• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Dan Test Formatif Modul 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rangkuman Dan Test Formatif Modul 6"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rangkuman Modul 6 Kb. 1

Rangkuman Modul 6 Kb. 1

Sarwono, S.W (1987)

Sarwono, S.W (1987) Menjelaskan beberap fungsi  Menjelaskan beberap fungsi Teori yaitu fungsi Deskripsi, fungsi Ekspansi, Fungsi Teori yaitu fungsi Deskripsi, fungsi Ekspansi, Fungsi prediksiprediksi dan Fungsi penelitian dan pengembangan. 6

dan Fungsi penelitian dan pengembangan. 6.2.2

Dantes (1996)

Dantes (1996) Mengemukakan bahwa suatu pendekatan pembelajaran  Mengemukakan bahwa suatu pendekatan pembelajaran biasanya dibangun atas dasar posisibiasanya dibangun atas dasar posisi pemahaman tertentu tentang apa hakikat, fokus yang di pentingkan, bagaimana cara-cara

pemahaman tertentu tentang apa hakikat, fokus yang di pentingkan, bagaimana cara-cara utama pencapaiannyautama pencapaiannya serta asumsi-asumsi penerapannya. 6.2

serta asumsi-asumsi penerapannya. 6.2

Mohammad Surya (2004)

Mohammad Surya (2004) seperti berikut : 6.3 seperti berikut : 6.3 1.

1. Memberikan Garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaranMemberikan Garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran 2.

2. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapaiMenilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai 3.

3. Mendiagnosis masalah-masalah belajar yang timbulMendiagnosis masalah-masalah belajar yang timbul 4.

4. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang tMenilai hasil penelitian dan pengembangan yang t elah dilaksanakanelah dilaksanakan

Pendekatan Holistik atau terpadu dalam pembelajaran, diilhami oleh

Pendekatan Holistik atau terpadu dalam pembelajaran, diilhami oleh Psikologi Gestalt Psikologi Gestalt  yang dipelopori oleh yang dipelopori oleh Wertheimer, Koffka, dan Kohler.

Wertheimer, Koffka, dan Kohler. Menurut mereka, objek atau pristiwa te Menurut mereka, objek atau pristiwa te rtentu akan dipandang oleh individurtentu akan dipandang oleh individu sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan 6.4

sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan 6.4

Aplikasi Pendekatan Holistik menurut

Aplikasi Pendekatan Holistik menurut Woolfolk, A. (1993)Woolfolk, A. (1993) dalam pembelajaran disekolah dasar,  dalam pembelajaran disekolah dasar, adalah sebagaiadalah sebagai berikut : 6.4

berikut : 6.4

1. wawasan pengetahuan yang

1. wawasan pengetahuan yang mendalam (insight)mendalam (insight) 2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) 2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) 3. Prilaku bertujuan

3. Prilaku bertujuan (Purpose behavior) prinsip ini dikembangkan oleh Edward (Purpose behavior) prinsip ini dikembangkan oleh Edward TolmanTolman 4. Prinsip ruang hidup (Life Space). Konsep ini dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam pe

4. Prinsip ruang hidup (Life Space). Konsep ini dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam pe ndekatan medan (Fieldndekatan medan (Field theory)

theory)

5. transfer dalam pembelajaran. 5. transfer dalam pembelajaran.

Untuk dapat menampakkkan Keberadaan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang

Untuk dapat menampakkkan Keberadaan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal yang perlu diperlu di perhatikan menurut

perhatikan menurut(Depdikbud, 1988)(Depdikbud, 1988) 6.66.6 1.

1. Pembelajaran dapat berfungsi secara Pembelajaran dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individual anak.penuh untuk membantu perkembangan individual anak. 2.

2. Pembelajaran sebagai aktivitas membelajarakan anak untuk memperoleh pengalaman menempatkanPembelajaran sebagai aktivitas membelajarakan anak untuk memperoleh pengalaman menempatkan anak sebagai pusat segala-galanya.

anak sebagai pusat segala-galanya. 3.

3. Pembelajaran dalam hal ini menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkanPembelajaran dalam hal ini menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan keterlibatan anak secara aktif dan insentif.

keterlibatan anak secara aktif dan insentif. 4.

4. Pembelajaran menempatkan individu pada posisi yang terPembelajaran menempatkan individu pada posisi yang ter hormat dalam suasana kebersamaan didalamhormat dalam suasana kebersamaan didalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya.

penyelesaian persoalan yang dihadapinya. 5.

5. Pembelajaran sebagai proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi anak untuk terus menerusPembelajaran sebagai proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi anak untuk terus menerus belajar.

belajar. 6.

6. Pembelajaran sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan aktif apabila dapat diciptakanPembelajaran sebagai proses terpadu dapat berfungsi dan berperan aktif apabila dapat diciptakan lingkungan belajar, tidak hanya menyangkut sarana fisik, melainkan juga suasana belajar yang kondusif lingkungan belajar, tidak hanya menyangkut sarana fisik, melainkan juga suasana belajar yang kondusif bagi pengembangan semua aspek

bagi pengembangan semua aspek individu.individu. 7.

7. Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus terpisah,Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus terpisah, melainkan dilaksanakan secara terpadu.

melainkan dilaksanakan secara terpadu. 8.

8. Pembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antar sekolah dan keluargaPembelajaran sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antar sekolah dan keluarga

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada disana dan orang tinggal mengambilnya, tetapi merupakan Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada disana dan orang tinggal mengambilnya, tetapi merupakan sesuatu berntukan terus menerus dari seseorang

sesuatu berntukan terus menerus dari seseorang yang setiap kali mengadakan reoraganisasi karena munculnyayang setiap kali mengadakan reoraganisasi karena munculnya pemahaman yang baru

pemahaman yang baru(Paul Sparno, 1997) 6.7(Paul Sparno, 1997)6.7

Contoh pengetahuan baru diproleh anak menurut Piaget

Contoh pengetahuan baru diproleh anak menurut Piaget(Conny, R.S. 1999)(Conny, R.S. 1999) pada suatu waktu seorang anak pada suatu waktu seorang anak duduk di halaman rumah dan menghitungnya keriki. Anak itu meletakkan kerikilnya secara halus dan

duduk di halaman rumah dan menghitungnya keriki. Anak itu meletakkan kerikilnya secara halus dan

menghitungnya dari kanan ke kiri hingga mendapatkan jumlah 10 kemudian menghitungnya dari kiri ke kanan, menghitungnya dari kanan ke kiri hingga mendapatkan jumlah 10 kemudian menghitungnya dari kiri ke kanan, dan ia mendapatkan angka 10, selanjutnya menyusun dalam suatu lingkaran dan mendapati 10 dari pengalam ini dan ia mendapatkan angka 10, selanjutnya menyusun dalam suatu lingkaran dan mendapati 10 dari pengalam ini si anak menyimpulkan bahwa terlepas dari cara menyimpan dan arah menghitung kerikil, jumlah kerikil itu tet si anak menyimpulkan bahwa terlepas dari cara menyimpan dan arah menghitung kerikil, jumlah kerikil itu tet apap sama

sama 10 10 6.76.7

Menurut

MenurutVon Glaserfeld, Tokoh Filsafat Konstruktivisme di amerika serikat Von Glaserfeld,Tokoh Filsafat Konstruktivisme di amerika serikat , Pengetahuan bukanlah suatu barang, Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang

yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang mempunyai (guru) berpikiran orang yang yang mempunyai (guru) berpikiran orang yang belum mempunyaibelum mempunyai pengetahuan (anak) 6.8

(2)

Von Glaserfeld

Von Glaserfeld menyebutkan beberapa kemampuan yang diperlukan untuk melakukan proses pembentukan menyebutkan beberapa kemampuan yang diperlukan untuk melakukan proses pembentukan pengetahuan seperti

pengetahuan seperti : : 6.86.8 1.

1. Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalamanKemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman 2.

2. Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaaan dan Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaaan dan perbedaanperbedaan 3.

3. Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu daripada yang lain.satu daripada yang lain.

Benttencourt

Benttencourt menyebutkan beberapa h menyebutkan beberapa hal yang membatasi proses pal yang membatasi proses pengetahuan yaitu : engetahuan yaitu : 6.96.9 1.

1. Konstruksi yang lamaKonstruksi yang lama 2.

2. Domain pengalaman kitaDomain pengalaman kita 3.

3. Jaringan struktur kitaJaringan struktur kita

Conny R.S (1999)

Conny R.S (1999) Pandangan Konstruktivisme menghendaki para untuk menerapkan pendekatan mengajar yang Pandangan Konstruktivisme menghendaki para untuk menerapkan pendekatan mengajar yang berpusat pada anak

berpusat pada anak (child-centered approach)(child-centered approach) secara lebih secara lebih terprinci sebagai berikut terprinci sebagai berikut : : 6.106.10 – – 6.11 6.11 1.

1. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademikOrientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik 2.

2. Membuat pelajaran bermakna bagi anak, topik-topik yang dipilih dan dipelajari di dasarkan padaMembuat pelajaran bermakna bagi anak, topik-topik yang dipilih dan dipelajari di dasarkan pada pengalaman-pengalaman anak yang relevan.

pengalaman-pengalaman anak yang relevan. 3.

3. Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas yang bersifatMetode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas yang bersifat bermain yang menyenangkan atau Pleasurable

bermain yang menyenangkan atau Pleasurable hands-on and playful activity.hands-on and playful activity. 4.

4. Dalam proses belajar, kesempatan anak untuk bermain dan bekerjDalam proses belajar, kesempatan anak untuk bermain dan bekerj a sama dengan orang lain jugaa sama dengan orang lain juga diprioritaskan.

diprioritaskan. 5.

5. Bahan-bahan pelajaran yang digunakan sebaiknya yang bersifat Bahan-bahan pelajaran yang digunakan sebaiknya yang bersifat konkret dan kalau mungkin yang konkret dan kalau mungkin yang bahkanbahkan sebenarnya.

sebenarnya. 6.

6. Menilai hasil belajar anak, para guru tidak hanya di menekankan aspek kognitif dengan menggunakan tesMenilai hasil belajar anak, para guru tidak hanya di menekankan aspek kognitif dengan menggunakan tes tertulis (paper-pencil test) tetapi harus pula mencakup domain prilaku anak yang relevan dengan

tertulis (paper-pencil test) tetapi harus pula mencakup domain prilaku anak yang relevan dengan melibatkan sejumlah alat penialaian.

melibatkan sejumlah alat penialaian. 7.

7. Perlunya guru menampilkan peran utama sebagai guru dan proses pembelajaran anak dan Perlunya guru menampilkan peran utama sebagai guru dan proses pembelajaran anak dan bukannyabukannya sebagai transmitor pengetahuan anak.

(3)

Rangkuman Modul 6 Kb. 2

Rangkuman Modul 6 Kb. 2

Menurut

Menurut Keeton dan TateKeeton dan Tate (Siti julaeha, 2007),(Siti julaeha, 2007), pendekatan expreriential learning mengacu pada proses pendekatan expreriential learning mengacu pada proses pembelajaran dimana pembelajar (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas yang

pembelajaran dimana pembelajar (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas yang dipelajarinya. 6.17dipelajarinya. 6.17

Kolb

Kolb mengemukakan bahwa belajar berdasarkan pengalaman menekankan pada hubungan yang harmonis antara mengemukakan bahwa belajar berdasarkan pengalaman menekankan pada hubungan yang harmonis antara belajar, bekerja, serta

belajar, bekerja, serta aktivitas kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri. 6.17aktivitas kehidupan dengan penciptaan pengetahuan itu sendiri. 6.17

Ungkapan

UngkapanHoward GardnerHoward Gardner dalam dalam bukunya Frames of Mind bukunya Frames of Mind  yang berbunyi yang berbunyi Our culture defined intelligence tooOur culture defined intelligence too narrowly 

narrowly  merupakan dasar pem merupakan dasar pemikiran munculnya pendekatan Multiple Intelligences. Ia memandang bahwa ruangikiran munculnya pendekatan Multiple Intelligences. Ia memandang bahwa ruang lingkup potensi manusia melebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan memecahkan masalah dan lingkup potensi manusia melebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan memecahkan masalah dan menghasilkan produk. 6.20

menghasilkan produk. 6.20

Gardener (Amstrong, 1994)

Gardener (Amstrong, 1994) telah melakukan pemetaan kemampuan manusia kedalam tujuh kategori kecerdasan telah melakukan pemetaan kemampuan manusia kedalam tujuh kategori kecerdasan yang lebih ko

yang lebih komprehensif, yaitu berikut mprehensif, yaitu berikut ini : ini : 6.206.20 – – 6.21 6.21 1.

1. Kecerdasan bahasa adalah kapasitas menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupunKecerdasan bahasa adalah kapasitas menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun tulisan

tulisan 2.

2. Kecerdasan matematika-logika adalah kapasitas menggunakan secara efektif .Kecerdasan matematika-logika adalah kapasitas menggunakan secara efektif . 3.

3. Kecerdasan pemahaman ruang adalah kemampuan mengamati ruang dan visual secara akurat sertaKecerdasan pemahaman ruang adalah kemampuan mengamati ruang dan visual secara akurat serta melakukan transformasi terhadap persepsi

melakukan transformasi terhadap persepsi 4.

4. Kecerdasan kinestik adalah kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk mengepresikan ide danKecerdasan kinestik adalah kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk mengepresikan ide dan perasaan dan menggunakan tangan untuk me

perasaan dan menggunakan tangan untuk mentransformasikan sesuatu.ntransformasikan sesuatu. 5.

5. Keceradasan musikal adalah kapasitas untuk merKeceradasan musikal adalah kapasitas untuk mer asakan, membedakan,mentransformasikan, danasakan, membedakan,mentransformasikan, dan mengekspresikan suatu bentuk musik.

mengekspresikan suatu bentuk musik. 6.

6. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan membedakan suasan hati, memotivasi, dan perasaan orangKecerdasan interpersonal adalah kemampuan membedakan suasan hati, memotivasi, dan perasaan orang lain.

lain. 7.

7. Kecerdasan intrapersonal adalah pengetahuan tentang diri dan bertindak secara adaptif atas Kecerdasan intrapersonal adalah pengetahuan tentang diri dan bertindak secara adaptif atas dasardasar pengetahuan.

pengetahuan.

Menurut Armstrong (1994)

Menurut Armstrong (1994) KlaimKlaim Gardner Gardner  didukung  didukung oleh 8 faktor oleh 8 faktor Berikut. Berikut. 6.216.21 – – 6.22 6.22 1.

1. Isolasi potensi karena kerusakan otakIsolasi potensi karena kerusakan otak 2.

2. Adanya individu yang luar biasaAdanya individu yang luar biasa 3.

3. Perbedaan jalur perkembanganPerbedaan jalur perkembangan 4.

4. Adanya evolusi sejarahAdanya evolusi sejarah 5.

5. Dukungan dan temuan psikometrikDukungan dan temuan psikometrik 6.

6. Dukungan dari psikologi eksperimentalDukungan dari psikologi eksperimental 7.

7. Adanya “core operation”Adanya “core operation” 8.

8. Adanya proses pengkodean simbolAdanya proses pengkodean simbol

Ada 7 cara yang harus

Ada 7 cara yang harus ditempuh dalam mengembangkan kurikulum yang berbasis pendekatanditempuh dalam mengembangkan kurikulum yang berbasis pendekatan multiplemultiple intelligence

intelligence, yaitu berikut ini: 6.23, yaitu berikut ini: 6.23 – – 6.24 6.24 1.

1. Fokuskan topik atau tujuan khususFokuskan topik atau tujuan khusus 2.

2. Munculkan pertanyaan Multiple IntelligenceMunculkan pertanyaan Multiple Intelligence 3.

3. Pertimbangkan segala kemungkinanPertimbangkan segala kemungkinan 4.

4. Curah pendapatCurah pendapat 5.

5. Pililah aktivitas yang cocokPililah aktivitas yang cocok 6.

6. Kembangkan urutan tindakanKembangkan urutan tindakan 7.

7. Implementasikan rencanaImplementasikan rencana

Model tematik

Model tematik yang dikembangkan yang dikembangkan oleholehArmstorng (1994)Armstorng (1994) berpatokan pada perspektif waktu, misalnya berpatokan pada perspektif waktu, misalnya semesteran. Tanpa mengabaikan waktu, pendekatan Multiple intelligence dapat mencadi pedoman dalam semesteran. Tanpa mengabaikan waktu, pendekatan Multiple intelligence dapat mencadi pedoman dalam mentrukturkan kurikulum tematik dan

mentrukturkan kurikulum tematik dan pengembangan aktivitas yang dapat menstimulasi ke tpengembangan aktivitas yang dapat menstimulasi ke t ujuh inteligensi.ujuh inteligensi. Dikemukakan beberapa s

(4)

Berikut dikemukakan beberapa strategi pembelajaran berdasarkan kecerdasan jamak yang dapat anda Berikut dikemukakan beberapa strategi pembelajaran berdasarkan kecerdasan jamak yang dapat anda adaptasi

adaptasi 6.256.25 – – 6.27 6.27 1.

1. Ada 5 Strategi pembelajaraAda 5 Strategi pembelajaran untuk keceradasan n untuk keceradasan bahasa, yaitu bahasa, yaitu :: 1.

1. BerceritaBercerita 2.

2. Curah pendapatCurah pendapat 3.

3. Mendengarkan kembali rekaman perkataan sendiriMendengarkan kembali rekaman perkataan sendiri 4.

4. Menulis jurnalMenulis jurnal 5.

5. PublikasiPublikasi 2.

2. Ada 5 Strategi pokok pembelajaran uAda 5 Strategi pokok pembelajaran untuk kecerdasan matematika dan ntuk kecerdasan matematika dan Logikan, yaitu :Logikan, yaitu : 1.

1. Kalkulasi Kalkulasi dan dan KuantifikasiKuantifikasi 2.

2. Klasifikasi Klasifikasi dan dan kategorisasikategorisasi 3.

3. pertanyaan pertanyaan sokratiksokratik 4. Heuristik

4. Heuristik 5.

5. Berpikir Berpikir sainssains

3.

3. Ada 5 Strategi pokok pembejaran unAda 5 Strategi pokok pembejaran untuk kecerdasan pemahaman ruang, tuk kecerdasan pemahaman ruang, yaitu :yaitu : 1. Visualisasi

1. Visualisasi 2.

2. Isyarat Isyarat warnawarna 3.

3. Gambar Gambar metaforametafora 4.

4. Sketsa Sketsa ideide 5.

5. Simbol Simbol grafisgrafis

4.

4. Ada 5 Strategi pAda 5 Strategi pokok pembelajaran untuk okok pembelajaran untuk kecerdasan kinestik, yaikecerdasan kinestik, yaitu :tu : 1.

1. Jawaban Jawaban tubuhtubuh 2.

2. Teater Teater kelaskelas 3.

3. Konsep Konsep kinestikkinestik 4.

4. Pengalam Pengalam sendirisendiri 5.

5. Peta Peta badanbadan

5.

5. Ada 5 Strategi pAda 5 Strategi pokok pembelajaran untu okok pembelajaran untu kecerdasan musikal, kecerdasan musikal, yaitu :yaitu : 1.

1. Irama, lagu, Irama, lagu, nyanyian, nyanyian, ketukanketukan 2. Diskografis

2. Diskografis 3.

3. Musik Musik supermemorisupermemori 4.

4. Konsep Konsep musikmusik 5.

5. Musik Musik suasana suasana hatihati

6.

6. Ada 4 Strategi pAda 4 Strategi pokok pembelajarn unokok pembelajarn untuk kecerdasan interpesonal, tuk kecerdasan interpesonal, yaitu :yaitu : 1.

1. Berbagi dengan Berbagi dengan rekan sebarekan sebayaya 2. Patung

2. Patung 3.

3. Kelompok Kelompok kooperatifkooperatif 4. Permainan

4. Permainan

7.

7. Ada 5 Strategi pAda 5 Strategi pokok pembelajaran untuk okok pembelajaran untuk kecerdasaan intrapersonal, kecerdasaan intrapersonal, yaitu :yaitu : 1.

1. Refleksi Refleksi 1 1 menitmenit 2.

2. Koneksi Koneksi personalpersonal 3. Simulasi

3. Simulasi 4.

4. Waktu Waktu memilihmemilih 5.

(5)

Berikut ini dikemukakan aplikasi operasional pendekatan

Berikut ini dikemukakan aplikasi operasional pendekatan multiple intelligence :multiple intelligence : 6.28 - 6.296.28 - 6.29 Untuk menarik perhatian anak gunakan :

Untuk menarik perhatian anak gunakan : a.

a. Strategi bahasa : yaitu menulis kata diam di papan tulisStrategi bahasa : yaitu menulis kata diam di papan tulis b.

b. Strategi musikal: yaitu bertepuk tangan dengan irama dan kemudian diikuti anakStrategi musikal: yaitu bertepuk tangan dengan irama dan kemudian diikuti anak c.

c. Strategi kinestik : yaitu meletakkan jari Strategi kinestik : yaitu meletakkan jari di bibirdi bibir d.

d. Strategi pemahaman ruang : yaitu menyajikan gambat kelas yang penuh dengan perhatianStrategi pemahaman ruang : yaitu menyajikan gambat kelas yang penuh dengan perhatian e.

e. Strategi matematika : yaitu menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang digunakan anakStrategi matematika : yaitu menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang digunakan anak untuk memusatkan perhatian

untuk memusatkan perhatian f.

f. Strategi interpersonal : yaitu membisikkan ke telinga anakStrategi interpersonal : yaitu membisikkan ke telinga anak “saatnya mulai”“saatnya mulai”, kemudian pesan berantai, kemudian pesan berantai kepada anak lain

kepada anak lain g.

g. Strategi intrapersonal : yaitu mulai mengajar dan biarkan anak menyesuaikan sendiri perilakunya.Strategi intrapersonal : yaitu mulai mengajar dan biarkan anak menyesuaikan sendiri perilakunya.

Untuk mengkomunikasikan aturan anda dapat menggunakan : Untuk mengkomunikasikan aturan anda dapat menggunakan :

a.

a. Komunikasi bahasaKomunikasi bahasa b.

b. Komunikasi matematikaKomunikasi matematika c.

c. Komunikasasi pemahaman ruangKomunikasasi pemahaman ruang d.

d. Komunikasi kinestikKomunikasi kinestik e.

e. Komunikasi musikalKomunikasi musikal f.

f. Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal g.

g. Komunikasi intrapersonalKomunikasi intrapersonal

Untuk membentuk kelompok anda dapat menggunakan : Untuk membentuk kelompok anda dapat menggunakan :

a.

a. Strategi bahasaStrategi bahasa b.

b. Strategi matematika dan logikaStrategi matematika dan logika c.

c. Strategi pemahaman ruangStrategi pemahaman ruang d.

d. Strategi Strategi kinestikStrategi Strategi kinestik e.

e. Strategi musikalStrategi musikal

Untuk manajemen prilaku individual, anda dapat me

Untuk manajemen prilaku individual, anda dapat me nggunakan :nggunakan : a.

a. Metode disiplin dengan bahasaMetode disiplin dengan bahasa b.

b. Metode matematika dan logikaMetode matematika dan logika c.

c. Metodepemahaman ruangMetodepemahaman ruang d.

d. Metode kinestikMetode kinestik e.

e. Metode musikMetode musik f.

f. Metode interpersonalMetode interpersonal g.

(6)

Test formatif 1

Test formatif 1

1.

1. Kerangka acuan yang dianuKerangka acuan yang dianut seorang guru dalam praktik pt seorang guru dalam praktik pembelajaran disebut . . embelajaran disebut . . .. A.

A. pendekatan pendekatan pembelajaranpembelajaran

2.

2. Berikut adalah hal-hal yanBerikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan agar g perlu diperhatikan agar proses pembelajaran merupakan sproses pembelajaran merupakan suatu proses terpadu,uatu proses terpadu, kecuali

kecuali . . . . .. C.

C. menekankan menekankan belajar belajar kooperatifkooperatif

3.

3. Pendekatan holistik dalam pembelajaran di landaPendekatan holistik dalam pembelajaran di landasi oleh konsep Psikologi tertentu, yaitu psikolsi oleh konsep Psikologi tertentu, yaitu psikologi . . .ogi . . . B. Gestalt

B. Gestalt

4.

4. Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang menekankan yang menekankan pentingnyapentingnya insighinsight dalam prilaku adalah . . .t dalam prilaku adalah . . . C. holistik

C. holistik

5.

5. kesalahpahaman anak dalakesalahpahaman anak dalam memahami penjelasan gm memahami penjelasan guru dalam pembelajaran merupakan uru dalam pembelajaran merupakan hal yang wajarhal yang wajar apabila dipandang dari pendekatan . . .

apabila dipandang dari pendekatan . . . A. konstruktivisme

A. konstruktivisme

6.

6. Berikut adalah contoh-contoh bBerikut adalah contoh-contoh belajar bermakna menurut pandanelajar bermakna menurut pandangan konstruktivisme, kecuali anak . gan konstruktivisme, kecuali anak . . .. . B.

B. meniru objek meniru objek yang dicontohyang dicontohkan orang laikan orang lainn

7.

7. Peran guru Peran guru yang tepat yang tepat dalam perspektif dalam perspektif pembelajaran konstruktipembelajaran konstruktivisme adalah visme adalah . . . . .. C. Fasilitator

C. Fasilitator

8.

8. Kondisi pembelajaran yang Kondisi pembelajaran yang memungkinkan anak belajar secara bmemungkinkan anak belajar secara bermakna adalah sebagai berikut, kermakna adalah sebagai berikut, kecuali . .ecuali . . D.

D. individualisme individualisme dalam pembdalam pembelajaranelajaran

Test formatif 2

Test formatif 2

1. Karaktristik

1. Karaktristik “belajar lebih merupakan“belajar lebih merupakan proses daripada hasil proses daripada hasil”” menuntut guru untuk mengembangkan menuntut guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang . . .

kegiatan pembelajaran yang . . . A.

A. melibatkan anak melibatkan anak secara aktif dalam secara aktif dalam proses belajarproses belajar

2. Karaktristik

2. Karaktristik experiential learning,experiential learning, adalah sebagai berikut, kecuali belajar merupakan . . .adalah sebagai berikut, kecuali belajar merupakan . . . C.

C. proses menerima proses menerima pengetahuan pengetahuan dari gurudari guru

3.

3. Menurut belajar berdasarkMenurut belajar berdasarkan pengalaman, pan pengalaman, pengetahuan yang dipengetahuan yang diperoleh eroleh anak diolah anak diolah atau diubah atau diubah melaluimelalui dimensi . . .

dimensi . . . D.

D. intension dan intension dan extensionextension

4.

4. Jika seorang anak dapat mJika seorang anak dapat mengintegrasikan hasil pengalaman dengintegrasikan hasil pengalaman dengan teori atau konsep engan teori atau konsep yang sesuai, makayang sesuai, maka anak tersebut telah menguasai kemampuan . . .

anak tersebut telah menguasai kemampuan . . . D. konspetualisasi abstrak

D. konspetualisasi abstrak

5.

5. Tokoh Tokoh yang myang memperkenalkan emperkenalkan konsepkonsep multiple intelligencemultiple intelligence adalaha adalaha . . . . .. B.

B. Howard Howard GardnerGardner

6. Kategori

6. Kategori multiple intelligence,multiple intelligence, antara lain sebagai berikut, kecuali kecerdasanantara lain sebagai berikut, kecuali kecerdasan D. berpikir

D. berpikir

7.

7. Asumsi Asumsi pokokpokok multiple intelligencemultiple intelligence adalah . . .adalah . . . C.

C. individu individu mengembangkan semua mengembangkan semua kategori kecerdasankategori kecerdasan

8.

8. Strategi pembelajaran yang sesuai untuk Strategi pembelajaran yang sesuai untuk kecerdasan bahasa adalah kecerdasan bahasa adalah . . .. . . A. bercerita

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 1 nampak bahwa rata-rata masyarakat memiliki 19 mahkota gigi yang sehat, 5 mahkota gigi berkaries, 1 mahkota dengan tumpatan namun berkaries, 1 mahkota

Tidak hanya faktor budaya saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna meningkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaan juga harus memperhatikan faktor lain yang

Gelombang mekanik yaitu gelombang dengan sumber dari getaran suatu benda yang mengganggu medium sekitarnya. Alquran surat al hijr ayat 73 menjelaskan bahwa

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1) Norma subyektif berpengaruh

Hasil uji t dependentmean tekanan darah sistolsebelum (pretest) dan sesudah (posttest) intervensi pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai pvalue sebesar 0,000 dan

Kedua, Scaffolding yang diberikan kepada siswa ABK untuk memperbaiki kesalahan pengerjaan soal instrumen nomor 2 pada poin pertama yaitu dengan memberikan

Diskursus tentang representasi Islam mengenai era globalisasi atau perkembangan zaman terjadi ketegangan karena tendensi dari doktrin-doktrin dalam agama dan syarat