• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENJAWAB TANTANGAN INTEGRASI SEKTOR FINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENJAWAB TANTANGAN INTEGRASI SEKTOR FINA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS HUKUM

Yogyakarta

2016

Yuki Nur Palupi Tresnaningtyas

12/334419/HK/19259

(2)

MENJAWAB TANTANGAN INTEGRASI SEKTOR FINANSIAL DALAM KONSTRUKSI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Globalisasi ekonomi dengan motor liberalisasi perdagangan dan keuangan tidak selalu memberikan keutnungan bagi semua orang ataupun bangsa di muka bumi ini. oleh karena itu, peran Negara sangat berarti dalam mengendalikannya, karena globalisasi ekonomi ini tidak dapat dibendung atau diubah. Cara yang dapat ditempuh haruslah dengan strategi dalam menciotakan tatanan ekonomi internasional yang berkeadilan dengan emmperhatikan keseimbangan dan

kesetaraan hubungan antara Negara maju dan neara berkembang.

Indonesia telah meratfikasi persetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia(agreement establishing the world trade organization) melalui undang-undang republic Indonesia no 7 tahun 1994. Dampak dari tindakan tersebut, Indonesia harus menaati ketentuan world trade organization (WTO) ketentuan yang berkaitan dengan sector perbankan terdapat dalam general agreement on trade in services (GATS) yang merupakan salah satu annex (lampiran) perjanjian wto. Perjanjian ini berisikan aturan –aturan dasar bagi perdagnangan internasional di sector jasa. Secara garis besar GATS berisikan dua kumpulan kewajiban yaitu kumpulan tentang konsep, prinsip dan aturan yang menciptakan kewajiban bagi seluruh kebiakan bagi seluruh kebijakan yang mempengaruhi perdangan jasa, dan kumpulan tentang kewajiban khusus hasil negosiasi. 1

Dengan diratifikasinya GATS dimulailah proses liberalisasi sector jasa perbankan. Kesempatan investor asing semakin luas sejak UU NO 10 tahun 1998 yang merevisi UU no 7 tahun 1992 tentang perbankan yag memebrikan akses kepada pihak asing untuk dapat memiliki bank umum , dan pendirian kantor cabang atau perwakilan.

Untuk mendirikan bank baru, investor asing tidak harus berbadan hukum tetapi dapat perorangan atau badan hukum non-bank dengan prinsip kemitraan dengan WNI dan/atau badan hukum Indonesia. Sementara itu kepemilikan asing atas bank umum dapat melalui bursa saham

dan atau pemeblian secara langsung,boleh menjadi mayoritas pemegang saham atau menjadi pemegang saham pengandali. Peraturan pemerintah no 29 tahun 1999 tentang pembelian saham

1 GATS agreement dalam www.WTO.org diakses terakhir kali pada 5 november 2014 pada pukul 17.45

(3)

bank umum dan peraturan bank Indonesia no.22/27/PBI/2000 tentang bank umum menyatakan bahwa maksimum kepemilikan asing dalam bank umum adalah 99%. Selain itu konsep liberalisasi di bidang finansial juga terlihat dalan kebijakan pemerintah di sektor perbankan mengenai kebijakan pemilikan tunggal (single Presence policy) pada perbankan Indonesia yang diterbitkan tahun 2006 yang prlu dikajji ulang secara kritis dalam implementasinya.

Fakta tersebut sangatlah memprihatinkan mengingat sangat terbukanya lahan perbankan di Indonesia, menjadikan Indonesia pangsa pasar yang menjanjikan bagi pihak asing. Namun di sisi lain seolah mengebiri pertumbuhan perbankan dalam negeri. Posisi tawar perbankan Indonesia

yang menjanjikan keuntungan berlimpah bagi asing, menjadi salah satu factor utama tertearikanya bank asing membuka cabang di Indonesia. Dengan peraturan yang tidak terlalu ketat dan potensi nasabah yang banyak, bank asing dapat dengan mudahnya Berjaya di Indonesia. Terlebih lagi, usaha dalam sector perbankan yang sangat mengandalkan asas kepercayaan nasabah, sehingga bukan merupakan perkara yang susah bagi bank asing untuk mendapatkan kpercayaan masyarakat Indonesia dan menariknya menjadi nasabah. Terutama, dengan pola konsumtif masyarakat Indonesia yang sangat percaya dan terpengaruh rezim luar neeri. Hal ini juga tentunya semakin membuat kesistensi bank dalam negeri baik swasta maupun pemerintah mendapatkan pesaing yang berat. Tak ayal, saat Indonesia dilanda sedikit saja resesi, perbankan Indonesia cenderung mudah goyah. Hal ini terlihat dari bagaimana perbankan Indonesia menjadi salah satu tragedi yang mengarahkan Indonesia pada krisis pada tahun 1998.

Sejaitnya dalam upaya peningkatan ketahanan perbankan salah satunya dapat dilakukan melalui upaya peningkatan prinsip kehati-hatian dan tata kelola bank yang baik pada perbankan Indonesia.

Di indoneisa yang menjadi peran utama dalam sector perbankan nasional adalah bank Indonesia. Secara umum, peranan bank sentral sangat penting dan strategis dalam upya menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efisien. Perlu diwujudkannya sistem perbankan yang sehat dan efisien itu, karena dunia perbankan adalah salah satu pilar utama dalam

(4)

masyarakat penyimpan dana, dan merugikan serta membahayakan kehidupan perekonomian.

2Bank Indonesia berkewajiban:3

- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter - mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran - mengatur dan mengawasi bank

pengaturan dan pengawasan bank oleh BI meliputi wewenang sebagai berikut : 1. kewenagnan memberikan izin

2. Kewenagnan utnuk mengatur

3. Kewenangan untuk mengawasi

4. kewenangan untuk mengenakan sanksi

Dalam perkembangannya, fungsi pengawasan yang dimiliki oleh bank senttral itu berpindah pada Ototitas Jasa Keuangan sesuai dengan amanat UU no 21 tahun 2011. OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jawasa keuangan di dalam sector jasa keuangna terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yan gutmbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mempu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.4 OJK dalam melakukan tugasnya dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran (fairness).5

dengan segala kewenangan yang terbagi dalam dua lembaga besar di sector perbankan itu, Bank Indonesia memiliki kewenangan dalam mennerbitkan peraturan (PBI) yang mengatur segala sesuatu terkait pendirian bank. Serta OJK memiliki peran yang tidak kalah penting dengan BI yang memiliki fungsi pengawasan dan mengawal peta perbankan Indonesia.

Sepeti yang kita ketahui bersama, sebgai Negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia bergabung dan bahkan menjadi salah satu pendiri organisasi regional ASEAN. Yang di dalamnya

2 Hermansyah, 2011, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, penerbit kencana prenadamedia group, edisi

2, cetakan ke-3, Hlm.173

3 UU no 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia, UU no 3 tahun 2004, LN no 7 tahun 2004, TLN no.4357,

ps 4 ayat (1)

4 Hermansyah, Op.cit hlm. 217

(5)

terdapat suatu misi yaitu menjadikan Negara anggota ASEAN dan wilayah ASEAN terintegrasi dalam suatu sistem demi mewujudkan dan menciptakan keunggulan serta daya saing yang baik.6 Belakangan, isu mengenai integrasi financial dalam ASEAN menjadi yang paling santer diperbincangkan. Banyak hal yang terkait dalam rencana ini mengingat perbankan merupakan masalah yang kompleks dan vital bagi perkembangan suatu Negara.

Pada KTT ke-12 pada tahun 2007, ASEAN akhirnya menyepakati pembentukan AEC (asean economic community) yang dalam salah satu misi nya akan mengintegrasi sector finansila Negara- Negara anggota ASEAN. Adapun landasan filofis yang mendasari terbentuknya AEC adalah :

“to transform ASEAN into a region with free movement of goods, services,

investment, and skilled labor, and freer flow of capital.” In creating the AEC, ASEAN will observe “the principles of an open, outward-looking, inclusive, and market driven economy consistent with multilateral rules as well as adherence to

rules-based systems for effective compliance and implementation of economic

commitments.”

Pada bulan April 2011, gubernur bank sentral negara-negara ASEAN memformulasikan suatu sistem integrasi financial yang saat ini lebih kita kenal dengan ASEAN Financial Integration Framework (AFIF). Kerangka ini mendorong percepatan terwujudnya ASEAN Economic Community (AEC). Formulasi tersebut tidak lain ditujukan untuk membentuk sebuah pasar financial dan modal yang bersifat semi-integrated. Dengan adanya upaya liberalisasi di bidang finansial, stakeholder termasuk di dalamnya bank, asuransi dan perusahaan investasi akan mendapatkan pasar yang lebih besar, tidak hanya dalam negeri, namun juga ke dalam leel domestik negara ASEAN. 7

Namun pertanyaan kemudian muncul, dan menjadikan integrasi ini sebagai sebuah tantangan bagi Indonesia. Sebagai ilustrasi, penguasaan aset perbankan nasional oleh pihak asing pada akhir 2011, misalnya, telah mencapai 46% dari total aset perbankan nasional. Meningkat

6 ASEAN charter dalam www.ASEAN.org diakses terkahir kali pada 3 november 2014 pada pukul 17.45

WIB

7 Satoshi shimizu, ASEAN Financial and Capital Markets Policies and Prospects of Regional

(6)

sangat signifikan karena pada 2001, misalnya, masih pada kisaran 11%. Peningkatan pangsa pasar bank asing dan bank yang dimiliki pihak asing tersebut tentunya tidak terlepas dari daya tarik, misalnya diperbolehkannya kepemilikan saham perbankan oleh pihak asing sampai dengan 99%.

8

Belum lagi kemampuan mereka dalam hal permodalan, kekinian teknologi, produk, dan sumber daya manusia (SDM) yang memang masih lebih unggul. Menjadi pertanyaan tentunya. Apakah penguasaan pangsa pasar yang saat ini sudah mencapai 46% akan terus meningkat sehingga suatu saat akan menjadi penguasa pasar perbankan nasional? 9 mampukah indonesia

mewujudkan integrasi perbankan yang baru akan dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang?

8 http://merahputih17.files.wordpress.com/2014/01/menyoal-konglomerasi-bank-asing.pdf diakses

terakhir kali pada 3 november 2014 pada pukul 19.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Artinya setiap penambahan pakan sebesar satu persen akan meningkatkan produksi sebesar 0,901 persen, penambahan tenaga kerja sebesar satu persen akan meningkatkan

Bidang retak utk las sudut yang dibebani gaya P dengan arah  las, akan membentuk sudut 67½ o dengan kaki las..

Berdasarkan analisis geometri paket seismik dan analisis horizon serta fasies seismik, dapat diinterpretasikan bahwa stratigrafi endapan lisu dapat dibagi dalam empat fase

kebijakan system penjaminan mutu ini berisi tentang garis besar pelaksanaan SPMI di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sehingga dapat menjamin mutu dalam setiap program dan kegiatan

Setelah dilakukan pengajaran dengan metode permainan mencari teman ( Make a Match) pada kelompok eksperiman dan menggunakan metode biasa pada kelompok kontrol maka

Ringkasan Uji BNT 1% Waktu yang dibutuhkan untuk Penurunan Suhu Tubuh Tikus Putih (Rattus norvegicus).. sampai Mencapai Suhu Normal

Pemerintah daerah Kabupaten Pati perlu melakukan pemberdayaan politik untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pati dengan bekerjasama bersama KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS

Makalah ini terbatas pada beberapa ukuran bangunan yang dibuat dengan satuan tradisional yang sejenis seperti satuan depa saja atau alengkat saja sehingga untuk mengecek