dan telekomunikasi

d. Gaji dan upah atau tunjangan karyawan

e. Dan biaya yang lainnya, seperti jasa konsultan, keperluan kantor dan sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan proyek.

2.1.8 Biaya pembaharuan atau pengganti

Biaya ini adalah merupakan tambahan biaya-biaya yang di perlukan selama proyek tersebut berjalan. Misalnya di dalam jangka waktu 40 tahun, pada setiap 10 tahun sekali proyek tersebut memerlukan pembaharuan atau penggantian terhadap peralatannya tertentu.

2.1.9 Sunk cost

Sunk cost merupakan biaya yang telah di keluarkan pada masa yang lalu sebelum kegiatan proyek di laksanakan. Jadi sunk cost tersebut merupakan semua biaya-biaya yang telah di keluarkan sebelum di ambil keputusan untuk melaksanakan proyek. Di dalam analisa proyek, sunk cost ini tidak di hitung dan tidak mempengaruhi pemilihan proyek. Yang di hitung di dalam analisa proyek adalah biaya-biaya proyek yang di gunakan di masa yang akan datang.

2.1.10. Biaya feasibility studies dan enginering studies

Biaya-biaya yang akan di masukkan di dalam kegiatan ini meliputi ; a. preliminary design cost

Biaya untuk feasibility studies, yang termasuk di dalam preliminary design, tidak di perhitungkan di dalam biaya investasi suatu proyek. Karena biaya – biaya feasibility studies ini merupakan sunk costs juga. b. final design cost

Biaya-biaya yang di keluarkan untuk membuat final design perlu di masukkan di dalam biaya investasi. Apabila final design di biayai dengan supplier credit, maka nilai yang di masukkan dalam biaya proyek adalah besarnya angsuran kredit.

2.1.11. Intangible costs

Intangible costs merupakan hal-hal yang ril , akan tetapi sulit di perhitungkan dalam nilai uang, namun mencerminkan nilai-nilai yang sebenarnya. Bentuk dari pada biaya ini dapat di misalkan seperti adanya polusi, suara bising, pemandangan yang kurang nyaman dan lain sebagainya.

(8)

Biaya tak terduga adalah biaya-biaya yang harus di tambahkan pada biaya kontruksi karena adanya perubahan-perubahan atau adanya kesalahan-kesalahan di dalam perhitungan. Hal ini dapat di contohkan dengan ;

a. Adanya pengharuh inflasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang di pakai dalam suatu proyek

b. adanya pekerjaan-pekerjaan yang ;lebih sukar dari perkiraan semula, sehingga memerlukan waktu lembur dan tambahan biaya.

2.2. Manfaat Proyek

Di dalam hal ini manfaat proyek terdiri dari direct benefit dan indirect benefit. Di samping itu di kenal pula adanya intangible benefit.

2.2.1. Direct Benefits

Yang di maksudkan direct benefit di sini adalah merupakan manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya suatu proyek. Manfaat ini bisa berupa ;

a. Adanya kenaikan dalam nilai output fisik dari kegiatan yang di tangani proyek

b. Kenaikan nilai daripada output yang di sebabkan karena adanya perbaikan kualitas.

c. kenaikan nilai output karena adanya perubahan lokasi dan perubahan waktu penjualan.

d. Kenaikan nilai output karena adanya perubahan bentuk (grading, processing dan perubahan bentuk lainnya)

e. Penurunan biaya yang di sebabkan oleh penurunan biaya pengangkutan. f. Penurunan biaya yang di sebabkan oleh adanya mekanisasi

g. Penurunan biaya yang di sebabkan terhindar dari adanya kerugian, seperti kerusakan dan lain sebagainya.

2.1.2 Indirect benefits atau Secondary benefits

(9)

a. Adanya efek multiplier dari suatu proyek (yang merupakan induced effects)

b. Adanya skala ekonomis yang lebih besar c. Dan adanya dynamics secondary effects.

2.1.3. Intangible benefits

Intangible di sini di maksudkan suatu manfaat yang secara tak langsung di nikmati oleh masyarakat, tetapi rupanya sulit untuk di nilai dalam bentuk uang. Jenis manfaat ini seperti halnya ;

a. Adanya perbaiakn lingkungan

b. Bertambahnya pemandangan baru di suatu tempat, seperti tempat rekreasi.

c. Terciptanya distribusi pendapatan.

d. Dan bertambahnya peningkatan pertahanan nasional.

2.3. Metode Penilaian Manfaat dan Biaya Proyek

Terdapat beberapa metode untuk melakukan penilaian analisis biaya/manfaat, diantaranya sebagai berikut :

2.3.1. Metode periode pengembalian (payback period).

Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukkan faktor bunga kedalam perhitungannya.

2.3.2. Metode pengembalian investasi (return on investment/ROI).

Metode ini digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. ROI merupakan salah satu ratio keuangan untuk melihat seberapa baik kinerja keuangan suatu pengelolaan hutan / perusahaan. ROI dari suatu proyek inventasi dapat dihitung dengan rumus :

Total manfaat - total biaya

(10)

Total biaya/total asset

2.3.3. Metode nilai sekarang bersih (net present value/NPV).

Metode payback periode dan ROI tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money) atau time preference of money). Satu rupiah nilai uang sekarang lebih berharga dari satu rupiah nilai uang dikemudian hari. NPV merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. NPV dapat dihitung dari selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang dinilai uang ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto. Besarnya NPV bila dinyatakan dalam rumus adalah sebagai berikut :

NPV = ∑ Bt(1+i)-t – ∑Ct (1+i)-t

NPV = ∑ Bt(1+IRR)-t – ∑Ct (1+IRR)-t= 0

Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return/IRR).

Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedang pada metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung. Tingkat bunga yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari tiap-tiap proceed yang didiskontokan dengan tingkat bung tersebut sama besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow (nilai proyek). Atau dengan kata lain tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan.

Diskonto adalah bunga yang dibayar dimuka pada saat penerimaan pinjaman. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. Ada 2 diskonto, yaitu :

(11)

Terdapat 2 komponen dari suatu bunga, yaitu :

a. Tingkat pengembalian murni/suku bunga murni

Adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari kegiatan produksi dan pemasaran tanpa dipengaruhi oleh tingkat inflasi

b. Tingkat inflasi

2.3.4 Nilai Saat ini (Present Value)

Nilai uang pada saat ini (present value) merupakan nilai uang yang sama saat ini dari arus kas dimasa yang akan datang. Atau secara mudah present value adalah nilai sekarang dari apa yang kita miliki pada masa datang. Prosesnya dilakukan secara diskonto. Diskonto sendiri berarti proses pencarian nilai hari ini dari sebuah arus kas atau sederetan arus kas yang kita terima atau kita keluarkan pada masa yang akan datang. Kebalikan dari compounding (peggandaan). Nilai uang pada saat ini (present value) sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar penilaian terhadap suatu investasi. Perhitungan present value akan banyak berguna dalam analisa finansial.

2.3.5. Nilai Akan Datang (Future value)

Nilai akan datang (future value) merupakan kebalikan dari present value. Future value adala nilai uang dimasa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Prosesnya dilakukan dengan menggunakan compounding (penggandaan). Future value memiliki rumus sebagai berikut :

FV = PV (1+i)n

Hal-hal yang diperlukan dalam kelayakan atau pengelolaan proyek : a. Lokasi dan luas

b. Identifikasi kegiatan pengelolaan produksi menurut waktu,volume/besar kegiatan

c. Identifikasi harga satuan baik yang menyangkut input maupun outputnya

(12)

e. Analisis kriteria investasi

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Yang di hitung sebagai biaya atau pengeluaran proyek adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan di keluarkan di masa yang akan datang (future cost) untuk memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns). Yang di masukkan di dalam biaya proyek ,antara lain ;

 Biaya angsuran hutang dan bunga.  Penyusutan

 Biaya Kontruksi dan Peralatan  Biaya tanah

 Biaya modal kerja

(13)

 Biaya feasibility studies dan enginering studies  Intangible costs

 Biaya tak terduga

2. Manfaat proyek terdiri dari direct benefit adalah merupakan manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya suatu proyek. Dan juga Indirect benefits atau Secondary benefits adalah merupakan manfaat yang secara tidak langsung di timbulkan oleh adanya kejadian proyek tersebut. Sedangkan Intangible benefits di maksudkan suatu manfaat yang secara tak langsung di nikmati oleh masyarakat, tetapi rupanya sulit untuk di nilai dalam bentuk uang.

3. Terdapat beberapa metode untuk melakukan penilaian analisis biaya/manfaat, diantaranya sebagai berikut :

 Metode periode pengembalian (payback period).

 Metode pengembalian investasi (return on investment/ROI).  Metode nilai sekarang bersih (net present value/NPV).  Nilai Saat ini (Present Value)

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi untuk diagnosa keperawatan gangguan persepsi sensori: halusinasi pada pasien dengan halusinasi dilakukan pada tanggal 2 April 2012, adapun hasil evaluasi

mengetahuibentukinterferensileksikaldan factor penyebabterjadinyapadawacana Koransolo pos. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini

Dalam menyusun PPJT, risiko harus ditempatkan pada pihak yang punya kontrol terhadap risiko. Dimensi finansial adalah dimensi

[r]

Setelah diberikan pelatihan goal setting, motivasi belajar bahasa Arab siswa meningkat hal ini ditunjukkan dari perilaku siswa antara lain intensitas membolos berkurang

Dalam etiolog kriminal, yang dibahas adalah aliran-aliran kriminologi, teori- teori kriminologi, dan berbagai perspektif kriminologi. Maka dari itu secara garis

Dengan melakukan perencanaan strategis sistem informasi mengunakan metode Ward and Peppard, akan dihasilkan dokumen Information System Strategic Planning (ISSP) yang efektif

Desain produk merupakan salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk karena desain dari suatu produk akan mempengaruhi