• Tidak ada hasil yang ditemukan

hiponatremia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "hiponatremia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

3 3 BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A

A.. DDEEFFIINNIISSII Hip

Hiponaonatremtremia ia adaadalah lah suasuatu tu konkondisdisi i dimdimana ana kadkadar ar natnatriurium m daldalam am plaplasmasma kuran

kurang g dari dari dari dari 135 mEq/L. Hiponatrem135 mEq/L. Hiponatremia ia merupmerupakan gangguan elektrolit yangakan gangguan elektrolit yang  paling

 paling sering sering dijumpai dijumpai di di rumah rumah sakit sakit yaitu yaitu sebanyak sebanyak 15-2 15-2 !. !. "angguan"angguan Hiponatremia dibagi menjadi eu#olemik$ hyper#olaemi% dan hipo#olemik. &alam Hiponatremia dibagi menjadi eu#olemik$ hyper#olaemi% dan hipo#olemik. &alam e#alu

e#aluasi asi pasien hyponatpasien hyponatraemi%$ raemi%$ anamnanamnesis esis harus 'okus harus 'okus pada pada mengimengidenti'denti'ikasiikasi  penyebab potensial$

 penyebab potensial$ durasi durasi dan dan gejala-gejala. gejala-gejala. (emeriksaan (emeriksaan klinis harus klinis harus men%akupmen%akup  penilaian

 penilaian status status #olume. #olume. Hiponatremia Hiponatremia akut akut kurang kurang dari dari )* )* jam jam durasidurasi me

membmbututuhuhkakan n kokorekreksi si yayang ng %e%epapat. t. (e(engngobobatatan an mumungngkikin n memeliblibatatkakan n salsalinin hipertonik $ garam isotonik dan terapi penggantian hormon yang tepat tergantung hipertonik $ garam isotonik dan terapi penggantian hormon yang tepat tergantung  pada

 pada etiologinya. etiologinya. Hiponatremia Hiponatremia kronis kronis harus harus ditangani ditangani dengan dengan hati-hati hati-hati karenakarena risiko myelinolysis pontine pusat +1$2$3$),.

risiko myelinolysis pontine pusat +1$2$3$),.

B

B.. EPEPIDIDEEMMIIOLOLOGOGII Hipon

Hiponatremia atremia adalah adalah gangggangguan uan elektrelektrolit olit yanyang g palinpaling g sering sering ditemditemui ui dalamdalam  praktek klinis$ dengan kejadian

 praktek klinis$ dengan kejadian dilaporkan 15-3 !. ondisi ini memiliki dilaporkan 15-3 !. ondisi ini memiliki etiologietiologi multi

multi'aktor'aktorial$ ial$ dan dan beberbeberapa apa penypenyebab ebab hiponhiponatremia atremia dapat diidenti'idapat diidenti'ikasi kasi padapada  pasien indi#idu +3,. 5-* ! dari kasus hiponatremia adalah + yaitu natrium serum  pasien indi#idu +3,. 5-* ! dari kasus hiponatremia adalah + yaitu natrium serum

(2)

)

ringan dan kronis 13-13) mol / L $ terjadi lebih dari -2) jam , dan biasanya tanpa gejala neurologis yang jelas +),.

C. KLASIFIKASI

Hiponatremi dapat diklasi'ikasikan dalam beberapa kelompok0

1. Berdasarkan osmolal!as "lasma a. #"ona!rema so!onk 

ika konsentrasi natrium plasma  135 mEq/L dan osmolalitas plasma normal yaitu 2*-2*5 msm/g/H2 +5,.

 b. #"ona!rema $"o!onk 

ika konsentrasi natrium plasma  135 mEq/L dan osmolalitas plasma normal yaitu  2* msm/g/H2. Hiponatremia hipotonik selalu menggambarkan

ketidakmampuan ginjal dalam mengekskresikan %airan yang masuk. 4erdasarkan  jumlah %airan intra#askular hiponatremia hipotonik dapat dibagi menjadi 3 yaitu

+,0

1, Hipo#olemik 

Hiponatremia hipotonik hipo#olemik dapat terjadi akibat kehilangan natrium renal atau ekstrarenal$ dan penyebab kehilangan dapat dibedakan berdasarkan konsentrasi natrium urin. (ada kondisi ini terjadi penurunan jumlah E6 dan deplesi solut. "ejala klinis dari deplesi #olume yaitu penurunan tekanan darah ortostatik$ peningkatan denyut nadi$ keringnya membran mukosa dan turgor  kulit menurun. (ada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan peningkatan  blood urea nitrogen +478,$ kreatinin dan peningkatan asam urat.

2, Eu#olemik 

Hiponatremia hipotonik eu#olemik berhubungan dengan adanya kelompok  sindroma klinis yang selanjutnya harus dibedakan menurut pemeriksaan

(3)

5

osmolalitas urin. Hal ini terjadi karena intake %airan yang berlebihan sedangkan ginjal tidak mampu untuk mengeksresikan. +5$,

3, Hiper#olemik

Hiponatremia hipotonik hiper#olemik terjadi akibat adanya peningkatan total %airan tubuh yang selanjutnya dapat dibedakan dengan pemeriksaan konsentrasi natrium pada urin. &apat terjadi karena kegagalan ginjal dalam mengkeksresikan %airan$ misalnya terjadi pada kasus "agal jantung$ 6irosis$ 6indroma ne'rotik$ gagal ginjal akut dan kronik. +5,

%. #"ona!rema $"er!onk 

ika konsentrasi natrium plasma 135 mEq/L dan osmolalitas plasma normal yaitu 92*5 msm/g/H2. ontoh 0 hiperglikemia dan pemberian %airan

hipertonik seperti manitol +5,.

%. Berdasarkan konsen!ras na!r&m "lasma a. Hiponatremia ringan

onsentrasi natrium plasma  135 mEq/L  b. Hiponatremia sedang

onsentrasi natrium plasma  13 mEq/L %. Hiponatremia berat

onsentrasi natrium plasma  12 mEq/L +5,. '. Berdasarkan konsen!ras AD#

a. Hiponatremia dengan :&H meningkat

(eningkatan :&H dikarenakan deplesi #olume sirkulasi e'ekti' yang menyebabkan 8a keluar berlebihan dari tubuh yaitu ginjal +diuretik$  salt-losing nephropaty$ hipoaldosteron, dan non ginjal seperti diare +5,.

 b. Hiponatremia dengan supresi :&H 'isiologis

(olidipsia primer atau gagal ginjal merupakan keadaan dimana eksresi %airan lebih rendah dibanding asupan %airan yang menimbulkan respons 'isiologis untuk supresi sekresi :&H +5,

(. Berdasarkan )ak!& a. Hiponatremia akut

(4)

;

&isebut akut bila kejadian hiponatremi berlangsung kurang dari )* jam. (ada keadaan ini akan terjadi gejala yang berat seperti penurunan kesadaran dan kejang. Hal ini terjadi akibat adanya edema sel otak karena air dari ekstrasel masuk ke intrasel yang osmolalitasnya lebih tinggi. elompok ini disebut  juga hiponatremi simptomatik atau hiponatremi berat +5,.

 b. Hiponatremia kronik 

&isebut kronik bila kejadian hiponatremia berlangsung lambat yaitu lebih dari )* jam. (ada keadaan ini tidak terjadi gejala yang berat seperti penurunan kesadaran ataupun kejang. "ejala yang terjadi seperti mengantuk dan lemas. elompok ini disebut juga hiponatremi asimptomatik ata u hiponatremi ringan +5,.

D. PATOFISOLOGI #IPONAT*EMIA

smolalitas tubuh diatur oleh sekresi arginin #asopresin +:<(, dan rangsangan haus. :<( merupakan hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh hipotalamus dan di transportasikan melalui a=on ke hipo'isis posterior. :<(  berperan dalam mengatur homeostasis. :kti#asi reseptor :<( menyebabkan ekskresi %airan berkurang$ regulasi :<( juga diatur oleh baroresptor di sistem sara' pusat dan sistem kardiopulmonal. 8atrium serum merupakan hasil bagi dari  jumlah natrium dengan #olume plasma. smolalitas plasma normal yaitu 2*-2*5

msm/g/H2 +5$;$*$>,.

1, Hiponatremia isotonik  

(ada kondisi ini jumlah natrium plasma sebenarnya dalam keadaan normal. ?sotonik hiponatremi terjadi pada keadaan hiperlipidemia ataupun hiperproteinemia. (lasma tersusun atas %airan dan solut +@at terlarut,. Hiperlipidemia dan hiperproteinemia meningkatkan solut plasma dan menurunkan

(5)

 jumlah %airan plasma$ sehingga pada keadaan ini terjadi pseudohiponatremi. &imana denominator dalam penghitungan jumlah natrium plasma menjadi lebih tinggi sehingga kadar natrium plasma menjadi turun +5$;$*$>,.

2, Hiponatremia hipotonik 

smolalitas antara %airan intraseluler sama dengan %airan ekstraseluler. (ada keadaan hiponatremi hipotonik$ jumlah %airan plasma lebih besar dibandingkan  jumlah solut sehingga osmolalitas plasma menjadi turun +5$>,.

a. Hiponatremia hipotonik eu#olemik 

Hiponatremia hipotonik eu#olemik berhubungan dengan adanya kelompok  sindroma klinis yang selanjutnya harus dibedakan menurut pemeriksaan osmolalitas urin. ondisi eu#olemik dengan osmolalitas urin 1 msm/kg menunjukkan kondisi seperti polidipsia psikogenik dan low-solute potomania +5$;$*$>,.

(olidipsia psikogenik +polidipsia primer, mun%ul paling sering pada pasien ski@o'renik$ terlihat dari adanya intake air yang berlebihan$ dan biasanya melebihi 1 l/hari. ondisi eu#olemik dipertahankan dengan supresi osmotik terhadap  pelepasan :<( dan eksresi ginjal terhadap H2 bebas. 6ehingga$ urin terdilusi dan

osmolalitas rendah +biasanya  1 msm/kg, +5$;$*$>,.

 Low-solute potomania disebabkan adanya intake  yang berlebihan terhadap %airan rendah solut yang menyebabkan hiponatremia hipotonik eu#olemik. ontohnya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan yaitu bir$ yang rendah solut +seringkali  5 mEq/L dari natrium,. airan rendah solut dapat menyebabkan dan memperburuk hiponatremia terutama pada pasien sirosis alkoholik$ dimana seringkali mengalami peningkatan sirkulasi :<( dan memiliki insu'isiensi ginjal. eskipun begitu potomania sendiri seringkali tidak su'isien untuk mengakibatkan

(6)

*

kondisi hiponatremia$ sehingga adanya disregulasi dan gangguan pada ekskresi ginjal dibutuhkan untuk dapat menyebabkan kondisi hiponatremia +5,.

 b. Hiponatremia hipotonik hipo#olemik 

&alam kondisi deplesi total natrium tubuh$ terjadi peningkatan :<( meningkat dan retensi H2 bebas untuk mempertahankan #olume intra#askular.

 8amun$ retensi H2 bebas saja tidak %ukup untuk mengembalikan #olume

ekstraseluler %airan pada keadaan hipo#olemia. 6elain itu$ penggantian kehilangan natrium dan H2 dengan H2 bebas dapat mempotensiasi peningkatan kadar 

 plasma :<( yang tidak sesuai$ yang dapat memperburuk hiponatremia +5,.

Hipo#olemia dengan natrium urin kurang dari 2 mEq / L atau AE8a kurang dari 1! menunjukkan retensi natrium ginjal yang akti' untuk mengkompensasi kehilangan ekstrarenal$ seperti kehilangan pen%ernaan atau insensible water loss dengan penggantian H2 bebas. (asien hipo#olemik dengan natrium urin melebihi

2 mEq / L atau melebihi AE8a 1! menunjukkan adanya kehilangan natrium ginjal akibat pemberian diuretik$ osmotik diuresis$  salt-losing nephropaty$ alkalosis metabolik$ atau insu'isiensi adrenal +5,.

%. Hiponatremia hipotonik hiper#olemik 

(asien hiper#olemik dengan natrium urin 92 meEq/L atau ekskresi 'raksi natrium +AE8a, 91 tipikal pada pasien dengan gagal ginjal berat. 6edangkan pada  pasien hiper#olemik dengan natrium urin  2 mEq/L atau AE8a  1! tipikal  pada kondisi edema$ termasuk HA$ sirosis$ dan sindroma ne'rotik +5,.

Betensi natrium dan air pada kondisi edema biasanya terjadi karena mediasi oleh baroreseptor dengan pengeluaran :<( dan akti#asi dari sistem renin-angiotensin-aldosteron$ yang responsnya terutama untuk mempertahankan per'usi  jaringan. (asien dengan sindroma ne'rotik mengalami reduksi pada #olume

intra#askular yang sama +5,. 3, Hiponatremia hipertonik 

(7)

>

Cerjadi jika osmolalitas plasma 9 2*5 msm/g/H2. Hipertonisitas bisa

terjadi karena peningkatan @at terlarut yang tidak bebas keluar masuk  kompartemen$ %ontohnya glukosa manitol$ gliserol$ atau sorbitol sehingga terjadi  perpindahan %airan dari ?A ke EA sehingga menurunkan kadar natrium EA.

Hiponatremia jenis ini biasanya dihubungkan dengan peningkatan osmolalitas. ontohnya$ pada pasien hiperglikemia setiap kenaikan glukosa 3 mmol/L$ natrium serum turun 1 mmol/L +5$;$*$>,.

E. MANIFESTASI KLINIS

ika hiponatremia dengan akut atau parah$ mungkin akan hadir dengan gejala neurologis yang dapat mengakibatkan komplikasi serius misalnya hyponatremi% en%ephalopathy$ paru nonDkardiogenik edema$ kejang$ koma$ kematian +),.

"ejala klinis hiponatremia tergantung dari penyakit yang mendasarinya +5,. 1. Man+es!as men&r&! ss!em

6istem sara' 0 6akit kepala$ %on'usion$ hiper atau hipoakti' re'leks tendon dalam$ kejang$ koma$ peningkatan tekanan intrakranial.

uskulukeletal 0 eakness$ 'atigue$ mus%le %ramps/tFit%hing. "astrointestinal 0 :noreksia$ nausea$ #omiting$ diare %air.

ardio#askular 0 Hipertensi dan bradikardia se%ara signi'ikan meningkatkan tekanan intrakranial.

(8)

1

F. DIAGNOSIS

ani'estasi klinis dari hiponatremia biasanya akibat adanya edema otak$ yang menyebabkan gejala neurologis dan sistemik. (ada kondisi kronik +HA$ 6irosis,$ hiponatremia dapat asimtomatik akibat adanya adaptasi sel dengan mempertahankan gradien osmolar dan melindungi dari terjadinya edema serebri +5,. (ada hiponatremia akut +postoperati'$ drug-induced ,$ gejala tidak spesi'ik dan sangat luas. "ejala aFal yaitu adanya anoreksia$ kesemutan$ mual$ muntah$ sakit kepala$ iritabilitas$ disorietasi$ kon'usi$  fatigue$ dan letargi$ dimana gejala lanjut yang dapat ditemukan adalah adanya gangguan status mental$ kejang$ koma$ dan gagal napas$ dan dapat menyebabkan kematian. 6aat gejala neurologis dari hiponatremia mun%ul$ disebut sebagai ense'alopati hiponatremia +1,.

Hiponatremia terkalsi'ikasi berdasarkan osmolalitas plasma yang ditentukan melalui pemeriksaan penunjang laboratorium dan status #olume yang ditentukan melalui pemeriksaan 'isik. (enentuan hiponatremia se%ara sistematik diperlukan untuk menentukan penyebab dan terapi yang akan diberikan. &apat dilakukan  pengukuran osmolalitas plasma$ status #olume$ konsentrasi natrium urin dan

osmolalitas +5$11,.

smolalitas plasma$ pertama dilakukan untuk menyingkirkan hiponatremia hipertonik 92>5 msm/kg dan pseudohiponatremia$ hiponatremia isotonik$ 2*D  2>5 msm/kg. 6edangkan pada penurunan osmolalitas plasma$ hiponatremia hipotonik  2* msm/kg diperlukan penentuan #olume status yang akurat. eskipun begitu$ pengukuran osmolalitas plasma seringkali kurang akurat dan tidak dapat digunakan sebagai penentuan terapi +5$1$11,.

(engukuran konsentrasi natrium urin merupakan pemeriksaan penunjang yang paling sering dan paling dapat digunakan untuk menentukan diagnosis  banding. 6tatus #olume diklasi'ikasikan se%ara klinis sebagai hiper#olemik$ eu#olemik$ atau hipo#olemik$ dan merupakan pemeriksaan penunjang yang baik  dilakukan untuk diagnosis akurat dan terapi yang adekuat. ani'estasi klinis pada kondisi hiper#olemik seperti edema$ %ra%kles pada paru$ tekanan #ena jugular 

(9)

11

leher terdistensi$ dan terdapat 63 pada auskultasi jantung. ani'estasi klinis pada kondisi hipo#olemik yaitu adanya hipotensi orthostatik$ takikardia$ dan oliguria/anuria. ika tidak ditemukan tanda-tanda diatas$ status #olume dikategorikan sebagai keadaan eu#olemik. onitor ketat dan e#aluasi serial diperlukan pada hiponatremia +5$1$11$12,.

G. Pena!alaksanaan #"ona!rema

(enentuan osmolalitas plasma memberikan dasar terapi inisial hiponatremia. (ada hiponatremia hipertonik$ tata laksana diberikan langsung pada penyebabnya. Cidak ada terapi spesi'ik pada hiponatremia isotonik selain memberikan terapi  pada gangguan metabolisme lipid dan protein yang mendasari. 7ntuk 

hiponatremia hipotonik diberikan se%ara simptomatis$dan berdasarkan status #olume +5$>,.

(ada hiponatremia hipotonik$ gejala biasanya semakin terlihat saat konsentrasi plasma natrium 12 mEq/L. Cergantung pada status #olume$ terapi hiponatremia hipotonik diberikan bertahap$ dari pemberian salin hipertonik pada kasus berat sampai pemberian salin isotonik pada kasus ringan dan sedang$ dan restriksi H2 bebas pada kasus asimtomatik. (ada kasus berat pemberian salin

hipertonik atau isotonik harus diberikan se%ara agresi' untuk pen%egahan komplikasi neurologis yang mengan%am nyaFa. 6alin hipertonik hanya diberikan  pada kasus berat dengan konsultasi ahli dan hanya dalam Faktu singkat +5$1,.

&iuretik dapat diberikan untuk mengobati kemungkinan adanya potensial volume overload . 6aat gejala sudah berkurang$ terapi harus dikurangi dan ter'okus  pada koreksi penyebab dari ketidakseimbangan air dan natrium. Bee#aluasi serial

(10)

12

dan tappering down harus dilakukan se%ara hati-hati sampai ter%apai kondisi normonatremia eu#olemik+5$>$1,.

Hiponatremia hipotonik akut$ memiliki onset  )* jam$ dan dapat terkoreksi se%ara %epat. eskipun begitu$ koreksi dari hiponatremia kronik asimptomatik  terkadang tidak diberikan$ seperti pada pasien sirosis atau reset osmostat   syndrome. Cerlebih lagi$ tata laksana yang berlebihan dapat mengakibatkan

morbiditas dan mortalitas. erusakan batang otak yang permanen dapat mun%ul akibat osmotic myelinolysis syndrome$ yang terlihat dari adanya central pontine myelinolysis akibat osmotically-induced demyelination +5,.

6e%ara umum$ pada satu setengah dari total de'isit dapat digantikan dalam 12 jam pertama$ dengan .5 mEq/L/jam +12 mEq/L/hari,. Bumus dibaFah dapat digunakan dalam mengestimasi e'ek 1 L in'us natrium dalam konsentrasi plasma natrium +5,.

(erubahan dalam natrium plasma G +8atrium pada in'us D 8atrium plasma, +Total body water   1,

Total body water  +1, dikalkulasi dengan mengkalikan berat badan +kg, dengan .5  pada perempuan$ $; pada laki-laki$ $)5 pada lansia Fanita$ dan $5 pada lansia  pria +5,.

Nama O,a! Indkas Mekansme Doss

Demekloskln -an!,o!k

"agal restriksi air  pada hiponatremia hipotonik eu#olemik  kronis +%th. 6?:&, ?nhibisi %:( ?diosinkronasi menginduksi diabetes insipidus ne'rogenik  2 = 3-; mg po

(11)

13 hipotonik hiper#olemik kronis +%th 0 HA, hiponatremia hipotonik eu#olemik  kronis +%th 0 6?:&, kotransport renal  8a//l pada loop o' henle asendens dan tubulus distal eningkatkan ekskresi dari H2 bebas  bersama dengan natriuresis dan kaliuresis  ber#ariasi ) mg ?< dalam 1-2 menitI dapat diulang jika respons tidak sesuai (er oral untuk maintenan%e Con/a"!an hiponatremia hipotonik hiper#olemik simtomatik +%th 0 HA, hiponatremia hipotonik eu#olemik  kronis +%th 0 6?:&, :ntagonis :<(-B  eningkatkan ekskresi dari elektrolit- H2  bebas 2 mg ?< loading dose dalam 3 menitI selanjutnya 2 mg ?< selama 2)  jam &apat ditingkatkan sampai ) mg selama 2) jamI maksimal dalam 1-) hari

Fl&drokor!son Cerebral salt-wasting syndrome eningkatkan reabsorbsi natrium dan kehilangan kalium pada tubulus distal ginjal 1 = $5-$2 mg perhari

(12)

1)

Cujuan tatalaksana pada pasien hiponatremia hiper#olemik hipotonik adalah untuk memperbaiki konsentrasi natrium plasma dengan 1 sampai 2 mEq / L / jam  baik menggunakan salin hipertonik atau salin isotonik$ kadang-kadang dalam

kombinasi dengan diuretik$ sampai gejala mayor +misalnya$ perubahan status mental yang berat$ kejang, mereda. Jang penting untuk diperhatikan adalah salin hipertonik merupakan kontraindikasi relati' pada hiper#olemia$ sehingga  penggunaan salin isotonik lebih direkomendasikan pada pasien sebagai terapi inisial. 6ekali gejala mayor membaik$ pengobatan harus kemudian menjadi kurang agresi' dan diarahkan pada memperbaiki penyebab dasar hiponatremia. :khirnya$ restriksi %airan adalah pengobatan pilihan$ dengan batas $5 sampai 1 L / hari$ dengan atau tanpa diuretik$ mengoreksi tidak lebih dari $5 mEq/ L/jam. :<(-B antagonis dapat diperlukan pada pasien simptomatik dengan HA. (eraFatan aFal pasien asimtomatik adalah restriksi air bebas dengan atau tanpa diuretik untuk memperbaiki hiponatremia dan meningkatkan status #olume +5$>$11,.

Ta!alaksana #"ona!rema #"o!onk E&/olemk 

Catalaksana yang diberikan pada pasien dengan gejala hiponatremia hipotonik  eu#olemik adalah untuk memperbaiki konsentrasi natrium plasma dengan 1 sampai 2 mEq/ L/ jam menggunakan salin hipertonik sampai gejala mayor  mereda$ kemudian beralih ke salin isotonik $5-1 mEq/ L/ jam setelahnya. &iuretik dapat digunakan untuk mengurangi kelebihan %airan selama pengobatan$ tetapi penggunaannya harus diminimalkan. 6etelah kondisi telah asimtomatik$ tata

(13)

15

laksana dapat diganti menjadi restriksi air bebas. Catalaksana inisial pada pasien asimptomatik adalah restriksi %airan $5-1 L / hari$ dengan koreksi tidak lebih dari $5 mEq / L / jam selama jangka Faktu beberapa hari +2$>$1$11,.

Ta!a Laksana "ada #"ona!rema #"o!onk ,erdasarkan 0ol&me dan e2ala

Sem&a Pasen Meno,a! "en3ak!

"en3e,a,

*ee/al&as seral s!a!&s /ol&me

S!e" do)n saa! e2ala !ela$ !era!as

(14)

1;

!er$ada" elek!rol! Pem,eran

+armako!era" ses&a ndkas -!a,el 4 S!a!&s 0ol&me 6imtomatik berat 6alin hipertonik K

diuretik 

Bate koreksi 0 1-2

mEq/l/jam sampai gejala mayor mereda

6imtomatik ringan atau sedang

6alin isotonik K diuretik  Bate koreksi 0 $5-1 mEq/l/jam sampai asimtomatik 

#"er/olemk  :simtomatik Bestriksi H2 bebas

sampai $5-1 l/hari K diuretik 

Bate koreksi 0 $5 mEq/l/jam

E&/olemk  :simtomatik Bestriksi H2 bebas

sampai $5-1 l/hari Bate koreksi 0 $5 mEq/l/jam

#"o/olemk  :simtomatik 6alin isotonik   Bate koreksi 0 $5 mEg/l/jam

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa angka prevalensi kegagalan anestesi spinal pada pasien seksio sesarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau lebih tinggi dibandingkan penelitian

Dengan dipaparkannya faktor tersebut bahwa identitas visual Batik Tegalan Umar Hasan Afif masih belum konsisten dalam penerapan media sehingga kurang representatif,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Brand Awareness dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen produk Telkomsel (Studi Masyarakat di

Dalam makalah pengantar ini, penulis mencoba meminjam ide dasar islamologi terapan dari Arkoun sembari melihat relevansi bahasa teks-teks suci wahyu, seperti al-Qur’an

Salah satu metode efektif dalam desain kapal adalah dengan mengguna- kan parametric study , yaitu suatu metode desain kapal dengan menggunakan bebe- rapa data kapal

Amsal, meneguhkan kita, bahwa Allah Trinitarian yang kita sembah, Bapa yang mencipta dan memelihara selalu ada bersama Kristus - Sang Penyelamat dan Roh Kudus - Sang

Step Entered Wilks' Lambda Exact F Statistic df1 df2 Sig. Variabel yang masuk dalam fungsi diskriminan adalah variabel yang memberikan perbedaan signifikan