• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - BAB I"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan serta memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi peneliti (mahasiswa) dalam pelaksanaannya.

Dalam hal ini penelitian ditujukan pada salah satu Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ada di wilayah Banjarmasin. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui perkembangan dan pengaruh Taman Pendidikan Al-Qur’an dalam masyarakat terutama kalangan pelajar.

Taman Pendidikan Al-Qur’an juga mempunyai peran yang besar dalam pendidikan selain pendidikan formal di sekolah. Peran TPA sebagai lembaga pendidikan non formal jenis keagamaan yang menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utamanya dalam pendidikan agama pada anak-anak sekolah dasar (SD) yang juga merupakan usia kelompok TPA itu sendiri.

II. Rumusan Masalah 1. Profil TPQ

2. Metode Pengajaran 3. Jadwal Pembelajaran

4. Faktor Penunjang dan Penghambat

III. MetodePenelitian

1. Observasi langsung ke tempat.

(2)

BAB II

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI

A. Pengenalan TPQ I. Profil TPQ

Nama : TPQ Al-Ikhlas

Alamat : Jl. Mangga II RT.13 Banjarmasin Kelurahan / Desa : Kebun Bunga

Kecamatan : Banjarmasin Timur Didirikan : 03 Nopember 2008 Nama Pimpinan : Rahimah, S. Ag II. Fasilitas

TPQ Al-Ikhlas bertempat di sebuah langgar komplek yang sederhana. Fasilitas yang tersedia cukup memadai, seperti meja, papan tulis, lemari, buku-buku, alat peraga dll.

III. Santri/wati

Jumlah santri/wati yang belajar di TPQ Al-Ikhlas pada tahun 2011 : Laki-laki : 42 orang

Perempuan : 41 orang Jumlah : 83 orang

Semua santri berstatus pelajar, yang mayoritas pelajar sekolah dasar. IV. Pengajar

Para pengajar di TPQ Al-Ikhlas tahun 2011 dapat dirincikan sebagai berikut :

No Nama Jabatan Keterangan

1. Rahimah, S.Ag Kepala Sekolah S1 2. Mahmudah, S. Pd. I Pengajar S1 3. M. Noor Sya’ban Pengajar Mahasiswa 4. Maulida Hayati Pengajar Mahasiswa 5. Siti Rahmah Pengajar Mahasiswa

6. Alpiannor Pengajar Mahasiswa

7. Marwan Saputra Pengajar Mahasiswa

B. Metode Pengajaran

(3)

Tilawati adalah merupakan salah satu di antara metode pengajaran Al Qur'an. Tilawati menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan dan implementasi Al Qur'an. Titik berat pendidikan tidak hanya pada santri melalui munaqasah tapi juga pada guru/ustadz dan ustadzah dibina.

Metode Tilawati menggabungkan metode pengajaran secara klasikal dan privat secara seimbang sehingga pengelolaan kelas lebih efektif. Ustadz atau ustadzah dapat mengajari santri 15-20 orang tanpa mengurangi kualitas. Waktu pendidikan anak menjadi lebih singkat dengan kualitas yang diharapkan/standar. Sehingga kelas TQA dapat dicapai anak mencapai kelas 6 dan drop out dari TPA.

Di jilid pertama terfokus pada mengenal huruf, yaitu bagaimana santri dapat membaca huruf sesuai dengan bacaannya yang benar (makhrojul huruf dan sifatul huruf) dengan harakat fathah. "Kuncinya adalah latihan mengucapkan huruf-huruf tersebut dan dapat membedakannya", lanjut beliau. Misalnya adalah huruf ز dan ج anak harus diajari membedakannya. ج adalah huruf bersifat jahr sedangkan ز adalah bersifat hams. Belum perlu dijelaskan pada anak sifat huruf tersebut, yang penting adalah cara pengucapannya dan perbedaan bunyinya. Selain itu anak harus pula bisa membedakan huruf di antaranya س dan ث , juga ش dan ص, serta huruf-huruf yang lainnya. Santri juga dikenalkan tata cara mengucapkan huruf hijaiyah, misalnya ف yang bersifat hams dengan cara mengeluarkan angin di bibir melalui gigi seri atasnya. Di halaman-halaman terakhir jilid I santri mulai mengenal huruf-huruf yang bergandeng.

Di jilid kedua terfokus bagaimana mengenal harakat yaitu : fathah, kasroh, dhommah, fathatain, kasrotain dan dhommatain disertai bagaimana cara mengucapkannya dengan kalimat yang huruf-hurufnya telah bergandeng.

Taman Pendidikan Al Quran telah membuktikan efektifitas dan kemudahan pembelajaran Al Quran metode Tilawati menuju bacaan tartil. Ada beberapa hal yang menyebabkan mereka menggunakan Tilawati :

(4)

2. Buku Tilawati diajar dengan menggunakan standart lagu rost dari jilid 1 s.d. jilid 6 dan menggunakan lagu nahawan untuk pengembangan. 3. Buku Tilawati dilengkapi media pembelajaran lainnya yaitu peraga,

kaset lagu rost, dan vidio teknik pembelajaran.

4. Buku menerapkan strategi pembelajaran klasikal dan individual secara seimbang dan proporsinal sehingga:

 Proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien  Pembelajaan menjadi mudah dan menyenangkan  Pengelolaan santri menjadi lebih tertib.

 Target pembelajaran menjadi lebih mudah terpenuhi

Salah satu keistimewaan metode Tilawati adalah adanya standarisasi guru, standarisasi strategi pengajaran dan standarisasi munaqasah. Media belajar Tilawati dilengkapi dengan berbagai media belajar untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

Media belajar tersebut meliputi:

1. Buku Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 6

2. Buku Tilawati edisi Dewasa/Orang Tua 3. Peraga Tilawati jilid 1 s.d. jilid 5

4. Kaset Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5 5. MP3 Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5 6. VCD Pembelajaran Tilawati.

 Standarisasi Mutu Tilawati 1. Standarisasi Guru

o Tartil Membaca AL Quran o Menguasai Lagu Rost

o Menguasai Strategi Pengajaran Tilawati 2. Standarisasi Strategi Pengajaran

o Klasikal-Individual o Seimbang dan Proprsional 3. Standarisasi Munaqosyah

(5)

o Kenaikan Jilid

5. Standarisasi Ketuntasan Hasil Belajar o Individual 80 %

o Kelompok 85 %

6. Standarisasi Ketuntasan Waktu Belajar o Jilid 15 bulan

o Al Quran 18 bulan

Dalam pengajaran menggunakan metode tilawati digunakan beberapa strategi pengajaran agar penyampaian pembelajaran serta penerimaannya menjadi mudah. Salah satunya menggunakan pendekatan terhadap para santri. Pendekatan yang dilakukan terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Klasikal

a) Klasikal bersama

- Ustadz membaca santri mendengarkan

- Ustadz membaca kemudian santri menirukan - Ustadz dan santri membaca bersama-sama

b) Klasikal Rotasi

- Ustadz baca baris pertama, kelompok satu baca baris kedua, kelompok dua baca baris ketiga, dan seterusnya sampai baris terakhir.

- kelompok satu baca baris pertama, kelompok dua baca baris kedua, Ustadz baca baris ketiga, dan seterusnya sampai baris terakhir.

(6)

c) Klasikal Tanya jawab 1. Variasi satu

- Kelompok satu baca baris pertama, dilanjutkan kelompok dua membaca baris kedua, dan seterusnya sampai baris terakhir.

- Kelompok dua baca baris pertama, dilanjutkan kelompok satu membaca baris kedua, dan seterusnya sampai baris terakhir.

2. Variasi dua

- Masing-masing kelompok membaca satu halaman secara bergantian.

- Masing-masing kelompok membaca setengah halaman secara bergantian

3. Individual

Santri membaca perbaris secara berputar/ berotasi sampai masing-masing anak membaca satu halaman.

 TARGET

 Melihat kemampuan anak dalam membaca

 Melatih kepercayaan diri anak dalam membaca

 Sebagai evaluasi pembelajaran

 Mengetahui pencapaian target halaman

 Mengetahui kemampuan tiap anak dalam membaca

(7)

Setiap anak berpasangan dan membaca secara bergantian halaman-halaman yang telah dipelajari dan dengan variasi membaca yang dikuasai anak.

 TARGET

 Melatih kepekaan mendengar bacaan

 Melatih kepercayaan diri anak

 Membiasakan Tolong menolong dalam kebaikan

 Membiasakan saling menyayangi

 Membiasakan saling memberi

 Membiasakan saling mengingatkan

C. Jadwal Pembelajaran : 1. Shalat Ashar berjamaah 2. Materi

3. Pembelajaran 4. Penutupan

1. Shalat Ashar Berjamaah

Para santri diwajibkan mengikuti shalat Ashar berjamaah oleh karena itu sebelum Ashar para santri sudah berkumpul di langgar untuk bersiap-siap melaksanakan shalat berjamaah. Shalat berjamaah dipimpin oleh salah satu ustadz pengajar di sana.

Para santri mengikuti shalat berjamaah dengan tertib hingga akhir. Setelah shalat berjamaah dilaksanakan para ustadz/ustadzah melakukan evaluasi kepada para santri/wati yang melakukan kesalahan seperti terlambat, membuat keributan saat shalat atau wirid dengan memberikan beberapa nasihat dan hukuman.

(8)

Kegiatan ini diakhiri dengan bersalam-salaman dengan ustadz/ustadzah dan sesama santri. Hal ini dilakukan agar para santri/wati disiplin dan bisa menghargai orang lain.

2. Materi

Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu diadakan pemberian materi. Materi yang diberikan berhubungan dengan hal-hal keagamaan yang bersifat harian seperti do’a-do’a harian, hal-hal yang berhubungan dengan shalat,wudhu dsb. Penyampaian materi dilakukan semenarik mungkin agar santri antusias mengikutinya. Seperti dengan nyanyian, dan tanya-jawab.

Dalam hal ini para santri dibagi menjadi beberapa kelompok belajar yang mempunyai tingkatan tersendiri. Setiap kelompok dibagi berdasarkan umur santri dan tiap kelompok biasanya terdiri dari 13 oraang santri yang dipimpin oleh seorang ustadz/ustadzah pengajar.

Materi yang disampaikan berbeda setiap harinya. Hal ini dilakukan agar santri tidak merasa bosan terhadap materi yang diberikan.

Waktu pelaksanaan :

- Setelah shalat Ashar – 17.00 : 30 menit

3. Pembelajaran

Setelah pemberian materi para santri mengambil peralatan untuk pembelajaran mereka bersama-sama dan membuat kelompok mereka masing-masing. Dalam metode tilawati para santri duduk melingkar atau membentuk huruf U. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan mudah berdasarkan metode pendekatan-pendekatan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pembelajaran selain menggunakan buku jilid juga menggunakan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran. Dalam hal ini para pengajar harus bisa berinteraksi dengan baik dengan para santri agar penyampaian terasa lebih menyenangkan.

Waktu pelaksanaan :

(9)

4. Penutupan

Setelah pembelajaran selesai para santri berkumpul untuk melakukan penutupan dengan membaca do’a bersama.

D. FAKTOR PENUNJANG DAN PENGHAMBAT

A. Faktor Penunjang

Hal-hal yang menunjang dan membantu dalam proses belajar mengajar disini antara lain :

Kepala sekolah dan dewan guru yang antusias dalam mengajar. Para santri yang juga antusias dalam menerima pelajaran. Adanya alat peraga yang menunjang pembelajaran Diadakannya semacam hiburan atau perlombaan.

B. Faktor penghambat (masalah)

Salah satu faktor penghambat dalam proses pembelajaran adalah ruang pembelajaran yang sempit. Dimana dalam metode tilawati setiap santri duduk berkelompok dan punya pembelajaran masing-masing yang sering dapat mengganggu kelompok lain.

Dalam hal ini selain di langgar para santri menggunakan teras rumah tetangga sebagai temppat pembelajaran sementara karena tempat yang kurang memadai.

(10)

Kesimpulan

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa TPQ Al-Ikhlas :

1. Mempunyai metode pengajaran yang menarik yaitu metode Tilawati.

Tilawati menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan dan implementasi Al Qur'an. Titik berat pendidikan tidak hanya pada santri melalui munaqasah tapi juga pada guru/ustadz dan ustadzah dibina.

Dengan indikator keberhasilan :

1. Terbiasa baca Al Qur’an dengan tartil 2. Peka terhadap bacaan Al Qur’an yang salah

2. Perkembangan TPQ sangat baik dalam hal pengajaran dan pembelajaran.

(11)

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PEMBIMBING

ILMU PENDIDIKAN NOR YADIN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

TPQ AL-IKHLAS

OLEH : KELOMPOK IX

RAHIMAH 1101290

RAHIMATUN NISA 1101290897 SRI YULIANI 1101290 SYAHRIDA 1101290

IAIN ANTASARI BANJARMASIN FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PGMI

BANJARMASIN 2011

(12)

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan ridhoNya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini kami melaporkan tentang hasil penelitian di TPQ Al-Ikhlas. Apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang baik seperti yang diharapkan. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 28 Nopember 2011

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya menjadi media untuk mensosialisasikan hal-hal yang berbentuk edukasi terutama dalam wakaf uang, memang dalam beberapa lembaga wakaf sudah banyak memberikan

Seorang guru yang profesional dituntut agar bisa menggunakan berbagai keterampilan dasar mengajar, salah satunya yaitu keterampilan mengadakan variasi, bila guru tidak

Untuk mewujudkan hal tersebut maka seorang guru agama harus mampu berupaya dan menggunakan beberapa strategi dalam upaya pembinaan spiritual siswa,baik itu strategi dalam

Maka dari itu, untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan untuk menjadi donatur, Greenpeace Indonesia terus melakukan inovasi strategi pemasaran salah satunya

8 Oleh karena itu, dimungkinkan untuk memberikan informasi lebih mudah menggunakan media sosial, terutama dalam penyampaian pesan dakwah tentang Islam seperti

Hal yang menjadi perhatian dan penilaian investor dan stakeholders lainnya untuk proses pengambilan keputusan salah satunya adalah laba. Agar mendapatakan nilai

38 c Situs web dan aplikasi PHD mudah dipelajari agar nantinya dimanfaatkan menjadi media yang dapat diakses sehari-hari d Kemudahan secara seluruhnya yang dirasakan dalam menggunakan

Ketidakpuasan pelanggan adalah salah satunya kurang informasi yang dapat diakses dengan mudah dalam website tersebut yang dikarenakan tidak adanya informasi pelayaran atau tracking..