• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KINERJA MTs MUHAMMADIYAH SONTANG DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KINERJA MTs MUHAMMADIYAH SONTANG DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KINERJA MTs MUHAMMADIYAH SONTANG

DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR

PERFORMANCE EXCELLENCE

Mustika Lukman Arief

Prodi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan, Akademi Maritim Sapta Samudra Padang

Jl. Garuda No. 37 Tunggul Hitam Padang 25176 Sumatera Barat Indonesia Email : mustikalukmanarief@rocketmail.com

Abstract

This research is based on systematic self assesss based on quality monitoring system in schools is new and very rarely done systematically, it can be seen in educational institutions such as schools, in general schools have no assessment of school performance / madrasah as a whole. The research method used is the method with quantitative approach, while the data collection technique used is through the method of observation, interview and data processing with CalculationUsingSPSSVersion22. After doing research in the field and analyzed by supporting theories, it shows that In General MTs Muhammadiyah Sontang still have opportunity for improvement especially in giving response to learning and integration in process criteria, and for the result criteria only show very little comparison and integration reported by MTs Muhammadiyah Sontang. The value of points obtained by MTs Muhammadiyah Sontang is 285.25 points of the total value of 1000 are in the classification of poorly and included in the early result. It is therefore recommended that the School should create an application document that can be used as a guide in determining scores and improving school performance on an ongoing basis in accordance with Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. This research can be continued by integrating Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence with 8 (eight) accreditation criteria in order to achieve better performance. Assessment of a school is subjective, so that the next assessment should be done in groups, so that the consensus from the results of research so that the results of research become more valid.

Keywords : Performance, Malcolm Baldridge Criteria for performance Excellence

Abstrak

(2)

for improvement terutama dalam memberikan respon terhadap learning dan integration dalam kriteria proses, dan untuk kriteria hasil hanya sedikit menunjukkan comparison serta integration yang sangat sedikit dilaporkan oleh MTs Muhammadiyah Sontang. Nilai poin yang diperoleh oleh MTs Muhammadiyah Sontang adalah 285,25 poin dari total nilai 1000 berada pada klasifikasi poorly dan termasuk dalam early result. Oleh karena itu disarankan bahwa Sekolah sebaiknya membuat dokumen aplikasi yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan skor dan memperbaiki kinerja sekolah secara berkelanjutan sesuai dengan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengintegrasikan antara Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence dengan 8 (delapan) kriteria akreditasi agar mencapai kinerja yang lebih baik. Penelitian yang bersifat penilaian (assasment) terhadap suatu sekolah sifatnya subjektif sehingga untuk penilaian selanjutnya sebaiknya dilakukan secara berkelompok, sehingga diperoleh consensus dari hasil penelitian agar hasil penelitian menjadi lebih valid.

Kata Kunci : Kinerja, Malcolm Baldridge Criteria for performance Excellence

PENDAHULUAN

Pemerintah telah mempercepat pencanangan Milenium Development Goals, yang dicanangkan pada tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Millenium development goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas, siapa yang bermutu dan ber kualitas dialah yang maju dan mampu mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu pembangunan SDM suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat membanggakan namun warganegaranya belum mempunyai kemampuan berfikir (thingking skill) yang memadai, sehingga tetap menjadi negara yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, keterbelakangan, ketidak adilan, terlebih dalam kualitas pendidikan yang masih jauh dibawah Negara tetangga seperti Malaysia.

Menyikapi perkembangan dunia pendidikan yang sedemikian itulah maka

selayaknya dunia pendidikan di Kabupaten Pasaman pada khususnya melalui penyelenggaraan pendidikan pada tingkat Madrasah Tsanawiyah yaitu MTs Muhammadiyah Sontang perlu evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang sudah dilakukan dalam bidang pendidikan selama ini. Sehingga evaluasi tersebut dapat diguankan dalam memperbaiki kualitas sekolah dan dikemudian hari dapat menjawab tantangan internasionalisasi pendidikan.

(3)

sekali. Dalam kurun waktu 4 tahun itu sekolah perlu memiliki self assessment

(pengkajian diri) yang sistematis untuk menghadapi audit akreditasi kembali, sehingga kinerja atau mutu dari sekolah/madrasah menjadi lebih unggul.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menilai, mengevaluasi kinerja MTs Muhammadiyah Sontang dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. 2. Memperkirakan posisi MTs

Muhammadiyah Sontang melalui oses penilaian Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. 3. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas MTs Muhammadiyah Sontang dengan

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence.

Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personilnya berdasarkan sasaran strategis, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja juga merupakan proses pengukuran efektifitas dan efisiensi dari suatu tindakan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi baik organisasi yang bersifat

manufacturing, service, small business,

nonprofit, education, dan health care. Hal ini dikarenakan pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan-kebijakan dan strategi yang akan

diambil oleh organisasi untuk peningkatan kinerja organisasi tersebut.

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) pertama kali diterapkan di negara Amerika Serikat pada tahun 1987. MBCFPE ini diterapkan untuk mengaudit kinerja perusahaan yang nantinya digunakan untuk mencapai daya saing perusahaan-perusahaan di Amerika. Namun, dewasa ini MBCFPE digunakan diseluruh belahan dunia yang dipakai untuk World Class Company. Sedangkan di Indonesia selain untuk mengaudit kinerja perusahaan juga digunakan untuk mengikuti Indonesia

Quality Award (IQA). Oleh sebab itu organisasi semakin terdorong untuk melakukan perbaikan kinerja agar menjadi organisasi yang memiliki posisi tertinggi dalam dunia bisnis baik regional, nasional, dan internasional. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence telah digunakan dan teruji sebagai frame work

untuk melakukan improvement secara terus menerus dan terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan mengetahui posisi perusahaan saat ini.

Sejak tahun 1987 ditetapkan kriteria untuk keunggulan kinerja bidang bisnis

manufacturing, service, dan small business, dan tahun 1999 ditambahkan untuk

education serta health care. Kini setiap tahun ditetapkan kriteria dengan tiga klasifikasi, masing-masing untuk business,

education, dan health care. Kriteria

(4)

Tabel 1 : Kriteria Baldrige untuk Bisnis, Edukasi dan Layanan Kesehatan

No Bisnis Edukasi Layanan Kesehatan 1 Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan 2 Perencanaan

Strategis

Sumber : Bunga Rampai Kriteria, Sadikin : 2009.

Sistem manajemen Malcolm Baldrige

berdasarkan pada tiga tahap proses penilaian, yaitu :

1) Mendidik organisasi tentang prinsip-prinsip keunggulan kinerja karena dapat membantu memperbaiki komunikasi dengan menciptakan bahasa yang sama untuk assessment

dan perbaikan.

2) Melaksanakan self-assessment

organisasi yang dapat membantu mengidentifikasi strength dan

opportunity for improvement serta mengembangkan rencana tindakan perbaikan.

3) Mengikuti award baik nasional maupun lokal dan atau regional dimana setiap aplikan akan menerima laporan umpan balik terinci berbasiskan

assessment yang dilaksanakan oleh panel para ahli yang terlatih dan diakui.

Education Criteria for Performance Excellence

MBCFPE adalah sebuah kerangka untuk perbaikan berkelanjutan. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence untuk pendidikan terdiri dari 7 kategori yang dijabarkan dalam 18 item yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2 : Kategori Malcolm Baldrige untuk Bidang Pendidikan beserta Nilainya

No Kategori Nilai Persentase

1

Kepemimpinan 120 12%

a. Kepemimpinan Senior 70

b. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Sosial 50

2

Rencana Strategis 85 8,50%

a. Pengembangan Strategis 40

b. Penyebarluasan Strategis 45

3

Fokus terhadap Pelanggan dan Stakeholder 85 8,50%

a. Pengetahuan terhadap Murid dan Stakeholder 40 b. Hubungan dan Kepuasan Murid dan Stakeholder 45

4

Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan 90 9%

a. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Organisasi 45 b. Manajemen Organisasi, Teknologi Informasi dan Pengetahuan 45

5

Workface Focus 85 8,50%

a. Pengembangan Tenaga Kerja 40

b. Lingkungan Tenaga Kerja 45

6

Manajemen Proses 85 8,50%

a. Desain Sistem Kerja 35

b. Manajemen Proses Kerja dan Pengukuran 50

7

Hasil-hasil 450 45%

a. Hasil Belajar Pelajar 100

(5)

d. Hasil berfokus pada Tenaga Kerja 70

e. Hasil Efektivitas Proses 70

f. Hasil Kepemimpinan 70

Nilai Total 1000 100%

Sumber : Bunga Rampai Kriteria, Sadikin : 2009

Sistem Penilaian Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

Kriteria Malcolm Baldrige terdiri dari 18 item dari ke-7 (tujuh) kriteria kinerja

Excellence yang masing-masing item fokus pada persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu perusahaan atau organisasi. Minimal organisasi harus memenuhi item overall requirement yaitu persyaratan item

secara garis besar (Purnomo, 2008). Penilaian respon terhadap item

kriteria dan umpan balik berdasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu :

1. Proses. Berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

terdapat empat faktor untuk mengevaluasi proses yaitu :

a. Approach (pendekatan) mengacu pada : (1) Cara yang digunakan untuk melaksanakan proses, (2) Kesesuaian metode yang digunakan terhadap persyaratan item, (3) Efektivitas penggunaan metode dan (4) Sejauh mana pendekatan itu dapat dilakukan secara berulang dan berdasarkan pada data dan informasi yang terpercaya. b. Deployment (pembelajaran) mengacu

pada : (1) Pendekatan diterapkan dalam menjawab persyaratan item

yang relevan dan penting bagi perusahaan atau organisasi. (2) Pendekatan diterapkan secara konsisten. (3) Pendekatan digunakan oleh unit kerja yang sesuai.

c. Learning (pembelajaran) mengacu pada : (1) Penyempurnaan pendekatan melalui siklus evaluasi

dan peningkatan. (2) Mendorong perubahan yang bersifat terobosan terhadap pendekatan melalui inovasi. (3) Saling berbagi penyempurnaan dan inovasi antar unit kerja dan proses lainnya yang relevan dalam perusahaan atau organisasi.

d. Integration (keterpaduan) mengacu pada: (1) Pendekatan selaras dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi yang diidentifikasi dalam persyaratan

item kriteria lainnya. (2) Sistem pengukuran, informasi, dan peningkatan saling melengkapi antar proses dan unit kerja. (3) Rencana, proses, hasil, analisa, pembelajaran, dan tindakan diharmonisasikan antar proses dan unit kerja untuk mendukung tujuan perusahaan atau organisasi.

Hasil Penilaian

Empat faktor yang perlu diperhatikan agar hasil dapat dievaluasi (Purnomo, 2008) :

a. Level. Level kinerja memungkinkan pengevaluasian dengan membandingkan terhadap kinerja yang lalu, proyeksi atau perkiraan, tujuan dan perbandingan yang tepat.

(6)

c. Comparation. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan pesaing atau melalukan banchmarking terhadap perusahaan lain. Organisasi atau perusahaan menggunakan

banchmarking sebagai proses untuk memahami ukuran kinerja perusahaan atau organisasi kelas dunia saat ini dan sebagai langkah untuk memperbaiki kinerja.

d. Integration. Setelah item kriteria dievaluasi melalui faktor Approach, Deployment Learning, dan Integration

yang sring disingkat dengan A-D-L-I, kemudian dimasukkan ke dalam panduan penilaian. Begitu juga dengan evaluasi terhadap hasil yang menggunakan L-T-C-I dimasukkan ke dalam panduan penilaian.

Sistem Skoring Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence

Nilai akhir dari penilaian pemenuhan

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence menjadi penentu sejauh mana pencapaian standar dunia dari organisasi tersebut. Skor pencapaian kriteria Baldrige berkisar dari 0 sampai dengan 1000. Kriteria Baldrige

mengklasifikasikan sebuah perusahaan berdasarkan total skor yang diperoleh yaitu:

1. Early Development (0-250) 2. Early Result (251-350) 3. Early Improvement (351-450) 4. Good Performance (451-550) 5. Emerging Industry Leader

(551-650)

6. Industry Leader (651-750) 7. Benchmark Leader (751-875) 8. World Class Leader (876-1000)

METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh melalui metode wawancara. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang dilakukan secara individual, yaitu dengan orang yang mengetahui keadaan sekolah secara mendalam dan bisa merespon kriteria

Baldrige dengan tepat. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen sekolah yang berkaitan dengan kriteria Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Tahapan

yang dilakukan dalam proses pengumpulan data adalah :

1. Data Primer. Tahapan ini merupakan tahapan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence.

Wawancara ini dilakukan di sekolah dengan orang-orang dalam MTs Muhammadiyah Sontang yang mengetahui keadaan sekolah dan bisa merespon atau menjawab kriteria atau persyaratan Baldrige dengan tepat terdiri dari pemimpin senior (Kepala Sekolah) yaitu Drs. Yulisman, guru senior terdiri dari 2 orang yaitu Jonito Vendri, S.Ag dan Rosmawina Simamora, S.Ag yang telah memiliki pengalaman kerja kurang lebih 13 tahun kerja, karyawan Tata Usaha (TU) MTs Muhammadiyah Sontang dan bendahara yaitu Eka Warsi yang memiliki pengalaman kerja selama 10 tahun dan Reni Susianti, SE yang memiliki pengalaman kerja selama 12 tahun.

(7)

yang terdiri dari instrument akreditas, profil sekolah, RPP, Silabus, rapat kerja, analisis SWOT, sarana dan prasarana sekolah.

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu : penulisan laporan aplikasi yang berisi tentang pengidentifikasian 7 kriteria Baldrige, penulisan laporan aplikasi ini masuk dalam tahapan pengolahan data karena dalam pengolahan selanjutnya yaitu pemberian skoring, melihat respon yang diberikan oleh informan di atas terhadap 7 kriteria

Baldrige ini. Selanjutnya tahapan pengolahan data adalah pemberian skoring berdasarkan petunjuk skoring yang ada dalam MBCfPE dan penulisan komentar umpan balik yang terdiri dari strength dan OFI (Opportunity For Improvement). Selanjutnya dilakukan analisis yang bertujuan untuk melihat kesesuaian hasil penelitian dengan tujuan penelitian yang ditetapkan sebelumnya. Analisis ini dilakukan terhadap analisis pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara, analisis skoring terhadap kriteria item yang telah dibuat dan analisis berupa kekuatan (strength) dan OFI (Opportunity For Improvement) yang dapat digunakan oleh sekolah sebagai peluang-peluang untuk melakukan perbaikan. Rekomendasi ini dibuat berdasarkan OFI yang telah diidentifikasikan dan disesuaikan dengan 8 kriteria akreditasi yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pembiayaan, standar tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar penilaian dan standar sarana dan prasarana.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kategori ini adalah titik utama kriteria untuk seluruh informasi tentang pengukuran, analisis dan perbaikan kinerja serta pengelolaan pengetahuan organisasional yang efektif guna mendorong perbaikan dan daya saing sekolah.

a. Pengukuran, Analisis dan peningkatan kinerja menjelaskan tentang seleksi dan penggunaan data serta informasi untuk pengukuran kinerja, analisis review

sekolah. Item ini terdiri dari pengukuran kinerja dan analisis, review serta perbaikan kinerja sekolah.

 Pengukuran kinerja. Menjelaskan bagaimana sekolah dalam menseleksi, mengumpulkan, menyelaraskan dan mengintegrasikan data dan informasi dalam operasi hiburan.

 Analisis, review dan perbaikan kinerja. Menjelaskan tentang bagaimana sekolah dalam mereview kinerja sekolah, bagaimana sekolah dalam menggunakan hasilnya dalam menilai sukses sekolah, serta menilai kemampuan sekolah dalam merespon secara cepat terhadap perubahan. b. Informasi dan Manajemen Pengetahuan.

(8)

Skoring dalam Malcolm Baldrige

terdiri dari dua dimensi penilaian yaitu: aspek kunci proses yang harus memenuhi empat faktor yaitu approach, deployment, learning dan integration. Dan aspek yang kedua adalah dimensi hasil yang terdiri dari

faktor : level, trend, comparison dan

integration. Penilaian untuk setiap item kriteria dilakukan setelah mengkonversi fakta-fakta pada kriteria proses dan hasil kedalam Tabel 3 penilaian berikut ini:

Tabel 3. Kriteria Proses Dan Hasil

Ringkasan Item Jumlah

Total Poin

Pengelolaan dan tanggung jawab sosial Total Kategori

Pengetahuan terhadap siswa & stakeholder

Hubungan kepuasan siswa & stakeholder

Total Kategori

Pengukuran, analisis & pengetahuan manajemen Manajemen informasi, informasi teknologi Total kategori

Pengembangan tenaga kerja Lingkungan tenaga kerja Total kategori

Desain sistem kerja Perbaikan proses kerja Total kategori

Hasil belajar siswa

Hasil fokus terhadap siswa dan stakeholder

Hasil finansial sekolah

Hasil fokus terhadap guru dan karyawan Hasil efektivitas proses

Hasil kepemimpinan

Sumber : Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Versi 22

Berikut akan dijabarkan apa-apa saja yang sudah dilakukan oleh Pihak sekolah melalui matrik skoring:

1 Persyaratan Menetapkan Visi & Misi

(9)

Bukti Luasnya Visi dan misi disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan melalui budaya yang telah tercipta disekolah

Bukti Perbaikan Visi dan misi ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

Bukti Aligment & Integration

Sekolah telah menyelaraskan visi dan misi melalui keseharian di sekolah meskipun masih dalam tahap awal

2 Persyaratan Menetapkan tata nilai

Bukti Approach Tata nilai ditetapkan pada saat pendirian sekolah oleh pihak yayasan dan sampai sekarang tidak pernah berubah

Bukti Luasnya Semua warga sekolah mengetahui tata Nilai MTs Sontang dan menerapkannya pada kegiatan sehari-hari

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

Selaras dengan tujuan sekolah, misi dan visi yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah

3 Persyaratan Penyebarluasan visi dan misi

Bukti Approach Visi dan misi di review secara berulang dan disosialisasikan kepada seluruh stakeholder sekolah sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan sekolah. Hal ini terbukti dari adanya dokumen visi dan misi

Bukti Luasnya Visi dan misi disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan memalui budaya yang telah tercipta di sekolah

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

4 Persyaratan Penyebarluasan tata nilai

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

5 Persyaratan Pemimpin senior merefleksikan komitmen terhadap tata nilai

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

6 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan sekolah yang mematuhi hukum dan perilaku etis

Bukti Approach Adanya tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa Mts Sontang

Bukti Luasnya Semua warga sekolah mengetahui tata tertib yang harus dipenuhi

Bukti Perbaikan Bukti Aligment & Integration

Tata tertib yang telah diterapkan oleh Mts Sontang selaras dengan tujuan sekolah, visi dan misi dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas.

7 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan sekolah yang berkelanjutan

Bukti Approach Peningkatan kualitas pelayanan sekolah dengan memberikan pelatihan kepada para guru yang bertujuan untuk upgrade kualitas mengajar

Bukti Luasnya Pelatihan diikuti oleh semua guru

Bukti Perbaikan Hasil dari pelatihan tersebut diimplementasikan untuk perbaikan dalam pembelajaran

Bukti Aligment & Integration

Selaras dengan tujuan sekolah visi dan misi dituangkan dalam rencana kerja sekolah

8 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan lingkungan untuk perbaikan kinerja, pencapaian visi, misi, sasaran strategis, inovasi, kinerja kompetitif dan inovasi

(10)

Bukti Luasnya Semua guru mengetahui program ini dan menjalankannya

Bukti Perbaikan Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan sekolah kedepannya

Bukti Aligment & Integration

-

9 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan lingkungan untuk pemebelajaran guru dan karyawan

Bukti Approach Melalui rapat

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

Biasanya pencegahan masalah dilakukan dengan sistem dialog dan diskusi

10 Persyaratan Pemimpin senior berpartisipasi dalam memsukseskan rencana

Bukti Approach Melalui kegiatan-kegiatan yang telah dicantumkan dalam program kerja

Bukti Luasnya Program sekolah disosialisasikan ke semua unit kerja

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

Selaras dengan item perencanaan strategis yang dilakukan dengan pencegahan secara bersama

11 Persyaratan Pemimpin senior berpartisipasi dalam pengembangan pemimpin di masa depan

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

12 Persyaratan Pemimpin senior berkomunikasi dan memperhatikan guru dan karyawan

Bukti Approach Sekolah memiliki program silaturrahmi dan program ini sudah lama diterapkan oleh pihak sekolah, misalnya pada saat lebaran maka para guru dan siswa memiliki kebiasaan bersilaturrahmi, baik siswa datang ke rumah guru atau pun guru bersilaturrahmi ke rumah guru yang lainnya

Bukti Luasnya Bukti luasnya Penyebaran luasan program ini dibuktikan dengan kebuiasaan yang dilakukan oleh warga sekolah dalam menjalin kegitan silaturrahmi

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

Selaras dengan memperhatikan guru dan karyawan yang ada di dalam fokus guru dan karyawan

13 Persyaratan Pemimpin senior mendorong komunikasi dua arah yang jujur diseluruh sekolah

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

14 Persyaratan Pemimpin senior mengkomunikasikan keputusan

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

15 Persyaratan Pemimpin senior berperan dalam memberikan penghargaan dan pengakuan pada guru dan karyawan

Bukti Approach Adanya sistem penghargaan kepada guru berprestasi yang dilakukan setiap akhir tahun ajaran

(11)

Bukti Perbaikan Sistem penghargaan bertujuan untuk memotivasi semua tenaga pendidik untuk peningkatan kinerja

Bukti Aligment & Integration

Berkaitan dengan item perbaikan proses kerja, hal ini dibuktikan dengan adanya penghargaan yang diberikan

16 Persyaratan Pemimpin senior menciptakan fokus tindakan untuk mencapai sasaran sekolah, memperbaiki kinerja dan mencapai visi sekolah

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

17 Persyaratan Ukuran kinerja yang di review ileh pemimpin senior untuk memperoleh informasi guna mengambil tindakan yang diperlukan

Bukti Approach Adanya program silaturrahmi oleh semua warga sekolah, rapat evaluasi dan supervisi. Program ini tercantum dalam rencana kerja sekolah

Bukti Luasnya Semua guru mengetahui program ini dan menjalankannya

Bukti Perbaikan Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan sekolah ke depannya

Bukti Aligment & Integration

Pencegahan maslaah dilakukan secara bersama-sama melalui diskusi mingguan yang dilaksanakan oleh sekolah

18 Persyaratan Pemimpin senior memasukkan fokus kepada penciptaan dan

pengembangan nilai bagi murid dan orang tua atau wali murid

Bukti Approach -

Bukti Luasnya -

Bukti Perbaikan -

Bukti Aligment & Integration

-

SKOR 40%

Sumber : Hasil penelitian yang dilaksanakan pada MTs Muhammadiyah Sontang, 2017

Sistem skoring dalam Malcolm Baldrige memiliki 2 (dua) dimensi penilaian yang terdiri: proses untuk kategori 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) dan dimensi hasil untuk kategori ke 7 (tujuh). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari respon item yang diberikan oleh MTs Muhammadiyah Sontang untuk kategori proses, maka skoring yang diperoleh anatar 30-40% kecuali untuk item manajemen pengetahuan dan informasi. Sedangkan untuk kriteria hasil berkisar antara 10-25%. Perbedaan terhadap nilai skoring yang diperoleh berdasarkan hasil respon terhadap nilai skoring yang diperoleh berdasarkan hasil respon kriteria Baldrige. Dimana level pencarian skor sekolah telah ditinjau secara holistik.

Skoring yang dilakukan dalam penilaian mutu sekolah lebih bersifat subjektif, maka pemberian skoring pada rentang skor harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi nyata sekolah. Hal ini yang mendasari perlu adanya proses validasi. Validasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh relevan terhadap petunjuk skoring yang berlaku, dimana yang dilakukan adalah expert validation.

(12)

terhadap basic requirement, penyebarluasan terhadap unit kerja masih dilakukan dalam tahap evaluasi memperbaiki proses utama dan pendekatan masih dalam tahap awal penyelarasan. Dimana rentang skoringnya dalah antara 30-45%.

Adapun perbedaan yang terjadi antara masing-masing kategori di atas, misalnya untuk kategori kepemimpinan dan perencanaan strategis memiliki nilai skor yang berbeda, namun masih dalam rentang skoring yang sama. Hal ini dikarenakan pemenuhan terhadap respon kedua kategori tersebut berbeda. MTs Muhammadiyah Sontang lebih banyak memberikan respon dan bukti terhadap perencanaan strategis dibandingkan dengan kepemimpinan, misalnya hasil dari review kinerja kepemimpinan tidak bisa dilihat oleh semua unit kerja, pendekatan yang dilaksanakan adalah dimana kepala msekolah memberikan LPJ kepemimpinan kepada pihak yayasan, yang mengetahui LPT tersebut hanya pimpinan sekolah. Berbeda dengan perencanaan, semua unit kerja dan bidang harus mengetahui tentang rapat kerja yang dibuktikan dengan adanya notulen dan absen rapat. Untuk kategori 3 (tiga), nilai skoring yang diperoleh adalah 25%, yaitu masuk dalam rentang skoring 10-25%.

Berdasarkan hasil validitas yang dilakukan, maka untuk kategori hasil

rentang skoring yang dihasilkan adalah antara 10-25%, nilai tertinggi adalah pada item kepemimpinan, dimana pada item ini level terhadap hasil kepemimpinan dilaporkan, seperti adanya laporan pertanggungjawaban terhadap kinerja kepemimpinan kepada yayasan, namun tidak ada perbandingan yang dilakukan oleh sekolah terhadap hasil kepemimpinan ini. Sedangkan nilai terendah adalah pada hasil efektivitas proses, hal ini dikarenakan hanya sedikit laporan yang diberikan oleh sekolah dalam memberikan indikator kinerja proses kerja.

Skor 50% dalam item proses merepresentasikan pendekatan yang memenuhi persyaratan overall di item bertalian yang dideploy secara konsistensi sebagian besar unit kerja, melalui beberapa siklus perbaikan dan pembelajaran serta menjawab kebutuhan kunci sekolah yang digambarkan dalam profil organisasi. Sedangkan skor 50% dalam item hasil merepresentasikan indikasi yang jelas adanya kinerja dengan level yang baik, tren

yang meningkat dan data pembanding yang memadai. Dimana MTs Muhammadiyah Sontang belum memenuhi kriteria ini.

Gap mengacu pada tidak adanya hasil yang ditunjukkan dalam menjawab area to address dalam kategori 1-7. Analisis terhadap adanya gap dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Analisis Gap untuk 7 (tujuh) Kriteria Baldrige

No Kriteria Maximum Existing %

1 Kepemimpinan 120 45,5 74,5 37,92

2 Perencanaan Strategis 85 36 49 42,35

3 Fokus pada Siswa &

Stakeholder

85 21,25 63,75 25

4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan

90 27 63 30

5 Fokus terhadap Guru dan Karyawan

(13)

6 Manajemen Proses 85 36,5 48,5 42,94

7 Hasil 450 93,5 356,5 20,78

Skor Total 1000 285,25 714,75 28,53

Sumber : Iskandar Sadikin, 2010. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldrige Criteria For Performance Excellent.

Berdasarkan hasil analisis gap untuk masing-masing kriteria 1-6 menunjukkan bahwa kriteria fokus terhadap siswa dan

stakeholder, dimana memiliki gap tertinggi yaitu hanya 25% dari nilai maksimum. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari respon yang diberikan MTs Muhammadiyah Sontang untuk komitmen dari siswa dan mendengar suara siswa, masing-masing item mendapatkan poin 25%. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam penyebarluasan kedua item masih dalam tahap dini dan hanya menjawab beberapa item penting dari persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam mendengar suara siswa masih menggunakan metode yang sederhana yaitu komunikasi dengan wali kelas, kemudian wali kelas akan menyampaikan berbagai keluhan pada saat rapat. Seharusnya sekolah mempertimbangkan metode khusus untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya, misalkan dengan adanya kotak saran.

Kategori hasil memiliki gap yang paling tinggi adalah 356,5 poin atau hanya 20,78% dari nilai maksimum. Berdasarkan evaluasi hasil sevara keseluruhan MTs Muhammadiyah Sontang tidak memiliki laporan dan bukti data perbandingan terhadap sekolah lain serta tren hanya sedikit yang dilaporkan. Hal ini yang menyebabkan kesenjangan terhadap nilai hasil banyak yang tidak direspon oleh MTs Muhammadiyah Sontang. MTs Muhammadiyah Sontang belum maksimal dalam orientasi hasil, maka untuk perbaikan

sekolah kategori hasil perlu mendapatkan prioritas dalam peningkatan mutu sekolah. Nilai poin untuk kategori hasil adalah 450 poin namun sekolah hanya mendapat 93,5 poin.

Kategori kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus terhadap siswa, karyawan dan manajemen proses memiliki pendekatan dan evaluasi yang berdasarkan fakta. Misalnya pada fokus terhadap guru dan karyawan dimana setiap bulannya yayasan menyediakan tunjangan kesehatan untuk guru dan karyawan.

Skor total yang diperoleh oleh sekolah setelah dilakukan validasi dengan menggunakan expert validation. Skor total untuk masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :

Tabel 5 : Skor Total Masing-Masing Kriteria

Kriteria Skor

Kepemimpinan 45,5

Perencanaan Strategis 36 Fokus pada Siswa dan Stakeholder 21,25 Pengukuran, Analisis dan

Manajemen Penmgetahuan

27

Fokus terhadap Guru dan Karyawan 25,5 Manajemen Proses 36,5

Hasil 93,5

Skor Total 285,25

Sumber : Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Versi 22

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh oleh MTs Muhammadiyah Sontang maka dapat dikatakan sekolah ini berada pada klasifikasi poorly pada range

(14)

Analisis terhadap Komentar Umpan Balik

Komentar umpan balik terdiri dari 2 (dua) yaitu : strength dan opportunity for improvement. Komentar ini berdasarkan hasil dari identifikasi proses dan hasil yang terdapat pada matriks skoring yang telah dibuat sebelumnya. Strength

mengidentifikasikan pemenuhan respon terhadap appoach, deployment, learning

dan integration untuk kategori proses (kategori 1-6) dan faktor level, tren, comparison dan integration untuk kategori hasil (kategoti 7).

Sedangkan untuk opportunity for improvement merupakan komentar yang menunjukkan bahwa sistem, proses dan hasil respon dari MTs Muhammadiyah Sontang tidak mampun merespon

approach, deployment, learning dan

integration untuk kategori proses (kategori 1-6) dan faktoer level, tren, comparison dan

integration untuk kategori hasil (kategoti 7).

Opportunity for improvement

dibuat memiliki tujuan agar sekolah mampu melihat peluang-peluang perbaikan berdasarkan kriteria Baldrige yang akan digunakan sebagai perbaikan sekolah yang berkelanjutan. Berdasarkan opportunity for improvement yang telah dibuat maka diberikan rekomendasi umum yang bertujuan sebagai perbaikan sekolah di masa yang akan datang. Rekomendasi berdasarkan integrasi antara instrumen akreditasi dan kriteria Baldrige, hal ini dikarenakan sekolah hanya melakukan penilaiam sekolah pada berdasarkan audit akreditasi sekolah, sehingga lebih membantu sekolah dalam mengidentifikasi peluang perbaikan yang harus dicapai oleh sekolah sendiri dalam meningkatkan akreditasi sekolah, dimana pada saat ini memiliki akreditasi B. Rekomendasi masing-masing kriteria dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6 : Rekomendasi MTs Muhammadiyah Sontang Kriteria

Baldrige

Rekomendasi Kesesuaian

terhadap Instrumen Akreditasi

Kepemimpinan

Sekolah perlu melakukan sosialisasi visi dan misi sekolah secara kontinyu kepada warga sekolah baru

Standar Pengelolaan

Sekolah perlu melakukan pengembangan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan mutu sekolah

Sekolah perlu menetapkan priopritas perbaikan dan pengembangan sekolah disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat

Tata nilai sekolah yang dilakukan melalui pembiasaan saja sebaiknya dibakukan dan disebarluaskan ke seluruh warga sekolah

Sekolah perlu memiliki kaderisasi terhadap kepemimpinan

Kepala sekolah perlu memberitahu kepada warga sekolah tentang hasil review kinerja kepemimpinannya

Perencanaan Strategis

Sekolah perlu melibatkan komite penyusun rencana kerja

(15)

Sekolah perlu memfasilitasi pengelolaan sekolah yang menunjukkan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

Sekolah perlu mensosialisasikan rencana kerja tahunan secara luas kepada pemangku kepentingan

Sekolah perlu melibatkan komite sekolah dalam penyusunan RKAT

Standar Pembiayaan Sekolah perlu mengumumkan rencana investasi kepada

pemangku kepentingan

Fokus pada Siswa dan

Stakeholder

Sekolah perlu membuat kotak saran untuk menampung komplain dari para siswa

Standar Isi Sekolah belum memiliki guru bina konseling, sehingga

sekolah perlu memiliki guru bina konseling

Pembuatan RPP sebaiknya melibatkan peserta didik untuk

lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran Standar Proses

Sekolah perlu memfasilitasi peserta didik dalam penerapan budaya sekolah

Strandar Kompetensi Lulusan Sekolah perlu memfasilitasi pengembangan diri peserta didik

yang disesuaikan dengan bakat dan minat siswa guna meningkatkan kecakapan hidup kepada peserta didik

Sekolah perlu membentuk jalinan yang kuat dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah

Standar Pembiayaan Perlu adanya subsidi silang untuk siswa yang kurang mampu

Sekolah perlu mensosialisasikan kriteria penilaian kepada

orang tua dan peserta didik Standar Penilaian Pendidikan

Pengukuran, Analisis dan Manajemen Penmgetahuan

Sekolah perlu terus secara intens dalam melibatkan orang tua

tentang peningkatan kemajuan hasil belajar Standar Penilaian Pendidikan

Sekolah perlu memiliki sistem informasi manajemen agar data lebih terintegrasi dan terstruktur

Standar Proses Sekolah perlu melakukan pengembangan dalam mengakses

sumber belajar dan user friendly

Adanya kerjasama antara seluruh personil sekolah dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan sekolah

Sekolah perlu menugaskan seseorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi, pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan sekolah baik secara lisan maupun tulisan dan semuanya didokumentasikan.

Standar Pengelolaan

Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk selalu melakukan

analisis belajar Standar Isi

Fokus terhadap Guru dan Karyawan

Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam membuat analisis

standar kompetensi lulusan Standar Isi

Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk membuat PRR yang

lebih menarik, menyenangkan dan inspiratif Standar Proses

Sekolah perlu melakukan pengembangan kualitas tenaga

(16)

Sekolah perlu membuat analisis kebutuhan dan pemetaan kompetisi pendidik.

Sekolah perlu memiliki tenaga kependidikan sesuai dengan standard

Sekolah perlu memfasilitasi tenaga kependidikan untuk memberikan layanan pendidikan sesuai dengan standar

Sekolah perlu memenuhi standar minimal kualifikasi pendidik dan bersertifikat pendidik

Tata usaha perlu memenuhi kualifikasi standar kependidikan

Sekolah perlu melakukan pemetaan kompetensi tenaga pendidik sesuai standar dan pengembangan kompetensi tenaga pendidik

Sekolah perlu menugaskan guru atau tenaga kependidikan untuk memperbaharui data atau memberikan informasi

melalui data Standar Pengelolaan

Manajemen Proses

MTs Muhammadiyah Sontang perlu mengembangkan kurikulum berdasarka 7 (tujuh) prinsip pengembangan kurikulum

Standar Isi Sekolah perlu melakukan pengembangan silabus

pembelajaran

Sekolah perlu menyesuaikan rasio luas lantai bangunan dengan jumlah peserta didik, melengkapi sarana ruang perpustakaan, penambahan ruang guru, pengadaan ruang UKS dan gudang

Standar Sarana dan Prasarana Sekolah perlu memfasilitasi tenaga penanggungjawab sarana

dan prasarana sekolah

Sekolah perlu melakukan pengembangan pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala

Sekolah perlu meningkatkan nilai kriteria ketuntasan minimum dan setiap guru harus melakukan analisis terhadap hasil ulangan

Standar Pengelolaan Sekolah pelu meningkatkan evaluasi diri dan

mengkomunikasikan rencana pengembangan kepada pihak yang berkepentingan

Hasil Sekolah perlu mengupayakan ketercapaian kriteria ketuntasan minimum

Standar Kompetensi Lulusan Sekolah perlu melakukan perbandingan hasil belajar siswa

MTs Muhammadiyah Sontang dengan sekolah lain

Sekolah perlu membuat ikatan alumni MTs Muhammadiyah Sontang

Sekolah perlu memfasilitasi guru mengenai teknik penilaian sesuai standar untuk setiap mata pelajaran

Standar Penilaian Pendidikan

Sekolah perlu meningkatakn nilai kriteria ketuntasan minimum dan setiap guru harus melakukan analisis terhadap

hasil ulangan Standar Pengelolaan

(17)

SIMPULAN

Dari penelitian mutu yang dilakukan pada MTs Muhammadiyah Sontang dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Pada Umumnya MTs Muhammadiyah Sontang masih memiliki opportunity for improvement terutama dalam memberikan respon terhadap learning dan integration

dalam kriteria proses, dan untuk kriteria hasil hanya sedikit menunjukkan

comparison serta integration yang sangat sedikit dilaporkan oleh MTs Muhammadiyah Sontang. Nilai poin yang diperoleh oleh MTs Muhammadiyah Sontang adalah 285,25 poin dari total nilai 1000 berada pada klasifikasi poorly dan termasuk dalam early result. Rekomendasi yang diprioritaskan untuk dilakukan evaluasi adalah kategori result, karena nilai poin tertinggi adalah kategori result yaitu 450 poin dari nilai maksimum keseluruhan, berdasarkan matrik skoring nilai terendah pada kategori hasil yaitu 93,5. Saran untuk Mts Muhammadiyah Sontang adalah : Sekolah sebaiknya membuat dokumen aplikasi yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan skor dan memperbaiki kinerja sekolah secara berkelanjutan sesuai dengan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengintegrasikan antara Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence dengan 8 (delapan) kriteria akreditasi agar mencapai kinerja yang lebih baik. Penelitian yang bersifat penilaian (assasment) terhadap suatu sekolah sifatnya subjektif sehingga untuk penilaian selanjutnya sebaiknya dilakukan secara berkelompok, sehingga diperoleh

consensus dari hasil penelitian agar hasil penelitian menjadi lebih valid.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penghargaan dan ucapan terima kasih kepada PT. Putra Mustika Prajasa Cargo (PMPC) Jakarta atas support, bantuan materi penulisan, pendanaan yang telah diberikan. Kepada MTs Muhammadiyah Sontang atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian.

Penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Akademi Maritim Sapta Samudra Padang yang telah memberikan support, mengizinkan dan memberi tugas kepada penulis untuk melakukan penelitian dan penulisan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balance Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

, 2007. GE Way and Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Hertz, Harry. S. 2007. Malcolm Baldrige

Criteria for Performance Excellence 2007. Indonesian Quality Award Foundation.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2011.

Analisis Sistem Akreditasi Sekolah/Madrasah dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal. Kaplan, R. S. And Norton, D. P. 2002.

(18)

Purnomo, Irwan. 2008. Mempelajari Kinerja Perusahaan dalam Rangka Mencapai Kondisi Ekselen dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence.

Sadikin, Iskandar. 2009. Bunga Rampai Kriteria. Lembayung Center : Bandung.

______________ , 2010. Menulis Aplikasi Baldrige. Lembayung Center Indonesia : Bandung.

______________ , 2010. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldrige Criteria For Performance Excellent. Lembayung Center Indonesia : Bandung.

Gambar

Tabel 1 : Kriteria Baldrige untuk Bisnis, Edukasi dan Layanan Kesehatan
Tabel 3. Kriteria Proses Dan Hasil
Tabel 4. Analisis Gap untuk 7 (tujuh) Kriteria Baldrige
Tabel 5 : Skor Total Masing-Masing Kriteria
+2

Referensi

Dokumen terkait

denailofservices merupakan penyerangan ini mengakibatkan pengguna yang sah tidak dapat mengakses sistem, joyrider adalah penyerangan jenis ini disebabkan oleh orang yang

Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawan cara terpimpin di mana materi pertanyaan tentang Studi Perbandingan yang diberikan pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 6 dan 12 bulan perlakuan, bibit malapari dengan perlakuan TC memiliki tinggi dan berat kering daun yang lebih besar (67,5% dan

Therefore, this research aims to look at the feasibility of a dairy business development in lowland areas area outside Java to support the national " Milk

Kriteria MBCfPE memiliki 7 kategori bedasarkan literatur “ Indonesian Quality Award Foundation” ( Kriteria Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige Criteria for

Model manajemen kualitas Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) mempunyai konsep dan prosedur yang menetapkan petunjuk dan kriteria yang membantu

IPA. Berdasarkan hasil penelitian kompetensi professional guru IPA di SMP kota Semarang harus terus ditingkatkan.. utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,