• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Poliklinik RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, pemilihan dan penentuan lokasi berdasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan senam rutin dilakukan setiap hari selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan minggu, serta belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 juli sampai dengan 2 oktober 2015.

Penelitian dilaksanakan selama 8 minggu dengan frekuensi pertemuan satu kali dalam seminggu( hari jum’at) dan tiga kali dalam seminggu (hari selasa, kamis dan jum’at) dilakukan pagi hari mulai pukul 6.30 – 7.30 WIB. Matrik jadwal penelitian pada Lampiran 2.

C. Tatalaksana Penelitian

Adapun tatalaksana penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rancangan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental analitik dengan pendekatan cross sectional secara factorial desain. Penelitian ini mengggunakan adalah factorial design, karena melibatkan dua variabel independen, yaitu status gizi ( normal dan gemuk) dan frekuensi senam (satu kali dan tiga kali dalam seminggu), menurut Sudjana (2012 : 148) bahwa “eksperimen factorial design adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilang dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen”. Dalam rancangan faktorial 2 X 2 dijelaskan mengenai eksperimen faktorial bahwa yang diukur tidak hanya pengaruh faktor utama dari setiap variabel terikat, tetapi juga pengaruh interaksi antara variabel-variabel bebas. Adaun model desain faktorial 2 X 2 disajikan pada Tabel 3.1.

(2)

commit to user

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Faktorial 2 X 2 Variabel

Atribut : Status gizi

(A)

Variabael manupulatif : Frekuensi Senam DM (B)

Satu kali dalam seminggu (b1)

Tiga kali dalam seminggu (b2)

Normal (a1) a1b1 a1b2

Gemuk (a2) a2b1 a2b2

Sumber : Sudjana (2012)

Gambar 3.1. Skema Desain Penelititian Keterangan :

T1 : Prestest T2 : Postest

a1b1 : Kelompok pasien DM tipe 2 yang memiliki status gizi normal diberi perlakuan senam DM satu kali dalam seminggu.

a1b2 : Kelompok pasien DM tipe 2 yang memiliki status gizi normal diberi perlakuan senam DM tiga kali dalam seminggu.

a2b1 : Kelompok pasien DM tipe 2 yang memiliki status gizi gemuk diberi perlakuan senam DM satu kali dalam seminggu.

a2b2 : Kelompok pasien DM tipe 2 yang memiliki status gizi gemuk diberi perlakuan senam DM tiga kali dalam seminggu.

Untuk mendapatkan keyakinan bahwa perubahan profil lipid ( kolesterol total dan kolesterol-LDL) dan peningkatan profil lipid ( kolesterol-HDL) merupakan hasil perlakuan dari senam diabetes jenis seri dua, maka dapat digeneralisasi ke dalam populasi yang ada (Sudjana, 2012).

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu atau objek dalam unit pengamatan dalam penelitian dan yang nantinya akan digenelisasikan (Ali Maksum, 2007:7). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang melakukan senam di Poliklinik RSUP dr Hasan Sadikin Bandung yang berusia 45 -70 tahun berjumlah 28 subjek.

T1 a1b1 T1 a1b2 T1 a2b1 T1 a2b2

Senam Diabetes selama 8 minggu

T2 a1b1 T2 a1b2 T2 a2b1 T2 a2b2

(3)

commit to user

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk studi, dan anggota sampel disebut subjek. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode simple random sampling yaitu metode mencuplik sampel secara acak tanpa memeperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyona, 2013).

Sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan sebelumnya termasuk data tinggi badan dan berat badan untuk mengelompokkan dua level kategori status gizi. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Kriteria Inklusi:

1) Pasien DM tipe 2 : Laki-laki dan perempuan

2) Menderita DM sejak satu tahun dan telah mendapat terapi diet atau obat hipoglikemi oral.

3) Status Gizi normal memiliki IMT 18,5 – 24,9 kg/m2, dan Status gizi gemuk memiliki IMT 25 – 29,9 kg/m2

4) Usia 45 – 70 tahun b. Kriteria eksklusi :

1) Penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berat : gagal ginjal kronik, pjk, stroke.

2) Mengalami cacat fisik yang mengganggu aktifitas 3) Sedang menjalani pengobatan anti hyperlipidemia

Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen dengan rancangan acak kelompok atau faktorial, secara sederhana dapat menggunakan rumus Federer (Supranto, 2000 :Supriyadi, 2014), yaitu :

Keterangan : t = Banyak kelompok perlakuan r = jumlah replikasi / sampel

Pada penelitian ini terdapat 4 kelompok perlakuan ( t = 4), maka : ( 4 – 1)(n – 1 ) > 15

3n – 3 > 15 n > 6

(4)

commit to user

Dari perhitungan didapat jumlah replikasi/sampel untuk masing-masing kelompok 6 subjek atau lebih. Peneliti ini menggunakan 7 subjek untuk tiap kelompok, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan 28 subjek.

Tabel 3.2. Komposisi Pengelompokan Subjek Penelitian

Status Gizi Frekuensi Senam (per minggu) Jumlah

Satu kali Tiga kali

Normal 7 7 14

Gemuk 7 7 14

Jumlah 14 14 28

3. Variabel Penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi fokus dalam suatu penelitian yang sifatnya berbeda-beda dan bermacam-macam. Menurut Sugiyono (2013 : 38) varibel penelitian, adalah “ Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas ( independent ) dan dua variabel terikat (dependent), rincian sebagai berikut :

a. Variabel bebas (independent ), berupa :

1) Variabel bebas atributif, yaitu status gizi, terdiri dari dua level : a) Status gizi normal

b) Status gizi gemuk

2) Variabel manipulatif, yaitu frekuensi senam diabetes mellitus terdiri dari dua level :

a) Frekuensi senam dm 1 (satu) kali dalam seminggu b) Frekuensi senam dm 3 (satu) kali dalam seminggu

b. Variabel terikat (dependent) adalah profil lipid darah, terdiri dari tiga level: 1) Kolesterol total

2) Kolesterol-LDL 3) Kolesterol-HDL

4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tujuan definisi operasional penelitian adalah menjelaskan masing – masing variabel dalam penelitian agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.

(5)

commit to user

Maka perlu dijelaskan definisi variabel- variabel penelitian yang ada dalam penelitian ini :

a. Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh pasien DM tipe 2 sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi dengan pengukuran berat badan ( kg) dan tinggi badan kuadrat(m2), dilakukan sebelum dan sesudah intervensi yang dinilai dengan indeks masssa tubuh(IMT). Pada penelitian ini, dibagi menjadi dua level, yaitu status gizi normal dan status gizi gemuk.

1) Status gizi normal adalah hasil penilaian IMT yang berkisar 18.5 – 24,9 kg/m2.

2) Status gizi gemuk adalah hasil penilaian IMTyangberkisar 25,1 – 29,9 kg/m2.

Alat ukur : timbangan injak bathroom scale dengan ketelitian 0,1 kg, microtoise dengan ketelitian 0,1 cm.

Cara mengukur : Pengukuran status gizi dengan cara menimbang BB dan mengukur TB, kemudian dilakukan penilaian indeks rasio antara berat badan ( kg) dan tinggi badan kuadrat (m) 2

Satuan : kg/m2 Skala : Rasio b. Senam Diabetes

Senam diabetes adalah senam aerobik low impact dan ritmis gerakan menyenangkan khusus untuk pasien DM tipe 2, berisi serangkaian gerakan yang teratur dan terencana dengan durasi 30 menit sesuai gerakan senam diabetes jenis seri dua yang dipimpin oleh seorang instruktur senam.

Frekuensi senam diabetes adalah banyaknya unit latihan perminggu, dalam penelitian terdiri dari dua kelompok, yaitu:

1) Senam diabetes frekuensi satu kali dalam seminggu yang dilakukan pada hari jum’at selama 8 minggu.

2) Senam diabetes frekuensi tiga kali dalam seminggu yang dilakukan pada hari selasa, kamis dan jum’at selama 8 minggu.

Cara mengukur : Pengamatan secara langsung dan absensi senam diabetes seri 2

(6)

commit to user

Hasil ukur : 1. Frekuensi senam satu kali dalam seminggu 2. Frekuensi senam tiga kali dalam seminggu

Skala : Nominal c. Profil Lipid

Profil lipid adalah gambaran kadar lipid dalam plasma darah, beberapa gambaran yang diperiksa dalam profil lipid adalah kolesterol total, kolesterol- LDL (Low Density Lipoprotein), kolestrol-HDL (High Density Lipoprotein). Profil lipid sebagai pengukuran yang diperiksa pada penelitian ini adalah kolesterol total, kolesterol-LDL dan kolesterol- HDL di dalam darah. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Patologi klinik di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

1) Kolesterol total adalah gambaran kasar untuk mengetahui jumlah total kolesterol dalam darah.

Cara mengukur : Kadar kolesterol total diambil dari darah kapiler pada pasien yang dipuasakan 10-12 jam dan diperiksa dengan metode enzymatic colorimetric method, kadar kolesterol normal < 200.

Satuan : mg/dL Skala : rasio

2) Kolesterol-LDL adalah lipoprotein desintas rendah yang bertugas sebagai pembawa utama kolesterol dalam darah dari hati ke jaringan perifer.

Cara mengukur : Kadar LDL diambil dari darah kapiler pada pasien yang dipuasakan 10-12 jam dan diperiksa dengan metode homogeneous enzymatic calorimetric assay, kadar normal < 130mg/dL.

Satuan : mg/dL Skala : rasio

3) Kolesterol-HDL adalah lipoprotein densitas tinggi yang berfungsi membawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati.

Cara mengukur : Kadar HDL diambil dari darah kapiler pada pasien yang dipuasakan 10-12 jam dan diperiksa dengan metode homogeneous enzymatic calorimetric test, kadar HDL normal > 45 mg/dL.

(7)

commit to user Skala : rasio

d. Asupan Makanan

Asupan makanan adalah banyaknya asupan makanan dengan kandungan zat-zat gizi baik makro nutrien maupun mikro nutrien termasuk serat dan kolesterol yang dikonsumsi per orang per hari selama penelitian dengan cara recall 24 jam yang dicatat dalam form food recall sebanyak 3 kali. Skala : Rasio

e. Pasien DM tipe 2 adalah pasien yang didiagnosis DM tipe 2 sejak satu tahun yang lalu dan melakukan senam di poliklinik RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.

5. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen dalam penelitian ini, meliputi :

a. Formulir untuk mengumpulkan data karakteristik subjek, meliputi : nama, umur, alamat, pekerjaan, riwayat penyakit DM, riwayat pemeriksaan kadar profil lipid darah, riwayat kegiatan olahraga, dan data antropometri ( TB dan BB ) (Lampiran 23).

b. Formulir persetujuan bersedia menjadi subjek penelitian sesuai dengan protokol penelitian (Lampiran 22).

c. DVD Player, Kaset VCD senam diabetes mellitus, Sound system.

d. Pengukuran TB menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm (Lampiran 20).

e. Timbangan BB untuk mengukur BB ( kg) dengan memakai baju tanpa alas kaki. Alat yang digunakan bathroom scale dengan tingkat ketelitian 0,1 kg (Lampiran 20).

f. Satu set perlengkapan pengambil darah subjek penelitian, kerja sama dengan laboratorium RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.

g. Satu set perlengkapan analisa kadar profil lipid darah subjek penelitian, kerja sama dengan laboratorium patologi klinik RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. h. Formulir Food recall (Lampiran 21).

i. Formulir pemeriksaan laboratorium (Lampiran 6). j. Buku Catatan

(8)

commit to user k. Alat Tulis

6. Alur Penelitian

Gambar 3.2. Kerangka Alur penelitian Pengaruh Status Gizi dan Frekuensi Senam Diabetes Terhadap Profil Lipid pada Pasien DM Tipe 2

7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data kuantitatif, pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan pengukuran beberapa variabel penelitian :

Pasien DM tipe 2 status gizi normal dan gemuk yang aktif melakukan senam di Poliklinik RSUP dr Hasan sadikin

Penimbangan BB dan Pengukuran TB

Pemeriksaan profil lipid (Kolesterol -LDL dan kolesterol- HDL) akhir

Inklusi Kelompok Senam 1X/minggu (n=7) Kelompok Senam 3X/minggu (n=7) Kelompok Senam 1X/minggu(n=7) Kelompok Senam 3X/minggu (n=7)

Pemeriksaan profil lipid (Kolesterol -LDL dan kolesterol-HDL) awal

Perlakuan Senam DM selama 8 minggu

Analisis data Uji Anava Kelompok Status Gizi

Normal (n=14)

Kelompok Status Gizi Gemuk ( n=14)

Pemeriksaan profil lipid (Kolesterol -LDL dan kolesterol-HDL)

Perlakuan Senam DM selama 8 minggu

Pemeriksaan profil lipid (Kolesterol- LDL dan kolesterol-HD

Penimbangan BB Penimbangan BB

Konseling Gizi Konseling Gizi

pretest pretest

(9)

commit to user a. Tahap awal :

1) Mengurus ethical clearance dari Fakultas Kedokteraan Universitas Sebelas Maret Surakarta ke bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Lampiran 3).

2) Mengurus perijinan penelitian ke RSUP dr Hasan Sadikin Bandung (Lampiran 4 dan 5).

3) Koordinasi dengan kepala poliklinik dan staff, serta kepala laboratorium dan staff patologi klinik RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.

4) Memberi penjelasan ke enumerator dan pelatih senam tentang tata cara pengambilan data penelitian dan menyiapkan instrument penelitian. b. Tahap pelaksanaan :

1) Memberikan penjelasan kepada subjek tentang penelitian yang akan dilakukan peneliti (lampiran 20).

2) Melakukan pengukuran antropometri meliputi BB dan TB pada subjek, dan mengumpulkan data karakteristik subjek (Lampiran 20) .

a) Pengukuran dilakukan oleh peneliti dan pembantu peneliti. Pengukuran TB menggunakan alat antropometer berupa mikrotoa. Tempelkan mikrotoa dengan paku pada dinding yang lurus datar setinggi dua meter. Subjek berdiri tegak, sudut mata sejajar telinga tanpa alas kaki. Tumit, pantat, punggung dan kepala bagian belakang menempel pada dinding. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada ubun-ubun, siku-siku harus lurus menempel pada dinding. Angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa menunjukan tinggi badan yang diukur.

b) Pengukuran BB dilaksanakan dengan cara subjek berdiri tegak di atas timbangan dengan pakaian seminimal mungkin. Pengukuran menggunakan timbangan berat badan bathroom scale dengan ketelitian 0,1 kg.

3) Melakukan sampling subjek penelitian

4) Semua pasien yang menjadi subjek penelitian diambil darahnya, sebelum dilakukan penelitian untuk diperiksa kadar kolesterol total, LDL,dan HDL. Alur pemeriksaan laboratorium terdapat pada Lampiran 6.

(10)

commit to user

5) Semua subjek diberikan konseling gizi tentang 4 pilar penatalaksanaan DM sehingga semua subjek tetap melaksanakan terapi standar DM rendah lemak (Lampiran 20).

6) Melakukan food recall dengan dibantu oleh enumerator berpengalaman yang ditunjuk dengan kriteria minimum berpendidikan D3 gizi. Food recall dilakukan dengan cara mewawancara subjek penelitian menggunakan formulir standar yang telah disiapkan (terlampir). Food recall dilaksanakan 3 kali selama penelitian yaitu 1 hari sebelum penelitian dimulai, 3 mingggu setelah penelitian berjalan dan 1 minggu sebelum penelitian berakhir.

7) Melakukan pengamatan senam diabetes selama 8 minggu sesuai kelompok perlakuan (Lampiran 26 dan 27). Senam diabetes dilakukan mulai jam 6.30-7.30 sesuai hari yang telah ditentukan, yang dipimpin oleh seorang instruktur (selama penelitian jumlah instruktur 3 orang sesuai jadwal telah ditentukan). Kegiatan senam dimulai dengan berdoa, mengatur barisan, melakukan pengukuran denyut nadi (sebelum, saat dan setelah senam), melakukan senam diabetes selama 30 menit yang terdiri dari gerakan peregangan selama 5.25 menit, gerakan pemanasan selama 5.03 menit, gerakan inti selama 7.44 menit, gerakan menuju pendinginan 3.44 menit dan pendinginan selama 7.44 menit (Lampiran 19). Setelah senam subjek melakukan refleksi yaitu memijit antar subjek, dan terakhir ditutup dengan doa.

8) Setelah 8 minggu dilakukan intervensi, semua subjek penelitian dilakukan pemeriksaan laboratorium kolesterol total, kolesterol-LDL, kolesterol-HDL dan penimbangan BB (Lampiran 20).

8. Pengolahan dan Analisis Data a. Pengolahan data

Setelah data diperoleh kemudian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Entri data, yaitu memasukkan data ke dalam komputer.

2) Editing, yaitu memeriksa kelengkapan form uji hedonic test.

3) Coding, yaitu pemberian tanda atau simbol untuk memudahkan pengolahan data.

(11)

commit to user

4) Skoring, yaitu memberikan nilai atau skor sesuai kriteria pada definisi operasional.

5) Tabulasi, yaitu memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.

b. Analisis Data

Analisis data dilakukan mengggunakan uji analisis varian (ANAVA) faktorial 2 X 2 taraf signifikasi pada α = 0,05. Anova atau analysis of variance adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau dua rata-rata. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (Uji Shapiro-Wilk) dan uji homogenitas varians (dengan levene test). Analisis dengan menggunakan software pengolah data program SPSS 22.00 for windows. Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah :

1) Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisa data dilakukan uji prasyarat uji analisis, yaitu normalitas (Uji Shapiro-Wilk) dan uji homogenitas varians (levene test). a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metoda uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikan (α) > 0.05. Apabila nilai signifikan (α) > 0.05 maka sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi yang distribusinya normal dan jika nilai signifikan (α) < 0.05 maka sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi distribusi tidak normal.

Hipotesis H0 : sampel berasal dari populasi berdisribusi normal.

H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak

normal.

Keputusan Uji : H0 diterima jika probabilitas > 0,05, yang berarti

sampel terambil dari populasi berdisribusi normal. Bila data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan transformasi data. Setelah proses transformasi data tersebut diuji normalitas ulang. Bila hasil

(12)

commit to user

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Bila tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji mann-whitney test.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang mempunyai variasi homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan levene test. Apabila nilai signifikan (α) > 0.05 maka variansi populasi dinyatakan homogen dan jika nilai signifikan (α) < 0.05 maka variansi populasi dinyatakan tidak homoge.

Hipotesis H0 : sampel berasal dari populasi homogen.

H1 : sampel berasal dari populasi tidak homogen.

Keputusan Uji : H0 diterima jika probabilitas > 0.05, yang berarti

asumsi homogenitas terpenuhi. 2) Uji Hipotesis

Untuk mengetahui hipotesis dilakukan analisis variansi dua jalur desain faktorial 2x2 dengan taraf signifikansi  = 0.05, keputusan uji H₀ diterima apabila Fhitung < Ftabel. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan anava dua jalur. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh kelompok yang dibandingkan, maka uji Post Hock dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik. Hipotesis statistik dalam penelitian ini:

Hipotesis 1 H₀ : μB1 = μB2 ; tidak ada perbedaan status gizi terhadap

profil lipid, status gizi normal memiliki profil lipid sama dengan status gizi gemuk.

H₁ : μB1 ≠ μB2 ; ada perbedaan status gizi terhadap profil

lipid, status gizi normal memiliki profil lipid tidak sama dengan status gizi gemuk.

Hipotesis 2 H₀ : μA1 = μA2 ; tidak ada perbedaan frekuensi senam

diabetes terhadap profil lipid, frekuensi senam satu kali dalam seminggu memiliki profil lipid sama dengan frekuensi senam tiga kali dalam seminggu.

(13)

commit to user

H₁ : μA1 ≠ μA2 : ada perbedaan frekuensi senam diabetes

terhadap profil lipid, frekuensi senam satu kali dalam seminggu memiliki profil lipid tidak sama dengan frekuensi senam tiga kali dalam seminggu.

Hipotesis 3 H₀ : AxB = 0; tidak ada pengaruh antara status gizi dan frekuensi senam terhadap kadar profil lipid.

H₁ : AxB ≠ 0 ; ada pengaruh antara status gizi dan frekuensi senam terhadap kadar profil lipid.

Keterangan :

μ = Nilai rata-rata

A1 = Perlakuan frekuensi senam diabetes satu kali dalam seminggu A2 = Perlakuan frekuensi senam diabetes tiga kali dalam seminggu B1 = IMT normal

B2 = IMT gemuk

A X B = Interaksi antara A dan B

Data hasil pengukuran kadar profil lipid yaitu kadar kolesterol total, kolesterol-LDL dan kolesterol-HDL dianalisis dengan statistik anava dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05 %. Rangkuman hasil uji analisis variansi disajikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalur

Source Of Variance SS Df MS F-hitung

Betwewn groups A B A*B Within groups Total Keterangan :

A = Kelompok status gizi B = Kelompok frekuensi senam

AB = Interaksi antara kelompok status gizi dengan kelompok frekuensi senam Langkah – Langkah Perhitungan

1) Sum of square

(14)

commit to user ( )

b. Between sum of square ( SSB)

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) c. Within group sum square (SSW)

d. Sum of square factor 1 (SS1)

( um of each column) in each column ( ) e. Sum of square factor 2 (SS2)

( um of each row) in each row ( )

f. Sum of square factor Interaction (SS1x2)

2) Degree of freedom

a. Total Degrees of Freedom

b. Degrees of Freedom Within group

c. Degrees of Freedom factor 1

d. Degrees of Freedom factor2

e. Degrees of Freedom Interaction

f. Degrees of Freedom Between groups

3) Mean square

a. Mean square Between Group (MSB)

b. Mean square within Group ( )

(15)

commit to user c. Mean square for factor 1 ( )

d. Mean square for factor 2 ( )

e. Mean square for interaction ( )

4) F ratio and test of significance a. Effect of between group ( fB )

b. Effect of factor 1 (f1) c. Effect of factor 2 (f2) d. Effect of interraction (f1 x2)

Kriteria pengujian hipotesis yaitu jika F-hitung ≥ F(α;v1,v2), maka

hipotesis nol ditolak berarti signifikansi. Jika F-hitung < F(α;v1,v2), maka

hipotesis nol diterima berarti tidak signifikansi. Dengan demikian dk pembilang v1 (k-1) dan dk penyebut v2= (n1+…nk-k), α = taraf signifikansi

untuk penguji hipotesis.

3) Asupan gizi dari makanan hasil Food Recall dianalisis dengan menggunakan program Nutri Survey dan uji analisis variansi one way. 4) Uji paired t-test

Ho : Tidak ada perbedaan profil lipid (kadar kolesterol total, kolesterol-LDLdan kolesterol LDL) sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yang sama.

(16)

commit to user

Ha : Ada perbedaan data profil lipid (kadar kolesterol total, kolesterol-LDLdan kolesterol LDL) sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yang sama.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. - Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

Gambar

Tabel 3.1.   Rancangan Penelitian  Faktorial 2 X 2  Variabel
Tabel 3.2.  Komposisi Pengelompokan Subjek Penelitian
Gambar  3.2. Kerangka Alur penelitian Pengaruh Status Gizi dan Frekuensi Senam  Diabetes Terhadap Profil Lipid pada Pasien DM Tipe 2
Tabel 3.3  Rangkuman  Analisis Variansi Dua Jalur

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja di stasiun pengeringan terdapat perubahan denyut nadi di lingkungan kerja panas

Dari hasil pengukuran denyut nadi, didapatkan rata-rata denyut nadi pada area pengecoran logam 126,8 denyut /menit dalam katagori beban kerja berat, sedangkan di bagian finishing

a. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi. Guru menyampaikan tujuan dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran. Apersepsi, siswa

Perubahan denyut nadi adalah perubahan rerata denyut nadi pada subyek penelitian yang sedang menunggu giliran untuk dilakukan perawatan gigi yang kemudian

Data waktu pulih asal diperoleh dengan cara mengukur denyut nadi sebelum lari 100 meter, dilanjutkan dengan lari 100 meter, pengukuran denyut nadi, treatment manipulasi effleurage

1) Guru memberikan salam dan berdoa, kemudian guru memberikan motivasi dan arahan sebelum pelajaran dimulai. 2) Guru menjelaskan terlebih dahulu tata cara pembelajaran siswa

Pembebanan kerja fisik. Untuk mengukur kemampuan kerja maksimum digunakan pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi 30-40 kali per menit di atas denyut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (82,9%) denyut nadi pada lansia sebelum melakukan senam lansia di Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan