EKPLORASI KETERAMPILAN GURU SMP SUNGAILIAT BANGKA DALAM MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
Yudhi1), Parulian Silalahi2)
Teknik Elektro dan Informatika, Polmanbabel E-mail: yudhi@polman-babel.ac.id
ABSTRACT
To maximize ICT integration in teaching and learning, teachers' knowledge and skills on technology should be considered. The aim of this study was to describe the knowledge and skills of junior high school teachers’ in Sungailiat sub-district of Bangka in integrating information and communication technology in learning by using the Technology Pedagogy and Content Knowledge (TPACK). This research uses quantitative approach with survey research method. Surveys were conducted in 10 schools with a total of 139 teachers. This study was conducted using a Likert scale instrument. The questionnaire consisted of 45 items with 7 subdomains. The subdomain are Technological Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological Content Knowledge (TCK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), and Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). The results showed that knowledge of Pedagogy and Content Knowledge Technology (TPACK) of junior high school teachers in Sungailiat sub-district of Bangka Regency are generally in good enough category.
Keywords: ICT integration, learning, teacher skills, instruments
ABSTRAK
Untuk memaksimalkan integrasi TIK dalam pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan para guru terhadap teknologi harus dipertimbangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pengetahuan dan keterampilan guru SMP di kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dengan menggunakan kerangka Teknologi Pedagogi and Content Knowledge (TPACK). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei. Survei dilakukan di 10 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 139 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen skala Likert. Kuesioner terdiri dari 45 item dengan 7 subdomain. Subdomain itu adalah Pengetahuan Teknologi (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), Pengetahuan Pedagogi Teknologi (TPK), Pengetahuan Konten Teknologi (TCK), Pengetahuan Konten Pedagogis (PCK), dan Pengetahuan Konten Pedagogis Teknologi (TPACK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan Teknologi Pedagogi and Content Knowledge (TPACK) guru SMP di kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka secara umum berada dalam kategori cukup baik.
Kata kunci: integrasi TIK, pembelajaran, keterampilan guru, instrumen
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu cepat telah
membawa perubahan dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Perubahan ini
memberi harapan baru bagi guru untuk menjadi guru yang sukses diabad kedua puluh
satu. Agar guru sukses dalam karirnya, maka perlu mengembangkan diri di bidang
teknologi, pedagogi, dan bidang konten atau materi pelajaran yang diberikannya. Dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), para guru dapat mengikuti
menggunakan berbagai metode pembelajaran, dan dapat mengikuti perkembangan dunia
pendidikan. Kehadiran TIK telah terbukti memberikan dampak positip terhadap guru
maupun siswa, sebagaimana yang dikemukakan oleh Schrum et al (2007), bahwa ketika
guru mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, siswa akan menjadi lebih
tertarik pada materi pelajaran yang diberikan. Selain itu, penggunaan TIK juga dapat
membantu meningkatkan kinerja siswa (Margerum-Leys & Marx, 2002). Dalam hal ini
guru diharapkan berperan sebagai pemimpin dan model dalam penggunaan TIK pada
lingkungan pendidikan (Karaca & Can, Yildirim, 2013b). Dengan demikian, TIK
memainkan peran penting dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru.
Untuk mendukung hal tersebut maka pengetahuan dan keterampilan TIK menjadi
hal utama yang harus dimiliki guru. Hew & Bruss (2007) mengemukakan bahwa
kompetensi teknologi guru merupakan faktor penting untuk mendukung integrasi
teknologi dalam pembelajaran. Di Indonesian tuntutan agar guru harus memiliki
kompetensi dalam teknologi telah diatur dalam Undang-undang Nomor 14/2005 tentang
guru dan dosen yang menyatakan bahwa setiap guru memiliki kompetensi sesuai dengan
bidang tugasnya, di mana ketentuan selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah
nomor 74 tahun 2008, Bab II bagian kesatu pasal 3 ayat 6b, yakni bahwa guru harus
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
Meskipun berbagai program dilakukan untuk pengembangan profesional guru,
namun tingkat keterampilan TIK guru di Indonesia masih cukup rendah. Hasil uji
kompetensi menunjukkan masih banyak guru belum mencapai standar kompetensi yang
ditetapkan. Uji kompetensi ini juga menunjukkan bahwa masih banyak guru tidak
menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain itu, yang
masih memprihatinkan dari studi tersebut di antaranya adalah bahwa pembelajaran di
kelas lebih didominasi oleh ceramah satu arah dari guru dan sangat jarang terjadi tanya
jawab. Ini mencerminkan betapa banyak guru yang tidak berusaha meningkatkan dan
memutakhirkan profesionalismenya (Kemendikbud, 2012; 16).
Permasalahan yang serupa juga terjadi pada guru-guru di Kecamaatan Sungailiat
Bangka Propinsi Bangka Belitung. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa
ternyata masih banyak guru yang belum terampil memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran. Beberapa hal yang menyebabkan tidak digunakannya TIK dalam
dalam menintegrasikan TIK; (2) kurangnya peralatan yang mendukung pembelajaran
dengan menggunakan TIK; (3) tidak tersedianya bahan pembelajaran yang mendukung
penggunaan TIK.
Dengan demikian maka dibutuhkan suatu program pengembangan profesional
bagi guru yang dapat meningkatkan kemampuan mengintegrasikan TIK dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu sebagai langkah awal dari penelitian ini adalah dengan
melakukan pengkajian tentang sejauh mana keterampilan yang dimiliki oleh guru SMP di
Kecamatan Sungailiat Bangka dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Salah
satu instrumen yang dapat membantu menelusuri sejauh mana level dari guru terhadap
pengintegrasian TIK dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan kerangka
TPACK yang dikemukakan oleh Misrah dan Kohler (2005). Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan guru SMP kecamatan Sungaliat
Bangka dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode
survey. Penelitian dilakukan terhadap 139 orang guru SPM dari 10 sekolah yang ada di
Kecamatan Sungailiat Bangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan keterampilan guru SMP Kecamatan Sungailiat Bangka dalam
mengintegrasikan TIK dalam pembelajarannya. Instrumen ini menggunakan kerangka
TPACK yang dirancang dengan mengadaptasi instrumen Schmidt at al (2009) dan Sahin
(2011). Data yang dikumpulkan dibagi dalam 7 sub domain, yaitu Technological
Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK),
Technological Content Knowledge (TCK),Pedagogical Content Knowledge (PCK),
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological Pedagogical and Content
Knowledge(TPACK). Instrumen yang digunakan dengan menggunakan skala Likert
dengan ketentuan (1) “Sangat Kurang”, (2) “Kurang”, (3) “ Cukup”, (4) “ Baik”, dan (5) “
Sangat Baik”. Jumlah instrumen sebanyak 45 butir, yang terdiri dari 15 (TK), 7 (PK), 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis dari survei yang dilakukan terhadap 139 guru SMP di 10 sekolah
yang ada di kabupaten bangka adalah sebagai berikut:
Technology Knowledge (TK) adalah dasar-dasar teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran. Contohnya, pemanfaatan software,
program animasi, akses internet, laboratorium virtual dan lain-lain. Untuk itu, guru
membutuhkan penguasaan dalam pemrosesan informasi, berkomunikasi dengan TIK
dalam pembelajaran. Hasil perolehan kemampuan guru SMP dari 10 sekolah tentang
Technology Knowledge (TK) dapat dilihat seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1
Kemampuan guru dalam pengetahuan teknologi
No Pernyataan Skor
penggunaan teknologi yang paling baik adalah penggunaan printer dengan kategori baik
dengan rata-rata nilai 3,67 dan yang paling rendah adalah penggunaan program edit
gambar dengan rata-rata nilai 2.6.
Selanjutnya berkaitan dengan Pedagogy Knowledge (PK) guru. Pedagogy
Knowledge (PK) adalah menggambarkan pengetahuan secara mendalam terkait dengan
teori dan praktik belajar mengajar yang mencakup tujuan, proses, metoda pembelajaran
penilaian, strategi dan lainnya. Dengan pengetahuan pedagogis yang mendalam, seorang
guru memahami bagaimana siswa mampu membangun pengetahuan dan keterampilan
serta mengembangkan kebiasaan berpikir positif terhadap pembelajaran. Secara umum,
seperti lazimnya pedagogi terdiri atas pembelajaran, manajemen kelas, tujuan
pembelajaran, dan model penilaian peserta belajar. Hasil analisis tentang pengetahuan
pedagogi guru dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2
Kemampuan guru tentang pengetahuan pedagogi
No Pernyataan Skor
17 Mengenal perbedaan individual siswa
3.61 3.63 3.80 2.93 3.81 3.67 3.63 3.44 4.00 3.89 36.4 3.64 0.30 B
berada dalam kategori baik. Dari data pada tabel 2. tersebut, terlihat bahwa keterampilan
guru yang paling menonjol adalah dalam hal memberikan penilaian terhadap kinerja
siswa.
Berikutnya adalah tentang Content Knowledge (CK) guru. Content Knowledge
(CK) adalah pengetahuan guru tentang materi pelajaran untuk dipelajari atau diajarkan
oleh siswa. Pengetahuan tentang konten sangat penting bagi guru. Seperti yang
tentang konsep, teori, gagasan, kerangka kerja organisasi, pengetahuan tentang
penalaran berdasarkan bukti, serta praktik dan pendekatan yang mapan untuk
mengembangkan pengetahuan sejenis. Hasil analisis tentang pengetahuan konten guru
dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Kemampuan guru tentang pengetahuan konten
No Pernyataan
C Content Knowledge (CK)
22 Memetakan materi pelajaran yang akan diberikan sesuai
27 Mengikuti sumber belajar yang terkini (buku, e-book atau jurnal) pada bidang studi yang diajarkan
3.72 3.70 3.50 3.00 3.44 3.22 3.25 3.67 3.33 3.44 34.3 3.43 0.23 B
Dari tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kemampuan guru tentang pengetahuan
konten secara umum berada dalam kategori baik. Dari data pada tabel 3 ini, terlihat
bahwa kemampuan guru yang paling menonjol adalah dalam hal merencanakan urutan
konsep-konsep materi pelajaran yang akan diberikan.
Hal lain yang dinilai adalah tentang Technology Content Knowledge (TCK)
guru. Technology Content Knowledge (TCK) termasuk dalam pemahaman teknologi dan
materi pelajaran yang dapat membantu serta mempengaruhi komponen-komponen yang
lain. Hasil analisis tentang teknologi dan pengetahuan konten guru dapat dilihat pada
Tabel 4
Kemampuan guru tentang teknologi dan pengetahuan konten
No Pernyataan Skor
Dari tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kemampuan guru tentang pengetahuan
konten secara umum berada dalam kategori baik dan cukup baik. Dari data pada tabel 4
ini, terlihat bahwa kemampuan guru dalam kategori baik dibandingkan dengan yang
lainnya adalah dalam hal menggunakan teknologi untuk pencapaian tujuan pembelajaran
yang direncanakan dalam pembelajaran.
Hal berikutnya tentang Pedagogy Content Knowledge (PCK) guru. Pedagogy
Content Knowledge (PCK) mencakup interaksi dan terjadinya irisan antara pedagogi (P)
dan materi pelajaran (C). Menurut Shulman dalam Koehler bahwa PCK merupakan
konsep tentang pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang tertuang dalam
kurikulum. Hal ini mencakup proses pembelajaran terkait dengan materi pelajaran yang
dipelajari serta sistem penilaian peserta didik. Hasil analisis tentang pedagogi dan
Tabel 5
Kemampuan guru tentang pedagogi dan pengetahuan konten
No Pernyataan Skor 32 Memilih strategi yang
tepat dan efektif pada
35 Pencapaian tujuan belajar yang dibuat dalam rencana pembelajaran
3.94 3.83 3.90 2.86 3.69 3.33 3.50 4.00 3.83 3.78 36.7 3.67 0.35 B
36 Membuat hubungan antar materi pelajaran yang akan diajarkan
3.94 3.83 3.75 2.43 3.69 3.56 3.25 3.78 3.50 3.89 35.6 3.56 0.45 B
37 Membantu siswa dalam menghubungkan antar konsep pada topik-topik dalam kurikulum
3.72 3.70 3.70 2.71 3.69 2.78 3.25 3.89 3.50 3.78 34.7 3.47 0.42 B
Dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa kemampuan guru tentang pengetahuan
konten secara umum berada dalam kategori baik. Dari data pada tabel 5 ini, terlihat
bahwa kemampuan guru yang paling menonjol adalah dalam hal menyusun rencana
pembelajaran sesuai dengan topik dengan skor 3.75, dan yang paling rendah adalah
dalam hal membantu siswa dalam menghubungkan antar konsep pada topik-topik dalam
kurikulum dengan skor nilai 3.47.
Selanjutnya adalah tentang kemampuan Technology Pedagogy Knowledge (TPK)
guru. Technology Pedagogy Knowledge (TPK) adalah merupakan serangkaian
pemahaman bagaimana perubahan pembelajaran terjadi dengan memanfaatkan teknologi
yang digunakan untuk mendukung pembelajaran secara aktif dan dapat membantu serta
mempermudah konsep-konsep/materi pelajaran. TPK membutuhkan pemahaman
keuntungan dan kerugian teknologi yang dibutuhkan yang diterapkan dalam kontek
materi pelajaran yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil analisis tentang teknologi
Tabel 6
Kemampuan guru tentang teknologi dan pengetahuan pedagogi
No Pernyataan Skor
38 Memilih teknologi yang tepat pada topik pelajaran yang
40 Mampu memilih teknologi yang berguna untuk
Dari tabel 6 di atas menunjukkan bahwa kemampuan guru tentang teknologi dan
pengetahuan pedagogi berada dalam kategori baik dan cukup baik. Dari data pada tabel 6
ini, terlihat bahwa kemampuan guru dalam hal memilih teknologi yang tepat pada topik
pelajaran yang akan diajarkan lebih baik dibandingkan dengan kemampuan lainnya.
Technology Pedagogy and Content Knowledge (TPACK) merangkum suatu
rangkaian dalam pembelajaran dimana kemampuan penguasaan teknologi secara
terintegrasi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dari komponen-komponen
penyusunnya ( C), (P), dan (K). TPACK mensyaratkan terjadinya multi interaksi antar
komponen yakni materi pelajaran, pedagogi dan teknologi yang unik dan sinergis
berbasis TIK. Hasil analisis tentang teknologi pedagogi dan pengetahuan konten guru
dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7.
Kemampuan guru tentang teknologi pedagogi dan pengetahuan konten
No Pernyataan Skor
44 Memberikan materi pelajaran dengan berbagai strategi pembelajaran dan berbagai aplikasi komputer
3.33 3.17 3.20 1.71 2.50 2.44 2.38 3.44 2.50 3.78 28.5 2.85 0.63 CB
45 Memilih strategi dan teknologi untuk
meningkatkan keterampilan siswa dan pemahamannya
Dari tabel 7 di atas menunjukkan bahwa kemampuan guru tentang teknologi
pedagogi dan pengetahuan konten secara umum berada dalam kategori cukup baik. Dari
data pada tabel 7 ini, terlihat bahwa kemampuan guru yang paling baik dibandingkan
dengan kemampuan lainnya adalah dalam hal menggunakan teknologi secara efektif
untuk membuat bahan pembelajaran lebih menarik bagi siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Secara kesuluruhan kemampuan para guru SMP pada 10 sekolah di Kecamatan Sungailiat Bangka dalam menggunakan TIK dengan kerangka TPACK berada dalam kategori cukup baik. Namun demikian untuk beberapa guru masih berada pada kategori cukup dan kurang. Hal ini perlu mendapat perhatian pada guru-guru yang masih belum cukup memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengintegrasikan TIK. Dengan demikian diperlukan suatu pembinaan dalam bentuk pelatihan bagi guru yang masih belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam merancang dan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Angeli, C., & Valanides, N. (2009). Epistemological and methodological issues for the conceptualization, development, and assessment of ICT TPCK: Advances in Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK). Computers and Education, 52(1), 154-168.
Chai, C.-S., Koh, J. H.-L., & Tsai, C.-C. (2013). A Review of Technological Pedagogical Content Knowledge. Educational Technology & Society, 16 (2), 31–51.
Curry, M. .(2008). Critical friends groups: The possibilities and limitations embedded in teacher professional communities aimed at instructional improvement and school reform. Teachers College Record,110(4).
http://www.tcrecord.org/content.asp?contentid=14625 (diakses 2 Februari 2015). Hew, K. F., and T. Brush. (2007). “Integrating Technology into K-12 Teaching and Learning: Current Knowledge Gaps and Recommendations for Future Research.” Educational Technology Research and Development, 55 (3): 223–252. http://dx.doi.org/10.1007/s11423-006-9022-5
Karaca, F., Can, G., & Yildirim, S. (2013b). Technology utilisation in elementary schools in Turkey’s capital: a case study. Educational Studies, 39(5), 552-567. http://dx.doi.org/10.1080/03055698.2013.807726.
Kemendikbud. (2012). Kebijakan Pengembangan Profesi Guru.
Koehler, M.J., & Mishra, P. (2008). Introducing tpck. AACTE Committee on Innovation and Technology (Ed.), The handbook of technological pedagogical content knowledge (tpck) for educators (pp. 3-29). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
Mishra, P., Koehler, M. J., & Henriksen, D. (2011). The seven trans-disciplinary habits of mind: Extending the tpack framework towards 21st century learning. Educational Technology, 11(2), 22-28.
Niess, M. L., et al .(2009). Mathematics teacher TPACK standards and development model. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9(1), 4-24. Sahin, I. (2011). Development of Survey of Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK). The Turkish Online Journal of Technological Education. 10: 97-105.
Sands, P. (2002). Inside outside, upside downside: Strategies for connecting online and faceto-face instruction in hybrid courses. Teaching with Technology Today, 8(6). http://www.uwsa.edu/ttt/articles/sands2.htm. (diakses 2 Februari 2015).
Schmidt, D.A., et al. (2010). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The Development and Validation of an Assessment Instrument for Preservice Teachers. Journal of Research on Technology in Education. 42(21): 123-149. Schrum, L., Thompson, A., Maddux, C., Sprague, D., Bull, G., & Bell, L. (2007).
Editorial: Research on the effectiveness of technology in schools: The roles of pedagogy and content. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 7(1), 456-460.
Singh, H., & Reed, C. (2001). A white paper: Achieving success with blended learning, http://www.centra.com/download/whitepapers/blendedlearning.pdf. (diakses 25 Januari 2015).
Shulman, L. S. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching.