• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III Terhadap Teknik Menyusui Yang Benar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III Terhadap Teknik Menyusui Yang Benar"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ELISKA MAYASARI

105102072

ELISKA MAYASARI 105102072

KARYA TULIS ILMIAH

(2)
(3)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Eliska Mayasari

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III terhadap teknik menyusui yang benar Di Klinik Bersalin Ananda Medan

viii + 32 hal + 4 tabel + 1 skema + 4 gambar + 8 Lampiran Abstrak

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan pengalaman baru, biasanya ibu juga masih canggung dalam mengendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras karena sesuatu hal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Ananda Medan Tahun 2011. Desain penelitian ini bersifat deskritif analitik dengan besar sampel 35 responden dengan metode pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 24 orang (68,6%), mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu 23 orang (65,7%), dan mayoritas sumber informasi yang didapat ibu didapat dari tenaga kesehatan yaitu 18 orang (51,4%). Analisa data menggunakan analisis product moment. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,000 ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar. Didapatkan juga nilai r = 0,739 menunjukkan hubungan kuat antara pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar, dengan arah positif menunjukkan jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan naik. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III berhubungan terhadap teknik menyusui yang benar, sehingga di harapkan agar bidan memberikan informasi tentang pentingnya teknik menyusui yang benar pada bayi.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III Terhadap Teknik Menyusui Yang Benar”.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

3. dr. Juliandi Harahap, MA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. dr. Christoffel L. Tobing, SpOG (K) selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

6. Teristimewa kepada Ayah, Ibu tercinta dan saudara-saudaraku yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa restu yang selalu menjadi semangat disetiap langkah penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberi semangat dan masukan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dari pembaca yang dapat membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini lebih baik lagi.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2011

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR SKEMA... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Perumusan Masalah………. 2

C. Tujuan Penelitian………...3

D. Manfaat Penelitian………....3

BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan………. 5

B. Sikap………...7

C. Teknik Menyusui Yang Benar………..8

1. Pengertian Menyusui………...8

2. Manfaat Menyusui……….………....8

3. Posisi dan PerlekatanMenyusui……….………… 9

BAB III Kerangka penelitian A. Kerangka Konsep……….15

B. Hipotesis………...15

C. Defenisi Operasional……….16

BAB IV Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian………..17

B. Populasi dan Sampel……….17

1. Populasi………..17

(7)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian………17

D. Pertimbangan Etik Penelitian………...18

E. Instrumen Penelitian………...………..18

1. Kuisioner Penelitian………....19

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen………..19

F. Pengumpulan Data………...20

G. Analisa Data……….22

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian ... …24

1. Karakteristik Responden ... …25

2. Pengetahuan Responden ... …26

3. Sikap Responden ... …26

4. Analisis Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Responden ... …26

B. Pembahasan ... …27

BAB VI Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... …31

B. Saran ... …32

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan... 11

Gambar 2. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh ... 11

Gambar 3. Cara merangsang mulut bayi ... 13

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Responden Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian Lampiran 3 : Lembar Konsul

Lampiran 4 : Prosedur Penatalaksanaan Pemberian Informasi Lampiran 5 : Protap Penelitian

Lampiran 6 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 7 : Izin Pengambilan Data Penelitian

(11)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Eliska Mayasari

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III terhadap teknik menyusui yang benar Di Klinik Bersalin Ananda Medan

viii + 32 hal + 4 tabel + 1 skema + 4 gambar + 8 Lampiran Abstrak

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan pengalaman baru, biasanya ibu juga masih canggung dalam mengendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras karena sesuatu hal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Ananda Medan Tahun 2011. Desain penelitian ini bersifat deskritif analitik dengan besar sampel 35 responden dengan metode pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35 tahun sebanyak 24 orang (68,6%), mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu 23 orang (65,7%), dan mayoritas sumber informasi yang didapat ibu didapat dari tenaga kesehatan yaitu 18 orang (51,4%). Analisa data menggunakan analisis product moment. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,000 ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar. Didapatkan juga nilai r = 0,739 menunjukkan hubungan kuat antara pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar, dengan arah positif menunjukkan jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan naik. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III berhubungan terhadap teknik menyusui yang benar, sehingga di harapkan agar bidan memberikan informasi tentang pentingnya teknik menyusui yang benar pada bayi.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehadiran bayi yang baru lahir merupakan saat paling membahagiakan buat pasangan suami istri, tentu banyak hal yang harus disiapkan, dan salah satu yang terpenting adalah memberinya Air Susu Ibu (ASI)/ menyusui. Menurut pernyataan bersama World Health Organization (WHO)/ United Nations International Children Emergency Fund (UNICEF) menyusui ialah suatu cara yang tidak ada duanya dalam

memberikan makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan unik terhadap kesehatan ibu dan bayi (Perinasia, 2003).

Esther Indriani dari Maternal and Child Health Specialist World Vision memaparkan, perawatan sederhana seperti pemberian ASI dapat menekan angka kematian bayi “telah terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah 13 % kematian bayi”(Kertasari,¶ 2, http://Mediacare.blogspot.com diperoleh 20 Oktober 2010).

(13)

ini pada umumnya disebabkan posisi menyusui kurang tepat. Posisi menyusui disini adalah posisi mulut bayi dengan puting susu ibu.

Ibu-ibu sering kurang memahami tata laksana laktasi yang benar, misalnya bagaimana ASI keluar (fisiologi menyusui), bagaimana posisi menyusui dan perlekatan yang baik sehingga bayi dapat menghisap secara efektif dan ASI dapat keluar dengan optimal (Partiwi, 2008: 141).

Ibu-ibu terlihat dapat menyusukan tetapi cara bagaimana menyusukan dengan teknik benar sehingga banyak susu keluar dari buah dada dan tidak menyebabkan puting susu lecet, atau menyebabkan bayi menelan udara terlalu banyak sehingga muntah, belum banyak diketahui oleh calon ibu. Tidak jarang bayi diberi susu formula karena ASI belum keluar pada hari pertama disangka ibunya kurang mengeluarkan susu, namun sebenarnya kurang pengeluaran air susu ibu disebabkan kesalahan teknik menyusui (Ambarwati, 2008: 43).

Masalah saat menyusui sering muncul, apalagi jika ibu adalah pengalaman pertama. Mulai dari ASI belum keluar pada hari pertama, puting susu nyeri, hingga si kecil rewel karena belum bisa menyusu dengan benar. Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan pengalaman baru, biasanya ibu juga masih canggung dalam mengendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras karena sesuatu hal. Sebaliknya bayi baru lahir harus belajar cara menyusui yang benar (Ambarwati, 2008: 43).

(14)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden penelitian

b. Mengidentifikasi pengetahun responden terhadap teknik menyusui yang benar

c. Mengidentifikasi sikap responden terhadap teknik menyusui yang benar D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu

Penelitian ini digunakan untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang teknik menyusui yang benar sehingga para ibu dan keluarga menyadari dan memahami pentingnya teknik menyusui yang benar dalam pemberian ASI bagi bayi.

2. Bagi Pelayanan Kebidanan

(15)

3. Bagi Peneliti

(16)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003: 127).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003: 128).

(17)

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu : a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami yaitu suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan tempat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisa yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

(18)

B. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2003: 130).

1. Komponen Pokok Sikap

Menurut Notoatmodjo (2003), komponen pokok sikap meliputi hal-hal berikut: a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c. Kecenderungan untuk bertindak.

2. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkatan sikap meliputi: a. Menerima (Receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.

b. Merespon (Responding)

Merespon yaitu memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap.

c. Menghargai (Valuing)

Menghargai yaitu pada tingkat ini individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (Respondsible)

(19)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Maulana (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu :

a. Faktor Internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.

b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang terdapat dari luar diri manusia itu sendiri. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalah, dan sebagainya.

C. Teknik Menyusui yang Benar

1. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar

Perinasia (2003), menyatakan teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

Menurut Roesli (2008), agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif.

2. Manfaat menyusui

Menurut Roesli (2008), bagi ibu dan bayi ASI menyebabkan kuatnya ikatan batin antara ibu dan bayi. Hal ini merupakan manfaat awal dari menyusui.

a. Manfaat bagi bayi

(20)

kebutuhan bayi sampai usia enam bulan, ASI mengandung zat pelindung, perkembangan psikomotorik lebih cepat, menunjang perkembangan kognitif, menunjang perkembangan penglihatan, memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, dasar untuk perkembangan emosi yang hangat dan dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri.

b. Manfaat bagi ibu

Menurut Saleha (2009), manfaat menyusui bagi ibu adalah mencegah perdarahan pascapersalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula, mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil, menunda kesuburan, menimbulkan perasaan dibutuhkan dan mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.

c. Manfaat bagi keluarga

Adapun manfaat menyusui bagi keluarga menurut Saleha (2009) adalah mudah dalam proses pemberiannya, mengurangi biaya rumah tangga dan bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat.

d. Manfaat bagi Negara

Manfaat menyusui bagi negara menurut Saleha (2009) adalah penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan, penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui dan mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

3. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar

Menurut Maryunami, A. (2009), terdapat berbagai macam posisi menyusui sebagai berikut :

a. Posisi ibu

(21)

Ibu yang melahirkan secara spontan bisa lebih leluasa memilih posisi menyusui, sambil duduk atau berbaring menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih: gunakan kursi yang nyaman, upayakan telapak kaki menginjak lantai dan gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung.

2) Posisi menyusui ibu yang melahirkan seksio caesaria

Football position adalah posisi yang disarankan untuk ibu yang melahirkan melalui

persalinan seksio caesaria. Pada posisi ini: tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu, upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi dan posisi ini aman karena bagian bawah perut ibu yang masih nyeri akibat operasi dapat terlindungi. Posisi ini merupakan posisi yang paling nyaman bagi ibu maupun bayinya. (Varney’s.2008).

3) Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar

Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan seksio caesaria, football position (dengan cara seperti memegang bola) juga tepat untuk bayi kembar dimana

(22)

Gambar 1. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)

4) Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah

Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi tidak tersedak, dengan cara : ibu tidur telentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas perut ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara, atau bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidak akan tersedak.

(23)

b. Posisi bayi

Menurut Ambarwati (2008), teknik menyusui adalah sebagai berikut: gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan cara: bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan, satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan, perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus dan ibu menatap bayi dengan kasih sayang. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan payudara bagian atas areola. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi

mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Cara melepas isapan bayi yaitu : Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah. Menyusui berikutnya dimulai pada payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir). Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.

1) Menyendawakan bayi

(24)

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui yaitu Posisi badan ibu dan bayi yaitu ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala. Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu. Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu. Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalm satu garis dengan leher dan lengan bayi. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yaitu payudara dipegang dengan ibu jari di atas jari yang lain menopang di bawah. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek). Posisikan puting susu di atas “bibir atas” bayi dan berhadapan dengan hidung bayi. Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit mulut bayi. Setelah bayi menyusu/menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi. Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-ngelus bayi.

(25)

Posisi menyusui yang benar yaitu tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu, dagu bayi menempel pada payudara, dagu bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara (bagian bawah), telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi, mulut bayi terbuka dengan bibir bawah yang terbuka, sebagian besar areola tidak tampak, bayi menghisap dalam dan perlahan, bayi puas dan tenang pada akhir menyusu, terkadang terdengar suara bayi menelan, puting susu tidak terasa sakit atau lecet.

(26)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah hubungan antara variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoadmodjo, 2003, hlm.69). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu primigravida trimester III dan

variabel dependen adalah sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui

yang benar, terdapat skema sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema. 1. Kerangka konsep B. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha), ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar.

Pengetahuan ibu primigravida

trimester III

Sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui

(27)

C. Definisi Operasional

Tabel 1. Defenisi operasional N

o

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Variabel

4. Pendidikan Jenjang tingkat yang

(28)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Ananda Medan, selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2010 yaitu sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh ibu primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Ananda Medan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. Dengan kriteria sampel adalah ibu primigravida trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Bersalin Ananda Medan, bisa baca tulis dan memahami bahasa Indonesia, serta bersedia menjadi responden.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Ananda Medan. D. Waktu Penelitian

(29)

E. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari kepala klinik Ananda. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip etik penelitian, yaitu: memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.

Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri dari penelitian. Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung. Responden berhak mendapatkan kebebasan dari tindakan yang merugikan atau beresiko, dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument penelitian.

F. Instrumen Penelitian

(30)

“ya” maka skor dari pernyataan itu 0 ( nol ), namun jika jawabannya “tidak” maka skor dari pernyataan itu 1 (satu ).

Untuk menilai penerimaan sikap ibu primigravida trimester III yang dijadikan sampel dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dengan menggunakan skala likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan sebagai berikut : a) bila pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 4, setuju (S) skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2, sangat tidak setuju (STS) skornya 1; b) bila bentuk pernyataan negatif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 3, sangat tidak setuju (STS) skornya 4.

G. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk menunjukkan tingkat ke validan dan kesahihan sebuah instrumen, yang mampu mengukur apa yang diinginkan, sehingga dapat mengukur instrumen secara benar. Uji validitas dilakukan secara conten validity kepada ahlinya yaitu dokter spesialis kandungan dr. Sarma Lumbanraja, SpOG (K). Pengujian ini hanya melihat kesesuaian isi kuesioner, tanpa diberi penilaian.

b. Uji Reliabilitas

(31)

ini adalah 0,85 yang diperoleh dari 40 pertanyaan. Nilai yang didapatkan menunjukkan instrument ini reliabel.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin penelitian dari Kepala Klinik Bersalin Ananda, peneliti kemudian mengumpulkan data responden yang peneliti temui di Klinik Bersalin Ananda. Dengan dibantu oleh pegawai klinik (kak Novi) sebagai asisten dalam mendapatkan responden yang sesuai dengan criteria. Asisten peneliti merupakan lulusan dari D III kebidanan.

Hari pertama peneliti melakukan penelitian di klinik, peneliti mendapatkan responden ketika responden sedang memeriksakan kehamilannya. Ibu primigravida trimester III yang sedang menunggu giliran ANC menjadi target yang peneliti pilih untuk dijadikan responden. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti kemudian menjelaskan kepada calon responden tersebut tentang tujuan penelitian serta prosedur penelitian ini. Selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sebelum pengisian kuesioner dilakukan.

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk diisi oleh calon responden tersebut. Di sini, peneliti mendampingi responden selama proses pengisian kuesioner, untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam lembar kuesioner.

(32)

Hari kedua, peneliti mendatangi klinik dan kemudian melakukan penelitian di Klinik Bersalin Ananda, Seperti kegiatan pada hari pertama, peneliti memilih ibu-ibu yang sedang menunggu giliran ANC menjadi target untuk dijadikan responden. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan penelitian serta prosedur penelitian. Selanjutnya peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), sebelum pengisisan kuesioner dilakukan. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk diisi oleh ibu-ibu yang datang ke klinik tersebut. Hari kedua ( 18 Februari 2011), peneliti berhasil memperoleh 4 responden.

Pada hari ketiga (21 Februari 2011), peneliti mendatangi klinik, seperti kegiatan pada hari pertama dan hari kedua, peneliti melakukan hal yang sama, yaitu mendekati ibu-ibu yang sedang menunggu giliran ANC, dan meminta kesediaannya untuk menjadi responden. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian memberikan lembar kuesioner yang telah disusun untuk di isi oleh ibu-ibu yang datang ke klinik tersebut peneliti menyebarkan kuesioner. Responden yang berhasil di dapatkan sebanyak 4 responden.

(33)

Pada hari kelima (4 Maret 2011), peneliti seperti kegiatan pada hari pertama sampai hari keempat, peneliti juga melakukan hal yang sama, hingga mendapatkan sebanyak 6 responden.

Pada hari keenam (27 Maret 2011), peneliti seperti kegiatan pada hari pertama sampai hari kelima, peneliti juga melakukan hal yang sama, hingga mendapatkan sebanyak 5 responden.

Pada hari ketujuh (17 April 2011), peneliti seperti kegiatan pada hari pertama sampai hari keenam, peneliti juga melakukan hal yang sama, hingga mendapatkan sebanyak 3 responden.

Pada hari kedelapan (23 April 2011), peneliti seperti kegiatan pada hari pertama sampai hari keenam, peneliti juga melakukan hal yang sama, hingga mendapatkan sebanyak 4 responden. Hingga hari kedelapan, tidak ada responden yang mengundurkan diri. Calon responden yang tidak bersedia untuk menjadi responden mengatakan ketidaksediaannya dari awal, sehingga tidak ada responden yang dikeluarkan dari penelitian ini.

H. Analisis Data

(34)

yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program SPSS yang disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, yakni melihat nilai dari pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III. Data yang bersifat kategori akan dicari frekuensi dan presentasenya yaitu umur, pekerjaan, pendidikan. Sedangkan data yang bersifat numerik akan di cari mean, dan standar deviasinya yaitu pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III. Kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel.

2. Bivariat

(35)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Ananda Medan. Jumlah responden yang didapatkan sebanyak 35 ibu primigravida trimester III, yang kemudian dinilai dengan menggunakan instrumen kuesioner.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 20 pertanyaan pengetahuan dan 20 pertanyaan mengenai sikap. Berikut ini akan dijabarkan hasil identifikasi karakteristik responden, serta hasil identifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar

(36)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Primigravida Trimester III Di Klinik Bersalin Ananda Medan tahun 2011 (n = 35)

Karakteristik F %

(37)

Tabel 5.2

Rata - rata Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III terhadap Teknik Menyusui yang Benar di Klinik Bersalin Ananda Medan

Tahun 2011

Variabel Mean SD Min-Max n

Pengetahuan ibu primigravida trimester III

11,83 2,176 8-17 35 Sikap ibu ibu primigravida trimester III

terhadap teknik menyusui yang benar

58,91 8,532 35-76 35

2. Analisis Bivariat

(38)

Tabel 5.3

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Ananda Tahun 2011

Variabel r Nilai P

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester

III terhadap teknik menyusui yang benar 0,739 < 0,001

A. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini peneliti menguraikan tujuan penelitian ini yaitu bagaimana karakteristik para responden, bagaimana pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III, serta bagaimana identifikasi hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 24 responden (68,6%), dan minoritas responden berumur <20 tahun yaitu sebanyak 11 responden (31,4%). Umur mempunyai peran dalam memperoleh pengetahuan, karena daya ingatan seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Semakin tua umur seseorang fungsi organ-organ tubuhnya juga menurun termasuk daya ingat.

(39)

Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui tentang teknik menyusui yang benar. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang diperolehnya. Karena pendidikan yang rendah mempengaruhi pemahaman seseorang dalam memperoleh pengetahuan.

Demikian juga dari 35 responden mayoritas responden mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 17 responden (48,6%), dan minoritas mendapatkan informasi dari media elektronika yaitu sebanyak 2 responden (5,7%). Sumber informasi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, semakin banyak dan lengkap informasi yang diperoleh, maka akan semakin baik pula pengetahuannya.

b. Pengetahuan responden

Berdasarkan 20 pertanyaan mengenai pengetahuan ibu primigravida trimester III, didapatkan nilai mean = 11,83; dengan standar deviasi = 2,176; pengetahuan ibu dengan skor terendah = 8, dan skor tertinggi = 17. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengerti tentang teknik menyusui yang benar, sehingga tahu bagaimana menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang benar.

(40)

Hal ini juga ditegaskan oleh teori yang dikemukakan Notoatmodjo, (2007) yaitu umur, paritas, pendidikan dan informasi merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan deskriptif. Melalui pendidikan manusia akan dianggap memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik, semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas, jika wanita berpendidikan, mereka akan membuat keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatannya.

c. Sikap responden

Dari 20 pertanyaan tentang sikap ibu primigravida trimester III pada 35 responden diperoleh nilai mean = 58,91; dengan standar deviasi = 8,532; sikap responden dengan skor terendah = 35, dan skor tertinggi = 76. Dalam hal ini semakin tinggi nilai menunjukkan; adanya sikap positif terhadap teknik menyusui yang benar.

Sehingga diketahui adanya responden yang bersikap negatif bisa disebabkan karena kecendrungan dan kebiasaan dari diri mereka sendiri (faktor internal) yaitu tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka tahu bahwa teknik menyusui yang benar sangat bermanfaat untuk dirinya dan bayinya.

d. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar

(41)

Dengan demikian, seseorang yang mempunyai pengetahuan tinggi terhadap

teknik menyusui yang benar akan membentuk sikap positif pula terhadap penerimaannya. Dengan kata lain sikap negatif akan lebih sedikit ditemukan pada responden yang memiliki pengetahuan kurang dibandingkan dengan pengetahuan baik, sehingga individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya yang akan merugikan dirinya.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, dari proses pengumpulan data hingga penyajian hasil. Hal ini disebabkan keterbatasan pengelolaan dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

C. Implikasi penelitian

(42)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan dengan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar di Klinik Bersalin Ananda Medan Tahun 2011 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian dari 35 responden ibu primigravida trimester III di Klinik Bersalin Ananda Medan diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun yaitu 24 orang (68,6%), mayoritas pendidikan SMA yaitu 23 orang (65,7%), mayoritas sumber informasi yang didapat ibu primigravida trimester III mengenai teknik menyusui yang benar yaitu didapat dari tenaga kesehatan yaitu 18 orang (51,4%)

2. Dari hasil uji statistik pada 35 responden berdasarkan pengetahuan ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 11,83; dengan standar deviasi = 2,176; pengetahuan responden dengan skor terendah = 8, dan skor tertinggi = 17.

3. Dari hasil uji statistik pada 35 responden berdasarkan sikap ibu primigravida trimester III terhadap teknik menyusui yang benar, dapat digambarkan hasilnya yaitu nilai mean = 58,91; dengan standar deviasi = 8,532; sikap dengan skor terendah = 35, dan skor tertinggi = 76.

(43)

maka dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat, dengan arah positif, yang berarti jika salah satu variabel naik, maka variabel yang lain akan naik.

B. Saran

2. Bagi Masyarakat Khususnya Para Ibu

Diharapkan kepada ibu hamil untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang teknik menyusui yang benar tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi lebih aktif lagi untuk mencari informasi misalnya dari media cetak ataupun elektronik.

3. Bagi Pelayanan Kebidanan

Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan pemahaman dan informasi mengenai teknik menyusui yang benar melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang teknik menyusui yang benar dan mau melakukan teknik menyusui yang benar kepada bayinya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R. & Wulandari, D. (2008). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Echols, J., & Shadily, H (2005). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. Hidayat, Aziz A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta

: Salemba Medika.

Kertasari, S. (2009). Siaran Pers”Di Balik Kematian Bayi di Indonesia” Talkshow Dalam Rangka HKN 2009. 20 Oktober 2009, from http://Mediacare.blogspot.com

Kristiyanasari, W. (2008). ASI, Menyusui & SADARI. Yogyakarta : Nuha Cendikia . Manik, M., Sitohang, NA., & Asiah, N. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Medan : Universitas Sumatera Utara.

Maryunami, A. (2009). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas(POSTPARTUM). Jakarta : Trans Info Media.

Maulana, J.D.H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (edisi 2). Jakarta : Salemba Medika.

Partiwi. (2008). Bedah ASI. Jakarta : FKUI.

Perinasia. (2003). Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia.

Roesli, U. (2005). Panduan Praktis Menyusui. Jakarta : Puspa Swara.

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

(45)

Suyanto, & Salamah, U. (2009). Riset Kebidanan, Metodologi, & Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

(46)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Eliska Mayasari / 105102072 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Trimester III terhadap Teknik Menyusui Yang Benar”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya saya mohon kesediaan saudara dalam meakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan saudara.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi saudara dan semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terima kasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.

Medan, 2011

Peneliti Responden

(47)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TERHADAP TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR A. PENGETAHUAN

1. Makanan alami yang disediakan untuk bayi adalah:….. a. Susu formula

b. Air susu ibu c. Bubur bayi

2. Persiapan menyusui sebaiknya dilakukan pada masa :….. a. Kehamilan

b. Persalinan c. Nifas

3. Agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif, maka seorang ibu harus mempunyai:…..

a. Keterampilan menyusui b. Pengalaman menyusui c. Pengetahuan menyusui

4. Manfaat menyusui bagi bayi adalah….. a. Menimbulkan perasaan dibutuhkan b. ASI mengandung zat pelindung c. Mengurangi biaya rumah tangga 5. Manfaat menyusui bagi ibu adalah…..

a. Mudah dalam proses pemberiannya b. Mengurangi biaya rumah tangga c. Menunda kesuburan

6. Manfaat menyusui bagi keluarga adalah :….. a. Penghematan untuk subsidi anak sakit b. Menimbulkan perasaan dibutuhkan c. Mudah dalam proses pemberiannya

7. Posisi menyusui ibu yang melahirkan secara normal adalah….. a. Duduk

b. Telungkup c. Berdiri

8. Teknik menyusui yang benar pada ibu yang menyusui dengan sikap duduk adalah…..

a. Duduk dengan posisi tegang

b. Duduk dengan posisi santai dan tegak

c. Duduk dengan posisi tegak dan santai menggunakan kursi yang tinggi agar kaki ibu tergantung

9. Posisi bayi pada saat menyusui adalah, kecuali:…..

a. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan

b. Kedua lengan bayi diletakkan di depan badan ibu

(48)

b. Puting susu terasa sakit atau lecet c. Bayi menghisap cepat dan sedikit

11. Rangsangan yang diberikan pada bayi agar membuka mulut adalah dengan cara:…..

a. Menyentuh hidung bayi dengan putting susu b. Menyentuh sisi mulut bayi

c. Menyentuh dagu bayi denga putting susu. 12. Posisi menyusui yang kurang tepat adalah:…..

a. Badan bayi menghadap ke badan ibu b. Dagu bayi menempel pada payudara c. Kepala bayi terletak di siku ibu

13. Posisi badan ibu dan bayi yang benar pada saat menyusui adalah….. a. Pegang bayi pada belakang bahunya

b. Pegang bayi pada dasar kepalanya c. Putar sebagian badan bayi

14. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu pada saat menyusui adalah…..

a. Posisikan puting susu di atas “bibir atas” bayi dan berhadapan dengan hidung bayi

b. Sebagian besar areola tampak

c. Dagu bayi menempel pada perut ibu yang berada di dasar payudara 15. Cara melepas isapan bayi adalah…..

a. Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut b. Dagu bayi ditekan ke atas

c. Langsung dicabut

16. Tujuan menyendawakan bayi adalah….. a. Supaya bayi tidur nyenyak

b. Supaya bayi tidak muntah setelah menyusui c. Mengeluarkan udara dari perut bayi

17. Cara menyendawakan bayi adalah…..

a. Menelentangkan bayi di atas pangkuan ibu lalu usap perut bayi

b. Menelungkupkan bayi di atas pangkuan ibu lalu punggung bayi ditepuk c. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian

punggungnya ditepuk perlahan-lahan 18. Menyusui berikutnya dimulai pada:…..

a. Payudara yang belum terkosongkan b. Payudara yang dihisap pertama kali c. Payudara yang sudah terkosongkan

19. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu saat menyusui adalah, kecuali:…..

a. Posisi badan ibu dan bayi b. Posisi menyusui yang benar c. Posisi mulut bayi dan badan ibu

20. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu, cara ini bermanfaat untuk:…..

(49)

B. SIKAP Petunjuk

Jawablah semua pertanyaan dengan cara memberi tanda chek (√ ) pada kolom jawaban yang paling sesuai dengan pendapat dan keadaan anda.

Jawaban terdiri dari alternatif a. Sangat setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Tidak setuju (TS)

d. Sangat tidak setuju (STS)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Pada masa kehamilan ibu sebaiknya melakukan persiapan menyusui.

2 Manfaat menyusui memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.

3 Agar proses menyusui berjalan lancar, maka ibu harus mempunyai pengetahuan menyusui.

4 Apabila memberikan ASI dilakukan dengan teratur akan memberikan manfaat yang sangat besar hanya untuk bayi saja.

5 Dengan menyusui bayi dapat memperlambat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil.

6 Menyendawakan bayi dilakukan supaya bayi tidur nyenyak.

7 Ibu hamil hanya bisa mendapatkan informasi tentang teknik menyusui yang benar dari petugas kesehatan.

8 Pada saat memberikan ASI ibu harus duduk atau berbaring dengan santai

9 Manfaat menyusui mengurangi biaya rumah tangga bagi keluarga.

10 Menyusui berikutnya dimulai pada payudara yang belum terkosongkan.

11 Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak produksi ASI.

(50)

13 Pada saat menyusui, ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

14 Isapan efektif jika mulut bayi dengan puting melekat dengan benar sehingga mudah mengeluarkan ASI.

15 Mengeluarkan udara dari perut supaya bayi tidak muntah setelah menyusui merupakan tujuan menyendawakan bayi.

16 Manfaat menyusui menimbulkan perasaan dibutuhkan bagi ibu.

17 Pada saat menyusui, ibu memegang payudara dengan satu ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah

18 Menelungkupkan bayi diatas pangkuan ibu, lalu usap-usap punggung bayi sampai bayi bersendawa merupakan salah satu cara menyendawakan bayi. 19 Sebelum menyusui ibu mengeluarkan ASI sedikit

dan mengoleskan pada puting dan sekitar payudara. 20 Setelah selesai menyusui, ibu mengeluarkan ASI

(51)
(52)
(53)

Lampiran 5

PROTAP PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN PENGETAHUAN

DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TERHADAP

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

1. Memperkenalkan diri dan menberitahukan maksud dan tujuan pemberian informasi tentang teknik menyusi yang benar.

2. Memberikan informed concent kepada responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

3. Responden mengisi kuesioner yang diberikan setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti.

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Eliska Mayasari

Tempat/ Tanggal Lahir : Simpang 4 Belilas/ 01 Oktober 1987 Anak ke : 3 dari 4 bersaudara

Nama Ayah : Ali Azhar

Nama Ibu : Erna

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lintas Timur No. 6 Simpang 4 Belilas, Kec. Seberida Kab. INHU RIAU (29371)

Riwayat Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri No. 048 Titian Resak Madrasah Tsanawiyah Al-Ikhsan Buluh Rampai SPK Pemerintah Provinsi Riau di Rengat

Gambar

Gambar 1. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)
Gambar 3. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)
Gambar  4. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
Tabel 1. Defenisi operasional
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Dana Alokasi Umum Desa

Hasil analisis menunjukkan pesisir selatan Pulau Jawa tidak memiliki potensi energi gelombang laut dikarenakan ketinggian gelombang yang dihasilkan pada bulan Februari

cross loading pada (tabel 4.29) menunjukkan bahwa keempat dimensi mempunyai nilai loading tertinggi untuk konstruknya sedangkan semua cross loading dengan konstruk- konstruk

Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya, variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau

Kurangnya keterampilan dokter dalam menulis VeR, kurangnya pengetahuan dokter mengenai unsur-unsur yang dinilai dalam suatu VeR juga dapat menjadi faktor yang

Medan magnet yang tinggi akan dapat menyebabkan sebuah beban dalam kumparan kerja tersebut melepaskan panasnya, sehingga panas yang ditimbulkan oleh besban tersebut justru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik FGD efektif digunakan dalam proses penyuluhan peternakan, teknik FGD berdampak positif dan memiliki hubungan yang signifikan