• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

 

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Profil Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. XYZ merupakan sebuah subsidiari perusahaan dari PT. HAM yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 26 Agustus 1991 dengan akta notaris nomor 49, terletak di Kawasan Industri Menara Permai, Jl. Raya Narogong Km. 23,8 Cileungsi, Bogor, dan memulai produksinya pada bulan Juli 1994. Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ adalah ban sepeda motor yang dibagi menjadi dua jenis, yakni tube (ban dalam) dan tire (ban luar).

Sesuai dengan budaya PT. HAM yang menomorsatukan kualitas, produk ban PT. XYZ dirancang dan diproduksi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan, produk ban PT. XYZ telah memperoleh pengakuan mutu internasional dengan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk menjamin atau menjaga kesesuaian mutu proses dan produk demi kepuasan pelanggan sebagai pengguna hasil produk. Selain itu, PT. XYZ juga memperoleh pengakuan mutu internasional mengenai standar persyaratan sistem manajemen lingkungan dengan sertifikasi ISO 14001:2004 untuk menjamin atau menjaga proses maupun produk agar tidak mencemari lingkungan serta hemat sumber daya alam.

(2)

 

Perusahaan yang memiliki lahan seluas 42.617 m2, bangunan seluas 48.758 m2, dan dengan luas total 91.375 m2 ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 1.992 hingga Mei 2011 serta memiliki kapasitas produksi sebanyak 12.300.000 tire per tahun dan 12.600.000 tube per tahun. PT. XYZ juga memiliki pemegang saham serta dewan komisaris dan dewan direksi yang ditunjukkan pada tabel - tabel berikut :

Tabel 3.1 Informasi Pemegang Saham PT. XYZ Pemegang Saham

PT. HAM 99.98%

PT. Arya Kharisma 0.02%

Tabel 3.2 Informasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. XYZ Dewan Komisaris

Johanes Loman Presiden Komisaris

Yusuke Hori Komisaris

Kurniadi Komisaris Dewan Direksi

Dikkie Darwanto Presiden Direktur Joseph Mahakam Direktur Manufacturing

Erwin Widjaja Direktur

Dengan adanya kerja sama teknis dengan Shinko Rubber, Yokohama Rubber Company, dan Continental AG, PT. XYZ menerapkan teknologi mutakhir dari Jepang dan Jerman serta berusaha tetap berinovasi agar dapat menciptakan ban berkualitas bagi penggunanya.

(3)

 

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

PT. XYZ memiliki visi dan misi sebagai berikut : • Visi PT. XYZ

Menjadi produsen ban motor terbaik dan nomor satu di Indonesia. • Misi PT. XYZ

ƒ Peningkatan riset teknologi.

ƒ Kontrol ketat atas kualitas hasil produksi. ƒ Peningkatan pelayanan kepada pelanggan. ƒ Budaya mutu dalam segala bidang.

ƒ Peningkatan benefit bagi segenap stakeholders secara berkesinambungan.

3.1.3. Falsafah Perusahaan

PT. XYZ memiliki falsafah perusahaan yang disebut dengan Catur Darma Astra, yakni suatu kristalisasi dari nilai – nilai yang dimiliki sendiri yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Terdapat empat poin penting pada Catur Darma Astra, yaitu :

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. 2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. 3. Saling menghargai dan membina kerjasama.

(4)

 

65

3.2. Struktur Organisasi

3.2.1. Struktur Organisasi Umum PT. XYZ

(5)

3.2.2. Struktur Organisasi Group Function PT. XYZ

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Group Function PT. XYZ

3.2.3. Struktur Organisasi Seksi Mixing PT. XYZ

(6)

3.2.4. Struktur Organisasi Seksi Tube PT. XYZ

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Seksi Tube PT. XYZ  

3.2.5. Struktur Organisasi Seksi Semi Finished Goods (SFG) PT. XYZ

(7)

3.2.6. Struktur Organisasi Divisi IT PT. XYZ

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Divisi IT PT. XYZ

 

3.3. Pembagian Tugas dan Wewenang 3.3.1. Tugas dan wewenang PT. XYZ

• Tugas dan wewenang board of director adalah :

ƒ Menentukan strategi bisnis jangka panjang dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan sesuai dengan tujuan - tujuan yang ditetapkan oleh pemegang saham.

ƒ Mengimplementasikan rencana kerja serta tujuan keseluruhan organisasi.

ƒ Menentukan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi secara berkala anggaran serta program kerja perusahaan.

ƒ Menentukan kebijakan - kebijakan eksternal melalui negosiasi - negosiasi bisnis perwakilan perusahaan kepada partner bisnis dan perusahaan lain.

(8)

• Tugas dan wewenang group function adalah :

ƒ Membantu tugas – tugas board of director dalam menentukan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi secara berkala anggaran serta program kerja perusahaan.

ƒ Merencanakan dan mengembangkan sumber – sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

ƒ Melaporkan kinerja serta membuat keputusan jangka panjang dan menengah.

ƒ Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan – kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan sekretariat.

• Tugas dan wewenang corporate internal audit adalah : ƒ Menyusun serta melaksanakan rencana audit internal.

ƒ Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

ƒ Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.

ƒ Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

ƒ Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direksi dan komisaris.

ƒ Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan.

(9)

ƒ Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.

ƒ Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

• Tugas dan wewenang committee adalah :

ƒ Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.

ƒ Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal audit perusahaan.

ƒ Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan tercatat terhadap peraturan perundang – undangan di bidang pasar modal serta perundang – undangan lainnya yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

ƒ Melakukan pemeriksaan, yang dapat dilakukan oleh komite atau pihak independen yang ditunjuk komite, terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi.

• Tugas dan wewenang marketing director adalah :

ƒ Bertanggung jawab dalam mengarahkan penanggulangan berbagai jenis risiko penjualan dan pemasaran yang dihadapi perusahaan serta melakukan koordinasi aktivitas di bagian penjualan dan pemasaran untuk mencapai hasil optimal perusahaan.

(10)

ƒ Bertanggung jawab dalam menentukan strategi pemasaran untuk pengembangan produk.

ƒ Mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar serta dapat mengidentifikasikan para pesaing dan produk lainnya di pasar.

ƒ Mengambil keputusan - keputusan mengenai metode - metode yang akan digunakan untuk memasarkan produk, seperti menentukan harga produk dan menentukan sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.

• Tugas dan wewenang divisi sales & marketing adalah :

ƒ Melakukan penelitian terhadap pangsa pasar, mencari tahu kepuasan pelanggan terhadap produk yang dipasarkan.

ƒ Mengembangkan strategi pemasaran produk dan menerapkan strategi merek.

ƒ Melakukan pertemuan atau meeting setiap minggu dan bulan dengan kantor pusat untuk membicakan jumlah produk yang akan diproduksi. ƒ Membuat laporan bulanan penjualan.

• Tugas dan wewenang purchasing director adalah :

ƒ Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan melakukan koordinasi aktivitas di bagian pembelian untuk mencapai hasil optimal perusahaan.

ƒ Mengawasi kegiatan departemen pembelian dan operasional. ƒ Memastikan kegiatan pembelian tetap berjalan dengan baik.

(11)

• Tugas dan wewenang divisi purchasing adalah :

ƒ Bertanggung jawab dalam hal pengadaaan barang dengan cara membeli persedian (bahan baku mentah, mesin).

ƒ Melakukan negosiasi harga dan jumlah untuk mendapatkan barang dan harga yang seminim mungkin.

ƒ Memastikan barang (bahan baku mentah, mesin) sampai ke gudang tepat waktu sesuai dengan jadwal pengiriman.

ƒ Membuat laporan pembelian bulanan.

• Tugas dan wewenang manufacturing director adalah :

ƒ Bertanggung jawab dalam mengarahkan bagian produksi dalam melakukan produksi, perencanaan produksi, mengecek kualitas, dan pengecekan mesin untuk mencapai hasil optimal perusahaan.

ƒ Mempertahankan dan meningkatkan produksi tire dan dapat menekan biaya seminimal mungkin untuk produksi.

ƒ Menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan hal strategi operasi manufaktur.

ƒ Memastikan kualitas peralatan (mesin) dan bahan baku berkualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan produk (ban) yang berkualitas sehingga dapat memenuhi harapan pelanggan.

(12)

• Tugas dan wewenang divisi plant adalah :

ƒ Membuat perencanaan berdasarkan forecest untuk 3 bulan ke depan mengenai jumlah (ban) produk yang akan di produksi dan jumlah material yang dibutuhkan untuk memproduksi produk (ban) tersebut. ƒ Membuat purchase requisition yang berisi permintaan material

kepada bagian pembelian.

ƒ Melakukan control atau monitor terhadap perubahan permintaan dari kantor pusat atau pelanggan setiap pertengahan bulan.

ƒ Mengontrol peralatan - peralatan (mesin) yang ada di pabrik.

• Tugas dan wewenang divisi engineering adalah :

ƒ Melakukan pengawasan produksi yang ada di pabrik.

ƒ Memelihara kesehatan mesin dengan cara melakuan control, jika terjadi kerusakan pada mesin-mesin yang ada di pabrik, maka bagian engineering akan segera melakukan perbaikan.

ƒ Melakukan pengujian terhadap produk (ban) yang telah di produksi hal ini dilakukan untuk dapat menjaga kualitas produk (ban).

• Tugas dan wewenang research and development director adalah :

ƒ Bertindak sebagai penghubung dengan pihak eksternal dalam hal yang berhubungan dengan pengadaan jasa dan material.

ƒ Mengawasi pengadaan produk baru dan mengarahkan dalam inovasi pembuatan produk baru.

(13)

ƒ Mengecek dan membuat keputusan dalam kualitas produk.

• Tugas dan wewenang divisi research and development adalah :

ƒ Melakukan pengembangan terhadap produk (ban) baru sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar.

ƒ Membuat resep yang akan digunakan untuk memproduksi ban, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk (ban).

• Tugas dan wewenang human resource development (HRD) director adalah :

ƒ Mengelola karyawan baru dan bertanggung jawab untuk melakukan penyaringan terhadap tenaga kerja baru dan memberikan pelatihan kepada karyawan baru.

ƒ Memanajemen kegiatan personal development dan absensi karyawan.

• Tugas dan wewenang general affairs director adalah :

ƒ Menyediakan fasilitas dan layanan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk medukung kelancaran operasional perusahaan.

• Tugas dan wewenang divisi human resource development (HRD) & general affairs (GA) adalah :

(14)

ƒ Merekrut karyawan baru.

ƒ Memberikan training dan assessment.

ƒ Melakukan pengembangan organisasi dan karyawan. ƒ Mengelola welfare dan kesejahteraan karyawan.

ƒ General service (penyediaan peralatan kantor, asuransi, pelayanan tamu, perawatan prasarana umum, dan lain - lain).

ƒ Menyediakan transportasi.

ƒ Melakukan pengelolaan di bidang QEHSS. ƒ Mengelola aktivitas QCC dan idea proposal. ƒ Mengelola limbah.

ƒ Mengelola industrial relation.

• Tugas dan wewenang finance director adalah :

ƒ Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi keuangan dan akuntansi agar perusahaan dapat terus berkembang.

ƒ Bertanggung jawab mengarahkan penanggulangan berbagai jenis risiko finansial yang dihadapi perusahaan, melakukan koordinasi aktivitas di bagian keuangan, koordinasi aktivitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari seluruh pelaksanaan usaha perusahaan.

ƒ Merencanakan, memimpin, dan mengendalikan keuangan.

ƒ Memastikan keuangan dikelola menurut perundang - undangan dan prisnip akuntansi yang berlaku pada umumnya.

(15)

• Tugas dan wewenang accounting director adalah :

ƒ Menyiapkan penutupan buku besar dan mempresentasikan hasil neraca dan laporan laba rugi dan melakukan analisis terhadap controller dan analisis akun yang telah diasosiasikan.

ƒ Menyiapkan entri buku besar dan rekonsialisasi.

ƒ Menganalisis laporan keuangan secara bulanan dan pelaporan pada varians.

ƒ Penyusunan analisis terhadap akun dalam neraca dan akun laporan laba rugi.

ƒ Mengelola proses, kebijakan, dan prosedur aset tetap.

ƒ Mengatur penjualan dan penggunaan akuntansi pajak dan proses pelaporan.

• Tugas dan wewenang IT director adalah :

ƒ Mengatur sumber daya manusia dalam departemen IT dan memotivasi bawahan untuk melakukan kinerja dengan baik dan membuat perencanaan kesejahteraan bawahan.

ƒ Menetapkan target tahunan yang berkaitan dengan operasi IT dan memantau kinerja keseluruhan dari seluruh departemen.

ƒ Memonitor keamanan jaringan dan mengawasi seluruh sistem jaringan organisasi.

ƒ Mendesain kebijakan IT dan melaksanakannya dengan persetujuan dewan direksi lainnya.

(16)

ƒ Menyiapkan perencanaan bisnis tahunan untuk departemen IT dengan berkoordinasi dengan kepala departemen lain.

ƒ Memberikan ide-ide inovatif dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan mengetahui strategi yang diterapkan oleh pesaing.

• Tugas dan wewenang divisi finance, accounting, dan IT adalah :

ƒ Membuat reporting (home statement, audit report, ataupun tax report).

ƒ Melakukan internal control. ƒ Mengelola budgeting.

ƒ Melakukan cash management. ƒ Mengelola asset.

ƒ Membuat program komputer sesuai dengan keperluan.

ƒ Menyediakan dan merawat komputer maupun jaringan, baik pada komputer administrasi maupun komputer yang ada pada mesin produksi.

3.3.2. Tugas dan Wewenang Group Function PT. XYZ • Tugas dan wewenang corporate legal adalah :

ƒ Membuat perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga.

ƒ Menyusun dan mempersiapkan pelaksanaan RVPS, BOC meeting, termasuk penyelesaian dokumennya.

(17)

ƒ Memastikan seluruh vendor atau supplier atau main dealer yang bekerja sama dengan PT. XYZ telah memenuhi peraturan perundang – undangan.

ƒ Melaksanakan atau mengelola system CL sesuai dengan kebijakan yang berlaku dan relevan.

ƒ Memberi masukan atau usulan mengenai perbaikan atas pengembangan sistem dan operasional aspek hukum perusahaan dan vendor atau supplier.

ƒ Memberikan penilaian terhadap bawahan secara berkala.

• Tugas dan wewenang corporate risk management (CRM) adalah :

ƒ Memastikan system dan operasional corporation risk management berjalan dengan baik dan lancar guna memenuhi objektivitas yang ditetapkan dalam kebijakan dan activity plan perusahaan.

ƒ Mengembangkan bawahan dan memfasilitasi ide – ide perbaikan. ƒ Menatalaksanakan atau mengelola system corporation risk

management sesuai dengan kebijakan yang berlaku dan relevan.

ƒ Memberikan masukan atau usulan mengenai perbaikan atas pengembangan system dan operasional corporation risk management. ƒ Memberikan penilaian terhadap bawahan secara berkala.

• Tugas dan wewenang ISO & CSR Officer adalah :

ƒ Menyiapkan, mengikuti, dan memonitor pelaksanaan internal maupun eksternal audit sesuai jadwal.

(18)

ƒ Memastikan pelaksanaan tindakan perbaikan dari semua temuan internal maupun eksternal audit.

ƒ Membantu evaluasi dan peningkatan dari efektifitas sistem management perusahaan.

ƒ Memastikan pelaksanaan pengendalian sistem dokumen perusahaan. ƒ Memastikan pelaksanaan evaluasi kompetensi auditor.

ƒ Memastikan pelaksanaan CSR berjalan sesuai rencana.

ƒ Mengelola pelaksanaan audit dan dokumen control baik internal maupun eksternal.

ƒ Memberi masukan untuk perbaikan terhadap sistem management perusahaan

ƒ Melakukan evaluasi kompetensi auditor internal. ƒ Mengelola pelaksanaan corporate social responsibility.

• Tugas dan wewenang industrial system development adalah :

ƒ Menjamin setiap aktivitas terkait master data berjalan sesuai dengan prosedur.

ƒ Melaporkan semua aktivitas kepada head department.

ƒ Mengevaluasi aktivitas di master data industrial system development. ƒ Melakukan riset terhadap sistem.

(19)

3.3.3. Tugas dan Wewenang Seksi Mixing PT. XYZ • Tugas dan wewenang kepala seksi adalah :

ƒ Menjamin tercapainya standar kualitas, kuantitas, dan safety pada proses produksi compound di seksi mixing.

ƒ Menjamin tegaknya ketertiban dan kedisiplinan sesuai dengan perjanjian kerja bersama dan etika kerja pada seksi yang bersangkutan.

ƒ Mengatur tugas bawahan sesuai dengan job masing - masing di seksi mixing.

ƒ Memberikan pengarahan dan pembinaan ke bawahan sesuai tanggung jawab yang diberikan, termasuk penghargaan ataupun sanksi.

ƒ Berkoordinasi dengan seksi - seksi lain yang terkait dengan pencapaian produksi.

• Tugas dan wewenang koordinator SIAPP adalah :

ƒ Menjamin tercapainya kualitas data yang sesuai pada proses produksi 1.

ƒ Menjamin tracing data sesuai dengan aktual.

ƒ Mengkoordinasi tugas entry SIAPP sesuai dengan job masing - masing serta situasi dan kondisi di seksi lingkup produksi 1.

ƒ Mengkoordinasi seksi - seksi lain yang terkait dengan pelaporan produksi di Oracle E – Business Suite.

(20)

• Tugas dan wewenang foreman mixing process adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap kelancaran seluruh kegiatan process mixing.

ƒ Menjamin tersedianya semua compound untuk menunjang kebutuhan produksi tire, tube, atau rubber goods lainnya dengan kualitas serta kuantitas yang benar dan cukup (sesuai standard operating procedure atau ketentuan yang ada).

ƒ Inisiator aktivitas improvement dalam proses yang menjadi tanggung jawabnya.

ƒ Pengelolaan area kerja sesuai 5K+2S (EHS).

ƒ Penyelesaian semua masalah yang timbul, baik teknis maupun non-teknis.

ƒ Pengaturan semua kegiatan process mixing.

ƒ Merubah urutan planning bila diperlukan dengan pertimbangan situasi emergency dan efisiensi.

ƒ Menghentikan semua kegiatan process mixing bila ada gejala yang mengindikasikan akan timbul masalah dengan izin atasan.

ƒ Memberi sanksi kepada manpower yang bermasalah, sesuai ketentuan yang ada (pengarahan, teguran lisan, maupun tertulis)

ƒ Claim atau menyingkirkan material yang meragukan serta mengkomunikasikan ke pihak terkait dan melaporkan ke atasan.

(21)

• Tugas dan wewenang technician mixing process adalah

ƒ Bertanggung jawab terhadap kelancaran process mixing dengan cara dan hasil yang benar dan sesuai dengan standar atau

standard operating procedure.

ƒ Menjaga kebersihan, kerapihan, dan keteraturan process mixing yang sedang berlangsung (termasuk stock material maupun master compound, compound, serta alat - alat kerja).

ƒ Menjaga kebenaran dan keakuratan data mengenai pengisian semua tag control dan checksheet beserta administrasi lainnya.

ƒ Melakukan perbaikan trouble ringan dan pembuatan serta pengurusan corrective maintenance bila ada kerusakan mesin - mesin pemrosesan.

ƒ Pemeliharaan mesin - mesin proses mixing agar selau dalam kondisi siap untuk dioperasikan.

ƒ Pengoperasian dan setting semua mesin di seksi mixing. ƒ Mengontrol pengisian tag control dan checksheet.

ƒ Claim atau menyingkirkan material yang meragukan serta mengkomunikasikan ke pihak terkait dan melaporkan ke atasan.

• Tugas dan wewenang operator pre mixing adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap kelancaran handling operator mixing yang meliputi penentuan pemakaian material berdasarkan

FIFO dari persiapan, menata dan mencampurkan tipe - tipe material tertentu menjadi kelompok yang lebih sederhana, seperti karet,

(22)

filler, dan chemical, pengaturan urutan proses dan nomor batch dengan tertib, benar, dan jelas, serta menjaga kerapihan perlengkapan atau sarana dan area kerja.

ƒ Mengambil material hasil proses penimbangan dari area stock material.

ƒ Mencampur atau menyederhanakan dan mengatur material yang akan diload ke mixer.

ƒ Menggantikan tugas operator mixer bila operator yang bersangkutan berhalangan.

• Tugas dan wewenang operator mixer adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap proses, mixer yang dioperasikan dan hasil mixing, serta pemenuhan syarat baik kuantitas maupun kualitas

ƒ Menjamin kesesuaian prosedur pengoperasian, baik mesin maupun proses yang dilaksanakan menurut standard operating procedure. ƒ Menjaga kerapihan dan kebersihan mesin, area kerja, serta

perlengkapan lain.

ƒ Pengoperasian mixer line type banbury dan kneader.

ƒ Menghentikan mesin bila terdapat ketidaksesuaian dan segera melaporkan kepada pimpinan kerja.

ƒ Menolak atau claim bila terdapat ketidaksesuaian material yang disiapkan.

(23)

ƒ Menggantikan tugas operator persiapan mixing bila operator yang bersangkutan berhalangan.

• Tugas dan wewenang operator roll mixing adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap visual kualitas compound hasil mixing yang meliputi dimensi sheet, homogenitas, dan tag identitas compound.

ƒ Menjamin kesesuaian prosedur pelaksanaan pengisian sheet dengan standard operating procedure.

ƒ Menjaga kerapihan dan kebersihan mesin, area kerja, serta perlengkapan lainnya.

ƒ Pengoperasian mesin roll mixing banbury nomor 9, banbury nomor 3, dan kneader.

ƒ Menghentikan pengoperasian mesin bila terdapat ketidaksesuaian proses dan safety.

ƒ Menggantikan tugas operator batch off.

• Tugas dan wewenang operator mill blender adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap pengendalian proses, mixer yang dioperasikan dan hasil mixing, serta pemenuhan syarat baik kuantitas maupun kualitas.

ƒ Menjamin kesesuaian prosedur pengoperasian, baik mesin maupun proses yang dilaksanakan menurut standard operating procedure.

(24)

ƒ Menjaga kerapihan dan kebersihan mesin, area kerja, serta perlengkapan lain.

ƒ Pengoperasian mixer line type open mill blender.

ƒ Menghentikan mesin bila terdapat ketidaksesuaian dan segera melaporkan kepada pimpinan kerja.

ƒ Menolak atau claim bila ada ketidaksesuaian material yang disiapkan.

ƒ Menggantikan tugas operator batch off.

• Tugas dan wewenang operator batch off adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap tag identitas yang dipasang, visual sheet compound, serta kerapihan booking dan stocking.

ƒ Menjamin kesesuaian prosedur atau standar booking yang dilaksanakan (standard operating procedure).

ƒ Menjaga kerapihan dan kebersihan mesin, area kerja, serta perlengkapan lain.

ƒ Pengoperasian batch off machine.

ƒ Menghentikan pengoperasian mesin bila terdapat ketidaksesuaian proses dan safety.

ƒ Menggantikan operator dump mill ataupun blender mill pada kondisi khusus.

(25)

• Tugas dan wewenang operator TSR & blow pot banbury adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap visual kualitas compound hasil mixing yang meliputi dimensi sheet, homogenitas, dan tag identitas compound.

ƒ Menjamin kesesuaian prosedur pelaksanaan pengisian sheet dengan standard operating procedure.

ƒ Bertanggung jawab terhadap pengisian (intack carbon) serta kontrol stock carbon.

ƒ Menjaga kerapihan dan kebersihan mesin, area kerja, serta perlengkapan lainnya.

ƒ Pengoperasian mesin TSR dan intack carbon.

ƒ Menghentikan pengoperasian mesin bila terdapat ketidaksesuaian proses dan safety.

ƒ Menggantikan tugas operator batch off.

• Tugas dan wewenang foreman mixing material adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap kelancaran seluruh kegiatan proses penimbangan.

ƒ Menjamin tersedianya semua material siap mixing untuk menunjang kebutuhan produksi mixing dengan kualitas dan kuantitas yang benar dan cukup (sesuai standard operating procedure atau ketentuan lain yang ada).

ƒ Inisiator aktivitas improvement dalam proses yang menjadi tanggung jawabnya.

(26)

ƒ Pengelolaan area kerja sesuai 5K+2S (EHS).

ƒ Penyelesaian semua masalah yang timbul, baik teknis maupun non-teknis.

ƒ Pengaturan semua kegiatan penimbangan material di seksi mixing. ƒ Merubah urutan planning bila diperlukan dengan pertimbangan

situasi emergency dan efisiensi.

ƒ Menghentikan semua kegiatan proses penimbangan bila terdapat gejala yang mengindikasikan akan timbul masalah dengan izin atasan.

ƒ Memberi sanksi kepada manpower yang bermasalah sesuai ketentuan yang ada (pengarahan, teguran lisan, maupun tertulis)

ƒ Claim atau menyingkirkan material yang meragukan dan mengkomunikasikan kepada pihak terkait kemudian melaporkannya kepada atasan.

• Tugas dan wewenang technician mixing material adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan process penimbangangan dengan cara dan hasil yang benar dan sesuai standar atau standard operating procedure.

ƒ Menjaga kebersihan, kerapihan, dan keteraturan process penimbangan yang sedang berlangsung (termasuk stock raw material dan mastikasi serta alat - alat bantu lainnya).

ƒ Menjamin kebenaran dan keakuratan data pengisian semua tag control dan checksheet beserta administrasi lainnya.

(27)

ƒ Perbaikan trouble ringan dan pebuatan serta pengurusan corective maintanance bila terdapat kerusakan mesin dan timbangan.

ƒ Pemeliharaan tool proses penimbangan agar selalu dalam kondisi siap untuk dioperasikan.

ƒ Pengoperasian semua alat timbang dan mesin potong di area atau lingkungan kerjanya.

ƒ Mengontrol pengisian tag dan checksheet.

ƒ Claim atau menyingkirkan material yang meragukan dan mengkomunikasikan ke pihak terkait dan melaporkan ke atasan.

• Tugas dan wewenang operator penimbangan karet adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap pekerjaan penyediaan karet siap mixing sesuai resep yang meliputi tipe, jumlah, berat, dan lain – lain sesuai standar dan ketentuan yang ada (standard operating procedure).

ƒ Pemasangan tag identitas dengan isi yang benar dan jelas mengenai batas potongan karet dari masing - masing unit per batch, termasuk bale - bale yang utuh bila ada (seperti berat yang tercantum dalam resep).

ƒ Menjaga kerapihan susunan stock karet hasil potong dan timbang yang tertata dengan baik di atas kereta maupun di atas pallet dengan posisi layout yang benar.

(28)

ƒ Pengoperasian mesin potong atau bale cutter, timbangan, serta sarana lainnya yang meliputi ruang lingkup area kerja penimbangan karet.

ƒ Pemeliharaan atau penataan peralatan dan area kerja.

• Tugas dan wewenang operator penimbangan filler adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap pekerjaan penyediaan filler siap mixing sesuai resep yang meliputi tipe, jumlah, berat, dan lain - lain sesuai standar dan ketentuan lain yang ada (standard operating procedure).

ƒ Pemasangan tag identitas dengan isi yang benar dan jelas mengenai batas zak filler dari masing - masing unit per batch. termasuk zak penuh bila ada (seperti berat yang tercantum dalam resep).

ƒ Menjaga kerapihan susunan stock filler hasil timbang yang tertata dengan baik di atas kereta maupun di atas pallet dengan posisi layout yang benar.

ƒ Pengoperasian timbangan dan perlengkapan lainnya yang diperlukan yang meliputi ruang lingkup area kerja penimbangan

filler.

ƒ Pemeliharaan atau penataan peralatan dan area kerja.

• Tugas dan wewenang operator penimbangan chemical master adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap pekerjaan penyediaan chemical master siap mixing sesuai resep yang meliputi tipe, jumlah,

(29)

berat, dan lain - lain sesuai standar dan ketentuan lain yang ada (standard operating procedure).

ƒ Pemasangan tag identitas yang diisi dengan benar dan jelas mengenai batas, baik pada keranjang maupun penempatan kereta.

ƒ Menjaga kerapihan susunan kantong chemical hasil timbang dalam box dan atau keranjang yang tersusun pada kereta yang tertata rapi pada layout yang ada.

ƒ Pengoperasian timbangan serta sarana lainnya yang diperlukan yang meliputi ruang lingkup area kerja penimbangan chemical master. ƒ Pemeliharaan atau penataan peralatan dan area kerja.

• Tugas dan wewenang operator penimbangan chemical final adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan penyediaan chemical final siap mixing sesuai resep yang meliputi tipe, jumlah, berat, dan lain - lain sesuai standar dan ketentuan lain yang ada (standard operating procedure).

ƒ Pemasangan tag identitas yang diisi dengan benar dan jelas mengenai batas, baik pada keranjang maupun penempatan kereta.

ƒ Menjaga kerapihan susunan kantong chemical hasil timbang dalam box dan atau keranjang yang tersusun pada kereta yang tertata rapi pada layout yang ada

ƒ Pengoperasian timbangan serta sarana lainnya yang diperlukan yang meliputi ruang lingkup area kerja penimbangan chemical final. ƒ Pemeliharaan atau penataan peralatan dan area kerja.

(30)

• Tugas dan wewenang operator chemical blending adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan penyediaan chemical blending siap mixing sesuai resep yang meliputi tipe, jumlah, berat, dan lain - lain sesuai standar dan ketentuan lain yang ada (standard operating procedure).

ƒ Pemasangan tag identitas yang diisi dengan benar dan jelas mengenai batas.

ƒ Menjaga kerapihan susunan chemical blending hasil timbang yang tertata rapi pada layout yang ada.

ƒ Pengoperasian timbangan serta sarana lainnya yang diperlukan yang meliputi ruang lingkup area kerja penimbangan chemical blending. ƒ Pemeliharaan atau penataan peralatan dan area kerja.

• Tugas dan wewenang administrasi produksi adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap proses administrasi di seksi mixing. ƒ Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kerapian data

produksi.

ƒ Mempersiapkan alat tulis kantor dan alat kebersihan. ƒ Menggunakan fasilitas komputer di seksi mixing.

ƒ Melakukan kepengurusan ke bagian terkait untuk penggantian uang obat dan uang makan.

(31)

• Tugas dan wewenang operator SIAPP adalah :

ƒ Menjamin data produksi yang dimasukkan benar dan akurat.

ƒ Melakukan entry data produksi yang ada di seksi mixing (proses dan weighing)

• Tugas dan wewenang koordinator TPM adalah :

• Mengkoordinasi perbaikan ringan dan improvement mesin - mesin mixing.

• Mengkoordinasi aktivitas 5K+2S di seksi mixing.

• Mempergunakan atau menjalankan peralatan kerja yang berkaitan dengan proses perbaikan dengan izin seksi yang terkait.

• Mengoperasikan mesin yang ada di seksi mixing dengan izin pimpinan kerja.

• Tugas dan wewenang cleaner adalah :

ƒ Bertanggung jawab terhadap kerapihan dan kebersihan area seksi mixing.

ƒ Bertanggung jawab terhadap kebersihan APAR dan area air minum serta musholla.

ƒ Bertanggung jawab terhadap kebersihan pagar dan tangga naik turun. ƒ Bertanggung jawab terhadap kerapihan dan ketertiban terpal atau

liner tutup compound serta penempatan kerja alat kebersihan yang ada.

(32)

ƒ Penggunaan mesin vacuum cleaner dan alat bantu kebersihan lainnya.

• Tugas dan wewenang quality junior engineer adalah :

ƒ Menjamin tercapainya kualitas sesuai standar pada proses mixing atau produksi compound di shift yang bersangkutan.

ƒ Menjamin hasil produksi sesuai dengan standar.

ƒ Mengendalikan kualitas hasil produksi pada line proses di shift yang bersangkutan.

ƒ Mengawasi pelaksanaan produksi sesuai dengan standar kerja.

3.3.4. Tugas dan Wewenang Seksi Tube Manufacturing PT. XYZ • Tugas dan wewenang kepala seksi adalah :

ƒ Menjamin tercapainya standar kualitas, kuantitas, dan safety pada proses produksi tube.

ƒ Menjamin tegaknya ketertiban dan kedisiplinan sesuai dengan perjanjian kerja bersama dan etika kerja pada seksi yang bersangkutan.

ƒ Mengatur tugas bawahannya sesuai dengan job masing – masing di seksi tube.

ƒ Memberikan pengarahan dan pembinaan ke bawahan sesuai tanggung jawab yang diberikan, termasuk penghargaan maupun sanksi.

ƒ Berkoordinasi dengan seksi – seksi lain yang terkait dengan pencapaian produksi.

(33)

• Tugas dan wewenang foreman extruding/splicing/valve setting/valve glueing adalah :

ƒ Menjamin pencapaian produksi tube sesuai target, baik kualitas maupun kuantitas.

ƒ Membantu kepala seksi dalam pengawasan kedisiplinan karyawan. ƒ Memeriksa dan mengesahkan checksheet dan laporan yang dibuat

leader di masing – masing line.

ƒ Menjamin terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan terlaksananya 5K+2S di area kerjanya.

ƒ Menyediakan dan mengontrol 3M.

ƒ Mengatur bawahan sesuai dengan job description.

ƒ Mengontrol proses di semua line extruding, splicing, valve setting, dan valve glueing.

ƒ Melakukan follow up terhadap masalah yang timbul di shift yang bersangkutan.

ƒ Membantu kepala seksi dalam menjalankan tugas sehari – hari.

• Tugas dan wewenang technician extruding adalah :

ƒ Menjamin kualitas produksi green tube sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

ƒ Menjamin proses produksi dijalankan sesuai metode, instruksi kerja, ataupun spesifikasi yang ditetapkan.

(34)

ƒ Menjamin terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan terlaksananya 5K+2S di area kerja extruding.

ƒ Mengoperasikan semua mesin yang ada di area extruding, dari roll sampai dengan line extruding.

ƒ Memeriksa atau memastikan kesesuaian green tube terhadap standar yang ada.

ƒ Memeriksa dan mengesahkan data yang dibuat oleh operator area extruding.

• Tugas dan wewenang technician splicing/valve setting/valve glueing adalah :

ƒ Menjamin kualitas produksi green tube sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

ƒ Menjamin proses produksi dijalankan sesuai metode, instruksi kerja, ataupun spesifikasi yang ditetapkan.

ƒ Menjaga kondisi mesin agar selalu berada pada puncak performance. ƒ Menjamin terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan

terlaksananya 5K+2S di area kerja splicing dan valve setting.

ƒ Mengoperasikan semua mesin yang ada di area splicing (valve glueing, valve setting, dan splicing).

ƒ Melakukan setting mesin splicer agar menghasilkan kualitas sambungan sesuai terhadap standar yang ada.

(35)

ƒ Memeriksa dan mengesahkan laporan ataupun data yang dibuat oleh operator splicing.

• Tugas dan wewenang operator extruding adalah : ƒ Membuat green tube sesuai dengan spesifikasi. ƒ Menjaga kualitas green tube.

ƒ Memproses dan menyiapkan umpan karet ke extruding dengan stabil dan berkelanjutan.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin roll dan strainer.

ƒ Mengoperasikan mesin extruding 01 dan 02.

ƒ Mengoperasikan mesin roll 14’’, 18’’, dan strainer.

• Tugas dan wewenang operator splicer adalah :

ƒ Menyambung green tube yang sudah dipasang valve hingga siap dicuring.

ƒ Menjamin kualitas hasil sambung.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin splicing.

ƒ Melakukan setting kerataan rubber holder.

• Tugas dan wewenang operator SIAPP extruding dan splicing adalah : ƒ Menjamin data produksi yang dimasukkan benar dan akurat.

(36)

ƒ Melakukan entry data produksi extruding dan splicing yang ada di seksi tube.

• Tugas dan wewenang operator valve setting adalah : ƒ Melaksanakan proses valve setting sesuai kebutuhan.

ƒ Menjamin kualitas pemasangan valve ke green tube sesuai standar. ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin valve setting.

ƒ Mengoperasikan mesin splicing (over lap).

• Tugas dan wewenang operator auto valve setting adalah : ƒ Memasang valve pada mesing auto valve.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya serta memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin auto valve.

• Tugas dan wewenang operator setting splicing adalah : ƒ Menjamin kualitas joint sesuai standar.

ƒ Menjamin jig, rubber holder, dan hasil setting sesuai standar. ƒ Menjaga lingkungan kerja dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Melakukan setting kualitas joint green tube sesuai dengan standar. ƒ Melakukan penggantian rubber holder dan pisau splicer bila perlu.

(37)

• Tugas dan wewenang operator valve glueing adalah :

ƒ Menyediakan stock valve yang mencukupi untuk proses valve setting. ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Melaksanakan proses valve glueing, baik NR (natural) maupun butyl

sesuai dengan kebutuhan dan kualitas yang sesuai standar.

• Tugas dan wewenang operator support splicing adalah :

ƒ Menyiapkan stock valve dan green tube yang akan diproses di valve setting dan splicing.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin valve setting.

ƒ Mengoperasikan mesin splicer.

• Tugas dan wewenang operator repair valve adalah :

ƒ Menjamin hasil repair sesuai dengan kriteria standar yang telah ditentukan.

ƒ Menjamin kesesuaian quantity dengan data laporan harian (ketepatan data dan aktual).

ƒ Melakukan tugas kerja sesuai dengan aturan keselamatan dan kesehatan.

ƒ Melakukan repair valve yang cacat visual menjadi valve class A. ƒ Memastikan valve yang bisa direpair dan valve yang tidak bisa

(38)

• Tugas dan wewenang foreman curing finishing adalah :

ƒ Menjamin pencapaian produksi tube sesuai target, baik kualitas maupun kuantitas.

ƒ Membantu kepala seksi dalam mengawasi kedisiplinan karyawan. ƒ Memeriksan dan mengesahkan checksheet dan laporan yang dibuat

leader di masing – masing line.

ƒ Menjamin terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan terlaksananya 5K+2S di area kerjanya.

ƒ Menyediakan dan mengontrol 3M.

ƒ Mengatur bawahan sesuai dengan job description.

ƒ Mengontrol proses di semua line curing tube dan finishing tube.

ƒ Melakukan follow up terhadap masalah yang timbul di shift yang bersangkutan.

ƒ Membantu kepala seksi dalam menjalankan tugas sehari – hari.

• Tugas dan wewenang technician curing finishing adalah :

ƒ Menjamin kualitas produksi tube sesuai spesifikasi yang ditetapkan. ƒ Menjamin proses produksi dijalankan sesuai metode, instruksi kerja,

ataupun spesifikasi yang ditetapkan.

ƒ Menjaga kondisi mesin agar selalu berada pada puncak performance. ƒ Menjamin terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan

terlaksananya 5K+2S di area kerja curing finishing.

(39)

ƒ Memeriksa atau memastikan kesesuaian tube terhadap standar yang ada.

ƒ Memeriksa dan mengesahkan data yang dibuat oleh operator area curing finishing.

• Tugas dan wewenang operator curing adalah :

ƒ Melaksanakan proses curing sesuai dengan target, baik kuantitas maupun kualitas.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin curing.

ƒ Mengecek dan mengontrol kondisi mesin curing, termasuk mengecek temperatur mould sesuai dengan standar.

• Tugas dan wewenang operator support curing adalah :

ƒ Menyiapkan green tube yang telah melewati proses splicing untuk kemudian akan diproses di curing.

ƒ Menjaga lingkungan kerjanya dan memenuhi persyaratan 5K+2S. ƒ Mengoperasikan mesin curing.

• Tugas dan wewenang operator SIAPP curing adalah :

ƒ Menjamin data produksi yang dimasukkan benar dan akurat. ƒ Melakukan entry data produksi curing yang ada di seksi tube.

(40)

• Tugas dan wewenang operator finishing dan delivery tube adalah :

ƒ Menjamin hasil repair sesuai dengan kriteria standar yang telah ditentukan.

ƒ Menjamin kesesuaian quantity dengan data laporan harian (ketepatan data dan aktual).

ƒ Melakukan tugas kerja sesuai dengan aturan keselamatan dan kesehatan.

ƒ Melakukan repair tube yang cacat visual menjadi tube class A.

ƒ Memastikan tube yang bisa direpair dan tube yang tidak bisa direpair.

• Tugas dan wewenang koordinator TPM adalah :

ƒ Mengkoordinasi perbaikan ringan dan improvement mesin – mesin tube.

ƒ Mengkoordinasi aktivitas 5K+2S di seksi tube.

ƒ Mempergunakan atau menjalankan peralatan kerja yang berkaitan dengan proses perbaikan dengan izin seksi yang terkait.

ƒ Mengoperasikan mesin yang ada di seksi tube dengan izin pimpinan kerja.

• Tugas dan wewenang cleaner adalah :

ƒ Menjamin kebersihan lingkungan dan area kerja di seksi tube. ƒ Menggunakan alat kebersihan.

(41)

• Tugas dan wewenang operator waste control dan material support adalah :

ƒ Menjamin kebersihan lingkungan di seksi tube.

ƒ Menjamin ketersediaan mash sesuai dengan spesifikasi.

ƒ Mengirim atau melakukan penimbangan waste compound ke waste control atau production planning and control (PPC).

ƒ Menyiapkan mash sesuai dengan ukurannya. ƒ Mengambil valve ke gudang.

ƒ Mengambil consumable material. ƒ Mengambil lem atau semen. ƒ Menyiapkan waste compound.

• Tugas dan wewenang quality junior engineer adalah :

ƒ Menjamin tercapainya kualitas yang standar pada proses produksi tube di shift yang bersangkutan.

ƒ Menjamin hasil produksi sesuai dengan standar.

ƒ Mengendalikan kualitas hasil produksi pada line proses di shift yang bersangkutan.

ƒ Mengawasi pelaksanaan produksi sesuai dengan standar kerja.

• Tugas dan wewenang staff administrasi adalah : ƒ Melakukan proses administrasi di seksi tube.

(42)

ƒ Menjamin kelengkapan dan kerapian data produksi. ƒ Menyiapkan alat tulis kantor dan alat kebersihan. ƒ Menggunakan fasilitas komputer di seksi tube.

ƒ Melakukan kepengurusan ke bagian terkait untuk penggantian uang obat dan uang makan.

3.3.5. Tugas dan Wewenang Seksi Semi Finished Goods (SFG) PT. XYZ • Tugas dan wewenang kepala seksi adalah :

ƒ Mengontrol penyediaan stock finished good untuk memenuhi permintaan customer.

ƒ Mengecek planning produksi dan rencana delivery atau delivery schedule untuk customer.

ƒ Mengontrol pengelolaan dan penanganan stock finished good dengan baik dan benar, agar tidak terjadi penurunan kualitas ataupun kerusakan.

ƒ Mengontrol dan mengatur pengiriman finished good untuk pengiriman ke customer.

ƒ Menginformasikan ke bagian terkait bila menemukan penyimpangan penerimaan barang.

ƒ Menginformasikan stock barang yang kritis.

ƒ Membantu departemen atau seksi lain dalam mengatasi masalah. ƒ Mendistribusikan tugas dan pekerjaan kepada foreman.

(43)

• Tugas dan wewenang foreman adalah :

ƒ Membaca planning harian yang dibuat oleh bagian production planning and control (PPC).

ƒ Mengatur penempatan hasil proses wrapping, setting maupun packing serta mengatur stock work in process (WIP) past moving dan slow moving.

ƒ Mengecek dan meyakinkan baik size maupun quantity hasil proses sesuai move order transfer (MOT) yang dibuat serta sudah menempel di rak.

ƒ Mengecek control tag FIFO pada tube dan nomor lot pada tire yang sudah diwrapping.

ƒ Mengecek control work in process (WIP) harian tire, tube dan rim tape antara data online dengan aktual barang.

ƒ Melakukan control spec. wrapping sebelum melakukan proses wrapping.

ƒ Mengontrol atau mengecek manpower proses yang tidak hadir. ƒ Membantu tugas kepala seksi.

ƒ Memberikan latihan terhadap karyawan baru.

ƒ Mendistribusikan tugas dan pekerjaan kepada bawahannya.

ƒ Mengatur dan mengkoordinasikan hasil produksi untuk diproses packaging kepada leader atau bawahannya.

ƒ Memberikan pengarahan dan teguran terhadap bawahan. ƒ Rotasi shift di sub job proses.

(44)

ƒ Mempunyai logging Oracle E – Business Suite.

• Tugas dan wewenang bagian administrasi adalah : ƒ Membuat tag FIFO untuk tube.

ƒ Membuat nomor lot untuk tire.

ƒ Melakukan entry over time, setting jadwal kerja manpower, serta distribusi kuitansi obat.

ƒ Membuat grafik achievement rate all process.

ƒ Melakukan entry permintaan barang untuk kebutuhan proses wrapping, setting, dan packing tube.

ƒ Membuat laporan absensi man hour manpower. ƒ Mengarsip file hasil proses harian.

ƒ Menyiapkan permintaan barang alat tulis kantor.

ƒ Melaporkan kepada foreman atau kepala seksi bila menemukan penyimpangan atau masalah administrasi.

• Tugas dan wewenang operator penerimaan tire/tube/rim tape adalah : ƒ Menerima dan menghitung jumlah penerimaan hasil produksi tire,

tube dan rim tape serta paraf move order transfer (MOT).

ƒ Mendistribusikan hasil penerimaan untuk diproses setting, wrapping, dan packing.

ƒ Menjaga dan merawat stock yang belum diproses, baik tire maupun tube serta rim tape.

(45)

ƒ Mengecek dan mendata barang yang bermasalah setelah diproses, baik tube, tire, maupun rim tape.

ƒ Melakukan supply barang ke proses wrapping, packing, setting, serta control stock FIFO tube.

ƒ Mengiformasikan kepada operator Oracle E – Business Suite bahwa tire maupun tube sudah bisa ditransact.

ƒ Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah atau penyimpangan yang berkaitan dengan penerimaan barang.

• Tugas dan wewenang operator nut OEM/REM adalah : ƒ Menyiapkan accessories nut yang akan digunakan. ƒ Melakukan pengecekan dan perawatan mesin nut.

ƒ Melakukan proses pemasangan nut dan washer dengan menggunakan mesin nut spinner.

ƒ Dapat mengoperasikan mesin nut spinner.

ƒ Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah atau penyimpangan pada saat proses nut spinner.

• Tugas dan wewenang operator EBS adalah :

ƒ Melakukan pengecekan barang yang sudah diproses.

ƒ Pembuatan move order transfer (MOT) sesuai barang yang diproses. ƒ Melakukan penempelan move order transfer (MOT) pada barang

(46)

ƒ Mengambil dan mengumpulkan move order transfer (MOT) dari booking untuk diapprove atau ditransact.

ƒ Melakukan completion dan allocate data agar barang yang dikirim dapat diterima di seksi logistics.

ƒ Merapikan file - file move order transfer (MOT) yang sudah ditransact.

ƒ Dapat mengoperasikan komputer dan Oracle E – Business Suite. ƒ Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah atau

penyimpangan pada saat proses transaksi.

• Tugas dan wewenang operator wrapping and sparator adalah :

ƒ Mengecek kembali stock wrapping yang belum distrapping sebelum melakukan proses wrapping.

ƒ Melakukan proses wrapping (pembungkusan tire) dan memasang sticker size.

ƒ Strapping tire yang sudah diwrapping.

ƒ Merawat dan menjaga mesin wrapping dan mesin strapping.

ƒ Merapihkan stock sticker yang tidak terpakai serta sticker sisa proses. ƒ Melakukan loading atau menaikkan tire ke rak khusus wrapping

Honda dengan tidak mencampur dengan wrapping lain. ƒ Bertanggung jawab atas tercapainya target proses wrapping.

ƒ Menjamin tire hasil proses sudah benar, baik wrapping maupun penempelan sticker size.

(47)

• Tugas dan wewenang operator setting adalah :

ƒ Melakukan proses pemasangan (setting) tube kedalam tire sesuai size yang sudah ditentukan.

ƒ Merapikan hasil proses setting yang akan dikirim ke seksi logistics. ƒ Melakukan loading atau menaikkan tire hasil setting ke rak.

ƒ Dapat melakukan proses setting tire.

ƒ Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah atau penyimpangan tire atau tube yang akan di setting.

• Tugas dan wewenang operator packing tube adalah :

ƒ Melakukan proses packaging mulai dari memasang nut packing vacuum, melipat, press, sampai dengan memasukan ke dalam inner box dan master box sesuai dengan kemasan.

ƒ Melakukan proses pelipatan inner box dan master box. ƒ Merawat dan menjaga mesin vacuum dan mesin press. ƒ Merapikan stock tube yang belum dipacking.

ƒ Dapat mengoperasikan mesin vacuum dan mesin press.

ƒ Melaporkan kepada foreman bila menemukan masalah atau penyimpangan pada saat proses packing tube.

(48)

3.3.6. Tugas dan Wewenang Divisi IT PT. XYZ : • Tugas dan wewenang IT director adalah :

ƒ Mengatur sumber daya manusia dalam departemen IT dan memotivasi bawahan untuk melakukan kinerja dengan baik dan membuat perencanaan kesejahteraan bawahan.

ƒ Menetapkan target tahunan yang berkaitan dengan operasi IT dan memantau kinerja keseluruhan dari seluruh departemen.

ƒ Memonitor keamanan jaringan dan mengawasi seluruh sistem jaringan organisasi.

ƒ Mendesain kebijakan IT dan melaksanakannya dengan persetujuan dewan direksi lainnya.

ƒ Menyiapkan perencanaan bisnis tahunan untuk departemen IT dengan berkoordinasi dengan kepala departemen lain.

ƒ Memberikan ide-ide inovatif dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan mengetahui strategi yang diterapkan oleh pesaing.

• Tugas dan wewenang system analyst & controller adalah : ƒ Melaporkan aktivitas yang terdapat pada divisi IT.

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin seluruh aktivitas pada divisi IT berjalan sesuai dengan prosedur.

ƒ Mengimplementasikan aplikasi yang telah dikembangkan bersama dengan ISD dan IT Quality Assurance.

(49)

ƒ Mengadakan perubahan atau peningkatan atas sistem informasi dan sistem operasi perusahaan.

• Tugas dan wewenang section head IT application development adalah : ƒ Melaporkan seluruh aktivitas IT application development kepada

system analyst.

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin semua hal yang diperlukan oleh IT application development untuk melakukan pengembangan..

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin semua aktivitas IT application development berjalan sesuai dengan prosedur.

ƒ Mengevaluasi aktivitas IT application development. ƒ Memberikan feedback atas hasil UAT.

ƒ Mendelegasikan penyelesaian terhadap suatu masalah. ƒ Melakukan riset terhadap sistem.

• Tugas dan wewenang technical development adalah :

ƒ Menjamin proses pengembangan berjalan sesuai dengan prosedur. ƒ Melaporkan seluruh aktivitas development kepada section head. ƒ Meminta laporan progress development atas pendelegasian section

(50)

• Tugas dan wewenang programmer adalah :

ƒ Menyediakan aplikasi sesuai dengan DFD dari technical development.

ƒ Melakukan unit testing bersama dengan technical development.

• Tugas dan wewenang section head IT application & quality assurance adalah :

ƒ Melaporkan seluruh aktivitas IT application support & quality assurance kepada system analyst.

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin semua hal yang dibutuhkan oleh IT application support untuk troubleshooting tersedia.

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin bahwa semua aktivitas IT application support & quality assurance berjalan sesuai dengan prosedur.

ƒ Mengevaluasi aktivitas IT application support & quality assurance. ƒ Memberikan feedback atas hasil UAT.

ƒ Mendelegasikan penyelesaian terhadap suatu masalah.

• Tugas dan wewenang application support analyst adalah :

ƒ Melaporkan semua kegiatan IT application support & quality assurance kepada section head.

ƒ Meminta laporan dari IT application engineer mengenai penanganan troubleshooting sesuai pendelegasian section head.

(51)

• Tugas dan wewenang application support engineer adalah :

ƒ Melaporkan aktivitas troubleshooting kepada application support analyst.

ƒ Melaporkan hasil unit testing kepada application support analyst. ƒ Menyatakan troubleshooting aplikasi yang telah selesai dan siap

untuk masuk ke tahap UAT.

• Tugas dan wewenang section head IT databse & administrator adalah : ƒ Melaporkan semua aktivitas IT database & system administrator

kepada system analyst.

ƒ Mengkoordinasikan dan menjamin semua aktivitas IT database & system administrator berjalan sesuai dengan prosedur.

ƒ Mengevaluasi aktivitas IT database & system administrator.

ƒ Memberikan saran terhadap IT infrastructure mengenai update storage.

• Tugas dan wewenang database administrator adalah :

ƒ Menjamin database dalam posisi aman, baik dari segi storage maupun performance.

ƒ Melakukan riset database untuk mengoptimalkan kinerja. ƒ Mengusulkan upgrade storage kepada section head.

(52)

• Tugas dan wewenang system administrator adalah : ƒ Menjamin security atas sistem berjalan dengan baik.

ƒ Melakukan maintain user account sesuai dengan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan.

(53)

3.4. Proses Bisnis Berjalan

3.4.1 Rich Picture General Tube Processing

Gambar 3.7 Rich Picture General Tube Processing

Keterangan :

1. Kegiatan awal yang dilakukan setiap departemen atau bagian adalah menerima released job yang dibuat berdasarkan planning oleh departemen Production Planning and Control (PPC).

(54)

2. Tube processing dimulai proses mixing yang bertujuan untuk menghasilkan compound. Terdapat dua cara pemerolehan compound, yakni melalui produksi internal dan melalui outsourcing. Untuk produksi internal, pertama – tama seksi mixing akan meminta raw material kepada bagian warehouse. Raw material tersebut akan diolah hingga menjadi master compound. Master compound kemudian akan diolah kembali hingga menjadi compound. Begitu pula untuk produksi secara outsourcing. Pelaksanaan produksi compound dilaksanakan atas adanya purchase order yang diberikan oleh bagian purchasing. Kemudian raw material akan diberikan oleh seksi warehouse kepada outsourcing company dan perusahaan (PT. XYZ) akan menerima compound yang sudah jadi.

3. Compound yang sudah jadi akan dipindahkan ke seksi part stock supply (PSS). Seksi inilah yang bertugas untuk mendistribusikan kebutuhan compound untuk produksi tube maupun tire. Untuk tube processing, compound diberikan seksi PSS ke seksi tube extruding.

4. Proses yang terjadi di dalam tube processing itu sendiri yakni extruding, pemasangan valve baik secara manual (valve glueing) maupun secara otomatis (valve setting), splicing, dan curing.

5. Tube yang sudah jadi dan sudah lolos final inspection akan diberikan ke seksi semi finished good untuk selanjutnya dilakukan setting dan wrapping. Untuk proses selanjutnya, tube yang telah disetting dan wrapping, tube akan dipindahkan ke seksi logistics dan siap untuk didistribusikan ke customer.

(55)

3.5. Permasalahan yang Dihadapi

Berikut merupakan permasalahan yang dihadapi PT. XYZ berkaitan dengan implementasi Oracle E – Business Suite :

1. Belum adanya penilaian value of IT dari segi business, efektivitas IT, serta efektivitas dan efisiensi IT supply setelah implementasi Oracle E – Business Suite.

2. PT. XYZ merasa masih perlunya dilakukan pengembangan terhadap sistem dan proses bisnis berjalan agar dapat berjalan lebih efektif dan lebih efisien.

3.6. Solusi Pemecahan Masalah

Berikut merupakan solusi pemecahan masalah yang dihadapi PT. XYZ berkaitan dengan implementasi Oracle E – Business Suite :

1. Melakukan IT valuation mengenai business value of IT, effectiveness of IT, serta effectiveness and efficiency of IT supply atas implementasi Oracle E – Business Suite, khususnya module manufacturing pada tube processing.

2. Memberikan rekomendasi pengembangan, baik terhadap business process maupun sistem Oracle E – Business Suite yang sedang berjalan berdasarkan hasil analisis IT valuation agar dapat berjalan lebih efektif dan lebih efisien.

(56)

117 3.7. Length of Effort

Tabel 3.3 Length of Effort Hari /

Tanggal

Waktu Kegiatan

Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

Kamis / 07 Juli 2011 07.00 – 16.00 8 1. Briefing mengenai PT. XYZ oleh bagian HRD. 2. Melakukan study tour ke

pabrik PT. XYZ.

1. Head of HRD 2. Bapak Agung,

selaku head of ISD

3. Seksi tube dan tire 4. Mahasiswa magang 1. Pengenalan mengenai latar belakang perusahaan, produk yang dihasilkan, falsafah perusahaan, serta standard operating procedure perusahaan.

2. Cara pembuatan tube mulai dari mixing hingga packing. Memahami profil  perusahaan serta standard  operating procedure yang  telah diterapkan dalam  perusahaan.  1. Memahami cara memproduksi tube. Senin / 11 Juli 2011 07.00 – 16.00 8 1. Perkenalan SIAPPEDIA (SRI Integrated Application) di auditorium. 2. Diskusi penggunaan sistem

ERP dengan head of ISD.

1. Bapak Agung, selaku head of ISD 2. Bapak Alfian, selaku staff ISD 3. Mahasiswa magang 1. Overview SIAPPEDIA. 2. Cara penggunaan SIAPPEDIA. 3. Cara mengupload materi ke SIAPPEDIA. 4. Overview sistem lama

PT. XYZ sebelum melakukan

implementasi Oracle E – Business Suite.

5. Alternate Bill of Material (BOM) pada

1. Memahami fitur-fitur yang terdapat dalam SIAPPEDIA. 2. Memahami cara penggunaan SIAPPEDIA. 3. Memahami cara mengupload materi ke SIAPPEDIA. 4. Mengetahui alasan perusahaan untuk mengimplementasi

(57)

118 Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

PT. XYZ.

6. Masalah dalam laporan keuangan. Oracle E – Business Suite. 5. Mengetahui dan memahami situasi yang memicu pemakaian alternate bill of material (BOM) serta dampak perbedaan biaya yang mungkin terjadi. 6. Memperoleh

informasi mengenai masalah yang terjadi terhadap laporan akhir keuangan. Selasa / 12 Juli 2011 07.00 – 16.00

8 1. Mengikuti rapat di seksi mixing.

2. Diskusi dengan staff mixing. 1. Bapak Budi Wibowo, selaku kepala seksi mixing 2. Staff mixing 3. Bapak Agus Puri, selaku kepala seksi warehouse material 4. Bapak Agung, selaku head of

1. Masalah yang terjadi di seksi mixing mengenai material yang dikirim oleh seksi warehouse material. 2. Masalah yang terjadi

pada bagian quality control lab.

1. Memperoleh

informasi mengenai masalah yang terjadi di seksi mixing. 2. Memperoleh informasi mengenai user requirement seksi mixing. 3. Memperoleh informasi mengenai masalah dan kebutuhan staff

(58)

119 Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

ISD

5. Mahasiswa magang

quality control lab.

Kamis / 14 Juli 2011 07.00 – 16.00 8 1. Melakukan observasi ke seksi tube, baik kantor maupun pabrik, untuk

mengetahui cara pembuatan tube .

2. Berdiskusi mengenai permasalahan yang terjadi di seksi tube. 1. Bapak Winarto, selaku foreman curing finishing seksi tube 2. Mahasiswa magang

1. Proses pembuatan tube mulai dari masuknya compound dari seksi Part Stock Supply (PSS), straining, hingga pemindahan tube yang telah jadi ke seksi Semi Finished Good (SFG).

2. Permasalahan yang terjadi pada seksi tube.

1. Memahami proses pembuatan tube.

2. Memperoleh

informasi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh seksi tube. Jumat / 15 Juli 2011 07.00 – 16.00 8 1. Berdiskusi mengenai reporting design. 1. Bapak Agung, selaku head of ISD 2. Mahasiswa magang 1. Normalisasi database. 2. Design laporan untuk

tiap field. 1. Memperoleh pemahaman mengenai design laporan. 2. Memperoleh tugas dari Bapak Agung, selaku head of ISD untuk mendesain laporan delivery harian. Selasa / 19 Juli 2011 07.00 – 16.00

8 1. Melakukan diskusi dengan staff seksi mixing untuk klarifikasi masalah yang

1. Staff mixing 2. Staff PSS 3. Mahasiswa

1. Masalah dimana seksi mixing tidak dapat

melakukan job

1. Memperoleh

informasi mengenai

(59)

120 Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

terjadi di seksi mixing. 2. Melakukan diskusi dengan

staff seksi Part Stock Supply (PSS) mengenai masalah yang terjadi terkait dengan seksi mixing.

magang completion.

2. Masalah dimana seksi PSS tidak dapat melakukan allocate dan transact akibat belum dilakukannya job completion secara sistem. penyebab masalah. 2. Memperoleh informasi mengenai dampak terjadinya masalah terhadap seksi lain yang terkait dengan seksi mixing. Rabu / 20 Juli 2011 07.00 – 16.00 8 1. Melakukan interview

dengan staff seksi Semi Finished Good (SFG).

2. Berdiskusi dengan staff seksi warehouse material

untuk melakukan klarifikasi masalah yang

terkait dengan bagian

mixing, yakni pada

cakupan outside processing. 1. Staff Semi Finish Good (SFG) 2. Staff seksi warehouse material 3. Mahasiswa magang

1. Alur proses bisnis yang terjadi di seksi Semi Finish Good (SFG).

2. Permasalahan yang sedang terjadi pada

seksi Semi Finish

Good (SFG).

3. Alur proses bisnis outside processing.

1. Memperoleh

informasi mengenai alur proses bisnis pada seksi Semi Finish Good (SFG). 2. Memperoleh

informasi mengenai permasalahan yang terjadi pada seksi Semi Finished Good (SFG). 3. Memahami proses bisnis outside processing. Rabu / 28 Juli 2011 07.00 – 16.00

8 1. Melakukan update content web SIAPPEDIA serta menambahkan jawaban ke forum SIAPPEDIA. 2. Pembelajaran 1. Bapak Manu, selaku foreman seksi warehouse material 1. Detail mengenai outside processing. 1. Memperoleh detail informasi outside processing, diantaranya : ‐ Master compound

(60)

121 Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

3. Melakukan interview dengan Bapak Manu

selaku foreman seksi

warehouse material untuk

menanyakan detail mengenai outside processing. 2. Mahasiswa magang yang dioutside processing oleh subcontractor, PT. G-Tech Indonesia. ‐ Masalah kelayakan job completion outside processing yang dilakukan oleh seksi warehouse material. ‐ Waktu dibuatnya discrete job berdasarkan planning departemen PPC serta release discrete job. ‐ Waktu dibuatnya transact dalam outside processing. ‐ Move order transfer (MOT) dan surat jalan outside processing. Kamis /

29 Juli

07.00 – 16.00

8 1. Diskusi dengan staff warehouse material untuk

1. Staff warehouse

1. Detail alur proses

bisnis outside

1. Memperoleh

(61)

122 Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Jumlah

Jam Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan

2011 klarifikasi proses bisnis

outside processing.

material 2. Mahasiswa

magang

processing. informasi secara

lebih detail untuk proses bisnis outside processing.

2. Memperoleh

masukan untuk flowchart outside processing yang telah dibuat. Senin / 01 Agustus 2011 07.00 – 16.00

8 1. Berdiskusi dengan staff

seksi mixing untuk

klarifikasi kembali dan

menanyakan detail

mengenai alur proses mixing.

1. Staff seksi mixing

2. Mahasiswa magang

1. Detail alur proses mixing.

1. Memperoleh pemahaman

mengenai alur proses mixing secara lebih detail. 2. Perbaikan terhadap flowchart mixing processing beserta penjelasannya. Selasa / 02 Agustus 2011 07.00 – 16.00 8 1. Pembelajaran 2. Melakukan interview dengan Bapak Shodiq selaku foreman curing finishing dari seksi tube untuk menanyakan detail alur tube processing beserta dokumen – dokumen yang digunakan.

1. Bapak Shodiq, selaku foreman curing finishing seksi tube 2. Mahasiswa magang

1. Detail alur tube processing.

1. Memperoleh

informasi detail mengenai alur tube

processing beserta

dokumen – dokumen yang digunakan. 2. Ringkasan alur tube

processing beserta

Gambar

Tabel 3.1 Informasi Pemegang Saham PT. XYZ  Pemegang Saham
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum PT. XYZ
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Seksi Mixing PT. XYZ
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Seksi Tube PT. XYZ   
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan gula dengan sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kekuatan selai lembaran yang dihasilkan seperti pada Tabel 2..

Polineuropati muncul sebagai salah satu komponen dari beberapa penyakit yang sering muncul dan tidak sedikit pula dari penyakit-penyakit yang langka.

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan usaha souvenir khas wisata Merapi adalah 1) para remaja putri mampu membuat aksesoris dan merchandiser

Karena-Nya, penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak Terhadap Kondisi Aliran Di Bagian Hilir Saluran

Apakah faktor status gizi berhubungan terhadap menarche dini pada siswi SMPN 2 kelas 1 Kecamatan Ukui Tahun 2016?. Apakah faktor penggunaan media audio visual berhubungan

pendidikan dan kurikulum Politeknik LP3I Medan seperti Materi Perkuliahan, Proses Perkuliahan dengan Baik, Pengetahuan dan materi kuliah memenuhi kebutuhan kerja,

Dari penelitian ini, penulis memperoleh hasil: (1) konsep kemudahan al-Qur’an adalah kemudahan di sisi lafal sehingga al-Qur’an mudah dibaca dan dihafal, serta

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya penelitian dilakukan oleh Eka Arif Nugraha, Dwi Yulianti, dan Siti Khanafiyah pada tahun 2012 dengan