• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA PENGAJARAN IKATAN KIMIA

Oleh

Deliwanti Simatupang NIM. 409331008

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Media Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Pengajaran Iktan Kimia

Deliwanti Simatupang (NIM 409331008) Abstrak

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas

berkat rahmat penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan

Menggunakan Media Untuk Meninggkatkan Hasil Belajara Siswa Pada Pengajaran Ikatan Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan , Pada Program Studi Pendidikan KimiaUniversita Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.

Marudut Sinaga, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai

dengan selesaiya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Ibu Dr. Iis Siti Jahro,M.Si sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima

kasih juda disampaikan kepada Sihombing, Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang,

M.Sc, Ph.D., Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si., Dan Ibu Lisnawaty,S.Si,M.Si selaku dosen

penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi

ini. Terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA N 3 Tebing Tinggi,

SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah

memberikan izin penelitian, serta bapak dan ibu guru di SMA N 3 Tebing Tinggi,

SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi, SMA YAPIM Serdang Bedagai yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayah tercinta Jasper

Simatupang dan ibu tercinta Gustaria Br Sitorus yang telah bekerja keras dan tidak

pernah berhenti berdoa serta memberikan motivasi dan dukungan demi selesainya

studi penulis, serta Adek Elda Simatupang, Adek Goklas Maruli Tua Simatupang

yang memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Terima kasih juga Penulis sampaikan kepada Keluarga besar Op. Pindo Tambunan,

sahabat-sahabat terbaikku :, Yenni Wahyuni, Tri Nursyah Dewi,Novitasari, Siska

Gurning, Ardianti, Devi Handayani, dan tidak lupa juga bertermakasi kepada

teman-temanku Delis Purba dan Fadner Eka Ginting,Vina Handayani, Delsi Simatupang,

yang selama ini telah banyak membantu dan memberi motivasi serta memberikan

(5)

v

kepada teman-teman seperjuangan Kimia Ekstensi 2009 yang telah memberi

semangat dan motivasi selama studi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan , Desember 2013

Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN TIORITIS 8

2.1. Karangka Tioritis 8

2.1.1. Hakekat Pembelajaran Kimia 8

2.1.2. Pengertian Belajar Mengajar 9

2.1.3. Ciri- Ciri Belajar 12

2.1.4.Hasil Belajar 13

2.2. Model Pembelajaran 14

2.2.1. Pengertian Model Belajar 14

2.2.2. Pembelajaran Kooperatif 15

2.2.3. Mamfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 18

(7)

vii

2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw 26

2.3. Media Pembelajaran 28

2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran 28

2.3.2. Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran 29

2.3.3. Pawer Point Sebagai Media Dalam Pembelajaran 31

2.4. Materi Ikatan Kimia 35

2.4.1. Kaidah Oktet 35

2.4.2. Lambang Lewis 36

2.4.3. Ikatan Ion atau Ikatan Elektro Kovalen 40

2.4.4. Pembentukan Ikatan Ion 41

2.4.5. Sususan Senyawa Ion 42

2.4.6. Ikatan Kovalen dan Ikatan Kovalen Koordinasi 43

2.5. Karangka Konseptual 49

2.6. Hipotesis Penelitian 51

BAB III METODE PENELITIAN 53

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 53

3.2. Populasi dan Sampel 53

3.2.1. Populasi Penelitian 53

3.2.2. Sampel Penelitian 53

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 54

3.3.1. Variabel Penelitian 54

3.3.2. Intrumen Penelitian 54

3.4. Rancangan Penelitian 58

3.5. Prosedur Kegiatan Penelitian 59

(8)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 65

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 65

4.1.1.1. Validitas Test 65

4.1.1.2.Reliabilitas test 65

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 65

4.1.1.4. Daya Beda Test 65

4.2. Analisa Data Hasil Test 66

4.2.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 66

4.3. Analisa Data Awal 68

4.3.1. Uji Normalitas 68

4.3.2. Uji Homogenitas 69

4.3.3. Uji Hipotesis 69

4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 70

4.4. Pembahasan 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 74

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan

Kelompok Belajar Konvensional 17

Tabel 2.2 Kaonfigurasi Elektron Unsur-Unsur Gas Mulia 35

Tabel 2.3. Lambang Lewis Unsur-Unsur Periode 2 dan 3 36

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 58

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia

Kelas Eksperimen 66

Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Kimia Pada Pengajar Ikatan Kimia

Kelas Kontrol 67

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data 68

Tabel 4.4. Hasil Homogenitas 69

Tabel 4.5. Uji Hipotesis Penelitian 70

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Kerja Kelompok pada Model Jigsaw 22

Gambar 2.2. Contoh Pembentukan Kelompok Jigasaw 25

Gambar 2.3. Pembentukan NaCL 42

Gambar 2.4. Sruktur Kristal Kubus NaCL 43

Gambar 2.5. Pembentukan Ikatan Komponen Atom Hydrogen 43

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 77

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82

Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal 98

Lampiran 4 Soal-Soal 99

Lampiran 5. Kunci Jawaban 105

Lampiran 6. Instrumen Soal Setelah Divalidkan 106

Lampiran 7. Kunci Jawaban Setelah divalidkan 109

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 110

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Test 118

Lampiran 10. Tabel Validitas Instrumen Test 119

Lampiran 11. Perhitunagan Reliabilitas Test 120

Lampiran 12. Perhitungan Tinggkat Kesukaran Test 121

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Test 123

Lampiran 14. Tabel Penscoran 125

Lampiran 15. Tabel Validitas 126

Lampiran 16. Batas Atas dan Batas Bawah 127

Lampiran 17. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa 128

Lampiran 18. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa

Kelas Eksperimen 129

Lampiran 19. Hasil Pre-test dan Post-test 131

Lampiran 20. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians

Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 133

Lampiran 21. Perhitunagan Rata-Rata, Simpangan Baku Varians

Data Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas 135

Lampiran 22. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 137

Lampiran 23. Uji Normalitas Data Penelitian 143

Lampiran 24. Uji Homogenitas Data Penelitian 149

Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis 152

(12)

xii

Lampiran 27. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa 156

Lampiran 28. Penilaian Lembaran Observasi Aktivitas Siswa

Kelas Eksperimen 157

Lampiran 29. Hasil Pre-Test dan Post-Test 160

Lampiran 30. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data

Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 164

Lampiran 31. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Data

Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 166

Lampiran 32. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 168

Lampiran 33. Uji Normalitas Data Penelitian 172

Lampiran 34. Uji Homogenitas Data Penelitian T178

Lampiran 35. Perhitunagan Uji Hipotesis 181

Lampiran 36. Perhitunagan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 183

Lampiran 37. Pedoman Penskoran Aktifitas Belajar Siswa 185

Lampiran 38. Penilaian Lembaran Observasi Aktifitas Siswa

Kelas Eksperimen 186

Lampiran 39. Hasil Pre-Test dan Post-Test 188

Lampiran 40. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians

Data Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 192

Lampiran 41. Perhitunagan Rata-Rata, Simpanagan Baku Varians

Gain (G) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 195

Lampiran 42. Data Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 197

Lampiran 43. Uji Normalitas Data Penelitian 201

Lampiran 44. Uji Homogenitas Data Gain 207

Lampiran 45. Perhitunagan Uji Hipotesis Gain 209 Lampiran 46. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 211

Lampiran 47. Tabel Of Distribution F Value 214

Lampiran 48. Tebel of r- Product Moment 217

Lampiran 49. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 218

Lampiran 50. Tabel of CHI KUADRAT 219

Lampiran 51. Jadwal Penelitian 220

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh

sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variable pendidikan sebagai

sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.

Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

utama (kunandar,2010: V). Pendidikan juga merupakan sarana utama dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik ( Slameto, 2010 ). Dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik

dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar

mengajar atau proses pembelajaran.

Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sebabkan oleh karena

siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia dan

kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia. Rendahnya aktivitas, minat, dan

hasil belajar kimia siswa dapat di sebabkan penyampaian materi kimia oleh guru

dengan model yang kurang menarik, kurang bervariasi dan tidak innovative,

sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa.

Hal ini diperkuat dengan pengalaman peneliti pada waktu PPL. Berdasarkan

pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah kurang

meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran Kimia. Hal ini di

sebabkan kerena metode pembelajaran guru sewaktu mengajar kurang bervariasi

dan membatasi siswa berkreasi untuk menggungkapkan perasaan dan pikirannya

saat belajar. Itu dapat terlihat dari kegiatan siswa waktu kegiatan belajar mengajar

(14)

2

mengerjakan tugas sehingga hasil belajarpun tidak slalu optimal. Hal ini didukung

dengan Ujian Nasional (UN) siswa tahun pelajaran 2006/2007 nilai rata-rata kimia

7,3; tahun 2007/2008 nilai rata-rata kimia menjadi 7,34; tahun 2008/2009 nilai

rata-rata kimia 7,38; tahun 2009/2010 nilai rata-rata kimia 7,53; dan tahun

2010/2011 nilai rata-rata kimia menjadi 7,12. Oleh sebab itu diperlukan

upaya-upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran di sekolah. (http://puspendik.com).

Untuk mencapai pembelajaran kimia yang efektif dan efisien maka di

perlukan suatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, sehingga

kemampuan mereka dapat digali lebih optimal dan melibatkan guru secara

langsung sebagai mitra kerja dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan lagi

tidak hanya duduk, mendengar dan menerima saja apa yang diajarkan oleh guru,

tetapi turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut,

perlu adanya pengefektifan pembelajaran kimia. Disinilah guru dituntut untuk

dapat mencari solusi bagaimana pembelajaran yang lebih tepat untuk

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Penelitian ini juga di lakukan oleh Aceng Heatami dan Supriadi dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 5 Kendari Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan” pada pelajaran kimia yang menunjukkan peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dari rata-rata 86,4 menjadi rata-rata 90,1.

Penelitian ini juga di lakukan oleh Nur Azizah dengan judul penelitian“Pengaruh

Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di SMK Woncsorejo Combonc” yang menunjukkan peningkatan dari hasil hipotesis ttabel < tterhitung ( 2,012 < 4,258). Berdasarkan latar

(15)

3

1.2.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia merupakan

pelajaran yang sulit dan membosankan

2. Kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah

dalam pembelajaran kimia.

3. Hasil belajar kimia siswa rendah.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah :”Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan media lebih tinggi daripada

peningkatan hasil kimia siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional

dengan menggunakan media?

1.4.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka adapun

yang menjadi batasan masalah agar peneliti dapat terarah dan terfokus antara lain :

1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X pada pengajaran Ikatan Kimia

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pokok Bahasan Materi yang diajarkan

dalam mata pelajaran kimia yaitu Ikatan Kimia pada sub pokok bahasan

kekhasan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model

(16)

4

daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional?

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat

sebagai :

1. Bagi siswa

a. Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia

khususnya materi Ikatan Kimia

b. Proses komunikasi lancar karena terjadinya interaksi antara siswa

dengan siswa dan antara guru dengan siswa.

2. Bagi guru, membantu dan memudahkan siswa dalam pembelajaran dengan

memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam pembelajaran kimia dan

mata pelajaran yang lainnya.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukkan untuk menerapkan model-model

pembelajaran di masa yang akan datang.

1.7. Defenisi Operasional

Model pembelajaran Cooperative merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem Cooperative Learning dapat

didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang

termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling

ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

bekerja sama, dan proses kelompok. Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri

dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang

diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi

(17)

5

Konvensional adalah pembelajaran yang memberikan penerangan atau

penuturan secara lisan kepada kepada sejumlah siswa lalu siswa mendengarkan

dan mencatat seperlunya. Pada umumnya siswa bersifat pasif, yaitu menerima saja

apa yang di jelaskan oleh guru.

Istilah Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Adapun Posisi

media pembelajaran oleh karena proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran

menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem

pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara

optimal.

Microsoft PowerPoint Powerpoint merupakan aplikasi yang lengkap untuk

membuat bahan presentasi yang menarik dan professional. PowerPoint

menyediakan fasilitas untuk membuat presentasi mulai dari presentasi sederhana

yang terdiri dari beberapa butir pesan sampai ke presentasi yang dilengkapi

gambar, animasi, suara, photo untuk ditampilkan pada cetakan kertas, slide,

transparansi untuk proyektor, maupun dalam bentuk file untuk ditampilkan

langsung melalui proyektor. Microsoft Powerpoint merupakan salah satu program

berbasis multimedia yang didalam computer, biasanya program ini sudah

dikelompokkan dalam program Microsoft Office.Oleh karena itu keuntungan

terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena

sudah berada didalam Microsoft Office. Hal inilah yang akan mengurangi beban

(18)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu : Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office

power point di SMA N 3 Tebing Tinggi sebesar 69 % lebih tinggi daripada

peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran

konvensional sebesar 65 %, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas

sebesar 4%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada SMA Yapim Kampung

PON sebesar 69 % lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa

yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 66 %, perbedaan hasil

peningkatan untuk kedua kelas sebesar 3%. Peningkatan hasil belajar kimia siswa

pada SMA Surya Nusantara Tebing Tinggi sebesar 71 % lebih tinggi daripada

peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran

konvensional sebesar 64%, perbedaan hasil peningkatan untuk kedua kelas

sebesar 7%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model kooperatif

Tipa Jigsaw dengan menggunakan media microsoft office power point

dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut

mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, agar

lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini

(19)
(20)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktikEdisiRevisi VI, RinekaCipta, Jakarta.

Arsyad, Azhar, (2011), Media Pengajaran, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta

Cecep, R. Rustana., (2001), PendekatanKonstruktivisDalam Proses Pembelajaran IPA Dalam Media PendidikandanIlmuPengetahuanAlam, Oktober, No. 8/Vol.24/2001.

Dahar, W.R., (2006), Teori-TeoribelajardanPembelajaran, PT GeloraAksaraPratama, Bandung.

DzamarahdanZain, (2006), StrategiBelajarMengajar, RinekaCipta, Jakarta.

Hamalik, (2001), Proses BelajarMengajar, PT BumiAksara, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model PembelajaranInovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Kunandar, (2009), Guru ProfesionalimplementasiKurikulum

TingkatSatuanPendidikan(KTSP)danSuksesDalamSertifikasi Guru, EdisiRevisi, Rajawali Pers. Jakarta.

Mariyam, (2012), Pengaruh media pembelajaran Kimia

BerbasisKomputerTerhadapHasilBelajarSiswakelas X SMA.,Skripsi FMIPA Unimed, Medan

Sardiman, dkk. (2009), InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta

Siagian, Dewi., (2007), PengaruhPenerapanPembelajaranKooperatif Jigsaw TerhadapHasilBelajarSiswaPadaPokokBahasanIkatan Kimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, P.,M.,(2011), StatistikTeoridanAplikasiDalamPenelitian, FMIPA UniversitasNegeri Medan, Medan

Slameto, (2010), BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhi, RinekaCipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), PenilaianHasil Dan Proses BelajarMengajar, PT RemajaRosdakarya, Bandung.

(21)

59

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif, Prenada Media Grup, Jakarta.

Widodo, A., (2007), konstruktivismedanPembelajaranSains, JurnalPendidikandanKebudayaan064: 91-105

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint).

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan  Kelompok Belajar Kooperatif dengan
Gambar 2.1. Skema Kerja Kelompok pada Model Jigsaw

Referensi

Dokumen terkait

The International Health Regulations (IHR) (2005) require countries across the globe to develop and strengthen the core capacities at international points of entry (PoE) such

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan “ Ajén Budaya dina Kasenian Badogar di Désa Margalaksana Kecamatan Cilawu Kabupatén Garut pikeun Bahan Pangajaran Maca di SMA

dimasukkan ke dalam sebuah channel decoder untuk melindungi data. Gambar 5.26 Model Umum Sistem Komunikasi Digital Spektrum.. Komentar mengenai jumlah pseudorandom adalah

Huraian Sukatan Pelajaran ialah dokumen yang memperincikan Sukatan Pelajaran yang bertujuan untuk memenuhi cita-cita murni dan semangat Falsafah Pendidikan Kebangsaan, dan

Sebagai tenaga kesehatan masyarakat onal, tentunya tenaga kesehatan masyarakat ditutut tidak hanya sekedar menyusun rencana Pelaksanaan Pembangunan

Jadi MEA 2015 akan menjadi peluang dan berkah bagi pustakawan, jika pustakawan siap baik dari sisi kompetensi yang dimiliki maupun mental dalam mengarungi pasar bebas ASEAN..

Capaian yang diperoleh bagian II kebijakan pelayanan kefarmasian di puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan adalah 100% (baik), pelayanan farmasi di puskesmas Helvetia

Aktor dari Dinas Perindustrian dan pelaku industri memilih penguatan industri sebagai alternatif kebijakan utama dengan alasan bahwa industri memberikan pengaruh